METABOLISME KARBOHIDRAT DAN PEMERIKSAAN LABORATORIUMNYA Dr. YUWONO. H. SpPK Lab Patologi Klinik FK UNS Metabolisme karbohidrat Karbohidrat karbon, hidrogen, oksigen CnHOn Monosakarida Glukosa, fruktosa, galaktosa Disakarida laktosa, sukrosa, maltosa Hormon pankreas insulin, glukagonstimulasi anabolisme atau katabolisme Kh somatostatinregulasi pelepasan insulin dan glukagon Insulin menyimpan Kh, sebagai energi, mencegah mobilisasi simpanan energi dari hati, lemak, otot Glukagon fungsi katabolik glikogenolisis, stimulasi pembentukan glukosa Metabolisme Hasil pertengahan metabolisme glukosa acetyl co A asam piruvat asam laktat Glukosa dioksidasi CO, air, ATP Glukosa disimpan di hati dan otot Hati metabolisme Kh melalui senyawa antara glukosa asam lemak trigliserida glukosa asam amino protein INSULIN Dihasilkan sel pulau Langerhans Hormon anabolik Bekerja pada jaringan hati, lemak, otot Berperan penting dalam metabolisme Kh, Protein, lemak Biosintesis insulin preproinsulin prekursorproinsulin insulin dan Cpeptida insulin dan Cpeptida Apparatus golgibergabung membentuk hexamer granula sekretorismembran plasma siap disekresi Pro insulin prekursor insulin, BM dalton dalam sel, ikatan disulfida terbentuk proses proteolisis, terjadi konversi menjadi dua rantai molekul C peptida aa dan insulin in vivo, aktivitas biologis dari insulin orang tua, diabetic pregnancy, obese diabetics, insulinoma Insulin BM dalton rantai A aa, rantai B aa, diikat dengan ikatan disulfida aktivitas biologis tidak bermakna waktu paruh panjang konsentrasi dalam darah lebih besar Cpeptide Pankreas Sekresi insulin U/ml Menggambarkan hormon yang disimpan dalam kelenjar Sekresi insulin oleh karena respon glukosa bi fase I segera, mulai menit, berlangsung menit II perlahan, memanjang dan berhenti setelah rangsang Glukosa per oral lebih efektif dalam stimulasi sekresi insulin daripada intra vena hormon Gastrointestinal ikut berperan Macam sekresi insulin . sekresi basal eksogen stimulus glukosa Stimulus insulin o/k asam lemak, asam amino, benda keton, hormonal, zat farmakologik sulfonilurea, tolbutamid, mediator sekresi intrasel PEMERIKSAAN GLUKOSA Menggunakan darah vena, darah kapiler untuk bayi atau bila pungsi vena sulit Keadaan puasa semalam, glukosa kapiler mg/dl Setelah gt tinggi drpd glukosa vena makan, mg/dl gt tinggi drpd glukosa vena Kadar glukosa arteri dan kapiler sama Di suhu kamar, sampel tanpa inhibitor glikolisis, kadar turun mg/dl. Suhu C, kadar turun mg/dl Glukosa darah turun mg/dl per jam o/k terjadi glikolisis, sehingga serum segera dipisahkan lt jam Penambahan flourida glukosa tahan selama jam suhu kamar, dimasukkan lemari es tahan selama jam, pada penyimpanan lama, suhu C, kadar glukosa turun secara bermakna dan progresif Glukosa serum gt darah whole blood Glukosa kapiler gt darah vena Pemeriksaan fingerstick Hct rendah lt glukosa gt tunggi Hct tinggi gt glukosa gt rendah Bayi hatihati karena Hct gt dari harga normal . Glukosa darah puasa GDP Syarat Puasa jam sebelum tes Harga rujukan mg/dl Klasifikasi Penyebab Hipoglikemia lt mg/dl Tanpa kelainan anatomik GDP normal Hipoglikemia reaktif Hipoglikemia fungsional hipoglikemia alimentari Diabetik dan Toleransi Glukosa Terganggu TGT GDP rendah ethanol druginduced sulfonilurea, insulin, ethanol, Dengan kelainan anatomik insulinoma, neoplasma ekstrapankreas, insufisiensi adrenokortikal, hipopituitarisme, dan penyakit hati masif Klasifikasi Hiperglikemia Primer insulin dependent DM IDDM Non Insulindependent DM NIDDM Sekunder hiperglikemia karena penyakit pankreas inflamasiakut/kronis pankreatitis, mumps, penyakit autoimmune Pankreatektomi infiltrasi paskreas hemochromatosis, tumor Trauma pankreas Hiperglikemia terkait dengan penyakit endokrin yang lain akromegali, cushings syndrome, tirotoksikosis, pheochromocytoma, hiperaldosteronisme, glukagonoma, somatostatinoma Hiperglikemia karena obat steroid, thiazide, propanolol, pil KB,dll Hiperglikemia terkait dengan keadaan penyakit utama Chronic Kidney Disease, Chronic Liver Disease, Infeksi Kehamilan . Glukosa darah jam Post prandial GDPP Syarat Dilakukan jam setelah tes GDP Pasien dianjurkan makan makanan mengandung gr Kh sebelum tes dilakukan Indikasi Diagnosis DM, monitor kontrol glukosa Kadar glukosa plasma maksimal menit setelah makan, setelah jam kadarnya sama dengan GDP Pada orang tua, GDPP kadang sedikit gt tinggi daripada GDP . Glukosa Darah sewaktu GDS Orang yang sehat GDS bervariasi mg/dl pada orang tua, GDS dapat mencapai mg/dl Peningkatan hanya setelah makan, glukosa naik mg/dl beda dengan TTGO Pada penderita IDDM GDS dapat sangat tinggi sepanjang hari, dengan fluktuasi mg/dl GDS lt mg/dl perlu diselidiki penyebabnya, terutama bila simptomatis . Tes Toleransi Glukosa Oral TTGO Indikasi GDP dan GDPP meragukan Glukosuria, sebab tidak jelas Persangkaan dengan gemuk, riwayat keluarga DM Penyakit vaskuler, neurologis, infeksi dengan sebab tidak jelas Wanita hamil dengan glukosuria berulang Wanita hamil dengan riwayat keluarga DM Janin meninggal pada kehamilan sebelumnya Bayi dengan BB lahir gtgt Syarat Selama hari sebelum tes, dianjurkan makan makanan mengandung Kh seperti biasanya g/hari, tidak merokok, tidak minum alkohol dan kopi, aktivitas biasa boleh minum obat, tidak melalukan kegiatan yang menimbulkan emosi jam sebelum tes dilakukan tidak puasa jam pagi dilakukan tes GDP Pasien dianjurkan minum gr glukosa dalam gelas air, dihabiskan selama menit, untuk pembilasan ditambahkan air putih pada gelas tsb dan dianjurkan untuk dihabiskan darah diambil tiap menit sampai jam atau pada menit ke , jam I, jam II, jam III boleh minum air putih selama tes agar ekskresi urin cukup, urin diambil pada jam I dan jam II Sampel Pasien Harga rujukan lt mg/dl . Tes HbAc Manfaat tes ini memperoleh informasi ratarata kadar glukosa darah selama hari terakhir, sesuai dengan masa paruh eritrosit dan untuk mengetahui kualitas pengendalian glukosa darah pasien DM dalam kurun waktu tsb. Kadar HbAc tidak terpengaruh oleh flutuasi glukosa harian Hb tercampur larutan dengan kadar glukosa tinggi maka rantai beta mengikat glukosa secara ireversibel HbA adalah fraksi HbA yang mengalami glikosilasi ,, HbA terdiri dari varian HbAa, HbAb, HbAc paling besar prosentasenya Syarat tanpa puasa, darah kapiler/vena dengan antikoagulan, disimpan minggu pada suhu oC atau minggu pada suhu C Kadarnya dipengaruhi Hb yang lain, penyakit pada eritrosit Nilai Rujukan Jenis Hb HbAa HbAb HbAc HbA total Nilai rujukan , , , ,, Abnormal pada DM , , ,, , , . Cpeptide Cpeptide waktu paruh panjang konsentrasi dalam darah lebih besar kurang fluktuatif ekskresi melalui ginjal indikator terbaik untuk mengetahui fungsi sel islet Indikasi Adanya antibodi terhadap insulin Pengobatan insulin non human Insulin auto antibodi Hipoglikemia insulinoma atau overdosis HR ng/ml puasa pemberian glukosa, kadar naik kali PEMERIKSAAN URIN Kausa Glukosuria . hiperglikemia dengan kelemahan toleransi glukosa . hiperglikemia sementara . ambang ginjal yang rendah bagi glukosa Menggunakan tes Benedict kualitatif Tes Carik Celup semi kuantitatif enzimatik HR g/hari, glukosa mg,, mmol lt , glukosa Benedict lt mg/ml glukosa carik celup DIABETES MELLITUS Penyakit kronis, dengan abnormalitas kadar glukosa plasma yang tinggi denganglukosuria, dan gangguan metabolisme Kh, protein, lemak yang berhubungan dengan gangguan pada sekresi insulin atau resistensi insulin Meningkatkan risiko kebutaan, CKD, penyakit vaskuler dan jantung Klasifikasi DM Tipe I kerusakan sel ,umunya menjurus ke defisiensi insulin yang absolut a. Melalui Proses Autoimun b. Idiopatik Tipe II bervariasi mulai yang predominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin Tipe III tipe spesifik a. Defek genetik fungsi sel b. Defek genetik pada aktivitas insulin c. Penyakit eksokrin pancreas Pankreatitis, Trauma / pankreaatektomi, Neoplasma,Cystic fibrosis , Hemokromatosis,Pankreopati fibro kalkulus. d. Endokrinopati Akromegali,Sindroma Cushing. Feokromositoma, Hipertiroidisme e. Obat Vacor, pentamidin,asam nikotinat, glukocorticoid, hormon tiroid, tiazid. Dilantin, interferon alfa. f. Infeksi rubella kongenital, CMV g. Imunologi jarang antibodi anti reseptor insulin Sindroma genetik lain Sindrom Down, Klinefelter, Turner, Huntington Chorea, Sindrom Prader Willi Tipe IV Gestational DM Insulin Dependent Diabetes Mellitus IDDM Usia muda lt th Onset cepat Kadang remisi Sering timbul ketosis Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus NIDDM Usia tua Jarang ketosis Penyebab multifaktorial genetik, lingkungan, diet, aktivitas fisik, obesitas, gaya hidup Tes Penyaringan DM Indikasi Usia dewasa tua gt th Kegemukan, BB gt BB ideal Hipertensi gt/ mmHg Riwayat keluarga DM Riwayat kehamilan dengan BB lahir bayi gt gr Riwayat DM pada kehamilan Dislipidemia HDLltmg/dl,dan atau Tggt mg/dl Pernah TGT toleransi Glukosa Terganggu atau GDPT GDP Terganggu Sindroma Polikistik Ovarii Riwayat penyakit pembuluh darah Pemeriksaan untuk monitoring DM . . .. . .... Tes glukosa harian GDP, GDPP, frekuensi sesuai kebutuhan pasien Tes HbAc kali/tahun Edukasi pasien tentang penanganan DM tahunan Edukasi pasien tentang terapi dan diet tahunan Pemeriksaan mata tahunan Pemeriksaan kaki x/tahun oleh dokter /hari oleh pasien Skrining nefropati diabetik dengan mikroalbuminuria tahunan Pemeriksaan tekanan darah sesering mungkin Tes fraksi lipid tahunan Interpretasi tes GDS, GDP, GDPP Tes GDS Darah vena Darah kapiler GDP Darah vena Darah kapiler GDPP Darah vena Darah kapiler Bukan DM Belum Pasti DM DM lt lt lt lt lt lt gt gt METABOLISME PROTEIN Dr. YUWONO. H. SpPK Lab Patologi Klinik FK UNS m. B. protein Protein polipeptida tersusun aa hub. Peptida tubuh zat padat protein fs berbedabeda Terutama sebagai protein jar./ struktural protein kontraktif nukleo protein gen protein dalam sirkulasi sedikit kec. Hb protein jar. plasma m.B protein protein macam aa bervariasi panjangn rantai urutan asam amino kandungan bervariasi sistem/ perombakan terus menerus kecepatan g/hari Balan nitrogen Protein dalam darah mengangkut aa menyajikan bahan untuk sintesis perombakan inter konversi metabolik Secara menyeluruh protein plasma mencerminkan proses sintese spesifik persenyawaan homeostasis metabolik Setiap hari g prot. Dirombak ireversibbel Jumlah minimum harus masuk tubuh Guna mencapai mb mantap disebut balan nitrogen Balan N positif gt banyak prot. Masuk tubuh dapat ekskresi Balan N negatif ekskresi prot. metabolit gt prot. Yangn masuk ditubuhh katabolilsme menuju gangguan fs organ bila tak diatasi Serum dan plasma Protein extra sel palingn banyak albumin glubulmin fibrinogen Selain itu mengandung jumalh kecil enzim jaringan protein struktural protein metabolit hormon f. koagulasi komplemen protein transport Fibrinogen plasma, berada dalam caiaran extra sel dgn BM sangat besar . dalton berubah fibrin / membeku fibrin membeku serum Sintesis protein plasma Sebagian disintese dalam hepar fibrinogen albumin macam prot ciri glob. Sisa globulin imunoglobulin antibody disintese dalam jar. Limforetikula Elektroforesis alat untuk memisahkan protein berdasarkan kecepatan gerak bila aliran listrik melalui cairan protein dengan medium pendukung kecepatan gerak dipengaruhi besar molekukl konfigurasi molekul muatan elektris molekul Globullinglobulin memililki sifat tertentu bergerak kecepatan sama tampak bergerak menuju satu bercak pada densito meter sbg garis lengkung Berdasarkan kecepatan gerak Alfa glob. Alfa glob. Beta glob. Gamma glob. Nilai rujukan elektron p. protein dalam serum Fraksi prot. Total Albuni Alfa glob. , , Alfa glob. , , glob. , glob. , DAFTAR PUSTAKA Ahmad H. Asdie. . Hiperglikemia dan Komplikasi Akut Diabetes Melitus . BIK. XIX. Sept. Yogyakarta. Albers , J.J. Brunzell, J.D. and Knopp, R. . Appolipoprotein Measurements and Their Clinical Application. Cllin. IN lab. Med. . Armbuster, D.A. .Fruktosamine Structure, Analysis and Clinical Usefulnes . Clin. Chem. XXXIII. . Assmann. G. . Lipid Metabolism Atheroscietosis. F.K. Shattater Verlag GmbH . Stitgart. Henry, J. B.. Clinical Diagnosis amp Management by Laboratory Methods . th ed. W.B. Sounders Company Philadelphia. Kennedy, A. D. and Morinee, T.J. Clyseelated Serum Protein AND Hemoglobin A. levels to measure control of Glycemia. Ann, Intrn. Hed . . Landau. R. L. . Endocrinology and Metabolism. Jama Sea Febr. . Marble, a. and Fergason. B. D. . Diagnosis and Calsification of Diabetes Mellitus and Non Diabetic Melliturias , in Jesllins Diabetes Mellitus th ed. ed. Marble etn all .. Marshal, W. J. . Clilnical Chemistry. Gower Medical Publising. London. Widmann, F.K. Clinical Interpretation of Laboratory Test. . th ed. F.A. Davis Company. Philadelphia. WHO. . Management of Diabetes Mellitus. WHO Ceneva. .