BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pada saat

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Manajemen Keuangan
Pada saat perusahaan akan menentukan suatu bentuk pendanaan, maka perusahaan
akan dibantu oleh para manajemen keuangan untuk memilih alternatif yang terbaik bagi
perusahaan. Apa peranan manajer keuangan di perusahaan?
Tugas pokok manajer keuangan adalah merencanakan untuk memperoleh dana dan
menggunakan dana tersebut untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Kegiatan penting lain
yang harus dilakukan oleh manajer keuangan (Weston dan Copeland, 1991,P3) adalah
sebagai berikut:
a. Membuat perencanaan dan peramalan, dimana manajer keuangan bekerjasama dengan
para manajer lain yang ikut bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.
b. Manajer keuangan harus memusatkan perhatian kepada berbagai keputusan investasi
dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya. Keputusan yang
menyangkut investasi, menentukan sumber dan bentuk dana untuk pembiayaan
investasi. Apakah dana berasal dari sumber intern atau ekstern, hutang atau dana
pemegang saham/pemilik, dan pembiayaan jangka pendek atau jangka panjang.
c. Manajer keuangan bekerja sama dengan manajer lainnya agar perusahaan dapat
beroperasi seefisien mungkin. Perubahan investasi harus mempertimbangkan
pengaruhnya terhadap (atau bagaimana investasi dipengaruhi oleh) tersedianya dana,
kebijaksanaan persediaan, penggunaan kapasitas mesin dan sebagainya.
6
7
d. Penggunaan pasar modal.
Keputusan-keputusan di bidang keuangan berpengaruh pada besaran arus kas dan
tingkat resiko yang di hadapi perusahaan, sehingga berakibat pada tingkat harga saham
perusahaan. Hubungan ini akan diperagakan pada gambar 2.1 dimana keputusan yang
menyangkut kebijaksanaan perusahaan harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku
di pasar modal dan berakibat pada biaya perusahaan.
Di bawah ini ada beberapa bentuk pertanyaan, bagaimana memperoleh dana ekstern
melalui pasar keuangan:
a. Apa saja bentuk pembiayaan dan sumber keuangan yang tersedia?
b. Bagaimana memperoleh dana secara efisien?
c. Bagaimana struktur pembiayaan yang ekonomis?
d. Bagaimana bentuk, waktu dan cara pembayarannya kepada sumber-sumber keuangan?
8
Pasar Keuangan
Sumber-sumber Pasar Uang
Keuangan
Pasar Modal
Bank Komersial
Perusahaan Investasi
Asosiasi simpan pinjam
Perusahaan asuransi
Dana Pensiun
Dana Investasi
Bankir Investasi
Broker
Dealer
Rumah tangga
Perusahaan lainnya
Dana Masyarakat
2
K
Pinjaman
Obligasi
Saham Biasa
Lainnya
Arus
dana
Gambar 2.1
2.2
Perusahaan
Penjualan (Barang
dan Jasa)
1
4a
M
a
n
n
j
e
r
e
Kas
u
a Piutang
Persediaan
g Tanah
a Pabrik
n Peralatan
3
1. Dana yang berasal dari sumber keuangan
2. Dana dialokasikan ke proyek dan harta
3. Manajemen siklus arus kas dalam perusahaan
4. Pengembalian dana ke sumber keuangan
Pasar Keuangan, Manajer Keuangan dan Perusahaan
Manfaat Bursa Surat Berharga
Bursa surat berharga (bursa efek) yang terorganisir sekurang-kurangnya memiliki
empat fungsi ekonomi:
a. Bursa surat berharga memperlancar proses investasi dengan menyelenggarakan pasar
dimana dapat dilakukan transaksi yang relatif murah dan efisien. Dengan demikian
investor merasa terjamin bahwa mereka memliki tempat untuk menjual surat berharga
jika mereka menginginkannya.
9
b. Bursa mampu melaksanakan transaksi yang kontinyu dan menguji nilai dari surat
berharga. Catatan pembelian dan penjualan surat berharga menentukan nilai dan
prospek perusahaan. Perusahaan yang dinilai baik prospeknya oleh masyarakat
investor, memiliki nilai yang tinggi sehingga memperlancar pembiayaan baru dan
pertumbuhannya.
c. Harga-harga surat berharga relatif lebih stabil dengan adanya operasi bursa surat
berharga. Pasar yang terorganisir memperbaiki likuiditas dengan menyelenggarakan
pasar yang kontinyu dimana perubahan harga sering terjadi, akan tetapi dengan tingkat
perubahan yang kecil. Jika pasar yang terorganisir tidak ada maka perubahan harga
akan jarang terjadi dengan tingkat perubahan yang lebih besar.
d. Pasar surat berharga membantu dalam penyerapan saham yang baru terbit dan
memperlancar proses penjualannya.
Untuk melakukan transaksi di bursa surat berharga ada berbagai macam cara, antara lain
melalui:
a. Dana masyarakat
b. Private Placement
Ada berbagai macam surat berharga yang diperjualbelikan di bursa surat berharga, antara
lain dengan saham biasa dan obligasi. Harga surat berharga pada saat akan dijual ke
primary market maupun ke perusahaan investasi maka akan dijual dengan harga potongan.
Kaitan antara potongan dengan harga akan digambarkan dengan contoh sebagai berikut:
obligasi yang jatuh temponya kurang dari setahun. Perhitungan ini di dasarkan pada jumlah
10
hari sampai jatuh tempo yang sesungguhnya, yaitu 360 hari dalam setahun, harga jual Rp
1.000.
M
D=
B
360
P = Rp. 1.000 - D
Dengan catatan:
D = Potongan penuh
M = Jumlah hari sampai jatuh tempo
B = Dasar potongan yang dinyatakan dalam persentase
P = Harga dalam Rupiah
Maka, bila obligasi yang berumur 275 hari dengan dasar potongan 8%, perhitungannya
sebagai berikut:
275
D=
x 8%
360
= 0.0611% = Rp 6,111
P = Rp. 1.000 - Rp 6,111
= Rp. 993,889
2.3
Go Public / Dana Masyarakat
Sebuah perusahaan yang sahamnya telah diperdagangkan dan telah dimiliki oleh
beberapa ni vestor, dimana sebagian besar di antara mereka tidak aktif di manajemen
11
perusahaan, maka perusahaan tersebut dikatakan telah dimiliki oleh publik, dan sahamnya
dikatakan telah dikuasai oleh publik (Brigham dan Gapenski, 1997, P715).
2.3.1 Keunggulan go public
a. Diversifikasi kepemilikan saham pendiri. Jika perusahaan tersebut berkembang
dan berharga, maka kekayaan para pendirinya berkaitan erat dengan saham yang ada
diperusahaan tersebut. Bila saham tersebut dijual, maka terjadi diversifikasi
kepemilikan, sehingga mengurangi resiko kepemilikan saham pendiri.
b. Meningkatkan likuiditas perusahaan. Bagi perusahaan yang tertutup mereka
disebut tidak likuid. Hal ini terjadi, jika perusahaan tersebut akan menjual sahamnya
untuk mendapatkan uang, maka akan sulit menemukan pembeli, di karenakan tidak
diketahui harga saham tersebut di pasar.
c. Meningkatkan fasilitas kas perusahaan. Bila perusahaan membutuhkan dana segar,
maka perusahaan tersebut menerbitkan sahamnya dan menjualnya di bursa surat
berharga, maka perusahaan tersebut akan mendapatkan dana yang diinginkan.
d. Menentukan nilai bagi perusahaan. Bagi perusahaan yang telah go public, maka bila
terjadi sesuatu terhadap perusahaan tersebut, maka dapat segera diketahui berapa nilai
perusahaan tersebut seharusnya.
2.3.2 Kelemahan Go Public
12
a. Biaya pelaporan. Perusahaan yang telah dimiliki oleh publik harus mengeluarkan
laporannya secara periodikal sesuai dengan peraturan yang ada, dan ini akan
mengakibatkan pengeluaran yang cukup besar bagi perusahaan kecil.
b. Disklosur. Para manajemen perusahaan mungkin tidak terlalu menyukai bila beberapa
data yang penting diungkapkan dilaporan, karena data tersebut dapat digunkan oleh
para pesaing perusahaan sebagai informasi yang mudah didapat.
c. Transaksi pribadi. Para pemilik perusahaan atau manajemen di perusahaan yang
tertutup, mempunyai beberapa kesempatan untuk melakukan tindakan yang bersifat
pribadi, diantaranya: nepotisme, tidak mengungkapkan kebenaran keuntungan yang
didapat, dan lain-lain. Tetapi setelah perusahaan tersebut dimiliki oleh publik, maka para
pemilik dan manajemen perusahaan sulit untuk melakukan hal-hal seperti tersebut diatas.
d. Market Yang Tidak Aktif / Harga Rendah. Bila lembar saham yang beredar dalam
junlah yang sedikit dan frekuensi yang diperdagangkan juga sedikit, maka saham
tersebut tidak akan likuid. Akibatnya harga pasar tidak mewakili kebenaran dari harga
saham tersebut.
e. Pengawasan. Manajemen perusahaan yang telah dimiliki oleh publik mendapatkan
pengawasan yang kuat.
2.4
Private Placement
Ketika sebuah perusahaan akan melakukan penawaran kepada publik, maka
perusahaan tersebut diharuskan mendaftar ke SEC. Perusahaan tersebut bisa saja
13
menghindari biaya yang timbul sehubungan dengan proses diatas dengan cara menjual surat
berharga tersebut secara privatisasi. Tidak ada definisi yang pasti mengenai
private
placement, tetapi SEC menetapkan penjualan surat berharga tersebut tidak lebih dari 12
investor (Brealey dan Myers, 1991, P354)
Bila pinjaman adalah jawabannya, maka pertanyaan lain adalah meminjam dari siapa? Di
bawah ini ada beberapa sumber pendanaan (Arkebauer, 1991, P20):
A. Bank Komersial:
Bank adalah perusahaan peminjam tradisional yang meminjamkan dalam bentuk
pinjaman jangka pendek dan jangka panjang.
Biayanya
Suku bunga mengambang 5 point diatas rata-rata
Jatuh Tempo
30-90 hari untuk wesel, hutang jangka pendek sampai dengan 3 tahun,
hutang jangka panjang sampai dengan 7 tahun.
Pendapatan
Modal kerja, Persediaan, Peralatan
Kolateral
Di jaminkan dengan aset tertentu, jaminan pribadi (personal guarantee)
Keuntungan
Biasanya biayanya lebih rendah dibandingkan organisasi pinjaman lain,
mempunyai banyak cabang
Kelemahan
Lebih menyukai usaha yang telah mandiri dan maju, meminta jaminan
pribadi (personal guarantee) dan atau kolateral
B. Perusahaan Keuangan Komersial:
Perusahaan ini menyediakan pinjaman berdasarkan aset.
Biayanya
Suku bunga mengambang 7 point diatas rata-rata
14
Jatuh Tempo
Tergantung dari bersarnya pinjaman, biasanya 1 sampai dengan 8 tahun.
Pendapatan
Modal kerja, akusisi, peralatan, properti
Kolateral
Di jaminkan oleh aset, jaminan pribadi (personal guarantee)
Kelemahan
Tingkat suku bunga lebih tinggi daripada bank
C. Asosiasi Simpan Pinjam:
Biayanya
Suku bunga bersaing dengan bank
Jatuh Tempo
Jangka panjang sampai dengan 15 tahun, kadang-kadang tergantung dari
jumlah kredit.
Pendapatan
Akusisi, peralatan, properti
Kolateral
Selalu dijamin, jaminan pribadi
Keuntungan
Suku bunga alternatif
Kelemahan
Membatasi perjanjian
D. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun:
Jenis pendanaan adalah spesial di perusahaan yang telah berdiri dengan pendanaan
di bidang ekuitas.
Biayanya
Suku bunga tetap terikat terhadap pinjaman jangka panjang
Jatuh Tempo
Jangka panjang dari 5 sampai dengan 30 tahun
Pendapatan
Real estate, mesin, peralatan
Kolateral
Jaminan aset, ada jaminan
Keuntungan
Suku bunga pinjaman, jatuh tempo yang lama
Kelemahan
Jumlah minimum tertinggi, dibatasi perjanjian pinjaman
15
E. Professional Venture Capital:
Mereka adalah perusahaan manajemen profesional yang biasanya mengatur
pendanaan dengan tingkat resiko yang tinggi. Modal mereka biasanya berasal dari
institusional seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, dan beberapa kerjasama yang
terbatas.
Biayanya
Biasanya minimum 30% perannum compounded return
Jumlah yg tersedia
Biasanya US$ 500.000 ke atas dan digunakan untuk perusahaan
yang baru berdiri
Struktur
Obligasi kovertibel atau saham preferen
Pendapatan
Di dapat dari pertumbuhan penjualan yang tinggi
Keuntungan
Pendanaan dalam jumlah yang besar tersedia
Kelemahan
Harus mempunyai potensial berkembang dengan pesat
F. Perusahaan Investasi Usaha Kecil:
Mereka adalah salah satu bentuk venture capital untuk lingkungan pengusaha,
biasanya dalam bentuk hutang konvertibel.
Biayanya
Suku bunya yang masih dapat diterima, dividen, ekuitas
Jumlah yg tersedia
Biasanya US$ 100.000 hingga US$ 1.000.000
Struktur
Obligasi kovertibel, hutang dengan waran
Pendapatan
Modal kerja, akusisi
Keuntungan
Jangka waktu hutang 5 tahun, suku bunga tetap
16
Kelemahan
Dilusi ekuitas, harus membuktikan perkembangan yang
pesat
2.4.1 Keunggulan Private Placement
a. Proses pengadaannya yang relatif sederhana
b. Tidak memerlukan jangka waktu yang lama
c. Tidak ada dilusi di kepemilikan modal
2.4.2 Kelemahan Private Placement
a. Merupakan strategi perusahaan yang beresiko tinggi sejauh kebutuhan
perkembangan perusahaan
b. Dapat meningkatkan tingkat suku bunga bila perusahaan tidak mampu untuk
membayar hutangnya.
2.5. Saham Biasa
Hakikat dari kepemilikan saham tergantung pada bentuk perusahaan bersangkutan.
Kita sekarang akan menilai pembiayaan saham biasa dari sudut pandangan pihak emiten
(penerbit) dan juga dari sudut pandangan masyarakat umum.
2.5.1 Keunggulan Saham Biasa
17
a) Saham biasa tidak memberi dividen tetap. Jika perusahaan dapat memperoleh
laba, pemegang saham biasa akan memperoleh dividen. Tetapi berlawanan
dengan bunga obligasi yang bersifat tetap (merupakan biaya tetap bagi
perusahaan), perusahaan tidak diharuskan oleh hukum untuk selalu membayar
dividen kepada para pemegang saham biasa.
b) Saham biasa tidak memiliki tanggal jatuh tempo tertentu
c) Karena saham biasa menyediakan landasan penyangga atas rugi yang diderita
para kreditornya, maka penjualan saham biasa akan meningkatkan kredibilitas
perusahaan
d) Saham biasa dapat, pada saat-saat tertentu, dijual lebih mudah dibandingkan
bentuk hutang lainnya karena :
•
dapat memberi pengembalian yang lebih tinggi dibanding bentuk hutang lain
atau saham preferen
•
mewakili kepemilikan perusahaan.
2.5.2 Kelemahan Saham Biasa
a. Penjualan saham biasa dapat meningkatkan hak suara atau hak atas kendali
yang dimiliki oleh para pemegang saham.
b. Saham biasa memberikan hak yang sama kepada pemegang saham baru untuk
ikut menikmati laba bersih perusahaan.
18
c. Biaya penanggungan (underwriting) dan pendistribusian saham biasa, biasanya
lebih mahal dibanding upaya serupa atas hutang dan saham preferen.
d. Dividen saham biasa tidak bisa digolongkan sebagai biaya untuk kepentingan
perpajakan sedangkan bunga obligasi tergolong biaya.
2.6
Obligasi Konversi
Obligasi konversi adalah obligasi yang dapat ditukar dengan saham biasa atau wesel
berbunga tetap atau kedua-duanya, hak atas opsi emiten, atau opsi pemegang obligasi, atau
kedua-duanya (Weston dan Copeland, 1991, pp 306).
Obligasi konversi adalah adalah surat berharga yang dapat ditukarkan ke dalam
saham biasa, dengan harga yang telah ditetapkan, dan mempunyai opsi bagi pemilik obligasi
tersebut (Brigham dan Gapenski, 1997, pp749).
Di dalam obligasi dicantumkan jangka waktu atau tanggal tertentu kapan boleh ditukar dan
juga dicantumkan kondisi-kondisi lainnya. Salah satu ciri terpenting adalah berapa banyak
saham yang akan diterima oleh pemilik obligasi konversi jika ia memutuskan untuk
menukarkan miliknya. Ciri ini di definisikan sebagai rasio konversi (conversion ratio).
Berkaitan dengan rasio konversi adalah harga konversi (conversion price), yaitu nilai
pertukaran antara obligasi dengan saham biasa pada waktu konversi dilakukan. Di dalam
obligasi konversi juga dapat ditambahkan klausul mengenai opsi. Opsi tersebut bila dilihat
dari sudut pandang investor disebut opsi jual (put option), yaitu
ketentuan yang
mengijinkan investor mengembalikan obligasi sesuai nilai nominal, yang biasanya pada
19
tanggal tertentu atau dengan kondisi yang ditetapkan sebelumnya (Weston dan Copeland,
1991, pp 307), dan bila dilihat dari sudut pandang emiten maka disebut opsi tarik (call
option), yaitu emiten mempunyai hak untuk melakukan opsi tarik atas obligasi yang
dikeluarkan, yang biasanya dengan premi yang wajar, dan kadang-kadang hanya beberapa
saat setelah emisi (Weston dan Copeland, 1991, pp 307).
2.6.1 Keunggulan Obligasi
a. Biaya hutang terbatas. Pemegang obligasi tidak ikut menikmati laba perusahaan
yang sedang melambung.
b. Tidak hanya biaya saja yang terbatas, tetapi juga hasil yang diharapkan
biasanya lebih rendah dibanding saham biasa.
c. Pembayaran bunga hutang bagi perusahaan dapat dimasukkan ke dalam
komponen biaya yang pada akhirnya dapat mengurangi pajak.
d. Keluwesan (fleksibilitas) dalam struktur pembiayaan perusahaan dapat dicapai
dengan pencantuman persyaratan opsi tarik dalam indenture obligasi.
2.6.2 Kelemahan Obligasi
a. Hutang memiliki biaya tetap, jika laba perusahaan mengalami kemunduran
tajam, untuk membayar bunga hutang mungkin tidak dapat dipenuhi.
b. Salah satu bentuk dari leverage perusahaan adalah obligasi. Bila tingkat
leverage keuangan yang semakin tinggi berarti memerlukan laba yang semakin
20
tinggi pula. Jadi, meskipun leverage keuangan mungkin cukup baik dan mungkin
meningkatkan laba per saham, tingkat laba yang diperlukan untuk laverage itu
akan semakin tinggi, yang dapat mendorong turunnya harga saham biasa.
c. Karena obligasi merupakan hutang jangka panjang, yang merupakan suatu
ikatan dalam waktu relatif lama, bobot resiko yang tercakup di dalamnya relatif
tinggi. Dalam hal harapan dan rencana yang mendasari penarikan suatu hutang
mungkin meleset, maka hutang tersebut akan menjadi beban yang berat bagi
perusahaan.
d. Ikatan kontrak obligasi cenderung lebih berat dibanding persyaratan dalam
kredit jangka pendek
2.7
Model
Tidak dapat diragukan lagi bahwa penghargaan dan keuntungan yang didapat dari
go public dapat menjadi luar biasa, tetapi bila dilihat dari segi biaya juga luar biasa. Oleh
karena itu jangan membiarkan biaya-biaya tersebut menentukan pengambilan keputusan
perusahaan.
2.7.1 Model Pengambilan Keputusan dari Segi Biaya
Menurut Arkebaur(1991, P27) model yang digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan go public dan private placement bila dilihat dari segi biaya:
2.7.1.1
Biaya Penjamin Emisi / Underwriter Cost
21
Komponen biaya terbesar untuk go public adalah biaya penjamin emisi. Jumlah
yang akan di kenakan tergantung dari besarnya saham yang akan dijual dan juga
dari jenis jaminan yang ditawarkan. Biasanya berkisar antara 3% sampai dengan
10% dari besarnya dana yang diperoleh. Di dalam teori hal tersebut diatas dapat
dinegosiasikan, tetapi dalam kenyataannya para penjamin tersebut mendiktekan
jumlah yang akan dikenakan. Di kebanyakan kasus, para penjamin emisi akan
mengadakan sindikat IPO dengan beberapa perusahaan sekuritas lainnya. Bila
terjadi pembatalan dengan penjamin emisi dan perusahaan telah menandatangani
perjanjian ada biaya-biaya yang tidak dapat dikembalikan seperti pembayaran uang
muka yang besarnya (tergantung perjanjian) sampai dengan 1%.
2.7.1.2
Biaya Profesional / Professional Cost
Komponen biaya terbesar sesudah penjamin emisi adalah biaya profesional. Biaya
ini akan semakin membesar bila perusahaan tidak mempunyai dokumentasi yang
cukup mengenai perusahaan. Jenis-jenis biaya yang dikeluarkan: legal audit,
eksternal auditor, konsultan hukum, pengacara internasional, notaris, lain-lain.
2.7.1.3
Biaya dimuka / Up Front Cost
Biaya dimuka adalah biaya yang harus dibayar oleh perusahaan dalam menghadapi
proses IPO seperti biaya percetakan, biaya promosi, biaya jamuan, dan lain-lain.
2.7.1.4
Biaya Tersembunyi dan Akan Datang / Hidden and Future Cost
22
Biaya tersembunyi dan akan datang adalah biaya tambahan yang timbul setelah
proses go public, seperti: biaya pengacara, konsultan, biaya jamuan, fotokopi
dokumen, biaya menjamu tamu, pajak. Yang paling penting adalah biaya promosi,
memerlukan biaya yang cukup besar supaya para broker dan para investor tetap
menyadari keberadaan perusahaan, yang selalu diadakan pertemuan antara para
penjamin emisi dengan para broker.
2.7.1.5
Biaya Potongan Harga/ Discount Price
Potongan harga adalah biaya yang secara tidak langsung akan mengurangi
pendapatan pendanaan yang ingin diperoleh oleh para pemilik ekuitas. Besarnya
potongan harga tersebut tertera di surat perjanjian. Besarnya potongan harga
tersebut berkisar antara 20% sampai dengan 40% dari nilai saham yang akan
diperdagangkan.
2.7.2 Model Pengambilan Keputusan dari Segi Keuntungan
Menurut Arkebaur (1991, P27) dan David (1997,P130) model yang
digunakan untuk membantu pengambilan keputusan go public dan private placement bila
dilihat dari segi keuntungan:
2.7.2.1
Waktu / Time
Waktu adalah berapa lama persiapan yang dibutuhkan oleh perusahaan hingga dana
tersebut dapat terealisasi.
2.7.2.2
Bunga/ Interest
23
Seberapa besar dana yang didapat, digunakan untuk kepentingan biaya bunga
perusahaan. Dalam hal ini yang di hitung adalah persentase penggunaanya bukan
besar nilainya.
2.7.2.3
Peralatan untuk Produksi / Equipment for Production
Seberapa besar dana yang didapat, digunakan untuk kepentingan pembelian alat
produksi perusahaan. Dalam hal ini yang dihitung adalah persentase penggunaanya
bukan besar nilainya.
2.7.2.4
Ekspansi/ Expantion
Seberapa besar dana yang didapat, digunakan untuk kepentingan ekspansi
perusahaan. Dalam hal ini yang dihitung adalah persentase penggunaanya bukan
besar nilainya.
2.7.2.5
Penelitian dan Pengembangan/ Research and Development
Seberapa besar dana yang didapat, digunakan untuk kepentingan penelitian dan
pengembangan produk perusahaan. Dalam hal ini yang dihitung adalah persentase
penggunaanya bukan besar nilainya
2.7.2.6
Produk Berikutnya/ Next Generation Product
Seberapa besar dana yang didapat, digunakan untuk kepentingan pembuatan
produk baru perusahaan. Dalam hal ini yang dihitung adalah persentase
penggunaanya bukan besar nilainya.
2.7.2.7
Pangsa Pasar/ Market Share
24
Seberapa besar dana yang didapat, digunakan untuk kepentingan perluasan pangsa
pasar perusahaan. Dalam hal ini yang dihitung adalah persentase penggunaanya
bukan besar nilainya.
2.7.2.8
Nama Perusahaan/ Name of Company
Nama perusahaan akan menjadi lebih dikenal juga ditentukan dari sumber
pendanaan. Bila perusahaan mengambil pendanaan dari go public maka
masyarakat akan lebih mengetahui keberadaan serta jenis perusahaan tersebut, ini
bertolak belakang bila perusahaan mengambil sumber pendanaan dari perusahaan
private placement, karena yang lebih mengetahui keberadaan perusahaan tersebut
adalah kalangan para perusahaan jenis tersebut, dimana jumlahnya sangat terbatas
2.7.2.9
Target Akusisi/ Acquisition Target
Bila nama perusahaan sudah menjadi terkenal, baik dikalangan para investor,
masyarakat dan lain-lain maka seberapa besar perusahaan-perusahaan yang lain
ingin mengakusisi perusahaan tersebut.
2.8
Analisa Regresi
Analisa regresi adalah metoda statistik yang digunakan untuk menentukan
kemungkinan bentuk (dari) hubungan antar variabel-variabel (Sardjonopermono, 1993,
25
P2). Terdapat beberapa istilah yang sering digunakan dalam melakukan analisa regresi,
menurut Levin dan Rubin (1994, P632) adalah sebagai berikut:
•
Koefisien korelasi. Akar kuadrat dari koefisien determinan, yang menandakan arah
dari hubungan antara dua variabel, searah atau berlawan arah.
•
Koefisien determinan. Bagian ukuran dari variabel dependen (Y), yang menjelaskan
garis regresi serta hubungannya dengan variabel independen.
•
Dependen variabel. Variabel yang akan diprediksi dalam melakukan analisa regresi.
•
Independen variabel. Variabel yang diketahui dalam melakukan analisa regresi.
•
Regresi berganda . Proses statistik dimana beberapa variabel independen digunakan
untuk memprediksi variabel dependen.
•
Slope. Sebuah konstanta, dimana nilainya mewakili berapa besar perubahan dari
variabel independen akan mempengaruhi variabel dependen.
•
Y-Intercept. Sebuah konstanta di semua garis lurus dimana nilainya mewakili variabel
Y ketika variabel X bernilai 0.
Download