Sistem Moneter Internasional Kelompok 4 Yeni Aprilia Nia Mulyawati Sutarvan Ria Priseptiyanti Balqis Fauzzannia Sujana Esti Shanty Vani Marthalena 201412010 201412011 201412019 201412027 201412042 201412044 Pengertian Sistem Moneter Internasional Sistem moneter internasional adalah suatu sistem yang memungkinkan suatu negara dapat saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem moneter internasional menunjukkan seperangkat kebijakan, institusi, praktik, peraturan dan mekanisme yang menentukan tingkat dimana suatu mata uang ditukarkan dengan mata uang lain. Suatu Sistem Moneter Internasional yang berjalan dengan baik akan melancarkan perdagangan dunia, arus investasi asing dan interdepedensi global. Standar Emas Konsep dari standar emas adalah pengunaan mata uang emas sebagai media pertukaran, sebagai satuan perhitungan dan sebagai alat menyimpan nilai. Kegiatan ini sudah terjadi sejak zaman kuno. Namun fenomena volume perdagangan yang kian meningkat sejalan dengan bangkitnya revolusi industri mendorong adanya permintaan atas sarana yang lebih mudah untuk mendanai dan menyokong perdagangan internasional maka standar emas hadir guna mengatur dan mendorong pemerintah agar sepakat untuk menukar mata uang kertas mereka menjadi emas dengan suatu kurs yang tetap. Kelebihan Standar Emas • Nilai tukar emas stabil sehingga mengurangi risiko ketidakpastian dan mendorong volume perdagangan internasional. • Standar emas secara otomatis menyeimbangkan antara defisit dan surplus. Ketika negara A membayar hutang kepada negara B, maka emas negara A berkurang. Berarti persediaan uang negara A berkurang juga. Bila uang berkurang, maka harga akan turun dan menyebabkan produksi (ekspor) bertambah. Sebaliknya di negara B, terjadi penambahan emas. Adanya penambahan emas akan menambah uang. Penambahan uang akan berakibat kenaikan harga. Dengan demikian, akan lebih menguntungkan bila negara B mengimpor barang dari negara A. Maka negara B akan mengimpor barang (dengan membayar emas) dari negara B. Dengan cara seperti inilah ekonomi akan berjalan. Kekurangan Standar Emas Negara yang mengeluarkan emas akan menghadapi masalah pengangguran, sementara negara yang menerima emas akan menghadapi inflasi. Ini merupakan konsekuensi diterimanya standar emas. Ekonomi berjalan baik jika cadangan emas banyak. Bagi negara penghasil emas, hal ini tidak menjadi masalah. Yang mengalami masalah adalah negara bukan penghasil emas. Pada akhirnya, ketika emas yang ada tidak cukup untuk semua transaksi, maka terjadi krisis. Sistem ternyata tidak dapat berjalan secara otomatis. Di negaranegara maju pengaruh masuknya emas terhadap peredaran uang menjadi terbatas. Masuknya emas tidak otomatis menjadikan naiknya impor. Sifat otomatis ini hanya bisa berlaku di negara berkembang yang tergantung pada emas. Pada akhirnya ada negara yang memiliki emas dan ada negara yang kehabisan emas. Sistem Bretton Woods Sistem Bretton Woods (1944-1976) adalah sebuah sistem perekonomian dunia yang dihasilkan dari konferensi yang diselenggarakan di Bretton Woods, New Hampshire pada tahun 1944. Konferensi ini merupakan produk kerjasama antara Amerika Serikat dan Inggris yang memiliki beberapa fitur kunci yang melahirkan dua institusi keuangan dunia yaitu Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia. Sistem Bretton Woods dibentuk dalam rangka menyelesaikan pertarungan yang terjadi antara otonomi yang dimiliki oleh domestik dan stabilitas internasional, namun dasar yang terdapat dalam sistemotonomi kebijakan nasional, nilai tukar tetap, dan kemampuan untuk mengubah mata uang-satu sama lain saling bertolak belakang International Monetary Fund Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) adalah organisasi internasional yang bertanggungjawab dalam mengatur sistem finansial global dan menyediakan pinjaman kepada negara anggotanya untuk membantu masalah-masalah keseimbangan neraca keuangan masing-masing negara. Salah satu misinya adalah membantu negara-negara yang mengalami kesulitan ekonomi yang serius, dan sebagai imbalannya, negara tersebut diwajibkan melakukan kebijakan-kebijakan tertentu, misalnya privatisasi badan usaha milik negara World Bank (Bank Dunia) Bank Dunia merupakan institusi keuangan yang semula bernama International Bank fo Reconstruction and Development yang didirikan bersama-sama dengan institusi Dana Moneter Internasional pada Konferensi Bretton Woods tahun 1944. Tujuan dari dibentuknya Bank Dunia adalah: 1. Membantu negara-negara anggota dalam hal pembangunan dan rekonstruksi 2. Meningkatkan investasi swasta asing dalam lingkup peningkatan garansi atau partisipasi dalam peminjaman dan investasi jenis lain yang dibuat oleh investor swasta 3. Menyediakan (di bawah keadaan tertentu) keuangan yang diperuntukkan bagi tujuan produktif Lanjutan… 4. Meningkatkan keseimbangan pertumbuhan jangka panjang dalam perdagangan internasional dan menjaga keseimbangan neraca pembayaran 5. Mengatur kebijakan dasar dalam rangka memberikan prioritas kepada proyek yang memiliki lebih banyak nilai manfaat dan nilai kepentingan 6. Operasi yang bertujuan untuk efek investasi internasional dalam hal kondisi bisnis di negara-negara anggota. Sistem Penetapan Kurs Valuta Asing A. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate) Kurs tetap adalah nilai kurs mata uang dalam negeri yang ditetapkan besarnya oleh pemerintah terhadap mata uang asing seperti Dollar Amerika berdasarkan standar emas, artinya pemerintah menjamin mata uangnya dengan emas. Sebagai contoh pemerintah menetapkan Rp 8000,- = 1 Dollar Amerika. Kelebihan dari sistem kurs ini adalah nilai tukar mata uang akan stabil, akan tetapi kelemahannya pemerintah harus menyediakan cadangan devisa (emas) yang cukup besar untuk menjaminnya. B. Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate) Kurs mengambang adalah nilai kurs mata uang yang besarnya ditentukan oleh kekuatan pasar atau permintaan dan penawaran mata uang asing. Dengan sistem kurs ini nilai mata uang dalam negeri akan selalu berubah, bisa naik atau turun terhadap mata uang asing. Jika permintaan dalam negeri terhadap mata uang asing (dollar Amerika) naik maka nilai dollar Amerika akan naik terhadap mata uang dalam negeri (rupiah), akan tetapi jika permintaan atau yang membeli dollar Amerika turun maka nilai dollar Amerika juga akan turun. Sedangkan apabila penawaran atau yang menjual mata uang asing (dollar Amerika) naik maka akibatnya nilai dollar Amerika akan turun. Begitu juga sebaliknya. Dengan demikian dalam sistem kurs mengambang penentuan tinggi rendahnya kurs mata uang ditentukan oleh tinggi rendahnya permintaan dan penawaran terhadap mata uang tersebut. C. Kurs Mengambang Terkendali (Managed Floating Rate) Kurs mengambang terkendali merupakan kombinasi dari kurs tetap dengan kurs mengambang. Dalam sistem kurs ini pemerintah bila dipandang perlu ikut campur tangan menstabilkan kurs jika kurs mata uang asing (dollar Amerika) nilainya terlalu tinggi , sedangkan nilai rupiah terlalu rendah. Apabila nilai rupiah terlalu rendah terhadap dollar Amerika maka pemerintah melalui Bank Indonesia akan menjual dollar Amerika di pasar uang untuk mengurangi laju depresiasi atau penurunan nilai rupiah agar nilai dollar Amerika menjadi turun Euro Euro adalah mata uang yang dipakai di 18 negara anggota Uni Eropa. Secara giral, mata uang ini mulai dipakai sejak tanggal 1 Januari 1999, tetapi secara fisik baru dipakai pada tanggal 1 Januari 2002. Wilayah pengguna mata uang ini disebut sebagai Zona Euro. Sebelas negara pertama mulai menggunakan sejak awal 1999. Yunani menjadi pengguna ke-12 sejak awal 2001. Mulai tanggal 1 Januari 2007 Slovenia turut bergabung. Siprus dan Malta menggunakan sejak 1 Januari 2008. Slovakia, yang bergabung mulai 1 Januari 2009 dan Estonia pada 1 januari 2011. Yang terakhir adalah Latvia pada 1 Januari 2014. Neraca Pembayaran Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Tujuan Neraca Pembayaran Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi negara di perdagangan internasional Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi pembayaran internasional Membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan fiskal dan moneter Merupakan alat untuk mengukur berapa besar utang dan piutang negara terhadap luar negeri Merupakan alat untuk mengukur struktur dan komposisi transaksi ekonomi suatu negara dengan dunia internasional Mengukur keadaan perekonomian dan posisi keuangan internasional suatu negara Special Drawing Rights (SDR) SDR adalah cadangan devisa internasional yang diciptakan sejak 1969, sebagai tambahan cadangan devisa negara-negara anggota IMF.SDR adalah semacam uang giral internasional yang bisa diciptakan, sesuai dengan kebutuhan. Nilai SDR dikaitkan dengan sejumlah mata uang utama dunia, dengan tujuan agar nilainya cukup stabil. Nilai SDR ditentukan berdasarkan pada serangkai atau sekeranjang mata uang ( a basket of currencies) dengan perbandingan bobot sebagai berikut: U.S.A Dollar 0,540 Jerman D.Mark 0,460 Perancis F.Franc 0,740 Jepang Yen 34.000 Inggris Pound 0,071 Oleh karena itu nilai satu unit SDR dapat kita hitung : SDR 1 = $ 0,54 + DM 0,46 + F.Fr. 0,74 + Yen 34.000 + Pound 0,071 Studi Kasus : Basis Mata Uang Baru Pengganti Dollar AS Tiap-tiap negara menjalin hubungan sehingga satu sama lain saling mempengaruhi. Disaat neraca perdagangan suatu negara dalam keadaan surplus, maka negara lain mengalami defisit. Tiap negara menggunakan sistem moneternya sendiri dengan berbagai pertimbangan, namun masih terdapat sistem moneter yang dominan, yakni sistem nilai tukar mengambang dengan basis dollar AS. Membiarkan nilai tukar ditentukan oleh kekuatan pasar dianggap hanya menguntungkan para pemilik modal dan tidak menjunjung pemerataan kesejahteraan. Terlebih, sistem keuangan Amerika Serikat terbukti tidak cukup kokoh menopang terjangan badai krisis. Sistem keuangan Amerika Serikat ambruk pada akhir tahun 2008 akibat kredit macet perumahan. Krisis pasar finansial dan resesi ekonomi global pun mendera dunia. Peristiwa tersebut mendorong peninjauan ulang terhadap posisi dollar AS sebagai basis dari sistem nilai tukar mengambang yang hingga kini masih mendominasi dunia. “Sistem nilai tukar terkendali ternyata tidak cukup berhasil di Eropa. Bahkan, European Monetery System pada masa 1990-an ini sangat tidak stabil dan tidak pasti”. Kenyataannya, pada masa kini dunia mengakui bahwa integrasi ekonomi telah dijalankan dengan sangat gemilang oleh organisasi regional Uni Eropa sehingga diantara yang ramai diprediksi menggantikan kedudukan dollar AS ialah mata uang euro. Pada tahun 2002 negara-negara Uni Eropa telah menyepakati penggunaan mata uang euro di seluruh wilayah negara anggota. Penggunaan mata uang yang sama menyebabkan perekonomian regional kuat dan stabil, meski sempat tergoncang resesi Yunani yang memburuk sejak kuartal ke-IV tahun 2009. Respon lain terhadap kelemahan perekonomian Amerika Serikat pasca Krisis Finansial Global 2008, ialah koalisi Brazil, Rusia, India, dan China (BRIC) dalam mempromosikan mata uangnya sebagai alternatif baru mata uang global dalam rangka pencarian solusi atas krisis sistemik keuangan internasional. BRIC menguasai 42% cadangan devisa dunia (US$ 2.8 triliun, dengan Cina sebagai pemilik komposisi terbesar). Dalam kurun waktu dekat BRIC bersepakat untuk menggunakan mata uang masing-masing sebagai alat pembayaran internasional menggantikan dollar Amerika Serikat. Krisis finansial global 2008 yang tidak terprediksi oleh siapapun justru melahirkan wacana-wacana mengenai basis mata uang baru sebagai alat pembayaran internasional yang merupakan alternatif penyelesaian sekaligus pemecahan atas banyaknya isu dan beragam masalah dalam sistem moneter internasional yang dalam artikel dikatakan tidak terselesaikan dan tidak terpecahkan. Wacana munculnya basis-basis mata uang lain untuk menggantikan peran dollar AS memang muncul sebagai refleksi atas perkembangan ekonomi negara-negara diluar Amerika Serikat setelah tahun 1997 Kesimpulan Sistem moneter internasional adalah satu perangkat kebijakan, institusi, praktisi, regulasi, mekanisme yang menentukan tingkat dimana mata uang satu di tukarkan dengan mata uang yang lain. 1. Sistem Standar Emas 1870 – 1914 Muncul pada tahun 1870, dimana pemerintah Inggris menetapkan nilai poundsterling dengan emas. 2. Zaman Bretton Woods, 1944 – 1973 Dalam perjanjian Bretton Woods terbentuk dua badan internasional, yaitu International Bank for Recontruction and Development, yang sekarang dikenal dengan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional. Sistem Penetapan Kurs Mata Uang bisa dikategorikan menjadi beberapa kelompok yaitu Kurs Tetap (fixed Exchange Rate), Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate), Kurs Mengambang Terkendali (Managed Floating Rate).