RESUME VEKTOR Vektor dalam matematika dan fisika adalah obyek geometri yang memiliki besar dan arah. Vektor jika digambar dilambangkan dengan tanda panah (→). Besar vektor proporsional dengan panjang panah dan arahnya bertepatan dengan arah panah. Vektor dapat melambangkan perpindahan dari titik A ke B.[1] Vektor sering ditandai sebagai Vektor berperan penting dalam fisika: posisi, kecepatan dan percepatan obyek yang bergerak dan gaya dideskripsikan sebagai vektor. Panjang Vektor Untuk mencari panjang sebuah vektor dalam ruang euklidian tiga dimensi, dapat digunakan cara berikut: Kesamaan dua vektor Dua buah vektor dikatakan sama apabila keduanya memiliki panjang dan arah yang sama Kesejajaran dua vektor Dua Buah Vektor disebut sejajar (paralel) apabila garis yang merepresentasikan kedua buah vektor sejajar. Operasi vektor Perkalian skalar Sebuah vektor dapat dikalikan dengan skalar yang akan menghasilkan vektor juga, vektor hasil adalah: Penambahan vektor dan pengurangan vektor Sebagai contoh vektor a=a1i + a2j + a3k dan b=b1i + b2j + b3k. Hasil dari a ditambah b adalah: pengurangan vektor juga berlaku dengan cara mengganti tanda + menjadi tanda Vektor satuan Vektor satuan adalah vektor yang memiliki panjang 1 satuan panjang. Vektor satuan dari sebuah vektor dapat dicari dengan cara: Vektor Ortogonal Teorema Hasil perkalian dot product antara dua vektor bukan-nol adalah nol jika dan hanya jika vektor-vektor tersebut saling tegak lurus Vektor a disebut ortogonal thd vektor b jika a•b = 0, dan vektor b juga ortogonal thd vektor a. Vektor nol 0 ortogonal terhadap semua vektor. Untuk vektor bukan-nol a•b = 0 jika dan hanya jika cos γ = 0 γ = 90o = π/2 I. PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN VEKTOR Dua buah vektor dapat di jumlahkan secara grafik dengan menggambarkan kedua vektor tersebut dari titik asal yang sama. a. Penjumlahan Vektor b. Pengurangan Vektor II. Sistem Koordinat Kartesian ( x, y, z ) Dalam matematika, Sistem koordinat Kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x dan koordinat y dari titik tersebut. Untuk mendefinisikan koordinat diperlukan dua garis berarah yang tegak lurus satu sama lain (sumbu x dan sumbu y), dan panjang unit, yang dibuat tanda-tanda pada kedua sumbu tersebut (lihat Gambar 1). Sistem koordinat Kartesius dapat pula digunakan pada dimensi-dimensi yang lebih tinggi, seperti 3 dimensi, dengan menggunakan tiga sumbu (sumbu x, y, dan z) I. Perkalian Titik (Dot Product) Definisi Perkalian titik Misalkan a = (a1 , a2 , a3) dan b = (b1 , b2 , b3) adalah vektor di R3 . Perkalian titik dari a dan b, dinotasikan a . b adalah a . b = a1b1 + a2 b2+ a3b3 jika di R2 adalah a . b = a1b1 + a2 b2 Contoh 1 (2, - 1, 3) . (1, 3, 5) = 2 – 3 + 15 = 14 (i + 3j – k ) . (7i + j + 9k) = 7 + 3 – 9 = 1 Sifat-sifat Perkalian titik Jika a, b, dan c adalah sembarang vektor di R3 (atau R2) dan k R adalah skalar, maka 1. a . a 0 dan a . a = 0 jika dan hanya jika a = 0 2. a . b = b . a 3. a. (b + c) = a . b + a . c 4. (ka) . b = k(a . b) = a . (kb) II. Perkalian Silang Vektor (Cross Product) Ada beberapa aturan perkalian silang dalam vektor, antara lain : 1. Perkalian silang A x B merupakan sebuah vektor dan besar A x B sama dengan besar A dikalikan dengan besar B dan dikalikan dengan sinus sudut terkecil antara A dan B, arah A dan B saling tegak lurus pada bidang datar tempat A dan B terletak dan arahnya sesuai dengan arah maju sekrup putar kanan yang diputar dari arah A ke B. Dapat dirumusukan sebagai berikut : A x B = aN |A| |B| sin ϴAB dengan pernyataan tambahan yang diperlukan untuk menyatakan arah vektor satuan aN dimana subscrip “N” menyatakan “normal”. Jika urutan vektor A dan B dibalik maka akan menghasilkan vektor satuan yang arahnya berlawanan dengan arah semula dimana B x A = - (A x B ). 2. Sebelumnya telah dijelaskan bahwa ax x ay = az, ay x az = ax, dan az x ax = ay didapatkan bahwa ay x ax = -az , az x ay = -ax , dan ax x az = -ay dan ketiga suku lainnya sama dengan nol mala sudut diantaranya nol. Sehingga A x B = (AyBz – AzBy)ax + (AzBx AxBz) ay + (AxBy – AyBx) az . 3. Dalam bentuk determinan adalah : III. Sistem Koordinat Tabung (ρ, φ , z) Dalam koordinat tabung, ada beberapa komponen yang dibutuhkan seperti ρ, φ , dan z. Koordinat tabung memiliki vektor satuan aρ, aφ, dan az. Ketiga vektor satuan tersebut saling tegak lurus karena masing – masing vektor arahnya normal pada salah satu dari tiga bidang yang saling tegak lurus, dan dapat didefinisikan sistem koordinaat tabung putar kanan melalui sifat perkalian vektor dari vektor satuannya aρ x aφ = az.