1. Teori Perilaku Konsumen - Digital Library UNS

advertisement
28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mengenali pola perilaku konsumen merupakan pekerjaan
rumah bagi seorang pemasar perusahaan. Proses mengenali perilaku
konsumen
perlu
pembelajaran,
dimana
dengan
pembelajaran
diharapkan pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengetahui polapola perilaku konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk tertentu,
sehingga dapat memudahkan
bagi marketing
perusahaan untuk
memasarkan produknya. Sesuai dengan arti kata Pemasaran yaitu
bukan hanya sekedar menawarkan suatu produk kepada konsumen,
tetapi pemasaran merupakan kegiatan dari belum terciptanya produk
sampai pelayanan purna jual setelah produk sampai di tangan
konsumen.
Konsumen dari waktu ke waktu semakin well-informed, dimana
informasi yang dibutuhkan mengenai barang-barang kebutuhan dapat
dengan mudah diperoleh melalui media yang digunakan perusahaan
untuk memperkenalkan produk. Cara yang paling efektif untuk
memperkenalkan produknya adalah dengan melakukan promosi.
Promosi merupakan bagian dari marketing mix (product, price, plase
and promotion), dan promosi sendiri dapat dibagi menjadi beberapa
diantaranya sales promotion, advertising, publish and personal selling
(promotion mix). Tetapi dari berbagai kegiatan promosi, advertising
atau periklanan merupakan strategi yang sesuai untuk menawarkan
1
29
produk dan menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian.
Dengan pola periklanan yang terorganisir dengan baik dan diimbangi
dengan kualitas produk maka akan tercipta suatu loyalitas konsumen
terhadap produk.
Memasarkan produk dengan cara pengiklanan dapat juga
digunakan
untuk
mempelajari
pola
perilaku
konsumen
dalam
melakukan pembelian, misalnya dengan mempelajari keefektivitasan
pengulangan pesan iklan. Yang menjadi pertanyaan disini apakah
dengan melakukan pengulangan iklan konsumen menjadi loyal kepada
produk atau malah merasa bosan. Menurut Sciffman and Kanuk,
mengemukakan bahwa pengulangan pesan iklan ada batasnya, di
mana jumlah minimumnya adalah tiga kali, lebih dari tiga kali akan
membuatnya mubazir (three hit theory) yang mencakup :
1. Sekali untuk membuat konsumen sadar terhadap produk
2. Sekali untuk memperlihatkan relevansi terhadap produk
3. Sekali untuk mengingatkan konsumen tentang kemaslatan
produk tersebut.
Suatu kejemuan dapat terjadi dikarenakan konsumen benarbenar berhenti memperhatikan suatu iklan sesudah beberapa kali
ditayangkan, tetapi solusi sederhana untuk permasalahan kejemuan
ini adalah dengan pemakaian iklan yang berbeda dalam strategi
pelaksanaannya, tetapi tetap membawa pesan dasar yang sama.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis memilih
judul PENGULANGAN PESAN SUATU IKLAN DALAM PROSES
30
PEMBELAJARAN PERILAKU KONSUMEN DAN IMPLEMENTASINYA
TERHADAP PENGULANGAN PEMBELIAN.
B. Rumusan Masalah
Dari
latar
belakang
yang
telah
dikemukakan
diatas,
permasalahan yang dapat dirumuskan, diantaranya :
1. Apa tanggapan pemirsa televisi terhadap pengulangan
pesan iklan Mie Sedap dalam proses pembelajaran perilaku
konsumen ditinjau dari formula AIDCA yaitu Perhatian
(Attention)
Ketertarikan
(Interest)
Keinginan
(Desire)
Keyakinan (Conviction) Tindakan (Action) ?
2. Apa
dengan
pengulangan
pesan
suatu
iklan
akan
berdampak pada pengulangan pembelian atau justru
menimbulkan kejemuan ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian
ini adalah
1. Mengetahui
tanggapan
pengulangan
pesan
iklan
pemirsa
Mie
televisi
Sedap
terhadap
dalam
proses
pembelajaran perilaku konsumen ditinjau dari formula
AIDCA yaitu
Keinginan
(Action).
Perhatian (Attention) Ketertarikan (Interest)
(Desire)
Keyakinan
(Conviction)
Tindakan
31
2. Mengetahui dengan pengulangan pesan suatu iklan akan
berdampak pada pengulangan pembelian atau justru
menimbulkan kejemuan
D. Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini akan bermanfaaat bagi :
1.
Penyusun
: Sebagai sarana berfikir secara ilmiah dan
dapat menerapkan pengetahuan yang di dapat selama
kuliah.
2.
Lembaga Akademis : Sebagai bahan untuk menyediakan
sumber-sumber bacaan, bahan rujukan dan memperkaya
kepustakaan
khususnya
masalah-masalah
yang
berhubungan dengan penelitian.
3.
Penelitian lain : Sebagai gambaran dan acuan bagi
penelitian lain yang akan melakukan penelitian dengan
pokok permasalahan yang sama.
E. Metodologi Penelitian
1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan berupa studi kasus pada
mahasiswa Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta dengan pengulangan iklan Mie Sedap di
televisi.
32
2. Objek Penelitian
Objek penelitian pada penelitian ini adalah mahasiswa Program
Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
3. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis data yang digunakan dalan penelitian ini adalah Subjek
self report data,
jenis data yang berupa opini, sikap,
pengalaman atau karakteristik dari responden. (Nur Indriantoro
dan Bambang Supomo: 2002)
b. Sumber Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data
Primer yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli. Data primer dikumpulkan oleh
peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer
dapat berupa opini subjek, hasil observasi dan hasil pengujian
(Nur Indriantoro dan Bambang Supomo: 2002)
4. Pemilihan Data Penelitian
a. Populasi yaitu sekelompok orang kejadian atau segala sesuatu
yang
mempunyai karakteristik tertentu. Populasi dalam
penelitian ini adalah Mahasiswa Program Diploma III Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta .
b. Sampel yaitu sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik
mewakili populasi (Djarwanto ps: 1996)
33
Dalam Penelitian ini jumlah populasi dapat diketahui. Sehingga
jumlah sample dapat dihitung dengan menggunakan rumus
(Djarwanto ps: 1996)
Dimana n = Jumlah Sampel
Z= Angka yang menunjukan penyimpangan suatu
nilai variable dari Mean
E= Error
Dari nilai
α (Level of Significance) yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah 0,05 diharapkan bahwa besarnya
kesalahan dalam penggunaan sampel tidak lebih dari 0,1.
Dengan rumus di atas jumlah sampel dapat ditentukan
sebagai berikut :
34
Dari hasil perhitungan tersebut, jumlah sample yang digunakan
sebanyak 96,04 dan dibulatkan menjadi 100 orang.
c. Teknik Pengambilan sampel, dengan Pemilihan Sampel Acak
Berdasarkan Strata (Stratified Random Sampling) adalah
dengan mengklasifikasikan suatu populasi dengan sub-sub
populasi berdasarkan karakteristik tertentu. Sampel kemudian
dipilih dari setiap sub populasi dengan metode acak sederhana
(Djarwanto ps: 1996)
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Kuesioner
:
Peneliti
menyusun
dan
mengedarkan
kuesioner yang berisi daftar pertanyaan kepada responden, dan
responden
yang
telah
mengisi
kuesioner
kemudian
dikembalikan kepada peneliti
Penilaian Kuesioner, menggunakan Skala Katagori : Yaitu
metode pengukuran sikap yang berisi beberapa alternatife
katagori pilihan pendapat yang memungkinkan bagi responden
untuk memberikan alternative pilihan. Kemudian dari setiap
alternatife pilihan jawaban diberi penilaian berupa skor 5 untuk
jawaban tertinggi dan skor 1 untuk jawaban yang terendah.
b. Metode Kepustakaan : Metode kepustakaan dimaksudkan untuk
mendukung
dan
membantu
berfikir
komprehensif
dalam
menganalisa data yang diperoleh dalam penelitian ini. Peneliti
mencari data dan informasi pendukung lainnya yang diperoleh
melalui membaca literatur-literatur.
35
6. Teknik Pembahasan
Teknik pembahasan dalam penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif
responden
dimaksudkan
dan
untuk
tanggapan
mengetahui
responden
karakterististik
terhadap
item-item
pertanyaan dalam kuesioner. Dalam analisis deskriptif responden
diidentifikasikan menurut beberapa kategori. Di samping itu juga
digunakan untuk menganalisis tanggapan responden, yang setiap
rentang jawabannya telah diberikan skor-skor tertentu. Dari skor
tersebut dibuat rata-rata dan hasil akhir dari rata-rata merupakan
tanggapan
responden
dalam
kisaran
skala
kategori
yang
digunakan dalam pertanyaan penelitian. Untuk memperjelas
pembahasan, setiap jawaban yang diberikan responden terhadap
item-item pertanyaan yang diajukan, akan disajikan dalam bentuk
tabel.
36
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemasaran
Sebuah organisasi bisnis tidak bisa lepas dari kegiatan
pemasaran
untuk
menjangkau
target
pasar
yang
menjadi
tujuannya. Para ahli memberikan pengertian yang hampir sama
mengenai pemasaran. Menurut Kotler (1996) definisi pemasaran
adalah “suatu proses sosial dengan mana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan
individu dan kelompok lainnya.”
B. Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran merupakan salah satu elemen yang
paling cepat berubah dalam marketing mix karena perusahaan
dalam
kegiatan
pemasarannya
selalu
dituntut
untuk
bisa
mengenalkan produk-produk yang ditawarkan secara lebih gencar
dan menarik untuk mendapatkan perhatian konsumen.
1) Proses Komunikasi
Dalam
komunikasi,
seorang
pemasar
perlu
memahami
bagaimana komunikasi tersebut berjalan. Model komunikasi
terdiri dari berbagai elemen, dua elemen utamanya adalah
pengirim (sender) dan penerima (receiver), dua elemen yang
merupakan
perangkat
komunikasi
9
utama
yaitu
pesan
37
(message) dan media, empat elemen yang memiliki fungsi
komunikasi utama yaitu penyampaian (encoding), penerimaan
(decoding), respon (response), umpan balik (feedback) serta
elemen yang terakhir yaitu gangguan (noise) dalam sistem
tersebut yang terlihat pada gambar berikut.
Sender
Encoding
Message
Decoding
Receiver
Media
Noise
Feedback
Response
Sumber: Kotler (2000)
Gambar II.1
Elemen-elemen dalam Proses Komunikasi
Model di atas menjelaskan faktor-faktor utama yang
Mempengaruhi
komunikasi
yang
efektif.
Pengirim
harus
mengetahui audience apa yang ingin dicapai serta tanggapan
apa yang diinginkan. Pengirim harus mengkodekan pesan
dalam
suatu
cara
yang
mempertimbangkan
bagaimana
audience sasaran biasanya menguraikan kode pesan. Pengirim
harus mengirimkan pesan itu dengan media yang efisien yang
mencapai audience sasaran. Pengirim di sini juga harus
mengembangkan
saluran
umpan
balik
sehingga
bisa
mengetahui respon atau tanggapan dari penerima pesan yang
ditujukannya.
Pesan agar dapat mencapai sasarannya dengan efektif
38
maka
proses
penerimaan
dari
penerima
pesan
harus
diperhatikan. Pesan yang dikirimkan dapat diterima dan
diintreprestasikan dengan baik apabila ada pengalaman dan
pengetahuan akan maksud pesan tersebut oleh kedua pihak
yaitu antara pengirim dan penerima pesan, hal ini sangat
penting agar pesan yang disampaikan tidak diinterpretasikan
salah. Dalam hal kegiatan periklanan, komunikator harus bisa
mengkomunikasikan pesan perusahaan secara efektif sehingga
dapat diterima oleh konsumen secara positif.
Gangguan (noise) sering terjadi dalam proses pengiriman
pesan sehingga pesan yang disampaikan tersebut tidak bisa
diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam proses komunikasi (Kotler, 2000) :
a. Perhatian yang selektif dimana penerima pesan (mereka)
tidak akan memperhatikan seluruh perangsang dari pesan.
Komunikator haruslah bisa merancang pesan yang bisa
mendapatkan perhatian walaupun dalam keadaan banyak
gangguan.
b. Distorsi
yang
selektif
dimana
penerima
mempunyai
serangkaian sikap yang memberikan harapan terhadap apa
yang mereka akan dengar atau lihat. Mereka cenderung
mendengar apa yang sesuai dengan sistem kepercayaan
mereka
(believe
system)
sehingga
penerima
sering
menambahkan hal tertentu pada isi pesan tersebut yang
39
sebenarnya tidak ada.
c. Ingatan yang selektif karena penerima pesan dalam
ingatannya
hanya
sebagian
kecil
dari
pesan
yang
menjangkau mereka. Dalam hal ini komunikator bertujuan
memasukkan pesan ke dalam ingatan penerima dalam
jangka
panjang
sehingga
dapat
menyimpan
semua
informasi yang pernah diproses seseorang.
Menurut Fiske dan Hartley (Kotler, 2000), faktor-faktor yang
menyeimbangkan pengaruh komunikasi :
1) Semakin
besar
monopoli
sumber
komunikasi
terhadap
penerima, semakin besar perubahan atau pengaruh yang
menguntungkan sumber daripada penerima.
2) Pengaruh komunikasi paling besar bila sejalan dengan opini,
kepercayaan, dan watak penerima sekarang.
3) Komunikasi dapat menghasilkan pergeseran paling efektif pada
masalah yang tidak lazim, dianggap enteng tidak mendasar
yang tidak terletak di pusat sistem nilai penerima.
4) Komunikasi mungkin lebih efektif bila sumber dipercaya
memiliki keahlian, status tinggi, obyektifitas, atau kemiripan,
namun terutama bila sumber memiliki kekuatan dan dapat
diidentifikasi dengannya.
40
2) Formula AIDCA ( Attention, Interest, Desire, Conviction,Action)
Formula AIDCA merupakan formula yang sering digunakan
untuk membantu perencanaan suatu iklan secara menyeluruh.
Formula ini tidak hanya diterapkan pada naskah iklan atau copy
iklan, lay out, dan tipografi saja, tetapi juaga dapat diterapkan
pada pemilihan media, ukuran ruang iklan dan posisi iklan
dalam suatu media publikasi (Frank Jefkins:1994).
a. Perhatian (Attention)
Suatu iklan dikatakan berhasil memenangkan perhatian bila
dapat memecahkan perhatian pembaca dari berita editorial
atau iklan lain. Perhatian, mungkin dapat diraih dengan
memanfaatkan
posisi
dalam
publikasi
atau
dengan
memanfaatkan ukuran atau bentuk iklan itu sendiri.
Disamping itu, perangkat kreatif juga dapat digunakan untuk
menarik perhatian, misalnya: warna, headline, ilustrasi dan
pilihan jenis huruf.
b. Ketertarikan (Interest)
Tidak ada suatu patokan tertentu dalam penggunaan
perangkat kreatif ini guna membuat orang tertarik pada iklan
kecuali iklan itu berhasil meraih rasa ketertarikan mereka.
Rasa
tertarik
mungkin
dapat
dimunculkan
pewarnaan, gambar atau copy iklan yang menarik.
dengan
41
c. Keinginan (Desire)
Pembaca harus dibuat lebih dari sekedar merasa tertarik
dan terpikat, mereka harus didorong untuk menginginkan
produk atau jasa yang diiklankan. Seperti keuntungan
apakah yang ditawarkan oleh produk melalui iklan tersebut?
Mengapa mereka harus mengorbankan uang yang mereka
punyai
untuk
mendapatkan
barang
atau
jasa
yang
diiklankan itu?
d. Keyakinan (Conviction)
Pembuat iklan merasa perlu untuk menciptakan iklan yang
mampu memunculkan keyakinan bahwa audiens sasaran
memang layak untuk melakukan pembelian dan hal itu akan
dapat memberikan kepuasan sebagaimana yang mereka
inginkan. Untuk mewujudkan hal ini mungkin diperlukan
fakta-fakta yang meyakinkan, bukti-bukti dari penampilanpenampilan, kesaksian-kesaksian yang berkaitan dengan
produk yang diiklankan. Seperti mencantumkan harga atau
hal lain yang merupakan informasi tentang produk yang
diiklankan.
e. Tindakan (Action)
Bagaimanakah iklan mampu menimbulkan respon? Iklan
cetak bersifat statis, dan tidak mudah untuk membuat
pembaca untuk melakukan tindakan sesuai yang diinginkan.
Ada perangkat-perangkat tertentu yang mungkin dapat
42
digunakan untuk membuat pembaca melakukan tindakan,
seperti kupon diskon, undangan ke ‘show room’
3. Komunikasi yang Efektif
Komunikasi efektif akan dapat merubah tingkah laku
konsumen atau dapat memperkuat tingkah laku yang sudah
diubah sebelumnya. Proses adopsi sangat berkaitan dengan
masalah
komunikasi
yang
efektif
karena
menyangkut
keputusan menerima atau mengadopsi maupun menolak
produk atau ide oleh pihak konsumen. Proses adopsi dilakukan
oleh
konsumen
melalui
enam
tahap
yaitu
kesadaran
(awareness), minat (interest), evaluasi (evaluation), percobaan
(trial), keputusan (decision) dan konfirmasi (confirmation).
Tujuan promosi pada dasarnya yaitu memberitahukan
atau membujuk konsumen untuk membeli produk yang
ditawarkan perusahaan. Oleh karena itu, promosi perusahaan
dilakukan dengan diarahkan untuk mempengaruhi tingkat
pengetahuan dan sikap konsumen agar bersedia membeli,
Promosi
juga
dapat
dilakukan
agar
konsumen
dapat
meningkatkan pembelian melalui pengalaman yang baik
sebelumnya sehingga dapat membantu mengkonfirmasikan
keputusannya (Perreault dan McCarrthy, 1999:389)
43
S
Promotion
objective
u
Adaption Process
AIDA Model
m
b
Informing
e
r
Awareness
Attention
Interest
Interest
:
Evaluation
P
e
Persuading
r
r
e
a
u
Reminding
l
t
Trial
Disire
Decision
Confirmation
Action
Sumber : Perreault dan McCarrthy (1999: 389)
Gambar 11.2
Relation of Promotion, adoption Process and AIDA Model
Hubungan antara tujuan promosi. tahap-tahap dalam
proses adopsi dengan tugas-tugas promosi dari model AIDA
seperti
pada
Gambar
II.2
Tahap
pertama
yang
perlu
diperhatikan jika konsumen potensial sudah mulai menyadari
(aware) adanya penawaran produk dari perusahaan. Kemudian
dengan adanya komunikasi akan terdapat kesempatan untuk
mcnciptakan minat calon konsumen untuk dipertahankan
seterusnya, keingganan timbul dan berpengaruh baik terhadap
proses
evaluasi
sehingga
terjadi
perlakuan
dari
tahap
percobaan dan keputusan dan akhirnya mcngkonfirmasikan
kepada orang lain.
Tujuan promosi dalam hal informasi berkaitan dengan
tahap perhatian,minat dan evaluasi dalam proses adopsi serta
pada model AIDA berkaitan dengan perhatian dan timbulnya
minat konsumen. Tahapan sampai pengambilan keputusan
44
berkaitan dengan tujuan membujuk (persuading)
perusahan
keinginan dari model AIDA. Tujuan mengingatkan kembali
berkaitan dengan konfirmasi konsumen serta tindakan dalam
model AIDA.
C. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai berikut :
Kegiatan-kegiatan
yang
secara
langsung
terlibat
dalam
mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa, termasuk
didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan
penentuan-penentuan kegiatan tersebut.(Basu Swasta DH, 1987)
Dari definisi di atas, 2 elemen penting dalam perilaku
konsumen, yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik.
Keduanya melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, dan
mempergunakan barang dan jasa secara ekonomis.
1. Teori Perilaku Konsumen
Teori-teori mengenai perilaku konsumen adalah sebagai
berikut:
a. Teori Ekonomi Mikro
Teori ini menjelaskan bahwa setiap konsumen akan
berusaha mendapatkan kepuasan yang maksimal dalam
setiap pengeluaran dananya dan apabila telah tercapai akan
berusaha mempertahankan tingkat kepuasannya. Hal ini
berdasarkan bahwa
45
1) Konsumen selalu mencoba untuk memaksimumkan
kepuasannya dan batas kemampuan finansialnya.
2) Konsumen mempunyai pengetahuan tentang beberapa
alternatif sumber untuk memuaskan kebutuhan.
3) Konsumen selalu bertindak rasional.
b. Teori Psikologis
Teori psikologis dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian,
yaitu teori belajar (learning theory) dan teori psikonalistis
(phsychounalitic theory). Teori-teori ini mendasarkan pada
faktor
yang
terdapat
pada
lingkungan
yang
mempengaruhinya.
1) Teori Belajar
Teori ini lebih menekankan pada penafsiran dan
peramalan, beberapa pnnsip teori belajar yang dibahas
di sini adalah :
(a) Teori Stimulus Respon (S-R Theory), merupakan
teori empiris utama dari teori belajar. Teori ini
dikembangkan oleh Pavlov Skinner dan Hull, berisi
pendapat bahwa proses belajar itu merupakan suatu
tanggapan
dari
seseorang
terhadap
suatu
rangsangan yang dibadapinya. Rangsangan itu
diulang-ulang dan akan mendapatkan tanggapan
yang sama dan betul secara terus menerus dan
akhirnya muncul suatu keblasaan dan tingkah laku
46
tertentu.
(b) Teori Kognitif (kesadaran), menekankan bahwa
proses pemikiran seseorang dipengaruhi oleh faktorfaktor sikap dan keyakinan, pengalaman masa lalu
dan
pemahaman
yang
mendalam
tentang
bagaimana mencapai suatu tujuan.
(c) Teori Bentuk dan Bidang (Gestalt and Field Theory)
Teori ini menyatakan bahwa setiap tindakan manusia
selalu dipengaruhi masa lalunya, bidang atau ruang
hidup seseorang merupakan variabel venting dalam
teori ini. Dengan asumsi bahwa manusia dalam
setiap tindakannya senantiasa memiliki suatu tujuan.
2) Teori Psikoanalistis
Teori ini berakar dari teori psikoanalisa Sigmun Freud
yang
menyatakan
bahwa
perilaku
manusia
mempengaruhi oleh adanya motif yang tersembunyi.
Perilaku manusia ini adalah selalu merupakan hasil
kerjasama dari ketiga aspek dalam struktur kepribadian
manusia, yaitu: id, ego dan super ego. Id adalah
dorongan alamiah manusia, efeknya akan memunculkan
ego dan super ego. Ego merupakan pusat kesadaran
yang menjaga keseimbangan antara ide yang berinsting
bebas dan super ego yang berorientasi sosial dan
47
mempunyai gerak terbatas. Super ego merupakan aspek
sosiologis dari kepribadian manusia.
3) Teori Sosiologis
Teori ini menitikberatkan pada hubungan antara individu
terhadap
perilaku
manusia.
Teori
sosiologis
ini
mengarahkan analisis perilaku pada kegiatan-kegiatan
kelompok,
seperti
keluarga,
teman
sekerja
dan
sebagainya.
4) Teori Anthropologis
Teori anthropologis ini mencoba menerangkan perilaku
kelompok tetapi berupa perilaku kelompok yang lebih
luas dan lebih besar, misalnya perilaku kelompok kelas
sosial tertentu atau perilaku kelompok kultur tertentu.
D. Proses Keputusan Pembelian Konsumen
Tahap-tahap yang ditempuh oleh konsumen dalam meraih
hasil dan keputusan pembelian :
1. Pengenalan MasaIah
Proses
pembelian
dimulai
waktu
konsumen
mengenal
masalah atau kebutuhan. Konsumen merasakan perbedaan
antara keadaan yang sebenarnya dengan keadaan yang
diidamkannya.
Kebutuhan
itu
bisa
rangsangan dari dalam maupun luar.
ditimbulkan
oleh
48
2. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang tergerak, mungkin akan mencari
informasi ataupun tidak. Ketika mencari informasi, konsumen
mungkin akan berpaling pada :
a. Sumber-sumber
pribadi
(keluarga,
kawan-kawan,
tetangga, kenalan)
b. Sumber-sumber komersial (iklan wiraniaga, penyalur,
kemasan, pameran)
c. Sumber-sumber publik (mass media, lembaga konsumen)
d. Sumber-sumber pengalaman (penanganan, pengamatan,
dan penggunaan produk)
3. Evaluasi Alternatif-Alternatif
Setelah mendapatkan informasi yang cukup, konsumen akan
menilai masing-masing alternatif merk yang tersedia. Konsepkonsep dasar yang membantu memperjelas proses penilaian
konsumen :
a. sifat-sifat produk,
b. konsumen mungkin mengaitkan bobot pentingnya ciri-ciri
yang berbeda itu dengan ciri yang sesuai,
c. konsumen mengembangkan seperangkat kepercayaan
merk di mana setiap merk menonjolkan setiap ciri,
d. konsumen memiliki sebuah fungsi kemanfaatan untuk
setiap ciri, dan
e. terbentuknya sikap konsumen terhadap beberapa pilihan
49
merk melalui prosedur pemilihan.
4. Keputusan Pembelian
Setelah mencari dan mengevaluasi perbagai alternatif,
konsumen pada titik tertentu harus memutuskan antara
membeli atau tidak membeli. Jika keputusan yang diambil
adalah membeli, konsumen harus membuat rangkaian
keputusan yang menyangkut merk, harga, toko, warna dan
sebagainya.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Konsumen mengalami beberapa tingkat kepuasan atau
ketidakpuasan setelah membeli suatu produk. Biasanya,
pembeli akan mengalami kecemasan purna beli pada setiap
pembelian yang dilakukannya. Kecuali pada pembelian yang
dilakukan secara rutin. Kecemasan ini terjadi karena setiap
alternatif yang dihadapi oleh konsumen memiliki kelebihan
dan kekurangan. Biasanya setelah keputusan pembelian
dibuat, masalah yang dihadapi konsumen adalah alternatif
yang dipilih memperlihatkan kekurangan sedangkan alternatif
yang ditolak justru menunjukkan beberapa faktor yang
menarik. Leon Festinger memberi nama keadaan cemas ini
sebagai disonansi kognitif. Di mana disonansi meningkat bila :
1) nilai uang dari pembelian meningkat,
2) daya tarik relatif dari alternatif yang tak terpilih meningkat
3) nilai penting relatif dari keputusan meningkat.
50
E. Iklan
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari
pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk
yang
disusun
sedemikian
rupa
sehingga
menimbulkan
rasa
menyenangkan yang akan mengubah pikiran orang untuk membeli.
AMA (American Marketing Association) mendefinisikan iklan
sebagai semua bentuk bayaran untuk mempresentasikan dan
mempromosikan ide, barang atau jasa secara non personal oleh
sponsor yang jelas.
1. Iklan memiliki empat fungsi utama :
a. menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk
(informative),
b. mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuading),
c. menyegarkan
informasi
yang
telah
diterima
khalayak
yang
menyenangkan
sewaktu
(reminding), dan
d. menciptakan
suasana
khalayak menerima dan mencerna informasi (entertainment).
2. Suatu iklan memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a. Public Presentation (memasyarakat)
Iklan yang baik dan tepat akan dapat menjangkau masyarakat
luas
dengan
cepat
dan
memungkinkan
setiap
orang
menerima pesan yang sama tentang produk yang diiklankan.
Pesan yang dirancang dalam iklan adalah sama untuk semua
target audience atau konsumen sehingga motivasi pembelian
51
konsumen dapat dikenai.
b. Pervasiveness (Kemampuan Membujuk)
Pesan
iklan
yang
sama
dapat
diulang-ulang
untuk
memantapkan penerimaan informasi dan memiliki daya bujuk
yang tinggi.
c. Amplified Expressiveness (Ekspresif)
Iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya
melalui gambar dan suara untuk menggoyangkan perasaan
audience.
d. Impersonality (Tidak terhadap orang tertentu saja)
Iklan tidak bersifat memaksa audience untuk memperhatikan
dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang
monolog.
e. Efficiency (Efisien)
Periklanan dikatakan efisien karena dapat menjangkau
masyarakat luas, terutama secara geografis. Sehingga biaya
persatuan untuk promosi menjadi rendah/murah.
3.
Pemilihan Media Periklanan
Media merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan
keberhasilan
usaha periklanan.
Pemilihan media
adalah
masalah menemukan cara terbaik untuk menyampaikan jumlah
pembeberan yang diingini kepada khalayak sasaran. Di masa
kemajuan teknologi informasi yang sedemikian pesat ini
berbagai peluang dalam pemanfaatan media muncul dengan
52
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Media massa
memiliki sasaran dan jangkauan yang sangat luas. Televisi,
radio, surat kabar, majalah dan internet sudah menjadi
kebutuhan sebagian besar masyarakat.
Pemilihan media tergantung dari beberapa faktor, yaitu :
a. produk yang diiklankan,
b. sistem distribusi produknya,
c. editorial,
d. kemampuan teknis media,
e. strategi periklanan saingan,
f. sasaran yang akan dicapai,
g. karakteristik media, dan
h. media.
(Basu Swastha dan lrawan, 1990)
Periklanan
di
media
televisi
memiliki
kelebihan
dibandingkan media lainnya. Berikut ini adalah beberapa
kelebihan iklan televisi yang berlaku secara umum (Jefkin:1994)
a. Berkesan
realistik,
karena
sifatnya
yang
visual
dan
merupakan kombinasi warna, suara dan gerakan.
b. Mendapat tanggapan yang lebih baik karena iklan televisi
disiarkan di rumah-rumah dalam suasana santai.
c. Iklan televisi dapat diulang beberapa kali dalam sehari.
d. Adanya pemilahan area siaran (zoning) dan jaringan kerja
(networking)
yang
mengefektifkan
penjangkauan
53
masyarakat.
Namun demikian iklan di televisi juga diliputi oleh
berbagai
kelemahan
dan
keterbatasan
sebagai
berikut
(Jefkin :1994)
a. Televisi cenderung menjangkau pemirsa secara massal,
sehingga pemilahan (untuk kepentingan pembidikan pangsa
pasar tertentu) sulit dilakukan,
b. Jika yang diperlukan calon pembeli adalah data-data yang
lengkap
mengenai
suatu
produk
atau
perusahaan
pembuatnya maka televisi tidak bisa menyediakannya.
c. Hal-hal kecil lainnya bisa dan biasa dilakukan sambil
menonton siaran televisi, sehingga konsentrasi terpecah.
d. Karena pemirsanya yang sulit dipilah-pilah, maka iklan
televisi justru terbilang mahal.
e. Karena pembuatan iklan di televisi membutuhkan waktu
lama, maka ia tidak cocok untuk iklan-iklan khusus atau
yang bersifat darurat untuk segera disiarkan.
f. Iklan yang ditayangkan berulang-ulang kemungkinan akan
membosankan pemirsanya
54
F. Kerangka Pemikiran
Pengulangan Pesan Iklan
AIDCA
Perhatian
Kejemuan
Pengulangan pembelian
Gambar II.3
kerangka pemikiran
Pengulangan pesan suatu iklan dalam pembelajaran perilaku konsumen dan
Implementasinya terhadap pengulangan pembelian
Keterangan
Dengan adanya pengulangan suatu pesan iklan di media
Televisi, peneliti melalui jawaban yang terkumpul dari kuesioner
yang diedarkan kepada responden dilingkungan mahasiswa DIII
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, kemudian
menghubungkan hasil penelitian dengan tinjauan teoritis, sehingga
dapat diketahui bahwa dengan pengulangan pesan iklan akan
menyebabkan iklan tersebut diperhatikan oleh audiens sasaran
dan berimplementasi pada pengulangan pembelian atau malah
menimbulkan kejemuan.
55
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum FE-UNS
1. Sejarah lahir dan perkembangan
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (FE-UNS)
Surakarta lahir bersamaan dengan diresmikannya Universitas
Sebelas Maret di Siti Hinggil Pagelaran Keraton Kasunanan
Surakarta oleh Presiden Kedua Republik Indonesia Tahun 1976
(Kepres No. 10 Tanggal 8 Maret 1976). Terbentuknya FE-UNS
merupakan hasil dari penggabungan beberapa Fakultas Ekonomi
dari berbagai Perguruan Tinggi Swasta yang ada di wilayah
Kotamadya Surakarta, yang antara lain meliputi :
Fakultas Ekonomi Universitas Nasional Saraswati (UNNASTI)
Fakultas Ekonomi Universitas Cokroaminoto (UNCOK)
Fakultas Ekonomi Universitas Tujuh Belas Agustus (UNTAG)
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII)
Pada permulaan berdirinya FE-UNS (periode 1976-1981),
penyelenggaraan proses belajar mengajar bertempat di Pagelaran
Keraton Surakarta (+ 1 tahun) selanjutnya di kampus Mesen
(sekarang dipakai sebagai kampus D3 FE-UNS).
Selama tahun 1976-1987 FE-UNS Surakarta mempunyai 2
(dua) jurusan, yaitu Jurusan Ekonomi Umum (Pembangunan) dan
Jurusan Ekonomi Perusahaan (Manajemen). Seiring dengan
meningkatnya tuntutan terhadap kualitas pendidikan tinggi dan
28
56
pemerataan kesempatan belajar, maka sejak tahun 1987 FE-UNS
telah menyelenggarakan Program Sarjana Strata 1 (S-1) dengan 3
(tiga) jurusan yaitu : Jurusan Ekonomi Pembangunan (EP), Jurusan
Manajemen (M), dan Jurusan Akuntansi (Akt).
Pada tahun 1994, FE-UNS membuka kesempatan bagi para
alumni program Diploma III (D-3), atau yang pernah kuliah di Strata
I (S-1) tetapi tidak selesai, bahkan dari Program Diploma II (D-2)
dengan kreditasi dan sudah bekerja untuk melanjutkan ke jenjang
Pendidikan S-1 di FE-UNS melalui Program S-1 Non Reguler yang
waktu perkuliahannya dilaksanakan pada sore hari hingga malam
hari. Program S-1 Non Reguler FE-UNS mempunyai 3 (tiga)
jurusan seperti halnya dengan Program S-1 Reguler, yaitu =
Jurusan Ekonomi Pembangunan (EP), Jurusan Manajemen (M),
dan
Jurusan
Akuntansi
(Akt).
Program
S-1
Non
Reguler
sepenuhnya swadana, artinya pembiayaan semuanya ditanggung
oleh peserta, kecuali gedung kuliah yang masih menggunakan
fasilitas gedung FE-UNS.
Untuk memperluas kesempatan belajar di perguruan tinggi
(khususnya jenjang profesi ahli madya), pada tahun 1997 FE-UNS
membuka program D-3 Akuntansi Keuangan, pada tahun 1998
ditambah lagi dengan program D-3 Perpajakan dan pada tahun
2000 dibuka program D-3 Manajemen Pemasaran. Selanjutnya
pada tahun 2001 Fakultas Ekonomi membuka program D-3
Manajemen Industri dan Program D-3 Bisnis Internasional.
57
2. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia di FE-UNS secara umum dapat
dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu kategori Tenaga
Pengajar (Dosen) dan Tenaga Administrasi. Tenaga Pengajar
(Dosen) FE-UNS hingga tahun 2004, berjumlah 109 orang dengan
latar belakang pendidikan S-1 sebanyak 14 orang, S-2 satu sedang
S-2 sebanyak 100 orang dan S-3 atau sedang S-3 sebanyak 25
orang untuk tiga jurusan.
Tenaga Administrasi FE-UNS berjumlah 73 orang, engan
rincian sebanyak 37 orang berstatus Pegawai Negeri Sipil dan 36
orang berstatus Pegawai Honorer.
3. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan
a. Visi
Visi FE-UNS adalah : Menjadi Fakultas Ekonomi yang mandiri
dan terpandang secara nasional.
b. Misi
Misi FE-UNS adalah :
1) Menghasilkan sarjana, pasca sarjana ekonomi dan tenaga
ahli madya di bidang ekonomi yang bisa bersaing di pasar
nasional maupun pasar internasional dan yang bisa
mengangkat
potensi
daerah
serta
memiliki
keahlian
tambahan khusus sesuai dengan ciri unik program studi.
58
2) Mewujudkan pendidikan kewirausahaan terbaik dan unik
secara nasional sehingga dapat membekali jiwa wirausaha
yang ulet bagi lulusan FE-UNS.
3) Menghasilkan produk-produk penelitian yang berdampak
pada pengembangan ilmu dan produk-produk penelitian
khusus sesuai ciri unik yang diambil oleh masing-masing
program studi.
4) Menghasilkan produk-produk pengabdian pada masyarakat
yang bisa memenuhi kebutuhan rakyat kecil.
5) Mewujudkan kemandirian FE-UNS.
c. Tujuan
Tujuan pendidikan FE-UNS adalah :
1) Semua Progdi S-1 Reguler FE-UNS bisa menghasilkan
sarjana dan tenaga ahli madya di bidang ekonomi yang :
(a) Mampu berbahasa Inggris secara pasif dan aktif dengan
indikator diselenggarakannya mata kuliah-mata kuliah
berbahasa Inggris. Mata kuliah manajemen dan Ilmu
khusus program studi.
(b) Menguasai manajemen potensi daerah sesuai ciri
program studi.
(c) Menguasai ilmu khusus yang menjadi ciri unik program
studi.
59
2) Semua Program Studi D-3 FE-UNS bisa menghasilkan
tenaga ahli madya di bidang ekonomi yang mampu
berbahasa Inggris secara pasif dan aktif.
3) Tim
pendidik
kewirausahaan
FE-UNS
sudah
bisa
menyelenggarakan pendidikan kewirausahaan yang unggul
secara nasional.
4) Semua program studi S-1 dan pasca sarjana FE-UNS bisa
melakukan dan menyebarkan hasil penelitian murni dan
terapan baik yang bersifat keilmuan maupun keilmuan unik
dari program studi.
5) Koordinator PPM FE-UNS telah mengembangkan dan
menyebarluaskan kepada semua Dosen FE-UNS rencana
kegiatan pengabdian pada masyarakat yang terpadu
dengan kegiatan Grameen Bank.
6) Memandirikan FE-UNS
33
STRUKTUR ORGANISASI
DEKAN
PD I
PD II
SENAT FAKULTAS
PD III
Jurusan Manajemen
Jurusan Ek. Pembangunan
Jurusan Akuntansi
Bagian Tata Usaha
D3 Manajemen Industri
D3 Bisnis Internasional
D3 Akt. Keuangan
Sub. Bag. Adm. Dik
D3 Manajemen Pemasaran
Lab. Jurusan Ek. Pembangunan
D3 Akuntansi Perpajakan
Sub. Bag. Adm. Keupeg
Lab. Jurusan Manajemen
Puzat Pengemb. Ek. Pembangunan
Lab. Jurusan Akuntansi
Sub. Bag. Adm. Umkap
Lab. Komputer
Pusat Pengembangan
Akuntansi
Pusat Pengembangan
Manajemen
Sub. Bag. Adm. Mawa
Lab. Ekspor Impor
Pusat Pengemb.
Ekspor
Pendidikan Profesi
Akuntansi
Perpustakaan
Pojok Bursa Efek
Jakarta
Gambar III.4
Sumber ; Buku pedoman pendidikan FE UNS 2004/ 2005
34
4. Organisasi FE-UNS
a. Dekan
Memimpin pelaksanaan dan pengembangan pendidikan dan
pengajaran,
penelitian,
pengabdian
pada
masyarakat,
perencanaan kerjasama serta pembinaan civitas akademika.
Dekan bertanggung jawab langsung kepada Rektor. Dalam
melaksanakan tugas sehari-hari Dekan dibantu oleh tiga orang
pembantu Dekan yaitu Pembantu Dekan Bidang akademik
(Pembantu dekan I), Pembantu Dekan Bidang Administrasi
Umum (Pembantu Dekan II) dan Pembantu Dekan Bidang
Kemahasiswaan.
b. Senat Fakultas
Senat Fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan
tertinggi
pada
fakultas
yang
memiliki
wewenang
untuk
menjabarkan kebijakan dan peraturan fakultas.
c. Unsur Pelaksana Akademik
Jurusan, Laboratorium, Tenaga Pengajar, Administrasi Jurusan,
Personalia.
d. Program Diploma
Program Diploma merupakan program pendidikan ketrampilan
dimana program ini dirancang 60% untuk ketrampilan dan 40%
teori, FE-UNS menyelenggarakan Program Diploma 3 dan
dirancang untuk kurikulum 6 semester, dan Program Diploma 3
berada di bawah dan bertanggung jawab pada jurusan.
62
e. Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha FE-UNS merupakan unsur pelaksana
administrasi mempunyai tugas melaksanakan administrasi
pensisikan, umum, perlengkapan, keuangan, kepegawaian dan
kemahasiswaan.
Adapun rincian tugas masing-masing bagian sebagai berikut:
1) Bagian Tata Usaha
Menyusun rencana dan program kerja bagian/fakultas,
sebagai pedoman pelaksanaan tugas, Menelaah peraturan
perundang-undangan di bidang pendidikan, keuangan dan
kepegawaian,
umum
dan
perlengkapan
serta
kemahasiswaan, Menyusun saran alternatif di bidang
pendidikan,
keuangan
perlengkapan
dan
serta
kepegawaian,
kemahasiswaan,
umum
dan
Menghimpun,
mengolah dan menganalisis data dan informasi yang
berhubungan dengan kegiatan fakultas, Mengidentifikasi
permasalahan
pendidikan,
yang
berkaitan
keuangan
dan
dengan
tugas
kepegawaian,
bidang
umum
dan
perlengkapan serta kemahasiswaan, Memberikan layanan
teknis
administrasi
di
bagian
tata
usaha
fakultas,
Memberikan petunjuk kepada bawahan untuk kelancaran
pelaksanaan tugas, Mengkoordinasikan kepala sub bagian
di bawahnya agar dalam melaksanakan tugasnya terjalin
kerjasama yang baik.
63
2) Sub Bagian Administrasi Pendidikan
Menyusun
rencana
dan
program
kerja
sub
bagian
administrasi pendidikan sebagai pedoman pelaksanaan
tugas, Memberikan pengarahan kepada mahasiswa baru
tentang
pelaksanaan
tugas,
Melaksanakan
kegiatan
administrasi pendidikan, Melaksanakan kegiatan registrasi
dan pengambilan mata kuliah, Pemrosesan data dan statistik
akademik, Membuat usulan SK Rektor tentang usulan
pengangkatan
dosen
luar
biasa
dan
asisten
dosen,
Menyiapkan data usulan beban tugas mengajar, PA dan
pembimbing akademik, Menyiapkan pelaksanaan ujian
semester, Memproses transkrip akademik, Memproses
permohonan
ijazah
maupun
wisuda
kepada
Rektor,
Melaksanakan kegiatan Administrasi penelitian maupun
pengabdian masyarakat, Menyusun laporan tengah tahunan,
tahunan maupun laporan lainnya tentang kegiatan di bidang
pendidikan.
3) Sub Bagian Administrasi Umum dan Perlengkapan
Menyusun
rencana
dan
program
kerja
sub
bagian
administrasi umum dan perlengkapan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas, Melaksanakan proses surat menyurat,
distribusi surat maupun kearsipan, Melaksanakan kegiatan
kerumahtanggaan tentang kebersihan, kebun, penerangan,
transportasi,
konsumsi,
protokoler
dan
tamu
dinas,
64
Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pengadaan
perlengkapan,
Melaksanakan
kegiatan
mutasi
barang-
barang, administrasi penggudangan, inventarisasi maupun
pemeliharaan barang-barang milik negara, Melaksanakan
kegiatan
pengaturan
keamanan,
perparkiran
maupun
kontrak kerja parkir, Mengatur pemakaian ruang-ruang untuk
kegiatan
non
perkuliahan,
Melaksanakan
pengadaan
maupun pemeliharaan peralatan perkuliahan, Menyusun
laporan tengah tahunan, tahunan maupun laporan lainnya
tentang kegiatan umum dan perlengkapan.
4) Sub Bagian Administrasi Keuangan dan Kepegawaian
Menyusun
rencana
dan
program
kerja
sub
bagian
administrasi keuangan dan kepegawaian sebagai pedoman
pelaksanaan tugas, Melaksanakan proses penyusunan
anggaran keuangan, Melaksanakan administrasi keuangan
sesuai dengan aturan yang berlaku, Melaksanakan aturan
SPJ sesuai dengan aturan yang berlaku, Menyusun dan
melaksanakan pembayaran gaji peghawai, Merencanakan
dan melaksanakan kegiatan rekruitmen pegawai bulanan
lepas, Mengusulkan dan melaksanakan kegiatan kenaikan
pangkat dan jabatan maupun kesejahteraan pegawai antara
lain tunjangan keluarga, TASPEN, ASKES, Melaksanakan
mutasi pegawai, Mengusulkan dan melaksanakan kegiatan
pemberhentian
pegawai dan
hak pensiun,
Menyusun
65
laporan tengah tahunan, tahunan dan laporan lainnya yang
berkaitan dengan bidang keuangan dan kepegawaian.
5) Sub Bagian Administrasi Kemahasiswaan
Menyusun
rencana
dan
program
kerja
sub
bagian
administrasi kemahasiswaan sebagai pedoman pelaksanaan
tugas, Memberikan penjelasan kepada mahasiswa baru
tentang
prosedur
administrasi
kemahasiswaan,
Melaksanakan urusan administrasi kegiatan minat, bakat
maupun kesejahteraan mahasiswa, Menyusun bank data
mahasiswa,
Melaksanakan
kegiatan
legalisasi
ijazah,
transkrip akademik bagi alumni, Menyusun data alumni
sebagai
bahan
informasi,
Menyampaikan
informasi
lowongan pekerjaan, Menyusun laporan tengah tahunan,
tahunan maupun laporan lainnya di bidang kemahasiswaan.
5. Penyelenggaraan Pendidikan
Penyelenggaraan pendidik di FE UNS memakai sistem kredit
semester (SKS). SKS adalah sistem penyelenggaraan pendidikan
yang mengakui beban studi Mahsiswa dan beban kerja tenaga
pengajar tiap semesternya yang dinyatakan dalam satuan kredit
semester. Satuan kredit semester adalah satuan yang digunakan
untuk menyatakan besarnya beban studi mahasiswa, besarnya
pengakuan
atas
keberhasilan
usaha
mahasiswa,
besarnya
pengakuan atas keberhasilan usaha kumulatif dari suatu program
66
tertentu, serta besarnya usaha menyelenggarakan pendidikan bagi
perguruan tinggi, khususnya bagi tenaga pengajar.
6. Perpustakaan
a. Sistem Klasifikasi
Koleksi yang ada digolongkan dengan menggunakan sistem
Klasifikasi Dewey Decimal Classification (DDC). Dengan garis
besar pengelompokan sebagai berikut :
000 : Karya Umum
100 : Filsafat
200 : Ilmu-Ilmu Sosial 600 : Ilmu-Ilmu Terapan
300 : Ilmu-Ilmu sosial
700 : Kesenian, Hiburan, Olah raga
400 : Bahasa
800 : Geografi dan Sejarah Umum
500 : Ilmu-Ilmu Murni
b. Koleksi
Perpustakaan menyediakan koleksi yang dititik beratkan pada
koleksi Ilmu Ekonomi dan bidang ilmu lain yang secara
langsung atau tidak langsung menunjang program FE-UNS
dalam berbagai buku yang meliputi : buku-buku teks, Buku-buku
referensi, skripsi/tugas akhir, Laporan penelitian, Jurnal, Surat
Kabar, Majalah, Buletin.
Jumlah koleksi buku-buku teks, jurnal, majlaah dan koran di
Perpustakaan FE UNS sampai dengan agustus 2004 tercatat :
1) Jumlah judul buku : 4.890 judul dalam 19.167 eksemplar
67
2) Jumlah judul jurnal, majalah dan koran : 452 Judul dalam
3807 eksemplar.
c. Lokasi
Perpustakaan FE UNS menempati Gedung IV FE di lantai 1
terdiri dari 3 ruang yaitu :
1) Ruang 1, sebagai ruang kerja sirkulasi dan ruang buku-buku
teks.
2) Ruang 2, digunakan sebagai ruang : jurnal, laporan
penelitian, majalah, koran, kartu bebas dan digital library.
3) Ruang 3, digunakan sebagai ruang skripsi, tugas akhir dan
tesis.
d. Pelayanan Pemakai
Pelayanan koleksi dilakukan dengan sistem terbuka, yaitu
pemakai jasa perpustakaan dengan bebas memilih, mengambil
sendiri
koleksi
yang
dikehendaki
dari
stek.
Pelayanan
diselenggarakan pada hari :
Senin s.d Kamis : Jam 08.00 – 13.00 dan 16.30 – 20.30
Jum’at
: Jam 08.00 – 10.30 dan 16.30 – 20.30
Sabtu
: Jam 08.00 – 11.00 dan 16.30 – 18.30
7. Pelayanan Mahasiswa
Fasilitas pelayanan kegiatan mahasiswa berada pada sub
kemahasiswaan
(MAWA).
Terkait
dengan
pendidikan
dan
pengajaran dilayani oleh bagian pendidikan dan pembiayaan
68
aktifitas organisasi kemahasiswaan (intra fakultas) dilayani oleh
bagian keuangan FE dan IOME.
Dalam
rangka
melayani
aktifitas
Mahasiswa,
bidang
kemahasiswaan di antaranya terkonsentrasi pada beberapa bidang
antara lain :
a. Bidang Administrasi, meliputi :
Penyampaian pengumuman kepada mahasiswa, Penanganan
administrasi ijazah dan transkrip nilai, Pendamping kegiatan
mahasiswa, Mengorganisasi kegiatan ORMARU, Menangani
surat menyurat bidang kemahasiswaan, dsb.
b. Bidang Kemahasiswaan, terdiri dari :
Bidang organisasi, meliputi : BEM, DPM, HMJ, HMP dan UKM.
Bidang kesejahteraan, meliputi : beasiswa, poliklinik, kopma,
dsb. Bidang Minat, Bakat dan kegemaran, meliputi : Olahraga,
kesenian. Bidang Penalaran dan Keilmuan, meliputi : penelitian,
diskusi ilmiah. Bidang Pengabdian dan Masyarakat, meliputi :
Baksos, dsb. Bidang Alumni, meliputi berbagai informasi kepada
alumni.
69
STRUKTUR BIDANG KEMAHASISWAAN
FAKULTAS EKONOMI UNS
BIDANG
KEMAHASISWAAN
PENALARAN DAN
KEILMUAN
MINAT DAN
KEGEMARAN/
BAKAT
KESEJAHTERAAN
MAHASISWA
DATA
ALUMNI
Gambar III.5
Sumber : Buku Pedoman Pendidikan FE UNS 2004/2005
c. Fasilitas dan Pengembangan Agama
1) Agama Islam ; Dilingkungan FE disediakan 3 Mushola yang
masing-masing terdapat pada tiap gedung.
2) Agama Kristen dan Katholik ; Bagi mahasiswa yang
beragama Kristen dan Katholik telah tersedia gereja kampus
yang dapat dipakai untuk ibadat bersama.
3) Agama Hindu ; Bagi Mahasiswa yang beragam Hindu dan
Budha telah tersedia Pura dan Vihara di lingkungan
Universitas.
d. Pelayanan Kesehatan :
Pelayanan kesehatan tersedia untuk semua warga kampus
melalui Medical Centre yang terletak di sebelah selatan Gedung
Student Centre UNS meliputi poliklinik umum dan spesialis di
bidang kesehatan.
70
e. Organiasi Kelengkapan Keluarga Mahasiswa FE UNS :
1) Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)
2) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
3) Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), terdiri dari :
HMJ
Manajemen,
HMJ
Akuntansi,
HMJ
Ekonomi
Pembangunan.
4) Himpunan Mahasiswa Program (HMP), terdiri dari :
HMP D3 Akuntansi, HMP D3 Perpajakan, HMP D3
Manajemen Pemasaran, HMP D3 Manajemen Industri, HMP
D3 Bisnis Internasional.
STRUKTUR KELEMBAGAAN KELUARGA MAHASISWA
FAKULTAS EKONOMI UNS
DPM
BEM
HMJ
HMP
UKMF
MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNS
Gambar III.6
Sumber : Buku Panduan pendidikan FE UNS 2004/2005
71
5) UKMF/Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas, terdiri dari :
(a)
BAPEMA
(b)
MEPA
(c)
Gadhang
(d)
BPPI
(e)
PMK
(f)
KMK
(g)
KSB
(h)
UKMF Basket
(i)
Investor Club
(j)
KEI
(k)
English Meeting Club
72
B. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Profil Mahasiswa
Mahasiswa
Program
Diploma
Universitas Sebelas Maret Surakarta
III
Fakultas
Ekonomi
tidak hanya berasal dari
wilayah Surakarta, sebagian besar adalah mahasiswa pendatang
dari luar daerah, misalnya Sukoharjo, Wonogiri, Boyolali, Sragen,
Karanganyar ada juga yang berasal dari Salatiga, Purwakarta,
Kebumen dan beberapa daerah di Jawa Timur dan Jawa Barat. Hal
tersebut dibuktikan dengan banyaknya rumah kost yang di bangun
di sekitar kampus UNS.
Meskipun mahasiswa tersebut banyak yang menempati
rumah kost, tetapi mereka tidak ketinggalan informasi dan berita
terkini, karena rumah-rumah kos menyediakan fasilitas seperti
televisi, selain itu warung internet juga banyak terdapat di sekitar
area
kampus,
sehingga
mahasiswa
dapat
dengan
mudah
mengakses informasi dari internet. Berdasarkan data yang
diperoleh dari kuesioner, sebagian besar mahasiswa pernah dan
sering melihat iklan di televisi. Dalam penelitian ini, produk
makanan mie instan dijadikan objek penelitian, khususnya produk
Mie Sedap dan mahasiswa sendiri termasuk pangsa pasar dari
produk mie instan.
73
2. Iklan Mie sedap
Iklan Mie Sedap versi lama menceritakan promosi yang
dilakukan oleh Wings Food untuk memperkenalkan produknya,
promosi itu diadakan dalam bentuk demonstrasi besar-besaran
antara Endorser
mengiklankan
(Model yang digunakan perusahaan untuk
produknya
dengan
menggunakan
dukungan
selebritis tujuannya adalah mencoba mencocokan image produk
dan image perusahaan, kerakteristik pasar sasaran dengan
kepribadian ataupun fisik seorang selebritis) dengan masyarakat
dilingkungan demonstrasi itu digelar. Demontrasi tersebut di
selenggarakan di tempat-tempat umum yang sering di kunjungi
masyarakat dalam bentuk menyantap Mie Sedap bersama-sama.
Endorser berperan sebagai host (pembawa acara) dan meminta
kesaksian masyarakat yang berpartisipasi dalam demonstrasi itu
mengenai kelebihan Mie Sedap dibanding dengan mie instan lain,
kesaksian mereka diantaranya ‘’ Mie sedap lebih kenyal di banding
mie instan lain’’, ‘’ Bawang gorengnya lebih kriuk’’, ‘’Lebih Sedap...’’
dan keistimewaan lain yang tidak dimiliki mie instan sejenis. Dalam
iklan tersebut di informasikan juga bahwa demonstrasi yang
diadakan Wings Food memecahkan rekor MURI (Museum Rekor
Indonesia) dalam katogori Demontrasi dengan Peserta Terbanyak.
Grup Band Padi berperan sebagai endorser dalam versi
baru iklan Mie Sedap. Mereka membawa pesan iklan, bahwa
pengkonsumsi Mie Sedap adalah orang-orang yang memiliki
74
kepedulian sosial yang tinggi, selalu tenang dalam segala situasi
dan kondisi serta kesan kebersamaan yang kuat. Dengan
mengusung slogan “ Mie Sedap Jelas Terasa Puasnya” pembuat
iklan berhasil mempengaruhi konsumen untuk memperhatikan,
merasa tertarik, memiliki keinginan, dan yakin mencoba untuk
mengkonsumsinya.
C. Hasil Pembahasan
1. Karakteristik Responden
Hasil penelitian diungkapkan berturut-turut sesuai dengan
persoalan
penelitian.
karakteristik-karakteristik
Namun
sebelumnya
responden
sebagai
dikemukakan
informasi
latar
belakang yang dibedakan berdasarkan tahun angkatan, jurusan,
jenis kelamin, usia, status tempat tinggal dan berdasarkan besar
uang saku responden.
Tabel III.1
Jumlah Mahasiswa Aktif Program Diploma III
Fakultas Ekonomi UNS
2002-2005
No
Program Studi
Angkatan
2002
2003
2004
2005
Jumlah
1
Akuntansi
22
116
135
119
392
2
Perpajakan
1
84
82
81
248
3
Manajemen Pemasaran
5
104
116
119
344
4
Manajemen Industri
0
78
87
80
245
5
Bisnis Internasional
4
70
91
76
241
Jumlah
32
452
511
475
1470
Sumber : Bagian Umum Aula D3 FE UNS
75
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah mahasiswa
aktif Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta
berjumlah 1470 mahasiswa. Jumlah tersebut
menjadi populasi penelitian dan sebanyak 100 mahasiswa terpilih
menjadi sampel penelitian.
Tabel III.2
Berdasarkan Program Studi Responden
Program Studi
Jumlah
Frekuensi (%)
Akuntansi
29
29%
Perpajakan
14
14%
Manajemen Pemasaran
34
34%
Manajemen Industri
10
10%
Bisnis Internasional
13
13%
100
100%
Total
Sumber : Data Primer Juni 2006
Tabel diatas menyebutkan bahwa jurusan responden
sebesar 29% adalah jurusan Akuntansi, 14% jurusan Perpajakan,
34% jurusan Manajemen Pemasaran, 10% jurusan Manajemen
Industri dan jurusan Bisnis Internasional sebesar 13% dari total
responden.
Tabel III.3
Berdasarkan Usia Responden
Tingkat Usia
Jumlah
Frekuensi (%)
 20 th
22
22%
21 – 22 th
75
75%
≥ 23 th
3
3%
Total
100
100%
Sumber : Data Primer Juni 2006
76
Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang berusia
kurang dari 20 tahun sebanyak 22%, 20 sampai 22 tahun sebanyak
75% dan lebih dari 23 tahun sebanyak 3% dari total responden.
Tabel III.4
Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Jumlah
Frekuensi (%)
Laki-laki
40
40%
Perempuan
60
60%
100
100%
Total
Sumber : Data Primer Juni 2006
Tabel diatas menunjukan bahwa responden yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak 60% dan responden berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 40% dari total responden.
Tabel III.5
Berdasarkan Uang Saku Responden
Uang Saku Per Bulan
Jumlah
Frekuensi (%)
 Rp. 49.000,00
20
20%
Rp. 50.000,00 – Rp. 99.000,00
47
47%
Rp. 100.000,00 – Rp. 149.000,00
12
12%
Rp. 150.000,00 – Rp. 199.000,00
18
18%
 Rp. 200.000,00
3
3%
Total
100%
100%
Sumber : Data Primer Juni 2006
Berdasarkan
uang
saku,
sebanyak
20%
responden
mempunyai uang saku  Rp. 49.000,00, 47% responden mempunyai
uang saku sebesar Rp. 50.000,00 – Rp. 99.000,00, 12% responden
77
memiliki uang saku sebesar Rp. 100.000,00 – Rp. 149.000,00 ,
18% responden memiliki uang saku sebesar Rp. 150.000,00 –
Rp. 199.000,00 dan 3% responden memiliki uang saku sebesar
 Rp. 200.000,00 dari total responden.
Tabel III.6
Berdasarkan Status Tempat Tinggal
Status Tempat Tinggal
Jumlah
Frekuensi (%)
Bersama Orang Tua
43
43%
Kos
57
57%
100
100%
Total
Sumber : Data Primer Juni 2006
Tabel diatas menyebutkan bahwa responden yang tinggal
bersama orang tua sebesar 43%, dan responden yang kos sebesar
57% dari total responden.
2. Tanggapan Responden Mengenai Pertanyaan Penelitian.
Tabel III.7
Pernah Atau Tidaknya Responden Melihat Atau
Menonton Iklan mie Sedap di Televisi (N = 100)
Keterangan
Jumlah (N)
%
Selalu
4
4
Sering
39
39
Kadang-kadang
48
48
Jarang
9
9
Tidak Pernah
0
0
100
100%
Total
Sumber : Data Primer Juni 2006
78
Berdasarkan tabel 7 diatas, memperlihatkan bahwa 100%
responden pernah melihat atau menonton iklan Mie Sedap, tidak
ada satu responden yang terpilih sebagai sampel penelitian tidak
pernah melihat atau menonton iklan Mie Sedap . Hal ini
menunjukan bahwa keberhasilan suatu iklan didukung oleh adanya
media yang digunakan.
a. Perhatian (Attention)
Tanggapan responden dilihat dari perhatian mereka untuk
menyaksikan tayangan iklan sangat penting, karena perhatian
merupakan tahap pertama dalam proses komunikasi.
Tabel III.8
Tanggapan Responden Dilihat Dari Perhatian
(Attention Dari formula AIDCA)
Keterangan
Skor (S)
Jumlah (N)
%
SxN
Selalu
5
7
7
35
Sering
4
32
32
128
Kadang-kadang
3
49
49
147
Jarang
2
10
20
20
Tidak pernah
1
2
2
2
100
100
332
Total
Sumber : Data Primer Juni 2006
Dari tabel diatas menunjukan responden cukup tertarik
dengan tayangan iklan Mie Sedap, dari skor rata-rata yang
diperoleh sebesar 3.32 menunjukan bahwa responden kadang-
79
kadang melihat iklan Mie Sedap versi lama ataupun versi baru di
televisi.
b. Ketertarikan (Interest)
Setelah mengetahui
tingkat perhatian responden dalam
melihat iklan Mie Sedap pada tabel III.8, maka tabel III.9 digunakan
untuk mengetahui apakah responden tertarik untuk melihat iklan
Mie Sedap
sampai selesai penayangannya dan apakah ada
keingginan untuk mengetahui lebih jauh.
Tabel III.9
Tanggapan Responden Dilihat dari Ketertarikan
(Interest dari formula AIDCA)
Keterangan
Skor (S)
Jumlah (N)
%
SxN
Sangat ingin mengetahui
5
7
7
35
Ingin mengetahui
4
21
21
84
Cukup mengetahui
3
55
55
165
Tidak ingin mengetahui
2
16
16
32
Sangat tidak ingin mengetahui
1
1
1
1
100
100
317
Total
Sumber : Data Primer Juni 2006
Dari tabel diatas skor rata-rata yang diperoleh sebesar 3.17,
menunjukan bahwa responden kadang-kadang ingin melihat iklan
Mie Sedap sampai selesai penayangannya dan kadang-kadang
ingin mengetahui lebih jauh mengenai iklan tersebut.
80
c. Keinginan (Desire)
Tujuan selanjutnya setelah dibangun suatu perhatian
(attention ) dan ketertarikan (interest) adalah timbulnya keinginan
(desire). Diharapkan suatu iklan dapat menimbulkan keinginan
konsumen sasaran terhadap produk yang di iklankan, untuk itu
iklan harus mampu mempengaruhi konsumen agar mengkonsumsi
produk tersebut.
Tabel III.10
Tanggapan Responden Dilihat dari Keinginan
(Desire dari formula AIDCA )
Keterangan
Skor (S)
Jumlah (N)
%
SxN
Sangat terpengaruh
5
5
5
25
Terpengaruh
4
20
20
80
Cukup terpengaruh
3
64
64
192
Tidak terpengaruh
2
9
9
18
Sangat tidak terpengaruh
1
2
2
2
100
100
317
Total
Sumber : Data Primer Juni 2006
Dari tabel III.10 diperoleh skor rata-rata sebesar 3.17
menunjukan bahwa iklan tersebut cukup mempengaruhi responden
untuk mencoba mengkonsumsi Mie Sedap dan responden cukup
terpengaruh pula untuk mengkonsumsi Mie Sedap akibat dorongan
yang kuat.
81
d. Keyakinan (Conviction)
Tujuan setelah adanya keinginan adalah suatu keyakinan
(conviction), dengan adanya suatu keyakinan maka konsumen
akan percaya untuk mengkonsumsi dan dapat menimbulkan
loyalitas pada suatu produk tertentu.
Tabel III.11
Tanggapan Responden Dilihat dari Keyakinan
(Conviction dari formula AIDCA)
Keterangan
Skor (S)
Jumlah (N)
%
SxN
Sangat yakin
5
6
6
30
Yakin
4
32
32
128
Cukup yakin
3
54
54
162
Tidak yakin
2
6
6
12
Sangat tidak yakin
1
2
2
2
100
100
334
Total
Sumber : Data Primer Juni 2006
Tabel diatas memperlihatkan bahwa skor rata-rata yang
diperoleh sebesar 3.34 menunjukan bahwa iklan Mie Sedap yang
ditayangkan di media televisi cukup meyakinkan responden
mengenai tingkat harga, rasa dan manfaatnya.
e. Tindakan (Action)
Tujuan akhir dari suatu iklan adalah terwujudnya tindakan
pembelian. Dibagian sebelumnya telah ditunjukan bahwa iklan Mie
Sedap telah berhasil membawa konsumen sasaran ketahap
82
keyakinan (conviction). Langkah selanjutnya adalah merealisasikan
tindakan pembelian produk.
Tabel III.12
Tanggapan Responden Dilihat dari Tindakan
(Action dari formula AIDCA)
Keterangan
Skor (S)
Jumlah (N)
%
SxN
Selalu
5
7
7
35
Sering
4
27
27
108
Kadang-kadang
3
40
40
120
Jarang
2
22
22
44
Tidak pernah
1
4
4
4
100
100
311
Total
Sumber : Data Primer Juni 2006
Skor rata-rata yang diperoleh dari tabel III.12 diatas sebesar
3.11 menunjukkan bahwa responden kadang-kadang membeli Mie
tersebut setelah melihat iklan Mie Sedap di televisi.
Grafik III.1
3.7
Skor
3.5
3.3
Series1
3.1
S1
2.9
A
I
D
C
A
Formula AIDCA
Sumber : Data diolah juni 2006
Grafik III.1 menunjukan apa tanggapan pemirsa televisi
terhadap pengulangan pesan iklan Mie Sedap dalam proses
83
pembelajaran
konsumen,
ditinjau
dari
aspek
perhatian,
ketertarikan, keinginan, keyakinan dan tindakan pembelian. Dari
grafik diatas memperlihatkan bahwa aspek perhatian menunjukan
skor rata-rata responden dalam rentang jawaban yang tergolong
kadang-kadang. Diantara dua pertanyaan penelitian dari aspek
perhatian menunjukkan bahwa responden lebih suka melihat iklan
Mie Sedap versi baru dari pada versi sebelumnya. Aspek
ketertarikan memperlihatkan bahwa responden kadang-kadang
melihat pengulangan iklan sampai selesai dan cukup ingin
mengetahui lebih jauh tentang iklan Mie tersebut. Aspek keinginan
memperlihatkan bahwa iklan Mie Sedap cukup mempengaruhi
emosi
responden
untuk
mencoba
produk
setelah
melihat
pengulangan pesan iklan Mie Sedap dan responden cukup
terpengaruh untuk mengkonsumsi Mie Sedap akibat dorongan
iklan di televisi yang sangat kuat. Aspek keyakinan memperlihatkan
bahwa iklan Mie Sedap cukup meyakinkan responden mengenai
konsistensitas antara harga dan rasa yang nyata dengan yang
diiklankan. Aspek tindakan memperlihatkan bahwa responden
kadang-kadang membeli dan mengkonsumsi Mie Sedap setelah
melihat iklan di televisi. Dari grafik diatas dapat diketahui juga
bahwa tingkat perhatian, ketertarikan, keinginan, keyakinan dan
tindakan untuk melakukan pembelian berada dalam keadaan
konstan yaitu dalam kisaran skor 3.
84
Tabel III.13
Tanggapan Responden Mengenai Pembelian Ulang
Yang Mereka Lakukan Setelah formula AIDCA
Keterangan
Skor (S)
Jumlah (N)
%
SxN
Selalu
5
9
9
45
Sering
4
20
20
80
Kadang-kadang
3
42
42
126
Jarang
2
24
24
48
Tidak pernah
1
5
5
5
100
100
304
Total
Sumber : Data Primer Juni 2006
Dari tabel III.13 diatas skor rata-rata sebesar 3.04
memperlihatkan bahwa responden kadang-kadang melakukan
pembelian ulang Mie Sedap setelah mereka mengkonsumsi Mie
Sedap dan merasakan manfaatnya.
Tabel III.14
Tanggapan Responden Mengenai Dampak yang
Ditimbulkan oleh Iklan Mie Sedang Bila Tidak Ditayangkan
Dalam Beberapa Model yang berbeda (Kejemuan)
Keterangan
Skor (S)
Jumlah (N)
%
SXN
Sangat setuju
5
15
15
75
Setuju
4
40
40
120
Cukup setuju
3
25
25
75
Tidak setuju
2
17
17
34
Sangat tidak setuju
1
3
3
3
100
100
307
Total
Sumber : data primer juni 2006
85
Tabel III.14 diatas menunjukan skor rata-rata sebesar 3.07
memperlihatkan responden setuju akan adanya pengulangan iklan
Mie Sedap tanpa adanya perubahan dalam penyampaian iklannya
akan dapat menimbulkan kejemuan, dan responden dalam
menjawab pertanyaan penelitian mengungkapkan bahwa mereka
selalu mengharap iklan Mie Sedap dengan versi baru.
BAB IV
PENUTUP
Dalam bab terakhir penyusunan Tugas Akhir ini akan ditentukan
kesimpulan sehubungan dengan pembahasan yang telah dilakukan pada
bab sebelumnya, kemudian dari hasil kesimpulan tersebut akan diberikan
saran-saran yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian ini dapat diambil
kesimpulan :
1. Ditinjau dari karakteristik responden
Berdasarkan
Program
studi
sebanyak
34%
adalah
mahasiswa jurusan Manajemen Pemasaran, berdasarkan
usia responden sebanyak 75% adalah 21 sampai dengan 22
tahun, berdasarkan jenis kelamin responden sebanyak 60%
adalah perempuan, berdasarkan uang saku responden
sebanyak 47 % adalah mereka yang memiliki uang saku
sebesar Rp.50.000 sampai dengan
Rp. 99.000,00 dan
berdasarkan status tempat tinggal sebanyak 57% responden
adalah mahasiswa kos.
2. Pengulangan pesan iklan di televisi cukup berpengaruh
dalam menimbulkan perhatian, ketertarikan, keinginan,
keyakinan dan mendorong konsumen untuk melakukan
tindakan pembelian. Iklan Mie Sedap berhasil melekat dalam
59
87
ingatan konsumen, sehingga memberikan tanggapan yang
positif
terhadap produk. Dengan tanggapan yang positif
maka seorang konsumen akan senantiasa mengingat merk
produk tersebut bila konsumen akan membeli suatu produk
sejenis.
3. Dengan adanya pengulangan iklan dapat menimbulkan
kejemuan yang akhirnya iklan tidak akan perhatikan oleh
audiens dan produk akan dilupakan begitu saja, tetapi jika
penayangan iklan selalu di perbaharui dalam setiap batas
pengulangan tertentu dan dengan pengemasan iklan yang
berbeda-beda dan lebih menarik, maka konsumen akan
senantiasa mengingat iklan produk tersebut dan berdampak
pada pembelian ulang setelah mereka mencoba dan
merasakan manfaatnya.
B. SARAN
1. Dari penelitian ini saran yang dapat diberikan oleh penulis
kepada para pembuat iklan, khususnya Wings Food adalah
harus lebih mengusahakan sedemikian rupa agar iklan lebih
menarik perhatian konsumen. Iklan Mie Sedap tidak bisa
hanya
mengandalkan
kekuatan
iklan
saja
untuk
mensosialisasikan merek kepada konsumen, tetapi mereka
harus lebih gencar melakukan kampanye iklan dengan cara
yang lebih kreatif.
88
2. Iklan Mie Sedap di televisi bukan merupakan satu-satunya
media
yang
terbaik
jika
di
hubungkan
dengan
kecenderungan pemirsa yang mulai jenuh terhadap iklan.
Jadi iklan harus didukung dengan sarana promosi yang lain.
3. Penulis menyadari adanya kelemahan dalam penelitian ini,
antara lain minimnya sumber data penelitian yang didapat
oleh penulis dan penyebaran kuesioner yang kurang merata
diantara mahasiswa Program Diploma III Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta, oleh karena itu penulis
berharap agar dilakukannya penelitian lebih lanjut supaya
hasil penelitian ini dapat lebih berguna untuk masa yang
akan datang.
89
DAFTAR PUSTAKA
Budi Utami, Santika. 2003. Pengaruh Paparan Iklan Dan
Keyakinan
Akan
Pembentukan
Sikap
Merk
Produk
Produk.
Paada
Skripsi
S1
Manajemen Fakultas Ekonomi UNS
Buku Panduan Pendidikan Fakultas Ekonomi UNS
Djarwanto Ps, dan Pangestu Subagyo (1996) Statistik Induktif.
Edisi keempat. Yogjakarta : BPFE
Engel, James F, Blackwell, Roger D (et-all) Jakarta: Binarupa
Aksara (1994) Perilaku Konsumen. Diterjemahkan
oleh FX. Budiyanto.
Jefkins, Frank (1994) Advertising, Three edision, London :
Arrangement with Pitman publishing
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo (2002) Metodologi
Penelitian
bisnis
untuk
Akuntansi
dan
Manajemen. Edisi pertama. Yogjakarta : BPFE
Kotler, Philip (2000) Marketing Manajemen. The Millenium
Edision, New Jersey: Printice-hall,inc
Swasta DH, Basu, Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran
Modern. Jogjakarta : Liberty
90
LAMPIRAN
91
Download