SYSTEMA NERVORUM • SYSTEMA NERVORUM PERIFERUM – BERKAS SERABUT SARAF – GANGLION – AKHIRAN SARAF • SYSTEMA NERVORUM CENTRALE – BERKEMBANG DARI TUBA NEURALIS MENJADI: • OTAK • MEDULLA SPINALIS 8/21/04 1 SYSTEMA NERVORUM SYSTEMA NERVORUM CENTRALE SYSTEMA NERVORUM PERIFERUM 8/21/04 2 SYSTEMA NERVORUM PERIFERUM • MENCAKUP SEMUA JARINGAN SARAF YANG TIDAK TERCAKUP DALAM SYSTEMA NERVORUM CENTRALE • BERKAS SERABUT SARAF TERBENTUK OLEH TONJOLAN SARAF TERUTAMA AXON BERSAMA SEL PENYOKONGNYA DIBUNGKUS OLEH JARINGAN PENGIKAT • GANGLION DIBENTUK DI BEBERAPA TEMPAT DALAM TUBUH SEBAGAI KUMPULAN SEL-SEL SARAF BERSAMA SEL PENYOKONGNYA YANG DIBUNGKUS OLEH JARINGAN PENGIKAT 8/21/04 3 SERABUT SARAF DALAM SYSTEMA NERVORUM PERIFERUM 8/21/04 4 ORGANISASI SERABUT SARAF • DALAM ANATOMI KITA MELIHAT BERKAS-BERKAS SERABUT SARAF YANG MASING-MASING DIBERI NAMA, MISALNYA NERVUS RADIALIS, NERVUS ULNARIS • SERABUT-SERABUT SARAF TERSEBUT SEBENARNYA BERKAS TONJOLAN SEL SARAF, TERUTAMA AXON • PEMBENTUKAN BERKAS TERORGANISASI SECARA BERTAHAP DENGAN BUNGKUS JARINGAN PENGIKAT PADAT • BUNGKUS JARINGAN PENGIKAT TERLUAR DINAMAKAN EPINEURIUM • EPINEURIUM MELANJUTKAN KE DALAM MEMBENTUK SEKAT-SEKAT DAN MEMBUNGKUS BERKAS -BERKAS LEBIH KECIL, DISEBUT: PERINEURIUM • JARINGAN PENGIKAT TIPIS YANG MEMBUNGKUS SETIAP TONJOLAN SARAF BERSAMA MIELIN & SEL SCHWANN: ENDONEURIUM 8/21/04 5 ORGANISASI SERABUT SARAF 8/21/04 6 FUNGSI BERKAS SERABUT SARAF • BERKAS SERABUT SARAF MENGHUBUNGKAN SISTEM SARAF PUSAT DENGAN DAERAH SEKITARNYA SECARA TIMBAL BALIK – NERVUS CRANIALIS – NERVUS SPINALIS • DALAM BERKAS SERABUT SARAF TERDAPAT: – SERABUT SARAF MOTORIK ATAU SERABUT SARAF EFEREN • MEMBAWA IMPULS DARI PUSAT MENUJU KE EFEKTOR • SEL-SEL SARAF DALAM SSP BERKUMPUL DALAM NUCLEUS – SERABUT SARAF SENSORIS ATAU SERABUT AFEREN • MEMBAWA IMPULS DARI ALAT-ALAT DALAM DAN LINGKUNGAN MENUJU PUSAT • SEL-SEL SARAF BERKUMPUL DALAM GANGLION – SERABUT SARAF BERMIELIN DAN “TIDAK BERMIELIN” – SERABUT SARAF AUTONOM • SERABUT SARAF SIMPATIS • SERABUT SARAF PARA SIMPATIS 8/21/04 7 SERABUT SARAF SOMATIK DAN VISERAL 8/21/04 8 GANGLION • GANGLION ADALAH KUMPULAN SEL-SEL SARAF YANG DIBUNGKUS OLEH JARINGAN PENGIKAT PADAT SEBAGAI KAPSEL GANGLION DAN TERLETAK DI LUAR SSP • KOMPONEN: – SETIAP SEL GANGLION DIBUNGKUS OLEH SEL SATELIT YANG MERUPAKAN SEL PENYOKONG JARINGAN SARAF • KLASIFIKASI: – GANGLION CRANIO-SPINALIS • DI DAERAH KEPALA DAN DI DAERAH MEDULLA SPINALIS – GANGLION AUTONOM • DI LUAR PENGARUH KESADARAN 8/21/04 9 GANGLION CRANIOSPINALIS MORFOLOGI – BUNGKUS: • JARINGAN PENGIKAT PADAT – DI DAERAH TEPI GANGLION • SEBAGIAN BESAR SEL-SEL GANGLION TERLETAK BERDERET-DERET – DI BAGIAN TENGAH GANGLION • TERUTAMA BERKUMPUL SERABUT SARAF – SEL-SEL SARAF = SEL GANGLION • BERBENTUK PSEUDOUNIPOLER YANG TONJOLANNYA BERBENTUK HURUF T, KECUALI GANGLION N. ACUSTICUS BERBENTUK BIPOLER • UKURAN SEL: KECIL: 15 m - 30 m; BESAR : 120 m – KEDUA TONJOLAN SITOPLASMA SEL GANGLION • MEMPUNYAI STUKTUR SEBAGAI AXON YANG BERMIELIN • TONJOLAN YANG MEMBAWA IMPULS MASUK KE SEL TIDAK MENUNJUKKAN MORFOLOGI DENDRIT 8/21/04 10 GANGLION CRANIOSPINALIS 8/21/04 11 JARINGAN GANGLION CRANIOSPINALIS 7 SEL KAPSEL/SATELIT 8/21/04 12 GANGLION AUTONOM MORFOLOGI • BIASANYA BERBENTUK SEBAGAI PELEBARAN BULAT PADA SERABUT SARAF AUTONOM • BEBERAPA DI ANTARANYA TERDAPAT DALAM ORGAN, KHUSUSNYA DALAM DINDING SALURAN PENCERNAAN • SEL-SEL GANGLION – TERSEBAR DALAM GANGLION BERCAMPUR DENGAN SERABUT SARAF YANG LALU LALANG – BERBENTUK NERON MULTIPOLER, SEHINGGA MIRIP GAMBARAN BINTANG, BERUKURAN HAMPIR SAMA (20 m 45 m) • SERABUT SARAF – TIDAK BERMIELIN • SEL SATELIT – TIDAK SEMPURNA MENGELILINGI SEL GANGLION 8/21/04 13 GANGLION AUTONOM GANGION SIMAPTIK SERABUT SARAF 8/21/04 14 JARINGAN GANGLION AUTONOM GANGLION PARA SIMAPTIK PADA DINDING USUS 8/21/04 15 AKHIRAN SARAF AKHIRAN SARAF ADALAH UJUNG-UJUNG : – SARAF EFEREN YANG MEMBAWA IMPULS DARI PUSAT KE EFEKTOR – SARAF AFEREN YANG BERFUNGSI SEBAGAI AWAL DARI DENDRIT YANG MENERIMA RANGSANG DARI LUAR SISTEM SARAF • UJUNG BERAKHIR BEBAS BERTINDAK SEBAGAI RESEPTOR RANGSANGAN • BAGIAN DARI ORGAN SENSORIS 8/21/04 16 AKHIRAN SARAF EFEREN • MENERIMA IMPULS DARI PUSAT YANG BERAWAL DARI SEL MOTORIK • AKHIRAN SARAF BERSINAPSIS DENGAN EFEKTOR • LETAK AKHIRAN SARAF – AKHIRAN SARAF SOMATIK EFEREN • MOTOR ENDPLATE (OTOT SKELET) – AKHIRAN SARAF VISCERAL EFEREN • • • • • 8/21/04 KARDIOMOTOR (OTOT JANTUNG) VISCEROMOTOR (OTOT ALAT DALAM) VASOMOTOR (OTOT POLOS PEMBULUH DARAH) PILOMOTOR (OTOT POLOS FOLIKEL RAMBUT) SEKRETOMOTOR (EPITEL KELENJAR) 17 AKHIRAN SARAF EFEREN AKHIRAN SARAF SOMATIK EFEREN AKHIRAN SARAF VISCERAL EFEREN 8/21/04 18 MOTOR ENDPLATEMOTOR • • • • • • • SINAPSIS SARAF MOTORIS DAN OTOT SERAN LINTANG AXON KEHILANGAN SELUBUNG MIELIN SEBELUM BERCABANG HALUS MEMBENTUK SINAPSIS AXON HANYA DITUTUPI OLEH SELUBUNG SCHWANN ENDONEURIUM MENYATU DENGAN ENDOMISIUM UJUNG AXON BERCABANG-CABANG HALUS DAN MELEBAR MENGANDUNG GELEMBUNG2 HALUS DAN MITOKHONDRIA CELAH SINAPSIS : 20 nm CELAH ANTARA AXOPLASMA UJUNG AXON DAN SARKOPLASMA SERABUT OTOT TIDAK ADA SITOPLASMA SEL SCHWANN PENONJOLAN SARKOPLASMA DAERAH SINAPSIS YANG MENGANDUNG BANYAK MITOKHONDRIA, MELEKUK SEBAGAI TEMPAT PELEBARAN UJUNG AXON 8/21/04 19 MOTOR ENDPLATEMOTOR 8/21/04 20 AKHIRAN SARAF AFEREN • BERAKHIR BEBAS DALAM JARINGAN • MEMBENTUK RESEPTOR DALAM BANGUNAN YANG DISEBUT ORGAN SENSORIS – RESEPTOR TANPA SELUBUNG – RESEPTOR DENGAN SELUBUNG 8/21/04 21 RESEPTOR TANPA SELUBUNG 8/21/04 22 AKHIRAN SARAF DENGAN SELUBUNG 8/21/04 23 RESEPTOR DENGAN SELUBUNG NEUROMUSCULAR SPINDLE 8/21/04 24