BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pada saat perusahaan akan menentukan suatu bentuk pendanaan, maka perusahaan akan dibantu oleh para manajemen keuangan untuk memilih alternatif yang terbaik bagi perusahaan. Apa peranan manajer keuangan di perusahaan? Tugas pokok manajer keuangan adalah merencanakan untuk memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Kegiatan penting lain yang harus dilakukan oleh manajer keuangan (Weston dan Copeland, 1991,P3) adalah sebagai berikut: a. Membuat perencanaan dan peramalan, dimana manajer keuangan bekerjasama dengan para manajer lain yang ikut bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan. b. Manajer keuangan harus memusatkan perhatian kepada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya. Keputusan yang menyangkut investasi, menentukan sumber dan bentuk dana untuk pembiayaan investasi. Apakah dana berasal dari sumber intern atau ekstern, hutang atau dana pemegang saham/pemilik, dan pembiayaan jangka pendek atau jangka panjang. c. Manajer keuangan bekerja sama dengan manajer lainnya agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin. Perubahan investasi harus mempertimbangkan pengaruhnya terhadap (atau bagaimana investasi dipengaruhi oleh) tersedianya dana, kebijaksanaan persediaan, penggunaan kapasitas mesin dan sebagainya. 6 7 d. Penggunaan pasar modal. Keputusan-keputusan di bidang keuangan berpengaruh pada besaran arus kas dan tingkat resiko yang di hadapi perusahaan, sehingga berakibat pada tingkat harga saham perusahaan. Hubungan ini akan diperagakan pada gambar 2.1 dimana keputusan yang menyangkut kebijaksanaan perusahaan harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku di pasar modal dan berakibat pada biaya perusahaan. Di bawah ini ada beberapa bentuk pertanyaan, bagaimana memperoleh dana ekstern melalui pasar keuangan: a. Apa saja bentuk pembiayaan dan sumber keuangan yang tersedia? b. Bagaimana memperoleh dana secara efisien? c. Bagaimana struktur pembiayaan yang ekonomis? d. Bagaimana bentuk, waktu dan cara pembayarannya kepada sumber-sumber keuangan? 8 Pasar Keuangan Sumber-sumber Pasar Uang Keuangan Pasar Modal Bank Komersial Perusahaan Investasi Asosiasi simpan pinjam Perusahaan asuransi Dana Pensiun Dana Investasi Bankir Investasi Broker Dealer Rumah tangga Perusahaan lainnya Dana Masyarakat 2 K Pinjaman Obligasi Saham Biasa Lainnya Arus dana Gambar 2.1 2.2 Perusahaan Penjualan (Barang dan Jasa) 1 4a M a n n j e r e Kas u a Piutang Persediaan g Tanah a Pabrik n Peralatan 3 1. Dana yang berasal dari sumber keuangan 2. Dana dialokasikan ke proyek dan harta 3. Manajemen siklus arus kas dalam perusahaan 4. Pengembalian dana ke sumber keuangan Pasar Keuangan, Manajer Keuangan dan Perusahaan Manfaat Bursa Surat Berharga Bursa surat berharga (bursa efek) yang terorganisir sekurang-kurangnya memiliki empat fungsi ekonomi: a. Bursa surat berharga memperlancar proses investasi dengan menyelenggarakan pasar dimana dapat dilakukan transaksi yang relatif murah dan efisien. Dengan demikian investor merasa terjamin bahwa mereka memliki tempat untuk menjual surat berharga jika mereka menginginkannya. 9 b. Bursa mampu melaksanakan transaksi yang kontinyu dan menguji nilai dari surat berharga. Catatan pembelian dan penjualan surat berharga menentukan nilai dan prospek perusahaan. Perusahaan yang dinilai baik prospeknya oleh masyarakat investor, memiliki nilai yang tinggi sehingga memperlancar pembiayaan baru dan pertumbuhannya. c. Harga-harga surat berharga relatif lebih stabil dengan adanya operasi bursa surat berharga. Pasar yang terorganisir memperbaiki likuiditas dengan menyelenggarakan pasar yang kontinyu dimana perubahan harga sering terjadi, akan tetapi dengan tingkat perubahan yang kecil. Jika pasar yang terorganisir tidak ada maka perubahan harga akan jarang terjadi dengan tingkat perubahan yang lebih besar. d. Pasar surat berharga membantu dalam penyerapan saham yang baru terbit dan memperlancar proses penjualannya. Untuk melakukan transaksi di bursa surat berharga ada berbagai macam cara, antara lain melalui: a. Dana masyarakat b. Private Placement Ada berbagai macam surat berharga yang diperjualbelikan di bursa surat berharga, antara lain dengan saham biasa dan obligasi. Harga surat berharga pada saat akan dijual ke primary market maupun ke perusahaan investasi maka akan dijual dengan harga potongan. Kaitan antara potongan dengan harga akan digambarkan dengan contoh sebagai berikut: obligasi yang jatuh temponya kurang dari setahun. Perhitungan ini di dasarkan pada jumlah 10 hari sampai jatuh tempo yang sesungguhnya, yaitu 360 hari dalam setahun, harga jual Rp 1.000. M D= B 360 P = Rp. 1.000 - D Dengan catatan: D = Potongan penuh M = Jumlah hari sampai jatuh tempo B = Dasar potongan yang dinyatakan dalam persentase P = Harga dalam Rupiah Maka, bila obligasi yang berumur 275 hari dengan dasar potongan 8%, perhitungannya sebagai berikut: 275 D= x 8% 360 = 0.0611% = Rp 6,111 P = Rp. 1.000 - Rp 6,111 = Rp. 993,889 2.3 Go Public / Dana Masyarakat Sebuah perusahaan yang sahamnya telah diperdagangkan dan telah dimiliki oleh beberapa ni vestor, dimana sebagian besar di antara mereka tidak aktif di manajemen 11 perusahaan, maka perusahaan tersebut dikatakan telah dimiliki oleh publik, dan sahamnya dikatakan telah dikuasai oleh publik (Brigham dan Gapenski, 1997, P715). 2.3.1 Keunggulan go public a. Diversifikasi kepemilikan saham pendiri. Jika perusahaan tersebut berkembang dan berharga, maka kekayaan para pendirinya berkaitan erat dengan saham yang ada diperusahaan tersebut. Bila saham tersebut dijual, maka terjadi diversifikasi kepemilikan, sehingga mengurangi resiko kepemilikan saham pendiri. b. Meningkatkan likuiditas perusahaan. Bagi perusahaan yang tertutup mereka disebut tidak likuid. Hal ini terjadi, jika perusahaan tersebut akan menjual sahamnya untuk mendapatkan uang, maka akan sulit menemukan pembeli, di karenakan tidak diketahui harga saham tersebut di pasar. c. Meningkatkan fasilitas kas perusahaan. Bila perusahaan membutuhkan dana segar, maka perusahaan tersebut menerbitkan sahamnya dan menjualnya di bursa surat berharga, maka perusahaan tersebut akan mendapatkan dana yang diinginkan. d. Menentukan nilai bagi perusahaan. Bagi perusahaan yang telah go public, maka bila terjadi sesuatu terhadap perusahaan tersebut, maka dapat segera diketahui berapa nilai perusahaan tersebut seharusnya. 2.3.2 Kelemahan Go Public 12 a. Biaya pelaporan. Perusahaan yang telah dimiliki oleh publik harus mengeluarkan laporannya secara periodikal sesuai dengan peraturan yang ada, dan ini akan mengakibatkan pengeluaran yang cukup besar bagi perusahaan kecil. b. Disklosur. Para manajemen perusahaan mungkin tidak terlalu menyukai bila beberapa data yang penting diungkapkan dilaporan, karena data tersebut dapat digunkan oleh para pesaing perusahaan sebagai informasi yang mudah didapat. c. Transaksi pribadi. Para pemilik perusahaan atau manajemen di perusahaan yang tertutup, mempunyai beberapa kesempatan untuk melakukan tindakan yang bersifat pribadi, diantaranya: nepotisme, tidak mengungkapkan kebenaran keuntungan yang didapat, dan lain-lain. Tetapi setelah perusahaan tersebut dimiliki oleh publik, maka para pemilik dan manajemen perusahaan sulit untuk melakukan hal-hal seperti tersebut diatas. d. Market Yang Tidak Aktif / Harga Rendah. Bila lembar saham yang beredar dalam junlah yang sedikit dan frekuensi yang diperdagangkan juga sedikit, maka saham tersebut tidak akan likuid. Akibatnya harga pasar tidak mewakili kebenaran dari harga saham tersebut. e. Pengawasan. Manajemen perusahaan yang telah dimiliki oleh publik mendapatkan pengawasan yang kuat. 2.4 Private Placement Ketika sebuah perusahaan akan melakukan penawaran kepada publik, maka perusahaan tersebut diharuskan mendaftar ke SEC. Perusahaan tersebut bisa saja 13 menghindari biaya yang timbul sehubungan dengan proses diatas dengan cara menjual surat berharga tersebut secara privatisasi. Tidak ada definisi yang pasti mengenai private placement, tetapi SEC menetapkan penjualan surat berharga tersebut tidak lebih dari 12 investor (Brealey dan Myers, 1991, P354) Bila pinjaman adalah jawabannya, maka pertanyaan lain adalah meminjam dari siapa? Di bawah ini ada beberapa sumber pendanaan (Arkebauer, 1991, P20): A. Bank Komersial: Bank adalah perusahaan peminjam tradisional yang meminjamkan dalam bentuk pinjaman jangka pendek dan jangka panjang. Biayanya Suku bunga mengambang 5 point diatas rata-rata Jatuh Tempo 30-90 hari untuk wesel, hutang jangka pendek sampai dengan 3 tahun, hutang jangka panjang sampai dengan 7 tahun. Pendapatan Modal kerja, Persediaan, Peralatan Kolateral Di jaminkan dengan aset tertentu, jaminan pribadi (personal guarantee) Keuntungan Biasanya biayanya lebih rendah dibandingkan organisasi pinjaman lain, mempunyai banyak cabang Kelemahan Lebih menyukai usaha yang telah mandiri dan maju, meminta jaminan pribadi (personal guarantee) dan atau kolateral B. Perusahaan Keuangan Komersial: Perusahaan ini menyediakan pinjaman berdasarkan aset. Biayanya Suku bunga mengambang 7 point diatas rata-rata 14 Jatuh Tempo Tergantung dari bersarnya pinjaman, biasanya 1 sampai dengan 8 tahun. Pendapatan Modal kerja, akusisi, peralatan, properti Kolateral Di jaminkan oleh aset, jaminan pribadi (personal guarantee) Kelemahan Tingkat suku bunga lebih tinggi daripada bank C. Asosiasi Simpan Pinjam: Biayanya Suku bunga bersaing dengan bank Jatuh Tempo Jangka panjang sampai dengan 15 tahun, kadang-kadang tergantung dari jumlah kredit. Pendapatan Akusisi, peralatan, properti Kolateral Selalu dijamin, jaminan pribadi Keuntungan Suku bunga alternatif Kelemahan Membatasi perjanjian D. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun: Jenis pendanaan adalah spesial di perusahaan yang telah berdiri dengan pendanaan di bidang ekuitas. Biayanya Suku bunga tetap terikat terhadap pinjaman jangka panjang Jatuh Tempo Jangka panjang dari 5 sampai dengan 30 tahun Pendapatan Real estate, mesin, peralatan Kolateral Jaminan aset, ada jaminan Keuntungan Suku bunga pinjaman, jatuh tempo yang lama Kelemahan Jumlah minimum tertinggi, dibatasi perjanjian pinjaman 15 E. Professional Venture Capital: Mereka adalah perusahaan manajemen profesional yang biasanya mengatur pendanaan dengan tingkat resiko yang tinggi. Modal mereka biasanya berasal dari institusional seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, dan beberapa kerjasama yang terbatas. Biayanya Biasanya minimum 30% perannum compounded return Jumlah yg tersedia Biasanya US$ 500.000 ke atas dan digunakan untuk perusahaan yang baru berdiri Struktur Obligasi kovertibel atau saham preferen Pendapatan Di dapat dari pertumbuhan penjualan yang tinggi Keuntungan Pendanaan dalam jumlah yang besar tersedia Kelemahan Harus mempunyai potensial berkembang dengan pesat F. Perusahaan Investasi Usaha Kecil: Mereka adalah salah satu bentuk venture capital untuk lingkungan pengusaha, biasanya dalam bentuk hutang konvertibel. Biayanya Suku bunya yang masih dapat diterima, dividen, ekuitas Jumlah yg tersedia Biasanya US$ 100.000 hingga US$ 1.000.000 Struktur Obligasi kovertibel, hutang dengan waran Pendapatan Modal kerja, akusisi Keuntungan Jangka waktu hutang 5 tahun, suku bunga tetap 16 Kelemahan Dilusi ekuitas, harus membuktikan perkembangan yang pesat 2.4.1 Keunggulan Private Placement a. Proses pengadaannya yang relatif sederhana b. Tidak memerlukan jangka waktu yang lama c. Tidak ada dilusi di kepemilikan modal 2.4.2 Kelemahan Private Placement a. Merupakan strategi perusahaan yang beresiko tinggi sejauh kebutuhan perkembangan perusahaan b. Dapat meningkatkan tingkat suku bunga bila perusahaan tidak mampu untuk membayar hutangnya. 2.5. Saham Biasa Hakikat dari kepemilikan saham tergantung pada bentuk perusahaan bersangkutan. Kita sekarang akan menilai pembiayaan saham biasa dari sudut pandangan pihak emiten (penerbit) dan juga dari sudut pandangan masyarakat umum. 2.5.1 Keunggulan Saham Biasa 17 a) Saham biasa tidak memberi dividen tetap. Jika perusahaan dapat memperoleh laba, pemegang saham biasa akan memperoleh dividen. Tetapi berlawanan dengan bunga obligasi yang bersifat tetap (merupakan biaya tetap bagi perusahaan), perusahaan tidak diharuskan oleh hukum untuk selalu membayar dividen kepada para pemegang saham biasa. b) Saham biasa tidak memiliki tanggal jatuh tempo tertentu c) Karena saham biasa menyediakan landasan penyangga atas rugi yang diderita para kreditornya, maka penjualan saham biasa akan meningkatkan kredibilitas perusahaan d) Saham biasa dapat, pada saat-saat tertentu, dijual lebih mudah dibandingkan bentuk hutang lainnya karena : • dapat memberi pengembalian yang lebih tinggi dibanding bentuk hutang lain atau saham preferen • mewakili kepemilikan perusahaan. 2.5.2 Kelemahan Saham Biasa a. Penjualan saham biasa dapat meningkatkan hak suara atau hak atas kendali yang dimiliki oleh para pemegang saham. b. Saham biasa memberikan hak yang sama kepada pemegang saham baru untuk ikut menikmati laba bersih perusahaan. 18 c. Biaya penanggungan (underwriting) dan pendistribusian saham biasa, biasanya lebih mahal dibanding upaya serupa atas hutang dan saham preferen. d. Dividen saham biasa tidak bisa digolongkan sebagai biaya untuk kepentingan perpajakan sedangkan bunga obligasi tergolong biaya. 2.6 Obligasi Konversi Obligasi konversi adalah obligasi yang dapat ditukar dengan saham biasa atau wesel berbunga tetap atau kedua-duanya, hak atas opsi emiten, atau opsi pemegang obligasi, atau kedua-duanya (Weston dan Copeland, 1991, pp 306). Obligasi konversi adalah adalah surat berharga yang dapat ditukarkan ke dalam saham biasa, dengan harga yang telah ditetapkan, dan mempunyai opsi bagi pemilik obligasi tersebut (Brigham dan Gapenski, 1997, pp749). Di dalam obligasi dicantumkan jangka waktu atau tanggal tertentu kapan boleh ditukar dan juga dicantumkan kondisi-kondisi lainnya. Salah satu ciri terpenting adalah berapa banyak saham yang akan diterima oleh pemilik obligasi konversi jika ia memutuskan untuk menukarkan miliknya. Ciri ini di definisikan sebagai rasio konversi (conversion ratio). Berkaitan dengan rasio konversi adalah harga konversi (conversion price), yaitu nilai pertukaran antara obligasi dengan saham biasa pada waktu konversi dilakukan. Di dalam obligasi konversi juga dapat ditambahkan klausul mengenai opsi. Opsi tersebut bila dilihat dari sudut pandang investor disebut opsi jual (put option), yaitu ketentuan yang mengijinkan investor mengembalikan obligasi sesuai nilai nominal, yang biasanya pada 19 tanggal tertentu atau dengan kondisi yang ditetapkan sebelumnya (Weston dan Copeland, 1991, pp 307), dan bila dilihat dari sudut pandang emiten maka disebut opsi tarik (call option), yaitu emiten mempunyai hak untuk melakukan opsi tarik atas obligasi yang dikeluarkan, yang biasanya dengan premi yang wajar, dan kadang-kadang hanya beberapa saat setelah emisi (Weston dan Copeland, 1991, pp 307). 2.6.1 Keunggulan Obligasi a. Biaya hutang terbatas. Pemegang obligasi tidak ikut menikmati laba perusahaan yang sedang melambung. b. Tidak hanya biaya saja yang terbatas, tetapi juga hasil yang diharapkan biasanya lebih rendah dibanding saham biasa. c. Pembayaran bunga hutang bagi perusahaan dapat dimasukkan ke dalam komponen biaya yang pada akhirnya dapat mengurangi pajak. d. Keluwesan (fleksibilitas) dalam struktur pembiayaan perusahaan dapat dicapai dengan pencantuman persyaratan opsi tarik dalam indenture obligasi. 2.6.2 Kelemahan Obligasi a. Hutang memiliki biaya tetap, jika laba perusahaan mengalami kemunduran tajam, untuk membayar bunga hutang mungkin tidak dapat dipenuhi. b. Salah satu bentuk dari leverage perusahaan adalah obligasi. Bila tingkat leverage keuangan yang semakin tinggi berarti memerlukan laba yang semakin 20 tinggi pula. Jadi, meskipun leverage keuangan mungkin cukup baik dan mungkin meningkatkan laba per saham, tingkat laba yang diperlukan untuk laverage itu akan semakin tinggi, yang dapat mendorong turunnya harga saham biasa. c. Karena obligasi merupakan hutang jangka panjang, yang merupakan suatu ikatan dalam waktu relatif lama, bobot resiko yang tercakup di dalamnya relatif tinggi. Dalam hal harapan dan rencana yang mendasari penarikan suatu hutang mungkin meleset, maka hutang tersebut akan menjadi beban yang berat bagi perusahaan. d. Ikatan kontrak obligasi cenderung lebih berat dibanding persyaratan dalam kredit jangka pendek 2.7 Model Tidak dapat diragukan lagi bahwa penghargaan dan keuntungan yang didapat dari go public dapat menjadi luar biasa, tetapi bila dilihat dari segi biaya juga luar biasa. Oleh karena itu jangan membiarkan biaya-biaya tersebut menentukan pengambilan keputusan perusahaan. 2.7.1 Model Pengambilan Keputusan dari Segi Biaya Menurut Arkebaur(1991, P27) model yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan go public dan private placement bila dilihat dari segi biaya: 2.7.1.1 Biaya Penjamin Emisi / Underwriter Cost 21 Komponen biaya terbesar untuk go public adalah biaya penjamin emisi. Jumlah yang akan di kenakan tergantung dari besarnya saham yang akan dijual dan juga dari jenis jaminan yang ditawarkan. Biasanya berkisar antara 3% sampai dengan 10% dari besarnya dana yang diperoleh. Di dalam teori hal tersebut diatas dapat dinegosiasikan, tetapi dalam kenyataannya para penjamin tersebut mendiktekan jumlah yang akan dikenakan. Di kebanyakan kasus, para penjamin emisi akan mengadakan sindikat IPO dengan beberapa perusahaan sekuritas lainnya. Bila terjadi pembatalan dengan penjamin emisi dan perusahaan telah menandatangani perjanjian ada biaya-biaya yang tidak dapat dikembalikan seperti pembayaran uang muka yang besarnya (tergantung perjanjian) sampai dengan 1%. 2.7.1.2 Biaya Profesional / Professional Cost Komponen biaya terbesar sesudah penjamin emisi adalah biaya profesional. Biaya ini akan semakin membesar bila perusahaan tidak mempunyai dokumentasi yang cukup mengenai perusahaan. Jenis-jenis biaya yang dikeluarkan: legal audit, eksternal auditor, konsultan hukum, pengacara internasional, notaris, lain-lain. 2.7.1.3 Biaya dimuka / Up Front Cost Biaya dimuka adalah biaya yang harus dibayar oleh perusahaan dalam menghadapi proses IPO seperti biaya percetakan, biaya promosi, biaya jamuan, dan lain-lain. 2.7.1.4 Biaya Tersembunyi dan Akan Datang / Hidden and Future Cost 22 Biaya tersembunyi dan akan datang adalah biaya tambahan yang timbul setelah proses go public, seperti: biaya pengacara, konsultan, biaya jamuan, fotokopi dokumen, biaya menjamu tamu, pajak. Yang paling penting adalah biaya promosi, memerlukan biaya yang cukup besar supaya para broker dan para investor tetap menyadari keberadaan perusahaan, yang selalu diadakan pertemuan antara para penjamin emisi dengan para broker. 2.7.1.5 Biaya Potongan Harga/ Discount Price Potongan harga adalah biaya yang secara tidak langsung akan mengurangi pendapatan pendanaan yang ingin diperoleh oleh para pemilik ekuitas. Besarnya potongan harga tersebut tertera di surat perjanjian. Besarnya potongan harga tersebut berkisar antara 20% sampai dengan 40% dari nilai saham yang akan diperdagangkan. 2.7.2 Model Pengambilan Keputusan dari Segi Keuntungan Menurut Arkebaur (1991, P27) dan David (1997,P130) model yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan go public dan private placement bila dilihat dari segi keuntungan: 2.7.2.1 Waktu / Time Waktu adalah berapa lama persiapan yang dibutuhkan oleh perusahaan hingga dana tersebut dapat terealisasi. 2.7.2.2 Bunga/ Interest 23 Seberapa besar dana yang didapat, digunakan untuk kepentingan biaya bunga perusahaan. Dalam hal ini yang di hitung adalah persentase penggunaanya bukan besar nilainya. 2.7.2.3 Peralatan untuk Produksi / Equipment for Production Seberapa besar dana yang didapat, digunakan untuk kepentingan pembelian alat produksi perusahaan. Dalam hal ini yang dihitung adalah persentase penggunaanya bukan besar nilainya. 2.7.2.4 Ekspansi/ Expantion Seberapa besar dana yang didapat, digunakan untuk kepentingan ekspansi perusahaan. Dalam hal ini yang dihitung adalah persentase penggunaanya bukan besar nilainya. 2.7.2.5 Penelitian dan Pengembangan/ Research and Development Seberapa besar dana yang didapat, digunakan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan produk perusahaan. Dalam hal ini yang dihitung adalah persentase penggunaanya bukan besar nilainya 2.7.2.6 Produk Berikutnya/ Next Generation Product Seberapa besar dana yang didapat, digunakan untuk kepentingan pembuatan produk baru perusahaan. Dalam hal ini yang dihitung adalah persentase penggunaanya bukan besar nilainya. 2.7.2.7 Pangsa Pasar/ Market Share 24 Seberapa besar dana yang didapat, digunakan untuk kepentingan perluasan pangsa pasar perusahaan. Dalam hal ini yang dihitung adalah persentase penggunaanya bukan besar nilainya. 2.7.2.8 Nama Perusahaan/ Name of Company Nama perusahaan akan menjadi lebih dikenal juga ditentukan dari sumber pendanaan. Bila perusahaan mengambil pendanaan dari go public maka masyarakat akan lebih mengetahui keberadaan serta jenis perusahaan tersebut, ini bertolak belakang bila perusahaan mengambil sumber pendanaan dari perusahaan private placement, karena yang lebih mengetahui keberadaan perusahaan tersebut adalah kalangan para perusahaan jenis tersebut, dimana jumlahnya sangat terbatas 2.7.2.9 Target Akusisi/ Acquisition Target Bila nama perusahaan sudah menjadi terkenal, baik dikalangan para investor, masyarakat dan lain-lain maka seberapa besar perusahaan-perusahaan yang lain ingin mengakusisi perusahaan tersebut. 2.8 Analisa Regresi Analisa regresi adalah metoda statistik yang digunakan untuk menentukan kemungkinan bentuk (dari) hubungan antar variabel-variabel (Sardjonopermono, 1993, 25 P2). Terdapat beberapa istilah yang sering digunakan dalam melakukan analisa regresi, menurut Levin dan Rubin (1994, P632) adalah sebagai berikut: • Koefisien korelasi. Akar kuadrat dari koefisien determinan, yang menandakan arah dari hubungan antara dua variabel, searah atau berlawan arah. • Koefisien determinan. Bagian ukuran dari variabel dependen (Y), yang menjelaskan garis regresi serta hubungannya dengan variabel independen. • Dependen variabel. Variabel yang akan diprediksi dalam melakukan analisa regresi. • Independen variabel. Variabel yang diketahui dalam melakukan analisa regresi. • Regresi berganda . Proses statistik dimana beberapa variabel independen digunakan untuk memprediksi variabel dependen. • Slope. Sebuah konstanta, dimana nilainya mewakili berapa besar perubahan dari variabel independen akan mempengaruhi variabel dependen. • Y-Intercept. Sebuah konstanta di semua garis lurus dimana nilainya mewakili variabel Y ketika variabel X bernilai 0.