PERILAKU KONSUMEN Kelas 3EA 33, 34 & 35 Materi : Pert 1,2,3 Dosen : Bani Zamzami,SE.,MM PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN MENURUT PARA AHLI 1. Menurut Mowen (2002) bahwa, “perilaku konsumen (consumer behaviour) didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa, pengalaman serta ide-ide”. 2. Menurut Kotler (2007) bahwa, “perilaku konsumen merupakan studi tentang cara individu, kelompok, dan organisasi menyeleksi, membeli, menggunakan, dan memposisikan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka”. 3. The American Marketing Association dalam Setiadi (2003) menyatakan bahwa perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi & kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. LANJUTAN... 4. Peter dan Olson (1999) dalam Simamora (2003) menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah soal keputusan. Lebih jauh lagi, keputusan adalah soal pilihan. Untuk lebih jelasnya mereka menyatakan bahwa keputusan meliputi suatu pilihan “antara dua atau lebih alternatif tindakan atau perilaku”. 5. Sastradipora (2003) menyatakan bahwa: “perilaku konsumen adalah proses dimana para individu menetapkan jawaban atas pertanyaan: perlukah, apakah, kapankah, dimanakah, bagaimanakah, dan dari siapakah membeli barang atau jasa”. DARI DEFINISI TERSEBUT TERDAPAT 3 IDE PENTING PERILAKU KONSUMEN, YAITU : 1. Perilaku konsumen bersifat dinamis. Itu berarti bahwa perilaku seorang konsumen, grup konsumen, ataupun masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. 2. Perilaku konsumen melibatkan interaksi antara afeksi (perasaan) dan kognisi (pemikiran), perilaku dan kejadian di sekitar. 3. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran, karena itu peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui formulasi dan penerapan strategi pemasaran. LANJUTAN... Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN Faktor budaya, Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. 2. Sosial Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. 3. Pribadi Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. 4. Psikologis Satu perangkat proses psikologis berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Empat proses psikologis pentingmotivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori-secara fundamental mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap berbagai rangsangan pemasaran. 1. KONSUMEN 1. Siapa Konsumen 2. Apa yang menjadi kebutuhan konsumen 3. Kapan dan bagaimana mereka membeli 4. Dalam proses pembelian siapa pencetus inisiatifnya 5. Siapakah pemberi pengaruhnya 6. Siapakah pengambil keputusan 7. Siapakah yang melakukan proses pembelian 8. Siapakah yang akan memakai produk yang dibeli DALAM PERILAKU KONSUMEN, KONSUMEN DAPAT DIBEDAKAN MENJADI DUA JENIS, YAITU 1. Konsumen individu (Personal consumer) 2. Konsumen organisasi ( Organizational consumer) KONSUMEN INDIVIDU MEMBELI BARANG ATAU JASA DENGAN TUJUAN : 1. Digunakan sendiri 2. Memenuhi kebutuhan keluarga 3. Hadiah atau pemberian kepada orang lain BENTUK KONSUMEN ORGANISASI TERDIRI ATAS : 1. Organisasi bisnis yang berorientasi laba atau tidak berorientasikan laba (profit dan non-profit business) 2. Lembaga pemerintah (baik ditingkat pusat maupun di daerah) 3. Institusi atau sarana publlik ( sekolah, rumah sakit, lembaga kemasyarakatan PENGERTIAN SEGMENTASI PASAR MENURUT PARA AHLI 1. Menurut Swastha & Handoko (1997) Segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen. 2. Menurut Pride & Ferrel (1995) Segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli dan sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok-kelompok pasar yang terdiri dari orang-orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa. LANJUTAN... 3. Menurut Swastha & Handoko (1987) Segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar menjadi segmen-segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai dengan marketing mix. 4. Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) Pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. LANJUTAN... Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar yang heterogen kedalam satuan-satuan pembeli yang homogen, dimana kepada setiap satuan pembeli yang homogen tersebut dijadikan sasaran pasar yang dicapai dengan marketing mix tersendiri. SYARAT-SYARAT PENGELOMPOKKAN PASAR SEBAGAI BERIKUT : 1. Measurability 2. Accessibility 3. Substantiability ADAPUN DIMENSI YANG DAPAT DIPAKAI SEBAGAI DASAR SEGMENTASI PASAR ADALAH SEBAGAI BERIKUT: 1. Variabel geografi 2. Variabel demografi 3. Variabel psikografi 4. Variabel perilaku MANFAAT SEGMENTASI PASAR 1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah. 2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar. 3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif. 4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar. 5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar. KELEMAHAN SEGMENTASI 1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek. 2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan. 3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon. 4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa. PENGERTIAN KEPUASAN KONSUMEN 1. Menurut Umar, 2005:65 Kepuasan Konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya. Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu yang lama. 2. Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller yang dikutip dari buku Manajemen Pemasaran (2007:177) mengatakan bahwa Kepuasan Konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan JENIS KEPUASAN KONSUMEN TERBAGI MENJADI 2, YAITU : 1. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang. 2. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah . DALAM MENENTUKAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN, TERDAPAT LIMA FAKTOR UTAMA YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH PERUSAHAAN YAITU : a. Kualitas produk b. Kualitas pelayanan c. Emosional d. Harga e. Biaya METODE PENGUKURAN KEPUASAAN KONSUMEN 1. Sistem keluhan dan saran Organisasi yang berpusat pelanggan (Customer Centered) memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk menyampaikan saran dan keluhan. 2. Ghost shopping Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang untuk berperan atau bersikap sebagai pembeli potensial, kemudian melaporkan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut. LANJUTAN... 3. Lost customer analysis Perusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi. 4. Survai kepuasan pelanggan Umumnya penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan dengan penelitian survai, baik melalui pos, telepon, maupun wawancara langsung. PENGERTIAN PROFITABILITAS Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. SEGMENTASI DAN PROFITABILITAS A. Tingkatkan Efisiensi Proses Produksi Proses produksi yang efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah pula biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya produksi, maka margin keuntungan juga semakin tinggi. B. Fokus Pada “Core Business” TerpentingAndaApakah Anda sudah mengetahui apa sebenarnya Core Business di mana Anda harus menfokuskan waktu, energi dan pikiran? Jika Anda melenceng pada hal-hal yang tidak penting, maka yang sedah Anda lakukan adalah pemborosan sumberdaya yang sangat berharga, yaitu waktu Anda. C. Berdayakan Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui Kepemimpinan Manusia adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat penghargaan Anda pada aspek manusia, semaking tinggi pula tingkat kemampuan untuk menciptakan keberhasilan organisasi. LANJUTAN... D. Pertajam Kecerdasan Organisasi Apakah organisasi Anda merupakan organisasi yang cerdas? Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi pula kemampuan organisasi Anda dalam menavigasikan diri ke arah masa depan yang lebih baik. E. Kompensasi Yang Sesuai Manusia ingin dihargai. Jika Anda membayar lebih rendah dibandingkan kemampuan dan usaha yang sudah mereka berikan bagi organisasi Anda, mereka akan merasa dirugikan. Jika mereka merasa dirugikan, maka sebaiknya Anda jangan berharap mereka akan memberikan yang terbaik bagi organisasi Anda. PENGGUNAAN SEGMENTASI DALAM STRATEGI PEMASARAN Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik: 1. Measurable 2. Accessible 3. Substantial 4. Differentiable 5. Actionable LANGKAH DALAM MENGEMBANGKAN SEGMENTASI YAITU: 1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian. 2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen. RENCANA PERUBAHAN Rencana perubahan terbagi menjadi 2, yaitu: 1. Analisis konsumen dan kebijakan sosial 2. Perubahan struktur pasar konsumen ANALISIS KONSUMEN DAN KEBIJAKAN SOSIAL Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut: 1. Analisis Kebutuhan 2. Pencarian Informasi 3. Evaluasi Alternatif 4. Keputusan Pembelian 5. Sikap Paska Pembelian KEBIJAKAN SOSIAL Prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihanpilihan tindakan sebagai berikut: 1. Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan. 2. Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai benar dan salah. 3. Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas. PERUBAHAN STRUKTUR PASAR KONSUMEN Struktur Pasar Konsumen - Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli: 1. Pasar Persaingan Sempurna 2. Pasar Monopolistik 3. Pasar Oligopoli 4. Pasar Monopoli SIFAT-SIFAT PASAR PERSAINGAN SEMPURNA : 1. Jumlah penjual dan pembeli banyak 2. Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain 3. Penjual bersifat pengambil harga (price taker) 4. Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply) 5. Posisi tawar konsumen kuat 6. Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata 7. Sensitif terhadap perubahan harga 8. Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar SIFAT-SIFAT PASAR MONOPOLISTIK : 1. Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda 2. Mirip dengan pasar persaingan sempurna 3. Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda 4. Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga 5. Relatif mudah keluar masuk pasar SIFAT-SIFAT PASAR OLIGOPOLI : 1. Harga produk yang dijual relatif sama 2. Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses 3. Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar 4. Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain SIFAT-SIFAT PASAR MONOPOLI : 1. Hanya terdapat satu penjual atau produsen 2. Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN Kotler dan Keller (2007:214) menjelaskan proses pengambilan keputusan merupakan psikologis dasar yang memainkan peranan dalam memahami bagaimana konsumen aktual mengambil keputusan pembelian. bahwa proses penting secara TIPE-TIPE PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Keputusan terprogram atau keputusan terstruktur keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat di program. 2. Keputusan setengah terprogram atau setengah terstruktur keputusan yang sebagian dapat deprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin, dan sebagian tidak terstruktur. 3. Keputusan tidak terprogram atau tidak trestruktur keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. MODEL PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Model Perilaku Keputusan · Model Ekonomi, yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasional · · Model Manusia Administrasi, dikemukakan oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang tidak mennginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan. · Model Manusia Mobicentrik, dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai trauma sehingga prang harus selalu bergerak bebas mengambil keputusan. · Model Manusia Organisasi, Dikemukakan oleh W.F.Whyte, model ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan keputusan. · Model Pengusaha Baru, dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pasa sifat kompetitif. Model Sosial, dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang sering tidak rasional dalam mengambil keputusan LANJUTAN... b. Model Prestkriptif dan Deskriptif - Model Preskriptif Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan - Model Deskritif Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu Model preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif berdasarkan pada realitas observasi. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH 1. Alternatif-alternatif dibedakan dengan cara yang relevan, misalnya pembelian rumah, alternatif pemilihan adalah lingkungan rumah (bersih, tidak banjir, dekat kota atau mudah transportasi), bahan baku, harga (cicilan rendah dan lama). 2. Tersedia waktu yang memadai untuk pertimbangan yang mendalam untuk membeli produk. 3. Terdapat tingkat keterlibatan (relevansi pribadi) yang tinggi yang menyertai pembelian. TERDAPAT 5 FAKTOR INTERNAL YANG RELEVAN TERHADAP PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN PEMBELIAN: A. Motivasi (motivation) suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu. b. Persepsi (perception) hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut. c. Pembentukan sikap (attitude formation) penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka atau tidak suka seseorang akan suatu hal. LANJUTAN... d. Integrasi (integration) kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut. e. Pembelajaran (learning) proses belajar yang dilakukan seseorang setelah membeli produk tersebut dengan melihat apakah produk tersebut memiliki kegunaan dan akan dijadikan sebagai alternatif dalam pembelian selanjutnya PEMBELIAN Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan perlengkapan. Kegiatan tersebut terkadang disebut Pengadaan barang. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan. ADA TUJUH STRUKTUR KEPUTUSAN MEMBELI YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN, YAITU: 1. 2. 3. 4. Keputusan tentang jenis produk. Konsumen dapat memutuskan untuk membelanjakan uangnya untuk membeli produk X atau tujuan lain selain melakukan pembelian. Keputusan tentang jenis produk. Konsumen memutuskan untuk membeli produk X dengan bentuk tertentu (ukuran, mutu, corak,dan sebagainya). Keputusan tentang merek. Konsumen memutuskan merk yang akan diambil. Perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merk. Keputusan tentang penjualan. Konsumen memutuskan dimana akan membeli (toko serba ada, elektronik, toko khusus dan lain-lain, perusahaan ( termasuk pedagang besar, pengecer) Harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu LANJUTAN... 5. Keputusan tentang jumlah produk. Konsumen memutuskan jumlah produk yang akan dibeli. 6. Keputusan tentang waktu pembelian. Konsumen memutuskan kapan harus membeli (kapan uang/kesempatan tersedia). 7. Keputusan tentang cara pembayaran. Konsumen memutuskan mode pembelanjaan yang disukainya, perusahaan harus mengetahui hal ini yang akan mempengaruhi dalam penawaran pembayaran (discount untuk tunai, kemudahan kredit, bunga rendah, dan lain-lain). DIAGNOSA PERILAKU KONSUMEN Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yaitu: 1. Untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. 2. Perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. 3. Pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. TERDAPAT TIGA PENDEKATAN UTAMA DALAM MENELITI PERILAKU KONSUMEN 1. Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya 2. Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. 3. Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika.