Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Sebagai Model yang Efektif untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Syilvi Indrayani, I Nyoman Sudana Degeng, Sumarmi Program Studi Pendidikan Dasar – Universitas Negeri Malang [email protected] [email protected] [email protected] Abstrak: Keberhasilan sebuah pembelajaran ditentukan oleh proses interaksi antara siswa dan guru di kelas. Proses tersebut dapat efektif jika guru tepat dalam memilih model pembelajaran yang sesuai. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran konseptual tentang penerapan model Teams Games Tournament berdasarkan hasil penelitian yang sudah ada, baik yang dilakukan di dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa model Teams Games Tournament merupakan salah satu model kooperatif yang efektif diterapkan di kelas untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Hasil kajian menyimpulkan bahwa penerapan model Teams Games Tournament diyakini dapat berperan secara efektif untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Kata kunci: Pembelajaran kooperatif, teams games tournament Abstract: The success of a learning process is determined by the interaction between students and teacher in the classroom. The process can be effective if the teacher properly in selecting learning models. This article aims to provide a conceptual representation of the implementation of Teams Games Tournament model based on the results of existing research, whether conducted domestically and abroad. Some research indicates that the Teams Games Tournament model is one of the cooperative model that is effectively applied in the classroom to increase motivation and learning achievement. The discussion concludes that the implementation of Teams Games Tournament model is believed to contribute effectively to increase motivation and learning achievement. Kata kunci: Cooperative learning, teams games tournament Pendidikan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan merupakan menguasai dan memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Beberapa faktor yang dapat suatu proses yang dapat mempengaruhi mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut, siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik antara lain dari pihak pengajar, pihak siswa, mungkin terhadap lingkungannya, yang sarana dan prasarana serta lingkungan. Dari pada mampu pihak pengajar sendiri, beberapa faktor yang menimbulkan perubahan yang membuat perlu diperhatikan adalah cara guru dalam dirinya mampu berfungsi secara baik dalam memotivasi siswa, menyampaikan materi, kehidupan Dalam menggunakan media yang sesuai, dan pendidikan, proses ini dikenal dengan istilah menggunakan model pembelajaran yang pembelajaran. cocok dengan karakteristik individual siswa. akhirnya diharapkan bermasyarakat. Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen- Kegiatan komponen yang meliputi tujuan, materi, karakteristik siswa, dan pengelompokan metode, dan evaluasi. Semua komponen- belajar yang disertai media dan kegiatan komponen tersebut saling berhubungan satu belajar yang cocok, sangat efektif untuk sama lain dan merupakan rujukan bagi guru meningkatkan dalam memilih dan menentukan model (Degeng, 2013:178). pembelajaran yang tepat (Rusman, 2012:1). Proses pembelajaran dilakukan belajar yang sesuai motivasi dengan belajar siswa Joyce & Weil (dalam Rusman, 2012:133) berpendapat bahwa model dengan tujuan agar guru dapat mengukur pembelajaran adalah suatu rencana atau pola keberhasilan dan proses yang dapat digunakan untuk membentuk pembelajaran berdasarkan ruang kurikulum, kesesuaian pada bahan pembelajaran, dan lingkup penilaian hasil belajar siswa. membimbing siswa di kelas. Hal ini Hamalik (2008:36) mendefinisikan hasil menunjukkan bahwa, model pembelajaran belajar merupakan perubahan tingkah laku dapat dijadikan suatu pola pilihan oleh guru. pada diri seseorang yang dapat diamati dan Setiap guru dituntut untuk dapat memilih diukur dalam bentuk aspek pengetahuan, model dan strategi yang dapat mewujudkan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut suasana belajar yang konstruktif, aktif dan dapat terjadinya sesuai dengan tujuan pembelajaran yang peningkatan dan pengembangan yang lebih dicapainya. Tujuan pembelajaran pada baik dari sebelumnya yang tidak tahu hakekatnya menjadi tahu. Hasil belajar di sekolah pembelajaran yang diharapkan tercapai menunjukkan kemampuan siswa dalam melalui upaya guru dalam melaksanakan diartikan sebagai mengacu pada hasil kegiatan pembelajaran (Degeng, 2013:39). (Slavin, 2011:163). TGT merupakan model Dalam hal ini tujuan pembelajaran yang kooperatif yang dikembangkan oleh Slavin dicapai afektif, pada tahun 1995 yang bertujuan membantu kognitif, dan psikomotorik. Sehingga model siswa untuk mereview dan menguasai materi yang dipilih adalah model yang efektif untuk pelajaran. Slavin menemukan bahwa dalam mengembangkan semua aspek tersebut. pelaksanaannya, model ini terbukti berhasil harus meliputi aspek Model pembelajaran yang bertujuan meningkatkan kemampuan-kemampuan untuk mengembangkan keaktifan siswa, dasar siswa, baik interaksi positif antar baik di aspek keterampilan sosial sekaligus siswa, harga diri, juga sikap terbuka dalam aspek kognitif dan aspek sikap siswa adalah berdiskusi di sebuah kelas yang umumnya model pembelajaran kooperatif (cooperative terdiri dari siswa-siswa yang heterogen learning). (Huda, 2013:197). Pembelajaran kooperatif ini merujuk pada berbagai macam model Menurut Sumarmi (2012:63) Teams pembelajaran di mana para siswa bekerja Games dalam kelompok-kelompok kecil untuk beberapa kelebihan sebagai berikut: (1) saling membantu satu sama lainnya dalam keterlibatan siswa dalam belajar tinggi, (2) mempelajari materi pelajaran, dan di siswa menjadi bersemangat dalam belajar, dalamnya terdapat interaksi yang efektif (3) pengetahuan yang diperoleh siswa bukan antar sesama anggota kelompok dalam semata-mata dari guru tetapi melalui berdiskusi dan berargumen untuk mengasah konstruksi sendiri oleh siswa, (4) dapat pengetahuan dan pemahaman mereka terkait menumbuhkan sikap positif dalam diri siswa dengan materi pelajaran (Slavin, 2011:4). seperti kerja sama, toleransi, bisa menerima TGT merupakan salah satu model Tournament (TGT) memiliki pendapat orang lain pembelajaran kooperatif yang menggunakan Berdasarkan uraian dan teori dari prinsip bekerja secara kelompok. Model ini berbagai sumber di atas, penulis tertarik mengutamakan aktivitas siswa dan memberi untuk melihat hasil penelitian yang pernah kesempatan siswa untuk mengembangkan dilakukan sebelumnya, baik yang dilakukan potensinya Model di dalam maupun di luar negeri terkait pembelajaran TGT menggunakan turnamen penerapan model pembelajaran kooperatif akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan Teams Games Tournament. Hasil penelitian sistem skor kemajuan individu, di mana para empiris setidaknya memberikan refleksi siswa berlomba sebagai wakil tim mereka tentang hasil dan capaian yang terukur dengan anggota tim lain yang kinerja terkait hasil pembelajaran dengan model ini. akademik sebelumnya setara seperti mereka Tujuan dari penulisan ini adalah untuk secara maksimal. memberikan gambaran konseptual tentang menyimpulkan penerapan eksperimen model Teams Games bahwa kelompok yang menggunakan model Tournament berdasarkan hasil penelitian Teams Games Tournament menunjukkan yang sudah ada. hasil yang lebih positif dibandingkan HASIL KAJIAN dengan kelas kontrol yang menggunakan Penelitian yang dilakukan oleh Ke & model ceramah. Hasil positif Grabowski (2007), bertujuan untuk menguji signifikan pada hasil efektifitas model kooperatif Teams Games maupun sikap. Tournament sebagai model permainan Penelitian terlihat belajar, retensi, Rahmawati dalam pelajaran matematika. Penelitian tentang dilakukan terhadap 125 siswa kelas 5 dari 6 kooperatif, Teams Games sekolah umum di Pennsylvania. Penelitian (TGT) dan Numbered Heads Together menyimpulkan bahwa belajar dengan pola (NHT) ditinjau dari aktivitas belajar. permainan kooperatif dengan menggunakan Penelitian dilakukan untuk mengetahui model Teams Games Tournament sangat model yang paling efektif mempengaruhi efektif aktvitas diterapkan di kelas untuk eksperimentasi dan prestasi dua (2011) model Tournament belajar siswa. meningkatkan sikap positif dalam kelas Penelitian dilakukan terhadap 225 siswa matematika, yang terdiri dari siswa dengan kelas VIII pada mata pelajaran Matematika karakter dan individu yang berbeda. dari tiga SMP di Purwodadi. Penelitian ini Penelitian yang dilakukan oleh Wyk menyimpulkan bahwa model Teams Games (2011) mengenai pengaruh model Teams Tournament menghasilkan prestasi belajar Games Tournament terhadap hasil belajar, matematika yang lebih baik dibandingkan retensi, dan sikap. Penelitian ini dilakukan dengan model pembelajaran NHT. Hasil untuk mengetahui dampak dari model penelitian juga menunjukkan pembelajaran Teams Games Tournament terhadap hasil kooperatif belajar, retensi, sikap dari model TGT mampu membuat siswa lebih tertarik dan sebagai tidak merasa bosan belajar matematika. Penelitian sebuah sedikit pembelajaran. Tournament Selain belajar, siswa juga dikelompokkan mahasiswa dalam game atau turnamen sehingga siswa Pendidikan Ekonomi pada tingkatan Bed lebih aktif dalam proses pembelajaran. (Bachelor of Education) di salah satu Siswa universitas di Afrika Selatan. Alat tes yang membantu siswa yang memiliki kesulitan diberikan pada kelas kontrol dan kelas belajar untuk mencapai suatu tingkat eksperimen diperlakukan sama. Penelitian pemahaman tentang materi pelajaran. Setiap terhadap berbeda Games karena dilakukan ini metode Teams 110 saling berdiskusi dan dapat siswa saling belajar dan mengajar serta kontribusi yang positif dalam meningkatkan termotivasi dengan konsep sebuah tim. hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Dengan demikian, bekerjasama untuk mereka saling menjadikan semua Penelitian Teams lebih baik. pembelajaran Games Tournament Matematika terhadap di Sekolah Menengah Pertama di salah satu sekolah di Tournament Bangladesh. Penelitian bertujuan untuk dengan menggunakan media question cards meneliti efek dari pembelajaran berbasis terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran game, Kimia. Penelitian dilakukan terhadap siswa Tournament terhadap hasil kinerja dan sikap kelas X pada salah satu SMA di Semarang. siswa kelas VIII pada mata pelajaran Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai Matematika. Penelitian dilakukan terhadap postest kelas eksperimen lebih baik dari 86 siswa kelas VIII yang berasal dari kelas kontrol. Secara umum, hasil penelitian Sekolah Menengah Pertama Faizun Nisa, menunjukkan bahwa model pembelajaran Bangladesh. Teams Games Tournament dengan media hasil belajar kelompok eksperimen yang Tournament-Question Cards berpengaruh menggunakan terhadap hasil belajar siswa baik kognitif, Tournament meningkat secara signifikan afektif maupun psikomotorik. dibanding kelas kontrol. Kinerja dan sikap Teams (2012) & tentang pengaruh Sari Hossain Rahman (2015) tentang pengaruh model anggota timnya mendapatkan prestasi yang Penelitian Salam, Games Penelitian Solihatin & Öztürk (2014) tentang penerapan model cooperative learning tipe Teams Games Tournament dari model Teams Penelitian model Games menyimpulkan, Teams Games siswa terhadap pelajaran matematika lebih positif setelah diberikan treatment dengan model Teams Games Tournament. dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PKn. Penelitian dilakukan terhadap seluruh siswa kelas VII SMP PEMBAHASAN Berdasarkan beberapa hasil Jatisari yang terdaftar pada mata pelajaran penelitian di atas secara umum dapat PKn 2013/2014. direfleksikan bahwa model Teams Games Penelitian ini menyimpulkan bahwa model Tournament merupakan salah satu model Teams kooperatif yang cocok diterapkan di kelas. pada tahun Games ajaran Tournament berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa dalam Dengan belajar PKn dari pada sebelumnya. Teams berbasis games dan tournament, model ini Games memberikan implikasi yang menyenangkan Tournament juga memberikan pola untuk siswa. pembelajarannya yang Hasil beberapa penelitian disebutkan, dengan model ini siswa penghargaan kepada kelompok yang cenderung lebih aktif dan termotivasi untuk mencapai skor dengan kriteria tertentu, (5) belajar. siswa mengerjakan kuis individual untuk TGT dapat diterapkan pada berbagai mengetahui tingkat keberhasilan masing- jenjang dan dalam berbagai macam kondisi masing siswa. Penempatan meja turnamen pelajaran. Mulai dari matematika, ilmu dapat dilihat pada gambar di bawah ini: sosial, bahasa, sains dan lain sebagainya. Karakteristik games yang ada pada model ini, secara empiris telah terbukti direspon dengan baik oleh siswa. Dengan konsep tournament yang membagi siswa berdasarkan tingkat kemampuannya, model Teams Games Tournament tidak hanya membuat siswa yang cerdas Gambar Penempatan Siswa Pada Meja Turnamen (Slavin, 2011:168) (berkemampuan akademis tinggi) lebih menonjol dalam pembelajaran, tetapi siswa Penempatan siswa seperti pada yang berkemampuan akademik lebih rendah juga ikut aktif dan mempunyai peranan yang bahwa model ini memberikan kesempatan penting dalam kelompoknya. Slavin (2011:168) membagi tahapan Teams Games Tournament menjadi lima tahap, yaitu: (1) presentasi kelas; (2) pembentukan tim; (3) permainan (game); (4) turnamen; dan (5) penghargaan kelompok. Berdasarkan pendapat Slavin tersebut, penulis menyimpulkan ada lima langkah pembelajaran TGT, yaitu: (1) membentuk kelompok yang heterogen beranggotakan tiga sampai lima siswa, (2) guru menyiapkan pelajaran, dan kemudian kelompok belajar dalam tim mengerjakan lembar kegiatan untuk menguasai memainkan game materi, meja turnamen di atas, memperlihatkan (3) turnamen siswa dalam kemampuan yang homogeny, (4) memberi dan tanggung individu. jawab Berbeda kooperatif kepada dengan lainnya, setiap kelompok pembagian dan penempatan siswa dalam Teams Games Tournament kemampuan meningkatkan berdasarkan siswa bertujuan tingkat untuk kemampuan-kemampuan dasar, pencapaian, interaksi positif antar siswa, harga diri, dan sikap penerimaan masing-masing siswa di sebuah kelas yang heterogen. Hasil kajian penelitian di atas juga merefleksikan, bahwa Teams Games Tournament tidak hanya efektif dalam meningkat motivasi dan hasil belajar secara kognitif. Tetapi, model ini juga mewujudkan konsep-konsep ketercapaian memberikan pengaruh yang efektif dalam suatu melatih ketrampilan sosial siswa dan juga mengutamakan pembelajaran tim, yang sikap siswa, dengan menumbuhkan rasa kemudian dipadukan ke dalam bentuk kebersamaan menghargai turnamen diyakini dapat mengembangkan sesama anggota kelompoknya. Model kemampuan siswa, dari aspek ketrampilan Teams Games Tournament memberikan sosial, peluang bagi siswa belajar lebih rileks bermuara pada peningkatan hasil belajar dalam mengemukakan pendapat, siswa. dan saling yang ditunjukkan oleh keterampilan siswa dalam tujuan sikap, pendidikan. maupun Model kognitif ini yang Beberapa penelitian terdahulu telah menjawab soal-soal yang diberikan oleh memberikan guru berlangsung. pembelajaran kooperatif Teams Games Disamping itu model ini juga membuat Tournament sangat sesuai digunakan dalam siswa lebih bertanggung jawab, lebih berbagai karakter kelas dan mata pelajaran. mengutamakan sama, Beberapa penelitian menunjukkan konsep persaingan sehat, dan terlibat lebih aktif turnamen kelompok pada model ini, dalam belajar. terbukti dapat meningkatkan motivasi dan ketika turnamen sikap kerja refleksi, bahwa model hasil belajar. Selain itu model ini tidak hanya meningkatkan hasil belajar kognitif, SIMPULAN tetapi model ini juga melatih keterampilan Secara learning filosofis didasari pada cooperative pembelajaran siswa, dan juga meningkatkan kemampuan-kemampuan dasar sikap, berkelompok dengan prinsip kerja sama. pencapaian, interaksi positif antar siswa, Proses pembelajaran yang efektif merujuk harga diri, dan sikap penerimaan masing- pada suatu kolaborasi model yang di masing siswa di sebuah kelas yang dalamnya sarat dengan interaksi antar satu heterogen. komponen dengan komponen lainnya. Oleh penerapan pembelajaran kooperatif Teams karena itu cooperative learning merupakan Games suatu pilihan alternatif bagi pendidik untuk berperan digunakan dalam proses pembelajaran. meningkatkan motivasi dan hasil belajar Teams merupakan Games salah satu Tournament tipe model pembelajaran yang mengusung prinsip kooperatif yang direkomendasikan dapat Maka dapat Tournament secara disimpulkan diyakini dapat efektif untuk siswa dalam kegiatan pembelajaran. Salam, A., Hossain, A. & Rahman, S. 2015. DAFTAR RUJUKAN Degeng, I.N.S. 2013. Ilmu Pembelajaran Klasifikasi Variabel untuk Effects of using Teams Tournaments (TGT) Games Cooperative Pengembangan Teori dan Penelitian. Technique for Learning Mathematics Bandung: Aras Media. in Secondary Schools of Bangladesh. Hamalik,O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran (cetakan ke-8). Jakarta: Malaysian Online Journal of Educational Technology. (Online), (http://www.mojet.net/article/the- PT. Bumi Aksara. effect-of-using-teams-gamesHuda, M. 2013. Model-Model Pengajaran tournaments-tgt-technique-for- dan Pembelajaran (cetakan ke-2). learning-mathematics-in-bangladesh, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. diakses 10 Juni 2016) Ke,F. & Grabowski, B. 2007. Gameplaying Sari, A.D.C. 2013. Pengaruh Model Team For Maths Learning: Cooperative or Games Tournament Media Tournament Not?. British Journal of Educational Question Cards Terhadap Hasil Belajar Technology, 38(2):249 – 259. Siswa Pada Materi Hidrokarbon. Jurnal Rahmawati, N.D. 2011. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inovasi Pendidikan Kimia, 7(2):1220 – 1228. Teams Games Tournament (TGT) dan Slavin, R.E. 2011. Cooperative learning: Numbered Heads Together (NHT) Pada teori, riset dan praktik. Terjemahan Materi Pokok Sistem Persamaan Linear oleh Nurilita Yusron. 2011. Bandung: Dua Variabel Ditinjau Dari Aktivitas Nusa Media. Belajar Siswa Kabupaten SMP Grobogan. Negeri Se- Makalah disajikan dalam Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 24 Juli 2011. Solihatin, E. & Öztürk, A. 2014. Increasing Civic Learning Applying Achievement Cooperative by Learning: Team Game Tournament Method. David Publishing: Sociology Study, 4(11):949 – 954. Rusman. 012. Model-Model Pembelajaran (Edisi Ke-2,cetakan ke-5). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Sumarmi. 2012. Pembelajaran Model-Model Geografi. Aditya Media Publishing Malang: Susilowati, D. 2014. Studi Komparasi Hasil Wyk, M.M.V. 2011. The Effects of Teams- Belajar Akuntansi Dengan Penerapan Games-Tournaments on Achievement, Metode Pembelajaran Teams Games Retention, and Attitudes of Economics Tournament (TGT) Dengan Metode Education Students. Journal of Socal Ceramah Bervariasi Pada Kompetensi Science, 26(3):183 – 193. Dasar Jurnal Khusus Siswa Kelas XII IPS SMA Muhammadiyah 01 Pati. Economic Education Analysis Journal, 2(3):9-5. Syahrir. 2011. Effects of the Jigsaw and Teams Game Tournament (TGT) Cooperative Learning on the Learning Motivation and Mathematical Skills of Junior High School Students. Makalah disajikan dalam Prosiding Seminar Internasional dan Konferensi Nasional Pendidikan Matenatika “Building the Nation Character through Humanistic Mathematics Education”, Universitas Negeri Yogyakarta, 21 Juli 2011. Zakaria, E. & Iksan, Z. 2007. Promoting Cooperative Learning in Science and Mathematics Education: A Malaysian Perspective. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education,, 3(1):35 – 39.