Media Farmasi Indonesia Vol 8 No 2 MOLECULAR DOCKING, SINTESIS DAN UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK SENYAWA 1-(3-KLOROBENZOIL)-1,3-DIMETILUREA Dian Agung Pangaribowo Fakultas Farmasi Universitas Jember Email: [email protected] Abstract A novel 1-(3-chlorobenzoyl)-1,3-dimethylurea has been designed, synthesized, structurally determined, and the in vitro cytotoxic activity was evaluated. Docking simulation was performed to the position of this compound into the Checkpoint kinase 1 (Chk1) active site to determine the probable binding model. Synthesis of 1-(3-chlorobenzoyl)-1,3dimethylurea was completed by acylation reaction between 1,3-dimethylurea and 3chlorobenzoyl chloride. The purity of synthesized product was determined by Thin Layer Chromatography and melting point measurement. Structure identification was performed by UV and FTIR spectrophotometer, NMR spectrometer. Antiproliferative assay result demonstrated that this compound possessed good cytotoxic activity against HeLa cells, which is comparable to the positive control. This compound with potent cytotoxic activity might be a potential anticancer agent. Keywords: 1-(3-chlorobenzoyl)-1,3-dimethylurea, molecular docking, cytotoxic activity perkiraan Pendahuluan Kanker merupakan kasus kematian sejumlah permasalahan 577.190 (Cancer Facts and Figures, 2012). kesehatan masyarakat yang utama di Beberapa penelitian telah dilakukan Indonesia dan negara lain di dunia. pada turunan urea sebagai senyawa Sebagai negara berkembang, prevalensi antineoplastik. Song (2009) mensintesis 14 penyakit tumor/kanker di Indonesia adalah senyawa baru turunan fenilurea. Diantara 4,3 senyawa analog tersebut, senyawa dengan per 1.000 penduduk. Kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 gugus (5,7%) tuberkulosis, menunjukkan aktivitas terhadap delapan hipertensi, cedera, perinatal, dan Diabetes jenis sel tumor dengan nilai IC50 berkisar Mellitus (Riskesdas, 2007). Diperkirakan antara 0,38 sampai 4,07 µM. Saeed (2010) pada tahun 2012 terdapat 1.638.910 kasus melakukan sintesis turunan tiourea yang kanker baru di Amerika Serikat, dengan berikatan dengan gugus benzotiazol. Uji setelah strok, aktivitas bromoasetil antikanker pada posisi turunan N’ tiourea 519 Media Farmasi Indonesia Vol 8 No 2 tersebut dilakukan dengan menggunakan modifikasi struktur 1-(benzoiloksi)urea sel HeLa dan MCF-7. Dari penelitian dan mencari hubungan kuantitatif struktur didapatkan nilai IC50 senyawa turunan aktivitas sitotoksiknya secara in vitro tiourea dengan menggunakan sel MCF-7 terhadap sel HeLa. Struktur senyawa berkisar antara 18,10-45,72 µM, dan pada turunan urea dan tiourea tersebut dapat sel HeLa nilai IC50 berkisar antara 38,85- dilihat pada gambar 1. 75,13 µM. Hardjono (2012) melakukan (a) (b) (d) (c) (e) Gambar 1. Struktur senyawa (a) urea, (b) hidroksiurea, (c) tiourea (d) 1-(benzoiloksi)urea, (e) fenilurea Rancangan sintesis dalam penelitian Data Bank. Penentuan aktivitas antikanker ini adalah melakukan reaksi asilasi salah turunan 1-(3-klorobenzoil)-1,3-dimetilurea satu gugus amina pada 1,3-dimetilurea dilakukan secara in vitro dengan metode dengan dalam MTT menggunakan sel HeLa, sesuai pelarut tetrahidrofuran, dalam suasana dengan uji aktivitas antikanker turunan basa dengan trietilamin. Prosedur sintesis urea senyawa turunan urea ini mengacu pada Penelitian reaksi mendapatkan senyawa 1-(3-klorobenzoil)- 3-klorobenzoil klorida Schotten-Baumann yang telah dimodifikasi (Clayden, 2001). proses docking penelitian ini 1,3-dimetilurea Uji in silico dilakukan dengan melakukan pada molekul sebelumnya. bertujuan dengan untuk aktivitas antikanker yang lebih besar dibandingkan kontrol positif, yaitu hidroksiurea. kandidat obat terhadap reseptor melalui simulasi senyawa komputer. Docking molekul 1-(3-klorobenzoil)-1,3- Metodologi Bahan baku sintesis: 1,3-Dimetilurea p.s dimetilurea dilakukan terhadap reseptor (Merck), 3-Klorobenzoilklorida p.s Chk1 yang dapat diunduh dari Protein (Aldrich), Tetrahidrofuran p.a (Merck), 520 Media Farmasi Indonesia Vol 8 No 2 Etanol p.a (Merck), Trietilamin p.a reseptor dilihat melalui ikatan Hidrogen (Merck) ligan reseptor dan nilai Rerank Score. Bahan uji sitotoksik: Reagen MTT [3- Metode sintesis (4,5-dimetilthiazol-2-il)-2,5-difenil Pada labu alas bulat 250 ml, tetrazolium bromida]; Fetal Bovine Serum dicampur 0,08 mol 1,3-dimetilurea dengan (FBS); penisilin; streptomisin; Kultur sel 50 ml tetrahidrofuran dan 0,08 mol kanker HeLa; DMSO (dimetil sulfoksida); trietilamin. PBS (phosphoric buffer solution); SDS klorobenzoil klorida 0,04 mol dalam 15 ml (sodium dodesil sulfat). tetrahidrofuran sedikit demi sedikit sampai Alat habis. Kemudian campuran direfluks di Tambahkan larutan 3- Uji kemurnian senyawa hasil sintesis atas penangas air selama 4 jam. Jika reaksi menggunakan melt-temp electrothermal dianggap telah selesai, campuran dicuci dan plat KLT GF254. Identifikasi gugus dengan 100 ml air sebanyak dua kali, kromofor menggunakan Spektrofotometer kemudian UV HP 8452A Diode Array pada kisaran Buchner. Proses rekristalisasi dilakukan panjang gelombang, λ= 200-400 nm dengan menggunakan etanol panas. Kristal dengan konsentrasi 10 ppm dalam pelarut yang terbentuk disaring dengan corong etanol. fungsi Buchner, dicuci dengan etanol 10 ml FT-IR sebanyak dua kali. Kristal dikeringkan PERKIN ELMER Spectrum One. Sampel dalam oven pada suhu 60ºC (Hardjono, padatan 2012). Analisis menggunakan yang gugus Spektrofotometer digerus bersama KBr kemudian dibentuk menjadi cakram tipis dan serapannya diukur pada daerah infra merah. Konfirmasi struktur lebih lanjut ditentukan dengan 1 H-NMR dan 13 C- NMR. dengan corong Metode uji sitotoksik secara in vitro Kultur sel HeLa sejumlah 7 x 103 sel/well diinokulasikan ke dalam microplate 96 well plate dan diinkubasi dalam inkubator dilakukan CO2. penambahan Hari kedua sampel yang dilarutkan dalam pelarut DMSO (dimetil Metode molecular docking Molecular docking senyawa 1-(3klorobenzoil)-1,3-dimetilurea disaring sulfoksida). Sampel dengan konsentrasi dilakukan beragam diencerkan dengan penambahan dengan menggunakan program Molegro PBS (phosphoric buffer solution) dengan Virtual Docker (MVD). Ligan di docking pH (7,30–7,65) ditambahkan ke dalam sel pada sisi aktif reseptor Checkpoint kinase dalam 1 (2YWP.pdb). Model pengikatan ligan disimpan kembali dalam inkubator CO2. microplate lalu dikocok dan 521 Media Farmasi Indonesia Vol 8 No 2 Setelah 48 jam, ke dalam sel ditambahkan Hasil dan Pembahasan reagen MTT dan diinkubasi selama 4 jam 1. Sintesis senyawa 1-(3-klorobenzoil)- untuk selanjutnya ditambahkan SDS dan dikocok dengan baik. dilanjutkan kembali Perubahan warna Inkubasi sintesis senyawa 1-(3- klorobenzoil)-1,3-dimetilurea dapat dilihat kuning pada Gambar 2. Dari reaksi tersebut dalam dihasilkan rendemen sebesar 49,7%. Uji mitokondria sel yang masih hidup dapat kemurnian produk hasil sintesis dengan dikuantifikasi pada panjang gelombang melt-temp electrothemal didapatkan jarak λ=550 nm dengan Microplate reader. Nilai lebur kurang dari 2ºC yaitu sebesar 51 - IC50 dilihat dari grafik hubungan antara 52ºC. Uji kemurnian dengan metode KLT konsentrasi senyawa bahan uji (μg/mL) menggunakan tiga komposisi eluen dengan dengan intensitas larutan dari viabilitas sel polaritas yang berbeda dihasilkan noda (Gil, 1999). tunggal. dari formazan 24 Skema jam. menjadi selama sel 1,3-dimetilurea MTT ungu di + Gambar 2. Skema sintesis senyawa 1-(3-klorobenzoil)-1,3-dimetilurea Konfirmasi struktur klorobenzoil)-1,3-dimetilurea 1-(3- C=O; 1531 cm-1 menunjukkan adanya – dengan C=C- aromatis. Terbentuknya dua pita serapan terbentuk dua puncak pada λmaks 204 nm menunjukkan dan 222 nm. Absorbansi pada λ 222 nm sintesis terbentuk, karena senyawa asal dikarenakan rangkap hanya memiliki satu gugus karbonil –C=O. terkonjugasi dari cincin aromatis. Pada Dari spektrum 1H-NMR terlihat dua spektrum IR terlihat adanya pita serapan puncak singlet pada 2,89 ppm dan 3,14 pada 3320 cm-1 yang menunjukkan adanya ppm yang berasal dari atom H dua gugus gugus –NH; 1700 cm-1 dan 1646 cm-1 metil. Puncak pada 7,22 – 7,46 berasal dari menunjukkan adanya dua gugus karbonil – atom H cincin aromatis, dan puncak pada adanya ikatan gugus bahwa karbonil –C=O menggunakan spektrum UV terlihat bahwa senyawa hasil 522 Media Farmasi Indonesia Vol 8 No 2 8,92 ppm berasal dari atom H gugus –NH. Dari spektrum 13 C-NMR dapat dilihat dua difeniltetrazolium bromida) oleh sistem reduktase. Suksinat tetrazolium yang puncak pada pergeseran kimia 27,18 ppm termasuk dalam rantai respirasi dalam dan 35,72 ppm yang berasal dari dua atom mitokondria sel-sel yang hidup membentuk C kristal formazan berwarna ungu dan tidak gugus metil. Cincin aromatis memberikan enam puncak yaitu pada larut 124,62 ppm; 127,89 ppm; 130,15 ppm; (bersifat detergenik) akan melarutkan kristal 130,89 ppm; 134,92 ppm dan 137,78 ppm. Dua puncak pada pergeseran kimia 155,63 ppm dan 172,99 ppm berasal dari dua atom air. berwarna Penambahan ini yang reagen stopper kemudian diukur absorbansinya menggunakan ELISA reader. Intensitas warna ungu yang terbentuk proporsional dengan jumlah sel hidup. C gugus karbonil –C=O. Sehingga jika intensitas warna ungu semakin 2. Uji sitotoksik in vitro besar, maka berarti jumlah sel hidup Metode yang digunakan dalam uji semakin banyak. aktivitas sitotoksik adalah metode MTT. Prinsip dari metode MTT adalah terjadinya reduksi garam kuning tetrazolium MTT (3(4,5-dimetiltiazol-2-il)-2,5- Hasil uji sitotoksik senyawa 1-(3klorobenzoil)-1,3-dimetilurea dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Hasil uji sitotoksik senyawa 1-(3-klorobenzoil)-1,3-dimetilurea terhadap sel HeLa No. 1. 1-(3-klorobenzoil)-1,3-dimetilurea 223,87 2. Hidroksiurea 479,02 Berdasarkan nilai IC50 pada tabel 1, dapat disimpulkan senyawa klorobenzoil)-1,3-dimetilurea aktivitas IC50 (µg/ml) Senyawa sitotoksik terhadap reseptor Chk1 menggunakan 1-(3- program MVD. Dari proses docking ligan memiliki terhadap reseptor didapatkan data bahwa yang lebih besar gugus amin dari senyawa 1-(3- dibandingkan dengan obat kanker yang klorobenzoil)-1,3-dimetilurea telah beredar yaitu hidroksiurea. hidrogen dengan asam amino Cys 87. 3. Molecular docking senyawa 1-(3- Ikatan Hidrogen yang ditandai dengan klorobenzoil)-1,3-dimetilurea garis Proses docking senyawa klorobenzoil)-1,3-dimetilurea 1-(3- putus-putus dapat berikatan dilihat pada Gambar 3. dilakukan 523 Media Farmasi Indonesia Vol 8 No 2 Ikatan hidrogen Gambar 3. Ikatan hidrogen antara 1-(3-klorobenzoil)-1,3-dimetilurea dengan asam amino Cys 87 reseptor 2YWP Nilai Rerank Score dari senyawa 1-(3klorobenzoil)-1,3-dimetilurea 64,1151 39,0396. dan hidroksiurea Nilai yaitu - sebesar - Rerank Simpulan Senyawa 1-(3-klorobenzoil)-1,3- Score dimetilurea dapat disintesis melalui reaksi menggambarkan kestabilan ikatan ligan asilasi antara 1,3-dimetilurea dan 3- dan reseptor. Semakin kecil nilai Rerank klorobenzoil Score maka semakin stabil ikatan obat rendemen sebesar 49,7%. Senyawa 1-(3- reseptor. Dari data Rerank Score dapat klorobenzoil)-1,3-dimetilurea disimpulkan bahwa ikatan antara senyawa 223,87 1-(3-klorobenzoil)-1,3-dimetilurea dengan sitotoksik yang lebih besar dibandingkan reseptor lebih stabil dibandingkan ikatan dengan obat kanker yang telah beredar hidroksiurea dengan reseptor. Sehingga, yaitu hidroksiurea (IC50 = 479,02 µg/ml). klorida, µg/ml) dan memiliki diperoleh (IC50 = aktivitas dapat diprediksi bahwa senyawa 1-(3klorobenzoil)-1,3-dimetilurea aktivitas sitotoksik yang memiliki lebih Ucapan Terima Kasih baik Terima kasih untuk Laboratorium Kimia dibandingkan hidroksiurea. Hasil prediksi Medisinal Fakultas Farmasi Universitas molecular docking ini sesuai dengan hasil Airlangga yang memfasilitasi penelitian ini uji sitotoksik senyawa yang dapat dilihat dan Prof. Siswandono yang menyediakan dari nilai IC50. lisensi program MVD. 524 Media Farmasi Indonesia Vol 8 No 2 Daftar Pustaka Medicinal Abraham, D.J., 2003, Burger’s Medicinal 2321-2324 Chemistry and Drug Discovery Volume 5: Chemotherapeutic Chemistry Letters, 9: Hardjono, S., 2012, Modifikasi Struktur 1(benzoiloksi)urea Agents, 6th Ed., John Wiley &Sons, Kuantitatif Inc, Virginia, 2-46 sitotoksiknya, Boriana, H., Ilieva, S., Cheshmedzhieva, D., Galabov, B., 2005, Conformation dan Hubungan Struktur Aktivitas Disertasi, Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya of some biologically active aromatic Huang, V., Lu, X., Jiang, Y., Wang, J.Y.J., ureas, Spectrochimica Acta Part A, 2009, Effect of hydroxyurea on the 61: 1321–1326 promoter Cancer Facts & Figures, 2012, American Cancer Society occupancy profiles of tumor suppressor p53 and p73, BMC Biology, 7(35): 1-16 Clayden, Greeves, Warren & Wothers, Li, G., Tao, Z.F., Tong, Y., Przytulinska, 2001, Organic Chemistry, Oxford M.K., Kovar, P., Merta, P., Chen, Z., University Press, New York, 279- Zhang, H., Sowin, T., Rosenberg, 303 S.H., Lin, N.H., 2007. Synthesis and Fortin, S., Moreau, E., Lacroix, J., Côté, in-vitro biological activity of M.F., Petitclerc, E., Gaudreault, macrocyclic urea Chk1 inhibitors, R.C., Bioorganic & Medicinal Chemistry 2010, Synthesis, antiproliferative activity evaluation and structure activity relationships of Letters, 17:6499–6504 Pavia, D.L., Lampman, G.M., Kriz, G.S., novel aromatic urea and amide Vyvyan, analogues Spectroscopy, of N-phenyl-N’-(2- chloroethyl)ureas, European Journal of Medicinal Chemistry, 45: 29282937 J.R., Introduction 4th Ed., Cangage Learning, California, 15-28 Riskesdas, 2007, Badan Penelitian dan Pengembangan Gil, M.J., Mafiti, M.A., Arteaga, C., to Kesehatan Kementrian Kesehatan RI Migliaccio, M., Encfo, I., Gonz~ilez, Saeed , S., Rashid, N., Jones, P.G., Ali, A., Merino, V.M., 1999. Synthesis M., Hussain, R., 2010. Synthesis, and Cytotoxic Activity of N-(2- characterization and pyridylsulfenyl)urea Derivatives, a evaluation some New derivatives Class of Potential Antineoplastic Agents, Bioorganic & of biological thiourea bearing benzothiazole moiety as potential antimicrobial and 525 Media Farmasi Indonesia Vol 8 No 2 anticancer agents, European Journal Song, D.Q., Wang, Y.M., Du, N.N., He, of Medicinal Chemistry, 45:1323– W.Y., Chen, K.L., Wang, G.F., 1331 Yang, P., Wu, L.Z., Zhang, X.B., Song, D.Q., Du, N.N., Wang, Y.M., He, Jiang, J.D., 2009. Synthesis and W.Y., Jiang, E.Z., Cheng, S.X., activity evaluation of benzoylurea Wang, Y.X., Li, Y.H., Wang,Y.P., derivatives Li, X., Jiang, J.D., 2009. Synthesis antiproliferative agents, Bioorganic and activity evaluation of phenylurea & Medicinal derivatives 19:755–758 as potent antitumor as potential Chemistry Letters. agents, Bioorganic & Medicinal Chemistry, 17:3873–3878 526