Roket Air By Cahya Ahmad

advertisement
ROKET AIR
Roket air merupakan sebuah benda yang sederhana namun dapat meluncur jauh dan tinggi
apabila di isi dengan air sebagai bahan bakarnya dan tekanan udara sebagai gaya dorong
yang menekan air tersebut. Roket dapat di buat dari botol bekas air minum, baik yang
bersoda maupun air minum biasa, namun botol bersoda jauh lebih baik jika dibandingkan
dengan botol air minum biasa karena botol bersoda lebih kuat dan elastis ( botol yang
umum digunakan adalah botol dengan ukuran satu setengah liter ). Roket air bekerja
berdasarkan prinsip dan hukum-hukum fisika diantaranya adalah;
Hukum Bernoull
Asas bernauli pertama kali di kemukakan oleh : Daniel Bernoulli (1700 – 1782). Asas
Bernoulli menyatakan bahwa “Fluida yang mengalir horizontal tekanan yang paling
besar terdapat pada bagian yang kelajuannya paling kecil, dan tekaanan yang paling
kecil terdapat pada bagian yang paling besar.”
𝐹1 𝐹1
=
𝐴1 𝐴1
Jadi semakin besar luas penampang, maka kecepatan fluida semakin kecil dan tekanannya
semakin besar. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil luas penampang, maka kecepatan
fluida semakin besar dan tekanannya semakin kecil.
Hukum Kekekalan Momentum
Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa “jika resultan gaya yang bekerja pada
benda sama dengan nol, maka momentum total sebelum tumbukan sama dengan
momentum total setelah tumbukan”. Hukum kekekalan momentum berlaku dimana
semburan air menyebabkan roket bisa bergerak ke atas dengan kelajuan yang sangat tinggi.
Hukum Newton III
“Apabila sebuah benda memberikan gaya pada benda lain,maka benda tersebut akan
memberikan gaya pada benda pertama.Kedua gaya tersebut memiliki besar yang sama
tetapi berlawanan arah.”
Hukum Pascal
“Tekanan yang bekerja pada fluida didalam ruang tertutup akan diteruskan oleh
fluida tersebut kesegala arah dengan sama besar.”
Hukum Tekanan Hidrostatis:
P≈F
(P berbanding lurus dengan F)
Semakin besar tekanan, gaya dorongnya juga akan semakin besar.
Gerak Vertikal ke Atas ( Gerak Parabola )
𝒙𝒎𝒂𝒌𝒔 =
𝒗𝟎 𝟐 𝒔𝒊𝒏 𝟐 𝒂
𝒈
Dimana sudut peluncuran roket untuk dapat mencapai jarak terjauh optimalnya adalah
45º. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa setiap roket pasti akan memiliki
karakteristik tersendiri dibandingkan dengan roket-roket yang lain artinya sudut
peluncuran roket untuk jarak terjauh tidak hanya 45º semua itu kembali lagi pada
karakteristik atau ciri khas roket air yang dibuat.
PRINSIP KERJA ROKET AIR
Roket air bekerja berdasarkan prinsip dari hukum Bernoulli, hukum III Newton, hukum
pascal, hukum tekanan hidrostatis, hukum kekekalan momentum. Yakni penggabungan
antara tekanan udara yang diberikan oleh pompa dan gaya aksi reaksi yang diberikan oleh
alat peluncur dimana luas penempang (lubang botol) juga mempengaruhi roket. Peluncuran
roket dapat berjalan mulus dan roket dapat meluncur keatas dengan lancar karena tekanan
yang diberikan cukup kuat dan air yang dimasukan kedalam roket tidak melampaui batas
yang seharusnya.
Pompa yang dihubungkan dengan pentil akan mengalirkan tekanan udara saat pompa
ditekan. Saat pengunci dibuka udara tersebut akan bergabung bersama air dan membuat air
yang berada didalam roket merasa terdesak keluar. Ketika tekanan udara semakin kuat dan
ruang yang ada didalam roket sudah terasa penuh maka aliran udara dan air tersebut akan
menyembur keluar dan roketpun meluncur keatas.
Roket Air
Alat
o
Cutter
o
Tang
o
Gunting
o
Korek
Bahan
o
Botol bekas air minum
o
Pipa ( ukuran ½ inc ) 100 cm
o
Klem
o
Lem korea
o
Lakban putih
o
Tali 100 cm
o
Pentil bekas ban dalam
o
Karet ban
o
Lilin
o
Stopmap bekas
o
Sok atau sambungan pipa
Cara Membuat Roket Air
1. Sediakan alat dan bahan.
2. Memotong ujung botol, lalu menyambungkannya dengan bagian belakang botol yang lain
menggunakan lem dan juga lakban.
3. Memotong pipa 3 cm dan memasukkannya pada ujung botol yang disambung tadi ( pipa
ini berfungsi sebagai pemberat sekaligus penyeimbang roket saat ia terbang ).
4. Memanaskan bagian mulut botol dengan menggunakan lilin, lalu masukkan pipa hingga
pipa dan botol dapat dengan leluasa masuk dan keluar ( jangan terlalu keset dan juga
jangan terlalu longgar, agar air tidak bocor ).
5. Buatlah pola pada stopmap bekas, ( pola tergantung kreasi namun kita juga harus
mendesain sayap ini sebaik mungkin demi keseimbangan dan aerodinamis nya).
Hasilnya akan seperti ini :
Membuat Pengunci Roket Air
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Membuat garis pada kertas dengan jarak 1 cm antar garis, lalu menyusun tali krek
sesuai garis yang telah dibuat dan menempelkan lakban diatasnya.
3. Kemudian tempelkan itu pada pipa dan menalinya dengan karet ban bekas agar tali
dapat menahan roket air, untuk lebih kuat dapat juga ditambahkan klem. ( bila antara
roket dan pengunci roket terdapat sedikit celah kita dapat menambahkan lakban
putih pada bagian pipa yang akan masuk pada mulut botol demi mencegah air bocor
saat diberikan tekanan kedalam botol/roket air).
4. Kemudian potong bagian tengah botol, lalu melubangi ke dua sisinya dan
memasukkan sok/sambungan pipa yang telah dilobangi ke dua sisinya dan
dimasukkan tali.
Penguci ini akan mengunci roket air, jadi sebesar apapun tekanan yang kita berikan
pada roket, roket tidak akan terbang sebelum kita menarik tali yang ada pada
pengunci tersebut. Berdasarkan percobaan saya, pengunci ini dapat menahan roket
hingga tekanan lebih dari 100 Pa, yang terjadi ketika tekanan telah lebih dari 100 Pa
roket air pecah dan mulut botol hancur, jelas sekali pengunci ini sangat ampuh .
Dibandingkan dengan pengunci roket air yang lain.
5. Masukkan pengunci ini pada pipa, kemudian coba masukkan roket air. Hasilnya akan
menjadi seperti berikut ;
roket air telah jadi.
Untuk memperoleh jarak terjauh carilah sudut optimal peluncuran roket air, umumnya
sudut peluncuran yang optimal adalag 45 derajat namun perlu anda ketahui
bahwasannya setiap roket air itu memiliki ciri khas dan karakter tersendiri yang
berbeda dari roket air yang lain jadi itu semua kembali kepada kreasi anda, untuk
roket saya yang satu ini sudut optimalnya yaitu 35 derajat dan bisa terbang hingga
jarak lebih dari 100 meter.
Selamat mencoba ya.. :)
Created by Cahya Ahmad Hidayatullah
Tadris Fisika STAIN
Download