kontrak dalam perdata oleh h.syamsul anwar

advertisement
KONTRAK DALAM HUKUM PERDATA
DAN KONTRAK KOMERCIL INTERNASIONAL
OLEH
H. SYAMSUL ANWAR
TUJUAN PEMBELAJARAN
SETELAH MENGIKUTI DIKLAT PESERTA
MAMPU MENJELASKAN HUKUM KONTRAK
DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERDATA
DAN HUKUM PERDATA
INTERNASIONAL
PENGERTIAN HUKUM KONTRAK
-
CONTRACT OF LAW (inggris), OVEREENSCOMSTRECHT
(belanda).
-
Lawrence M.Friedman ; Perangkat hukum yang
mengatur aspek tertentu dari pasardan mengatur
jenis perjanjian tertentu.
-
Michael D.Bayles ; Aturan hukum yang berkaitan
dengan pelaksanaan perjanjian atau persetujuan
-
Asumsi Syamsul- Prof Sidarta.G.; Keseluruhan kaidah
hukum yang mengatur hubungan hukum antara dua
pihak atau lebih berdasar kata sepakat serta
menimbulkan akibat hukum.
-
Kontrak Nominaat ( KUHPdt)
- Kontrak Innominaat (kontrak karena 1338 KUHPdt)UU 22/2001 minyak gas bumi- PP 20/67 Waralaba dll.
AZAS DALAM
KONTRAK
1. MENGATUR
4. KONSENSUIL
2. FREEDOM OF
CONTRAC
5.
OBLIGATOIR/zakelijke
Overimkomst/kontrak
kebendaan -levering
3. FACTA SUNT
SERVANDA
6.
KESEIMBANGAN/1321(pak
saan, hilap & penipuan)
1320 KUHPt
SYARAT SAH
KONTRAK
1.SEPAKAT
3. HAL TERTENTU
2. C A K A P
4. CAUSA YG
HALAL
DAPAT DIBATALKAN PS.1321 KUHPt
(PAKSAAN, KEHILAPAN & PENIPUAN)
1.UNSUR
PAKSAAN
TERHADAP PEMBUAT
KONTRAK/ISTRI/SANAK
KELUARGA
YANG TAKUT BERFIKIRAN
SEHAT
DILAKUKAN PEMBUAT
KONTRAK/PIHAK KETIGA
TERHADAP DIRINYA/HARTA
BENDANYA
PAKSAAN MENAKUTKAN
TAKUT BUKAN KARENA
HORMAT/TAKUT
HAKIKAT BARANG
2. UNSUR
KEHILAPAN
DIRI ORANG
Yang menjadi objek dari kehilapan “hakekat
barang” yang diperjanjikan dalam kontrak. Misal
jual beli lukisan yang disangka lukisan Affandi,
ternyata lukisan tersebut bukan lukisan Affandi.
Kehilapan mengenai “diri orang” sebenarnya
tidak dapat membatalkan kontrak, kecuali jika
kontrak yang bersangkutan semata-mata dibuat
mengikat tentang diri orang tersebut. Misal
kontrak pertunjukan penyanyi terkenal yang
disangka Michael Jackson, ternyata kemudian
diketahui bukan Michael Jackson.
FAKTA SUBSTANSIL
3.UNSUR
PENIPUAN
PS.1328
KUHPt
FIHAK BERPEGANG PADA FAKTA
SUBSTANSIL
MERAHASIAHKAN FAKTA
SUBSTANSIL
MERAHASIAHKAN SEBAGIAN
FAKTA SUBSTANSIL
DENGAN PERBUATAN

Alasan Fakta Substansil :

Misal penjual mobil bekas mengatakan bahwa
mobil yang dijualnya dalam keadaan baik, tapi
ternyata setelah dibeli pembeli, mobil tersebut
tidak seperti yang ia harapkan. Alasan ini tidak
cukup menjadi alasan pembatalan karena
keadaan baik yang disebut tadi relatif sifatnya
dan bukan merupakan fakta substansial, tapi
lebih mengarah pada sebuah pendapat. Berbeda
jika seorang penjual mengatakan menjual
barang berasal dari luar negeri dengan
menunjukkan surat-surat yang dipalsukan,
padahal barang tersebut barang dalam negeri.
Penipuan
yang sifatnya merahasiakan suatu fakta
atau informasi substansial. Misal seorang penjual
mengetahui bahwa pembeli mencari barang baru,
tetapi dia diam saja ketika ia memberikan barang
separuh pakai pada pembeli tersebut.

Penipuan dengan cara tidak memberitahukan
sebagian
informasi
substansial
sedangkan
sebagian lagi diberitahukan, sehingga pemberian
informasi seperti ini bisa menyesatkan.

Misal : seorang menjual mobil bekas Taxi,
sebelum mobil tersebut dijual, penjual tadi
merubah surat-surat Taxi tersebut sehingga
kelihatan tidak seperti mobil Taxi. Jika dalam
keadaan normal pembeli mengetahui fakta bahwa
mobil ini adalah bekas Taxi, maka dia tidak akan
membeli mobil tersebut.
BELUM DEWASA(PS.330 DEWASA
21 TH/PERNAH MENIKAH)
TIDAK
CAKAP
BERADA DIBAWAH PENGAMPU (PS.433
DUNGU,GILA,PEMABUK,MATA
GELAP,BOROS
WANITA BERSUAMI (SEMA 3 TH
1963)
TDK CAKAP KARENA HUKUM
(KONTRAK SUAMI ISTRI,PENEGAK HKM
TRIMA TITIPAN BARANG DLM
PERKARA,MEMBELI KARENA JABATAN
DAPAT DIPERDAGANGKAN (PS.1332)
SAAT KONTRAK JENIS SUDAH JELAS
(PS. 1333(1)
HAL
TERTENTU
TIDAK TENTU TAPI KEMUDIAN BISA
DIHITUNG (1333(2)
BARANG BARU AKAN ADA(PS.1334(1)
BUKAN BARANG DLM BUDEL WARIS
(PS.1334(2)
HUKUM
CAUSA YANG
HALAL
TIDAK
BERTEN
TANGAN
KESUSILAAN
KETERTIBAN UMUM
PRESTASI & WANPRESTASI DALAM
KONTRAK
1.Prestasi (performance)
pelaksanaan
terhadap apa yang tercantum dalam kontrak.
Bentuk-bentuk prestasi ditentukan dalam Ps
1234 KUHt : 1. memberikan sesuatu, 2.berbuat
sesuatu, 3. tidak berbuat sesuatu;
2. Wanprestasi (default) atau cidera janji
adalah tidak terlaksananya prestasi atau
kewajiban sebagaimana mestinya. Tindakan
wanprestasi membawa konsekuensi terhadap
timbulnya hak bagi pihak yang dirugikan
untuk menuntut pihak yang melakukan
wanprestasi memberikan ganti rugi.
BENTUK WANPRESTASI
1.Tidak melaksanakan prestasi ; 2. Terlambat
melaksanakan prestasi ;
3.Tidak sempurna
melaksanakan prestasi.
Sistem hukum Indonesia dan umumnya di negaranegara Civil Law, bila salah satu tidak memenuhi
prestasi, maka haruslah pihak lain dalam kontrak
tersebut terlebih dahulu mengajukan peringatan
yang dikenal dengan istilah “somasi” (Ps 1238
KUHPt). Dalam somasi ditentukan jangka waktu
pemenuhan prestasi. Jika waktu telah terlewati
dan ternyata prestasi tidak juga dipenuhi atau
tidak sempurna dipenuhi maka barulah dapat
dikatakan pihak tersebut telah melakukan
wanprestasi dan karenanya dapat dituntut ke
pengadilan.

Force majeure karena sebab-sebab yang tidak
terduga ; jika terjadi hal-hal yang tidak terduga
sebelumnya yang menyebabkan terjadinya
kegagalan melaksanakan kontrak, tidak
tergolong wanprestasi, Terhadap kejadian
seperti ini debitur tidak dapat dimintai
pertanggung jawaban. pembuktian terhadap
terjadinya sebab-sebab tak terduga ada pada
debitur. Jika debitur dapat dibuktikan dalam
keadaan beritikad buruk, maka meskipun
dalam keadaan force majeure debitur tetap
harus bertanggung jawab.

Force majeure karena keadaan memaksa ; jika
tidak terpenuhinya kontrak karena terjadinya
keadaan memaksa yang tidak dapat dihindari
debitur, misal bencana alam, perang, kerusakan.

Force majeure karena perbuatan tersebut
dilarang ;
Apabila ternyata prestasi yang harus
dilakukan oleh debitur dikemudian hari
ternyata diketahui sebagai suatu perbuatan
yang dilarang
undang-undang. Hal ini
mungkin terjadi karena perubahan kebijakan
pemerintah atau perubahan ketentuan
perundang-undangan. Akibat hukum force
majeure adalah bahwa terhadap debitur tidak
dapat dimintakan pertanggung jawabannya
untuk membayar penggantian biaya, ganti rugi
atau bunga
DEFINISI & UNSUR
KONTRAK HUKUM INTERNASIONAL
Bagian dari hukum perdata
Internasional yang mengatur transaksi
bisnis yang berasal dari dua atau lebih
Negara yang berbeda melalui sarana
kontrak yang dibuat atas kesepakatan
para pihak (ada unsur asing dan melampoi
batas Negara).
Unsur : = Sekumpulan aturan yang
mengatur hubungan-hubungan komersial
yang sifatnya hukum perdata,
= Aturan-aturan
hukum tersebut
mengatur perjanjian, transaksi, ataupun
kontrak yang berbeda negara.
 r hubungan-hubungan komersial yang
DEFINISI.
r hubungan-hubungan komersial yang sifatny
a hukum perdata,
Aturan-aturan hukum tersebut mengatur perjanjian, transaksi, ataupun kontrak yang berbeda negara.
PRINSIP DASAR KONTRAK
INTERNASIONAL
-
Prinsip kebebasan berkontrak
Prinsip Pacta Sunt Servanda
Prinsip Penyelesaian Arbitrase
Provision Contrak
General contract
Specific contract
Kebiasaan Bisnis
Yurisprodensi
Kaidah Hukum Perdata International
Prinsip Dasar
Kebebasan Berkontrak

Merupakan prinsip universal dalam hukum
kontrak Internasional, setiap sistem hukum
dagang mengakui adanya kebebasan berkontrak
bagi para pihak untuk membuat berbagai jenis
kontrak

Meliputi
Melakukan
disepakati,

Meliputi kebebasan memilih forum penyelesaian
sengketa

Memilih hukum yang diberlakukan.

CATATAN ;Yang penting tidak bertentangan.
jenis
kontrak
yang
Prinsip Dasar Pacta Sunt
Servanda

Kontrak yang telah ditanda tangani
dilaksanakan dengan Itkad baik (1338
KUHPt).

Prinsip penyelesaian sengketa harus ada
dan dimuat dalam kontrak.
PROVISION CONTRAC
a). Hal-hal yang diatur di dalam kontrak harus
disepakati oleh para pihak, para pihak bebas
menentukan isi kontrak yang dibuat di antara
mereka ( freedom of contract ). Hal ini sesuai
dengan
pasal
1338
KUHPdt.
b). Para pihak bebas menentukan kepada siapa
akan mengadakan perjanjian ( kontrak ) atau
para pihak bebas menentukan lawan bisnisnya.
GENERAL CONTRAC
Menurut Buku III Tentang Perikatan.
Perikatan bersumber dari :
a). Perjanjian :
b). Undang-undang
SPECIPIC CONTRAC
Hukum Kontract International selain
mengatur ketentuan-ketentuan umum, juga
mengatur ketentuan-ketentuan khusus yang
berkenan dengan kontrak-kontrak tertentu,
misalnya ketika kontrak Internasional dibuat
dan diatur hukum Indonesia, maka berlakulah
pasal-pasal KUHPdt. Bila masalah yang
diperjanjikan menyangkut hal yang baru dan
tidak ditemukan dalam pasal-pasal KUHPdt
maka berlakulah asas kebebasan berkontrak.
KEBIASAAN BISNIS
Kebiasaan merupakan salah satu sumber hukum,
dan hal ini juga terjadi pada hukum bisnis
internasional dan kebiasaan bisnis ini dapat
menjadi panduan dalam mengatur prestasi
kontrak bisnis internasional dengan syarat :
a). Kebiasaan tersebut terjadi perulangan
b). Apa yang dilakukan berulang itu diterima
sebagai hukum sehingga disebut hukum kebiasaan
(accepted as law )
YURISPRUDENSI

Dasar hukum yurisprodensi jarang
digunakan para pelaku bisnis internasional,
karena mereka lebih menyukai lembaga
Arbitrase dalam menyelesaikan sengketa
bisnis mereka. Mereka tidak menyukai
penyelesaian sengketa bisnis mereka melalui
Pengadilan karena berperkara melalui
pengadilan terbuka untuk umum yang
dapat merusak reputasi bisnis mereka.
KAIDAH HUKUM PERDATA
INTERNASIONAL

Kaidah-kaidah Hukum Perdata Internasional lebih banyak
digunakan, karena transaksi bisnis internasional
melibatkan berbagai pihak dari berbagai negara. Bila
terjadi sengketa bisnis yang tidak diatur dalam kontrak,
maka digunakanlah kaidah-kaidah hukum perdata
internasional yaitu Kaidah The most characteristic
connection. Kaidah ini digunakan bilamana para pihak
tidak mencantumkan klausula hukum yang digunakan
dalam kontrak, yaitu kaidah hukum negara bagi pihak
yang memberikan prestasi yang paling karakteristik,
misalnya eksportir dari Indonesia, importir dari Jepang,
maka yang digunakan adalah hukum Indonesia.
Eksistensi dan Tujuan Hukum
Kontrak Internasional






Wujudkan perdagangan Internasional
yang stabil.
Meningkatkan volume perdagangan
dunia
yang menguntungkan bagi
pembangunan ekonomi semua negara.
Meningkatkan standar hidup umat
manusia.
Meningkatkan lapangan kerja.
Mengembangan sistem perdagangan
Meningkatkan pemanfaatan sumbersumber
kekayaan
dunia
dan
meningkatkan produk dan transaksi
jual beli barang.
LEBIH SENANG MEMILIH
ARBITRASE
1. DIANGGAP DUNIA PERADILAN KURANG BAIK
2. MENEKANKAN PADA KESEPAKATAN
3. SUDAH MENJADI KEPERCAYAAN PENGUSAHA
4. WAKTU TAK LAMA
5. PUTUSAN FINAL DAN MENGIKAT
6. BIAYA LEBIH MURAH
7. RAHASIA
8. KEMITRAAN
9. ITIKAD BAIK DAN KEPERCAYAAN
10.ORIENTASI MENCARI KEUNTUNGAN
(1).ADANYA
PERJANJIAN
ARBITRASE TERTULIS MENUTUP
PARA
PIHAK
UNTUK
MENGAJUKAN KE PERADILAN
PS.11 UU
ARBITRASE
(2).
KARENANYA PENGADILAN
WAJIB MENOLAK
Persoalan
Hukum Kontrak internasional
Pilihan Hukum
Most
Caracteristic
Contract
Proper Law of
the
contract
Lex Loci
Contractus
Lex Loci
Solutionis
PILIHAN HUKUM
PARA PIHAK BEBAS MELAKUKAN PILIHAN
HUKUM
PILIHAN HUKUM TIDAK BOLEH MENJELMA
MENJADI PENYELUNDUPAN HUKUM HANYA
BOLEH DIBIDANG HUKUM KONTRAK
1. LEX LOCI CONTRACTUS
AZAS INI DITERIMA SECARA UMUM
KONTRAK DITENTUKAN OLEH
HUKUM DIMANA KONTRAK
DILAHIRKAN
KONTRAK DIBUAT DI BBERAPA
NEGARA & CONTRACT BETWEEN
ABSENT PERSONS ?
2.LEX LOCI SOLUTION
PLACE OF
PERFORMANCE(PELAKS
ANAAN) MERUPAKAN
PENENTU HUKUM YANG
BERLAKU
BAGAIMANA JIKA
PELAKSANAAN
KONTRAK DI BEBERAPA
TEMPAT
3. The proper law of the
contract
-
-
Sebelum terjadi kontrak tentu ada penawaran
dan penerimaan yang menggunakan Bahasa
tertentu (Indonesia atau Inggris), Jika kontrak
mengunakan
bahasa
indonesia
itulah
hukumnya yang berlaku.
Kelemahan antara lain kontrak memakai bahasa
inggris, dimungkinkan pihaknya bukan orang
inggris maka hukum yang berlaku ialah hukum
dari mana kontrak tersebut mempunyai the most
real connection
4. The most characteristik
connection


Jika para pihak tidak memilih hukum apa
yang harus diterapkan untuk kontrakkontrak, Padahal dia menggunakan Bahasa
internasional (inggris) yang sebenarnya
dia bukan orang inggris, maka lihat the
most characteristic connection.
Harus disimpulkan oleh pengadilan
dengan melihat sisi kontrak, bentuk, unsur
kejadian/peristiwa disekelilingnya yang
relevan dengan kontrak tsb. Misal Penjual
dari Indonesia dan pembeli Singapura
mak dipakai hukum Indonesia.
Jadi dalam hukum kontrak
Internasional titik taut penentu
ialah
pilihan
hukum
yang
disepkati para pihak.
 Apabila
para
pihak
tidak
menentukan
pilihan,
timbul
pertanyaan : hukum manakah
yang harus diterapkan ?



teori “lex loci contractus”
Teori
tersebut
menghadapi
kesulitan
ketika
keadaan
“contract between absent person”,



Lex loci solution untuk mengatasi
persoalan tersebut (hkm dimana
kontrak dilaksanakan), ternyata timbul
kesulitan baru ketika pada realita
penyerahan barang dilakukan di tempat
tempat yang berbeda ?
The most characteristic connection
merupakan teori yang menempatkan
titik taut penentu
Harus dilihat sisi kontrak, bentuk,
unsur, peristiwa disekelilingnya yang
relevan dengan kontrak tsb.
YURISPRUDENSI

Perkara Jacobs v. Van der Horst

Pertimbangan Hakim berkenaan dengan
hukum yang harus diberlakukkan:

Kontraktan adalah orang Belanda yang
tinggal di Belanda.

Bahwa para pesero dari pihak lain (suatu
firma Inggris) juga orang-orang Belanda;

Bahwa
perjanjian
terjadi
karena
korespodensi yang sebagian dilakukan di
Nederland dan sebagian lagi dilakukan di
London, namun dilangsungkan dengan
Bahasa Belanda.

Bahwa oleh karena objek perjajian
adalah barang-barang Belanda yang
diproduksi di Nederland dan telah
dibelinya di tempat tersebut untuk
kemudian dikirimkannya kepada firma
Jacobs & Moerman di London, maka
hukum yang diterapkan adalah Hukum
Belanda.
DISKUSIKAN
Abdullah bin Muhamad Pemilik PT Daar El-Qolam,
berkedudukan di Jedah Arab Saudi, bergerak dalam
usaha penyaluran tenaga kerja telah mengadakan
kontrak dengan PT Am Nasruddin berkedudukan di
Megamendung Bogor Jawa Barat. Kontrak pada intinya
PT Am Nasruddin akan mengirimkan tenaga kerja ke
Arab Saudi sebanyak 300 orang yang akan
dipekerjakan di arab Saudi dengan gaji yang
signifikan, dengan catatan bahwa segala pembiayaan
kepentingan keberangkatan semua tenaga kerja
tersebut sampai ke arab Saudi menjadi tanggung
jawab PT Daar El-kolam jika telah sampai disana,
artinya terlebih dahulu ditanggulangi
PT Am
Nasruddin. Setiba di Arab Saudi ternyata PT Daar-ElQolam wanprestasi jangankan mau membayar bekas
semua biaya tenaga kerja tersebut, malah lebih dari
itu bahwa semua tenaga kerja tersebut ditolak untuk
dipekerjakan dengan alasan tidak ada lowongan.
Dalam kontrak tersebut tidak disebutkan pilihan
hukum.
WASSALAM DAN TERIMA KASIH
Download