PERKEMBANGAN DAN PENGARUH HINDU - BUDHA DI INDONESIA A. Teori Masuknya Hindu Budha 1. Teori pasif Hindu Budha masuk ke Indonesia di bawa oleh orang-orang India. a. HIPOTESIS KSATRIA (BOSCH) Agama Hindu Budha masuk ke Indonesia di bawa oleh para ksatria/prajurit mungkin melalui kolonisasi atau pelarian prajurit yang minta perlindungan kepada raja-raja Indonesia. b. HIPOTESIS WAISYA (KROOM) Hindu Budha masuk ke Indonesia dibawa oleh para redagang India,ditambah adanya perkawinan antara pedagang Hindia dengan wanita Indonesia. c. HIPOTESIS BRAHMANA (VAN LEUR) Golongan Brahmana diundang oleh penguasa (raja) Indonesia untuk menyebarkan Hindu Budha,termasuk bahasa Sanksekerta dan huruf Pallawa. d. HIPOTESIS SUDRA Hindu dibawa masuk ke Indonesia oleh golongan Sudra yang di buang ke Indonesia. Anda mendukung yang mana? Konsep kunci alternatif : - Yang punya ...menyebarkan adalah Brahmana. - Huruf pallawa dan bahasa Sanksekerta adalah bahasa agama bukan bahasa pergaulan. B. Pengaruh Hindu di Indonesia Menurut BOSCH pengaruh Hindu – Budha di Indonesia lebih bersifat PENYUBURAN seujukah anda? Fakta : Hindu – Budha yang berkembang di Indonesia berbeda dengan di India, mungkinkah AKULTURASI atau ASIMILASI . 1. Bidang Kepercayaan Animisme dan Dinamisme dengan Hindu Budha. Contoh : Candi yang India berfungsi sebagai tempat pemujaan,di Indonesia ternyata sebagai tempat bertemunya rakyat dengan roh nenek moyangnya. 2. Bidang pemerintahan Pemerintahan tradisional (kepala suku/kampung) bersifat demokratis dengan pemerintahan kerajaan (india) yang turun temurun . Masa Kerajaan Majapahit pemerintahan lebih demokratis ,yakni raja memerintah di bantu “Dewan Sapta Prabu”. 3. Seni Rupa/Pahat/Relief Gambaran alam dan kehidupan rakyat Indonesia dengan dewa-dewa India. Pada relief Borobudur ,disamping lukisan kehidupan dewa-dewa india juga terdapat gambaran alam Indonesia,seperti lukisan rumah panggung dengan burung merpati berlengger di bubungan ,perahu bercadik,dll 4. Seni Bangunan Bentuk punden berundak dan menhir dengan candi Budha di India yang berbentuk setengah bola tertelungkup. Candi Budha (Borobudur) berbentuk piramida bertingkat dengan stupa yang berbentuk menhir. Carilah contoh aklturasi lain. Bahan Pengayaan : Pengelompokan Candi di Indonesia a. Jawa Tengah Utara : Candi –candi Hindu,yaitu : Candi Dieng : Gatotkaca, Arjuna, Pandawa Candi Gedong Songo Candi Prambanan (Roro Jonggrang) Candi Sewu Candi Baka (Kraton Boko) Selatan : Candi-candi Budha,yaitu : Candi Borobudur Candi Mendut Candi Pawon Candi Kalasan Candi Sari b. Jawa Timur : Candi Hindu (Syiwa) Candi Singosari : makam Kertanegara Candi Kidal : makam Anuspati Candi Jago : makam Wisnuwardana Candi Penataran : dekat Blitar Candi Surawana : dekat Pase,Kediri Candi Tikus : Triwulan,Mojokerto Candi Jabung : dekat Kraksaan - Situbondo Candi Sawentar : dekat Blitar Candi Sumberjati : Blitar Beda Candi Hindu dengan Candi Budha Pada Candi Hindu ada Lingga dan Yoni, sedang pada Candi Budha ada Stupa C. Tumbuh dan Perkembangan Kerajaan – kerajaan Hindu Budha 1. Kerajaan KUTAI Letak : Daerah Kutai,dahulu Sungai Mahakam,Kalimantan Timur Tahun : Kurang lebih Abad 4-5 M. Bahan Sumber : Prasasti YUPA = Tiang batu untuk mengikat hewan kurban. Tidak berangka tahun. Berbahasa Sanksekerta dan huruf pallawa. Dari penggunaan huruf pallawa dapat diperkirakan, prasasti ini berasal dari abad ke 4 atau ke 5 M. Isi : Raja-raja kutai Keterangan upacara Asmaweda yang dilakukan oleh raja Mulawarman dengan menyembelih 1000 ekor lembu. Arca Budha di Sempaga (Sul-Sel) dan di Kota Bangun (Kutai) Berita Cina dari Dinasti Tang (618-906 M) K ehidupan politik : Kutai berbentuk kerajaan (Hindu) dengan raja-rajanya sebagai berikut : Kudunga Asmawarman (pendiri keluarga kerajaan) ? Mulawarman ? Yang dianggap sebagai pendiri kerajaan adalah Asmawarman, mengapa? Kehidupan Agama : Masyarakat kutai menganut agama Hindu (Syiwa),dengan bukti : Adanya sebutan “VAPRAKECVARA”DALAM PRAS,yuda,yang berarti tempat pemujaan ntuk dewa Syiwa. Kehidupan Ekonomi : Dari keadaan Geografisnya,yakni dilembah Sungai Mahakam yang bermuara ke laut Jawa dan adanya aktifitas pelayaran yang melewati selat makasar,memungkinkan Kutai untuk mengembangkan perdagangan dan pelayaran. Kehidupan Budaya : Peninggalan budaya hampir tidak ada, kecuali Yupa.Bentuk Yupa mengingatkan kita pada menhir. 2. Kerajaan TARUMANEGARA Letak : Daerah Bogor, Jawa Barat Tahun : Kurang lebih Abad 5 M Bahan Sumber : Prasasti Ciaruteun (di Ciampea Bogor) Huruf pallawa dan bahasa Sansekerta Isi : Keterangan raja Tarumanegara Purnawarman dan telapak kaki dewa Wisnu. Prasasti Kebon Kopi (di Muara Hilir, Cibungbulang) Isi : Pahatan 2 tapak gajah (gajah Airawata, kendaraan Wisnu) Prasasti Jambu / Bukit Pasir Koleangkak (di Barat Bogor) Isi : Keterangan bahwa Punawarman raja yang gagah dan ditakuti musuhMusuhnya. Prasasti Muara Cianten (Bogor) Isi : Gambar telapak kaki Prasasti Tugu(Cilincing, Jakarta) Isi : Keterangan penggalian kali Candrabaga/Bekasi dan kali Gomati (sepanjang 6.122 tombak = 12 km)oleh Raja Purnawarman. Keterangan penanggalan. Prasasti Pasir Awi (Bogor) Isi : gambar telapak kaki Prasasti Lebak/Cidanghiang/munjul(Lebak,Munjul,Pandeglang,Banten) Isi : Keterangan bahwa Purnawarman raja yang agung,banyak menakhlukkan raja-raja/penguasa sekitar. Berita cina dari dinasti Tang, bahwa ker.Tolomo sering mengirim utusan ke cina. Berita Fa-Hsien : bahwa selain Brahmana terdapat penganut Budha. Kehidupan politik : Dari Sumber yang ada hanya menyebut 1 raja : Purnawarman,yang kekuasaannya meliputi daerah Banten sampai Cirebon. Prasasti Ciaruteun Prasasti Muara Cianten Prasasti Kebon Kopi Prasasti Jambu Prasasti Cidonghiang Prasasti Tugu Buatlah perkiraan batas wilayah Kerajaan Tarumanegara !! Kehidupan Agama : Adanya gambar telapak kaki wisnu meunjukkan bahwa Purnawaraman pengikut Hindu Aliran Waisnawa. Masyarakatnya juga sebagian besar Hindu,tapi ada juga yang menganut Budha. Kehidupan Ekonomi : Dari keterangan Fa.Husein dan keterangan tentang penggalian sungai untuk iriasi,berarti masyarakatnya bertani. Tapi perdagangan dan pelayaran mngkin pula berkembang. Penggalian sungai di tunjukkan ntu irigasi pertanian dan mencegah banjir . Kehidupan Budaya : Dari tenik penulisan huruf-huruf pada prasasti dapat ditafsirkan bahwa kebudayaan cukup berkembang baik. 3. Kerajaan SRIWIJAYA Letak : Sumatra selatan dengan ibukota ( mungkin) Muara takus jambi, namun dalam perkembangan selanjutnya Palembang lebih berkembang sehingga ibukota kerajaan dipindahkan kesini . Tahun : abad 7-13M Bahan sumber : Prasasti yang diperoleh di dalam negeri, terutama Sumatera, yaitu : Prasasti Kedukan Bukit 605 c / 683 M (dekat Palembang ) Huruf Pallawa dan bahasa Melayu kuno Isi : keterangtan bahwa Sriwijaya Dapunta Hyang berangkat dari Minanga Tamwan dengan pasukannya (20.000 orang) menyerang daerah sekitar kemudian mendirikan Sriwijaya. Prasasti Telaga Batu 605 c / 683 M ( Palembang ) Isi ; kutukan – kutukan, susunan petugas kerajaan dan ketentuan hukum Prasasti Talang Tuwo 606 c / 686 M ( Pulau Palembang ) Isi : keterangan pembuatan Taman Sri Ksetra oleh Punta Hyang Sriwijaya Prasasti Kota Kapur 608 c / 686 M ( Pulau Bangka ) Isi : ₋ perintah pemberian hukuman bagi penghianat sriwijaya dan menjamin orang yang setya ₋ Penyerangan terhadap Bumi Jawa karena tidak mau tunduk dengan Sriwijaya Prasasti Karang birahi 608 c/ 686 M ( Jambi ) Isi : amanat agar rakyat mematuhi raja Prasasti Palas Pasemah ( Lampung Selatan ) Isi : amanat agar rakyat mematuhi rakyat Prasasti Ligor 679 c / 757 M ( Tanah Genting Kra, Malaysia ) Isi : Pendirian ibukota baru di Ligor untuk mengawasi perdagangan Adapun prasasti yang ditemukan di luar negeri adalah sebagai berikut. Prasasti Ligor (Malaysia). Tempat ditemukan prasasti ini adalah di daerah Ligor Semenanjung Malaya. Berangka tahun 679 c / 757 Masehi. Isinya menerangkan bahwa Kerajaan Sriwijaya (Sumatera) mendirikan sebuah pangkalan di Semenanjung Malaya, daerah Ligor untuk mengawasi pelayaran perdagangan di Selat Malaka. Prasasti Nalanda (India). Prasasti Nalanda ditemukan di Nalanda, India berasal dari abad ke-9 Masehi. Prasasti ini menceritakan tentang pembangunan wihara di India oleh Raja Balaputradewa (Raja Sriwijaya) untuk kepentingan para peziarah dari Sriwijaya. Berita Asing. Berita asing yang menjadi sumber sejarah mengenai keberadaan Kerajaan Sriwijaya adalah sebagai berikut. Berita Arab. Berita Arab diperoleh dari Ibn Hordadzbeh (844-848 M), Sulayman (851 M), Ibn Al-Fakih (902 M), Ibn Rosteh (903 M), dan Abu Zayd (916 M). Mereka adalah para pedagang Arab yang menceritakan pengalamannya masing-masing mengenai keberadaan Sriwijaya beserta barang dagangan yang diperjualbelikan pada masanya. Berita Cina. Berita Cina yang menerangkan keberadaan Sriwijaya, terutama berasal dari kitab sejarah Dinasti Sung dan Ming. Dalam kitab tersebut disebutkan nama-nama Raja Sriwijaya dalam lafal Cina serta menerangkan hubungan yang erat antara kedua kerajaan. Hubungan itu ditandai dengan saling mengirimkan utusan satu sama lain serta adanya hubungan dagang dan keagamaan. Berita India. Prasasti Nalanda adalah sumber utama yang menjadi rujukan tentang adanya Kerajaan Sriwijaya yang diperoleh dari India. Dalam prasasti itu disebutkan bahwa Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan dengan raja-raja di India, seperti raja dari Kerajaan Nalanda dan Cholamandala. Kerajaan Cholamandala kemudian memerangi Sriwijaya karena hendak menguasai Selat Malaka. Kehidupan politik Raja – raja Sriwijaya Dapunta Hyang/ Punta Hyang Sriyanaga ………….... Balaputradewa …………… Tribunaraja Mauliwarmadewa Raja-raja Sriwijaya yang disebut dalam beberapa sumber: Dapunta Hyan Srijayanasa (terdapat dalam Prasasti Kedukan Bukit tahun 683 Masehi dan Prasasti Talang Tuwo tahun 684 Masehi) Sri Indrawarman (terdapat dalam Berita Cina tahun 724 Masehi Rudrawikrama (terdapat dalam Berita Cina tahun 728 Masehi) Maharaja Wishnu Dharmatunggadewa (terdapat dalam Prasasti Ligor tahun 775 Masehi Maharaja (terdapat dalam Berita Arab tahun 851 Masehi) Balaputera Dewa (terdapat dalam Prasasti Nalanda tahun 860 Masehi) Sri Udayadityawarman (terdapat dalam Berita Cina tahun 960 Masehi) Sri Udayaditya (terdapat dalam Berita Cina tahun 962 Masehi) Sri Sudamaniwarmadewa (terdapat dalam Prasasti Leiden tahun 1044 Masehi) Marawijayatunggawarman (terdapat dalam Prasasti Leiden tahun 1044 Masehi) Sri Sanggaramawijayatunggawarman (terdapat dalam Prasasti Chola tahun 1044 Masehi) Rajendra Dewa Kulottungga Rajendra II Rajendra III Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa Srimat Tribuwanaraja Mauli Warmadewa Srimat Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa Perkembangan Sriwijaya Akhir abad 5 kerajaaan laut FUNAH/PNOM PENH runtuh diserang Kamboja memungkinkan Sriwijaya tumbuh. Dari berita I-Tsing pada 690 M Sriwijaya mengembangkan sayap menakhlukkan Melayu, Tulang Bawang dll. Dalam waktu singkat Sriwijaya dapat berkembang pesat. Hal ini didukung oleh : 1. Letaknya yang strategis yaitu jalur lalu lintas hubungan dagang India-cina serta pelabuhannya tenang karena terlinding pulau Bangka . 2. Runtuhnya Kerajaan Funan ( Vietnam ) sebagai Negara Maritim di Asia tenggara 3. Memiliki angkatan laut yang kuat untuk mengamankan lalu lintas perdagangan . Bahan Pengayaan : Tujuan Sriwijaya menguasai Selat Malaka dan tanah genting Kra : ₋ Semenanjung Malaya kaya lada dan timah ₋ Menguasai pintu gerbang pelayran internasional Hubungan Sriwijaya dengan kerajaan lain ₋ Dengan Mataram Akhir abad 8 Sriwijaya dan Mataram sama-sama sedang mencapai kebesaran kedua sepakat untuk bersatu yaitu mengadakan tali perkawinan dewi Tara Puteri Darmasetu(Sriwijaya) dengan Samarotungga putera raja Indra (Mataram) yang nanti melahirkan Pramodarwani Sri Kahulunan dan Balaputradewa. ₋ Bagaimana dengan Cina, kerajaan Cola (lihat prasasti Nalanda) dan Kerajaan Colamanda (Th 1023 Raja Rajendra Choladewa menyerang Sriwijaya, tapi baru tahun 1030 Cola Mandala berhasil menawan raja Sriwijaya : Sri Sanggramani Jaya Tunggawarman. Raja terbesar Sriwijaya : Balaputeradewa, kebesaran Balaputera a. 1 : 1. Sriwijaya menjadi pusat kajian agama Budha (Mahayana) di wilayah Asia Tenggara. Agama ini mula-mula dikembangkan oleh Dharmapala (bekas maha guru di Nalanda) bersama muridnya (dari Sriwijaya) yaitu Sakyakirti (seorang Budhis yang mengarang Kitab Hatstadandasastra). Kemudian oleh Dharmakirti dan muridnya yaitu Atika. 2. Wilayah kekuasaan luas sehingga disebut kerajaan Nasional 1. Dalam buku Chou-You-Kwa karangan Chou-Lan-Chi 1220 M,disebutkan wilayah Sriwijaya meliputi : Pahang, Trengganu, Kelantan, Batak, Muang-Thai, Langkasuka, Jelutung, Sunda, Kampar, Trambalingga, Palembang, Tanah Genting Kra, dan Lamuri. Setelah Balaputradewa, Sriwijaya mengalami kemunduran, karena : 1. Para pengganti tidak sekuat Balaputradewa,bahkan kurang bijak. 2. Diserang kerajaan Colamandala dari India Selatan (1023-1024) dibawa raja Rajendra yang ingin menguasai ajlur perdagangan selat malaka. 3. Adanya serangan Singosari (ekspedisi Pamalayu tahun 1275 M dibawah raja Kertanegara). 4. Dari utara terdesak kerajaan Siam yang ingin menguasai Tanah Genting Kra. 5. Banyak daerah Vasal meleaskan diri seperti : Ligor, Thai dll. 6. Serangan Majapahit dalam penyatuan Nusantaranya dibawah Patih Gajah Mada tahun 1377. 7. Faktor geografis ,yakni pendangkalan muara sungai dan pelebaran daratan sehingga ibukota kerajaan makin jauh dari laut. Kehidupan Ekonomi Sriwijaya mengembangkan pelayaran dan perdagangan, bahkan menjadi Negara Maritime Nasional. Apa factor pendukungnya ?? Kehidupan Agama : Agama yang berkenbang yaitu Budha aliran Mahayana, bahkan Sriwijaya menjadi pusat perkembangan Budha terpenting di Asia Tenggara. Kehidupan Budaya Dibidang budaya, Sriwijaya lebih memusatkan energinya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, yakni studi agama dan bahasa sansekerta (Bhiksu Cina yang akan belajar Budha harus belajar bahasa Sansekerta dulu di Sriwijaya) Mengapa hasil budaya Sriwijaya kurang berkembang ? 4. Kerajaan MATARAM HINDU (Jawa Tengah) Kerajaan Medang (atau sering juga disebut Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu) adalah nama sebuah kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Pada umumnya, istilah Kerajaan Medang hanya lazim dipakai untuk menyebut periode Jawa Timur saja, padahal berdasarkan prasasti-prasasti yang telah ditemukan, nama Medang sudah dikenal sejak periode sebelumnya, yaitu periode Jawa Tengah. Sementara itu, nama yang lazim dipakai untuk menyebut Kerajaan Medang periode Jawa Tengah adalah Kerajaan Mataram, yaitu merujuk kepada salah daerah ibu kota kerajaan ini. Kadang untuk membedakannya dengan Kerajaan Mataram Islam yang berdiri pada abad ke-16, Kerajaan Medang periode Jawa Tengah biasa pula disebut dengan nama Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu Letak : Bhumi Mataram adalah sebutan lama untuk Yogyakarta dan sekitarnya. Di daerah inilah untuk pertama kalinya istana Kerajaan Medang diperkirakan berdiri (Rajya Medang i Bhumi Mataram). Nama ini ditemukan dalam beberapa prasasti, misalnya prasasti Minto dan prasasti Anjuk ladang. Istilah Mataram kemudian lazim dipakai untuk menyebut nama kerajaan secara keseluruhan, meskipun tidak selamanya kerajaan ini berpusat di sana. Sesungguhnya, pusat Kerajaan Medang pernah mengalami beberapa kali perpindahan, bahkan sampai ke daerah Jawa Timur sekarang. Beberapa daerah yang pernah menjadi lokasi istana Medang berdasarkan prasasti-prasasti yang sudah ditemukan antara lain : Mataram Jawa Tengah : Medang i Bhumi Mataram (zaman Sanjaya) Medang i Mamrati (zaman Rakai Pikatan) Medang i Poh Pitu (zaman Dyah Balitung) Medang i Bhumi Mataram (zaman Dyah Wawa) Mataram Jawa Timur : Medang i Tamwlang (zaman Mpu Sindok) Medang i Watugaluh (zaman Mpu Sindok) Medang i Wwatan (zaman Dharmawangsa Teguh) Menurut perkiraan, Mataram terletak di daerah Yogyakarta sekarang. Mamrati dan Poh Pitu diperkirakan terletak di daerah Kedu. Sementara itu, Tamwlang sekarang disebut dengan nama Tembelang, sedangkan Watugaluh sekarang disebut Megaluh. Keduanya terletak di daerah Jombang. Istana terakhir, yaitu Wwatan, sekarang disebut dengan nama Wotan, yang terletak di daerah Madiun. Tahun : abad 8-10 M Bahan sumber : Prasasti Canggal (juga disebut Prasasti Gunung Wukir atau Prasasti Sanjaya) adalah prasasti berangka tahun 654 Saka atau 732 Masehi yang ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir di desa Kadiluwih, kecamatan Salam, Magelang, Jawa Tengah Prasasti Kelurak berangka tahun 782 M dan ditemukan di dekat Candi Lumbung, Desa Kelurak, di sebelah utara Kompleks Percandian Prambanan, Jawa Tengah Prasasti Mantyasih, ditemukan di kampung Mateseh, Magelang Utara, Jawa Tengah dan memuat daftar silsilah raja-raja Mataram sebelum Raja Balitung. Prasasti Sojomerto merupakan peninggalan Wangsa Sailendra yang ditemukan di Desa Sojomerto, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah Prasasti Tri Tepusan menyebutkan bahwa Sri Kahulunnan pada tahun 842 M menganugerahkan tanahnya di desa Tri Tepusan untuk pembuatan dan pemeliharaan tempat suci Kamulan I Bhumisambhara (Borobudur) Prasasti Wanua Tengah III Prasasti ini ditemukan November 1983. Prasasti ini di sebuah ladang di Dukuh Kedunglo, Desa Gandulan, Kaloran, sekitar 4 km arah timur laut Kota Temanggung. Di dalam prasasti ini dicantumkan daftar lengkap dari raja-raja yang memerintah bumi Mataram pada masa sebelum pemerintahan raja Rake Watukara Dyah Balitung. Prasasti ini dianggap penting karena menyebutkan 12 nama raja Mataram, sehingga melengkapi penyebutan dalam Prasasti Mantyasih (atau nama lainnya Prasasti Tembaga Kedu) yang hanya menyebut 9 nama raja saja. Prasasti Rukam, Prasasti ini berangka tahun 829 Saka atau 907 Masehi, ditemukan pada 1975 di desa Petarongan, kecamatan Parakan, Temanggung, Jawa Tengah Prasasti Plumpungan, Prasasti ini ditemukan di Dukuh Plumpungan dan berangka tahun 750 Masehi. Prasasti ini dipercaya sebagai asal mula kota Salatiga Prasasti Siwargrha. Dalam prasasti ini tertulis chandrasengkala ”Wwalung gunung sang wiku” yang bermakna angka tahun 778 Saka (856 Masehi). Prasasti ini dikeluarkan oleh Dyah Lokapala (Rakai Kayuwangi) segera setelah berakhirnya pemerintahan Rakai Pikatan. Prasasti ini menyebutkan deskripsi kelompok candi agung yang dipersembahkan untuk dewa Siwa disebut Shivagrha (Sanskerta: rumah Siwa) yang cirinya sangat cocok dengan kelompok candi Prambanan Prasasti Gondosuli. Prasasti ini ditemukan di reruntuhan Candi Gondosuli, di Desa Gondosuli, Kecamatan Bulu, Temanggung, Jawa Tengah. Yang mengeluarkan adalah anak raja (pangeran) bernama Rakai Rakarayan Patapan Pu Palar, yang juga adik ipar raja Mataram, Rakai Garung Prasasti Kayumwungan adalah sebuah prasasti pada lima buah penggalan batu yang ditemukan di Dusun Karangtengah, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, sehingga lebih dikenal juga dengan nama prasasti Karangtengah. Isi tulisan pada bagian berbahasa Sanskerta adalah tentang seorang raja bernama Samaratungga. Anaknya bernama Pramodawardhani mendirikan bangunan suci Jinalaya serta bangunan bernama Wenuwana Prasasti Raja Sankhara adalah prasasti yang berasal dari abad ke-8 masehi yang ditemukan di Sragen, Jawa Tengah Prasasti Ngadoman ditemukan di desa Ngadoman, dekat Salatiga, Jawa Tengah. Prasasti ini penting karena kemungkinan besar merupakan perantara antara aksara Kawi dengan aksara Buda. Prasasti Kalasan adalah prasasti peninggalan Wangsa Sanjaya dari Kerajaan Mataram Kuno yang berangka tahun 700 Saka atau 778M. Prasasti yang ditemukan di kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta, ini ditulis dalam huruf Pranagari (India Utara) dan bahasa Sanskerta. Prasasti ini menyebutkan, bahwa Guru Sang Raja berhasil membujuk Maharaja Tejahpura Panangkarana (Kariyana Panangkara) yang merupakan mustika keluarga Sailendra (Sailendra Wamsatilaka) atas permintaan keluarga Syailendra, untuk membangun bangunan suci bagi Dewi Tara dan sebuah biara bagi para pendeta, serta penghadiahan desa Kalasan untuk para sanggha (umat Buddha). Bangunan suci yang dimaksud adalah Candi Kalasan Saudara Bhanu Sanna Sannaha Sanjaya anak Whisnu/SriDharmatungga Sri Maharaja Rakai Panangkaran 746 Indra/Sri Sanggrama Dhananjaya Sri Maharaja Pandraton 784 Sri Maharaja Warak Dyah Manara 803 Samarotungga/Samarogra wira Sri Maharaja Dyah Gula 827 Pramodarwani + Balaputradewa x x + Keterangan : Yang berkuasa Perang Kawin Anak Sri Maharaja Rakai Garung 828 Sri Maharaja Rakai Pikatan Dyah Saladu 846 Sri Maharaja Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala 855 Sri Maharaja Dyah Tagwas 884 Sri Maharaja Rakai Panumbangan Dyah Dawendra 885 Sri Maharaja Rakai Gurunwangi Dyah Bhadra 886 Sri Maharaja Rakai Wungkalhumalang Dyah Jbang 894 Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung 898 Daksa 910-911 Tulodong 919-924 Wawa 924-929 Sana tidak disebut sebagai pendiri wangsa tapi sanjaya, mengapa?? Pertama mataram diperintah wangsa sanjaya ,sedang wangsa cailendra hidup di daerah bagelen sssebagai bawahan sanjaya .masa mataram di bawah panangkaran wangsa cailendra memberontak dan berhasil ,maka sejak itu mataram diperintah wangsa cailendra. Ketika samaratungga memerintah diadakan perkawinan wardani (anak samarutungga ) dengan rakai pitakan .apa tujuannya?? Tapi rakai pitakan malah merebut tahta mataram .balaputradewa cadik pramoda wardani kalah dan lari ke Sumatra menjadi raja sriwijaya. Raja wawa digantikan oleh mpu sindok yang waktu itu menjadi mahamantri 1 hino mpu sindok dari wangsa iqana bukan keturunan wangsa sanjaya dan sejak mpu sindok mataram pindah ke jawa timur. - Karena adanya bencana gunung melati meletus - Karena jawa timur lebih terbuka untuk pedagangan, karena adanya sungai besar yaitu Brantas - Karena jawa timur tanahnya subur - Menjauhi Sriwijaya Apa alasan Mpu Sindok memindah ibukota ke jawa Timur? Mataram mencapai kajayaan pada waktu raja Indra. Masa ini Mataram mengembangkan diri menjadi menjadi Negara maritim, disamping agraris. yakni mengincar selat malaka dengan cara mengadakan perkawinan politik dengan sriwijya. Puncak kejayaan kedua masa Mataram diperintah Belitung, wilayah mataram luas meliputi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kehidupan Agama Wangsa Sanjaya menganut Hindu, sedangkan Wangsa Syaillendra menganut Budha aliran Mahayana dan Tantrisme Kehidupan Budaya Hasil peninggalan budaya mataram cukup banyak, terutama candi. Candi-candi Hindu didirika oleh Wangsa Sanjaya 1. Candi-candi Dieng didirikan antara 778-850, candi Plaosa oleh Pramodawardani dll. 2. Candi-candi Gedong Songo 3. Candi Sambisari 4. Candi Ratu Baka 5. Candi Prambanan/Roro Jongrang, dimulai pembangunannya oleh Raden Pikatan dan di lanjutkan oleh pengganti-penggarntinya Candi-candi Budha didirikan oleh Wangsa Syailendra. 1. Candi Sari dan Kalasan dibangun 778 M oleh Raja Wisnu 2. Candi Borobudur, Pawon, dan mendut dibangun oleh Samaratungga Borobudur berasal dari kata Bhumisambarabudha : Bhumisambhara : bukit, Budhara : raja, jadi sama dengan arti Cailendra : Caila : gunung Indra : Raja Kehidupan ekonomi Masa pemerintahan pertama Wangsa Sanjaya masyarakatnya agraris sehingga Mataram terkenal kaya akan padi, disamping emas. Ketika dibawah pemerintahan raja Whisnu, perdagangan dikembangkan dengan menguasai sebagian semenanjung Melayu. Masa Belitung perekonomian berkembang pesat. Dikembangkan pusat-pusat perdagangan (Prasasti Purworejo 900 M) Pembebasan pajak bagi desa-desa di Bengawan Solo asal penduduk menjamin kelancaran hub lalu lintas. 6. MATARAM JAWA TIMUR Letak : Daerah antara Gunung Willis dan Semeru. Ibukota Watugaluh Tahun : Abad ke 10 – 11 M Bahan dan Sumber : Prasasti Raja Mpu Sindok = Candi lor Prasasti Calcuta dari Raja Airlangga Isi : Silsilah raja-raja Mataram Jawa Timur Berita Cina dari dinasti Sun 992. Kehidupan Politik : Masa raja Mataram terakhir yaitu Wawa, empu sendok Menjabat Mahamantri I Hino. Ia bukan keturunan Sanjaya, Tahun 929 Mpu Sendok memindahkan pemerintahan ke Jawa Timur dan mendirikan Wangsa Baru yaitu ICANA. Setelah menjadi raja bergelar Pu Sindok Sri Icanatunggadewawijaya. Adapun sislsilah raja Mataram jawa timur adalah: Wangsa Isna o Mpu sindok 929-947 Isyanatunggawijaya o Lokapala o Sri Makutawangsawardhana ? + o Tguh Dharmawangsa 991 – 1016 Gunapriyadarmapadmi - + - Airlangga – 1042 Keterangan : o yang memerintah / raja + kawin Pengayaan : Kerajaan Bali Letak : Bali Tahun : 10-11 M Bahan Sumber : ₋ Prasasti Sanur Isi : Silsilah Raja-raja Bali Kehidupan Politik Wangsa Warmadewa Khesari Warmadewa 910 Ugrasena 915-942 Jayasingha Warmadewa 960-975 Jayasadhu Warmadewa 975-983 Sri Maharaja Sriwijaya Maha Dewi 983 – 989 Dharmodayana / Udayana 989 – 1011 Airlangga ® Marakarta (menjadi Raja Mataram Jatim) 1011-1022 ® Anak Wungsu 1049-1077 Masa Dharmawangsa mataram menyerang Sriwijaya semula kalah tapi sriwijaya kemudian bangkit melakukan pembalasan yaitu dengan memperalat kerajaan Wurawari untuk menyerang Mataram, Dharmawangsa kalah karena sedang menikahkan putrinya dengan Airlangga dari Bali. Dharmawangsa gugur tapi Airlangga beserta permasuri dan patih Narotama berhasil lolos ke wonogiri. Setelah digembleng selama 3 tahun kemudian tahun 1019 Airlangga dapat merebut kembali tahta Mataram dan berhasil wilayah mataram dan meliputi Pasuruan, Surabaya, Ponorogo hingga madiun. Tahun 1037 M ia memindahkan Ibukota ke Kahuripan Tahun 1042 Airlangga mengundurkan diri (ingin) menjadi petapa (dengan gelar Jatiindra)tahta diserahkan pada Putrinya Sanggramawijayatunggadewi, tapi karena ia juga petapa dengan gelar Ratu Giriputri Yaitu : - JENGGALA untuk Jayengrana,ibukota : Kahuripan - PANJALU atau KEDIRI untuk Samarawijaya dengan ibukota : Daha Batasnya Gunung Kawi dan Sungai Brantas. Coba gambarlah peta kekuasaan dua kerajaan tersebut. - Kehidupan Agama Masyarakat Medang/Mataram Jatim memeluk Hindu aliran Waisnawa dan Syiwa, tapi juga ada yang Budha →TOLERANSI - Kehidupan Budaya : Peninggalan terutama dapat dilihat dibidang seni sastra,antara lain : Masa teguh Dharmawangsa kitab Masa Airlangga : Mpu Kanwa menulis kitab Arjunawiwaha. Pembsngunan pertapaan Pucangan,Penanggungan. - Kehidupan Ekonomi : Mataram mengorbankan pertanian (agraris) dan perdagangan (maritim) masa Airlangga dibangun tanggul dan waduk (=Waringin Saplo) untuk menghindari luapan sungai Brantas sekaligus untuk irigasi pertanian. 7. KEDIRI - Letak : sekitar Kediri sekarang - Tahun : Abad 12-13 (1042-1222M) - Bahan sumber : Prasasti Ngantang 1057 C/1135 M Prasasti Malenga Kitab-kitab sastra,seperti dibawah nanti. Kronik-kronik Cina,seperti : kitab Ling-way-tai-ta disusun Chou – ku – tei 1178. Kitab Chu – tan chi tulisan chou – Ju Kua 1225 - Kehidupan Politik : Setelah Airlangga membagi Medang /Mataram Jatim,ternyata kedua kerajaan tersebut saling berperang merebutkan wilayah.Pertama, Kerajaan Janggala lebih unggul, Panjalu/Kediri terdesak, maka yang disebut dalam prasasti adalah raja-raja Jenggala. Prasasti Malenga,menyebut raja-raja Jenggala masa ini : Mapanji Garasakan /Jayanegara 1042 – 1092 Kurang dapat dibaca 1052 – 1052 Sri Maharaja Samarotsaha 1059 -…………………………….. Masa Samarotsaha terus terjadi perlawanan dari Panjalu,dan akhirnya Jenggala dapat dikalahkan Panjalu. Raja-raja Panjalu (Prasasti Pandlegan) 1. Sri Jayawarsa Digjaya Sasraprabu 1104 – 1115/Samarowijaya 2. Sri Barneswara ± 1116 – 1135 Lencana : Candra kapala <tengkorang bertaring. 3. Jayabhaya 1135 – 1157 lencana : Narasingha Masa ini Kediri mencapai puncak kejayaan,Seni sastra berkembang baik. a. Mpu Sedah dan Panuluh 1157 menggubah kitab Bharatayuda yang mengisahkan perang Kurawa dengan Pandawa,yang sebenarnya mengisahkan perang Jenggala melawan Kediri dan akhirnya di menangkan “Pandawa” (Kediri) Dalam prasasti Ngantang “Pinjalu Jayati” artinya Panjalu / Kediri menang.Isi prasasti Ngantang adalah pemberian hadiah kepada rakyat,Ngantang karena telah membantu raja mengatasi perang tersebut. b. Mpu Panuluh menulis Kitab Hariwangsa dan kitab Gatockacasraya. Dalam kitab Gatockacasraya dicantumkan tokoh Punakawan (unsur asli jiwa) 4. Sarmeswara 1159 – 1169 : Lencana : Ganesa 5. Sri Aryeswara 1169 – 117 : Lencana : Ganesa 6. Sri Gandra 117 – 1182. Masa ini mulai muncul / dipakai : a. Jabatan “Senopati Sarwajala” : Laksana angkatan laut b. Nama orang dengan memakai sebutan binatang : Gajah Kuning,Macan Putih,Kebo Salawah,Lembu Agro dan sebagainya. 7. Karneswara/Sarweswara 1182 – 1185 lencana : cengkha kerang bersayap atas bulan sabit. Masa ini banyak sastra : a. Kitab Samradhahana karya Mpu Darmaja Isinya : kisah cinta Kama Jaya Dengan Dewi Ratih yang sebenarnya menceritakan Kameswara dengan isttinya Galuh Candra Kirana. b. Kitab Westasana dan kitab Lubdaka Karya Mpu Tanakung c. Kitab Krisnayana karya Mpu Triguna 8. Kertajaya 1185 – 1222 Lencana Sangkha dan Garuda Mukha (seperti mata Airlangga) Dalam kitab pararaton Kertajaya disebut Dandang Gendis yang dibunuh oleh Ken Arok dalam peristiwa Ganter. Kehidupan Agama Masyarakat Kediri penganut Hindu Kehidupan Ekonomi Kediri mengembangkan diri menjadi Negara agraris sekaligus maritime Kehidupan Budaya Yang terutama berkembang adalah sastra.sudah dituangkan di atas. 8. KERAJAAN SINGASARI -Letak : sekitar Malang Jawa Timur -Tahun : Abad 13 -Bahan Sumber : Kitab pararaton - Kehidupan Politik Raja Kediri yang terakhir yaitu Kertajaya terkenal angkuh dan menganggap dirinya Dewa sehingga dibenci para Brahmana.Ketika terjadi perselisihan antara Kertajaya dan Brahmana,Ken Arok berhasil membunuh Kertajaya.Kemudian Ken Arok mengangkat dirinya menjadi raja .Bekas Kerajaan Kediri dipersatukan ,kemudian didirikan kerajaan singasari dengan ibukota. Ken Arok berasal dari rakyat jelata,anak petani yang bernama Gajah Para dengan istreinya Ken Endong di desa Pangkur.Ken Arok bercita-cita menjadi raja.Karirnya dimulai dengan merebut kekuasaan akuwu Tumapel yang bernama Tunggal Ametung dan mengawini istrinya : Ken Dedes. Carilah cerita Empu Gandring Ken Arok nanti mengambil istri lagi yaitu : Ken Umang. Akibat laknat Mpu Gandring antara keturunan tunggal Ametung, Ken Dedes dan Ken arok , Ken Umang nanti terus berselisih merebutkan tahta, sehingga kemakmuran Singosari tidak terpirkikan ken Arok sendiri mati di tangan Anusapati. Setelah menjadi raja Ken Arok bergekar Sri Rangga Bharata Sang Amurwabhumi dan mendirikan wangsa Giruidrawansa (keturunan siwa) silsilah raja-raja singosari : Tunggul Ametung + Ken Dedes Anusapati (1227-1248) + Ken Arok + Mahisa Wong Ateleng Ken Umang Tohjaya (1248) Wisnu Wardhana/Ranggawuni Mahisa Cempaka/Narasimhamurti (1248-1268) Kartanegara Ardaraja + Putri 1. 2. 3. 4. Lembu Tal Gayatri + Raden Wijaya (Pendiri Majapahit) + Dara Petak (Putri Melayu) Keterangan : + Kawin Keturunan Membunuh Ken Arok 1222-1227 Anusapati 1227 – 1248 Walapun cukup lama memerintah, namun tidak ada pembaharuan-pembeharuan, karena Anusapati gemar menyambung ayam, ketika diundang menyambung ayam di Gedong Jiwa ( Kediaman Tohjaya = anak ken Arok + ken Dedes) . Anusapati dibunuh oleh Thojaya dengan keris Mpu Gandring yang dibawanya dan dimakamkan di candi Kendal Tohaja memerintah hanya beberapa bulan saja, karena datangnya pembalasan dari anak anusapati yaitu Ranggawuni yang dibantu Mahisa Cempaka dan Lembu Tal/Lembu Ampal. Wisnuwardana 1248 – 1268 Ranggawuni naik tahta bergelar bergelar Wisnuwardana dibantu Mhaisa Cempaka yang bergelar Narashimhamurti. Pemerintah “2 raja” ini disebut disebut pemerintah Ratu Anggoboyo yang membawa kesejahteraan rakyat singosari. Tahun 1254 Wisnudharma mengangkat vKartanegara (Putranya) sebagai Yuwraja (raja Muda) sebagai persiapan bila Wisnuwardhana wafat wisnuwardhana wafat tahun 1268 dan dimakamkan di Wateri sebagai syiwa dan di Candi Jayaghayu atau jaga sebagai Budha 5. Kartanegara 1268 – 1292 Kartanegara adalah raja terbesar singosari. Ia bercita-cita menyatukan Nusantara dengan langkahlangkah : a. Dalam negeri Pejabat yang tidak sesuai digeser, RIGHT MAN IN THE RIGHT PLACE - Patih Raganeta dianggap kurang cakap diganti Arogani - Banyak wide yang besar jasanya diangkat sebagai Bupati Madura dengan gear Arya Wiraja - Mahesa Cempaka dan Jayaketwang diajak bekerjasdama dengan mengambil anak-anak mereka sebagai menantu - Memperkuat angkatan laut dan prajurit darat b. Luar negeri - Ekspedisi Pamalayu 1275 (Pol : Persahabatan dengan melayu ) untuk menghadapi sriwijaya dan Kubhilai Khan - Ekspedisi ke Bali berhasil memasukkan bali menjadi wilayah Singosari - Aliansi/persekutuan dengan Canpa untuk menghadapi Kubhilai Khan Kekuasaan Kartanegara meliputi se;uruh wilayah jawa, melayu, phang (mlaka) Bakulapura (Kalimantan) bali sampai Garun (maluku0 Masa pemerinthannya dating utusan dari khubhailia Khan agar kartanegara tunduk tapi uyusan tersebut malah dipotong telinganya/ditolak sehingga Khubgilai Khan marah dan menyerang jawa tapi ketika serangan Khubhilai khan dating Singosari terlebihdahulu hancur akibat serangan Jayakatawang (keturunan Kediri) kartanegara wafat tetapi menantunya yaitu Raden Wijaya berhasil meloloskan diri dan atas bantuannya Arya Wirarajja dari Madura, jaya katwang mengampuni Raden wijaya diberikan tempat di tanah Tarik. - Kehidupan agama Terdapat dua agama yaitu budha aliran Tatrayana/Tantrisme dan Hindu - Kehidupan ekonomi Terutama masa kartanegara, singosari berhasil mengembangkan diri menjadi Negara maritime dan agraris - Kehidupan budaya Seni banguna dan patung termasuk yang lain berkembang baik, Berdirei : Candi Jago, Candi Kidal, Candi Singosari dan lain-lain Dibuat : patung ken Dedes sebagai Prajanaparamita, patung kartanegarea sebagai Joko Dolok dan sebagai Amoghapasa dan lain-lain 9. KERAJAAN MAJAPAHIT - Letak : di Jawa Timur dengan ibukota Trowulan, Mojokerto - Tahun : 1293 -1528 - Bahan sumber : Kitap Pararaton Kitab Nagarakertanegara Prasasti-prasasti Kudadu, Penangungan, dan lain-lain - Kehidupan Politik Berlangfsungnya Kerajaan Majapait, pada dasarnya dapat dibagi menjadi 3 periode. A. Preiode Pembangunan 1. Raden Wijaya 1293-1309 Seterlah diberi tempat ditarik oleh Jayakatwang Raden Wijaya mengembangkanb bersama pasukan Kubhili Khan dari Mongol dibawea pimpinan Shih-Pi, Ike-Mine dan Khu-Hsing dating ke jawa untuk menghukum kartanegara Raden Wijaya mengunakan kesempatan ini untuk menyerang Jayakatwang Pasukan Mongol hingga melarikan diri kembali ke Cina 2. 3. - kemudian Raden Wijaya naik tahta sebagai raja Majapahit pertama dengan ibukota Trowulan dengan gelar Sri Kertajasa Jayawardhana setelah naik tahta para pengukut yang setia diberi kedudukan (Prasasti Kedudadu, 1294, Prasasti Penagunguan 1296 dan kidung-kidung seperti : - Nambi sebagai patih - Sora sebagai Parih Dara - Rongolawe sebagai bupati tuban - Wiraraja sebagai Rakyan Mentri Masa pemerintahan Rden Wijaya sering terjadi pemberiontakan karena merkan tidak puas terhadap jabatan yang diterima . seperti : Pemberontakan Rongolawe 1295 untuk memperkuat kedudukan Raden Wijaya memperisri 4 putri Kartanegara Yaitu Tribuana, Naredraduhita, Prajanaparamita, dan Giarti juga memperistri darapetak pitri melayu Raden wijaya wafat tahun 1309 dan dimakamkan di Antrapura sebagai jina (Budha) dan di Candi Simping (dekat Blitar) sebagai Wisnu-Syiwa Sri Jayanegara Raden Wijaya digantikan putranya Kalagemet yang bergelar Sri Jayanegara pemerintahan banyak terjadi pemberontakan: a. Pemberontakan Rongolawe 1309 b. Pemberontakan Wiraraja/juru demung 1313 c. Pemberontakan sora/gajah biru 1314 d. Pemberontakan Nambi 1325 e. Pemberontakan kuti dan semi (Peristiwa Bedander 1319) Pemberontakan kuti merupakan pemberrontakan paling banyak karena hamper menghancurkan kerajan Majapahit pada peristiwa ini jayanegara terpaksa mengungsi ke desa Bendender diikuti pasukan Bhayangkara (Pengawal pribadi raja) bdipimpin Gajah Mada) setelah beberapa waktu Gajah mada diangkat menjadi patih di Khauripan( 1319-1321) kemudian tahun 1322-1322 sebagai patih Kediri atau mungkin manjapahit menggantikan Halayuda yang sudah tua tahun 1328 jayanegara meninggal dibunuh oleh Tnca Tabib Raja dan dimakamkan di antah wulan (mungkin Trowulan) Tanca dibung oleh Gajah mada. Karena Jayanegara tidak punya putra, tahta dipegang oleh adiknya yaitu Tribuana Tunggaldewi (jaka Menggala = wakil pejabat Negara) yang kawin dengan Cakradara ( yang bergelar Kartawardhana) melahirkan Hayam Wuruk. Tribuanatunggadewi ( 1328-1350) Pengganti Jayanegara sebenarnya adalah Rajapatni/Putri Gayatri (istrei Wijaya) tapi pemerintah diwakilkan pada anaknya yaitu Tribhuanatunggadewi ia menjadi bhiksu masa tribhuanatunggadewi terjadi pemberontakan Sadiong 1331 yang berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada hingga Gajah Mada diangkat sebagai Patih Mangkubumi Majapahit menggantikan Arya Tadah pada pelantikan gajah mada berucap “sumpah Palapa” lengkapnya Tan Amukti Palapa) yang artinya Gajah Mada tidak akan istirahat/hidup enak sebelum Nusantara dipersatukan dengan wafatnya Rajapatni Gajatri tahun 1350 makan Tribhuakatuunggadewi turun dan digantikan oleh Hayam wuruk. Agama : adanya toleransi dalam beragama terbukti dari beberapa yang meninggal maka mereka dimakamkan sebagai Budha juga sebagai Syiwa, Wisnu (Hindu) Kebudayaan : Keberhasilan Majapahit dalam bidang politik dfan kemiliteran serta ekonomi menciptakan keadaan Mayarakat yang teratur dan hanya mnasyarakat yang teraturlah karya-karya budaya bermutu dan dapat dihasiolkan bukti perkembangan budaya di kerajaan Majapait. 1. Candi Misalnya : Candi Prambanan (Blitar) Tegalwangi, dan Surawan (Kediri), Sawentara (Blitar) Sumberjati (Blitar) Tikus (Trowulen) dan bangunan-banguan lain seperti terlihat di btrowulwn. 2. Kesusastraaan Hasil; sastra dapat dibedakan menjadi dua : a. Zaman Majapahit awal (ditulis dalam huruf jawa kuno) b. Sastra zaman akhir Majapahit ditulis dalam bahasa Jawa tengahan dalam bentuk tembang (kidung) dan atau Gacaran (Prosa) : - Kitab tantu Panggelaran, tentang pemindahan gunung - Kitab Tatri kamandaka, tentang binatang sebagai jelmaan dewa - Kitab Pararaton, tentang riwayatraja-raja singosari dan majapahit - Kitab Sundayana tentang perang Bubat - Kitab Sorandaka tentang pemberontakan Rongolawe - Kitab Usam Jawa tentang penaklukan Pulau Bali - Kitap Panji Wijayakarma tentang riwayat Raden Wijaya - Kitab Calon Arang dll Bandingkan system birokrasi singgsari dengan Majapahit dibawah ini : A. Birokrasi Singosari 1. Raja sebagai penguasa tertinggi dibantu Rakyan Kartini/dewan penasehat yang terdiri : Mahamantri I Hino, I Sirikan dan I Hulu 2. Dewan Eklusif yang terdiri Rakyan Demung, Rakyan Mahapatih, rakyan Kemurahan 3. Dewan Pratanda Rakyan 4. Dharmadyaksa (pejabat urusan agama) yang terdiri : - Dharma Ring Kasyaiwan – Untuk orang syiwa - Dharmadyaksa Ring Kasogatan _ Untuk Orang Bhuda 5. Pmegatan B. Birokrasi Majapahit 1. Raja sebagai penguasa tertinggi dibantu Bhatera Saptaprabu atau Pahoen Mahendra (dewan mahkota/dawn penasehat) ada 7 orang 2. Patih Mangkubumi 3. Mentri kartini terdiri 3 orang : Hino, Hulu dan Seirikan biasanya anggotanya keluarga dekat raja 4. Panca ring wilwatikta/ mahametri amancanegra terdiri dari pejabat-pejabat : rakyan Mahapatih Mangkubhumi, Rakyan Demung, Rakyan Kenuruhan dan Rakyan Rangga. 5. Dharmadyaksa yang terdiri : - Pejabat Pengugurus Syiwa ada 5 oleh Pmegat : iwan, manghuri, Kamadarmudhi, Damwatan dan Jamba - Pejabat pengurus budha ada 2 orang pemegat : Kandangan Tua dan Kandangan Muda 6. Pengadilan dengan hakim yang diberi gelare Dyaksa 7. Raja-raja Daerah yang terdiri dari keluarga raja. Masa Majapahie ada 7 kerajaan daerah, Singhasari, Daha, Lasem, Kahuripan, Matahun, Wengker dan p[Pajang. 4. Hayam Wuruk ( 1350 – 1389) Pada masa pemerintahan Hayam Wurug Majapahir mencapai puncak kejayaan, Hayam Wurug bergelar Sri Rajanegaramenurut kekawinan Negara kertagama daeah pengaruh mejapit meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia sekarang dengan Negara-negara diu Asia tenggara, Majapahit majapahit melakukan “Miteraka Setala” (persahabatan yang kental ) kekuasan ini tidak lepas usaha keras Gajah Mada dengan semboyannya sumpah palapa karena terlalui tegas dalam mernjalankan cita-citanya itu, timbul peristiwa pahit yaitru peristiwa yaitu peristiwa sunda/bubat tahun 1357 hayam wuruk bermaksud mengambil putrid sunda untuk dijadikan permasyuri setelah puti sunda (Diah Pitaloka) serta ayahnya Sri Baduga maharaja bersama para pembesarnya di bubat Gajah Mada melakukan tipu muslihat Gajah Mada menghendaki agar putrid sunda dipersembahkan kepada majapahit (sebagai Upeti) sehingga terjadilah pereselisihan pahm dan terjadilah perang bubat banyak korban n di kedua belah pihak Srik Baduga gugur putrid Diah Pitaloka bunuh diri. Tahun 1364 Gajah Mada meninggal dan bearti majapahit kehilangan pemimpin yang sangat besar. Hayam Wurug kemudian mengundang “Dewan SSapta Prabu) untuk merundingkan masal;ah penganti Gajah mada tapi tidak ada satu pun yang sangup kemudian diangkatlah 4 orang metri yang dipimpin Punala tanding. Mpu Tanding sebagai Wridhamatri, Mpu Nala sebagai Materi Amancenagara dan Patih Dani sebagai Yuametri namun tidak 5. 6. 7. 8. 9. langsung lama lalu digantikan oleh dua metri yaitu gajah Enggon yang kemudian sebagai Patih Makhubumi karena sudah 3 tahun Majapahit tanpa Patih Manghubumi dsan Gajah Mangun sebagai pemimpin tunggal badan eklusif kerajaan Wikrama wardhana ( 1389 – 1429) Hayam Wurug wafat tahun 1389 digantikan oleh purtinya Kusumawarhani yang kawin dengan Wikramawardhana ( kemenangan Hayam Wurug) Wirakrama Wardhana kemudiaan menduduki tahta atas hak istrinya. Tetapi Hayam wuruk juga punya putra (dari selir) bernama Wirabumi yang diberi kekuasaan di Blambangan. Ketika Kusumawrdhani wafat 1400, wirabumi merebut kekuasaan yang dikenal dengan perang Paregreg 1401 – 1406. Tetapi wirakramawadhana berhasil membunuh Wirabhumi. Namun setelah akhir perang paregreg keadaan Majapahit makin suran dan lemah satu persatu wilayah kekuasaan Majapahit melepaskan diri seiring dengan kemunculan kekuasaan kerajaan Islam di Persia Suhita 1429-1447 Wikramawardhana meninggal tahun 1429 digantikan put riya yang kedua dari istri selir yaitu Dewi Suhita. Kertawijaya 1447 – 1451 atau Bhre Tumapel Rajasa Waradhena 1451-1453 atau Bhereanak Kertawijaya Brawijaya v atau Simbawirawardhan ( 1466-1478) Brawijaya merupakan raja terakhir kedati ada sumbver yang menyatakan Girindhawardhana yang memerinatah sampai tahun 1528 merupakan raja terakhir penganti Brawijaya V kehancuran pasukan-pasukan demikianlah yang menghancurkan Majapahit A. Sebab-sebab keruntuhan Majapahit - Bidang Politik : - setelah Gajah Mada dan Hayam Wuruk tidak ada pengganti yang kuat akibantnya banyak daerah yang melepaskan diri dari kekuasaan pusat. - Perang saudara merebutkan tahta - Serangan Demak - Kerajan Tiongkok (Cina) yang berambisi melebarkan syapnya. - Bidang Ekonomi : Wilayah Bander/ pelabuhan berusan melepaskan diri sehingga perekonomian Majapahit mundur - Bidang Idiologi : Memasuknya agama Islam yang meyebaabkan berdirinya kekusaan-kekuasaan islam dan cenderung melepaskan diri dari Majapahit yang beragama Budha B. Kehidupan Sosial Birokrasi Majapahit merupakan berita yang paling jelas (pahami birokrasi majapahit dibwah ini) Hampir semua aspek tidak diatur dan ditangani oleh pejabat-pejabat dari pusat sampai lingkungan desa. Sehingga tahta hubungan social telah tertatamenurut hokum dan berjalan dibawah pembinaan para petugas tersebut. C. Kehidupan Ekonomi Majapahit merupakan Negara maritime dan agraris sehingga mempererat Majapahit sebagai Negara : 1. Produsen Tanah pertanian (agraris) yang subur dan luas serta dianggap dengan baik menghasilkan beras, kelapa, lada, cengkeh, dan lain-lain dalm sekala besar sebagai modal utama perdagangan. 2. Perantaraan (perdagangan) Karena kedudukan politiknya yang kuat Majapahit memegang pimpinan dalam bidang perdagangan dan pelayaran (maritime) yang bertindak juga sebagai perdagangan perantara yaitu membawa hasil bumi dari satu daerah ke daerah lain juga dengan dunia luar.