ROKET AIR Roket air merupakan sebuah benda yang sederhana namun dapat meluncur jauh dan tinggi apabila di isi dengan air sebagai bahan bakarnya dan tekanan udara sebagai gaya dorong yang menekan air tersebut. Roket dapat di buat dari botol bekas air minum, baik yang bersoda maupun air minum biasa, namun botol bersoda jauh lebih baik jika dibandingkan dengan botol air minum biasa karena botol bersoda lebih kuat dan elastis ( botol yang umum digunakan adalah botol dengan ukuran satu setengah liter ). Roket air bekerja berdasarkan prinsip dan hukum-hukum fisika diantaranya adalah; Hukum Bernoull Asas bernauli pertama kali di kemukakan oleh : Daniel Bernoulli (1700 – 1782). Asas Bernoulli menyatakan bahwa “Fluida yang mengalir horizontal tekanan yang paling besar terdapat pada bagian yang kelajuannya paling kecil, dan tekaanan yang paling kecil terdapat pada bagian yang paling besar.” 𝐹1 𝐹1 = 𝐴1 𝐴1 Jadi semakin besar luas penampang, maka kecepatan fluida semakin kecil dan tekanannya semakin besar. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil luas penampang, maka kecepatan fluida semakin besar dan tekanannya semakin kecil. Hukum Kekekalan Momentum Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa “jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka momentum total sebelum tumbukan sama dengan momentum total setelah tumbukan”. Hukum kekekalan momentum berlaku dimana semburan air menyebabkan roket bisa bergerak ke atas dengan kelajuan yang sangat tinggi. Hukum Newton III “Apabila sebuah benda memberikan gaya pada benda lain,maka benda tersebut akan memberikan gaya pada benda pertama.Kedua gaya tersebut memiliki besar yang sama tetapi berlawanan arah.” Hukum Pascal “Tekanan yang bekerja pada fluida didalam ruang tertutup akan diteruskan oleh fluida tersebut kesegala arah dengan sama besar.” Hukum Tekanan Hidrostatis: P≈F (P berbanding lurus dengan F) Semakin besar tekanan, gaya dorongnya juga akan semakin besar. Gerak Vertikal ke Atas ( Gerak Parabola ) 𝒙𝒎𝒂𝒌𝒔 = 𝒗𝟎 𝟐 𝒔𝒊𝒏 𝟐 𝒂 𝒈 Dimana sudut peluncuran roket untuk dapat mencapai jarak terjauh optimalnya adalah 45º. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa setiap roket pasti akan memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan dengan roket-roket yang lain artinya sudut peluncuran roket untuk jarak terjauh tidak hanya 45º semua itu kembali lagi pada karakteristik atau ciri khas roket air yang dibuat. PRINSIP KERJA ROKET AIR Roket air bekerja berdasarkan prinsip dari hukum Bernoulli, hukum III Newton, hukum pascal, hukum tekanan hidrostatis, hukum kekekalan momentum. Yakni penggabungan antara tekanan udara yang diberikan oleh pompa dan gaya aksi reaksi yang diberikan oleh alat peluncur dimana luas penempang (lubang botol) juga mempengaruhi roket. Peluncuran roket dapat berjalan mulus dan roket dapat meluncur keatas dengan lancar karena tekanan yang diberikan cukup kuat dan air yang dimasukan kedalam roket tidak melampaui batas yang seharusnya. Pompa yang dihubungkan dengan pentil akan mengalirkan tekanan udara saat pompa ditekan. Saat pengunci dibuka udara tersebut akan bergabung bersama air dan membuat air yang berada didalam roket merasa terdesak keluar. Ketika tekanan udara semakin kuat dan ruang yang ada didalam roket sudah terasa penuh maka aliran udara dan air tersebut akan menyembur keluar dan roketpun meluncur keatas. Roket Air Alat o Cutter o Tang o Gunting o Korek Bahan o Botol bekas air minum o Pipa ( ukuran ½ inc ) 100 cm o Klem o Lem korea o Lakban putih o Tali 100 cm o Pentil bekas ban dalam o Karet ban o Lilin o Stopmap bekas o Sok atau sambungan pipa Cara Membuat Roket Air 1. Sediakan alat dan bahan. 2. Memotong ujung botol, lalu menyambungkannya dengan bagian belakang botol yang lain menggunakan lem dan juga lakban. 3. Memotong pipa 3 cm dan memasukkannya pada ujung botol yang disambung tadi ( pipa ini berfungsi sebagai pemberat sekaligus penyeimbang roket saat ia terbang ). 4. Memanaskan bagian mulut botol dengan menggunakan lilin, lalu masukkan pipa hingga pipa dan botol dapat dengan leluasa masuk dan keluar ( jangan terlalu keset dan juga jangan terlalu longgar, agar air tidak bocor ). 5. Buatlah pola pada stopmap bekas, ( pola tergantung kreasi namun kita juga harus mendesain sayap ini sebaik mungkin demi keseimbangan dan aerodinamis nya). Hasilnya akan seperti ini : Membuat Pengunci Roket Air 1. Siapkan alat dan bahan. 2. Membuat garis pada kertas dengan jarak 1 cm antar garis, lalu menyusun tali krek sesuai garis yang telah dibuat dan menempelkan lakban diatasnya. 3. Kemudian tempelkan itu pada pipa dan menalinya dengan karet ban bekas agar tali dapat menahan roket air, untuk lebih kuat dapat juga ditambahkan klem. ( bila antara roket dan pengunci roket terdapat sedikit celah kita dapat menambahkan lakban putih pada bagian pipa yang akan masuk pada mulut botol demi mencegah air bocor saat diberikan tekanan kedalam botol/roket air). 4. Kemudian potong bagian tengah botol, lalu melubangi ke dua sisinya dan memasukkan sok/sambungan pipa yang telah dilobangi ke dua sisinya dan dimasukkan tali. Penguci ini akan mengunci roket air, jadi sebesar apapun tekanan yang kita berikan pada roket, roket tidak akan terbang sebelum kita menarik tali yang ada pada pengunci tersebut. Berdasarkan percobaan saya, pengunci ini dapat menahan roket hingga tekanan lebih dari 100 Pa, yang terjadi ketika tekanan telah lebih dari 100 Pa roket air pecah dan mulut botol hancur, jelas sekali pengunci ini sangat ampuh . Dibandingkan dengan pengunci roket air yang lain. 5. Masukkan pengunci ini pada pipa, kemudian coba masukkan roket air. Hasilnya akan menjadi seperti berikut ; roket air telah jadi. Untuk memperoleh jarak terjauh carilah sudut optimal peluncuran roket air, umumnya sudut peluncuran yang optimal adalag 45 derajat namun perlu anda ketahui bahwasannya setiap roket air itu memiliki ciri khas dan karakter tersendiri yang berbeda dari roket air yang lain jadi itu semua kembali kepada kreasi anda, untuk roket saya yang satu ini sudut optimalnya yaitu 35 derajat dan bisa terbang hingga jarak lebih dari 100 meter. Selamat mencoba ya.. :) Created by Cahya Ahmad Hidayatullah Tadris Fisika STAIN