Komposisi_tubuh2

advertisement
KOMPOSISI TUBUH
Pengertian
Model Biokimia & Dua Kompartemen
Distribusi Lemak Tubuh
Antropometri
Dra. Nurhaedar Jafar, Apt, M.Kes
1
KOMPOSISI TUBUH
PENGERTIAN
- Gilbert B.F 1994 : jumlah seluruh dari bagian tubuh
- Willet 1990
: 1. Jaringan lemak (adipose)
2. Jaringan bebas lemak: otot,
tulang, cairan tubuh, dll
Komposisi tubuh dapat berubah selama pertumbuhan
dan perkembangan sehingga sangat erat ubungannya
dengan keadaan kesehatan
2
Tabel 1. Komposisi Tubuh manusia
(Garrow JS & James. WDT 1993)
Uraian
Janin
20-15 mg
Bayi
Premat
ur
Anak
1 tahun
Dewasa
Bayi
Krg Gizi
Obese
BB (kg)
0.3
1.5
10
70
5
100
Air (%)
88
83
62
60
74
47
Prot (%)
9.5
1.5
14
17
14
13
L (%)
0.5
3.5
20
17
10
35
Sisa (%)
2
2
4
6
2
5
3
Tabel 2. Komposisi Relatif Dewasa Muda
BB 63,5 kg menurut J. Brochek, et al
Komposisi
Tubuh
Air
62.4
BB Tanpa L
(%)
73.8
Protein
16.4
19.4
Lemak
15.3
-
Mineral
5.9
6.8
Berat Tanpa
Lemak
BB (%)
84.7
4
KOMPOSISI TUBUH
LIMA TINGKATAN KOMPOSISI TUBUH MENURUT WHO, 1995
V
IV
Lain2
II
III
ECS
I
Lain2
ECF
Lain2
Prot.
Massa
H
L
sel
C
Air
Selular
O
Molekular
Atomik
Darah
Tulang
Jar.L
Otot
Skelet
Sistem Jar.
Seluruh tubuh
5
Komposisi tubuh berdasarkan komponen utama
penyusunnya (WHO’95: Physical Status)
Berat Badan
Energi
H2O
Mineral
Ekstraseluler
Massa bebas lemak
6
Komposisi tubuh dipelajari dengan 2 cara :
1. Model biokimia : tubuh terdapat 4 bagian utama
BB : air + protein + mineral + lemak
2. Model 2 kompartemen
TUBUH MANUSIA
FM
- Tidak
aktif
- Cadangan energi
- Labil
- Faktor resiko kesehatan
- Faktor penghambat
penampilan kerja
- Densitas 0,90 g/ cm3
- Air 14%
FFM
- Aktif
dalam metabolisme
- Kebutuhan gizi erat kaitannya
dengan ukuran jaringan ini
- Tulang, otot, cairan, jaringan
syaraf dll
- K 60-70 mmol/ kg pada ♂
50-60 mmol/ kg pada♀
- Densitas 1,10 g/ cm3
- Air 72-74 %
7
Antropometri mengukur kedua jenis jaringan ini
secara tidak langsung yang variasi jumlah dan
proporsinya dapat dipergunakan sebagai indikator
status gizi
*Perubahan jaringan L  perubahan keseimbangan
energi
*Perubahan jaringan otot  cadangan protein tubuh.
KT =
FM / FFM = % body fat
8
DISTRIBUSI LEMAK TUBUH
Antropometri
sering dihubungkan
dengan komposisi tubuh
1.
2.
3.
4.
Tebal Lipatan bawah Kulit (TLK)
Waist to Hip Ratio (WHR)
Body Mass Indeks (BMI)  Indeks Massa
Tubuh (IMT)
Berat Badan
9
1. TLK
Skinfold caliper
Mengestimasi persen lemak tubuh dengan
mengukur ketebalan dari dua sisi kulit dengan
penekanan jaringan lemak di bawah kulit
Kelebihan Skinfold : murah, mudah dan cepat, tidak
perlu
ruang besar
Kenapa Skin Fold ?
1.
Baik untuk mengukur lemak bawah kulit
2.
Distribusi sama untuk semua individu
3.
Ada hubungan dengan total lemak tubuh
4.
Jumlah beberapa pengukuran dapat
memperkirakan total lemak tubuh
10
BAGIAN/DAERAH TUBUH YANG DIREKOMENDASIKAN
UNTUK PENGUKURAN LEMAK/TEBAL LIPATAN KULIT









Dada
Subskapula
Midaksila
Supra illiaca
Abdominal/ perut
Trisep
Bisep
Paha
Betis
11
Perhitungan Persentase Lemak Tubuh berdasarkan jumlah (dalam mm)
dari 3 pengukuran Skinfold :



PRIA (15-60 thn) : dada, perut, paha
WANITA (15-60 thn)
: trisep, dada, suprailliaca
Persentase kandungan lemak  Hasilnya lihat tabel
nomogram yang tersedia untuk laki & wanita
Perhitungan Persentase Lemak Tubuh berdasarkan
jumlah (dalam mm) dari 2 pengukuran Skinfold :
• PRIA & WANITA (6 - 17 thn)
berdasarkan jumlah
skinfold tricep & subscapular
• Persentase kandungan lemak  Hasilnya lihat tabel
nomogram yang tersedia untuk laki & wanita
12
DISTRIBUSI LEMAK TUBUH
2. WHR
Resiko Kesehatan
Lingkar pinggang diukur pada daerah yang
paling kecil dibawah tulang rusuk di atas
pusat.
Lingkar panggul diukur pada lingkaran yang
paling besar mengelilingi panggul
Tersedia Nomogram dari ratio WHR
Resiko penyakit meningkat WHR > 0,9 pada
laki
Resiko penyakit meningkat WHR > 0,8 pada
wanita
13
3. IMT 
BB ( kg)
TB 2 ( m)
KATEGORI
(Asia Pasifik
2000)
Gizi Kurang
Normal
Berat Badan Lebih
Normal = 18,5 – 25
BMI
(kg/m2)
< 18,5
18,5 – 22,9
RESIKO
Rendah (R. Kes. Tgg)
Rata-rata
> 23
Pra Obes
23 – 24,9
Meningkat
Obes I
25 – 29,9
Sedang
Obes II
> 30
Berbahaya
14
Distribusi lemak tubuh berhubungan erat dengan akibat yang
ditimbulkan oleh obesitas
Tipe
Karakteristik
Android
Gynoid
T. Upper Body
(Buah Apel, Male)
T. Lower Body
(Buah pear,
female)
Proporsi lemak
terutama pada…
Perut, Dada, Pundak,
Leher
Perut, Paha,
Tungkai Bawah
Resiko Penyakit
Lebih Tinggi
Lebih Rendah
Mudah
Sulit
Istilah
Penurunan BB
15
K l a s i f i k a s i BMI
BMI
(Garrow)
Interpre
tasi
BMI
(WHO)
Interpreta
si
BMI
Indonesia
Interpretasi
& Resiko
<16.5
Sangat kurus
R. Tinggi
<20
Under
weigh
<18,5
Underweigh 16.5-18.4
Kurus,
R. Sedang
20-24,9
Normal
18,524,9
Normal
18.5-24.9
Normal,
R. Ringan
25-29,9
BB lebih,
sedang
25-29,9
BB Lebih
25-26.9
Obes ringan,
R. Ringan
Obes
Sedang,
R.Sedang,
27-29.9
30-39,9
BB lebih,
obes
30-39,9
Obes
Ringan
> 40
Peny.
Obes
> 40
Obes Berat
> 30
Obes berat,
R. Berat
16
Lemak Tubuh Standar Dewasa
Klasifikasi
Lean
Optimal
Laki-Laki
Wanita
< 8%
< 13%
8% - 15%
13% - 23%
Slightly Overfat 16% - 20%
24% - 27%
Fat
21% - 24%
28% - 32%
> 24%
>32%
Obese /Overfat
17
JUMLAH LEMAK YANG DIPERLUKAN ??



FM
FFM
Target BB
: BB x % lemak
: BB – FM
: FFM : (100 - %L yg diinginkan)
Contoh
BB
= 60 kg
L
= 25 %, Menginginkan L = 20 %
FM
= 60 x 0,25 = 15
FFM
= 60 – 15 = 45
45
Target BB =
= 45/0,8 = 56,25
(100 – 20) %
18
ANTROPOMETRI
Dipelopori oleh Ales Hrdlicha (1869–
1943)  1920 buku Antropometri
Antropos & Metros  Ukuran dr
Tubuh
Defenisi (Jellife 1966):
Pengukuran dr berbagai dimensi
fisik tubuh & komposisi tubuh
secara kasar pada beberapa tingkat
umur & tingkat gizi.
19
Indikator Antropometri
BB/U
TB/U
BB/TB
LLA/U



LK/U
LLA/TB
LD/LK
20
Keuntungan & Keterbatasan
Keuntungan








Prosedur pengukuran  sederhana, aman, tdk
invasive
Alat tdk mahal, mudah dibawa dan dibuat a/ dibeli di
setiap daerah, tahan (durable)
Relatif tidak perlu tenaga akhli
Metode  tepat & akurat  standarisasi terjamin
Menggambarkan keadaan gizi dlm jangka wkt yg
lama
Membantu identifikasi tingkat malnutrisi (ringanberat)
U/ evaluasi perubahan status gizi pada periode
tertentu (dari satu generasi ke generasi berikutnya)
Sbg skrining test u/ identifikasi individu yg memiliki
resiko tinggi terjadinya malnutrisi
21
Keuntungan & Keterbatasan
Keterbatasan





Tdk sensitif & tdk dpt mendeteksi kelainan pertumbuhan
tubuh yg disebabkan o/ defisiensi gizi mikro.
Faktor diluar gizi (penyakit, genetik, dll) dpt
menurunkan spesifisitas & sensitivitas pengukuran
antropometi.
Kesalahan saat pengukuran mempengaruhi presisi,
akurasi & validitas pengukuran antro.
Kesalahan ini terjadi karena pengukuran.
Sumber kesalahan, biasanya berhubungan dengan:
Latihan yg tdk cukup, kesalahan alat (tidak ditera),
kesulitan pengukuran.
22
Indikator BB/U

Kelebihan
a. Dpt dg mudah & cepat dimengerti
b. Sensitif u/ mlht perubahan status gizi dlm
jangka wkt yg pendek
c. Dapat mendeteksi kegemukan

Kelemahan
a. Interpretasi st. gizi keliru bila terdpt oedeem.
b. Data umur akurat sulit dipero/ (neg. berkebg)
c. Kesalahan pengukuran (pakaian & gerak)
d. Sosbud  Ortu enggan menimbang anaknya
23
Indikator TB/U (PB/U)

Kelebihan
a. Dpt memberi gambaran riwayat keadaan gizi
masa lampau
b. Dpt dijadikan indikator keadaan sosek pddk

Kelemahan
a. Kesulitan pengukuran PB pada Balita
b. Tdk dpt menggbr keadaan gizi masa kini
c. Data umur akurat sulit diperoleh
d. Kesalahan pembacaan skala ukur bila
dilakukan o/ petugas yang non-profesional
24
Indikator BB/TB

Kelebihan
a. Independen thd umur & ras
b. Lebih sensitif dan spesifik
c. Dpt menilai status kurus & gemuk, dan marasmus

Kelemahan
a. Kesalahan pengukuran (pakaian & gerak)
b. Sosbud  Ortu enggan menimbang anaknya
c. Kesulitan pengukuran PB pada Balita
d. Kesalahan pembacaan skala ukur bila dilakukan
oleh petugas yang non-profesional
e. Tidak menggabarkan pendek, normal atau
jangkung
25
LLA/U
 Keuntungan :
a. Baik u/ menilai KEP berat
b. Alatnya murah, ringan & dapat dibuat sendiri
c. Alat dapat diberi kode warna
 Kelemahan
a. Hanya u/ KEP berat
b. Sulit menentukan ambang batas
c. Sulit digunakan u/ usia 2 – 5 tahun karena
perubahannya tidak tampak nyata
26
KARBOHIDRAT
Klasifikasi
Fungsi Serat
Pencernaan
Metabolisme
Ekskresi
Fungsi
Kebutuhan
Dra. Nurhaedar Jafar, Apt, M.Kes
27
KARBOHIDRAT Cn
(H2O)n
sm
6 CO2 + 6 H2O -------- C6H12O6 + 6 O2
klorofil
KLASIFIKASI
A. Karbohidrat Sederhana
1. Monosakarida
2. Disakarida
B. Karbohidrat Kompleks
3. Gula Alkohol
1. Polisakarida Pati
4. Oligosakarida
2. Polisakarida Non Pati
28
A. KARBOHIDRAT SEDERHANA
1. Monosakarida
 Pentosa : Xilosa, arabinosa, ribosa
 Heksosa : glukosa, fruktosa, galaktosa
2. Disakarida  Ikatan  glikosidik
 Sukrosa
 glukosa + fruktosa
Gula pasir & gula merah
 Maltosa
 glukosa + glukosa
Pati
 Laktosa
ez

Maltosa
fermentasi

Bir
 glukosa + galaktosa
29
A. KARBOHIDRAT SEDERHANA
Lanjutan
3. Gula alkohol
 Sorbitol:
Glukosa
 Gugus CHO  CH2OH
Mamin DM, Permen karet, Pemanis
 Manitol  Alkohol dari manosa
Nenas, ubi jalar, wortel
Diekstraksi dari rumput laut
 Dulcitol  Alkohol dari galaktosa
4. Oligosakarida
 Gula rantai pendek dari glukosa, fruktosa, galaktosa
 Biji tumbuhhan & kacangkacngan
 Difermentasi di usus
30
B. KARBOHIDRAT KOMPLEKS
1. POLISAKARIDA PATI
Umumnya glukosa
Sifat Umum : Kurang larut
Lebih stabil
Pati & glikogen dicerna sempurna
Dekstrin & selulosa dicerna sebagian
a. Pati 
Polimer glukosa
Beras, gandum, jagung (70 - 80%)
Bentuk butiran
Kacang-kacangan (30 – 60%)
Daya larut
Umbi – umbiaan (20 – 30%)
Daya mengental
Jlh unit glukosa & susunannya berbeda 
Rasa
Pati + air  Granula mengembang  Pecah ( gelatinisasi, lunak,
31
sel pecah, mudah dicerna)
1. POLISAKARIDA PATI
Lanjutan
b. Dekstrin
Pati  Dekstrin  Glukosa
Makanan infus
Makanan bayi
c. Glikogen ( Pati hewan)
Sumber energi paling utama
Hati & otot (2/3)
Kelebihan glukosa  Glikogen  Jenuh  Lemak
32
2. POLISAKARIDA NON PATI (SERAT)
Serat tidak larut  selulosa, hemiselulosa, lignin
Serat yang larut  pektin, gum, mukilase, glukan, algae
a. Serat Tidak Larut
 Selulosa
Bagian utama dinding sel
Melunak & memberi bentuk pada feses
Menyerap air  peristaltik usus   defikasi lancar
 Hemiselulosa
Bagian utama serat serealia
Menyerap air
 Lignin
33
2. POLISAKARIDA NON PATI (SERAT)
b. Serat Yang Larut
Lanjutan
 Pektin
Sayur, buah, apel, jeruk, jambu biji, anggur, wortel.
Perekat antara dinding sel
Menyerap air
 Gum
Gum arabic : sari pohon akasia
Komersial : pengental, emulsifier, stabilizer
  Glukan
Serealia
Menurunkan kadar kolesterol.
 Algae (Agar – agar)
Rumput laut
Pengental & stabilizer
34
FUNGSI SERAT
1. Menurunkan resiko kanker kolon
2. Efektif menanggulangi gejala divertikulitis
3. Menurunkan kadar kolesterol
4. DM : serat yg larut (pektin & glukan) 
hipoglikemin
35
PENCERNAAN KARBOHIDRAT
* Mulut
Pati
amilase
Dekstrin + Maltosa
* Usus halus
Dekstrin
Maltosa
diastase
manosa
absorpsi
Epitel usus
darah melalui vena porta
+ 30 menit, glukosa darah naik
90-180 menit, glukosa darah turun
Hati (glukosa)
* Usus Besar
1-4 jam
Kadar rendah : gas direabsorpi oleh paru
Kadar tinggi : flatus
36
METABOLISME KARBOHIDRAT


Peranan utama karbohidrat :
menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh lalu
diubah menjadi energi
Glukosa dlm sel
hidrolisis
enzim
CO2 + H2O + Energi
Eritrosit
Otak
Sistim saraf
37
GULA DARAH

Kadar glukosa puasa normal <110 mg/dl

Hiperglikemia : kadar glukosa puasa

Hiperglikemia : kadar glukosa sewaktu > 200 mg/dl
> 125 mg/dl
Hormon yang terlibat :

Insulin

Glukagon

Epinefrin

Glukokortikoid

Tiroksin

Hormon pertumbuhan
38
Gula Darah & Hormon
1. Insulin

Dihasilkan oleh sel  pulau langerhans pankreas

Insulin meningkat maka glukosa turun :
Oksidasi (peningkatan laju penggunaan glukosa)
Glikogenesis (glukosa  glikogen)
Lipogenesis (glukosa  lemak)

Pengeluaran insulin dirangsang oleh hormon
glukagon & glikogen
39
Gula Darah & Hormon
2. Glukagon
 Dihasilkan oleh sel  pulau langerhans
 Meningkatkan glukosa darah :
Glikogenolisis
(glikogen  glukosa)
Glikoneogenesis (protein  glukosa)
3. Epinefrin
 Dihasilkan oleh medula kelenjar adrenal
 Meningkatkan glukogenolisis
 Menurunkan pengeluaran insulin
 Meningkat bila marah & takut
40
Gula Darah & Hormon
4. Glukokortikoid
 Dihasilkan oleh korteks adrenal
 Merangsang glukoneogenesis
(sintesa glukosa dari rantai C nonKH)
5. Tiroksin
 Glukosa turun maka tiroksin naik
 Glikogenolisis & glukoneogenesis naik
 Absorpsi heksosa meningkat
41
Gula Darah & Hormon
6. Hormon Pertumbuhan

Dihasilkan o/ kelenjar pituitari anterior

Meningkatkan gula darah dengan cara :
•
meningkatkan pengambilan as. amino
& sintesa protein semua sel
•
menurunkan pengambilan glukosa o/sel
•
meningkatkan mobilisasi lemak untuk
energi
42
EKSKRESI KARBOHIDRAT
Sisa pembakaran : CO2 + H2O
CO2 :
HCO3 larut dalam cairan tubuh
Bergabung Hb  ke paru-paru
H2O :
Urine
Keringat, tinja, udara pernafasan
43
FUNGSI & SUMBER
KARBOHIDRAT
Fungsi
 Sebagai sumber energi utama
 Pemberi rasa manis
 Penghemat protein
 Pengatur metabolisme lemak
 Membantu pengeluaran feses
Sumber
Serelia, umbi-umbian, kacang-kacangan , gula
Hasil olahan : mie, bihun, roti, tepung, selai,
sirop, dsb
44
KEBUTUHAN
Kebutuhan
 PUGS : 50 %
 WHO (1990) : 55 – 75 %
 Maximum : 10 % gula sederhana
 Lembaga Kanker AS : serat 20 – 30 g/hari
maksimum 35 g serat/hari
Penyakit yang berhubungan dengan KH
 KEP
 DM
 Obesitas
 Lactosa intolerance
45
46
L E M A K
Klasifikasi
Asam Lemak
Pencernaan
Fungsi
Kebutuhan
Jenis lemak
Dra. Nurhaedar Jafar, Apt, M.Kes
47
L E M A K
C H O
Senyawa Heterogen
KLASIFIKASI
A. Komposisi Kimia
1. Lemak Sederhana
a. Lemak netral : Monogliserida, Dig. Trig.
b. Ester asam lemak dengan alkohol BM tinggi : malam, ester sterol,
ester non sterol, ester Vit. A, ester Vit. D
2. Lemak Majemuk : Fosfolipid & Lipoprotein
3. Derivat Lemak
a. Asam Lemak
b. Sterol : Kolesterol, ergosterol, hormon steroid, Vit.D, gr empedu
c. Lain-lain : Karotenoid, Vit. A, E, K
48
KLASIFIKASI
Lanjutan
B. Sumber
1. Hewani
2. Nabati
C. Konsistensinya
1. Padat
2. Cair
D. Fungsi Biologiknya
1. Cadangan lemak
2. Lemak Struktural :  Fosfolipid
 Kolesterol
E. Ujudnya
1. Invisible Fat
2. Visible Fat
49
PEMBENTUKAN LEMAK ALAMI
Kelanjutan oksidasi KH dlm proses respirasi
1. Sintesis Gliserol
Fruktosa difosfat
Ez aldosa
dihidroksi aseton fosfat
-Gliserolfosfat
reduksi
Gliserol
2. Sintesis As Lemak; dari seny yg mengandung C
(as asetat, asetaldehid)
3. Kondensasi Gliserol & Asam Lemak
Gliserol + 3 Asam Lemak
 Trigliserida
50
ASAM LEMAK
Jarang bebas, tapi berikatan ester atau amida
 Karakteristik
 Asam organik rantai HC lurus  COOH & CH3
 Alami ; umumnya C genap (4 – 20)
 Panjang Rantai
 Rantai Pendek < 6
 Rantai Sedang
8 – 12  Lemak Sintetik
 Rantai Panjang 14 – 18  Semua hewani
 Umumnya nabati
 Rantai Sangat Panjang  20 Minyak ikan
51
ASAM LEMAK
Lanjutan
 Tingkat Kejenuhan
 Jenuh (SFA)  CnH2nO2
 Tidak jenuh  Tunggal (MUFA) & Ganda (PUFA)
Lemak  As. Lemak jenuh + As. Lemak tdk jenuh
 Hewani, t.u. asam lemak jenuh rt panjang (C16 & C18)
Lemak susu 10% rantai pendek (C4)
 Nabati, t.u. Palmitat, Stearat, Oleat, Linoleat
Kelapa, Kelapa sawit  jenuh rt sedang (C8 & C14)
52
A L E (P U F A)
Linoleat =  - 6 (18 : 2 )
Linolenat =  - 3 (18 : 3 )
 Derivat ALE
 Arakhidonat
= 20 : 4 ( - 6)
 Dokosaheksaenoat = 22 : 6 ( - 3)  DHA
 Eikosapentaenoat
= 20 : 5 ( - 3)  EPA
 Fungsi
 Untuk pertumbuhan
 Untuk fungsi normal semua jaringan
53
A L E (P U F A)
 Defisiensi
 Pada bayi : ekzema & dermatitis  (R/Linoleat)
 Gangguan syaraf penglihatan
 (R/Linolenat)
 Pertumbuhan terhambat
 Kegagalan reproduksi
 Gangguan kulit, ginjal, hati
 Dewasa jika infus bebas lemak dlm jangka waktu lama
 Kebutuhan
 Anak : 2% tot energi
 Dws : 1% tot energi
 ASI 6 - 9% Linoleat
54
ASAM LEMAK  - 3
 LNA
18 : 3 ( - 3)  Daun & minyak biji-bijian
 EPA & DHA  Minyak ikan yg hidup dlm air dalam & dingin

-3
 Plankton laut (EPA & DHA)
 Fungsi
 Membersihkan plasma dari lipoprotein &
mungkin VLDL
 Menurunkan produksi trigliserida &
apolipoprotein dlm hati
 Pencegahan PJK & Artritis
55
LEMAK NETRAL
 Lemak & minyak : 98 – 99% trigliserida
1 – 2 % ; monog. Dig. As. lemak bebas,
fosfolipid, sterol, vitamin
Gliserol + 3 asam lemak Trigliserida + 3 Air
 Sifat Fisik
 Proporsi & str kimia asam lemak yg membentuknya
 Posisi
 & posisi asam lemak pada molekul gliserol
 Reaksi Trigliserida
 Saponifikasi
 Hidrogenasi
 Rancidity
 Oksidasi Vit. E
56
 Reaksi Trigliserida
Saponifikasi
Lemak/Minyak
Na As Asetat + Gliserol
Malam
+ NaOH  Na As Asetat + Alkohol
Fosfolipid
Na As Asetat + Gliserol
Na3PO4 + Amina
Sterol/Pigmen + NaOH  Tidak tersabunkan
Hidrogenasi
C = C – C + H2  C – C – C
Untuk mengubah minyak nabati menjadi lemak padat
Rancidity
Kontak udara  O2 terikat pd ikatan rangkap  peroksida
 Oksidasi
Vit. E  antioksidan
57
SENYAWA & DERIVAT LEMAK
 Fosfolipid :
 Terdapat dalam tiap sel hidup, dibentuk dalam hati
 Terbesar ke dua
 Trigliserida  1 as. Lemak diganti ggs fosfat & basa N
 Amfilitik
 Sterol
 Kolesterol
 Ergosterol
 -Sitosterol
 Kolesterol
 Komponen esensial membran str. Semua sel
 Komponen utama sel otak & syaraf
 Bahan antara (kunci) pbtk steroid; as. Empedu, as. Folat, hormon
 Jlh banyak dlm darah  arteriosklerosis  Jantung PJK
58
 Otak  serebrovaskuler
SENYAWA & DERIVAT LEMAK
 Aktivitas Vitamin D:
 Kolesterol & ergosterol  prekursor Vit. D
 Dlm usus kolesterol  7 dehidrokolesterol (provit.
kolekalsiferol = Vit. D3) disimpan dlm lemak SC
 uv. matahari
Vit. D
 Fortifikasi susu dengan Vit. D  Ergosterol
 Lipoprotein
 Fungsi; mengangkut lemak dlm plasma ke jaringan
 Komponen membran sel
 Prekursor metabolit aktif
 4 jenis   Kilomikron
 LDL
 VLDL
 HDL
59
PENCERNAAN
GI
Proses Pencernaan
Mulut
Mengunyah & ditelan, mengeluarkan ez lipase lingual
Esofagus
Tidak ada pencernaan
Lambung
Trigliserida
lipase
 Digliserida + asam lemak
Lemak susu lebih banyak dihidrolisis.
Lipase lbg menghidrolisis lemak dlm jlh terbatas
Usus Halus
Bahan empedu mengemulsi lemak.
lipase Dig.+ Monog.+ Gliserol +As. L
Ddg usus halus
 asam lemak + lisofosfogliserida
lipase
Emulsi lemak
Fosfolipid
Kolesterol esterase pankreas menghidrolisis ester kolesterol
Usus Besar
Sedikit lemak & kolesterol yg terkurung dlm serat makanan
dikeluarkan melalui feses
60
ABSORPSI
Hasil Pencernaan
Absorpsi
Gliserol
As. Lemak rantai pendek
As. Lemak rantai
menengah
As. Lemak rantai panjang
Diserap langsung ke dlm
darah
Monogliserida
Diubah menjadi trigliserida di
dlm sel-sel usus halus
Trigliserida
Membentuk kilomikron,
Kolesterol
masuk ke dlm limfe
Fosfolipid
kemudian ke dlm aliran darah
61
METABOLISME
Trigliserida; lemak utama dlm makanan  zat energi
Simpanan lemak dlm jaringan adipose
Bila sel butuh energi
Lipase
Trigliserida Ez 
gliserol + as. Lemak  pembuluh darah
Setiap pecahan dari lemak akan mengikat pecahan dari
Glukosa
oksidasi
 CO2
+ H2O
62
FUNGSI LEMAK
 Sumber energi
 50% SC
 45% disekeliling organ dlm rongga perut.
 5% jaringan im
 Sumber ALE
 Alat angkut & absorpsi Vit. Larut Lemak
 Menghemat protein
 Memberi rasa kenyang & kelezatan
 Pelumas & membantu pengeluaran sisa pencernaan
 Memelihara suhu tubuh
 Pelindung organ tubuh Jantung, hati, ginjal
63
KEBUTUHAN LEMAK
 WHO 1990:
 15 – 30% dari total energi
 Max. 10% lemal jenuh
 3 – 7% lemak tidak jenuh
 Kolesterol dianjurkan < 300 mg/hr
 PUGS  25%
SUMBER LEMAK
 Minyak tumbuh2an
 Kacang-kacangan
 Mentega
 Biji-bijian
 Margarine
 Daging & ayam
 Lemak hewan
 Krim, susu, keju, kuning telur
64
JENIS LEMAK DAN MINYAK





Minyak Goreng
 Fungsi: Pengantar panas, penambah rasa gurih &
penambah kalori makanan
 Mutunya ditentukan oleh titik asapnya
Mentega
 Lemak susu
 Emulsi air (18%) dalam lemak (80%) dengan
sedikit protein sebagai zat pengemulsi
Margarine
 Lemak hewani (babi, sapi) atau lemak nabati
(minyak kelapa, kelapa sawit, kedelai, biji kapas)
Shortening
 Lemak padat yg mempunyai sifat plastis
 Pencampuran >2 lemak dengan cara hidrohenasi
Lemak Gajih
 Dari jaringan lemak ternak sapi, babi, kambing
65
PRODUKSI LEMAK

Rendering





Ekstraksi lemak dengan pemanasan.
Dengan air panas maka lemak mengapung
& dipisahkan
Pemanasan tanpa air. Untuk minyak babi
& lemak susu
Pengepresan

Bahan dipotong-potong/dihancurkan

Dipres dengan tekanan tinggi
Pelarut

Bahan yg kandungan lemaknya sedikit
66
PROTEIN
Pendahuluan
Asam Amino
Sintesis Protein
Klasifikasi
Pencernaan
Fungsi
Kebutuhan
Mutu protein
Dra. Nurhaedar Jafar, Apt, M.Kes
67
PROTEIN
Yunani proteious
Komposisi:
C, H, O, N (16%)
Fosfor, Belerang, Besi, Tembaga, Co, I2
Siklus Nitrogen:
Tanah
Hewan
Tumbuhan
68
Protein
17% berat hidup
60% air
Manusia
19% lemak
4% mineral
Komponen utama
1. 50% di dalam otot
2. 10% di kulit
3. 20% di tulang dan tulang rawan
4. 20% jaringan lain (gigi, rambut,
kuku, darah, cairan tubuh)
69
ASAM AMINO
Struktur Dasar  Asam Amino
H
H
N
H
C
R
C
O
COOH = gugus karboksil
OH
NH2
= gugus amino
R
= rantai cabang
(Perbedaan AA)
R
CH
COOH
NH2
70
KLASIFIKASI ASAM AMINO
Struktur Molekul
1. Asam amino netral : 1. Karboksil
1. Amino
2. Asam amini basic
: 1. Karboksil
2. Amino
3. Asam amino asidik : 2. Karboksil
1. Amino
71
KLASIFIKASI ASAM AMINO
Asam Amino Netral
1.
Asam amino alifatik
: Gly, Ala, Ser, Thr, Val, Leu, Ile
2.
Asam amino aromatik : Phe, Tyr
3.
Asam amino belerang : Cys, Met
4.
Asam amino heterosiklik : Trp, Pro
Asam Amino Basik
Asp, Glu
Asam Amino Asidik
His, Arg, Lys
72
KLASIFIKASI AS. AMINO
Esensil atau tidak
Esensil
Leu
Ile
Val
Trp
Phe
Met
Thr
Lys
His
Esensil
Conditional/Bersyarat
Pro  Glu
Ser
Arg  Glu, Gln, Asp
Tyr  Phe
Cys  Met, Ser
Gly  Ser
Thr
Non
Esensil
Glu
Ala
Asp
Gln
73
KLASIFIKASI PROTEIN
SUMBER
: 1. Protein Hewani
2. Protein Nabati
FUNGSI FISIOLOGIK :
Jenis Protein
Pertumbuhan
Perkembangan
Lengkap
+
+
1/2 Lengkap
-
+
Tidak Lengkap
-
-
74
KLASIFIKASI PROTEIN
Komponen Penyusun
1. Protein sederhana
Hanya terdiri atas asam-asam amino saja
2. Protein kompleks
Asam amino dan komponen lain
3. Protein derivat
75
SINTESIS PROTEIN
R1 O
R2 O
H2N – C – C – OH + H-N – C – C – OH
H
H
H
- H2O
R1 O
R2 O
+ HH2ON – C – C – NH – C – C – OH
2
H
H H
Ikatan Peptida
Polipeptida: 20 – Ratusan AA
Karakteristik Protein:
Struktur Protein:
1.
Jenis AA
1.
Primer : urutan AA
2.
Frekuensi munculnya AA
2.
Sekunder : bentuk rantai AA
3.
Urutan AA
3.
Tersier : ikatan tambahan antara
gugus R
Ketiga tk struktur ini memberikan bentuk
khas pd molekul P yg menentukan
sifat dan fungsi khasnya.
76
KLASIFIKASI PROTEIN
BENTUK
1.
1. Fibrous/Serabut
2. Globular
3. Konyugasi
Protein Fibrous
 Beberapa rantai peptida bentuk spiral yang terjalin satu
sama lain sehingga menyerupai batang kaku
 Tahan terhadap enzim pencernaan
 Terdapat pada unsur-unsur tubuh, misalnya:
-
Kolagen : protein utama jaringan ikat  30% protein total
manusia adalah kolagen
-
Elastin : dalam urat, otot, arteri, dan jaringan elastis
-
Keratin : protein dalam rambut dan kuku (sistein)
-
Miosin : protein serat otot
77
KLASIFIKASI PROTEIN
BENTUK
2. Protein globuler
Berbentuk bola, terdapat dlm jaringan tubuh, larut
dalam larutan garam dan asam encer,
mudah berubah  suhu.
Banyak terdapat pada bahan pangan :
-
albumin
: telur, susu, plasma, Hb
-
globulin
: otot, serum, kuning telur
78
KLASIFIKASI PROTEIN
BENTUK
3. Protein konyugasi
Protein sederhana yang terikat dgn non as. amino
Nama
Tersusun Oleh
Terdapat Pada
Nukleoprotein
Protein + as. Nukleat
-
Glikoprotein
Protein +
Karbohidrat
-
Fosfoprotein
Kromoprotein
(metaloprotein
)
Lipoprotein
Protein + Fosfat
Protein + Mineral/
pigmen
Protein + Lemak
-
-
inti sel, kecambah
biji-bijian
Musin pd kelenjar
ludah, tendomusin
pd tendon, hati
Kasein susu
Hb, Feritin,
Hemosiderisin
Kolesterol, Lesitin
79
PENCERNAAN PROTEIN
G1
Mulut
Esofagus
Lambung
Usus Halus
Pencernaan & Absorpsi
Mengunyah, M bercampur saliva & ditelan.
Tidak ada pencernaan
Protein
Protease Lambung
Polipeptida
Peptida
Polipeptida lbh pendek
HCl
Protease Pankreas
dipeptida, tripeptida
AA (diserap),
dipeptidase
AA bebas (diserap)
80
PENCERNAAN PROTEIN
PROTEIN
Serap melalui
Usus kecil
• Disusun berdasar
jenis AA
• Urutan yg tepat
Dicerna oleh
Proteolitik enzim
Protein Utuh
Masuk ke
dalam darah
Jenis Protein
alergi
Yang diperlukan tubuh
Ikan
Strawberi
Kerang-kerangan
81
METABOLISME PROTEIN & AA
Sumber Eksogen 70g/hr
Protein Makanan
Pencernaan
& abs
Sumber Endogen 140g/hr
Sintesis AA
non esensial
Persediaan AA
Eks ginjal
Kelebihan AA
(0.9-1 g/hr)
Transaminase
desaminase
hati
 asam heto
Amonia
Oksidasi
Protein Jaringan
Sintesis &
degradasi
Konversi
Bahan2 jaringan non
protein non esensial
Urea
Glukosa/bhn keton
Asetil Ko A, Sikllus as. citrat
Urin
CO2 + H2O + ATP
82
FUNGSI PROTEIN
1. Sumber energi bersama KH dan Lemak
2. Zat pembangun dan pengatur
3. Pertahanan tubuh (Ab)
4. Keseimbangan elektrolit, asam dan basa,
albumin
5. Menyimpan dan meneruskan sifat-sifat
keturunan.
83
MEKANISME
MAINTENANCE
perbaikan
Selama hidup
Turunan tua
Tenunan tubuh
PROTEIN
Tdk Statis
Terus menerus/
dipecah
Diganti
Menu Tenunan
Yang baru
1. Mukosa usus …… diganti setiap ½ hari
2. Protein hati dan plasma darah …… diperbaharui
setiap 6 hari
3. Sel darah …… 120 hari
4. Sel kulit …… 7 hari
84
KEBUTUHAN PROTEIN
Tergantung
- Fase pertumbuhan
- Laju pertumbuhan
Protein ekstra
- Donor darah
• Bayi
butuh protein/BB
• Dewasa
• Janin – dlm
kadungan phase
akhir > awal
- Menstruasi yg berlebih
• Kerusakan tenunan/
luka terbakar
- Haemorrahage
• TBC
85
KEBUTUHAN PROTEIN
Kebutuhan Protein
berdasarkan
• Nitrogen yg
terbuang
• Individu
• Mutu protein
Per hari
1 gr/kg BB
Protein = 6.52 (16%)x Nitrogen
86
KESEIMBANGAN NITROGEN
Perbandingan jumlah N dalam makanan dengan
kehilangan N dari tubuh melalui urine, feses,
dan permukaan tubuh.
Keseimbangan N  jlh Asupan N = jlh kehilangan N
Kesbgn. N Positif  jlh asupan N > jlh kehilangan N
Kesbg. N Negatif  jlh asupan N < jlh kehilangan N
87
MUTU PROTEIN
1. Nilai Biologik
NB =
N ditahan
N diabs.
=
N makanan – (Nurin – Nfeses)
N makanan – Nfeses
2. Net Protein utilitation
NPU = NB x Daya Cerna
Nt – (Ntk – Nmk)
Nm
=
X 100 %
3. Protein Efficiency
Ratio BB (gram)
Penambahan
Konsumsi Protein (gram)
PER =
4. Skor Kimia
SK =
mg AA per gram protein uji
mg AA per gram protein patokan
X 100 %
88
Download