KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 EFEKTIVITAS IKLAN TV BERDASARKAN MODEL AIDA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (STUDI KASUS IKLAN TV INDOMIE PADA KONSUMEN DI INDOMARET SERUA) Oleh : Sunanto ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh keefektifan iklan TV Indomie berdasarkan Model AIDA terhadap minat beli konsumen, serta mengetahui variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap peningkatan minat beli konsumen. Populasi penelitian ini adalah pembeli yang berbelanja di Indomaret Serua yang pernah melihat iklan Indomie di televisi. Jumlah sampel 100 responden (digenapkan), sampling dengan teknik aksidental. Metode pengumpulan data melalui kuesioner (skala Likert), observasi, dan studi kepustakaan. Teknik analisis data: Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Asumsi Klasik, Uji Regresi Linier Berganda, Uji Koefisien Determinan, Uji Parsial (Uji t), dan Uji Simultan (Uji F). Hasil Penelitian diperoleh: (1) terdapat pengaruh keefektifan iklan TV berdasarkan Model AIDA terhadap minat beli konsumen baik secara parsial maupun simultan. Variabel variabel tersebut secara bersama-sama sangat kuat mempengaruhi minat beli konsumen.Terbukti dari model regresi linier berganda Y = 1,489+0,099X1+0,142X2+0,310X3+0,339X4, nilai korelasi ganda R=0,810 (korelasi positif sangat kuat), nilai kontribusi adjusted R² 64,2% serta Nilai F hitung 45,319 (> F tabel), nilai sig. 0,000 (<0,05). (2) Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap minat beli konsumen adalah action, hal ini dapat dilihat dari nilai R hitungnya yang paling besar diantara nilai R hitung variabel independen lainnya. Kata Kunci: Iklan TV, Model AIDA, Minat beli konsumen PENDAHULUAN bagian A. Latar Belakang Masalah investasinya maka manajemen di bagian Dalam dunia pemasaran yang kompetitif, pemasaran bauran promosi khususnya periklanan mengukur sejauh mana efektivitas iklan memegang dalam yang ditayangkan di televisi. Dalam membentuk ekuitas merek. Iklan televisi mengembangkan program iklan, manajer atau sering disebut dalam dunia praktisi pemasaran harus selalu mulai dengan sebagai Iklan TV umumnya membutuhkan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif investasi dari pembeli. Lalu mereka dihadapkan pada 5 pemilihan media keputusan utama yaitu mission: apa tujuan sampai dengan iklan, money: berapa banyak yang kita Sebagai habiskan, message: apa pesan yang harus yang perencanaan (media peranan penting besar iklan, placement) mulai pengukuran efektifitas iklan. 25 dari pertanggunjawaban khusunya dituntut atas untuk KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 kita kirimkan, media: apa media yang coverage media dan rating program acara harus kita gunakan, dan measurement: yang Bagaimana kita harus mengukur hasilnya budget untuk placement yang efektif dan atau efektivitas iklan tersebut. efisien. Setiap hari masyarakat konsumen disuguhi potensial tinggi jumlah penonton atau dengan berbagai jenis iklan TV yang prime time. Menentukan jenis program bermunculan dengan durasi dan frekuensi apakah blocking time, sponsorship ataukah yang bervariasi Tanggapan konsumen Lose spot. Letak iklan TV yang run on terhadap iklan TV pun sangat beragam. station (ROS), CBB atau OBB dengan Konsumen untuk pemilihan materi iklan TV yang 5 sekon, memindahkan (switching) channel dari 15 sekon atau 30 sekon. Semua kegiatan suatu tayangan di channel TV yang dia itu tertuju pada pencapaian rating (gross sukai. Konsumen dapat terpesona, senang rating point) atau GRP yang memadai memuji bentuk visualisasi, model, pesan, sesuai target share dan rating yang maupun tagline dari iklan yang dia direncanakan dan disesuaikan dengan persepsikan budget mempunyai bagus. hak Atau sebaliknya memadai, serta Pemilihan mengalokasikan jam periklanannya tayang yang yang harus konsumen menjadi muak, mengkritik alur dipertangungjawabkan cerita, model, bahkan pesan iklan yang dia efektivitasnya terhadap penjualan produk tonton di televisi. Sebagian lagi merasa di pasar. bosan atau bahkan biasa-biasa saja dalam Dilain pihak persaingan yang semakin menonton iklan. Perilaku konsumen dalam ketat, khususnya dalam memperebutkan menanggapi yang media dan program acara televisi yang ditayangkan di televisi bisa berdampak menguntungkan, menuntut seluruh brand terhadap minat beli konsumen pada sebuah yang produk atau merek. memaksimalkan Pemilihan sebuah media iklan televisi diiklankan memenangkan untuk khususnya di televisi untuk sumberdayanya dalam persaingan. Tanggapan merupakan terakhir yang diharapkan dari audiens aktivitas yang luar biasa menyita energi setelah menonton iklan produk yang bagi manajemen khususnya manajemen ditayangkan di televisi adalah pembelian, pemasaran. Mulai dari memilih media dan kepuasan yang tinggi dan cerita dari mulut program acara yang yang cocok dengan ke mulut yang baik. Namun keputusan karakteristik target pasar dari produknya, untuk membeli produk merupakan proses menganalisis kebiasan dari pemirsa media hasil sasaran, berkeinginan untuk memasukkan sesuatu menayangkan iklan, menganalisis juga karakter pesan, 26 akhir yang panjang. Pemasar KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 ke dalam pikiran konsumen, mengubah % responden menyebut merek Indomie sikap sebagai first mention, selebihnya menyebut konsumen, konsumen atau untuk mendorong bertindak. merek lain dalam first mentionnya. Setelah menentukan tanggapan yang diinginkan Dengan latar belakang ini, penulis tertarik dari audiens, selanjutnya komunikator ingin mengetahui lebih dalam bagaimana membangun pesan yang efektif. Idealnya kaitan iklan TV dan minat beli konsumen pesan iklan itu harus menarik perhatian dengan mengambil judul: “EFEKTIVITAS (attention), mempertahankan ketertarikan IKLAN TV BERDASARKAN MODEL (interest), AIDA (desire), membangkitkan dan keinginan menggerakkan TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (Studi Kasus Iklan TV tindakan (action). Indomie Pada Konsumen di Indomaret Indomie, sebagai sebuah merek mie instan Serua Tangerang Selatan) yang terkenal, brandingnya telah dibangun lama oleh PT. Indofood Sukses Mandiri. B. Pembatasan Masalah Indomie merupakan contoh merek produk Pembatasan masalah dalam penelitian dengan kekuatan branding yang prima pemasaran ini berfokus pada: 1. Obyek penelitian ini adalah para khususnya melalui media iklan televisi. Dilihat dari karakteristik produknya yang konsumen yang berbelanja di termasuk Indomaret kategori low involvement Serua Tangerang (keterlibatan rendah) dan merupakan mass Selatan yang pernah melihat iklan product, maka pemilihan iklan TV sebagai TV Indomie. tepat. 2. Referensi iklan yang digunakan Jangkauan media televisi yang relatif lebih adalah iklan TV produk mie instan luas dan biaya yang relatif murah per merek Indomie materi periklanannya dikatakan target audience cocok dengan karakteristik 3. Variabel yang akan diteliti adalah brand Indomie. Faktanya di pasar, merek perhatian (attention), ketertarikan produk Indomie masih menjadi first (interest), mention dalam benak konsumen untuk tindakan (action), dan variabel memenuhi kebutuhan akan mie instan. Hal minat beli konsumen keinginan (desire), ini terbukti dari survey awal terhadap 15 responden yang dilakukan di lokasi C. Perumusan Masalah Penelitian Indomaret Serua, pada saat ditanyakan Berdasarkan latar belakang masalah dan merek mie instan (unguided), 80 pembatasan 27 masalah di atas, maka KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 permasalahan yang akan pengalaman, diteliti acara, orang, tempat, property, organisasi, informasi, dan ide. dirumuskan sebagai berikut: Menurutnya inti merek yang hebat adalah 1. Bagaimana pengaruh keefektifan produk yang hebat. iklan TV merek Indomie dengan menggunakan variabel dari Model AIDA (variabel attention, Interest, B. KOMUNIKASI PEMASARAN desire, action) terhadap minat beli Dalam konsumen? Kotler pengaruhnya marketing (2009: management, 510) menyebutkan “marketing communication are the means 2. Variabel manakah yang paling dominan buku by terhadap which firms attempt to inform, persuade, and remind consumers-directly peningkatan minat beli konsumen? or indirectly-abaout the products and A. Tujuan Penelitian brands they sell”. Komunikasi pemasaran Berdasarkan rumusan masalah di atas, adalah sarana dimana perusahaan berusaha maka tujuan penelitian pemasaran ini menginformasikan, adalah: mengingatkan konsumen-secara langsung 1. Untuk mengetahui keefektifan iklan dan maupun tidak langsung- tentang produk pengaruh TV membujuk, dan merek yang mereka jual. Indomie dengan menggunakan variabel dari Model AIDA (variabel attention, C. PERIKLANAN Interest, desire, action) terhadap Menurut Kotler (2009: 538): “advertising minat beli konsumen? is any paid form of nonpersonal presentation and promotion of ideas, 2. Untuk mengetahui variabel dari Model AIDA yang paling dominan goods or services by an identified pengaruhnya terhadap peningkatan sponsor”. Periklanan adalah semua bentuk minat beli konsumen? terbayar atas presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor TINJAUAN PUSTAKA yang jelas. A. PRODUK DAN MEREK menjadi cara yang efektif dari segi biaya Kotler (2009:4) mendefinisikan produk untuk mendistribusikan pesan, baik dengan adalah dapat tujuan membangun preferensi merek atau pasar untuk mendidik orang. Iklan dapat berfungsi keinginan atau segala sesuatu ditawarkan kepada memuaskan suatu yang sebagai pengingat kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, 28 Menurutnya, iklan bisa informasi, persuasive dan KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 D. IKLAN TV paling sering digunakan untuk membantu IKLAN TV atau TV Commercial adalah perencanaan iklan yang ditayangkan di media televisi. menyeluruh, Menurut Kotler (2009: 205) Iklan TV diterapkan pada suatu iklan termasuk iklan mempunyai dua kekuatan yang sangat TV. Perencanaan ini yang terdiri atas: penting yaitu bisa menjadi sarana efektif membuat untuk mendemonstarsikan atribut produk (Attention), membuat ketertarikan produk dengan (Interest), jelas menjelaskan dan secara manfaat bagi persuasif suatu dan iklan formula perhatian secara itu terhadap membuat pengguna dan pencitraan penggunaan, dalam pembelian produk (Action). kepribadian Menurut hal untuk memiliki produk (Desire), dan mengajak konsumen. pelanggan atau produk keinginan Iklan TV juga bisa menggambarkan merek, dapat tidak untuk melakukan Solomon, tindakan dalam secara dramatis. Consumer pengiklan berusaha menyatakan bahwa attention refers to the mengukur pengaruh komunikasi sebuah extent to which processing activity is iklan yaitu pengaruh potensial terhadap devoted to particular stimulus. Perhatian kesadaran, pengetahuan, atau preferensi mengacu pada dari konsumen. Elemen-elemen penting kegiatan dikhususkan dalam iklan TV adalah pesan, visualisasi, tertentu. Dari pendapat tersebut dapat model, dan alur cerita dari iklan. diartikan bhawa E. MODEL AIDA seorang pemasar berwujud lainnya Sebagian besar Behavior bukunya (2011:100) sejauh mana untuk dalam proses stimulus attention haruslah ini mampu Tabel 2.1. Bentuk Model Hierarki membuat sebuah media informasi atau Tanggapan iklan TV agar mengandung daya tarik bagi Model AIDA konsumen. Membuat suatu pernyataan Tingkat kognitif Perhatian yang Tingkat afektif Tertarik Ingin membuat kata atau gambar yang powerful Tingkat Tindakan yang bisa menarik perhatian hingga orang mengungkap perhatian orang, keperilakuan berhenti dan memperhatikan isi pesan Sumber: Kotler (2009: 178) berikutnya. Menurut Kotler dan Keller (2009: 186) Perhatian (Attention) formula Menurut AIDA (Attention, Interest, Consumer Desire, Action) merupakan formula yang Solomon, dalam Behavior bukunya (2011:100) menyatakan bahwa attention refers to the 29 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 extent to which processing activity is mengamati, dan ingin mendengar serta devoted to particular stimulus. Perhatian melihat lebih seksama. Hal demikian mengacu pada proses terjadi karena adanya minat yang menarik kegiatan dikhususkan stimulus perhatian konsumen akan pesan yang sejauh mana untuk ditunjukkan (Kotler dan Keller 2009:178). tertentu. Dari pendapat tersebut dapat diartikan bhawa dalam seorang pemasar attention haruslah ini mampu Keinginan (Desire) membuat sebuah media informasi atau Setelah timbul minat dalam diri konsumen, iklan TV agar mengandung daya tarik bagi maka proses yang lebih tinggi adalah konsumen. Membuat suatu pernyataan timbulnya keinginan atau hasrat (desire). yang orang, Pemikiran terjadi dari adanya keinginan membuat kata atau gambar yang powerful ini, berkaitan dengan motif dan motivasi yang bisa menarik perhatian hingga orang konsumen dalam membeli suatu produk. berhenti dan memperhatikan isi pesan Motif pembelian dibedakan menjadi dua, berikutnya. yaitu motif rasional dan emosional. Motif Kondisi demikian dapat ditemukan dalam rasional iklan TV lewat tulisan dan gambar yang akan keuntungan dan kerugian yang menonjol dan jelas, menarik atau mudah mengungkap perhatian mempertimbangkan konsumen perkataan yang didapatkan, sedangkan motif emosional diingat, dan terjadi akibat emosi akan pembelian produk (Kotler dan Keller 2009:178). mempunyai karakteristik tersendiri. Pesan yang menarik perhatian merupakan suatu langkah awal bagi perusahaan dimana Tindakan (Action) pesan tersebut akan dikenal, diketahui, dan Tindakan terjadi dengan adanya keinginan diingat oleh konsumen. Proses tersebut kuat bisa dikatakan sebagai proses awareness / pengambilan keputusan dalam melakukan kesadaran akan adanya produk yang pembeli produk yang ditawarkan (Kotler disampaikan ke konsumen (Kotler dan dan Keller 2009:178). konsumen sehingga terjadi Keller 2009:178). F. Minat beli Konsumen Ketertarikan (Interest) Minat Proses berikutnya adalah ketertarikan dari kecenderungan konsumen untuk bertindak consumer khususnya target viewernya. sebelum keputusan membeli benar-benar Tertarik berarti pesan yang disampaikan dilaksanakan. menimbulkan perasaan ingin tahu, ingin (2004:25), menjelaskan bahwa pengaruh 30 beli pada dasarnya Schiffman dan adalah Kanuk KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 eksternal, kesadaran akan objek. kebutuhan, Aspek ini meliputi kesukaan pengenalan produk dan evaluasi alternatif (liking), pilihan utama (preference), dan adalah hal yang dapat menimbulkan minat keyakinan (conviction). Aspek konatif beli konsumen. Pengaruh eksternal ini (Conative) terdiri dari usaha pemasaran dan faktor kemungkinan atau kecenderungan bahwa sosial budaya. Model perilaku konsumen individu akan melakukan tindakan khusus yang dikemukakan Kotler (2009:165) atau berperilaku dengan cara tertentu menerangkan bahwa keputusan konsumen terhadap objek tertentu. Menurut beberapa dalam pembelian selain dipengaruhi oleh penafsiran, dimensi karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi mencakup perilaku oleh sendiri. rangsangan perusahaan yang berhubungan dengan konatif mungkin sesungguhnya itu mencakup produk, harga, tempat dan promosi. Berdasarkan pendapat para ahli G. Kerangka Berfikir tersebut maka dapat digarisbawahi bahwa periklanan sebagai bagian dari bauran IKLAN TV INDOMIE Variabel Terikat (Y) promosi berhubungan dan mempengaruhi Variabel bebas (Xn): Attention (Perhatian) Interest (Ketertarikan) Desire (Keinginan) Action (Tindakan) MINAT BELI KONSUMEN minat beli konsumen. Sikap terhadap iklan mengacu pada kesukaan atau ketidaksukaan konsumen secara umum atas rangsangan iklan tertentu selama exposure iklan tersebut. Sikap terhadap kognitif, iklan afektif Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran meliputi aspek dan konatif Penelitian dari konsumen. Menurut Schiffman dan Leslie H. Hipotesis (2008: 225) menyebutkan aspek kognitif H1: Terdapat pengaruh keefektifan (cognitive) dan yang positif dan signifikan iklan TV berdasarkan produk Indomie dengan menggunakan persepsi adalah yang pengetahuan diperoleh kombinasi pengalaman langsung dengan variabel dari Model AIDA objek sikap dan informasi yang berkaitan perhatian dari berbagai sumber. Aspek ini meliputi (interest), keinginan (desire), tindakan kesadaran (awareness) dan pengetahuan (action) terhadap minat beli konsumen. (knowledge). Aspek afektif (affective) H2: Variabel Attention (perhatian) adalah dimensi yang berhubungan dengan secara parsial berpengaruh positif dan emosi atau perasaan konsumen terhadap 31 (attention), yaitu ketertarikan KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 signifikan terhadap peningkatan minat sangat beli konsumen. penelitian ini adalah konsumen H3: Variabel Interest (ketertarikan) yang secara parsial berpengaruh positif dan Serua. Sampel adalah sebagian dari signifikan terhadap peningkatan minat jumlah beli konsumen. dimiliki oleh populasi tersebut H4: Variabel Desire erat. berbelanja dan di dalam Indomaret karakteristik (Sugiyono, (Keinginan) Populasi 2007:56). yang Teknik secara parsial berpengaruh positif dan penarikan sampel menggunakan signifikan terhadap peningkatan minat teknik beli konsumen. sampling) H5: Variabel Action (tindakan) secara sampling, dimana menurut Istijanto parsial (2009: 125), merupakan teknik berpengaruh positif dan aksidental signifikan terhadap peningkatan minat penarikan beli konsumen. kemudahan, atau sampel yaitu (accidental convenience berdasarkan responden dipilih karena keberadaan mereka pada waktu dan tempat dimana METODOLOGI PENELITIAN riset sedang dilakukan. Jumlah A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di ritel sampel yang akan digunakan dalam modern Indomaret Serua, penelitian ini adalah 100 responden Selatan. Waktu (dibulatkan). Jumlah ini diperoleh penelitian ini dilaksanakan pada dari perhitungan dan pembulatan bulan Agustus – Oktober 2016. dari Penelitian ini bersifat deskriptif 2000:159) sebagai berikut: kuantitatif n = 0,25 (Z : E)² Tangerang dengan pengujian rumus (Djarwanto dkk, dimana: hipotesis. n = Jumlah Sampel B. Penentuan Populasi dan Sampel Menurut Lerbin Aritonang (2007: Z = Angka yang menunjukkan 95) penyimpangan nilai varians dari keseluruhan unsur yang menjadi objek penelitian mean dinamakan populasi, sedangkan E = Error bagian dari populasi dinamakan Dengan menggunakan nilai (level sampel. 113) of significancy) = 0.05 atau 5%, menyatakan bahwa populasi dan dan besarnya kesalahan diharapkan sampel memiliki hubungan yang kurang dari 0.1 atau 10% sehingga Istijanto (2009: 32 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 didapat perhitungan keinginan sebagai (desire), tindakan (action), dan variabel minat beli berikut: n = 0,25 (Z 5% / 2 : 0,098)² konsumen. n = 0,25 (1,96 : 0,098)² kuesioner: Alternatif jawaban n = 96,04 Digenapkan menjadi 100 sampel Skor Alternatif Disingkat Jawaban C. Sumber Data Penelitian 1 Sangat Tidak Setuju STS menggunakan 2 Tidak Setuju TS sumber data primer dan data 3 Ragu R sekunder. Data primer dalam 4 Setuju S penelitian ini adalah data 5 Sangat Setuju SS konsumen yang Indomart kampus Penelitian ini berbelanja di Universitas E. Metode Analisis Data Pamulang melalui kuesioner dan Metode wawancara. Data sekunder yaitu digunakan dalam penelitan ini data yang diperoleh dari pihak lain adalah: secara tidak langsung dari tempat 1. Uji Validitas yang menjadi obyek penelitian. Menurut Sekaran, dalam Wijaya Data sekunder ini diperoleh dari (2011:114) Validitas menunjukkan buku, dokumentasi atau laporan ketepatan dan kecermatan alat ukur tertulis yang telah tersedia yang dalam berkaitan dengan obyek penelitian. ukurnya. Rumus yang digunakan analisis data melaksanakan yang fungsi adalah Koefisien Korelasi Product D. Metode Pengumpulan Data Moment. Kriteria pengujian: Dalam penelitian ini pengumpulan r hitung ≤ r tabel : instrumen tidak data melalui obesrvasi, kuesioner, valid wawancara, dan studi kepustakaan. r hitung > r tabel : instrumen valid Pengumpulan 2. Uji Reliabilitas data melalui kuesioner dengan menggunakan Reliabilitas adalah indeks yang Skala Likert dimaksudkan untuk menunjukan sejauh mana suatu alat mencari data primer tentang Model ukur dapat dipercaya atau dapat AIDA diandalkan. yaitu variabel perhatian (attention), ketertarikan (interest), 33 Uji reliabilitas KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 dilakukan dengan menggunakan (ZPRED) metode Alpha Cronbach. Kriteria (SRESID). pengujian: 1. Uji Regresi Linier Sederhana r ac hitung ≤ r tabel : variabel dengan residualnya dan Berganda tidak reliabel Wijaya r ac hitung > r tabel : variabel bahwa analisis regresi bertujuan reliabel menganalisis besarnya pengaruh 3. Uji Asumsi klasik, berupa: variabel a. Uji Normalitas variabel dependen. Uji ini untuk mengetahui apakah Persamaan regresi linier sederhana: data data berdistribusi normal, dan Y= A + bnXn model Persamaan dalam regresi berganda: regresi memenuhi (2011:91) menyebutkan independen terhadap normalitas. Dalam penelitian ini Y = A+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4 digunakan output histogram dan Y = Minat beli konsumen; A = grafik intersep; b = Koefisien regresi; X1 normalitas (perhitungan regresi dengan = Attention; bantuan X2 =Interest, SPSS). X3=Desire, X4= Action b. Uji Multikolinieritas Pengaruh Digunakan untuk melihat kondisi bahwa variabel bebas (Xn) berubah tidak terdapatnya hubungan linier searah dengan variable terikat (Y). atau korelasi yang tinggi antara Pengaruh negative menunjukkan masing-masing bebas bahwa variable bebas (Xn) berubah dalam model regresi berganda. berlawanan dengan variabel terikat Diguanakan nilai VIF. Bila Nilai (Y). Perhitungan dibantu dengan VIF < 10 maka tidak terjadi SPSS multikolinieritas 2. Uji Koefisien Determinasi c. Uji Heteroskedastisitas Koefisien Determinasi (adjusted Digunakan R2) merupakan suatu alat uji yang variabel untuk mengetahui positif menunjukkan kondisi keragaman yang sama dari digunakan tiap-tiap error pada tiap sampelnya. sejauh mana tingkat hubungan Metode yang digunakan adalah uji antar variabel bebas X dan variabel Scatterplot, yaitu grafik plot antara terikat Y, atau seberapa besar nilai (dalam persen) kontribusi variabel prediksi variable terikat untuk X terhadap variabel Y. 34 mengetahui KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 3. Uji Hipotesis Action Alur cerita (Variabel iklan X4) Model iklan Slogan iklan Minat Tertarik Beli untuk (Variabel mencari Y) informasi Pertimbang an untuk membeli Tertarik untuk membeli a. Uji Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji signifikansi variasi hubungan antar variabel Xn dan Y, apakah variabel X1, X2, X3, x4 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). b. Uji Simultan (Uji F) Uji F bertujuan untuk mengetahui 15 16 17 18 19 apakah variabel independen (Xn) secara simultan signifikan terhadap III. HASIL berpengaruh PENELITIAN DAN PEMBAHASAN variabel A. Objek Penelitian dependen (Y). Penelitian F. Operasional Variabel Penelitian ini dilakukan di lingkungan ritel modern Indomaret Variabel Iklan TV – Attention (Variabel X1) Iklan TV – Interest (Variabel X2) Iklan TVDesire (Variabel X3) Iklan TV- Indikator Nomor Pernyataan Visualisasi 1 2 iklan Alur cerita 3 4 iklan Model iklan Slogan ikla n Visualisasi 5 iklan 6 Alur cerita 7 iklan 8 Model iklan Slogan iklan Visualisasi 9 iklan 10 Alur cerita 11 iklan 12 Model iklan Slogan iklan Visualisasi 13 iklan 14 Serua, Tangerang Selatan. B. Pengujian Persyaratan Analisis 1. Uji Validitas Dengan sampel 100 responden, tingkat kesalahan 10%, maka didapat r tabel sebesar 0,1654. Dari seluruh item instrumen dalam kuesioner (4 item X1, 4 item X2, 4 item X3, 4 item X4, dan 3 item Y) diuji menggunakan korelasi product moment. Hasil pengujian seluruh item bernilai lebih besar dari r tabel. Dengan demikian disimpulkan seluruh item pernyataan X1, X2, X3, X4 dan Y adalah valid. 35 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 2. Uji Reliabilitas dan Dengan sampel 100 rsponden, normalitas. tingkat b. Uji Heterokedastisitas kesalahan 10%, maka model regresi didapat r-ac tabel sebesar 0,1654. Dari Dari semua variabel (X1, X2, X3, prediksi variabel terikat dengan X4 dan Y) dilakukan pengujian residualnya, dapat dilihat sebaran dengan nilai Chronbach’s Alpha titik titik yang acak baik di atas atau rac. Hasil pengujian semua maupun di bawah angka nol dari variabel bernilai lebih besar dari r- sumbu ac disimpulkan bahwa tidak terjadi tabel. Dengan demikian grafik plot memenuhi Y. antara Dengan nilai demikian disimpulkan semua variabel dalam heterokedastisitas. penelitian ini reliabel. c. Uji Multikolinieritas 3. Uji Asumsi Klasik Dilihat a. Uji Normalitas (Variance Inflation Factor) dalam Dilihat dari grafik tabel normalnya, dari 4.1 hasil untuk nilai VIF X1_Attention maka penyebaran titik titik di sebesar 3,873; X2_Interest 3,028; sekitar dan nilai 4,147 untuk X3_Desire, dan mengikuti garis diagonal. Dilihat X4_Action sebesar 2,962. Karena dari output histogram menunjukkan nilai nilai tersebut < 10, maka pola distribusi mendekati normal. dapat disimpulkan model regresi Dengan yang garis diagonal demikian disimpulkan terbentuk tidak terjadi multikolinieritas. bahwa data berdistribusi normal Tabel 4.1 Model Regresi Linier Berganda Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) -1.489 1.031 X1_Attention .103 .123 X2_Interest .146 X3_Desire X4_Action -1.444 .152 .099 .839 .404 .258 3.873 .107 .142 1.361 .177 .330 3.028 .258 .102 .310 2.527 .013 .241 4.147 .309 .094 .339 3.275 .001 .338 2.962 a. Dependent Variable: Y_Minat_beli Sumber: Data Primer Diolah 36 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 Tabel 4.2 Koefisien Determinasi Simultan Model R R Square Adjusted Square 1 .810a .656 .642 R Std. Error of the Estimate 1.149 a. Predictors: (Constant), X4_Action, X1_Attention, X2_Interest, X3_Desire Sumber: Data Primer Diolah C. Model Regresi Linier Sederhana dan D. Pengujian Hipotesis Berganda Model 1. Nilai F hitung (45,319) > F tabel (1,43) regresi linier sederhana dengan sig. 0,000 (< 0,05), maka maka digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen Xn H1=H2=H3=H4=0 terhadap ditolak dan H1≠H2≠H3≠H4≠0 diterima. dependen Y. Data output variabel 2. Nilai t hitung (9,652) > t tabel (1,661) attention (X1) terhadap minat beli dengan sig.0,000 (< 0,05) maka H1=0 konsumen (Y) sebagai berikut: ditolak dan H1≠ 0 diterima. Model Regresi Linier Sederhana 3. Nilai t hitung (9,531) > t tabel (1,661) X1_Attention Y=-1,990 + 0,698 X1 dengan t hitung=9,652 (sig.0,000) dan adjusted R²=0,482 dengan sig.0,000 (< 0,05) maka H2=0 ditolak dan H2≠ 0 diterima. X2_Interest Y=-0,093 + 0,694 X2 dengan t hitung=9,531 (sig.0,000) dan adjusted R²=0,476 4. Nilai t hitung (11,372) > t tabel (1,661) X3_Desire Y= 1,389 + 0,754 X3 dengan t hitung=11,372 (sig.0,000) dan adjusted R²=0,565 5. Nilai t hitung (11,243) > t tabel (1,661) dengan sig.0,000 (< 0,05) maka H3=0 ditolak dan H3≠ 0 diterima. dengan sig.0,000 (< 0,05) maka H4=0 ditolak dan H4≠ 0 diterima. X4_Action Y= 0,519 + 0,751 X4 dengan t hitung=11,243 (sig.0,000) dan adjusted R²=0,559 E. Pembahasan Model Regresi Berganda Berdasarkan hasil analisis dan pengujian Y = -1,489 + 0,099X1 + 0,142X2 + hipotesis maka materi pembahasan sebagai 0,310X3 + 0, 339X4 dengan F hitung berikut: = 45,319 (sig. 0,000). Nilai Korelasi 1. Dilihat dari Model regresi linier berganda (R) = 0,810 dan adjusted R² sederhana, sebesar 0,642 untuk X1_Attention mempunyai koefisien korelasi yang 37 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 positif sebesar 0,698 (cukup kuat). Nilai t hitung (11,243) > t tabel (1,661) Nilai t hitung (9,652) > t tabel (1,661) dengan sig.0,000 (< 0,05) maka maka dengan sig.0,000 (< 0,05) maka H1=0 H1=0 ditolak dan H1≠ 0 diterima. ditolak dan H1≠ 0 diterima. Dengan Dengan demikian X1-Attention X4_Desire berpengaruh efektif yang berpengaruh efektif yang positif dan positif dan signifikan terhadap minat signifikan beli konsumen. dibuktikan terhadap minat beli konsumen. 2. Dilihat 5. Dilihat dari Model sederhana, untuk regresi linier demikian dari dibuktikan Model regresi linier berganda, X1_Attention, X2_Interest, X3_Attention, X2_Interest X4_Action secara mempunyai koefisien korelasi yang simultan mempunyai korelasi berganda positif sebesar 0,694 (cukup kuat). positif sebesar 0,810 (sangat kuat). Nilai t hitung (9,531) > t tabel (1,661) Nilai koefisien determinasi simultan dengan sig.0,000 (< 0,05) maka H1=0 sebesar 0,642 yang artinya kontribusi ditolak dan H1≠ 0 diterima. Dengan iklan TV berdasarkan Model AIDA demikian X2_Interest mempunyai kontribusi sebesar 64,2% berpengaruh efektif yang positif dan dan selebihnya 35,8% dipengaruhi oleh signifikan factor lain yang tidak diteliti. Nilai F dibuktikan terhadap minat beli konsumen. 3. Dilihat hitung (45,319) > F tabel () dengan sig. dari Model sederhana, untuk regresi linier 0,000 X3_Desire (<0,05), H1=H2=H3=H4=0 maka ditolak dan mempunyai koefisien korelasi yang H1≠H2≠H3≠H4≠0 diterima. Dengan positif sebesar 0,754 (cukup kuat). demikian Nilai t hitung (11,372) > t tabel (1,661) X2_Interest, X3_Attention, X4_Action dengan sig.0,000 (< 0,05) maka maka simultan berpengaruh efektif yang H1=0 ditolak dan H1≠ 0 diterima. positif dan signifikan terhadap minat Dengan beli konsumen. demikian dibuktikan X3_Desire berpengaruh efektif yang dibuktikan 6. Besarnya pengaruh X1_Attention, iklan TV AIDA yaitu positif dan signifikan terhadap minat berdasarkan beli konsumen. variabel X1_Attention, X2_Interest, 4. Dilihat dari sederhana, Model untuk regresi linier Model X3_Attention, X4_Action mempunyai X4_Action besaran pengaruh yang berbeda mempunyai koefisien korelasi yang terhadap minat beli konsumen secara positif sebesar 0,751 (cukup kuat). simultan. Besarnya pengaruh ini dapat 38 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 dilihat dari koefisen masing-masing berdasarkan Model AIDA mempunyai variabel terhadap variabel minat beli pengaruh konsumen paling dominan dibandingkan variabel secara simultan. keefektifan X1_Attention mempunyai koefisien dari korelasi sebesar 0,099, X2_Interest peningkatan minat beli konsumen. sebesar 0,142, X3_Desire AIDA positif lainnya yang terhadap sebesar 0,310, dan X4_Action sebesar 0,339. B. Saran Dengan demikian variabel X4_Action Berdasarkan kesimpulan diatas, maka merupakan saran yang dapat diberikan sebagai berikut variabel dominan pengaruh yang paling keefektifannya : dibandingkan variabel lainnya terhadap 1. Bagi perusahaan produk Indomie: minat beli konsumen. Diharapkan dalam promosi periklanan khususnya penyiapan materi IKLAN TV, KESIMPULAN DAN SARAN dapat lebih ditingkatkan daya tarik iklan A. Kesimpulan TV yang lebih kuat baik dari indikator 1. Terdapat pengaruh keefektifan yang visualisasi, alur cerita, model (talent), positif dan signifikan antara variabel slogan iklan TV produk Indomie berdasarkan terhadap minat beli konsumen bisa lebih Model efektif lagi. AIDA yaitu variabel sehingga pengaruh iklan TV X1_Attention, X2_Interest, X3_Desire, 2. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya X4_Action beli bisa ditambah variabel lain selain Model konsumen baik secara parsial maupun AIDA yaitu attention, interest, desire, simultan. Iklan TV berdasarkan Model action yang dapat mempengaruhi minat AIDA mempunyai kontribusi sebesar beli konsumen seperti variabel in store 64,2% promotion dimana variabel tersebut dapat dan terhadap minat selebihnya 35,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak merangsang pembelian di tempat. diteliti. 2. Berdasarkan model regresi linier DAFTAR PUSTAKA berganda, maka koefisien X4_Action Aritonang, Lerbin. R. 2007. Riset Pemasaran. Teori dan Praktek. Bogor: Ghalia Indonesia secara simultan mempunyai koefisien korelasi yang paling besar (0,339) diantara variabel dari AIDA lainnya. Dengan demikian variabel Djarwanto. 2000. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Action dalam iklan TV produk Indomie 39 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017 Widjaya, T. 2011. Cepat Menguasai SPSS-19. Jakarta: Cahaya Atma. Istijanto. 2009. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kotler, Philip, and Keller K.L. 2009. Marketing Management. 13th Edition. New Jersey: Pearson, Prentice Hall. Kotler, Philip, and Keller K.L. 2009. Manajemen Pemasaran. Terjemahan, edisi ketigabelas. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. ------------------------------------------. 2009. Manajemen Pemasaran. Terjemahan, edisi ketigabelas. Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Schiffman, L.G, and Kanuk, L.L. 2004. Perilaku Konsumen. Terjemahan, edisi Ketujuh. Jakarta: Indeks Group Gramedia Solomon, Michael. R. 2011. Consumer Behavior: Buying, Having, and Being. 9th Edition. New Jersey: Pearson, Prentice Hall. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: AlfaBeta Tjiptono, Fandy. 2008. Service Management, Mewujudkan Layanan Prima. Jogjakarta: Andi Offset. -------------------- . 2014. Pemasaran Jasa, Prinsip, Penerapan dan Penelitian. Jogjakarta: Andi Offset. Utami, C.W. 2010. Manajemen Ritel, Strategi Dan Implementasi Operasional Bisnis Ritel di Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat. 40