MODUL PERKULIAHAN Customer Retention Marketing Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Adver & Marcomm Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 01 43015 Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom Abstract Kompetensi Materi modul mata kuliah ini membahas tentang Materi modul mata kuliah ini membahas tentang Customer Retention Marketing Case Study “Garuda Indonesia” Mahasiswa mampu memahami dan mampu menjelaskan kembali konsep dan pengertian CRM secara teori dan praktik di era digital Pembahasan Service Quality (Kualitas Pelayanan) Menurut Yamit (2004) kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Menurut Kotler (2005) kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis atau keseluruhan ciri serta sifat yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia proses dan lingkungan, yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memenuhi atau melebihi harapan akan kebutuhan yang tersirat. Pengertian Service (Pelayanan) Menurut Chaffey (2009) service adalah seluruh aktifitas ataupun manfaat yang pada dasarnya tidak berwujud yang dapat diberikan kepada orang lain namun tidak menimbulkan kepemilikan apapun. Menurut Kotler dan Keller (2009) service adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa service adalah seluruh aktifitas, tindakan, kinerja ataupun manfaat yang pada dasarnya tidak berwujud, yang dapat diberikan dari satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan akan sesuatu atau apapun. Pengertian Service Quality (Kualitas Pelayanan) Kualitas pelayanan menjadi suatu keharusan yang harus dilakukan perusahaan agar dapat mampun bertahan dan tetap mendapat kepercayaan pelanggan. Pola konsumsi dan gaya hidup pelanggan menuntut perusahaan mampu memberikan pelayanan yang berkualitas. Menurut Berry dan Zenthaml yang dalam Lupiyoadi (2006: 181) mengemukakan bahawa 2016 2 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id “Keberhasilan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas dapat ditentukan dengan pendekatan service quality yang telah dikembangkan oleh Parasuraman”. Service Quality adalah seberapa jauh perbedaan antara harapan dan kenyataan para pelanggan atas layanan yang mereka terima. Service Quality dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi pelanggan atas layanan yang benar-benar mereka terima dengan layanan sesungguhnya yang mereka harapkan. Kualitas pelayanan menjadi utama yang diperhatikan serius oleh perusahaan, yang melibatkan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan. Wyckof dalam Wisnalmawati (2005: 155) berpendapat bahwa “Kualitas jasa adalah tingkat, keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan pelanggan”. Apabila jasa yang diterima sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Dari definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa service quality adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan khalayak konsumen. Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai jasa atau service yang disampaikan oleh pemilik jasa yang berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramahtamahan yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk kepuasan khalayak konsumen. Kualitas pelayanan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima/peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan/inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Hubungan antara produsen dan konsumen menjangkau jauh melebihi dari waktu pembelian ke pelayanan purna jual, kekal abadi melampaui masa kepemilikan produk. Perusahaan menganggap konsumen sebagai raja yang harus dilayani dengan baik, mengingat dari konsumen tersebut akan memberikan keuntungan kepada perusahaan agar dapat terus hidup. Karakteristik Service Menurut Tjiptono (2006) ada empat karakteristik pokok ada service yang membedakannya dengan produk barang, yaitu : 2016 3 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Intangibility. Jasa tidak dapat dilihat, diraba dan dicium atau didengar sebelum dibeli,. Jasa berbeda dengan barang, jika barang menggunakan objek, alat atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, kinerja atau usaha 2. Inseparability. Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa biasanya dijual terlebih dahulu baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. 3. Variability. Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandarized output, artinya banyak bentuk variasi, kualitas dan jenis yang tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan. 4. Perishability. Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan, dengan demikian bila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut akan berlalu begitu saja. Dimensi Service Quality Menurut Kotler dan Keller (2009) terdapat lima indikator pokok kualitas layanan, yaitu : 1. Tangible. Penampilan fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan dan bahan komunikasi. 2. Realible. Merupakan kemampuan melaksanakan layanan yang dijanjikan secara meyakinkan dan akurat 3. Responsiveness. Kesediaan membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat. 4. Assurance. Pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka dalam menumbuhkan rasa percaya dan keyakinan. 5. Emphaty. Kesediaan memberikan perhatian yang mendalam dan khusus kepada masing-masing pelanggan. Customer Satisfaction (Kepuasan Pelanggan) Pengertian Kepuasan Definisi kepuasan merupakan suatu nilai perasaan seseorang apakah memuaskan atau mengecewakan yang dihasilkan oleh suatu proses membandingkan keberadaan atau penampilan suatu produk diminati terhadap nilai-nilai yang diharapkan. Pengertian kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya (Susanto, 2000). 2016 4 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kotler dan Amstrong (1999) berpendapat bahwa kepuasan pelanggan (customer satisfaction) adalah suatu tingkatan dimana perkiraan kinerja produk/jasa sesuai dengan harapan pembeli. Kepuasan adalah hasil yang dicapai saat keistimewaan produk merespon kebutuhan pelanggan (Wijono, 1999: 13). Selanjutnya menurut Gerson (2001) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah perasaan yang dimiliki oleh pelanggan jika kebutuhannya secara nyata atau hanya anggapana terpenuhi atau melebihi harapannya. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan kepuasan pelanggan yaitu bila sebuah produk atau jasa memenuhi atau melampaui harapan konsumen, biasanya pelanggan merasa puas. Kotler (2000) menyatakan bahwa apakah pembeli puas sudah membeli tergantung pada tampilan pelayanan dibandingkan atau dihubungkan dengan harapan yang semula dimiliki oleh pembeli. Salah satu tujuan penting program kepuasan pelanggan adalah untuk meningkatkan customer retention (Fornell, 1992). Umumnya kepuasan pelanggan yang tinggi dapat mengindikasikan adanya peningkatan retensi bagi pelanggan yang sudah ada. Ini berarti lebih banyak pelanggan yang akan membeli ulang di masa yang akan datang (Anderson dan Sullivan; Fornell, 1992). Kepuasan dipandang sebagai kunci untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Investasi dalam kepuasan pelanggan seperti mengambil polis asuransi. Jika kesulitan menimpa perusahaan, pelanggan akan lebih mungkin untuk tetap setia (Anderson dan Sullivan, 1993). Fornell (1992) juga menyatakan bahwa tujuan dasar perusahaan adalah untuk mengelola dan meningkatkan kepuasan pelanggan dalam rangka meningkatkan retensi pelanggan. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Menurut Irawan (2004 : 37 , faktor-faktor yang mendorong kepuasan pelanggan, antara lain: 1. Kualitas produk, pelanggan puas kalau setelah membeli dan menggunakan produk tersebut ternyata kualitas produknya baik. 2. Harga, untuk pelanggan yang sensitive, biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting karena pelanggan akan mendapatkan value for money yang tinggi. 2016 5 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Service quality, kepuasan terhadap kualitas pelayanan biasanya sulit ditiru. Kualitas pelayanan merupakan driver yang mempunyai banyak dimensi, salah satunya yang populer adalah SERVQUAL. 4. Emotional Factor, pelanggan akan merasa puas karena adanya emosional value yang diberikan oleh brand dari produk tersebut. 5. Biaya dan kemudahan, pelanggan akan semakin puas apabila relative mudah, nyaman, dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan. Retention & Loyalty CRM Pengertian Customer Retention (Retensi Pelanggan) Retensi pelanggan adalah suatu bentuk kecenderungan masa depan pelanggan untuk tetap setia dan royal terhadap produsen atau dengan penyedia layanan (Ranaweera dan Prabhu: 2003) Menurut Kotler, retensi pelanggan adalah sebuah bentuk ketertarikan batin antara pelanggan dengan produsen yang ditandai dengan pembelian yang berulang dan pada dasarnya bersifat jangka panjang. Menurut Suadmin (2011) retensi pelanggan (customer retention) adalah suatu aktivitas yang diarahkan untuk mampu menjaga interaksi yang terus berkelanjutan dengan pelanggan melalui hubungan berkelanjutan, loyalitas pemasaran, database pemasaran. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa retensi pelanggan adalah segala bentuk kegiatan dan aktivitas yang diarahkan atau dilakukan oleh produsen atau perusahaan untuk menjaga interaksi yang baik dan berkelanjutan dengan para pelanggan. Pada perkembangannya retensi pelanggan tidak hanya menjadi tolak ukur tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan saja, namun retensi pelanggan terhadap sebuah produk diharapkan dapat menempatkan para pelanggan tersebut sebagai duta/perwakilan perusahaan yang akan mampu membawa pelanggan-pelanggan baru bagi produk itu sendiri. Ada banyak hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mendapatkan retensi dari pelanggan, diantaranya yaitu : 1. Memaksimalkan dan memperbaiki kinerja staff frontliner. Banyak orang yang mengatakan bahwa frontliner adalah ujung tombak dari sebuah perusahaan karena pada kenyataannya orang-orang yang bekerja di sektor inilah yang akan pertama sekali berinteraksi dengan pelanggan dan interaksi inilah yang akan menjadi faktor 2016 6 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id penentu terjadi atau tidaknya retensi. Untuk memastikan hal itu perusahaan perlu membekali semua orang-orang di bagian ini dengan pengetahuan dan attitude yang sangat baik. 2. Memberdayakan karyawan dan setiap lini dalam perusahaan dengan maksimal. Kesan yang baik tidaklah cukup hanya didapatkan dari staff frontliner saja, perusahaan harus memastikan setiap staff di perusahaannya memberi kinerja yang maksimal dalam bidangnya masing-masing, hal ini untuk menjamin terjadinya retensi pelanggan. 3. Peningkatan kualitas produk. Ini adalah hal yang tidak dapat dlupakan, karena produk merupakan subjek utama dari retensi yang diharapkan. Dengan kata lain, tidak ada produk tidak ada retensi, maka untuk itu maksimalkan kualitas produk dengan baik. Pengertian Customer Loyalty (Loyalitas Pelanggan) Mencari pelanggan yang Loyal sangatlah penting namun pelanggan yang loyal bisa saja berganti pemasok bila ada pesaing yang memberi kepuasan yang lebih baik, oleh karena itu loyalitas pelanggan harus dibarengi dengan kepuasan pelanggan. Menurut Tjiptono(2001: 387), loyalitas merupakan situasi dimana konsumen bersikap positif terhadap produk / produsen (penyedia jasa) dan disertai pola pembelian ulang yang konsisten, sedangkan menurut Aaker, loyalitas dinyatakan sebagai suatu perilaku yang diharapkan atas suatu produk/jasa layanan yang antara lain meliputi kemungkinan pembelian lebih lanjut/ perubahan perjanjian layanan, atau sebaliknya seberapa besar kemungkinan pelanggan akan beralih kepada merek lain/penyedia jasa lain (Ibrahim, 2009:9). Durianto, et al. (2001:126) Customer Loyalty merupakan suatu ukuran keterikatan konsumen terhadap suatu merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya pelanggan beralih ke merek produk yang lain, apabila merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga maupun atribut lain Ciri – Ciri Pelanggan Loyal Griffin (2003:31) berpendapat pelanggan yang loyal terhadap suatu produk atau jasa adalah orang yang : 1. Melakukan pembelian berulang secara teratur 2. Menbeli antar lini produk dan jasa 2016 7 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Mereferensikan kepada orang lain 4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing. Kotler (2005: 84) mengemukakan karakteristik pelanggan yang loyal adalah sebagai berikut : 1. Akan tetap setia dalam waktu yang lebih lama 2. Membeli lebih banyak ketika perusahaan memperkenalkan produk dan memperbaharui produk-produk yang sudah ada 3. Membicarakan hal-hal yang baik tentang perusahaan dan produknya 4. Memberi perhatian yang lebih sedikit pada merek dan iklan para pesaing 5. Kurang peka terhadap harga 6. Menawarkan gagasan tentang jasa atau produk kepada perusahaan 7. Membutuhkan biaya pelayanan yang lebih kecil dibandingkan biaya pelayanan pelanggan baru karena transaksinya rutin. Apabila konsumen yang dalam pembeliannya berperilaku seperti diatas, maka dapat dikatakan konsumen tersebut sangat loyal terhadap merek pilihannya dan itulah yang dinamakan loyalitas pelanggan. Jenis Loyalitas Pelanggan Sutisna (2003:41) berpendapat bahwa loyalitas konsumen dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu : a. Loyalitas Merek (Brand Loyalty). Loyalitas merek dapat didefinisikan sebagai sikap menyenangi terhadap suatu merek yang dipresentasikan dalam pembelian yang konsisten terhadap merek itu sepanjang waktu. b. Loyalitas toko (Store Loyalty) adalah loyalitas konsumen dalam mengunjungi suatu toko dimana konsumen biasa membeli merek produk yang diinginkan, sehingga konsumen tersebut enggan berpindah ke toko lain. Tingkatan Loyalitas Pelanggan Tingkatan loyalitas pelanggan menurut Tjiptono (2001:110) antara lain : 1. No Loyalty (Tanpa loyalitas). Bila sikap dan perilaku pembelian ulang pelanggan samasama lemah, maka loyalitas tidak terbentuk 2016 8 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Spurious Loyalty (Loyalitas Lemah). Bila sikap yang relatif lemah disertai pola pembelian ulang yang kuat, maka yang terjadi adalah spurious loyalty. Situasi semacam ini ditandai dengan pengaruh faktor non sikap terhadap perilaku, misalnya norma subjektif dan faktor situasional. 3. Latent Loyalty (Loyalitas Tersembunyi). Situasi latent loyalty tercermin bila sikap yang kuat disertai pola pembelian ulang yang lemah. Situasi ini menjadi perhatian para pemasar, ini disebabkan pengaruh faktor – faktor non sikap yang sama kuat atau bahkan cenderung kuat dari pada faktor sikap dalam menentukan pembelian ulang. 4. Premium Loyalty (Loyalitas Premium). Situasi ini merupakan situasi ideal yang paling diharapkan para pemasar, dimana konsumen bersikap positif terhadap produk atau produsen (penyedia jasa) dan disertai pola pembelian ulang yang konsisten. Dimensi Customer Loyalty Menurut Griffin (2005) pelanggan yang loyal dicirikan sebagai berikut : 1. Makes regular repeat purchase 2. Purchases across product and service lines 3. Refers others 4. Demonstrates in immunity to the pull of the competition Menurut Buchari Alma (2005) dimensi kesetiaan atau loyalitas pelanggan adalah : 1. Pembelian ulang 2. Penolakan pesaing 3. Tidak terpengaruh terhadap daya tarik barang lain 4. Frekuensi rekomendasi kepada orang lain Customer Cycle Measures Siklus hidup pelanggan adalah perjalanan pelanggan dari status “suspect” (apakah konsumen itu cocok dengan profit target market) hingga menjadi “pendukung” (konsumen yang mendatangkan pemasukan tambahan berkat referens lisan mereka yang mendatangkan konsumen-konsumen baru lainnya. Pengelolaan siklus hidup membutuhkan perhatian pada proses dan struktur. 2016 9 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id a. Proses, bagaimana perusahaan mulai mengerjakan proses-proses penting dari penguasaan, perawatan, dan pengembangan pelanggan, serta bagaiamana perusahaan akan mengukur kinerja dari strategi CRM yang telah ditetapkan sebelumnya. b. Struktur, bagaimana perusahaan akan mengorganisasi dirinya untuk mengelola hubungan pelanggan. Consumer Value (Nilai Pelanggan) Menurut Stinnett (2005) customer adalah pihak atau orang yang membeli, menggunakan atau mendapatkan keuntungan dari barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Pelanggan perusahaan dapat berupa pelanggan eksternal maupun internal. Pengertian Customer Value Sanchez-Fernandez (2009) mendefinisikan customer value sebagai nilai yang dirasakan pelanggan sebagai dua bagian konsep yang terdiri dari manfaat yang diterima (economic, social dan relational) dan pengorbanan yang dilakukan (price, time, effort, risk dan convenience) oleh pelanggan. Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa customer value adalah nilai yang diterima oleh pelanggan yang dihasilkan dari perbandingan antara manfaat yang diterima, yaitu bisa berupa keuntungan dari segi ekonomi, sosial dan relasional terhadap pengorbanan yang dikeluarkan, yaitu bisa berupa biaya yang dikeluarkan, waktu yang diluangkan, resiko yang ditanggung dan kenyamanan yang terganggu. Dimensi Customer Value Menurut Sanchez (2006) dimensi customer value terdiri dari : 1. Functional Value. Functional Value didefinisikan sebagai kegunaan yang dirasakan dari atribut produk dan jasa, yang terdiri dari : Functional value of establishment (installation), dimana pada penelitian ini ditunjukan pada proses registerasi servis pada outlet. Functional value contact personel (professionalism), manfaat yang dirasakan oleh pelanggan yang diberikan oleh karyawan outlet. 2016 10 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Functional value of the service purchased (quality), manfaat yang dirasakan oleh pelanggan yang didapatkan dari kualitas pelayanan yang diberikan. Functional value price (cost), manfaat yang dirasakan dari tingkat biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan. 2. Emotional Value. Emotional value terdiri dari perasaan atau keadaan efektif yang diciptakan melalui pengalaman konsumsi yang dirasakan oleh pelanggan. 3. Social Value. Social Value adalah penerimaan atau manfaat yang dirasakan pelanggan pada tingkat individu dengan lingkungan sosialnya. Customer Equity (Ekuitas Pelanggan) Customer Equity adalah bahwa pelanggan merupakan aset financial yang harus diukur, dikelola dan dimaksimalkan oleh setiap perusahaan atau organisasi, sama halnya dengan aset-aset lainnya (Asnan, 2008) Ekuitas pelanggan (customer equity) adalah total nilai seumur hidup semua pelanggan perusahaan yang didiskontokan. Menurut Maas (2000 : 106-7) yang dikutip oleh Widjaja (2009) semakin setia pelanggan, semakin setia ekuitas pelanggan. Selain itu, definisi ekuitas pelanggan jumlah keseluruhan lifetime value dari pelanggan –pelanggan perusahaan. Ekuitas pelanggan merupakan penjumlahan lifetime value dari seluruh pelanggan saat ini (Lovelock : 2001). Rust, Zeithami dan Lemon yang dikutip oleh Asnan (2008) yaitu membedakan tiga faktor (drivers) yang mempengaruhi ekuitas pelanggan : ekuitas nilai, merek dan relasional. a. Ekuitas nilai (value equity) adalah penilaian objektif pelanggan atas kegunaan tawaran berdasarkan pemikirannya tentang manfaat yang kemudian dibandingkan dengan biayanya. Sub pendorong (sub driver) ekuitas nilai adalah mutu, harga, dan kenyamanan. Tiap-tiap industri harus mendefinisikan faktor-faktor spesifik yang melandasi tiap-tiap sub pendorong dalam rangka menemukan program yang bisa memperbaiki ekuitas nilai. Penumpang pesawat udara mungkin mendefinisikan mutu sebagai luasnya tempat duduk. Ekuitas nilai member sumbangan terbesar pada ekuitas pelanggan jika produk itu terdiferensiasi dan jika produk itu lebih rumit serta perlu dievaluasi. Ekuitas nilai sangat mendorong ekuitas pelanggan di pasar bisnis. 2016 11 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id b. Ekuitas merek (brand equity) adalah penilaian subjektif dan tak berwujud pelanggan terhadap merek, yang di luar dan melampaui nilai yang dipikirkan secara objektif. Sub pendorong ekuitas merek adalah kesadaran merek pelanggan, sikap pelanggan terhadap merek, dan pemikiran pelanggan mengenai etika merek. Perusahaan menggunakan iklan, humas dan alat komunikasi lain untuk mempengaruhi sub pendorong itu. Ekuitas merek itu lebih penting daripada pendorong ekuitas pelanggan lainnya jika produknya kurang terdiferensiasi dan Muslimah Mattjik – Manajemen Pemasaran memiliki dampak emosional yang lebih besar. c. Ekuitas Relasional (relationship equity) adalah kecenderungan pelanggan untuk setia terhadap merek, yang di luar dan melampaui penilaian objektif dan subjektif atas nilainya. Sub pendorong ekuitas relasional mencakup program kesetiaan, dan program pemahaman dan perlakuan khusus, program pembentukan komunitas, dan program pembentukan pengetahuan. Ekuitas relasional sangat penting jika relasi pribadi banyak diperhitungkan dan jika pelanggan cenderung terus berhubungan dengan para pemasok sepenuhnya berdasarkan kebiasaan atau yang tidak pernah berubah. Formulasi tersebut memadukan manajemen nilai, manajemen merek dan manajemen relasional ke dalam fokus yang berpusat pada pelanggan. Perusahaan dapat memutuskan pendorong mana yang memperkuat perolehan yang terbaik. Rumusan lain disajikan oleh Blattberg, Getz, dan Thomas dalam pendapatnya bahwa ekuitas pelanggan pelanggan didorong oleh tiga komponen, yaitu : akuisisi, retensi, dan penjualan ekstra (Gupta et al : 2006). Akuisisi dipengaruhi oleh jumlah calon pembeli, probabilitas akuisisi dari satu calon, dan pengeluaran akuisisi per calon pembeli. Retensi dipengaruhi oleh angka retensi dan tingkat pengeluaran retensi. Pengeluaran ekstra merupakan fungsi dari efisiensi penjualan ekstra, jumlah tawaran penjualan ekstra yang diberikan kepada pelanggan yang ada dan angka tanggapan terhadap tawaran baru. 2016 12 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Berdasarkan ekuitas pelanggan ini, maka terdapat Enam perubahan dasar terhadap strategi pemasaran : 1. Strategi pemasaran, taktik dan alasan membuat pelanggan menjadi pusatnya dan bukan produk itu sendiri. 2. Perusahaan mengatur siklus hidup pelanggan. Bagian pemasaran membaurkan berbagai variasi dengan tahapan-tahapan siklus hidup pelanggan 3. Perusahaan membuat suatu portofolio keseimbangan seimbang pada akusisi, retensi dan penjualan tambahan. 4. Hasil yang didapatkan bagian pemasaran perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan pengukuran ekuitas pelanggan dan biayanya dihubungkan dengan pengembalian pendapatan. 5. Perusahaan mengkomunikasikan perubahan pada nilai aset pelangannya mellaui pernyataan aliran ekuitas pelanggan. Perusahaan mengukur aset pelanggannya melalui nilai siklus hidup. 6. Perusahaan mengorganisasikan akusisi, retensi dan penjualan produk tambahan pada pelanggan 2016 13 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id STUDI KASUS Sejarah Perusahaan Garuda Indonesia Garuda Indonesia adalah sebuah perusahaan milik negara Republik Indonesia. Garuda Indonesia berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Selain berpusat di Jakarta, Garuda Indonesia juga memiliki kantor perwakilan yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Indonesia dan juga kota-kota di luar negeri. Tepat pada tanggal 26 Januari 1949 ─ pesawat R1-001 Seulawah diterbangkan dari Calcutta, India menuju Rangon, ibukota Burma sebagai penerbangan niaga. Untuk mengabadikan dan mengenang misi komersial yang dilaksanakan oleh Seulawah tersebut, kemudian peristiwa itu diperingati sebagai hari lahirnya Garuda Indonesia, yang ketika itu bernama Indonesia Airways, maskapai penerbangan komersial pertama yang mengudara membawa bendera Republik Indonesia. Pada tanggal 1 Maret 1950 Garuda Indonesia baru dapat beroperasi dengan sejumlah pesawat yang diterima pemerintah Republik Indonesia dari perusahaan penerbangan KLM. Armada Garuda Indonesia yang pertama untuk melayani jaringan penerbangan di dalam negeri terdiri dari 20 pesawat DC-3/C-47 dan 8 17 pesawat jenis PBY ─ Catalina Amphibi. Untuk melebarkan sayapnya, Garuda kemudian mengadakan pembaruan armadanya untuk melayani penerbangannya. Jaringan penerbangan Garuda Indonesia diperluas meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia kecuali Irian Jaya sedangkan ke luar negeri menjangkau kota-kota seperti Singapura, Bangkok dan Manila. Garuda semakin berkembang dan seluruh pesawatnya kemudian terdiri dari pesawat bermesin jet. Kekuatan armadanya berturut-turut ditambah dengan tipe-tipe pesawat seperti DC-10, MD-11, Boeing 747, 737, Airbus 300 dan Airbus 330. Garuda Indonesia saat ini tercatat sebagai perusahaan penerbangan terbesar ke tiga puluh di dunia. Jumlah karyawan Garuda Indonesia saat ini mencapai 6.424 orang. Sedangkan jumlah armadanya terdiri dari 49 pesawat yang terdiri dari : 3 pesawat Boeing 747, 737, 6 Airbus 300 dan Airbus 330, 40 pesawat Boeing 737, seperti seri 400 (19), seri 300 (14), seri 500 (5) dan seri 800 NG (2). Garuda Citilink beroperasi dengan Boeing 737 seri 300. Garuda bukan hanya sebuah perusahaan penerbangan kecil tetapi merupakan sebuah perusahaan yang besar dan juga memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak dalam bisnis atau usaha pendukung bisnis penerbangan salah satunya seperti PT. GMF Aero Asia (merupakan pusat pelayanan perawatan pesawat terbang). 18 PT. Garuda Maintenance 2016 14 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Facility (GMF) merupakan pusat perawatan pesawat Garuda Indonesia. Fasilitas perawatan pesawat ini dibangun di area seluas 115 Ha di kawasan Bandara Soekarno ─ Hatta Cengkareng. GMF beroperasi 24 jam setiap harinya dengan mempekerjakan kurang lebih 1.600 karyawan. Visi dan Misi Perusahaan A. Visi Perusahaan - Menjadi perusahaan global dalam jasa Maintenance, Repair, dan Overhaul pesawat terbang, komponen, mesin dan produk pendukungnya secara kompetitif dalam quality, cost, dan delivery. - Menjadi perusahaan penerbangan pilihan utama di Indonesia yang berdaya saing international. B. Misi Perusahaan Misi yang diemban perusahaan ini meliputi tiga buah hal, yaitu : Bisnis, yaitu dengan meningkatkan profit dan pendapatan usaha serta dapat tumbuh berkembang Servis, yaitu dapat memberikan solusi dengan lengkap kepada customer melalui one stop service Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu sebagai wahana aktualisasi profesionalisasi. Dalam misi-misi Garuda Indonesia juga telah mempengaruhi seluruh aspek dalam Garuda Indonesia dimana segala tindak lakunya. bisa dilihat pada beberapa hasil pencapaian yang telah dilakukan oleh Garuda Indonesia seperti layanan kerja sama dengan kantor imigrasi dan layanan bea cukai, dimana konsumen Garuda Indonesia diberikan hak khusus akan layanan imigrasi dan bea cukai sehingga penumpang tidak perlu susah payah antri menunggu giliran diproses seperti penumpang pada maskapai penerbangan yang lain. Garuda Indonesia merupakan salah satu airline tersukses di Indonesia yang melayani konsumen premium. Garuda Indonesia mengusung konsep “kenyamanan” sebagai value added-nya. Pada Juni 2007, maskapai Garuda bersama maskapai Indonesia lainnya menerima larangan untuk rute Eropa karena alasan keselamatan. Akan tetapi larangan 2016 15 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id tersebut dicabut. Pada tahun 2008, maskapai ini menerima sertifikat IATA Operational Safety Audit (IOSA) dari IATA. Hal tersebut mengartikan bahwa Garuda telah memenuhi standar keselamatan penerbangan internasional. Sebagai perusahaan jasa, menjalin hubungan dengan pelanggan sangat penting. Karena segala kegiatan yang dilakukan perusahaan berorientasi pada pelanggan. Perusahaan jasa merupakan suatu bentuk usaha yang menawarkan pelayanan jasa. Karena produknya berbentuk pelayanan jasa maka kepuasan pelanggan sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan jasa yang diberikan. Kepuasan dan loyalitas pelanggan adalah kunci keberhasilan utamanya. Karena itu, untuk menjaga kepuasan pelanggan dan menciptakan loyalitas pelanggan diperlukan suatu program retensi pelanggan dengan menerapkan Customer Retention Marketing (CRM) untuk mempertahankan pelanggan yang telah ada, terutama pelanggan yang loyal. Garuda Indonesia sendiri menerapkan dan melaksanakan Customer Retention Marketing (CRM) dalam bentuk : 1. (RETENTION & LOYALTY CRM) Konsep Layanan Garuda Indonesia Experience (GIE) Garuda menekankan pada kepuasan pelanggan dengan cara menyeleksi karyawan yang kompeten di bidangnya. Pramugari yang dipilih harus menjalani berbagai seleksi yang ketat dan sesuai dengan kultur budaya Garuda Indonesia . Garuda Indonesia menerapkan konsep value proposotion dalam pelayanannya, yaitu memberikan kualitas layanan kepada penumpang melebihi harga yang telah mereka bayarkan. Pelayanan tersebut biasa dikenal dengan Garuda Indonesia Experience (GIE ). Anda akan merasakan keramahan mulai dari saat reservasi tiket hingga sampai di bandara tujuan. GIE didasari “5 senses” yang berarti a. Sight : Seragam baru bermotif batik ini adalah konsep desain terbaru yang meliputi potongan busana, motif tekstil, serta warna yang diselaraskan dengan konsep pelayanan Garuda Indonesia Experience. b. Sound : Para penumpang Garuda Indonesia dapat menikmati kecanggihan perangkat hiburan di dalam pesawat, yang tersedia di penerbangan Business Class maupun Economy Class. Perangkat mutakhir Audio and Video On Demand (AVOD) menawarkan berbagai 2016 16 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pilihan untuk menikmati film, siaran TV, video game, serta musik, termasuk musik tradisional dan kontemporer Indonesia. c. Scent : Aroma yang tepat untuk aromaterapi di kabin pesawat. Semua ini menciptakan pengalaman khas Indonesia bagi penumpang selama terbang bersama Garuda Indonesia. d. Taste : Garuda Indonesia merekomendasikan sajian makanan dan minuman khas Garuda Indonesia seperti nasi kuning dan jus martebe, racikan buah markisa dan terung belanda. e. Touch : Dari saat reservasi penerbangan hingga tiba di bandara tujuan, para penumpang akan dimanjakan oleh layanan tulus dan bersahabat yang menjadi ciri keramahtamahan Indonesia, dan disimbolkan oleh ‘Salam Garuda Indonesia’ dari para awak kabin. Service excellent merupakan harapan dari setiap pelanggan. Harapan pelanggan ini harus segera dapat dipenuhi guna mendapatkan citra yang baik, pelanggan yang setia dan tentunya loyal terhadap perusahaan. Suatu perusahaan penerbangan tengah memulai atau memberikan servicenya kepada pelanggan sebelum pelanggan tersebut terbang bersamanya. Ada beberapa service yang diberikan, yaitu: 1. Pre-flight Service Pelayanan (service) yang diberikan kepada pelanggan sebelum melakukan penerbangannya / pelayanan di darat. Seperti : check-in counter, pengantaran menuju ruang tunggu,dll. 2. In-flight Service Pelayanan (service) yang diberikan selama pelanggan melakukan penerbangannya. Seperti: makan, minum, majalah, bantal, selimut, ear-phone,dll. 3. Post-flight Service Pelayanan (service) yang diberikan kepada pelanggan setelah melakukan penerbangannya. Seperti: penanganan barang yang hilang (lost and found). 2. (SERVICE QUALITY) Garuda Social Miles Garuda menyediakan layanan reward bagi para frequent flyer Garuda. Dengan cara ini, maka para pengguna maskapai Garuda Indonesia akan merasa dihargai dan diperhatikan. Setiap penerbangan, maka konsumen akan mendapatkan poin. Poin tersebut bisa 2016 17 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dikumpulkan dam nantinya dapat ditukarkan oleh tiket menuju destinasi tertentu sesuai dengan kebijakan Garuda. Selain itu juga dapat menikmati Sky Lounge (layanan ruang tunggu yang disediakan oleh maskapai anggota Skyteam di seluruh dunia) dan Sky Priority (layanan prioritas untuk penanganan check in, loket tiket, pengambilan bagasi, boarding, dsb di setiap bandara yang bekerja sama dengan Skyteam di seluruh dunia). Program tersebut sangat cocok untuk para frequent flyer Garuda yang masih belum memiliki jadwal pasti atau bagi mereka yang ingin mengunjungi banyak kota dalam sekali perjalanan. Garuda Miles ini termasuk pada Marketing Multichannel. Program dari PT. Garuda Indonesia adalah Garuda Frequent Flyer (GFF). GFF merupakan salah satu bentuk penghargaan dari PT. Garuda Indonesia terhadap penumpang yang menjadi pelanggan setia PT. Garuda Indonesia. Penumpang yang melakukan penerbangan dengan pesawat Garuda Indonesia dapat menjadi anggota dari GFF. Keistimewaan dan fasilitas yang diperoleh keanggotaaan GFF yaitu antara lain : a) Mendapat prioritas secara operasional dalam hal pesawat itu penuh, misalnya apabila penumpang yang menjadi anggota berada di waiting list dan ada penumpang lain yang batal maka penumpang yang menjadi member inilah yang diutamakan. b) Penambahan bagasi. Jumlah penambahan bagasi tergantung dari tingkatan keanggotaan GFF. c) Akses ke eksekutif lounge d) Eksekutif check in counter/check in counter khusus yang hanya berlaku untuk penerbangan Garuda Indonesia dengan memperlihatkan kartu keanggotaan GFF yang berlaku dan tiket Garuda Indonesia kepada petugas yang berwenang sebelum menggunakan fasilitas tersebut. e) Award Ticket. Award ticket dapat digunakan untuk melakukan penerbangan gratis baik untuk diri sendiri maupun dialihkan/dipindahkan kepada orang lain. Selain itu dapat juga digunakan untuk peningkatan pelayanan ke kelas yang lebih tinggi. 3. (CUSTOMER SATISFACTION) Bekerja sama dengan Cyber Source. CyberSource, sebuah perusahaan Visa (NYSE: V), dan salah satu penyedia terbesar di dunia jasa manajemen pembayaran eCommerce. Sebagai bagian dari upayanya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, maskapai yang diperlukan untuk memastikan mereka 2016 18 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id bisa terus menyediakan pelanggan mereka dengan pengalaman pembayaran yang nyaman dan aman untuk semua transaksi. Ini berarti bahwa proses manajemen risiko internal yang kuat harus diletakkan di tempat, dan didukung oleh gateway pembayaran terukur dan aman dengan solusi manajemen penipuan. "Untuk melindungi pendapatan kami karena kami memperluas operasi kami, kita perlu solusi yang fleksibel dan inovatif yang melayani pembayaran dan risiko tantangan penerbangan hadapi. Hal ini sangat penting untuk 'Quantum Leap 2011-2015' rencana kami (2) untuk menjadi maskapai penerbangan terkemuka di kawasan ini, "kata Joseph Saul, VP, E-Commerce, PT Garuda Indonesia. "Kerjasama kami dengan CyberSource memberikan keahlian solusi dan pembayaran platform manajemen yang diperlukan untuk secara cepat mengembangkan bisnis kami di wilayah ini." "Untuk melindungi pendapatan kami karena kami memperluas operasi kami, kita perlu solusi yang fleksibel dan inovatif yang melayani pembayaran dan risiko tantangan penerbangan hadapi. Hal ini sangat penting untuk 'Quantum Leap 2011-2015' rencana kami (2) untuk menjadi maskapai penerbangan terkemuka di kawasan ini, "kata Joseph Saul, VP, E-Commerce, PT Garuda Indonesia. "Kerjasama kami dengan CyberSource memberikan keahlian solusi dan pembayaran platform manajemen yang diperlukan untuk secara cepat mengembangkan bisnis kami di wilayah ini." 4. (CUSTOMER CYCLE MEASURE) Garuda Indonesia juga memperhatikan Customer Cycle Measure yang dimana kepuasan pelanggan dan membuat customer loyal dengan pelayanan yang diberikan oleh Garuda Indonesia. Untuk mengetahui dan menganalisis sampai sejauh mana kesesuaian antara tingkat kepentingan atribut - atribut kualitas pelayanan (service quality) menurut konsumen jasa penerbangan Garuda Indonesia dengan kinerja yang telah dilakukan oleh PT. Garuda Indonesia. Kinerja yang dianggap baik berarti memuaskan. Analisis data yang digunakan adalah Importance and Performance Analysis (IPA). Kuadran I : Menjadi prioritas utama Garuda Indonesia dan harus dilaksanakan sesuai dengan harapan konsumen, karena konsumen belum puas dengan kinerja Garuda Indonesia, yaitu : pesawat memiliki peralatan yang menggunakan teknologi mutakhir, memberitahukan jadwal penerbangan akan dilakukan, karyawan memberikan rasa aman dalam memberikan pelayanan kepada penumpang, karyawan siap setiap saat untuk melayani penumpang, 2016 19 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id karyawan mampu memberikan kepercayaan kepada penumpang, karyawan memahami dan memperhatikan kepentingan penumpang, karyawan sabar dan penuh pengertian dalam menangani penumpang, karyawan memberikan tempat yang nyaman, aman dan representatif. Kuadran II : Memiliki atribut-atribut yang perlu dipertahankan pelaksanaannya oleh Garuda Indonesia ,karena sudah sesuai dengan harapan konsumen, yaitu : karyawan memberikan sambutan yang baik kepada penumpang, waktu pelayanannya sesuai dengan jadwal yang diinformasikan kepada penumpang, pelayanan yang diberikan dapat dipercaya, menyimpan data yang akurat dan benar, karyawan selalu bersikap ramah kepada penumpang, karyawan memiliki pengetahuan yang cukup, karyawan tanggap terhadap kepentingan penumpang. Kuadran III : Berarti atribut – atribut dinilai kurang penting oleh konsumen namun konsumen cukup puas dengan kinerja Garuda Indonesia, dan peningkatannya perlu dipertimbangkan, yaitu : karyawan yang bersikap simpatik dalam menghadapi penumpang yang bermasalah, memberikan layanan yang cepat dan nyaman, karyawan mau membantu masalah yang dihadapi penumpang, karyawan siap merespon permintaan penumpang. Kuadran IV : Berarti atribut-atribut yang pelaksanannya dilakukan dengan sangat baik oleh Garuda Indonesia, namun dinilai kurang penting oleh konsumen, sehingga terkesan belebihan, yaitu : karyawan yang profesional, berpenampilan rapi dan menarik, pesawat memiliki fasilitas yang menarik, penumpang merasa aman selama menggunakan jasa penerbangan. 5. (CUSTOMER VALUE) Garuda Indonesia Training Center mengadakan pelatihan kepada para karyawan Garuda Indonesia dibidang keuangan. Tujuan pelatihan ini adalah agar dapat membangun dan meningkatkan kualitas dan profesionalitas kinerja paara karyawannya ditandai dengan kemampuan berpikir yang baik, memiliki kemampuan berinteraksi dengan baik dan juga memiliki jiwa kepemimpinan (leadership skill). Selain berupa pelatihan-pelatihan, Garuda Indonesia Training Center ini juga mengembangkan E-Learning. Proses pembelajaran dalam bentuk seperti ini mulai dikembangkan oleh GITC seiring dengan perkembangan Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis teknologi informasi. 2016 20 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Garuda Indonesia Training Center oleh PT.Garuda Indonesia ini merupakan salah satu bentuk perhatian PT. Garuda Indonesia terhadap kualitas para staffnnya, mulai dari para pilotnya sampai kepada karyawan di bidang keuangannya. Dan adapun serangkaian pelatihan yang diadakan oleh Garuda Indonesia Training Center ini adalah upaya dalam meningkatkan kualitas dan pemberdayaan para SDM PT. Garuda Indonesia. Selain itu juga, pelatihan-pelatihan tersebut juga ditujukan agar dapat memberikan pelayanan yang baik bagi para konsumen Garuda Indonesia, dan dengan begitu PT. Garuda Indonesia dapat diterima di hati masyarakat Indonesia ataupun luar negeri. 6. (CUSTOMER EQUITY) PT. Garuda Indonesia Tbk menggelar Garuda Travel Fair (GATF) di beberapa kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Medan, Pekabbaru, Jambi, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, Manado, Timika, dan Jayapura. Sejumlah promo ke destinasi wisata favorit ditawarkan pada Garuda Indonesia Travel Fair. Tujuh destinasi favorit, yakni Singapura, Hong Kong, Osaka, London, Denpasar, Lombok, dan Raja Ampat menjadi highlight utama. Selain itu, untuk mendukung 10 destinasi prioritas pariwisata yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata, Garuda Indonesia juga membuka sejumlah penerbangan ke Derawan, Silangit, Ende, dan Labuan Bajo. "Bahkan pada rute JakartaSilangit, tingkat load factormencapai di atas 60 persen," ujar Selfie Dewiyati, Vice President Marketing PT Garuda Indonesia Tbk. Dengan mengangkat tema "More for Less", Garuda Indonesia Travel Fair 2016 ditarget menghasilkan transaksi hingga Rp. 250 miliar dengan jumlah pengunjung 150.000 orang selama dua kali penyelenggaraan. Seperti diketahui, perhelatan Garuda Indonesia Travel Fair selalu dilaksanakan dua kali dalam setahun, yakni di semester pertama dan di semester kedua. Pada tahun lalu, Garuda Indonesia Travel Fair berhasil dikunjungi 117.000 orang dengan transaksi mencapai Rp238 miliar. Sebanyak 52 travel agent, 9 hotel dan theme park, 3 national tourism organization, dan 13 corporate & travel equipment meramaikan Garuda Indonesia Travel Fair 2016. Selain memberikan harga tiket pesawat yang sangat murah, Garuda Indonesia Travel Fair 2016 juga menyajikan beberapa program menarik lainnya, seperti cicilan 0 persen hingga 12 bulan menggunakan kartu kredit BNI, beragam promo cash back, lucky drawtiket pesawat Garuda Indonesia, lucky draw Garuda Miles, serta program Happy Hour di mana pengunjung 2016 21 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dapat membeli tiket dengan diskon hingga 80 persen pada pukul 10:00-12:00 dan 16:0018:00 WIB setiap harinya untuk rute internasional. KESIMPULAN Service Quality (kualitas pelayanan) adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan konsumen. Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai jasa atau service yang disampaikan oleh pemilik jasa yang berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramahtamahan yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk kepuasan konsumen. Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima/peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan/inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Hubungan antara produsen dan konsumen menjangkau jauh melebihi dari waktu pembelian ke pelayanan segi penjualan yang melampaui masa kepemilikan produk. Perusahaan menganggap konsumen sebagai raja yang harus dilayani dengan baik, mengingat dari konsumen tersebut akan memberikan keuntungan kepada perusahaan agar dapat terus hidup. Kepuasan pelanggan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan diharapkannya. Jadi dari definisi-definisi diatas artinya adalah jika perasaan seseorang tersebut memenuhi atau bahkan melebihi harapannya maka seseorang tersebut dapat dikatakan puas. Kepuasan adalah konsep yang jauh lebih luas dari hanya sekedar penilaian kualitas pelayanan, tetapi juga di pengaruhi oleh faktor-faktor lain. Sebagaimana terlihat pada gambar diatas ini bahwa kepuasan pelanggan di pengaruhi oleh persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan (jasa), kualitas produk, harga dan oleh faktor situasi dan faktor pribadi dari pelanggan. Kualitas pelayanan (jasa) merupakan fokus penilaian yang merefleksikan persepsi pelanggan terhadap lima dimensi spesifik dari pelayanan (jasa). Kepuasan lebih inklusif, yaitu kepuasan di tentukan oleh persepsi terhadap kualitas pelayanan (jasa), kualitas produk, harga, faktor situasi dan faktor pribadi. Retention & Loyalty CRM ini merupakan sebuah sikap yang menjadi dorongan perilaku untuk melakukan pembelian produk/jasa dari suatu perusahaan yang menyertakan aspek perasaan didalamnya, khusunya yang membeli secara teratur dan berulang-ulang dengan 2016 22 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id konsistensi yang tinggi, namun tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa, tetapi juga mempunya komitmen dan sikap yang positif terhadap perusahaan yang menawarkan produk/jasa tersebut. Customer Cycle Measures adalah merupakan mitra dan aset bagi perusahaan, karena bagaimana pun juga, pelanggan yang menentukan jumlah pembelian dari produk perusahaan, dan customer lah yang memberikan profit bagi perusahaan. Untuk itu, pelanggan, dan apa yang mereka berikan pada perusahaan harus terus dijaga dan ditingkatkan agar perusahaan bisa mencapai profit, sehingga dibutuhkan suatu pengelolaan nilai pelanggan yang disebut dengan Customer Value Management. Customer value sangat penting sekali dalam melengkapi strategi perusahaan agar dapat memperoleh comptetitive advantage yang sustainable, maksudnya dapat dicapai dari masa kini hingga masa mendatang. Manajemen nilai pelanggan memberikan pertunjuk bagaimana perusahaan dapat memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan pelanggan. Dengan demikian Manajer Nilai Pelanggan harus mengembangkan ketrampilan mereka di dalam memahami pelanggan. Untuk itu, perlu bagi mereka untuk mengetahui bagaimana dimensi nilai pelanggan, karakteristik pelangggan, dan focus manajemen nilai pelanggan, yang focus pada 3 hal, konsumen yang berharga, bagiamana meningkatkan relationship dg pelanggan, dan bagaimana mempertahankan mereka. Hal positif yang dapat diperoleh perusahaan dalam menerapkan Customer Value Management adalah semakin besarnya hubungan yang menguntungkan antara pelanggan dengan perusahaan, yang tentu sangat berpotensi sebagai asset terbesar di dalam bisnis, mengingat iklim bisnis saat ini yang tidak menentu. Dengan meningkatkan nilai pelanggan, maka tentu akan meningkatkan besarnya pendapatan yang diterima perusahaan. 2016 23 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka uwandi, Hendy Irawan. 2004. Kepuasan Pelayanan Jasa. Erlangga. Jakarta. http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-loyalitas-pelanggancustomer.html http://www.pendidikanekonomi.com/2012/05/pengertian-tentang-kualitas-pelayanan.html https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00353-MN%20Bab2001.pdf http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-kepuasan-pelanggan-dan.html http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-retensi-pelanggan-menurut-paraahli/ http://www.venuemagz.com/artikel/event/2016/4/garuda-indonesia-travel-fair- 2016menawarkan-promo-7-destinasi-favorit/ http://businessnthings.com/strategi-pemasaran-garuda-indonesia-airlines/ 2016 24 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id