Kandungan Informasi Akuntansi PENGARUH PENGUNGKAPAN INFORMASI CSR DAN PROFITABILITAS TERHADAP EARNING RESPONSE COEFFICIENT (ERC) • Isu/Fenomena Para pemangku kepentingan perusahaan memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang pasar modal, di satu sisi pasar modal merupakan penghalang utama perusahaan untuk melaksanakan kegiatannya sesuai dengan tanggung jawab sosial perusahaan, di sisi lain pasar modal dipandang sebagai suatu kesempatan besar dalam terbentuknya kegiatan yang sesuai dengan keberadaan tanggung jawab sosial perusahaan (Murray et al., 2006). • Tujuan Untuk mengetahui pengaruh dari pengungkapan informasi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan perusahaan terhadap respon pasar dan laba akuntansi (Earning Response Coefficient, ERC). •Teori Utama (Grand Theory) Corporate Social Responsibility dapat diartikan sebagai komitmen industri untuk mempertanggung jawabkan dampak operasi dalam dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan serta menjaga agar dampak tersebut menyumbang manfaat kepada masyarakat dan lingkungan hidupnya (Tanudjaja, 2006). Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan profitabilitas perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Earnings resp onsecoefficient (ERC). Seperti Sayekti dan Wondabio (2007) Ungkapkan bahwa Informativeness of earnings akan semakin besar ketika terdapat ketidakpastian mengenai prospek perusahaan di masa yang akan datang (Widiastuti, 2006). Dan dapat disimpulkan bahwa pada perusahaan besar tersedia banyak informasi non akuntansi sepanjang tahun. Informasi tersebut digunakan oleh pemodal sebagai alat untuk menginterpretasikan laporan keuangan dengan baik, sehingga dapat dijadikan alat untuk memprediksi arus kas dan ketidakpastian. KANDUNGAN INFORMASI ARUS KAS, KOMPONEN ARUS KAS, DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP HARGA DAN RETURN SAHAM • Isu/Fenomena Pelaporan arus kas dan pelaporan laba rugi mempunyai kandungan informasi dan telah dimanfaatkan oleh calon investor sehingga dapat mempengaruhi harga atau return saham. • Tujuan Untuk mendapatkan dan memahami informasi laporan arus kas total, laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan memiliki hubungan dengan harga saham dan return saham di Bursa Efek. Teori Utama • Ball dan Brown mengatakan bahwa disamping ada hubungan antara laba dan abnoramal rate of return, laba juga memberikan potensi informasi dari analisis dengan model regresi yang menyatakan bahwa data arus kas secara signifikan meningkatkan kemampuan dalam menjelaskan risiko pasar. • Livnat dan Zarowin (1990) yang menguji komponen arus kas menunjukkan hasil bahwa komponen arus kas menunjukkan hubungan positif yang lebih kuat denga abnormal return,sedang hasil berlainan, penelitian Club (1995), menyatakan bahwa data arus kas diluar data laba akuntansi hanya memberikan dukungan yang lemah bagi investor. Pengaruh kandungan informasi arus kas, komponen arus kas dan laba akuntansi dengan harga dan return saham di bursa efek Indonesia yang termasuk dalam LQ 45 yang ada perusahaan yang selalu muncul dalam ranking top 45 dan muncul berturut-turut dalam periode dan melaporkan keuangan. PENGARUH PRINSIP KONSERVATISMA DAN ASIMETRI INFORMASI TERHADAP KUALITAS LABA AKRUAL DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI • ISU/FENOMENA MASALAH Prinsip konservatisma ini dianggap sebagai kendala yang akan mempengaruhi laporan keuangan dan konservatif ini juga dapat mencegah adanya information asymmetry dengan cara membatasi manajemen dalam melakukan manipulasi laporan keuangan. Asimetri informasi inilah yang kemudian menjadi pemicu timbulnya praktek manajemen laba di dalam suatu perusahaan. sedangkan Good Corporate Governance ini menjadi salah satu kunci dalam meningkatkan efisiensi ekonomis, yang meliputi hubungan antara manajemen perusahaan, dewan komisaris, dan para pemegang saham lainnya. • TUJUAN Pengaruh konservatisma akuntansi terhadap kualitas laba akrual, 1. Pengaruh asimetri informasi terhadap kualitas laba akrual, 2. Pengaruh kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoderasi antara konservatisma akuntansi dengan kualitas laba akrual, 3. Pengaruh kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoderasi antara asimetri informasi dengan kualitas laba akrual, 4. Pengaruh komposisi komisaris independen sebagai variabel pemoderasi antara konservatisma akuntansi dengan kualitas laba akrual, 5. Pengaruh komposisi komisaris independen sebagai variabel pemoderasi antara asimetri informasi dengan kualitas laba akrual. • Teori Utama (Grand Teory) Suwardjono (2010) menyatakan bahwa tindakan kehati-hatian (konservatisma akutansi) diimplikasikan dengan mengakui biaya atau rugi yang memungkinkan akan terjadi, tetapi tidak segera mengakui pendapatan atau laba yang akan datang walaupun kemungkinan terjadinya besar (Hendriksen et al, 2000). Penman et al (2002) serta Wolk et al (2001) menyatakan bahwa konservatisma akuntansi tidak saja berkaitan dengan pemilihan metode akuntansi, tetapi juga estimasi yang seringkali diterapkan berkaitan dengan akuntansi akrual. • Perusahaan manufaktur bahwa Informasi asimetri berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba. Kepemilikan manajerial, bukan merupakan variabel pemoderasi hubungan antara konservatisma akuntansi dengan kualitas laba akrual. Kepemilikan manajerial merupakan variabel yang dapat memoderasi hubungan antara informasi asimetri dengan kualitas laba akrual. Komisaris independen, bukan merupakan variabel pemoderasi hubungan antara konservatisma akuntansi dengan kualitas laba akrual. Komisaris independen merupakan variabel yang dapat memoderasi hubungan antara informasi asimetri dengan kualitas laba akrual. PENGARUH INFORMASI LABA DAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM • Isu / Fenomena Masalah Investor di pasar modal berkepentingan dengan informasi kinerja perusahaan. Kinerja suatu perusahaan merupakan hasil dari serangkaian proses dengan mengorbankan sumber daya. Adapun salah satu parameter kinerja tersebut adalah laba (Ferry dan Erni Eka W: 2004). Pentingnya informasi laba secara tegas telah disebutkan dalam PSAK (2002: 25) yaitu: Laporan laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja suatu perusahaan selama suatu periode tertentu. • Tujuan Untuk mengetahui pengaruh informasi laba dan arus kas terhadap harga saham Teori Utama (Grand Teory) • Penelitian Ball dan Brown (1968) menduga manfaat keberadaan angka laba akuntansi dengan menguji kandungan informasi dan ketepatan waktu dari angka laba tersebut. • Menurut Harahap (2002 : 243) Laporan arus kas memberikan informasi yang releven tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan pada periode tertentu. • Jika dilihat dari segi arus kas dan komponen arus kas, total arus kas menunjukkan bahwa tidak ada total arus kas yang defisit. Sedangkan untuk komponen arus kas menunjukkan bahwa arus kas yang terjadi pada perusahaan LQ 45 lebih banyak dikeluarkan daripada diterima, dimana banyak perusahaan yang komponen arus kasnya baik dari aktivitas oparasi, investasi maupun pendanaan yang defisit. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa informasi laba akuntansi, komponen arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Sedangkan komponen arus kas dari aktivitas operasi dan total arus kas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.