Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Sasaran

advertisement
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik
: Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
Sasaran
: Ibu Hamil
Hari/ Tanggal : Selasa/ 31 Maret 2015
Waktu
: 60 menit
Tempat
: BPM Ny. Gaguk Desa Tiron, Kec. Banyakan Kab. Kediri
1. Karakteristik Peserta
a. Jumlah Peserta
: 15 orang
b. Pendidikan
: SMP, SMA
2. Tujuan Penyuluhan
1) Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang macam
kebutuhan dasar pada kehamilan.
2) Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
a. Peserta dapat menjelaskan kebutuhan dasar pada kehamilan
b. Peserta dapat menyebutkan macam macam kebutuhan dasar pada kehamilan
3. Materi Penyuluhan
3) Terlampir
4. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Kuis
5. Media
a. Leaflet
b. LCD
6. Kegiatan penyuluhan
No.
Tahap
Kegiatan
Waktu
Mengucap salam
Perkenalan
Pendekatan dengan pesarta
Menggali pengetahuan ibu tentang
kebutuhan dasar pada kehamilan
1.
Pembukaan
10 menit
2.
Pengembangan Menjelaskan tentang pengertian
kebutuhan dasar pada kehamilan, macam
kebutuhan dasar pada kehamilan,
pemenuhan kebutuhan dasar pada
kehamilan
Memberi kesempatan peserta untuk
bertanya.
35 menit
3.
Penutup
Mengadakan Tanya jawab untuk
mengetahui seberapa jauh peserta paham
tentang materi yang disampaikan
Membagikan lieaflet
Menyimpulkan hasil penyuluhan
Ucapan terima kasih dan salam penutup
15 menit
7. Evaluasi
A
Pelaksanaan
1. Tanggal / Jam
: 31 Maret 2015
2. Waktu
: 10.00 WIB
3. Tempat
: BPM Ny. Gaguk Desa Tiron Kec. Banyakan Kab. Kediri
4. Jumlah Peserta
: 12 orang
5. Respon terhadap penyuluhan
:
a) Jumlah peserta yang aktif
: 7 orang
b) Jumlah pertanyaan yang diajukan
:2
c) Macam pertanyaan yang diajukan
:
1. Bagaimana cara memenuhi kebutuhan dasar tentang seksual saat hamil
pada TM III
2. Bagaimana cara mensiasati kebutuhan sayur padahal ibu tidak suka
konsumsi sayur
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
1.
Nutrisi
Nutrisi dan gizi yang baik pada masa kehamilan akan sangat membantu ibu hamil dan
janinnya melewati masa tersebut. Pada dasarnnya menu makan yang diperlukan adalah pola
makan yang sehat. Hanya saja Ibu hamil harus lebih berhati-hati ketika memilih makanan.
Dengan kebutuhan nutrisi yang meningkat seperti kalsium, zat besi, asam folat, dan
sebagainya, ibu hamil pun perlu dikontrol kenaikan berat badannya. Kenaikan yang ideal
berkisar antara 12-15 kilogram. Jika lebih banyak dari itu dikhawatirkan dapat mempengaruhi
tekanan darah. Anjurkanlah wanita hamil makan yang secukupnya saja, cukup mengandung
protein hewani dan nabati, karena kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat. Kenaikan
berat badan wanita hamil berkisar antara 6,5 – 16 kg selama kehamilan. Bila berat badan
tetap atau menurun, semua makan yang dianjurkan terutama yang mengandung protein dan
besi. Bila BB naik dari semestinya dianjurkan mengurangi makanan yang mengandung
karbohidrat, lemak jangan dikurangi apalagi sayur dan buah.
Berikut ini daftar asupan gizi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil.
a.
Kalori
Pada masa kehamilan kebutuhan kalori naik antara 300-400 kkal per harinya. Kalori ini dapat
dipenuhi dari sumber makanan yang bervariasi, dengan menu 4 sehat 5 sempurna sebagai
acuaannya. Sebaiknya 55% didapatkan dari umbi-umbian serta nasi sebagai sumber
karbohidrat, lemak nabati dan hewani 35 %, serta 10 % berasal dari sayur dan buah-buahan.
b.
Asam folat
Janin sangat memerlukan asam folat dalam jumlah cukup banyak yang berguna untuk
pembentukan syaraf. Pada trimester pertama bayi membutuhkan 400 mikrogram dalam setiap
harinya. Jika kekurangan asam folat, maka perkembangan janin menjadi tidak sempurna dan
bisa membuat bayi lahir dengan kelainan, misalnya tanpa batok kepala, bibir sumbing, atau
tulang belakang tidak tersambung. Asam folat diperoleh dari buah-buahan, sayuran hijau, dan
beras merah.
c.
Protein
Asupan protein diperlukan untuk zat pembangun, pembentukan darah, dan sel. Kebutuhan ibu
hamil akan protein adalah 60 gram setiap harinya, atau 10 gram lebih banyak daripada
biasanya. Makanan berprotein didapat dari kacang-kacangan, tahu-tempe, putih telur, dan
daging.
d.
Kalsium
Zat ini berfungsi untuki pertumbuhan tulang dan gigi. Dengan pemenuhan kebutuhan kalsium
yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari osteoporosis. Hal ini
dikarenakan, jika kebutuhan kalsium sang ibu tidak mencukupi, kebutuhan kalsium janin
diambil dari tulang ibunya. Makanan yang banyak mengandung kalsium diantaranya susu,
dan produk olahan lain seperti vitamin A, D, B2, B3, dan C. Vitamin A sangat bermanfaat
bagi mata, pertumbuhan tulang, dan kulit. Vitamin D dapat menyerap kalsium yang
bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi sang janin.
e.
Zat besi.
Berfungsi dalam pembentukan darah, terutama untuk membentuk sel darah merah
hemoglobin, serta mengurangi resiko ibu hamil terkena anemia. Kandungan zat besi sangat
dibutuhkan pada masa kehamilan memasuki usia 20 minggu. Makanan yang banyak
mengandung zat besi diantaranya hati, ikan, dan daging.
Kebutuhan beberapa zat yang penting :
2.
Tidak hamil
Hamil
Laktasi
Kalori
Kal
2500
2500
2500
Protein
gr
60
85
100
Calsium
gr
0,8
1,5
2
Fernem
mg
12
15
15
Vitamin A
si
5000
6000
8000
Vitamin B
mg
1,5
1,8
2,3
Vitamin C
mg
70
100
150
Riboflavin
mg
2,2
2,5
3
As. nikotitinat
mg
15
10
23
Vitamin D
si
+
400-800
400-800
Oksigen
Ibu hamil membutuhkan udara yang bersih bebas dari polusi. Kebutuhan Oksigen Bagi Ibu
Selama Kehamilan Trimester I, II, dan III. Oksigen (O2) merupakan kunci segala kehidupan.
Kita bisa hidup beberapa hari tanpa makanan dan air, tetapi tidak dapat hidup selama 4 menit
saja tanpa oksigen. Bahkan sel-sel otak kita akan mati bila dalam waktu 15 detik tanpa
adanya oksigen. Setiap sel didalam tubuh manusia membutuhkan oksigen, untuk membelah,
untuk bertumbuh dan untuk sel tetap hidup. Pada dasarnya, kebutuhan oksigen pada manusia
adalah sama, termasuk pada wanita yang sedang mengandung/hamil. Betapa pentingnya
oksigen bagi kehidupan menjadikan oksigen tersebut menjadi perhatian khusus terlebih pada
ibu hamil. Hal ini dikarenakan keadaan ibu hamil harus lebih ketat diperhatikan segala
sesuatu yang dikonsumsinya, agar tidak mengganggu dan merusak kondisi janin. Pada ibu
hamil, kebutuhan oksigen meningkat dari 500 ml menjadi 700 ml dan ini relatif sama dari
trimester I, II dan III. Hal ini merupakan hal yang wajar, karena konsumsi oksigen pada ibu
hamil meningkat seiring dengan bertambahnya kebutuhan untuk dirinya dan janin yang
dikandungnya. Oksigen yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah oksigen yang sehat dan
termasuk dalam kriteria oksigen yang baik.
Adapun kriteria oksigen yang baik dan dibutuhkan oleh ibu hamil adalah sebagai berikut :
a.
Bersih dan Segar
Kriteria oksigen ini bisa didapatkan pada tempat yang bersih dan asri. Oleh karena itu, ibu
yang sedang hamil dianjurkan untuk berolah raga pada pagi hari ( jalan pagi), hal ini
dimaksudkan agar konsumsi oksigen yang masih bersih dan segar dapat berlangsung.
Oksigen kotor yang didapatkan sebelumnya bertukar dengan oksigen yang segar dan bersih.
b.
Tidak Berpolusi dan Kotor
Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor menjadikan semakin rentannya
oksigen yang kita hirup mengandung zat yang berbahaya buat tubuh, mulai dari udara yang
mengandung timbel sampai yang mengandung residu. Polusi udara dapat menimbulkan
gangguan kesehatan pada manusia melalui berbagai cara, antara lain dengan merangsang
timbulnya atau sebagai faktor pencetus sejumlah penyakit. Kelompok yang terkena terutama
bayi, orang tua dan golongan berpenghasilan rendah biasanya tinggal di kota-kota besar
dengan kondisi perumahan dan lingkungan yang buruk. Hal inilah yang menjadi alasan
kenapa seorang ibu hamil dianjurkan untuk menghindari tempat yang berpolusi, agar tidak
menghirup oksigen yang telah tercemar yang dapat mengganggu perkembangan janin
didalam rahimnya.
c.
Tidak Bau
Adapun alasan kenapa seorang ibu hamil tidak diperbolehkan menghirup udara yang berbau
dikarenakan indera penciuman seorang ibu hamil semakin sensitif yang tidak tahan terhadap
bau yang kuat. Si ibu hamil akan muntah karena tidak tahan menghirup oksigen yang berbau.
Apabila berlanjut dapat mengganggu kondisi kesehatannya dan janin yang dikandungnya.
Untuk itu seorang ibu hamil harus menghindari tempat keramaian yang memiliki kualitas
oksigen yang buruk, seperti terminal, ataupun ruangan yangsering digunakan untuk merokok.
3.
Personal Hygiene
Kebersihan badan mengurangi infeksi, puting susu harus dibersihakan kalau terbasahi oleh
kolostrum. Perawatan gigi harus dilakukan karena gig yang bersih menjamin pencernaan
yang sempurna.
Personal hygine yang perlu diperhatikan
a.
Perawatan rambut
b.
Perawatan gigi
c.
Mandi untuk menjaga kebersihan kulit,mencegah infeksi
d.
Perawatan payudara
e.
Perawatan vulva danan vagi
Manfaat Personal Hygiene Dan Aktivitas Pada Ibu Hamil
a.
Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi kemungkinan adanya
kuman yang masuk selama ibu hamil. Hal ini mengurangi terjadinya infeksi, khususnya
sesudah melahirkan.
b.
Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan.
a)
Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan feses.
b)
Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang akan
dibersihkan, karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata
diepisiotomi.
c)
Selama menunggu persalinan tiba, ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan di sekitar kamar
bersalin.
d)
Ibu boleh minum dan makan makanan ringan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi
makanan yang berbau menyengat seperti petai dan jengkol.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam personal hygiene pada ibu hamil adalah
dimulai dari kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan payudara, kebersihan pakaian,
kebersihan vulva, kebesihan kuku tangan dan kaki.
a.
Kebersihan Rambut & Kulit Kepala
Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama kehamilan karena overactivity
kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin memerlukan keramas lebih sering. Rambut bisa
tumbuh lebih cepat selama kehamilan dan mungkin memerlukan pemotongan lebih sering.
Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah penting. Disarankan
ibu hamil untuk mencuci rambut secara teratur guna menghilangkan segala kotoran, debu,
dan endapan minyak yang menumpuk pada rambut kita membantu memberikan stimulasi
sirkulasi darah pada kulit kepala dan memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit
kepala. Dengan keramas, dimana cara ini dapat membersihkan kotoran yang menyumbat
pori-pori di kulit kepala yang bisa menghambat pertumbuhan rambut. Selain itu, keramas
juga merupakan kegiatan pemijatan yang baik pada kulit kepala ibu hamil untuk
menstimulasi dan menyediakan jalan rambut baru untuk tumbuh dengan mudah.
b.
Kebersihan Gigi dan Mulut
Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga dari semua kotoran
dari sisa makanan yang masih tertinggal didalam gigi yang mengakibatkan kerusakan pada
gigi dan bau mulut. Tidak ada dokumentasi yang mendukung peningkatan rongga gigi selama
kehamilan. Kebersihan dan perawatan gigi dapat dilakukan dengan oral hygiene dengan
menggunakan sikat dan pasta gigi, sedangkan kebersihan area mulut dan lidah bisa dilakukan
dengan menggunakan kasa yang dicampur dengan antiseptik.
Penjadwalan untuk trimester pertama terkait dengan hiperemesis dan ptyalisme (produksi liur
yang berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut haruis selalu terjaga, misalnya
pencegahan caries pada gigi. Sedangkan pada trimester ketiga, terkait dengan adanya
kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga perlu diketahui apakah terdapat
pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah
makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya carries dan ginggivitis. Akan
tetapi, jika kebersihan mulut terpelihara dengan baik selama kehamilan, perubahan mencolok
pada jaringan gusi jarang terjadi.
Keadaan klinis jaringan gusi selama kehamilan tidak berbeda jauh dengan jaringan gusi ibu
yang tidak hamil, di antaranya :
a.
Warna gusi, jaringan gusi yang mengalami peradangan berwarna merah terang sampai
kebiruan, kadang-kadang berwarna merah tua.
b.
Kontur gusi, reaksi peradangan lebih banyak terlihat di daerah sela-sela gigi dan pinggiran
gusi terlihat membulat.
c.
Konsistensi, daerah sela gigi dan pinggiran gusi terlihat bengkak, halus dan mengkilat.
Bagian gusi yang membengkak akan melekuk bila ditekan, lunak, dan lentur.
d.
Risiko perdarahan, warna merah tua menIbukan bertambahnya aliran darah, keadaan ini
akan meningkatkan risiko perdarahan gusi.
e.
Luas peradangan, radang gusi pada masa kehamilan dapat terjadi secara lokal maupun
menyeluruh. Proses peradangan dapat meluas sampai di bawah jaringan periodontal dan
menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada struktur tersebut.
c.
Kebersihan Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi oleh
colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada puting susu dan sekitarnya. Puting susu
yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi. Payudara
perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi dengan baik
pada saat diperlukan.
Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus lateferus
sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan benar karena pengurutan yang salah dapat
menimbulkan kontraksi pada rahim sehingga terjadi kondisi seperti pada uji kesejahteraan
janin menggunakan uterotonika. Basuhan lembut setiap hari pada areola dan puting susu akan
dapat mengurangi retak dan lecet pada area tersebut. Untuk sekresi yang mengering pada
puting susu, lakukan pembersihan dengan menggunakan campuran gliserin dan alkohol.
Karena payudara menegang, sensitif dan menjadi lebih berat maka sebaiknya gunakan
penopang payudara yang sesuai (brassiere).
d.
Kebersihan Vulva
Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang
sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus istirahat di tempat
tidur (misalnya, karena hipertensi, pemberian infus, section caesarea) harus dimandikan
setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu
sesudah selesai membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan
sehat, daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif.
Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat dokter karena
irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara.
Hal – hal yang harus diperhatikan adalah:
a)
Celana dalam harus kering.
b)
Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina.
c)
Sesudah bab / bak dilap dengan lap khusus.
Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya daerah perineum
dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang disediakan khusus
untuk keperluan tersebut.
e.
Kebersihan Kuku Tangan dan Kaki
Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan
perawatan diri, melalui kuku berbagai kuman dapat masuk kee dalam tubuh, untuk itu
seharusnya kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Secara anatomis kuku terdiri atas
dasar kuku, badan kuku, dinding kuku, kantung kuku, akar kuku, dan lunula.
Kondisi normal kuku ini dapat terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasar
kuku berwarna warna merah muda.
Masalah/gangguan pada kuku :
a)
Ingrown Nail
Kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit pada dacrah tersebut.
b)
Paronychia
Radang di sekitar jaringan kuku.
c)
Ram's Horn Nail
Gangguan kuku yang ditIbui pertumbuhan yang lambat discrtai kerusakan dasar kuku atau
infeksi.
d)
Bau Tidak Sedap
Reaksi mikroorganisme yang menyebabkan bau tidak sedap.
f.
Kebersihan Kulit
Kelenjar kulit mungkin lebih aktif selama kehamilan dan pasien mungkin cenderung lebih
berkeringat. Baths terapi - melemaskan otot-otot tegang dan lelah, membantu insomnia
counter, dan membuat pasien merasa segar dan berbau manis. Baths dapat menimbulkan
masalah manuver fisik yang meningkatkan kemungkinan jatuh di akhir kehamilan; shower
direkomendasikan, tetapi dengan hati-hati saat masuk dan keluar dan bergerak di dalam
kamar mandi.
g.
Kebersihan Pakaian
Selama kehamilan, pakaian harus diberikan sama atau mungkin bahkan lebih sedikit
perhatian dari pada waktu lain. Pakaian harus ringan, nonconstrictive, disesuaikan, penyerap,
dan meningkatkan rasa kesejahteraan pasien.
Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene
a.
Body image
Adalah gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya
karena adanya perubahan fisik pada ibu hamil sehingga ibu hamil tidak peduli terhadap
kebersihannya.
b.
Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi
perubahan pola personal hygiene.
c.
Status sosial ekonomi
Personal hygiene pada ibu hamil memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat
gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
d.
Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene pada ibu hamil sangat penting karena pengetahuan yang baik
dapat meningkatkan kesehatan pada ibu hamil itu sendiri.
e.
Kebiasaan
Adalah ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya
seperti penggunaan sabun, sampo dll.
f.
Kondisi fisik
Pada kondisi fisik ibu hamil, kemampuan untuk merawat diri berkurang, sehingga
memerlukan bantuan untuk melakukannya.
Dampak Yang Sering Timbul Pada Masalah Personal Hygiene
a.
Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan
perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi pada ibu hamil adalah gangguan
sistem perkemihan sehingga daerah genetal kurang diperhatikan, gangguan membrane
mukosa mulut yaitu terjadi hipersalivasi yang menyebabkan caries gigi, gangguan fisik pada
kuku, rambut mudah berkeringat sehingga menyebabkan gatal dan bau pada rambut.
b.
Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa
nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
gangguan interaksi sosial.
4.
Seksualitas
Pengertian seksual secara umum adalah sesuatu yang berkaitan dengan alat kelamin atau
hal-hal yang berhubungan dengan perkara-perkara hubungan intim antara laki-laki dengan
perempuan.
Persetubuhan atau hubungan seksual artinya secara prinsip adalah tindakan sanggama
yang dilakukan oleh manusia. Akan tetapi dalam arti yang lebih luas juga merujuk pada
tindakan-tindakan lain yang sehubungan atau menggantikan tindakan sanggama, jadi lebih
dari sekedar merujuk pada pertemuan antar alat kelamin lelaki dan perempuan.
Salah satu kebutuhan biologis manusia adalah kebutuhan untuk melakukan hubungan
seks. Hubungan seks diibaratkan seperti suatu kegiatan olahraga yang membutuhkan tenaga
dan otak yang fit serta stabil. Perubahan lain yang dapat terjadi pada aktivitas seks adalah
pada masa hamil. Keinginan berhubungan seksual pada waktu hamil sebagian besar tidak
berubah, bahkan sebagian kecil makin meningkat, berkaitan dengan meningkatnya hormon
estrogen. Apakah seks aman dilakukan pada waktu hamil ? Yang dimaksud aman disini
tentunya adalah keamanan buat sicabang bayi. Untuk itu kita harus mengetahui sudah
memasuki stadium mana kehamilan tersebut. Berhubungan seks pada kehamilan itu boleh
dilakukan dan tidak ada masalah tapi pada kasus-kasus tertentu ibu hamil dilarang atau harus
membatasi untuk melakukan hubungan seksual selama kehamilan. Kasus-kasus kehamilan
tersebut antara lain: riwayat kelahiran premature, ancaman keguguran, keluar cairan dari
vagina yang tidak diketahui penyebnya, penyakit menular seksual,plasenta previa,dan lainlain. Oleh karena itu hubungan seks waktu hamil, bukan merupakan halangan. Seorang
wanita sehat dengan kehamilan normal bisa terus berhubungan seks sampai usia
kandungannya mencapai 9 bulan, tanpa perlu takut melukai diri sendiri atau janinnya. Sebab,
janin dilindungi rahim dan cairan ketuban di dalam rahim dan otot-otot kuat di sekitar rahim
melindungi bayi dari guncangan. Bayi juga terlindung dari penetrasi penis karena adanya
lapisan lendir tebal yang melindungi leher rahim dan membantu mencegah infeksi.
1)
Faktor yang mempengaruhi hubungan seksual pada kehamilan
a.
Kelelahan
b.
Morning sickness (mual dan muntah)
c.
Perut membesar
d.
Ketegangan pada alat genitalia
e.
Payudara tegang
f.
Perdarahan
Pada trimester pertama biasanya gairah seks wanita hamil menurun karena mengalami mual,
muntah, dan kelelahan yang akan mempengaruhi hasrat mereka untuk berhubungan seksual.
Memasuki trimester kedua situasi dengan normal. Wanita ha,il juga lebih mudah terangsang
dan lebih responsife secara seksual. Pada trimester ketiga, ketidaknyamanan fisik biasanya
meningkat kembali
2)
Faktor emosional yang mempengaruhi dorongan seksual :
a.
Takut keguguran
b.
Takut orgasme
c.
Takut infeksi
Secara umum hubungan seksual tidak dianjurkan pada kasus-kasus kehamilan tertentu,
misalnya:
a.
Ancaman keguguran atau riwayat keguguran.
b.
Placenta letak rendah (plasenta previa).
c.
Riwayat kelahiran premature .
d.
Perdarahan vagina atau keluar cairan yang tak diketahui penyebabnya serta kram.
e.
Dilatasi /pelebaran servik.
f.
STD atau penyakit seksual yang menular. Untuk kasus STD disarankan tidak melakukan
hubungan seksual sampai STD sudah disembuhkan.
g.
Kesehatan ibu dan janin.
h.
Kebutuhan untuk bed rest.
i.
Infeksi pada kemaluan.
3)
Cara melakukan hubungan seks saat hamil
Untuk menangani masalah dalam hubungan seks saat hamil bisa diatasi dengan pemilihan
posisi
yang
nyaman
dalam
melakukan
hubungan
seksual.
Beberapa posisi yang baik dianjurkan untuk kehamilan adalah :
a. Di usia kehamilan muda (0-12 minggu), posisi apapun masih sangat aman dan boleh
dilakukan.
b. Jika usia kandungannya di atas 12 minggu, ada baiknya istri mengonsultasikan ke dokter
kandungan untuk melihat kondisi kehamilannya. Biasanya dalam usia kandungan ini, posisi
menyamping (sideways ), menungging (dog position ), dan duduk (woman on back ) masih
aman dan lebih dianjurkan untuk dilakukan. Posisi ini masih nyaman bagi istri.
c. Jika sudah mendekati usia 29-36 minggu (jelang persalinan), lebih dianjurkan untuk
melakukan posisi miring (spooning ) atau duduk (sitting ,woman on top ). “Doggy style /rear
entry juga masih boleh, tapi kalau Si Istri merasa perutnya keberatan atau sakit, coba tahan
perutnya dengan bantal untuk mendapatkan posisi nyaman.’’
d. Sideways (posisi menyamping)
e. Pasutri berbaring menghadap satu sama lain. Buat berat badan dari perut mendukung rahim
pada waktu yang sama. Keintiman akan lebih terasa karena pasutri saling berhadapan satu
sama lain.
Keuntungan :
a.
Kontak fisik lebih banyak
b.
Nyaman atasi masalah panggul
c.
Penetrasi kurang
Kerugian :
a.
Daya dorong kurang
b.
Kurang bebas
f.
Doggy Style ( posisi menungging)
Posisi favorit wanita hamil ini memungkinkan penetrasi lebih dalam dan memberikan
kesempatan untuk mendukung perut dan payudara (dengan bantal). Pasangan bisa berdiri atau
berlutut di belakang Sang Istri.
Keuntungan :
a.
Paling banyak disukai
b.
Rangsang G-Spot paling baik
c.
Daya penetrasi tinggi
Kerugian :
a.
Nyeri lutut
b.
Kurang mesra – tidak berhadapan
g.
Woman on Back ( posisi duduk)
Persis seperti posisi misionaris, hanya tanpa tekanan ke perut atau rahim. Istri berbaring
sambil mengangkat lutut ke arah dada, sedang suami berlutut di antara kaki istri. Jika merasa
lelah, istri bisa mengistirahatkan kakinya ke dada suami sebagai tumpuan. Tempatkan bantal
di bawah punggung istri agar lebih merasa nyaman. Usahakan jangan berbaring telentang
(dengan kaki lurus) terlalu lama setelahnya, agar berat rahim tidak memblokir pembuluh
darah yang masuk rahim dan kaki istri.
Keuntungan :
a.
Kendali pada wanita
b.
Rangsang klitoris lebih baik
c.
Daya penetrasi bisa diatur
Kerugian :
a.
Kurang nyaman bagi pria – penetrasi tidak maksimal
b.
Kurang mesra – kontak tubuh kurang
h.
Spooning (posisi miring)
Posisi ini paling favorit dilakukan di tahap akhir kehamilan. Posisi istri memunggungi suami
ini sangat nyaman bagi wanita hamil karena berat dari perutnya tidak mengganggunya saat
berhubungan seks juga memungkinkan penetrasi yang dangkal (kadang penetrasi dalam tidak
membuat wanita hamil nyaman di tahap akhir kehamilannya).
Keuntungan :
a.
Kontak fisik banyak
b.
Penetrasi baik dan perlahan
c.
Nyaman bagi yang bermasalah dengan sendi panggul
Kerugian :
a.
Daya ungkit kurang
b.
Kurang bebas bergerak
c.
Hindari posisi Wanita dalam keadaan terlentang oleh karena dapat menyebab Maternal
hypotension syndrome.
4)
Petunjuk aman untuk berhubungan seksual :
a.
Penetrasi penis yang dalam tidak boleh membuat ibu tidak nyaman.
b.
Tidak diperbolehkan untuk vaginal douching
c.
Pengertian dan empati
d.
Hindari bila ada Pecah ketuban,perdarahan,atau kontraksi rahim.
e.
Pada HIV gunakankondom
f.
Bila gemelli (kehamilan kembar) jangan lakukan pada trimester III.
5.
Pakaian
Pakaian yang baik untuk dikenakan pada ibu hamil harus nyaman, mudah menyerap keringat,
mudah dicuci, tanpa sabuk atau pita yang menekan dibagian perut atau pergelangan tangan,
pakaian juga tidak baik terlalu ketat dileher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh
sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian wanita
hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya akan bertambah menjadi
besar. Sepatu harus terasa pas, enak dan aman, sepatu bertumit tinggi dan berujung lancip
tidak baik bagi kaki, khususnya pada saat kehamilan ketika stabilitas tubuh terganggu dan
cedera kaki yang sering terjadi.
Pakaian Yang Memenuhi Kriteria Pada Ibu Hamil
a.
Nyaman : pakaian sebaiknya tidak ada penekanan-penekanan pada bagian tertentu
sehingga ibu tidak dapat bebas bergerak.
b.
Longgar : bukan berarti pakai baju yang terlalu besar, tapi yang dapat bergerak bebas.
c.
Tidak tebal : pakaian tebal akan menimbulkan rasa panas dan keluarnya keringat sehingga
tidak bebas bergerak.
d.
Menarik : enak dipIbung mata.
e.
Menyerap keringat : karena pada ibu hamil banyak keringat, maka dianjurkan memakai
pakaian yang menyerap keringat. Disini ditekankan pada bahan dasarnya
1)
Cara memilih busana untuk ibu hamil
a.
Sebaiknya pilih ukuran busana yang bisa disesuaikan dengan bentuk tubuh yang akan
semakin membesar. Model dengan karet di bagian dada serta ikatan tali yang bisa disesuaikan
dengan ukuruan tubuh, bisa menjadi pilihan yang tepat.
b.
Pilih busana yang simple bagi ibu hamil. Karena selain membuat nyaman, busana dengan
model simple juga akan lebih mudah dipermak.
c.
Karena metabolisme wanita hamil lebih tinggi dari pada biasanya, maka tubuh akan terasa
lebih hangat. Dengan begitu pilihlah bahan bahan katun yang tipis, bahan tenunan yang
membuat merasa sejuk.
d.
Setelah memiliki busana hamil yang tepat, belilah celana atau rok sebagai padanan yang
pas. Jika kehamilan telah memasuki trimester kedua, berarti badan akan semakin membesar.
Untuk itu, gunakan celana khusus wanita hamil yang telah dirancang secara khusus karena
menggunakan karet dan memiliki kantung untuk perut.
2)
Pakaian pada ibu hamil
a.
BH
Desain BH harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara dan nyeri punggung yang
tambah menjadi besar pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus
memiliki ukuran tali yang besar sehingga tidak terasa sakit dibahu. Pemakaian BH dianjurkan
terutama pada kehamilan dibulan ke 4 sampai ke 5 , jika sudah mulai terbiasa , sudah dapat
menggunakan BH tipis atau tidak memakai BH sama sekali jika tanpa BH terasa lebih
nyaman. BH katun biasa dan BH nylon
b.
Korset
Yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut bawah yang melorot dan
mengurangi nyeri punggung. Korset ibu hamil didesain untuk meyangga bagian perut diatas
sympisis pubis disebelah depan dan masing-masing di sisi bagian tengah pinggang disebelah
belakang. Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan tekanan (selain menyangga dengan
ketat tapi lembut) pada perut yang membesar dan dianjurkan pada wanita hamil yang
mempunyai tonus otot perut yang rendah. Untuk kehamilan dapat menimbulkan ketidak
nyamanan dan tekanan pada uterus dan wanita hamil tidak dianjurkan untuk mengenakannya.
6.
Senam Hamil
Senam hamil merupakan kebutuhan aktifitas fisik, pada kegiatan ini terjadi peningkatan
metabolisme yang pada dasarnya dengan peningkatan metabolisme diperlukan peningkatan
penyediaan oksigen sehingga senam hamil akan meningkatkan kebutuhan oksigen.
Penanggulangan aspek fisik dari persalinan dan pemeliharaan kehamilan yang bertujuan
melindungi ibu dan anak adalah dengan jalan memberikan bimbingan pada ibu hamil dalam
persiapan persalinan yang fisiologis melalui penerangan, berdiskusi, dan memberikan latihan
fisik kepada wanita hamil. “Senam adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan seorang
ibu hamil baik fisik maupun mental pada persalinan yang aman, spontan dan lancar sesuai
waktu
yang
diharapkan”.
Pada prinsipnya senam hamil adalah exercise therapy atau terapi latihan yang merupakan
bagian dari ilmu fisioterapi yang dilaksanakan dibagian obstetric pada ibu hamil oleh seorang
fisioterapis.
Senam yang dilakukan oleh ibu hamil pada setiap semester. Senam hamil penting bagi seorng
ibu yang sedang mempersiapkan diri untuk persalinan terutama untuk ibu dengan usia
kandungan lebih dari 20 minggu.
1)
Tujuan
a.
Menguasai tehnik pernafasan
b.
Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut
c.
Melatih sikap tubuh selama hamil
d. Melatih relaksasi sempurna dengan latihan kontraksi dan relaksasi
e.
2)
a.
Ibu dapat melahirkan tanpa penyulit sehingga ibu dan bayi sehat setelah persalinan
Manfaat
Memperkuat dan mempertahankan kelenturan otot-otot dinding perut dan dasar panggul
yang penting dalam proses persalinan
b.
Melatih sikap tubuh guna menghindari /memperingan keluhan-keluhan seperti sakit
c.
Perempuan mengandung yang mengikuti senam hamil diharapkan dapat menjalani
persalinan secara lancar, dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya
sehingga proses persalinan normal langsung relatif cepat.
d. Membuat tubuh lebih rileks(membantu mengatasi stress dan rasa sakit akibat his ketika
bersalin
7.
Istirahat Dan Tidur
Selama hamil, tubuh Ibu butuh tidur selama 6-8 jam sehari. Ini sama dengan tidur orang sehat
pada umumnya. Hanya saja, berbagai perubahan tubuh kerap membuat ibu hamil gampang
lelah dan mengantuk. Itu sebabnya, ibu hamil biasanya perlu tambahan waktu istirahat dan
tidur sekitar 30 menit hingga 1 jam setiap rentang 3 hingga 4 jam.
Bila kehamilan dibawah 3 bulan, maka diperbolehkan banyak2 istirahat, terutama bila
kandungan lemah maka sebaiknya banyak istirahat di tempat tidur (bed rest). Selama masa
kehamilan, istirahat memegang peranan yang sama penting dengan kegiatan. Pada masa awal
kehamilan, mungkin merasa lebih lelah dari biasanya, oleh sebab itu perbanyaklah istirahat/
tidur. Tidur siang sangat dianjurkan, atau beristirahatlah beberapa kali disiang hari. Upayakan
untuk menyederhanakan rutinitas sehari-hari.
Prinsipnya, ibu hamil mesti istirahat cukup dan dianjurkan tidur 8 jam sehari. Namun begitu
jangan lupa untuk melakukan aktivitas fisik yang ringan, agar tubuh lebih sehat dan fit.
8.
Mobilisasi
Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar
dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan (Soelaiman,
1993).Menurut Carpenito (2000), mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting
pada fungsi fisiologis karena hal itu esensial untuk mempertahankan kemandirian. Dari kedua
definisi tersebut dpaat disimpulkan bahwa mobilisasi dini adalah suatu upaya
mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing penderita untuk
mempertahankan fungsi fisiologis.Konsep mobilisasi dini mula-mula berasal dari ambulasi
dini yang merupakan pengembalian secara berangsur-angsur ke tahap mobiliasi sebelumnya
untuk mencegah komplikasi (Roper, 1996).
1)
Rentang gerak dalam mobilisasi
Menurut Carpenito (2000), dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak :
a.
Rentang gerak pasif
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan
menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan
kaki pasien.
b.
Rentang gerak aktif
Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggerakkan
otot-otonya secara aktif misalnya berbaring pasien dengan menggerakkan kakinya.
c.
Rentang gerak fungsional
Berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan aktifitas yang diperlukan.
9.
Body Mekanik
Mekanik tubuh (body mechanic) adalah usaha koordinasi diri muskuloskeletal dan sistem
saraf untuk mempertahankan keseimbangan yang tepat. Mekanika tubuh merupakan bagian
dari aktifitas manusia.
1)
Faktor-faktor yang mempengaruhi mekanika tubuh
Ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi mekanika tubuh:
a.
Status kesehatan
Perubahan status kesehatan dapat mempengaruhi system musculoskeletal dan system saraf
berupa penurunan koordinasi, sehingga dapat mempengaruhi mekanika tubuh.
b.
Pengetahuan
Pengetahuan yang baik terhadap mekanika tubuh akan mendorong seseorang untuk
mempergunakannya secara benar, sehingga akan mengurangi energy yang akan dikeluarkan.
c.
Situasi dan kebiasaan
Misalnya mengangkat benda-benda berat.
d.
Gaya hidup
Perubahan pola hidup seseorang akan menyebabkan stress, sehingga akan menimbulkan
kecerobohan dalam beraktifitas, sehingga dapat mengganggu koordinasi antara system
musculoskeletal dan neurologi, yang akhirnya akan mengakibatkan perubahan mekanika
tubuh.
e.
Emosi
Seseorang yang mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat, dan harga diri yang
rendah, akan mengalami perubahan dalam mekanika tubuh.
f.
Nutrisi
Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot dan memudahkan
terjadinya penyakit.
10. Eliminasi
Kebanyakan ibu hamil lebih sering ke kamar mandi untuk melakukan tindakaneliminasi.
Salah satu alasan akan meningkatnya pembuangan air kemih adalah meningkatkanvolume
cairan tubuh dan membaiknya efisiensi ginjal, yang membantu produk sisa dari tubuhdengan
cepat. Alasan lainnya adalah adanya penekanan dari Rahim yang berkembang, yangmasih
terletak di ronga panggul di sebelah kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih
iniseringkali mereda setelah Rahim naik ke rongga perut, pada sekitar bulan keempat.
Mungkin hal ini tidak akan kembali sampai bayi kembali turun ke rongga panggul pada
bulankesembilan. Karena pengaturan alat-alat di dalam tubuh berbeda pada setiap orang,
makaderajat seringnya pengeluaran air kemih pada kehamilan juga bisa berbeda-beda.
Kebutuhan Eliminasi adalah suatu kebutuhan yang dialami oleh setiap Ibu hamil yang
berhubungan dengan BAK dan BAB karena terjadinya perubahan kondisi fisik yang terjadi
pada masa kehamilan. Supaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal – hal tertentu
yang harus dilakukan supaya tidak mengalami gangguan BAK dan BAB.
a.
Eliminasi Urin
Eliminasi adalah proses pembuangan sisia metabolisme tubuh baik berupa urine atau alvi
(buang air besar). Kebutuhan eliminasi terdiri dari atas dua, yakni eliminasi urine (kebutuhan
buang air kecil) dan eliminasi alvi (kebutuhan buang air besar).
b.
Eliminasi Alvi (Defekasi)
Defekasi adalah proses pengosongan usus yang sering disebut buang air besar. Terdapat dua
pusat ang menguasai refleks untuk defekasi, yang terletak di medula dan sumsum tulang
belakang. Secara umum, terdapat dua macam refleks yang membantu proses defekasi yaitu
refleks defekasi intrinsic dan refleks defekasi parasimpatis.
Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil pada trimester 1, 2 dan 3 yang harus dipenuhi adalah
sebagai berikut :
a.
Trimester I : Cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin mineral dan air.
b.
Trimester II : Jumlah karbohidrat dan protein tetap.
c.
Trimester III : Karbohidrat dikurangi, perbanyak sayur, buah – buahan segar, kenaikan
Berat Badan tidak boleh lebih dari ½ kg perminggu.
Eliminasi yang terjadi pada IBU Hamil
a.
Trimester I : Frekuensi BAK menigkat karena kandungan kencing tertekan oleh
pembesaran uterus, BAB normal konsistensi lunak.
b.
Trimester II : Frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari rongga
panggul.
c.
Trimester III : Frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala bayi, BAB sering
obstipasi ( sembelit ) karena hormone progesteron meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi urin dan alvi adalah
a.
Diet dan asupan
Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang memengaruhi output urine (jumlah
urine) dan defekasi. Protein dan natrium dapat menentukan jumlah urine yang
dibentuk.Selain itu, minum kopi juga dapat meningkatkan pembentukan urine. Disamping itu
makanan yang memiliki kandungan serat tinggi dapat membantu proses percepatan defekasi
dan jumlah yang dikonsumsipun dapat memengaruhinya
b.
Respon keinginan awal untuk berkemih
Kebiasaan mengabaikan keinginan awal utnuk berkemih dapat menyebabkan urin banyak
tertahan di vesika urinaria, sehingga memengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah
pengeluaran urine
c.
Gaya hidup
Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi. Hal ini terkait
dengan tersedianya fasilitas toilet. Hal ini dapat terlihat pada seseorang yang memiliki gaya
hidup sehat/ kebiasaan melakukan eliminasi di tempat yang bersih atau toilet, etika seseorang
tersebut buang air di tempat terbuka atau tempat kotor, maka akan mengalami kesulitan
dalam proses defekasi.
d.
Stress psikologis
Meningkatkan stres dapat meningkatkan frekuensi keinginan berkemih. Hal ini karena
meningkatnya sensitivitas untuk keinginan berkemih dan jumlah urine yang diproduksi.
e.
Tingkat perkembangan
Tingkat pertumbuhan dan perkembangan juga dapat memengaruhi pola berkemih. Hal
tersebut dapat ditemukan pada anak, yang lebih mengalami mengalami kesulitan untuk
mengontrol buang air kecil. Namun kemampuan dalam mengontrol buang air kecil meningkat
dengan bertambahnya usia
f.
Asupan cairan
Pemasukana cairan yang kurang dalam tubuh membuat defekasi menjadi keras. Oleh karena
itu, proses absopsi air yang kurang menyebabkan kesulitan proses defekasi.
g.
Kondisi penyakit
Kondisi penyakit dapat memengaruhi proses eliminasi, biasanya penyakit-penyakit tersebut
berhubungan langsung dengan system pencernaan, seperti gastroenteristis atau penyakit
infeksi lainnya, seperti diabetes mellitus.
h.
Kerusakan sensoris dan motoris
Kerusakan pada system sensoris dan motoris dapat memengaruhi proses defekasi karena
dapat menimbulkan proses penurunan stimulasi sensoris dalam melakukan defekasi.
Hal-hal untuk mengatasi terjadinya Eliminasi pada masa kehamilan
a.
BAK : Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum
dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.
b.
BAB : Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usu halus dan usus besar sehingga
pada Ibu Hamil sering mengalami obstipasi, untuk mengatasi dianjurkan meningkatkan
aktivitas jasmani dan makan berserat.
c.
Menjaga kebersihan vulva setelah BAK / BAB bias dilakkukan dengan cara tidak hanya
bagian luar saja yang dibersihkan tetapi juga lipatan – lipatan labia mayora dan minora serta
vestibula.
Gangguan /masalah pada proses eleminasi
A.
a.
Gangguan/Masalah Kebutuhan Eliminasi Urine
Retensi
urine,merupakan
penumpukan
urine
dalam
kandung
kemih
akibat
ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan kandung kemih.
b.
Inkontinensia urine, merupakan ketidakmampuan otot sphincter eksternal sementara atau
menetap untuk mengontrol ekskresi urine.
c.
Perubahan pola eliminasi urine, merupakan keadaan sesorang yang mengalami gangguan
pada eliminasi urine karena obstruksi anatomis, kerusakan motorik sensorik, dan infeksi
saluran kemih. Perubahan eliminasi terdiri atas : Frekuensi, Urgensi, Disuria, Poliuria,
Urinaria supresi.
Gangguan / Masalah Eliminasi Alvi
a.
Konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko tinggi mengalami
statis usus besar sehingga mengalami eliminasi yang jarang atau keras, serta tinja yang keluar
jadi terlalu kering dan keras.
b.
Diare merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko sering mengalami
pengeluaran feses dalam bentuk cair. Diare sering disertai kejang usus, mungkin ada rasa
mula dan muntah.
c.
Kembung merupakan keadaan penuh udara dalam perut karena pengumpulan gas
berlebihan dalam lambung atau usus.
11. Traveling
Disarankan ibu untuk tidak lama berkendaran jarak sendiri, karena posisi mengemudi bisa
jadi sangat tidak nyaman dan lama drive dapat sangat melelahkan. Pastikan kursi dan seatbelt
yang disesuaikan dengan baik dan memakai pakaian longgar nyaman. Juga pastikan ibu
memiliki cukup untuk makan dan minum selama perjalanan jalan untuk menjaga tingkat
energi atas.
Pada trimester pertama (0 – 14 minggu), banyak ibu hamil lebih memilih tidak berpergian
disebabkan rasa mual dan lelah yang sangat terasa pada tahap ini. Namun jika Anda merasa
tidak terganggu dengan keadaan demikian, Anda dapat berpergian dengan aman dan
nyaman.Trimester pertama merupakan waktu yang sangat sensitive karena rawan terjadi
keguguran dan kehamilan diluar kandungan.
Pada trimester kedua (14 – 28 minggu), sepertinya merupakan waktu yang ideal untuk
berpergian karena rasa mual, kelelahan sudah berkurang dan resiko terjadinya kelahiran
premature masih cukup lama dapat terjadi, namun tetap berhati – hatilah.
Pada trimester ketiga (29 – 40 minggu) resiko yang paling dipikirkan dari berpergian adalah
terjadinya kelahiran premature. Dan jika tetap ingin berpergian sebaiknya Anda
konsultasikan
hal
ini
dengan
dokter
kandungan
Anda.
Mengenai kendaran apa yang dapat digunakan untuk traveling seperti mobil, kereta api,
pesawat terbang. Sesungguhnya bepergian dengan pesawat terbang saat hamil itu aman.
Perempuan dengan kehamilan tanpa komplikasi apapun dapat naik pesawat terbang, namun
hal itu akan meningkatkan resiko pembekuan pembuluh darah vena maka sebelum berangkat
Anda perlu konsultasi dengan dokter kandungan Anda.
Dianjurkan untuk tidak terbang sebelum kandungan berusia 12 minggu atau 15- 28 minggu
karena pada saat ini resiko keguguran paling rendah. Setelahnya, ketika risiko melahirkan
semakin besar, pihak penerbangan akan meminta surat dokter yang menyatakan bahwa Anda
layak bepergian dan mengonfirmasikan tanggal perkiraan persalinan Anda.
Walaupun berpergian dengan pesawat terbang menyebabkan rasa cemas, peneliltian pada
sebagian ibu hamil menunjukkan bahwa berpergian dengan pesawat terbang akan
aman.Sebagian besar maskapai penerbangan akan melarang Anda untuk terbang pada saat
hamil, bukan karena berbahaya bagi janin tetapi untuk menghindari persalinan di pesawat.
Perlu diketahui beberapa maskapai penerbangan tidak mengizinkan ibu hamil dengan usia
kandungan lebih dari 34 minggu dan mengharuskan adanya surat dokter untuk usia
kandungan 28 – 36 minggu.
Perempuan hamil amat rentan mengalami dehidrasi, jadi bawalah sepaket buah-buahan segar
bervitamin semacam anggur, plum, jeruk atau aprikot kering. Anda wajib membawa air putih
setidaknya dua liter. Makanlah banyak camilan.
Wanita hamil harus berhati-hati melakukan perjalanan yang cenderung lama dan melelahkan,
karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan mengakibatkan gangguan sirkulasi serta
Oedema tungkai karena kaki tergantung jika duduk terlalu lama. Sabuk pengaman yang
dikenakan dikendaraan jangan sampai menekan perut yang menonjol. Jika mungkin
perjalanan yang jauh sebaiknya dilakukan dengan pesawat udara. Ketinggian tidak
mempengaruhi kehamilan, bila kehamilan telah 35 minggu ada perusahaan penerbangan yang
menolak membawa wanita hamil ada juga yang menerima dengan catatan keterangan dokter
yang menyatakan cukup sehat untuk bepergian.Berpergian dapat menimbulkan masalah lain,
seperti konstipasi /diare karena asupan makanan dan minuman cenderung berbeda seperti
biasanya karena akibat perjalanan yang melelahkan
12. Imunisasi
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT).
Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena tetanus. Ia
juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus. Terutama imunisasi tetanus
untuk melindungi bayi terhadap penyakit tetanus neonatorum. Imunisasi dilakukan pada
trimester I / II pada kehamilan 3 – 5 bulan dengan interval minimal 4 minggu. Lakukan
suntikan secara IM (intramuscular) dengan dosis 0,5 mL. imunisasi yang lain dilakukan
dengan indikasi yang lain.
Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus, sedikitnya 2x injeksi
selama kehamilan ( I pada saat kunjungan antenatal I dan II pada 2 minggu kemudian )
Jadwal pemberian suntikan tetanus adalah :
a.
TT 1 selama kunjungan antenatal I
b.
TT 2 → 4 minggu setelah TT 1
c.
TT 3 → 6 minggu setelah TT 2
d.
TT 4 → 1 tahun setelah TT 3
e.
TT 5 → 1 tahun setelah TT 4
Karena imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya mengetahui dan
mendapat informasi yang benar tentang imunisasi TT. Petugas kesehatan harus berusaha
program ini terlaksana maksimal dan cepat.
13. Aktivitas Dalam Dan Luar Rumah
1)
Pekerjaan Rumah Tangga
Jangan pernah menganggap enteng pekerjaan rumah tangga, khususnya bagi kaum pria.
Pekerjaan rutin rumah tangga seperti mencuci, mengepel, memasak, menyetrika sering
dianggap pekerjaan yang tidak membutuhkan tenaga dan pikiran, pendapat seperti ini jelas
salah. Pekerjaan rumah tangga sama melelahkannya seperti pekerjaan lainnya. Tanpa harus
bekerja di luar rumah pun, pekerjaan rumah tangga sudah menguras tenaga dan pikiran,
apalagi kalau seorang wanita masih harus bekerja di luar rumah, yang paling menyedihkan
lagi adalah pada waktu hamil. Jika Ibu seorang suami yang bertanggung jawab dan memiliki
rasa kemanusiaan dan budi pekerti yang baik, maka Ibu pasti tidak akan membiarkan istri Ibu
melakukan pekerjaan rumah tangga sambil tetap bekerja di luar rumah pada saat hamil.
Bicarakanlah segera dengan pasangan dan keluarga dekat Ibu jika memang menghadapi
masalah seperti ini. Karena jika dibiarkan resikonya bukan hanya pada bayi Ibu tetapi juga
diri Ibu sendiri. Pada saat hamil, kurangilah pekerjaan rumah tangga yang biasa Ibu lakukan.
Kurangilah bersentuhan dengan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga, seperti cairan
pembersih lantai,pestisida tanaman,dan obat serangga lainnya.
2)
Wanita pekerja diluar rumah
Wanita hamil boleh melakukan pekerjaan sehari hari, dikantor ataupun di pabrik asal bersifat
ringan. Di Indonesia wanita hamil diberi cuti hamil selam 3 bulan yaitu 1,5bulan sebelum
bersalin dan 1,5 bulan sesudahnya, selama hamil berhati hati dan menjaga kehamilannya.
Download