gangguan kepribadian - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

advertisement
GANGGUAN
KEPRIBADIAN
RENY YUNIASANTI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
PENGERTIAN
• Pola perilaku atau cara berhubungan dengan orang lain yang
benar-benar kaku.
• Kekakuan tersebut menghalangi mereka untuk menyesuaikan
diri terhadap tuntutan eksternal.
KLASIFIKASI MENURUT DSM
• KELOMPOK A : orang yang dianggap aneh atau eksentrik.
 PARANOID
 SKIZOID
 SKIZOTIPAL
• KELOMPOK B : orang dengan perilaku yang terlalu dramatis, emosional atau
eratik (tidak menentu)
 ANTISOSIAL
 BORDERLINE
 HISTRIONIK
 NARSISISTIK
• KELOMPOK C : orang yang seringkali tampak cemas atau ketakutan
 AVOIDANT
 DEPENDEN
 OBSESIF KOMPULSIF
KELOMPOK A -> aneh & eksentrik
1. GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID
• Ciri utama: perasaan curiga yang berulang-cenderung untuk
menginterpretasi perilaku orang lain sebagai hal yang
mengancam atau merendahkan.
• Sangat tidak percaya pada orang lain
• Hubungan sosialnya buruk
• Masih bisa bekerja
• Terlalu sensitif terhadap kritikan nyata atau yang dibayangkan
Lanjutan
•
•
•
•
•
Mudah marah jika merasa diperlakukan dengan tidak baik
Tidak mempercayakan rahasia pribadinya pada orang lain
Mempertanyakan ketulusan dalam persahabatan
Mencurigai kesetiaan dalam hubungan erat
Cenderung hypervigilant (sangat hati-hati) dan selalu waspada
terhadap sesuatu yang mengancam
• Menolak untuk disalahkan walau ada bukti
Lanjutan..
• Terlihat “dingin”, menjaga jarak, licik, pembohong dan tidak punya
rasa humor
• Cenderung argumentatif
• Cenderung tidak mencari penanganan
• Memandang orang lain sebgai penyebab dari masalah mereka
• Laki-laki > perempuan
KRITERIA DIAGNOSTIK PARANOID DALAM DSM IV
A. Ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif (menyebar) kepada
orang lain sehingga motif mereka dianggap sebagai berhati dengki,
dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam konteks,
seperti yang ditunjukkan empat (atau lebih) berikut:
(1).menduga tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain
memanfaatkan, membahayakan atau mengkhianati dirinya.
(2).preokupasi dengan keraguan yang tidak pada tempatnya
tentang loyalitas atau kejujuran teman atau rekan kerja.
(3).enggan untuk menceritakan rahasia orang lain karena takut
yang tidak perlu bahwa informasi akan digunakan secara jahat
melawan dirinya.
Lanjutan
(4).membaca arti merendahkan atau mengancam yang tersembunyi
dari ucapan atau kejadian yang biasa.
(5).secara persisten menanggung dendam yaitu tidak memaafkan
kerugian, cedera atau kelalaian.
(6).merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya yang
tidak tampak bagi orang lain dan dengan cepat bereaksi secara
marah atau balas menyerang.
(7).memiliki kecurigaan yang berulang, tanpa pertimbangan, tentang
kesetiaan atau mitra seksual.
Lanjutan
B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skozfrenia, suatu
gangguan mood dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain
dan bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum.
Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizoffrenia,
tambahkan “pramorbid”, misalnya “gangguan kepribadian
paranoid (pramorbid)”.
DIAGNOSIS BANDING
• Gangguan delusional -> pada paranoid tidak ditemukan waham yang
terpaku
• Skizofrenia paranoid -> pada paranoid tidak ditemukan halusinasi dan
pikiran formal
• Gangguan kepribadian borderline -> pada paranoid, mereka jarang
mampu terlibat secara berlebihan dan rusuh dalam persahabatan
dengan orang lain
• Gangguan kepribadian antisosial -> pada paranoid tidak ditemukan
karakter antisosial sepanjang riwayat perilaku antisosial yang muncul
• Gangguan kepribadian skizoid -> mereka menarik diri dan
menjauhkan diri dari orang lain tapi tidak memiliki gagasan paranoid
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
• Pada beberapa orang gangguan kepribadian paranoid terjadi seumur
hidup
• Seringkali menjadi tanda munculnya skizofrenia
• Pada sebagian orang, pasien memiliki masalah seumur hidup dan
memiliki masalah perkawinan serta pekerjaan
Contoh kasus
Seorang pensiunan pengusaha berusia 85 tahun diwawancarai oleh
pekerja sosial untuk menentukan kebutuhan perawatan kesehatan
bagi dirinya serta istrinya yang sakit dan lemah. Pria ini tidak memiliki
sejarah penanganan gangguan mental. Ia terlihat sehat dan waspada
secara mental. Ia dan istrinya telah menikah selama 60 tahun dan
tampak bahwa istrinya adalah satu-satunya orang yang ia percaya. Dia
selalu curiga pada orang lain. Ia tidak akan mengungkapkan informasi
pribadi pada siapapun kecuali pada istrinya. Ia yakin bahwa orang lain
akan mengambil keuntungan darinya.
Lanjutan
Ia menolak tawaran bantuan dari kenalannya karena ia curiga
dengan motif mereka. Saat menerima telepon ia akan menolak
untuk menyebutkan namanya sampai ia tahu maksud si
penelepon. Ia meluangkan waktu yang cukup banyak untuk
memonitor investasinya dan pernah bertengkar dengan
pialangnya saat terjadi kesalahan dalam rekening bulanannya
yang membuatnya curiga bahwa pialangnya tersebut berusaha
menutupi transaksi yang curang.
KELOMPOK A -> aneh & eksentrik
2. GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID
• Ciri utama : kurangnya minat sosial, social withdrawal dan extreme
loner.
• Emosinya tampak dangkal atau tumpul (“dingin”), dalam kadar yang
lebih rendah dari skizofrenia
• Mereka jarang marah, bahagia atau sedih dalam taraf yang kuat
• Mereka tampak menjaga jarak
• Wajahnya jarang menampilkan ekspresi emosional, jarang
tersenyum atau salam kepada orang lain
• Tidak terpengaruh dengan kritik atau pujian
• Kontak dengan realitas mereka lebih baik dibanding skizofrenia
Lanjutan
• Pria -> cenderung jarang berkencan atau tidak menikah
• Perempuan -> cenderung menerima ajakan romantis, namun
pasif dan menikah, mereka jarang berinisiatif
mengembangkan ikatan emosionalnya dengan pasangan
• Ada kesenjangan antara penampilan luar dengan inner life,
misalnya terlihat tidak minat secara seksual tapi menjadi
voyeuristik dan tertarik dengan pornografi
• Tampaknya mereka juga memiliki sensitivitas yang kuat, rasa
ingin tahu yang mendalam akan orang lain dan harapan akan
cinta yang tidak dapat diekspresikan
• Beberapa mengalihkan sensitivitas diekspresikan dengan rasa
mendalam thd hewan
KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOID DALAM DSM IV
A.
Pola pervasif dari hubungan sosial dan rentang pengalaman emosi
yang terbatas dalam lingkungan interpersonal, dimulai pada masa
dewasa awal dan ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang
dinyatakan oleh empat (atau lebih) berikut:
(1).tidak memiliki minat ataupun menikmati hubungan dekat,
termasuk menjadi bagian dari keluarga
(2).hampir selalu memilih aktivitas seorang diri
(3).memiliki sedikit, jika ada, minat mengalami pengalaman
seksual dengan orang lain
(4).merasakan kesenangan dalam sedikit, jika ada, aktivitas
(5).tidak memiliki teman dekat atau orang yang dipercaya selain
sanak saudara derajat pertama
Lanjutan
(6).tampak tidak acuh terhadap pujian atau kritik orang lain
(7).menunjukkan kedinginan emosi, pelepasan atau pendataran
afektivitas
B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skozfrenia, suatu
gangguan mood dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain
atau suatu gangguan perkembangan pervasif dan bukan karena efek
fisiologis langsung dari kondisi medis umum.
Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizoffrenia,
tambahkan “pramorbid”, misalnya “gangguan kepribadian skizoid
(pramorbid)”.
DIAGNOSIS BANDING
 Skizofrenia -> pasien skizoid tidak memiliki sanak saudara
skizofrenik, dan mereka memiliki riwayat pekerjaan yang berhasil.
Pasien juga tidak memiliki waham atau halusinasi.
 Gangg.Keprib.Paranoid -> pasien paranoid lebih menunjukkan
keterlibatan sosial, riwayat perilaku agresif verbal & cenderung
melakukan proyeksi atas perasaan mereka.
 OCPD -> pasien OCPD memiliki riwayat hubungan objek yang lebih
banyak di masa lalu dan tidak terlibat lamunan autistik.
 Gangg.Kepr.Skizotipal -> pasien ini lebih mirip dengan pasien
skizofrenik dalam hal keanehan persepsi, pikiran, perilaku dan
komunikasi.
 Gangg.Kepr.Menghindar -> sama-sama terisolasi, tapi pasien
memiliki masih minat sosial.
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
• Onset biasanya pada masa anak-anak awal
• Gangguan berlangsung lama tapi tidak selalu seumur hidup
Contoh kasus
John, seorang pensiunan polisi berusia 50 th, mengalami gangguan
psikologis sejak anjing kesayangannya mati ditabrak mobil. Sejak itu ia
merasa sedih dan lelah. Ia menjadi sulit konsentrasi dan sulit tidur. Ia
tinggal sendiri dan lebih senang menyendiri. Membatasi kontak
dengan orang lain hanya dengan menyapa “Halo” atau “Apa
kabar?”,sambil terus berlalu. Ia merasa bahwa percakapan sosial hanya
membuang-buang waktu dan merasa canggung jika ada orang lain
yang mencoba membina hubungan persahabatan. Ia tidak memiliki
minat sosial yang nyata, meskipun ia gemar membaca atau melihat
berita di tv.
Lanjutan Contoh kasus
Satu-satunya hubungan yang ia miliki adalah dengan anjingnya.
Dengan anjingnya, ia merasa dapat berbagi perasaan yang sensitif dan
lebih hangat daripada yang dapat ia bagi dengan orang lain. Ia sering
bertukar kado dengan anjingnya. Ia memberi hadiah kepada anjingnya
dan membeli minuman – yang ia bayangkan merupakan hadiah dari
anjingnya. Satu-satunya peristiwa yang membuatnya sedih adalah saat
kematian anjingnya. Ketika orang tuanya meninggal, ia tidak
menunjukkan respon emosional yang sewajarnya seperti orang yang
sedih. Ia merasa dirinya berbeda dari orang lain dan bingung dengan
adanya emosionalitas yang dia lihat pada orang lain.
KELOMPOK A -> aneh & eksentrik
3. GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOTIPAL
• Ditandai dengan keeksentrikan dalam berpikir dan
berperilaku, namun tanpa ciri psikotik yang jelas.
• Bisa menjadi sangat cemas dalam situasi sosial, bahkan saat
sedang berinteraksi dengan orang yang dikenalnya.
• Kecemasan sosialnya tampaknya berkaitan dengan pikiran
paranoid (takut akan disakiti orang lain)
• Keeksentrikannya meliputi perilaku, persepsi dan keyakinan
yang ganjil.
Lanjutan…
• Mengembangkan ideas of reference: sebuah bentuk pikiran
delusional dimana seseorang membaca makna pribadi dari perilaku
orang lain atau peristiwa eksternal, seperti keyakinan bahwa orang
lain sedang membicarakan mereka.
• Mereka bisa terlibat dalam “pikiran magis”, seperti keyakinan
bahwa mereka memiliki indera keenam atau bahwa orang lain
dapat merasakan perasaan mereka.
• Pembicaraan mereka sering tidak jelas atau abstrak dalam artian
yang tidak biasa, sehingga sulit dipahami
Lanjutan…
• Penampilan mereka berantakan, menunjukkan sikap dan perilaku
yang tidak umum seperti berbicara sendiri saat bersama orang lain
• Wajah mereka hanya menunjukkan sedikit emosi
• Cenderung menarik diri secara sosial dan menjaga jarak
• Mereka tampak cemas berada di sekitar orang-orang yang tidak
dikenal
• Laki-laki > perempuan
• Tidak termasuk pada perilaku yang berkaitan dengan budaya atau
ritual agama seperti voodoo dan keyakinan magis lainnya
KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOTIPAL DALAM DSM IV
A. Pola pervasif defisit sosial dan interpersonal yang ditandai oleh
ketidaksenangan akut dengan, dan penurunan kapasitas untuk,
hubungan erat dan juga oleh penyimpangan kognitif atau persepsi
dan perilaku eksentrik, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak
dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau
lebih) berikut:
(1).gagasan yang menyangkut diri sendiri (ideas of reference)
(kecuali waham yang menyangkut diri sendiri)
(2).keyakinan aneh atau pikiran magis yang mempengaruhi perilaku
dan tidak konsisten dengan norma kultural (misalnya, percaya
takhyul, percaya dapat melihat apa yang akan terjadi, telepati,
indera keenam, pada anak-anak dan remaja, khayalan atau
preokupasi yang kacau)
Lanjutan
(3).pengalaman persepsi yang tidak lazim, termasuk ilusi tubuh
(4).pikiran dan bicara yang aneh (misalnya samar-samar,
sirkumstansialitas, metaforik, terlalu berbelit-belit atau
stereotipik)
(5).kecurigaan atau ide paranoid
(6).afek yang tidak sesuai atau terbatas
(7).perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik atau janggal
(8).tidak memiliki teman akrab atu orang yang dipercaya selain
sanak saudara derajat pertama
(9).kecemasan sosial yang berlebihan yang tidak menghilang
dengan keakraban dan cenderung disertai dengan ketakutan
paranoid ketimbang pertimbangan negatif tentang diri sendiri
Lanjutan
B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skozfrenia, suatu
gangguan mood dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain
atau suatu gangguan perkembangan pervasif.
Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizofrenia,
tambahkan “pramorbid”, misalnya “gangguan kepribadian
skizotipal (pramorbid)”.
DIAGNOSIS BANDUNG
• Gangg.Kepr.Skizoid ->pasien skizotipal memiliki keanehan dalam
perilaku, pikiran, persepsi dan komunikasi dan memiliki riwayat
keluarga skizofrenik
• Skizofrenia -> pasien skizotipal tidak memiliki ciri-ciri psikosis
• Gangg.Kepr.Paranoid -> pasien paranoid memiliki tanda kecurigaan
tetapi tidak memiliki perilaku aneh
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
• 10% pasien skizotipal melakukan bunuh diri
• Pasien skizotipal sebagian besar dilaporkan memiliki gangguan
skizofrenia
• Skizotipal merupakan kepribadian premorbid dari skizofrenia
• Banyak pasien yang mempertahankan kepribadian skizotipalnya
seumur hidup, menikah dan bekerja dengan tetap
mempertahankan keanehannya
Contoh kasus
Jonathan, mekanik, pria 27 tahun, memiliki sedikit teman dan lebih
memilih membaca novel fiksi ilmiah dibandingkan bersosialisasi
dengan orang lain. Ia jarang bergabung dalam percakapan dengan
orang lain. Suatu saat ia tampak seperti hanyut dalam pikirannya
sendiri. Ia sering menunjukkan ekspresi ganjil di wajahnya. Mungkin
ciri perilaku yang paling tidak umum adalah ia melaporkan pengalaman
yang datang sewaktu-waktu akan perasaan bahwa almarhum ibunya
berdiri di dekatnya. Keyakinan ini menenangkan baginya dan ia
menantikan terjadinya peristiwa itu kembali. Jonathan menyadari hal
tersebut tidak nyata. Ia tidak pernah mencoba untuk menyentuh ruh
tersebut. Perasaan berada di dekat ruh ibunya merupakan pengalaman
yang cukup menenangkan katanya.
Catman -> skizotipal?
KELOMPOK B -> dramatis, emosional atau eratik (tidak
menentu)
1. GANGGUAN KEPRIBADIAN ANTISOSIAL
• Ditandai dengan perilaku antisosial dan tidak bertanggung jawab
serta kurangnya penyesalan untuk kesalahan mereka
• Secara berulang melakukan pelanggaran terhadap hak orang lain
dan sering melanggar hukum
• Mengabaikan norma dan konvensi sosial, impulsif dan gagal
membina komitmen interpersonal dan pekerjaan
Lanjutan…
• Sering pula menunjukkan kharisma dalam penampilan mereka
• IQ minimal rata-rata
• Ciri yang menonjol : kurangnya kecemasan saat berhadapan dengan
situasi yang mengancam, kurang rasa bersalah dan penyesalan atas
kesalahan mereka
• Sebelumnya disebut PSIKOPAT -> patologis pada fungsi psikis
• Lalu SOSIOPAT -> patologis pada fungsi sosial
Lanjutan…
• Terdapat 2 dimensi psikopati yaitu:
 DIMENSI KEPRIBADIAN
Ciri kepribadian: kharisma di luar, egois, self centeredness,
kurang empati, keji, tidak menyesal atas kesalahan, tidak
menghargai perasaan dan kesejahteraan orang lain, tidak
bertanggung jawab, tidak peka dengan kebutuhan orang lain,
Lanjutan…
 DIMENSI PERILAKU
Gaya hidup tidak stabil dan antisosial, sering
berhadapan dengan hukum, riwayat kerja yang minim
dan hubungan tidak stabil, impulsif, memiliki masalah
perkawinan, tidak memiliki rencana jangka panjang,
melakukan kekerasan, penyalahgunaan obat dan
alkohol
KRITERIA DIAGNOSTIK GANGG.KEPR.ANTISOSIAL DALAM DSM
IV
A. Terdapat pola pervasif tidak menghargai dan melanggar hak
orang lain yang terjadi sejak usia 15 tahun,seperti yang
ditunjukkan oleh tiga (atau lebih) berikut:
(1).gagal untuk mematuhi norma sosial dengna
menghormati perilaku sesuai hukum seperti yang
ditunjukkan dengan berulang kali melakukan tindakan
yang menjadi dasar penahanan
(2).ketidakjujuran, seperti yang ditunjukkan oleh berulang
kali berbohong, menggunakan nama samaran, atau
menipu orang lain untuk mendapatkan keuntungan atau
kesenangan pribadi
Lanjutan
(3).impulsivitas atau tidak dapat merencanakan masa depan
(4).iritabilitas dan agresivitas, seperti yang ditunjukkan oleh
perkelahian fisik atau penyerangan yang berulang
(5).secara sembrono mengabaikan keselamatan diri sendiri atau
orang lain
(6).terus menerus tidak bertanggung jawab, seperti ditunjukkan
oleh kegagalan berulang kali untuk mempertahankan perilaku
kerja atau menghormati kewajiban finansial
(7).tidak adanya penyesalan, seperti yang ditunjukkan oleh acuh
tak acuh terhadap atau mencari-cari alasan telah disakiti,
dianiaya atau dicuri oleh orang lain
B. Individu sekurang-kurangnya berusia 18 tahun
Lanjutan
C. Terdapat tanda-tanda gangguan konduksi dengan onset sebelum
usia 15 tahun
D. Terjadinya perilaku antisosial tidak semata-mata selama perjalanan
skizofrenia atau suatu episode manik
DIAGNOSIS BANDING
•
•
•
Perilaku ilegal -> gangg.kepr.antisosial melibatkan banyak bidang
dalam kehidupan seseorang.
Penyalahgunaan zat dan gangg.kepr.antisosial-> jk dimulai pada
masa anak-anak dan terus memasuki kehidupan dewasa, kedua
diagnosis harus didiagnosis.
Diagnosis gangg.kepr.antisosial tidak diperlukan jika terdapat
diagnosis MR, skizofrenia atau mania
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
•
•
•
•
Puncak perilaku antisosial biasanya terjadi pada masa remaja akhir
Biasanya gejala akan menurun seiring dengan bertambahnya usia
Banyak pasien yang mengalami gejala somatisasi dan keluhan fisik
Seringkali disertai dengan gangguan depresif, penyalahgunaan zat
dan alkohol
Antisosial?
Kasus Ryan Mendunia Diberi Julukan The Smiling Killer,
Ryan Tak Peduli
Cirebon - Very Idham Henyansyah alias Ryan, berjuluk Jagal
dari Jombang atas kasus 11 pembunuhan berantai yang
dilakukannya. Kini media asing memberi julukan baru, The
Smiling Killer. Apa tanggapan Ryan?
"Apaan tuh? Sebodo mau disebut apaan juga," tukas Ryan
dalam perbincangan dengan detikcom di Lapas Kelas 1
Kesambi, Cirebon, Jumat (15/10/2010).
Menurut Ryan, dia sama sekali tidak menduga akan
mendapatkan publikasi luas atas perbuatannya. Apalagi
kalau sampai kemudian dibuatkan film dokumenter yang
tayang di mancanegara.
Lanjutan
"Nggak tahu," kata Ryan pendek soal rencana penayangan film
dokumenternya.
Ryan mengatakan, dia dulu pernah becanda dengan teman-teman saat
masih SMA. Bagaimana caranya supaya jadi orang terkenal.
"Terus gue bilang, bunuh saja orang terkenal sebanyak-banyaknya. Eh,
jadi terkenal benaran deh. Terkenal jeleknya," sesal Ryan.
Lanjutan
Kasus pembunuhan yang dilakukan Ryan menggegerkan Tanah Air
pada medio 2008. Berawal dari kasus mutilasi di Depok, terkuak Ryan
juga telah membunuh 10 orang lain termasuk di Jombang, Jawa Timur.
Ryan kini mendekam di Lapas Kelas 1 Kesambi Cirebon.
Kisah Ryan pun menarik perhatian media asing. Hasilnya, film
dokumenter Ryan akan mendunia lewat TV kabel di saluran Crime and
Investigation Network (CIN). Bahkan Ryan diberi julukan baru, The
Smiling Serial Killer.
Tayangan ini akan tayang perdana Minggu (17/10/2010) pukul 20.00
WIB. Di Indovision, CIN ditayangkan pada channel 208.
(http://www.detiknews.com/read/2010/10/15/143044/1466038/10/dibe
ri-julukan-the-smiling-killer-ryan-tak-peduli)
KELOMPOK B -> dramatis, emosional atau eratik
(tidak menentu)
2. GANGGUAN KEPRIBADIAN BORDERLINE
• Ditandai dengan ketidakstabilan dalam hubungan, citra diri
dan mood serta kurangnya kontrol atas impuls
• Perilakunya berada pada batas(ambang) antara NEUROSIS dan
PSIKOSIS
• Hampir selalu berada dalam keadaan krisis
• Pergeseran mood sangat sering. Pasien dapat bersifat
argumentatif di satu waktu dan depresif di lain waktu serta
selanjutanya mengeluh tidak memiliki perasaan pada waktu
lainnya
• Mood berkisar dari kemarahan dan iritabilitas sampai pada
depresi dan kecemasan yang masing-masing berlangsung dari
beberapa jam hingga beberapa hari
Lanjutan
•
•
•
•
•
Ketidakstabilan dalam citra diri membuat mereka berada dalam
perasaan kosong dan kebosanan terus menerus
Perilakunya sangat tidak dapat diramalkan
Mereka kesulitan dalam mengendalikan kemarahan dan rentan
terhadap perkelahian
Perilakunya seringkali impulsif, misalnya kawin lari dengan orang
yang baru dikenal, aktivitas seksual sembarangan, penyalahgunaan
obat, konsumtif dalam belanja, berjudi, dsb
Perilaku impulsif ini seringkali bersifat self destructive seperti self
mutilation, isyarat-isyarat bunuh diri serta percobaan bunuh diri
yang aktual misalnya berusaha mengiris pergelangan tangan atau
menyundut tubuhnya dengan rokok
Lanjutan
•
•
•
•
•
•
Mereka sangat takut akan sendirian dan akan melakukan usahausaha nekat untuk menghindari perasaan ditinggalkan
Ketakutan akan ditinggalkan membuat mereka menjadi pribadi yang
menuntut secara sosial
Penolakan sosial membuatnya sangat marah dan mengakibatkan
kerenggangan hubungan sosial
Perasaan mereka terhadap orang lain sangat mendalam dan
berubah-ubah
Mereka silih berganti antara melakukan pemujaan yang ekstrem
(saat kebutuhan mereka terpenuhi) dan memendam kebencian (saat
mereka merasa terabaikan)
Seringkali berpindah-pindah pasangan secara cepat dan menggebugebu
Lanjutan
•
•
•
Orang yang dipuja akan diperlakukan dengan penuh kebencian saat
hubungan berakhir atau saat mereka merasa orang tersebut gagal
dalam memenuhi kebutuhan mereka
Mereka memiliki hubungan yang sangat bermasalah dengan
keluarga dan memiliki riwayat traumatis saat anak-anak seperti
kehilangan atau perpisahan dengan orang tua, penganiayaan,
kekerasan atau pengabaian
Sulit bekerjasama saat psikoterapi. Menuntut dukungan yang besar
pada terapis, menelepon terus menerus atau pura-pura bunuh diri
untuk mendapat dukungan atau meninggalkan terapis secara dini.
KRITERIA DIAGNOSTIK GANGG.KEPR.BORDERLINE
DALAM DSM IV
Pola pervasif ketidakstabilan hubungan interpersonal, citra diri dan afek
dan impulsivitas yang jelas pada masa dewasa awal dan ditemukan
dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih)
berikut:
(1).usaha mati-matian untuk menghindari ketinggalan yang nyata atau
khayalan.Catatan:tidak termasuk perilaku bunuh diri atau mutilasi diri
yang ditemukan dalam kriteria 5
(2).pola hubungan interpersonal yang tidak stabil dan kuat yang ditandai
oleh perubahan antara ekstrim-ekstrim idealisasi dan devaluasi
(3).gangguan identitas:citra diri atau perasaan diri sendiri yang tidak
stabil secara jelas dan persisten
Lanjutan
(4).impulsivitas pada sekurangnya dua bidang yang membahayakan diri
sendiri (misalnya berbelanja,seks,penyalahgunaan zat,ngebut gilagilaan,pesta makan).Catatan:tidak termasuk perilaku bunuh diri atau
mutilasi diri yang ditemukan dalam kriteria 5
(5).perilaku,isyarat atau ancaman bunuh diri yang berulangkali, atau
perilaku mutilasi diri
(6).ketidakstabilan afektif karena reaktivitas mood yang jelas (misalnya
disforia episodik kuat,iritabilitas,atau kecemasan biasanya
berlangsung beberapa jam dan jarang lebih dari beberapa hari)
(7).perasaan kosong yang kronis
(8).kemarahan yang kuat dan tidak pada tempatnya atau kesulitan dalam
mengendalikan kemarahan(misalnya sering menunjukkan
temper,marah terus menerus,perkelahian fisik berulangkali)
Lanjutan
(9).ide paranoid yang transien dan berhubungan dengan stres,
atau gejala disosiatif yang parah
DIAGNOSIS BANDING
•
•
Skizofrenia -> BPD tidak ada episode psikotik, gangguan pikiran dan
tanda skizofrenik lain yang berkepanjangan
Skizotipal -> BPD tidak menunjukkan gagasan yang aneh, dan
pikiran yang sangat aneh
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
• Gangguan ini cukup stabil dan pasien menunjukkan perubahan
seiring dengan perubahan waktu
• Penelitian longitudinal menunjukkan gangguan ini tidak
mengarah ke skizofrenia
• Namun, rentan untuk mengalami episode gangguan depresi
berat
• Diagnosis biasanya dibuat sebelum usia 40 tahun
Contoh kasus
Klien : “Saya menahan kemarahan dalam diri saya, yang terjadi
adalah..saya tidak dapat merasakannya, saya mendapat
serangan panik. Saya menjadi sangat gugup, merokok terlalu
banyak. Jadi apa yang terjadi pada saya, saya adalah
cenderung ‘meledak’. Berurai air mata atau menyakiti diri
atau apapun..karena saya tidak tahu bagaimana caranya
untuk mengatasi semua perasaan yang campur aduk ini.
Konselor : “Apa contoh terbaru dari ‘ledakan’ itu?”
Klien : “Beberapa bulan yang lalu saya sendirian di rumah, saya
ketakutan! Saya mencoba mengontak pacar saya dan saya
tidak bisa melakukannya..Saya tidak tahu dimana dia berada.
Semua teman saya tampak sibuk malam itu dan saya tidak
punya siapa-siapa untuk diajak bicara..saya makin dan
semakin gugup dan makin dan semakin kacau.
Lanjutan
Klien : “…Akhirnya..dor!...saya ambil rokok dan menyalakannya dan
menancapkannya di lengan saya. Saya tidak tahu mengapa
saya melakukan hal itu karena saya tidak peduli pada hal itu.
Saya kira pada waktu itu saya merasa bahwa saya harus
melakukan sesuatu yang dramatis….”.
KELOMPOK B -> dramatis, emosional atau eratik
(tidak menentu)
3. GANGGUAN KEPRIBADIAN HISTRIONIK
•
•
•
•
•
Ditandai oleh kebutuhan yang berlebihan akan perhatian,
pujian, dukungan berulang dan persetujuan
Melibatkan emosi yang berlebihan dan kebutuhan yang besar
untuk menjadi pusat perhatian
Cenderung dramatis dan emosional namun emosi mereka
tampak dangkal, dibesar-besarkan dan mudah berubah
Mereka dapat menunjukkan keriangan yang berlebihan saat
bertemu dengan seseorang atau menjadi sangat marah saat
seseorang tidak menyadari gaya rambut mereka yang baru
Mereka cenderung menuntut agar orang lain memenuhi
kebutuhan mereka dan berperan sebagai korban saat orang
lain mengecewakan mereka
Lanjutan
•
•
•
•
•
•
Bila mereka merasa demam, mereka akan mendesak agar orang
lain meninggalkan aktivitasnya dan segera membawanya ke dokter
Mereka cenderung self centered dan tidak toleran terhadap
penundaan kesenangan, mereka ingin apa yang mereka inginkan
saat mereka menginginkannya
Mereka sangat tertarik pada mode, dan menjadikan penampilan
fisik sebagai daya tarik bagi orang lain
Pria -> berpakaian macho untuk menarik perhatian
Perempuan -> berpakaian feminin disertai banyak aksesoris
Bila mereka tidak diperhatikan, mereka akan sedih, kecewa dan
marah.
KRITERIA DIAGNOSTIK GANGG.KEPR.HISTRIONIK
DALAM DSM IV
Pola pervasif emosionalitas dan mencari perhatian yang
berlebihan, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam
berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan pada lima (atau lebih)
berikut:
(1).tidak merasa nyaman dalam situasi dimana ia tidak
merupakan pusat perhatian
(2).interaksi dengan orang lain seringkali ditandai oleh godaan
seksual yang tidak pada tempatnya atau perilaku provokatif
(3).menunjukkan pergeseran emosi yang cepat dan ekspresi
emosi yang dangkal
(4).secara terus menerus menggunakan penampilan fisik untuk
menarik perhatian kepada dirinya
Lanjutan
(5).memiliki gaya bicara yang sangat impresionistik dan tidak memiliki
perincian
(6).menunjukkan dramatisasi diri, teatrikal dan ekspresi emosi yang
berlebihan
(7).mudah disugesti yaitu mudah dipengaruhi oleh orang lain dan
situasi
(8).menganggap hubungan menjadi lebih intim ketimbang keadaan
sebenarnya
DIAGNOSIS BANDING
• BPD -> sulit dibedakan dengan histrionik, cuma pada BPD lebih
sering ditemukan usaha bunuh diri, difusi identitas dan episode
psikotik singkat
• Somatisasi -> bisa terjadi bersama-sama dengan histrionik
• Gangg.Psikotik singkat dan disosiatif -> mungkin perlu mendapatkan
diagnosis penyerta gangg.kepr.histrionik
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
• Dengan bertambahnya usia, pasien cenderung menunjukkan
gejala yang lebih sedikit
• Mereka adalah pencari sensasi dan mungkin terlibat masalah
hukum, penyalahgunaan obat dan zat terlarang
KELOMPOK B -> dramatis, emosional atau eratik (tidak
menentu)
4. GANGGUAN KEPRIBADIAN NARSISISTIK
Lanjutan





Memiliki rasa bangga atau keyakinan yang berlebihan
terhadap diri mereka sendiri dan kebutuhan yang
ekstrem akan pemujaan
Mereka membesar-besarkan prestasi mereka dan
berharap orang lain menghujaninya dengan pujian
Mereka berharap orang lain akan melihat kualitas
khusus mereka, meskipun prestasinya biasa saja
Mereka tetap dapat mengorganisasi pikiran dan
perilaku mereka serta cenderung bisa berhasil dalam
karir
Mereka sangat peka terhadap kritik. Cenderung marah
jika dikritik
Lanjutan
• Mereka asyik dengan dirinya dan kurang empati dengan orang lain
dan berpura-pura simpati hanya untuk mencapai kepentingan
dirinya
• Mereka juga seringkali memanfaatkan orang lain
• Memiliki harga diri yang rapuh dan rentan terhadap depresi
KRITERIA DIAGNOSTIK GANGG.KEPR.NARSISISTIK
DALAM DSM IV
Pola pervasif kebesaran (dalam khayalan atau perilaku), membutuhkan
kebanggan, dan tidak ada empati, dimulai pada dewasa awal dan tampak
dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih)
berikut:
(1).memiliki rasa kepentingan diri yang besar (misalnya pencapaian dan
bakat yang dilebih-lebihkan, berharap terkenal sebagai superior
tanpa usaha yang sepadan)
(2).preokupasi dengan khayalan akan keberhasilan, kekuatan,
kecerdasan, kecantiakn atau cinta ideal yang tidak terbatas
(3).yakin bahwa ia adalah “khusus” dan unik dan dapat dimengerti hanya
oleh atua harus berhubungan dengan orang lain (atau insitusi) yang
khusus atau memiliki status tinggi
Lanjutan
(4).membutuhkan kebanggaan yang berlebihan
(5).memiliki perasaan bernama besar yaitu harapan yang tidak
beralasan akan perlakuan khusus atau kepatuhan otomatis sesuai
harapannya
(6).eksploitatif secara interpersonal yaitu mengambil keuntungan dari
orang lain untuk mencapai tujuannya sendiri
(7).tidak memiliki empati:tidak mau mengenali atau mengetahui
perasaan dan kebutuhan orang lain
(8).sering merasa iri dengan orang lain atau yakin bahwa orang lain iri
kepada dirinya
(9).menunjukkan perilaku yang congkak atau sombong
DIAGNOSIS BANDING
Gangg.Kepr.Borderline, Histrionik dan Antisosial seringkali ditemukan
bersama-sama Narisisistik.
BPD -> pasien memiliki kecemasan yang lebih tinggi dan kehidupannya
lebih kacau disertai usaha bunuh diri, sedangkan narsisistik
cenderung lebih terarah pikiran dan perilakunya
Antisosial -> memiliki riwayat perilaku impulsif, seringkali ditandai
dengan penyalahgunaan obat dan berurusan dengan
hukum
Histrionik -> menunjukkan ciri-ciri ekshibisionisme dan manipulatif
yang mirip, namun narsisistik cenderung lebih
membanggakan diri mereka dan kurang
mendramatisir keadaan
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
• Narsisistik termasuk bersifat kronis dan sukar disembuhkan
• Ketuaan merupakan hal yang menakutkan, karena atribut
kecantikan, kekuatan dan kemudaan adalah hal yang sangat
penting bagi mereka
• Menjadi lebih rentan terhadap krisis kehidupan di usia
pertengahan dibandingkan kelompok lain
KELOMPOK C -> cemas & takut
1. GANGGUAN KEPRIBADIAN AVOIDANT
•
•
•
•
•
•
Penghindaran terhadap hubungan sosial karena takut akan
penolakan dan kritik -> tetap memiliki minat sosial
Mereka tidak memasuki hubungan tanpa ada jaminan
penerimaan
Mereka menghindari percakapan dengan orang lain, dan
menyendiri
Mereka takut dipermalukan di depan publik, berpikiran
bahwa orang lain akan melihat mereka merona, menangis
atau bertindak gugup
Cenderung terikat pada rutinitas dan melebih-lebihkan resiko
atau usaha dalam mencoba hal baru
Mereka mudah keliru mengartikan komentar orang lain
sebagai penghinaan atau ejekan
Lanjutan
• Penolakan suatu permohonan menyebabkan mereka menarik diri
dari orang lain dan merasa terluka
• Teman mereka cenderung sedikit
• Sifat dasarnya adalah malu-malu
KRITERIA DIAGNOSTIK GANGG.KEPR.AVOIDANT
DALAM DSM IV
Pola pervasif hambatan sosial, perasaan tidak cakap dan
kepekaan berlebihan terhadap penilaian negatif dimulai pada
masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks seperti
yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut:
(1).menghindari aktivitas pekerjaan yang memerlukan kontak
interpersonal yang bermakna, karena takut akan kritik,
celaan atau penolakan
(2).tidak mau terlibat dengan orang lain kecuali merasa yakin
akan disenangi
(3).menunjukkan keterbatasan dalam hubungan intim karena rasa
takut dipermalukan atau ditertawakan
(4).preokupasi dengan sedang dikritik atau ditolak dalam situasi
sosial
Lanjutan
(5).terhambat dalam situasi interpersonal yang baru karena
perasaan tidak adekuat
(6).memandang diri sendiri sebagai janggal secara sosial, tidak
menarik secara pribadi atau lebih rendah dari orang lain
(7).tidak biasanya enggan untuk mengambil resiko pribadi atau
melakukan aktivitas baru karena dapat membuktikan
penghinaan
DIAGNOSIS BANDING
• Skizoid -> pasien gangg.kepr.avoidance tetap memiliki minat
sosial
• Borderline & Histrionik -> pasien avoidance tidak menuntut,
tidak mudah marah
• Dependen -> secara klinis dianggap serupa dengan avoidance,
cuma pasien gangg.kepr.dependen dianggap memiliki
ketakutan yang lebih tinggi akan penelantaran atau tidak
dicintai
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
• Banyak pasien mampu untuk berfungsi, asalkan mereka
berada dalam lingkungan yang terlindung
• Mereka juga menikah dan memiliki keluarga
• Namun jika sistem pendukung mereka gagal, mereka
cenderung menjadi depresi, cemas dan marah
• Ditemukan penghindaran fobik. Mereka juga memiliki riwayat
fobia sosial atau berkembang menjadi fobia sosial dalam
perjalanan penyakitnya
KELOMPOK C -> cemas & takut
2. GANGGUAN KEPRIBADIAN DEPENDENCE
• Ditandai oleh kesulitan dalam membuat keputusan yang mandiri
dan perilaku bergantung pada orang lain yang berlebihan, pesimis,
peragu, pasif dan tidak teguh hati
• Menjadi sangat patuh dan melekat dalam hubungan mereka serta
sangat takut akan perpisahan
• Merasa sangat sulit melakukan segala sesuatu sendiri tanpa
bantuan orang lain
• Mereka mencari saran dalam membuat keputusan kecil sekalipun
• Anak-anak atau remaja dengan gangguan ini meminta orang tuanya
untuk memilihkan pakaian, makanan, sekolah bahkan teman-teman
mereka
• Orang dewasa dengan gangguan ini membiarkan orang lain
memutuskan hal penting bagi dirinya seperti pernikahan
Lanjutan
•
•
•
•
•
•
Setelah menikah, mereka bergantung pada pasangannya untuk
memilihkan dimana mereka tinggal, jenis pekerjaan apa yang cocok
baginya, tetangga mana yang boleh diajak bergaul, anggaran rumah
tangga, pola asuh anak, dsb
Mereka menolak tantangan dan promosi serta bekerja di bawah
kemampuan mereka
Mereka cenderung menjadi peka terhadap kritik serta terpaku
pada rasa takut akan penolakan dan pencampakan
Mereka dapat merasa hancur karena berakhirnya suatu hubungan
dekat atau karena ada kemungkinan menjalani kehidupan sendiri
Mereka sering mengesampingkan kebutuhannya demi orang lain
Mereka rela dihina demi menyenangkan orang lain
KRITERIA DIAGNOSTIK GANGG.KEPR.DEPENDEN
DALAM DSM IV
Kebutuhan yang pervasif dan berlebihan untuk diasuh yang
menyebabkan perilaku tunduk dan menggantung dan rasa takut
akan perpisahan, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak
dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau
lebih) berikut:
(1).mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan setiap hari
tanpa sejumlah besar nasehat dan penenteraman dari orang
lain
(2).membutuhkan orang lain untuk menerima tanggung jawab
dalam sebagian besar bidang utama kehidupannya
(3).memiliki kesulitan dalam mengekspresikan ketidaksetujuan
pada orang lain. Catatan:tidak termasuk rasa takut yang
realistik akan ganti rugi
Lanjutan
(4).memiliki kesulitan dalam memulai proyek atau melakukan hal
dengan diri sendiri (karena tidak memiliki keyakinan diri dalam
pertimbangan atau kemampuan ketimbang tidak memiliki motivasi
atau energi)
(5).berusaha berlebihan untuk mendapatkan asuhan dan dukungan
dari orang lain, sampai pada titik secara sukarela melakukan hal
yang tidak menyenangkan
(6).merasa tidak nyaman atau tidak berdaya jika sendirian karena
timbulnya rasa takut tidak mampu merawat diri sendiri
(7).segera mencari hubungan dengan orang lain sebagai sumber
pengasuhan dan dukungan jika hubungan dekatnya berakhir.
(8).secara tidak realistik terpreokupasi dengan rasa takut ditinggal
untuk merawat dirinya sendiri
DIAGNOSIS BANDING
• Histrionik & Ambang -> sama-sama tergantung orang lain, cuma
pasien dependen biasanya memiliki hubungan jangka panjang
dengan orang pada siapa mereka tergantung, bukannya pada
sejumlah orang dan mereka tidak manipulatif
• Agorafobia -> juga tergantung, cuma agorafobia memiliki tingkat
kecemasan yang jelas atau bahkan panik
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
• Terdapat kecenderungan untuk mengganggu fungsi pekerjaan
karena pasien memiliki ketidakmampuan untuk bertindak
mandiri dan tanpa pengawasan dari dekat
• Hubungan sosialnya terbatas hanya pada orang tempat
mereka bergantung
• Beresiko mengalami depresi berat jika mereka kehilangan
orang tempat mereka bergantung
KELOMPOK C -> cemas & takut
3. GANGGUAN KEPRIBADIAN OBSESIF KOMPULSIF
• Ditandai oleh cara berhubungan dengan orang lain yang kaku,
kecenderungan perfeksionis, kurangnya spontanitas dan perhatian yang
berlebihan pada detail, sangat teratur dan sulit mengekspresikan
perasaan
• Karena mereka sangat terpaku dengan kebutuhan akan kesempurnaan,
mereka tidak dapat menyelesaikan segala sesuatunya tepat waktu
• Apa yang mereka lakukan selalu gagal memenuhi harapan mereka dan
mereka selalu memaksa diri untuk mengerjakan ulang pekerjaan mereka
• Mereka dapat merenungkan bagaimana menyusun prioritas tugas-tugas
mereka namun mereka tidak pernah tampak mulai bekerja
Lanjutan
•
•
•
•
•
•
•
Mereka berfokus pada detail yang orang lain anggap tidak penting
Kekakuannya mengganggu hubungan sosial
Mereka memaksa melakukan hal-hal sesuai dengan caranya sendiri, tanpa
mau kompromi
Antusiasme yang besar pada pekerjaan membuat mereka gagal untuk
berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan aktivitas waktu luang
Mereka cenderung sangat perhitungan dengan uang
Mereka merasa sulit untuk membuat keputusan dan menunda atau
menghindarinya karena takut membuat keputusan yang salah
Mereka cenderung terlalu kaku dalam masalah moralitas dan etika karena
kekakuan kepribadian bukan karena teguh keyakinan
Lanjutan
• Cenderung sangat formal dalam suatu hubungan dan merasa sulit
untuk mengekspresikan perasaan
• Mereka sulit menikmati waktu rekreasi karena memikirkan biaya
dari aktivitas senggang tersebut
• Cenderung tidak memiliki rasa humor
KRITERIA DIAGNOSTIK OCPD DALAM DSM IV
Pola pervasif denga urutan, perfeksionisme dan pengendalian mental dan
interpersonal, dengan mengorbankan fleksibilitas, keterbukaan dan efisiensi,
dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang
ditunjukkan oleh empat (atau lebih)berikut:
(1).terpreokupasi dengan perincian, aturan, daftar, urutan, susunan atau jadwal
sampai tingkat di mana aktivitas utama hilang
(2).menunjukkan perfeksionisme yang mengganggu penyelesaian tugas (misalnya
tidak mampu menyelesaikan suatu proyek karena tidak memenuhi standarnya
sendiri yang terlalu ketat)
(3).secara berlebihan setia pada pekerjaan dan produktivitas sampai mengabaikan
aktivitas waktu luang dan persahabatan(tdk disebabkan oleh kebut.ekon yg
besar)
Lanjutan
(4).terlalu berhati-hati, teliti dan tidak fleksibel tentang masalah moralitas,
etika atau nilai-nilai (tidak disebabkan oleh identifikasi kultural atau
religius)
(5).tidak mampu membuang benda-benda yang usang atau tidak berguna
walaupun tidak memiliki nilai sentimentil
(6).enggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk bekerja dengan orang lain
kecuali mereka tunduk dengan tepat caranya mengerjakan hal itu.
(7).memiliki gaya belanja yang kikir baik untuk dirinya sendiri maupun orang
lain;uang dipandang sebagai sesuatu yang harus ditimbun untuk
bencana masa depan
(8).menunjukkan kekakuan dan keras kepala
DIAGNOSIS BANDING
• Gangguan Obsesis-Kompulsif -> memiliki sifat obsesif dan
kompulsif
• Gangguan Delusional -> seringkali muncul bersamaan dengan
gangguan kepribadian
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
• Perjalanan penyakitnya bervariasi dan tidak dapat diramalkan
• Beberapa remaja dengan OCPD saat dewasa menjadi orang
yang hangat, terbuka dan ramah
• Namun pada orang lain, OCPD dapat mengawali skizofrenia
dan depresi berat, dengan onset lambat
• Pasien dapat bekerja dengan baik pada pekerjaan yang
membutuhkan pekerjaan metodologis, deduktif atau rinci tapi
mereka rentan terhadap perubahan
Download