210 Unmas Denpasar REVIEW PENGARUH HIPOGLIKEMIK TEMPE SEGAR PADA DIABETES MELLITUS I Gusti Ayu Ari Agung Prodi P2WL PascasarjanaUniversitas Mahasaraswati Denpasar e-mail:[email protected] ABSTRACT Diabetes mellitus is a serious chronic disease in Indonesia. The result of Basic Health Research, from Indonesian Ministry of Health in 2007 showed that among the causes of death in Indonesia, diabetes ranks as the second highest cause of death. Hyperglycemia in diabetes mellitus due to pancreatic beta cell destruction can cause the raising of free radicals production (reactive oxygen species), that are characterized by their high potential for causing oxidative damage to the body’s DNA, proteins, membranes, and other components. This study was conducted to review of influence of fresh tempeh hypoglycemic diabetes mellitus. The fresh tempeh is the source of excellent antioxidants in form of protein, betacaroten, vitamin B2, vitamin E, Se, Zn, Cu, SOD and high isoflavones. Tempe isoflavone-containing diets have been reported to be beneficial in diabetes mellitus because they show potential antioxidant and antihyperglicemia activities. The antioxidants in fresh tempeh can bedamagedby theprocess of cooking, thereforetempeantioxidants only obtained by regularconsumption offreshtempeh100-150grams per day which is capable of preventingdiabetes mellitus. Keywords:tempe, antioxidant, isoflavon, diabetes mellitus. ABSTRAK Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang serius di Indonesia. Hasil Riset Kesehatan, Kementerian Kesehatan Indonesia tahun 2007 menunjukkan bahwa di antara penyebab kematian di Indonesia, diabetes mellitus sebagai penyebab kematian tertinggiperingkat kedua. Hiperglikemia pada diabetes mellitus akibat kerusakan sel beta pankreas, dapat menyebabkan peningkatan produksi radikal bebas (spesiesoksigenreaktif), yang ditandai dengan tingginya potensi untuk mengakibatkan kerusakan oksidatif DNA, protein, membran, dan komponen tubuh lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk mereview pengaruh hipoglikemik tempe segar padadiabetes mellitus. Tempe segar adalah sumber antioksidan yang sangat baik, dalam bentuk protein, betakaroten, vitamin B2, vitamin E, Se, Zn, Cu, SOD dantinggikandungan isoflavon. Diet tempe yang mengandung isoflavontelah dilaporkan bermanfaat dalam penanggulangandiabetes mellitus, karena isoflavontempemenunjukkan potensi antioksidan dan reaksiantihiperglikemia. Antioksidan isoflavondalam tempe segar bisa rusak oleh proses memasak, olehkarenaitumanfaatantioksidan tempe hanya dapat diperoleh dengan konsumsi rutin tempe segar 100-150 gram per hari yang mampu menanggulangi diabetes mellitus. Kata Kunci: tempe, antioksidan, isoflavon, diabetes mellitus. Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016 211 Unmas Denpasar PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) merupakansalahsatuancamanterbesarkesehatan global danjumlahpenderita DM meningkatdengancepat di seluruhdunia. MenurutlaporandariWorld Health Association(WHO) mengenaistudipopulasi DM di berbagainegara, Indonesia menempatiperingkatke-4 padatahun 2000 denganjumlahpenderita DM sebanyak 8,4 jutajiwasetelah India, CinadanAmerikaSerikat. WHO memperkirakankenaikanjumlahpenderita DM di Indonesia menjadi 21,3jutapadatahun 2030 (PERKENI, 2006).DM adalah penyakit kronis yang serius di Indonesia. Hasil Riset Kesehatan, Kementerian Kesehatan Indonesia tahun 2007 menunjukkan bahwa diantara penyebab kematian di Indonesia, DM sebagai penyebab kematian tertinggiperingkat kedua. DM adalahsuatupenyakitmenahun yang ditandaiolehkadarglukosadarahmelebihi normal (hiperglikemia). Kadar initerjadikarenaadanyagangguanterhadapsekresi insulin, kerja insulin ataukeduanya. Insulin adalahhormon. Insulin adalahhormon yang diproduksiolehsel beta pankreas. Hiperglikemia pada DM akibat kerusakan sel beta pankreas, sebuahkelenjar yang letaknya di belakanglambungdanberfungsisebagaipengatur metabolism glukosamenjadi energi danmengubahkelebihanglukosamenjadiglikogen yang disimpandalamhatidanotot. Efekhipoglikemiktempedilaporkansepertimeningkatkansensitifitas insulin, memperbaikisekresi insulin, menghalangipenyerapanglukosausus (Kwon, 2006; Villegas, 2008; Wang dan Murphy, 1994). Antioksidan isoflavondalam tempe segar bisa rusak oleh proses memasak (Hartono et al., 2014). Olehkarenaitu, penelitian ini dilakukan untuk mereview pengaruh hipoglikemik tempe segar pada DM. HASIL DAN PEMBAHASAN Tempe segar adalah sumber antioksidan yang sangat baik, dalam bentuk protein, betakaroten, vitamin B2, vitamin E, Se, Zn, Cu, SOD dantinggikandungan isoflavon (Winarsi, 2007). Diet tempe yang mengandung isoflavontelah dilaporkan bermanfaat dalam penanggulangan DM, karena isoflavontempemenunjukkan potensi antioksidan dan reaksiantihiperglikemia(Ghozali, 2010; Kwon, 2010). Kandungandanaktivitasisoflavontempesegarjauhlebihtinggidaripadatempe yang telahdiolah/dimasak, olehkarenaisoflavonakanrusakoleh proses pengolahan/pemasakan. Kandungandanaktivitasisoflavon total tempesegarjauhlebihtinggidaripadakedelai, olehkarenapadasaat proses fermentasiterjadipembentukanisoflavon, utamanyaisoflavonFaktor II yangtidakterkandungpadakedelai, danmemilikiaktifitasantioksidan yang paling tinggidan paling ungguldaripadaisoflavon yang lainnya (Ghozali, 2010; Wang dan Murphy, 1994). Isoflavontempesegarmemilikiefekhipoglikemikjauhlebihtinggidarikedelaimaupundarit empe yang telahdiolah, denganmerangsangsekresi insulin olehsel beta pancreas sehinggadapatmenurunkanglukosadarah (Ghozali, 2010; Wang dan Murphy, 1994); meningkatkansensitifitas insulin (Kwon, 2006); menghalangipenyerapanglukosausus (Villegas, 2008); bersifatsebagaiantioksidan. Isoflavongenisteindandaidzeinpadatempesegarmenurunkanglukosadarahmelaluimeka nismeaktivasiglukokinasedihati (Ghozali, 2010). Isoflavondapatjugamenstimulasidayatahansel beta pancreas danmenurunkanglukosadarahdengancaramengaktifkanreseptor PPAR (Peroxisome Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016 212 Unmas Denpasar Proliferator-Activated Receptor), suatureseptorinti yang berpartisipasidalampengaturanlemakdarah, glukosadarahdankerja insulin (Ghozaliet al., 2010; Kalaiselanet al., 2010). Hal iniditegaskanolehRahadiyantidanMulyati(2015) bahwadenganpemberiantempekedelai yang telahdikuskus 150 gram/hariselama 14 hari, dapatmenurunkankandunganglukosadarah, tetapitidakberbedanyatasecarastastitik. Hal initerjadikarena antioksidan isoflavondalam tempe segar menjadi rusak oleh proses memasak, olehkarenaitumanfaatantioksidan tempe hanya dapat diperoleh dengan konsumsi rutin tempe segar 100-150 gram per hari yang mampu menanggulangiDM (Hartono, et al., 2014). Protein tempesegarlebihmudahdicernatubuh, danasam amino arginin yang meningkat hamper dua kali lipatpadatempe, sangattinggimanfaatnyabagikesehatanterutamadalammemperbaikiprofil lipid dan DM. (Utariet al.,2011). KESIMPULAN Dari pembahasan di atasdapatdisimpulkan bahwa: 1. Isoflavontempesegarmemilikiefekhipoglikemikjauhlebihtinggidarikedelaimaupundarit empe yang telahdiolah, denganmerangsangsekresi insulin olehsel beta pancreas sehinggadapatmenurunkanglukosadarah; meningkatkansensitifitas insulin; menghalangipenyerapanglukosausus; danbersifatsebagaiantioksidan. 2. Protein tempesegarlebihmudahdicernatubuh, danasam amino arginin yang meningkat hamper dua kali lipatpadatempe, sangattinggimanfaatnyabagikesehatanterutamadalammemperbaikiprofil lipid dan DM. 3. Konsumsi rutin tempe segar 100-150 gram per hari mampu menanggulangi DM DAFTAR PUSTAKA Hartono, A., Kristianto, Y., Kartini, S. 2014. KeamananPangan. Jakarta. PenerbitBukuKedokteran. Ghozali, DS.,Handharyani, E., Rimbawan. 2010. Pengaruh Tempe terhadap Kadar GulaDarahdanKesembuhan Luka padaTikusDiabetik. CDK, Vol. 37, No. 3. Kalaiselan, V., M.Kalaivani, A., Vijayakumar, K., Sureskumar and Venkateskumar. 2010. Current Knowledge and Future Direction of Research on Soy Isoflavon as a therapeutic agents. Pharmacogn Rev., 8; 111-117. PERKENI. 2006. KonsesusPengelolaandanPencegahan DM Tipe 2 di Indonesia. Jakarta. PB PERKENI. Utari, DM.,Rimbawan, Riyadi, H., Muhilal, Purwantyastuti. 2011. PotensiAsam Amino pada Tempe untukMemeperbaikiProfil Lipid dan DM. JurnalKesehatanMasyarakatNasional. Jakarta. FakultasKemas UI. Villegas, R., Gao, YT., Gong, Y., Li, HL., Elasy, TA., Zheng, W. 2008. Legume and Soy Food Intake and The Incidence of Type 2 Diabetes in The Shanghai Women’s Health Study. Am J ClinNutr., 87. Winarsi, H. 2007. AntioksidanAlamidanRadikalBebas, PotensidanAplikasinyadalamKesehatan. Yogya. Kanisius. Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016