PENELITIAN PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT PEMERINTAH KOTA SEMARANG Disusun Oleh: 1. Abdullah (NIM 152510077) 2. Dedy Gusmar (NIM 152510087) 3. Muntako (NIM 152510096) 4. Taufan Kurniawan (NIM 152510100) Mata Kuliah Manajemen Sistem dan Teknologi Informasi Program Magister Manajemen Universitas Bina Darma BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Semarang telah menjadikan e-government menjadi salah satu prioritas yang harus dikembangkan untuk menunjang kegiatan pemerintahan Kota Semarang. Dapat dilihat dari salah satu misi Pemerintah Kota Semarang yaitu Pengembangan kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien sesuai dengan prinsip-prinsip good governance yang didukung penerapan e-government menuju e-city. Menunjukkan bahwa Kota Semarang ingin menjadikan e-government sebagai salah satu penunjang utama dalam kegiatan pemerintahanya. Salah satu yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam hal egovernment adalah pembuatan website pemerintah Kota Semarang dengan alamat www.semarangkota.go.id Website yang dimiliki pemerintah Kota Semarang berguna untuk memberikan informasi dan lebih mendekatkan diri kepada stakeholder yang berkepentingan seperti masyarakat serta pihak swasta. Namun didalam perkembangannya, e-government di Kota Semarang yang telah dimulai dari tahun 2001 masih memiliki banyak kendala yang dihadapi oleh pemerintah Kota Semarang dalam mengelola website www.semarangkota.go.id. Salah satu contoh kendala yang dihadapi adalah beberapa aplikasi yang ada di dalam website Kota Semarang masih belum bisa berjalan dengan baik. Salah satu masalah ada didalam aplikasi Profil Usaha Anda dimana banyak konten usaha yang tidak dapat diakses. Halaman Profil Usaha Anda diperuntukkan bagi warga Kota Semarang yang mempunyai bidang usaha, baik itu home industri, pengusaha, bidang jasa dll. Bertujuan untuk mempublikasikan profil usaha di media elektronik supaya bisa di akses oleh segenap orang di penjuru dunia. Tetapi dalam perjalananya banyak profil usaha yang tidak dapat dibuka maupun diakses oleh khalayak ramai. Menurut kepala bagian Pengolahan Data Elektronik Kota Semarang Bapak Nana Storada mengatakan, “Selama ini konten situs pemkot belum lengkap. Isinya hanya seputar Pemerintah Kota Semarang, belum menyentuh aspek kota Semarang secara keseluruhan. Baginya, ruang lingkup konten situs saat ini masih sempit”. 1 Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi atau ICT (information and communication technology) menjadi topik yang banyak diperbincangkan saat ini terlebih apabila dikaitkan dengan otonomi daerah dan fungsi pemerintah. Pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi merupakan peluang baru bagi pemerintah karena dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dapat dicapai efisiensi dan efektivitas proses kerja pemerintah. Hal ini kemudian mengarah pada terwujudnya perbaikan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Kemajuan teknologi informasi seperti komputer dan telekomunikasi terjadi begitu pesatnya sehingga proses penyampaian data dan informasi ke seluruh lapisan masyarakat di berbagai belahan dunia dapat dilakukan dengan cepat. Selain itu, era globalisasi yang terus bergulir saat ini menuntut pemerintah untuk dapat meningkatkan kemampuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi sehingga mampu bersaing dengan negara lain. Hal ini dikarenakan perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi mengakibatkan biasnya batas-batas suatu negara. Respon terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini harus segera diberikan mengingat kualitas kehidupan manusia yang semakin meningkat. Di negara-negara maju, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas proses pemerintahan maka teknologi informasi dan komunikasi telah dimanfaatkan sedemikian rupa untuk mencapai peningkatan tersebut. Berbagai aplikasi diciptakan dalam mewujudkan sistem kerja yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Kebutuhan untuk meningkatkan proses kerja yang cepat, tepat, dan akurat menuntut pemerintah untuk secepatnya dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Penyelenggaraan pemerintahan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam perkembangannya dikenal sebagai eGovernment. 1.2 RUMUSAN MASALAH : 1. Bagaimana penerapan model aplikasi e-government Pemerintah Kota Semarang? 2. Efektivitas manfaat masyarakat atas keberadaan e-government Pemerentiah Kota Semarang? 2 1.3 TUJUAN : Tujuan penulisan berdasarkan rumusan masalah diatas dapat disimpulkan tujuan dari penulisan adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui penerapan model aplikasi e-government Pemerintah Kota Semarang. 2. Untuk mengetahui efektivitas manfaat masyarakat atas keberadaan e-government Pemerentiah Kota Semarang. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Menurut Richardus E. Indrajit, pada intinya, e-Government adalah penggunaan ICT untuk meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan pihak-pihak lain (Indrajit,2002:3-4). Dalam perkembangannya e-Government dipengaruhi oleh kemajuan ICT. Penggunaan ICT dalam sektor pemerintahan inilah yang kemudian menghasilkan hubungan-hubungan baru yang dikenal sebagai ruang lingkup e-Government seperti : G2C (government to citizen), G2B (government to business), G2G (government to government), dan G2E (government to employees). Keragaman penggunaan teknologi informasi dan komunikasi mengakibatkan perubahan di hampir setiap bidang kehidupan, tidak terkecuali dunia pemerintahan. Para aparatur pemerintah saat ini dan di waktu mendatang akan senantiasa dituntut pengetahuan dan kemampuannya di bidang teknologi informasi dan komunikasi dalam pencapaian proses kerja yang lebih baik. Terlebih apabila dilihat dari pandangan bahwa aparatur pemerintah selain sebagai aparatur negara juga merupakan pelayan bagi masyarakat, jadi tugasnya adalah melayani masyarakat. Seperti dikatakan oleh Dedi Mulyadi bahwa : Terlebih jika diingat bahwa pegawai negeri sebagai aparat birokrasi selain sebagai aparatur negara dan abdi negara, juga merupakan abdi masyarakat. Sehingga kepada kepentingan masyarakatlah aparat birokrasi harus mengabdikan diri (Mulyadi,2006). Berbagai aplikasi teknologi informasi memungkinkan terjadinya proses kerja yang cepat seperti dalam melakukan pengumpulan data, pengolahan data, penyimpanan data, perbaikan data, pencarian data, dan penyaluran data/informasi. Tugas pemerintah yang semakin kompleks mengakibatkan teknologi informasi dan komunikasi semakin dibutuhkan untuk segera diterapkan, terlebih apabila dilihat dari budaya kerja dan sistem birokrasi yang kaku maka hal ini semakin mendesak untuk dilaksanakan. Di Indonesia dengan memperhatikan dan menimbang kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta potensi manfaat yang dihasilkan maka di berlakukannya Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government. Dengan adanya kebijakan ini maka dapat dilihat bahwa 4 sudah hampir tiga tahun proses pengembangan e-Government berlangsung di Indonesia, tentunya sudah banyak bentuk-bentuk implementasi e-Government yang lahir akibat dari berlakunya Inpres tersebut. Hal ini menggambarkan bahwa pemerintah telah menyadari pentingnya e-Government untuk diterapkan. Disamping itu, dapat juga dilihat keinginan pemerintah untuk merubah budaya kerja yang tradisional menuju budaya kerja yang modern. Sejalan seperti yang dikatakan oleh Siallagan bahwa: “Pemerintahan di seluruh dunia pada saat ini menghadapi "tekanan" dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan meningkatkan partisipasi aktif dalam pemberian informasi bagi masyarakat serta dituntut untuk lebih efektif. Hal tersebut menyebabkan eGovernment atau pemerintahan berbasis elektronik semakin berperan penting bagi semua pengambil keputusan. Pemerintah Tradisional (traditional government) yang identik dengan paper-based administration mulai ditinggalkan (Siallagan,2006). Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dilihat adanya pergeseran budaya kerja pemerintah dari yang bersifat tradisional/konvensional (paper-based) menjadi lebih modern yang identik dengan penggunaan teknologi (paper-less). Proses kerja, dokumentasi, dan pendataan dilakukan secara elektronik, tidak lagi menggunakan caracara tradisional yang identik dengan penggunaan kertas. Pengolahan data dan penyampaian informasi dapat dilakukan dengan cepat apabila dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Disamping itu, masyarakat dapat memperoleh pelayanan dari pemerintah seperti mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan selama 24 jam sehari, kapan saja dan dimana saja. Di sisi lain dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dengan semangat otonomi daerah, merangsang setiap daerah untuk berupaya meningkatkan citra dan kualitas penyelenggaraan pemerintahannya dengan memanfaatkan segala sumber daya yang tersedia. Salah satunya adalah dengan menerapkan konsep e-Government dalam meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan. Pelayanan publik dalam era grobalisasi dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat. Pemerintah dituntut untuk berupaya memperbaiki kualitas pelayanannya 5 kepada stakeholders-nya (masyarakat, bisnis, swasta) sebagai konsekuensi dari fungsi pemerintah yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu berbagai Pemerintahan Daerah di Indonesia saat ini berupaya menerapkan konsep e-Government. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan pelayanan publiknya dan dalam rangka menjawab tantangan era globalisasi dan isu-isu global yang berkembang akibat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang melanda segala pelosok penjuru dunia , seperti dengan membangun situs Pemerintah Daerah. Berdasarkan panduan penyelenggaran situs web pemerintah daerah yang dibuat oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi Indonesia, dikatakan bahwa : Pembuatan situs web pemerintah daerah merupakan tingkat pertama dalam pengembangan eGovernment di Indonesia dengan sasaran agar masyarakat Indonesia dapat dengan mudah memperoleh akses kepada informasi dan layanan pemerintah daerah, serta ikut berpartisipasi di dalam pengembangan demokrasi di Indonesia dengan menggunakan media internet. Disamping itu, berdasarkan Inpres No.3 Tahun 2003 seperti yang telah disebutkan, tujuan penerapan e-Government secara garis besar adalah untuk meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakatnya. Melalui penerapan eGovernment dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal, maka masyarakat dapat memperoleh informasi, berinteraksi bahkan melakukan transaksi secara lebih cepat. Hal di atas menunjukkan bahwa pembangunan situs web pemerintah dimaksudkan untuk mempermudah masyarakat memperoleh informasi dan pelayanan pemerintah daerah. Jadi dapat dikatakan situs web pemerintah daerah merupakan alat yang digunakan oleh pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakatnya, disamping alat-alat dan/atau cara-cara konvensional yang masih digunakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Bank dunia menjelaskan E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh instansi yang memiliki kemampuan untuk memberikan perubahan hubungan dengan masyarakat, bisnis, dengan lain dari pemerintah (indrajit, 2002:14). Sedangkan Clay G. Wescott (Pejabat Senior Asian Development Bank), mencoba mendefinisikan sebagai E-government Singkatnya e-government merupakan suatu simbolis penggunaan internet oleh lembaga-lembaga pemerintahan yang memberikan perubahan 6 didalamnya. E-government bertujuan memberikan informasi dari pemerintah secara jelas kepada masyarakat dan bisnis. 2.2 Pengembangan E-government Pengembangan e-government menurut Inpres 3 tahun 2003 Tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government adalah merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Tahapan pengembangan e-government menurut Inpres 3 tahun 2003: 1. Persiapan a. Pembuatan situs web sebagai media informasi dan komunikasi pada setiap lembaga. b. Sosialisasi situs web untuk internal dan publik. 2. Pematangan a. Pembuatan situs web informasi publik yang bersifat interaktif. b. Pembuatan antar muka keterhubungan dengan lembaga lain. 3. Pemantapan a. Pembuatan situs web yang bersifat transaksi pelayanan publik. b. Pembuatan interoperabilitas aplikasi dan data dengan lembaga lain. 4. Pemanfaatan Pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat Government to Government (G2G), Government to Business (G2B), Government to Consumers (G2C). Menurut UNPAN (United Nations Public Administration Network) tahapan pengembangan E-government (UN Government, 2005: 18) adalah: a. Emerging atau kemunculan, sebuah tahap dimana berbagai website pemerintah menyajikan informasi tentang kebijakan publik, pemerintahan, perundangundangan, berbagai peraturan pemerintah, berbagai dokumentasi yang terkait dengan kepentingan publik. b. Enhanced atau pemuktahiran, pada tahap ini semua website pemerintah telah menghadirkan komunikasi satu arah dan dua arah dalam format e-Communication yang telah dimuktahirkan. 7 c. Transactional atau mampu melayani transaksi, pada tahap ini semua website pemerintah telah melakukan komunikasi dua arah dengan masyarakat. d. Connected atau terkoneksi, semua website pemerintah telah melakukan perubahan dalam cara berkomunikasi dengan masyarakatnya, dan pemerintah mulai proaktif untuk mendapatkan informasi dan opini. 2.3 Metode Penelitian a. Desain Penelitian Di dalam penelitian yang berjudul “Penelitian Pengembangan E-Government Pemerintah Kota Semarang)” ini menggunakan metode penelitian kualitatif. b. Subjek Penelitian Subyek penelitian yaitu pegawai KPP Pratama Palembang Seberang Ulu. c. Obyek Penelitian Alamat Website Pemerintah Kota Semarang : http://www.semarangkota.go.id/ 2.4 Tampilan E-Government Tampilan muka website Kota Semarang: 8 Pada tampilan website diatas bisa disampaikan hal-hal sebgai berikut: 1. Pada tampilan diatas menunjukkan adanya gambar kota semarang berikut dengan simbol kota. 2. Pada jendela pada kanan atas menunjukkan berita/informasi aktivitas Pemerintah Kota Semarang. 3. Pada jendela kanan bawah menyampaikan kata pendahuluan atau kata sambutan dari Pemerintah Kota Semarang 4. Pada bagian atas website dibuat hyperlink untuk menu: beranda, berita, informasi, peta, situs, dan kontak 5. Bagian kiri tengah web dibentuk menu-menu utama berupa: a. Prakata b. Informasi dan dokumentasi, kemudian dibuat submenu berupa: pemerintahan, info umum, website, media sosial, media khusus, dan program khusus c. Aplikasi sistem, jkemudian dibuat submenu berupa: penyelenggaraan pemerintahan, layanan publik, perijinan, aplikasi mobile. d. Pengaduan, kemudian terbagi dalam submenu berupa: layanan pengaduan, tanya jawab, dan PSD. e. Surat elektronik, kemudian terbagi dalam submenu berupa: surat dinas, kirim email SKPD, dan email pemkot f. Galeri, kemudian terbagi dalam submenu berupa: foto kota, foto kegiatan, video 6. Bagian kiri bawah dibuat hiperlink untuk media sosial untuk menyampaikan kegiatan dan informasi kota semarang berupa: youtube, facebook, twitter, google+, linkedin, dan rss. Secara umum Pemerintah Kota Semarang ingin membuat sistim komunikasi efektif antara pemerintah kota dengan masyarakat. Dengan adanya website tersebut untuk meningkatkan peran serta masyarakat untuk ikut berpikir aktif membantu pembangunan kota semarang serta pengaduan untuk kritik dan saran. Selain itu, pemerintah kota juga membuat komunikasi berupa prosedur layanan, aturan pemerintah kota terbaru, tugas pokok dan fungsi kerja masing-masing SKPD. Diharapkan dengan adanya website kota semarang tersebut untuk menjadikan pemerintah kota dekat dengan masyarakat. 9 2.5 Pembahasan Teknik penelitian dengan cara membagikan kuesioner kepada pegawai KPP Pratama Palembang Seberang Ulu sebanyak 10 untuk membuka website mempelajari dan mengisi formulir isian kuesioner sebagai berikut: KUESIONER PENELITIAN E-GOVERNMENT PEMERINTAH KOTA SEMARANG Jenis Kelamin Pendidikan No 1 1.1 1.2 1.3 2 2.1 2.2 2.3 3 3.1 3.2 3.3 4 4.1 4.2 4.3 : Laki-laki/Perempuan : SMA/ Diploma I/ Diploma III/ Strata I/ Strata II Kriteria Kecepatan Membuka awal website Membuka konten website Hasil pencarian informasi Homepage nama website (domain name) Struktur menu dan tampilan Fungsi website isi (Content) Kualitas website Relevan website manfaat konten website Konteks Mempunyai link dengan website lain yang terkait Konten website sesuai dengan visi dan misi Terdapat informasi layanan publik Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Tidak baik Kriteria Nilai Sangat Baik 5 Baik 4 Cukup Baik 3 Kurang Baik 2 Sangat Tidak baik 1 Setelah dilakukan pembagian kuesioner dan pengisiannya diperoleh rekapan sebagaui berikut: 1. Variable Kecepatan Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X11 5 4 5 3 4 4 5 5 4 3 Penilaian X12 X13 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 10 Rata-rata 5 4 4,333333 4,333333 4,666667 4 5 4,333333 4 4,333333 2. Variable Homepage Responden X21 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 Penilaian X22 X23 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 3 5 4 4 5 Rata-rata 5 4 4,333333 4,666667 4,333333 4,333333 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 Rata-rata 5 4 4,333333 4,666667 4,666667 4 5 4 4 5 5 4 4 5 3 5 5 4 4 5 Rata-rata 5 4 4,333333 4,666667 3,333333 5 5 4 4 5 3. Variable Isi (Konten) Responden 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 Penilaian X32 X33 5 4 4 5 5 3 5 4 4 5 5 4 4 5 3 5 5 4 4 5 Penilaian X42 X43 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 X31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 4. Variable Konteks Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X41 11 Pengujian menggunakan SPSS diperoleh data sebagai berikut: ANOVAa Model 1 Sum of Squares df Mean Square Regression 1,117 1 1,117 Residual 4,483 8 ,560 Total 5,600 9 F 1,994 Sig. ,196b a. Dependent Variable: X11 b. Predictors: (Constant), X1 Dari data diatas maka kita dapat melihat dari nilai sig. Karena nilai F hitung sebesar 1,994 yang memiliki tingkat sig 0,196 yang lebih kecil dari 5% (bisa pula 10%, gunakan yang paling dekat apabila nilai sig sebesar 0,07 maka signifikan pada tingkat 10%) maka kita dapat simpulkan bahwa semua variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat dan hipotesisnya diterima. 12 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pengembangan e-government adalah Proses pengembangan yang melalui tahapan Persiapan, Pematangan, Pemantapan, dan Pemanfaatan yang di dalamnya terdapat faktor pendukung seperti Dukungan pemerintah, Kapasitas Sumber Daya, dan Manfaat yang diberikan yang mempengaruhi pengembangan e-government. Berdasarkan penyebaran kuesioner dan pengolahan dengan aplikasi SPSS maka kita dapat melihat dari nilai sig. Karena nilai F hitung sebesar 1,994 yang memiliki tingkat sig 0,196 yang lebih kecil dari 5% (bisa pula 10%, gunakan yang paling dekat apabila nilai sig sebesar 0,07 maka signifikan pada tingkat 10%) maka kita dapat simpulkan bahwa semua variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat dan hipotesisnya diterima. B. Saran Terhadap aplikasi E-government yang telah dibentuk untuk dapat di sosialisasikan kepada masyarakat sehingga maksud dan tujuan untuk membentuk komunikasi antara masyarakat Kota Semarang dan Pemerintah Kota dapat berjalan efektif. 13 DAFTAR PUSTAKA Hasibuan, Zainal A. 2007. Jurnal Standardisasi Aplikasi E-Government Untuk Instansi Pemerintah. Jakarta; UI Indrajit, Richardus Eko. 2002. Electronic Government Strategi pembangunan dan Pengembangan sistem pelayanan Publik berbasis teknologi digital. Yogyakarta : Andi Publisher. Indrajit, Richardus Eko, dkk. 2005. e-government in Action. Yogyakarta : Adi Publisher. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-government 14