aplikasi stokiometri

advertisement
WILLY CHANDRA ( 41615110076 )
ROSMAYTA NINGRUM ( 41615110079 )
 Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari hubungan
kuantitatif dalam suatu reaksi kimia.
 Kata Stoikiometri berasal dari kata Yunani stoicheion
yang berarti unsur dan kata metron yang berarti
pengukuran.
 Stoikiometri berhubungan dengan segala sesuatu aspek
kuantitatif, komposisi dan reaksi kimia dengan cara
perhitungan kimia untuk menimbang dan menghitung
spesi-spesi kimia.
 Adakalanya di laboratorium kita harus
mereaksikan sejumlah gram zat A untuk
menghasilkan sejumlah gram zat B. Pertanyaan
yang sering muncul adalah jika kita memiliki
sejumlah gram zat A, berapa gramkah zat B
yang akan dihasilkan? Untuk menjawab
pertanyaan itu kita memerlukan stoikiometri.
 Rumus kimia suatu zat menyatakan jenis dan jumlah
relatif atom yang terdapat dalam zat tersebut.
 Rumus molekul menyatakan jenis dan jumlah atom
dalam molekul itu.
 Rumus empiris merupakan rumus perbandingan paling
sederhana unsur-unsur dalam rumus.
 Massa atom relatif (Ar) menyatakan perbandingan massa
rata-rata satu atom suatu unsur .
 Massa molekul relatif (Mr) adalah bilangan yang
menyatakan harga perbandingan massa 1 molekul suatu
senyawa.
 Stoikiometri merupakan bidang kajian ilmu kimia, yang
mempelajari hubungan kuantitatif zat-zat kimia yang
terlibat dalam reaksi kimia.
Contoh : 2H2 + O2
2H2O
Persamaan kimia ini mengandung makna :
2 molekul H2 + 1 molekul O2
2 molekul H2O
Atau
2 n molekul H2 + n molekul O2
2 n molekul H2O
 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien
reaksi
pada
persamaan
kimia
menunjukkan
Perbandingan jumlah mol zat-zat yang bereaksi dan zat
hasil reaksi.
Pada stoikiometri larutan diantara zat – zat yang terlibat reaksi
sebagian atau seluruhnya berada dalam bentuk larutan. Soal –
soal yang menyangkut bagian ini dapat diselesaikan dengan cara
hitungan kimia sederhana yang menyangkut kuantitas antara
suatu komponen dengan komponen lain dalam suatu reaksi.
Jika larutan asam dicampurkan dengan larutan basa akan terjadi
reaksi, yaitu : reaksi pengikatan ion H+ dari asam oleh OH- dari
basa menghasilkan air (H2O), reaksi ini disebut reaksi netralisasi.
Contoh :
Asam + Basa
garam + air
HCL
+
NaOH
NaCl
+ H2O
 Molaritas (M)
Molaritas adalah satuan konsentrasi larutan untuk menyatakan jumlah mol
zat terlarut perliter larutan, dilambangkan dengan huruf M. Secara
sistematis dapat diungkapkan dengan persamaan :
Molar (M) =
Jumlah mol
V larutan
 Pengenceran larutan
Untuk tujuan ini perlu mengetahui hubungan molaritas larutan sebelum
dan sesudah pengenceran.
Rumus pengenceran = M1 x V1 = M2 x V2
M1 = Molaritas Larutan Sebelum Pelarutan
V1 = Volume Larutan Sebelum Pelaturan
M2 = Molaritas Larutan Sesudah Pelarutan
V2 = Volume Larutan Sesudah Pelarutan
Perilaku gas mudah dikarakterisasi karena hampir semua
sifat-sifat gas tidak bergantung pada jati diri gas.
Terdapat beberapa hukum dasar yang dapat menerapkan
perilaku gas berdasarkan eksperimen laboratorium,
diantaranya adalah hukum :
1. Hukum Boyle
2. Hukum Gay Lussac
2. Hukum Boyle + Gay Lussac
 Hukum boyle berkenaan dengan hubungan antara
volume gas dan tekanan gas pada suhu tetap.
 Hukum Boyle berbunyi: Tekanan gas berbanding terbalik
dengan volumenya asalkan suhunya tetap dalam bentuk
persamaan,
 Hukum Boyle dapat dirumuskan dengan:
pV = konstan
Atau
p1V1 = p2V2
Dimana, p = tekanan
V = volume gas.
 Dalam suhu dan ruang tetap, jika tekanan naik maka
volume akan turun, dan sebaliknya, jika tekanan turun
maka volume akan naik. Hal ini bisa dilihat pada pompa
sepeda,jika kita mendorong pompa ke bawah, maka
volume udara dalam pompa akan mengecil dan tekanan
udara dalam pompa akan naik sehingga mampu
meniupkan udara ke dalam ban sepeda.
Gambar pompa sepeda, jika
volume dikecilkan maka tekanan
akan naik
 Hukum Gay Lussac berbicara tentang hubungan antara
volume gas dan suhu gas pada tekanan yang sama.
 Hukum Gay Lussac berbunyi:
“Volume gas sebanding dengan suhunya asalkan
tekanannya tetap Dalam bentuk persamaan “
 Hukum Gay Lussac dapat dirumuskan dengan:
V/T = konstan
atau
Dimana, V = Volume
T = Suhu
V1/T1 = V2/T2
 Pada tekanan tetap, udara yang dipanaskan akan
mengembang, dan sebaliknya, udara yang didinginkan
akan menyusut. Hal ini dapat dilihat pada balon udara.
Udara pada balon udara dibuat panas supaya
udaranya mengembang sehingga lebih ringan dari udara
sekitar, oleh karena itu balon udara bisa terbang.
 Hukum Boyle- Gay Lussac merupakan sintesis dari
Hukum Boyle dan Hukum Gay Lussac, sehingga kedua
rumus tersebut dapat disatukan menjadi:
P.V/T = konstan
atau
P1.V1/T1 = P2.V2/T2
 Sedangkan dalam kondisi ideal, rumus persaamaan gas
ideal menurut Hukum Boyle-Gay Lussac adalah:
p.V = N.k.T
Dimana:
k = konstanta Boltzmann (1,38 . 10-23 J.K-1)
N = jumlah partikel gas
 Berdasarkan Hukum gas yang disampaikan dalam Hukum Boyle dan Hukum
Gay Lussac, maka didapatkan persamaan umum gas ideal sebagai berikut:
p.V = n.R.T
Dimana : p = tekanan gas
V = volume gas
n = jumlah mol gas
R = tetapan gas = 8,314 kJ.mol-1.K-1
= 0,08205 Llier.atm.mol-1.K-1
T = suhu gas
 Sedangkan jumlah mol dapat dicari dengan rumus:
Dimana : n = jumlah mol
n = m/M = gr/Mr
m = massa total gas
M = massa molekul relatif partikel
 Banyak permasalahkan stoikiometri yang harus dipahami
terutama bagi mereka yang bekerja sebagai analisis kimia di
industri atau laboratorium. Stoikiometri merupakan dasar
dalam perhitungan kimia, sehingga perlu pemahaman yang
benar, utuh dan menyeluruh
 Perubahan Massa dan Mol
Jumlah Mol suatu zat A dari massa zat A dapat ditentukan
dengan menggunakan massa molar,
Mol zat A = massa A x 1 mol A / Massa molar A
 Penyusunan ulang persamaan di atas dapat digunakan untuk
menentukan massa zat A yang sama dengan jumlah zat A
dalam satuan Mol.
 Pengubahan Volume dan Massa Melalui Kerapatan
Kerapatan atau massa jenis didefinisikan sebagai massa
per volume yang diketahui atau mencari volume massa
dan kerapatan yang diketahui :
Massa = kerapatan x volume
Atau volume = massa / kerapatan
 Banyak permasalahan dalam stoikiometri dianggap
sukar. Kata kunci stoikiometri adalah mengubah satuan
suatu zat (baik gram , volume , atau jumlah partikel )
menjadi Mol.
Tom. "Ω Hukum Boyle-Gay Lussac & RumuPersamaan
Gas Ideal ≫ Sains!".
(Online) http://www.indogeek.com/2015/01/hukumboyle-gay-lussac-rumus-persamaan-gas-ideal.html.
Puba.michael.2006.stoikiometri.jakarta:erlangga
http://slideshare.net/aplikasi-stoikiometri
Download