18 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan

advertisement
18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan
keuangan
merupakan
salah
satu
media
yang
dapat
mengkomunikasikan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak
luar. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan menjadi salah satu
tolak ukur kinerja suatu perusahaan. Informasi yang berada dalam laporan
keuangan digunakan oleh pihak internal dan pihak eksternal sebagai dasar
pengambilan keputusan. Dengan adanya laporan keuangan maka keadaan
ekonomi perusahaan tercermin dalam laporan keuangan tersebut.
Salah satu unsur penting yang terdapat dalam laporan keuangan adalah
informasi mengenai laba perusahaan, laba merupakan komponen keuangan
yang menjadi pusat perhatian sekaligus dasar pengambilan keputusan bagi
pihak-pihak yang berkepentingan, misalnya digunakan untuk menilai kinerja
perusahaan atau kinerja manajer. Laba yang berkualitas adalah laba yang
dapat mencerminkan kelanjutan laba dimasa depan.
Dasar akrual dipilih dalam penyusunan laporan keuangan, karena dapat
mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara riil. Laporan keuangan
yang disusun atas dasar akrual memberikan informasi kepada pengguna tidak
hanya memberikan transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan
pembayaran kas tetapi juga kewajiban pembayaran kas dimasa depan serta
sumberdaya yang memprepresentasi kas yang akan diterima dimasa depan.
Disisi lain penggunaan dasar akrual dapat memberikan keleluasaan
1
Pengaruh Asimetri Informasi..., Rahma Dwi Puji Lestari, FE UMP, 2016
192
manajemen untuk memilih metode akuntansi namun masih sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku. Manajemen akan cenderung memilih
kebijakan akuntansi yang akan memberikan keuntungan maksimal baik bagi
diri sendiri maupun bagi perusahaan. Dengan adanya keleluasaan manajemen
dalam memilih metode akuntansi, maka dapat memungkinkan perusahaan
untuk melakukan manajemen laba.
Jika pada suatu kondisi dimana pihak manajemen ternyata tidak
berhasil mencapai target laba yang ditentukan, maka manajemen akan
memanfaatkan fleksibilitas yang diperbolehkan oleh standar akuntansi dalam
menyusun laporan keuangan untuk memodifikasi laba yang dilaporkan.
(Halim, dkk. 2005). Manajemen laba merupakan area yang paling
kontroversial dalam penyusunan laporan keuangan. Pihak yang kontra
terhadap manajemen laba seperti pemegang saham, beranggapan bahwa
manajemen laba sebagai sarana tindakan opotunitis bagi pihak manajemen
yang menguntungkan manajemen apabila tidak tercapainya target laba
perusahaan. Di sisi lain pihak yang pro dengan manajemen laba seperti
manajemen, beranggapan bahwa manajemen laba sebagai sarana untuk
melindungi diri mereka dan perusahaan dalam mengantisipasi kejadian yang
tidak terduga. Menurut Barus & Kiki (2015) Manajemen laba timbul sebagai
dampak konflik keagenan yaitu adanya ketidakselarasan kepentingan antara
pemegang saham dan manajemen.
Teori keagenan memiliki asumsi bahwa masing-masing individu
termotivasi oleh kepentingan sendiri sehingga menimbulkan konflik
Pengaruh Asimetri Informasi..., Rahma Dwi Puji Lestari, FE UMP, 2016
203
kepentingan antara manajemen (agent) dan pemegang saham (principal).
Pemegang saham memiliki kepentingan agar dana yang telah diinvestasikan
memberikan pendapatan yang maksimal, sedangkan manajemen (agent)
mempunyai kepentingan untuk memaksimalkan kesejahteraan sendiri.
Manajemen (agent) sebagai pengelola perusahaan memiliki informasi
yang lebih banyak dan lebih cepat dalam mendapatkan informasi tentang
kondisi perusahaan daripada pemegang saham (Principal) kondisi ini dikenal
sebagai asimetri informasi, oleh karena itu manajemen berkewajiban
memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemegang saham
(Principal). Menurut Rahmawati (2006) keberadaan asimetri informasi
dianggap sebagai penyebab terjadinya manajemen laba.
Putri dan Widanaputri (2015) menyatakan bahwa asimetri informasi
merupakan suatu keadaan dimana manajemen memiliki akses informasi atas
prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak luar perusahaan. Semakin
banyak informasi internal perusahaan yang dimiliki oleh manajemen
dibandingkan dengan pemegang saham maka semakin banyak kesempatan
pihak manajemen untuk melakukan praktik manajemen laba. Manajemen
akan berusaha menyajikan informasi yang tidak sebenarnya terlebih lagi jika
informasi tersebut berhubungan dengan pengukuran kinerja manajer.
Faktor lain penyebab manajeman laba adalah ukuran perusahaan. Ukuran
perusahaan
menggambarkan
besar
kecilnya
suatu
perusahaan
yang
ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan
rata-rata total aktiva (Makaombohe, dkk, 2014). Terdapat pandangan yang
Pengaruh Asimetri Informasi..., Rahma Dwi Puji Lestari, FE UMP, 2016
214
berbeda tentang bentuk hubungan ukuran perusahaan dan manajemen laba.
Menurut Putra, dkk (2014) memberikan bukti empiris bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh positif terhadap praktik manajemen laba, alasan yang
mendasarinya adalah semakin besar suatu perusahaan maka akan semakin
besar kemungkinan melakukan praktik manajemen laba karena perusahaan
harus mampu memenuhi ekspektasi investor atau pemegang saham. Berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh Makaombohe, dkk (2014) menyatakan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap praktik manajamen
laba, karena perusahaan yang berukuran besar akan dilihat kinerjanya oleh
publik
sehingga
perusahaan
lebih
berhati-hati
melaporkan
kondisi
keuangannya.
Pajak tangguhan dapat mempengaruhi manajemen laba. Pajak tangguhan
dihitung dengan
menggunakan
aturan
perpajakan, aturan perpajakan
tersebut mengharuskan perusahaan melakukan koreksi fiskal karena terdapat
perbedaan konsep pendapatan, cara pengukuran pendapatan, konsep biaya,
cara pengukuran biaya, dan cara alokasi biaya antara standar akuntansi
keuangan (SAK) dan peraturan perpajakan.
Pajak yang ditanggung oleh perusahaan merupakan elemen biaya yang
dapat mengurangi laba perusahaan. Perusahaan yang baik cenderung
memaksimalkan laba dalam pelaporannya, tetapi disisi lain perusahaan ingin
meminimalisirkan pajak yang dibayarkan. Apabila pajak tangguhan pada
perusahaan tinggi maka praktik manajemen laba tinggi, karena dengan pajak
tangguhan yang tinggi pajak yang ditanggung oleh perusahaan rendah
Pengaruh Asimetri Informasi..., Rahma Dwi Puji Lestari, FE UMP, 2016
225
sehingga mendorong manajemen melakukan praktik manajemen laba pada
suatu perusahaan.
Dalam penelitian terdahulu yang meneliti asimetri informasi, ukuran
perusahaan dan beban pajak tangguhan terhadap manajemen laba
menunjukan hasil yang beragam. Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh
Dhaneswari dan Retnaningtyas (2014) memberikan bukti empiris bahwa
asimetri Informasi berpengaruh positif signifikan terhadap praktik manajemen
laba dan penelitian Barus dan Kiki (2015) memberikan bukti empiris bahwa
asimetri informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik manajemen
laba; penelitian Dhaneswari dan Retnaningtyas (2014) memberikan bukti
empiris bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap praktik
manajemen laba dan penelitian Putra, dkk (2014) memberikan bukti empiris
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap praktik
manajemen
laba;
penelitian
Dhaneswati
dan
Retnaningtyas
(2014)
memberikan bukti empiris bahwa beban pajak tangguhan berpengaruh positif
signifikan terhadap praktik manajemen laba dan penelitian Barus dan Kiki
(2015) memberikan bukti empiris bahwa beban pajak tangguhan tidak
berpengaruh signifikan terhadap praktik manajemen laba.
Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian sebelumnya yang masih
beragam serta pentingnya pemahaman mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi manajemen laba, maka mendorong peneliti untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai tema tersebut dengan mengambil sampel
Pengaruh Asimetri Informasi..., Rahma Dwi Puji Lestari, FE UMP, 2016
236
perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sebagai objek
penelitian.
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Dhaneswati
dan Retnaningtyas (2014) karena pada penelitian tersebut yang meneliti
pengaruh asimetri informasi, ukuran perusahaan dan beban pajak tangguhan
terhadap praktik manajemen laba mempunyai kesamaan antara hasil
penelitian dengan teori yang ada.
Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian Dhaneswari dan
Retnaningtyas (2014) adalah terletak pada variabel pajak tangguhan dalam
penelitian ini tidak hanya menggunakan beban pajak tangguahan saja, namun
juga menggunakan manfaat pajak tangguhan dikarenakan tidak ada
perusahaan yang mengalami beban pajak tangguhan berturut-turut selama
periode penelitian, selain itu juga objek dan periode penelitian. Penelitian
sebelumnya menggunakan periode 2010-2012 dan objek penelitian pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan,
penelitian ini menggunakan periode 2010-2014, dan objek penelitian yakni
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan
sampel perusahaan sektor industri barang konsumsi.
Alasan penggunaan perusahaan industri barang konsumsi karena menurut
Kementrian Perindustrian Republik Indonesia tahun 2012 daya tahan
perusahaan manufaktur terutama ditopang oleh sektor industri barang
konsumsi yang tumbuh 28%. Kenaikan ini merupakan kenaikan tertinggi
kedua dari sepuluh sektor yang ada. Kinerja sektor industri barang konsumsi
Pengaruh Asimetri Informasi..., Rahma Dwi Puji Lestari, FE UMP, 2016
247
juga lebih tinggi dari dua sektor lainnya yakni sektor aneka industri dan
industri
dasar
yang
juga
menjadi
bagian
indeks
manufaktur
(Finance.detik.com). Sehingga menjadi tantangan yang menarik dalam
meneliti ada atau tidaknya indikasi manajemen laba pada perusahaan
manufaktur sektor industri barang konsumsi.
Penelitian ini penting dilakukan sebagai pertimbangan manajemen dalam
mengolah informasi perusahaan agar disampaikan dengan semestinya. Dalam
penelitian ini pula, peneliti mencoba untuk menguji kembali pengaruh
asimetri informasi, ukuran perusahaan dan pajak tangguhan terhadap
manajemen laba pada perusahaan industri barang konsumsi, sehingga
diharapkan penelitian ini dapat menambah referensi untuk penelitian tentang
praktik manajemen laba selanjutnya.
1.2 Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini sesuai dengan uraian latar
belakang diatas adalah:
1. Apakah asimetri informasi berpengaruh positif signifikan terhadap praktik
manajemen laba?
2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap
praktik manajemen laba?
3. Apakah pajak tangguhan berpengaruh positif signifikan terhadap praktik
manajemen laba?
Pengaruh Asimetri Informasi..., Rahma Dwi Puji Lestari, FE UMP, 2016
25 8
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka
penelitian ini dibatasi oleh :
1. Objek dalam penelitian adalah perusahaan manfaktur dengan sampel
perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2014
2. Penelitian ini dibatasi oleh variabel asimetri informasi, ukuran perusahaan
dan pajak tangguhan terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
1.4 Tujuan dan Manfaat
1.4.1
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah diatas
adalah :
a. Untuk menemukan bukti empiris pengaruh asimetri informasi terhadap
praktik manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia
b. Untuk menemukan bukti empiris pengaruh ukuran perusahaan terhadap
praktik manajemen laba pada perusahaan manfaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia
c. Untuk menemukan bukti empiris pengaruh pajak tangguhan terhadap
praktik manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia
Pengaruh Asimetri Informasi..., Rahma Dwi Puji Lestari, FE UMP, 2016
9
26
1.4.2 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi Perusahaan
Diharapkan
dapat
memberikan
sumbangan
pemikiran
dalam
penyusunan laporan keuangan tanpa melakukan manajemen laba demi
kepentingan pribadi sehingga tetap mempertahankan relevansi nilai
informasi akuntansi.
2. Bagi Akademisi
Diharapkan penelitian ini menjadi referensi dan memberikan landasan
untuk penelitian selanjutnya mengenai praktik manajemen laba
3. Bagi Penulis
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk
menambah pengetahuan tentang pengaruh asimetri informasi, ukuran
perusahaan dan pajak tangguhan terhadap manajemen laba.
4. Bagi Pemakai Laporan Keuangan
Diharapkan pemakai laporan keuangan dapat mengambil keputusan
yang tepat berdasarkan laporan keuangan yang berkualitas, handal
dan
dapat
dipercaya sehingga
informasi
yang
didapat tidak
menyesatkan.
.
Pengaruh Asimetri Informasi..., Rahma Dwi Puji Lestari, FE UMP, 2016
Download