KEKELIRUAN DAN KESALAHAN Manusia dalam mencari pengetahuan yang benar sering melakukan kesalahan baik sengaja maupun tidak. Apa artinya salah? Apa artinya keliru? Mengapa manusia dapat membuat kesalahan? Kesalahan (falsity) status atau kualitas di dalam hubungannya antara subjek yang mengetahui dengan objek yang diketahui Kesalahan sering disebut kesesatan berpikir. Kesalahan adalah hasil dari tindakan keliru. Keliru (error) kegiatan menerima sebagian benar apa yang senyatanya salah, atau menyangkal apa yang senyatanya benar. Kesalahan = terjadi disformitas di dalam pengetahuan, apa yang ada di dalam subjek betulbetul tidak ada di dalam objek. Ditinjau dari sisi formal tidak ada kesesuaian antara subjek yang mengetahui dan objek yang diketahui. Hubungannya bersifat kontradiktoris (bertentangan). Kesalahan jika ditinjau dari aspek subjek atau objek, mempunyai sifat relatif, evolutif, sama dapat berubah, sama-sama dapat menjadi lebih atau kurang. Hubungan antara kebenaran dan kesalahan tidak lagi kontradiktif, tetapi kontrair (berlawanan) Faktor-faktor yg menyebabkan terjadinya kekeliruan: 1. Sikap terburu-buru dan kurang perhatian dalam salah satu tahap atau seluruh proses mengetahui 2. Sikap takut salah yang keterlaluan, atau sebaliknya terlalu gegabah dlm melangkah. 3. Kerancuan dan kebingungan akibat emosi, nafsu, perasaan yang mengganggu konsentrasi atau kurang terbuka terhadap bukti-bukti yang ada. 4. Prasangka atau bias, baik secara individual maupun sosial. 5. Keliru dalam penalaran atau tidak mematuhi kaidah-kaidah logika. Proses mengetahui dapat dibedakan menjadi enam tataran pengetahuan: 1. Nescience (tdk ada pengetahuan) 2. Ignorance (ketidaktahuan) 3. Doubt (keragu-raguan) 4. Suspicion (kecurigaan) 5. Opinion (pendapat) 6. Certitude (kepastian) Francis Bacon kesalahan berpikir terdapat dalam “Idols of the Mind” berupa: 1. Idols of the Tribe (Arca-arca Suku), kecenderungan menerima bukti dan kejadian yang menguntungkan pihak atau kelompok sendiri (suku, bangsa, dsb.) 2. Idols of the Cave), kecenderungan memandang diri sendiri sebagai pusat dunia dan menekankan pendapat diri yang terbatas. 3. Idols of the Market (Arca-arca Pasar), keterpengaruhan seseorang terhadap kata-kata atau nama-nama yang dikenal dalam percakapan sehari-hari atau diucapkan secara emosional. 4. Idols of the Theatre (Arca-arca Panggung), yaitu kesesatan yang timbul karena sikap yang berpegang pada partai, kepercayaan atau keyakinan. Tingkah laku, cara dan aliran pikiran seperti panggung, membawa pada dunia khayal. Hambatan kepada pemikiran yang jernih (benar) 1. Purbasangka suatu pertimbangan terburuburu, dasar pemikiran yang salah yang menganggap sepi adanya bukti, atau menilai bukti sedikit secara berlebihan. 2. Propaganda informasi yang diwarnai dan dimanipulasi oleh kepentingan sumber informasi, misalnya: iklan. 3. Otoritarianisme mengikuti secara buta tanpa kritik terhadap kekuasaan, baik dlm tradisi, institusi, agama, negara, media massa. Upaya-upaya yang dapat ditempuh agar kesalahan diperkecil atau mencapai kebenaran secara sadar, terencana, teratur dan sistematik: Askese dengan disiplin dengan latihan dengan pengendalian diri. Pembagian kelompok: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Idealisme – Plato : Gharnish, dkk Realisme – Aristoteles: Hanan, dkk Rasionalisme –Descartes,: Dedi Novin, dkk Empirisme-John Locke: Nandar, dkk Kritisisme- Immanuel Kant,: Devy, dkk Positivisme – August Comte: Ayu S, dkk Eksistensialisme – Sartre: Sem Deovan, dkk Teori Kritis – Jurgen Habermas: Kharisma, dkk