Konferensi Nasional Sistem Informasi 2006, Universitas Pasundan, 18 Januari 2006 PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA DUNIA KEDOKTERAN: PELUANG DAN HAMBATAN PENERAPAN PENGOBATAN JARAK JAUH BERBASIS INTERNET DI NEGARA BERKEMBANG RIZA ADRIANTI SUPONO Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma, Jl. Margonda Raya 100, Ponodk CIna, Depok [email protected] ABSTRAK Salah satu dampak kemajuan teknologi informasi adalah ketergantungan masyarakat terhadap informasi. Begitu juga dengan dunia kesehatan, masyarakat di dunia maju telah menjadikan salah satu kegunaan teknologi tersebut sebagai seorang dokter online untuk mengetahui berbagai macam jenis penyakit, baik melalui e-mail ataupun dengan mengisi formulir-formulir isian yang telah disediakan oleh pihak pengelola E-Medicine tersebut. Pada umumnya, masyarakat pada dunia berkembang sangat jarang menggunakan fasilitas kemajuan teknologi informasi khususnya pada pengobatan jarak jauh tersebut yang lebih dikenal dengan E-Medicine. Selain karena tingkat kehidupan yang sangat rendah, masih sangat kurangnya kepercayaan pada informasi yang diberikan scara online. Beberapa harapan masyarakat pada umumnya dan masyarakat pada dunia berkembang khususnya dalam penggunaan internet pada sistem E-Medicine adalah penggunaan teknologi yang didukung dengan biaya yang tidak mahal, penggunaan yang sangat mudah dan informasi kesehatan yang sangat luas dan terbuka dalam pencarian data penyakit yang dideritanya. 1. PENDAHULUAN Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Penggunaan sistem infromasi yang sangat kompleks tersebut diimbangi dengan perkembangan kemajuan teknologi informasi akan dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Perkembangan teknologi informasi memperlihatkan bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi ini, seperti e-government, e- commerce, e-education, E-Medicine, e-elaboratory, dan lainnya, yang kesemuanya itu berbasiskan elektronika. [Wayan Wardiana, 2002]. Penggunaan teknologi tersebut dapat melalui fasilitas-fasilitas e-mail, web-site, pengisian formulir-formulir online dan lain sebagainya. Pada dunia berkembang, khususnya di Indonesia, dari hasil survey oleh ICT Indonesia, setiap 11 orang per 1000 penduduk pengguna internet terdapat 58.500 orang yang menggunakan komputer dari level pendidikan tinggi, sedangkan pengguna internet sebanyak 4 juta penduduk. Di negara maju, penggunaan teknologi informasi di dunia kesehatan dimulai dengan pelayanan kesehatan yang bersifat offline yang dilanjutkan dengan pelayanan online dengan memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut. Menurut Kim Than Win, pada akhir tahun 60an dan awal tahun 70an, dimulai pelayanan kesehatan secara online dengan mencari data-data kesehatan di situs-situs yang telah disediakan, walaupun hal tersebut masih sebatas di dalam lingkup sendiri, Perkembangan E-Medicine di Dunia Berkembang - 1 atau yang sering disebut Intranet, dan juga kerja sama dengan beberapa dokter spesialis. penyakit. Mojtaba] [Christopher Lau,2002, Amir dan Sekitar tahun 80an, beberapa data yang tersimpan dalam sistem komputer mulai digunakan pada kegiatan pengobatan yang dihubungkan secara terintegrasi dengan sistem informasi rumah sakit yang telah bekerja sama dan dapat diakses melalui internet. Telemedicine atau E-Medicine, sudah digunakan secara rutin sejak awal tahun 1990an. Menurut Jiang Tian dan Huglory Tianfield, E-Medicine juga mempunyai dampak yang besar pada sistem kesehatan secara tradisional. Penggunaan system EMedicine adalah pada pengiriman data kesehatan melalui informasi yang terintegrasi, komunikasi, dan teknologi human machine interface. 2. PENGERTIAN TELE MEDICINE Awal digunakankan system telemedicine atau EMedicine secara tradisional masih menggunakan videoconferencing secara real time yang menghubungkan jadwal telemedicine dengan lokasi seorang pasien. Menurut Bayer et al, 1997 dan Shannon et all, 1986, masalah telemedicine dan layanan kesehatan telah di pelajari sejak lebih dari 50 tahun yang lalu. Telemedicine adalah konsep umum yang menerapkan teknologi komunikasi elektronik atau teknologi telekomunkasi yang dapat mengirimkan informasi tentang daftar segala jenis penyakit. Telemedicine termasuk juga didalamnya adalah tele-education, yang termasuk e-learning dan teleinformation bagi seorang pasien Hig Teleoperati Telediagnos Teleconsultin E-Learning Telemonitoring Lo Telemeeting Industrializat Development Research Kebutuhan yang digunakan pada sistem Telemedicine adalah penggunaan fax, pesawat telepon untuk bertukar informasi melewati transmisi dan mengevaluasi citra seperti radiographs atau gambar dari luka atau penyakit dalam pengambaran video conference secara interaktif, yang sangat mudah dan sudah tidak asing lagi bagi semua pasien dan juga penempatan atau lokasi alat komunikasi yang mudah terdapat dimana-mana. Namun pada kemajuan teknologi tersebut, beberapa kelemahan yang ditemukan dari system E-Medicine adalah susahnya berhubungan dengan system yang ada untuk mencari data penyakit secara rinci yang diinginkan dalam pencarian informasi suatu Perkembangan E-Medicine di Dunia Berkembang - 2 3. CONTOH TELE MEDICINE E-Medicine dikembangkan untuk memudahkan para pasien mengirimkan informasi secara multimedia seperti dengan penggunaan video dan audio kepada para dokter. Pasien-pasien tersebut juga di monitor melalui kuesener self assessment yang diisikan secara multiple choice. Selain penggunaan di atas, E-Medicine juga dapat menggunakan sensor smart audio untuk mengekstrak infromasi dengan suara pada aplikasinya. EMedicine terdiri dari teknk e-monitoring dengan computer pintar melalui jaringan komunikasi [Dan Istrate et all] Aplikasi E-Medicine dapat diklasifikasikan sebagai (1). Kesehatan dan pengobatan seumur hidup, (2). Informasi kesehatan perorangan, (3). Konsultasi jarak jauh, (4). Pemeriksaan kesehatan secara rutin.Teknologi dan metode yang baru akan selalu di kembangkan dan di release agar menjadi model E-Medicine yang potensial Penerapan E-Medicine sangat menguntungkan dalam menginformasi kesehatan jarak jauh, social dan kultur, hal tersebut dikarenakan dapat menghemat tenaga dan waktu. E-Medicine merupakan aplikasi yang sangat luas, bermula dari diagnostic (seperti teleradiology), perlakuan, melalui telesurgery atau telementoring dimana seorang dokter spesialis bertindak sebagai guide. Sistem E-Medicine yang baik menggunakan teknologi yang maju seperti Video Conference, Audio Conference, Audio Grafik, Multimedia Interaktif dan penggunaan teknologi jaringan. Teknologi-teknologi tersebut dapat menjadikan mamajukan pelayanan E-Medicine. Contoh penerapan teknologi Video Phone Telemedicine project di Indonesia dapat dilihat pada gambar di bawah ini Beberapa negara maju sudah menerapkan sistem EMedicine, contohnya seperti yang diutarakan oleh Penny Lunt Crosman, pada kota Ohio, yang digunakan pada Union Hospital of Dover, Ohio. Rumah sakit tersebut selalu mengakses sebanyak 6000 dokumen elektronik, 250.000 data pasien dan 38.000 ruang darurat yang digunakan setiap tahunnya. Lebih dari 100 juta konsumen selalu mencari informasi kesehatan setiap tahunnya, beberapa dari mereka selalu berinteraksi secara online dengan dokternya. Penelitian yang didapat dari Manhattan, ditemukan 57% dokter merekomendasikan suatu penyakit melalui situs dan 19 % menjawab segala pertanyaan melalui e-mail. Sedangkan menurut International Telecommunication Union, telemedicine telah di akses oleh 7000 rumah sakit dan pusat kesehatan. Contoh telemedicine skema dan peralatan dari yang dapat ditemukan tentang kesehatan antara lain adalah Organisasi Kesehatan Organization : Dunia (World Health http://who.int/en/ Berbagai macam penyakit http://www.intelihealth.com Penyakit Diabetes : http://www.diabetes.org Penyakit Leukemia : http://www.leukemia.org Penyakit Influenza : http://www.cdc/gov/flu Penyakit Ginjal http://www.kidney.org Penyakit Kanker http://www.cancer/org Penyakit Kanker Paru-paru http://www.lungcanceronline.org Penyakit Kanker Payudara : http://www.breastcancer.org/ atau http://www.thebreastcancersite.com Beberapa pasien dapat mengakses data-data tersebut dari rumah atau pun kantor dengan mengisi formulir-formulir seperti pada gambar di bawah ini yang telah disediakan oleh situs tersebut Mereka menggunakan fasilitas tersebut untuk membantu mencari dan menganalisis informasi yang di dapat dari jenis penyakit yang dideritanya. [Christopher Lau, et all, 2002 dan Robert Mittman and Mary Cain, 1999] Penyakit Anemia http://www.anemia.com Penyakit Paru-paru http://www.innerbody.com/anim/lungs.html Anatomi Manusia Online http://www.innerbody.com Departemen Kesehatan Indonesia http://depkes.go.id 4. KESIMPULAN Dan dalam 5 tahun terakhir, penggunaan komputer untuk mencari informasi akan jenis penyakit tersebut terus bertambah dari tahun ke tahun. Hal ini berarti bahwa semua organisasi kesehatan sangat peduli dengan kesehatan masyarakat, yang tidak hanya konsultasi secara tradisional tapi juga dapat berkonsultasi secara online. Beberapa situs 3 Teknologi E-Medicine akan terus berkembang dengan pesat karena semakin banyak pengguna internet di seluruh dunia, yang dapat dilihat dari survey Indonesia Internet Business Community, dari 50 juta pada tahun 1997 bertambah sangat pesat menjadi 400 juta pada akhir tahun 2000. Dari pertumbuhan tersebut, Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang hanya 0.7% - 0.9% menjadi pengguna internet. Dengan kata lain, sebenarnya internet sebagai salah satu saluran pencarian data penyakit dan komunikasi adalah harapan dari banyak masyarakat di berbagai negara, khususnya juga di negara berkembang. Penggunaan teknologi tersebut sebaiknya didukung dengan biaya yang tidak mahal, penggunaan yang sangat mudah dan informasi kesehatan yang sangat luas dan terbuka Hal–hal tersebut di atas yang menjadi salah satu sebab bahwa pada dunia berkembang seperti Indonesia, penggunaan E-Medicine sangat jarang dan langka sekali digunakan karena selain minimnya faktor penggunaan teknologi di kalangan masyarakat tersebut juga karena faktor kepercayaan masyarakat kepada data yang diberikan secara elektronik. Akan tetapi untuk peluang jangka panjang tidak menutup kemungkinan penggunaan internet pada kalangan menengah ke atas dengan level pendidikan yang tinggi dapat menggunakan teknologi E-Medicine untuk wilayah tertentu khususnya di kota-kota besar.. DAFTAR PUSTAKA 1. Amir Talaei-Khoei and Mojtaba Talaei-Khoei, Approach to E-Medicine, Mashhad University of Medical Sciences 2. Christopher Lau et all, Asynchronous WebBased Patient-Centered Home Telemedicine System, IEEE Transactions On Biomedical Engineering, Vol. 49, No. 12, December 2002 3. Dan Istrate et all, Smart Audio Sensor for Telemedicine 4. Khin Than Win, Information Age, Electronic Health Record andAustralia Healthcare, International Journal of The Computer, the Internet and Management Vol.12 No.3 (September-December, 2004) pp 14-21 5. Penny Lunt Crosman, E-Medicine in Ohio, Transform Magazine; Sep 2004; 13, 9; ProQuest Computing, pg. 10 6. Robert Mittman and Mary Cain, The Future of the Internet in Health Care, California Health Care Foundation, January, 1999 7. Wawan Wardiana, Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia, Seminar dan Pameran Teknologi Informasi 2002, Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Jurusan Teknik Informatika, 9 Juli 2002 Perkembangan E-Medicine di Dunia Berkembang - 4