TEMA PINGEN'r. EUTIAN •••• ....". RINGKASAN Waduk Cirata yang luasnya 6200 Ha merupakan salah satu dari 800 waduk di Indonesia yang memiliki 2 fungsi sangat esensial, yaitu (1) fungsi ekonomi yakni sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bagi Jawa dan Bali. Dengan volume air 2,160,000,000m3 Waduk Cirata diharapkan mampu memproduksi daya listrik 1008 MW, dan sumber air baku bagi Jakarta serta sebagai sumber air untuk pengairan sawah bagi daerah Krawang,Purwakarta, dan Bekasi; (2) fungsi ekologi, sebagai pengatur tata air dan iklim mikro di wilayah sekitar waduk. Disamping itu juga sebagai tempat budidaya ikan air tawar bagi masyarakatsekitamya, dengan menggunakan system Keramba Jaring Apung. Permasalahan saat ini adalah berkembangnya Keramba Jaring Apung diluar kendali, saat ini diperkirakan telah mencapai 51,000 dengan melibatkan 25,000 petani ikan. Meningkatnya jumlah KJA ini akan meningkatkan jumlah pakan, dan berdampak pada sedimentasi dari sisa pakan ikan dan pencemaran air. Disamping itu juga terjadi peningkatan penduduk dan aktivitas penduduk di sekitar waduk seperti peternakan, industry dan pertanian. Peningkatan aktivitas penduduk ini juga berpotensi meningkatkan limbah dan sampah yang menyebabkan naiknya sedimentasi, sehinggapenurunan volume dan kualitas air. Dapak yang paling nyata akibat penurunan kualitas air dan pencemaran terjadinya upwelling dan gangguan pada turbin pembangkit listrik. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pola pertumbuhan penduduk, dan aktivitasnya disekitar waduk yang akan berdampak terhadap kinerja waduk, serta model pemanfaatan waduk seperti apa yang dapat menjamin keberlanjutan fungsi ekonomi, sosial dan lingkungan dari Waduk Cirata. Metode yang dipilih (Analytical Hierarchy Process). menggunakan Sistem Model Dinamik dan AHP Model dinamik dipilih untuk memprediksi trend pertumbuhan penduduk, tingkat pencemaran, dan Volume Air Waduk. Sementara AHP dipilih ,untuk menentukan strategi terbaik pengelolaan waduk dalam menjamin keberlanjutan fungsi ekonomi, social dan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trend jumlah penduduk di sekitar waduk akan terns meningkat selama periode simulasi (2005-2045) dari 5,705,079 pada tahun 2005 menjadi iii 7,514,017 pada akhir simulasi (2045), Pertarnbahan penduduk dengan tingkat pertambahan penduduk pertahun 1.5 %, di sekitar waduk di tiga wilayah kabupaten (Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Purwakarta), khususnya disekitar aliran sungai yang menjadi inlet ke waduk, yaitu Sungai Cikundul, Cibalagung, Cimeta, Cisoka dan lainnya akan terjadi perlarnbatan sekitar 3.6 % jika tingkat pertumbuhan penduduk pertahun dapat diturunkan dari 1.5 % menjadi 1.3%. pada peningkatan Peningkatan jumlah penduduk jumlah limbah di sekitar waduk akan berdampak padat (khususnya sampah). Trend jumlah limbah terus meningkat dari 712,789.72 ton pada tahun 2005 menjadi 938,787.61 ton pada akhir simulasi (2045). Darnpak lain dari peningkatan jumlah penduduk adalah peningkatan jumlah KJA, yang akan berdarnpak pada peningkatan pakan. pada awal simulasi (2005) menjadi Jumlah pakan ikan akan meningkat dari 151.942 ton 342.513 ton pada akhir simulasi (2045). Sehingga jumlah limbah KJAjuga meningkat dari 68,373.64 ton menjadi 135,819.95 ton. Pada saat yang sarna Iuas harnparan KJA akan meningkat dari 156.41 ha menjadi 310.7 ha (sekitar 5.1 %, jauh diatas yang di syaratkan pada awal pembangunannya yang hanya membolehkan maksimal 1 %). Disarnping peningkatan jumlah penduduk, hasil simulasi juga menunjukkan adanya peningkatan aktifitas lainnya di sekitar waduk yang akan berdampak terhadap waduk, seperti industry, pertanian dan peternakan, yang kesemuanya .akan meningkatkan limbanya. Trend peningkatan limbah industry akan terus meningkat seiiring dengan peningkatan jumlah industry, dari 30,843. 6 ton pada awal simulasi menjadi 50,607.69 pada akhir simulasi. Limbah ternak akan meningkat dari 158,556 ton menjadi 234,315 ton pada akhir simulasi. Sementara itu aktifitas pertanian di sekitar aliran sungai yang menjadi inlet disamping menghasilkan limbah juga menyebabkan erosi yang juga masuk ke waduk Cirata. Dari limbah yang akan masuk ke Waduk Cirata, limbah sisa pakan merupakan yang paling dominan. Peningkatan jumlah limbah baik dari sisa pakan ikan maupun dari luar (limbah sampah . dan feses, limbah industry, limbah petemakan dan limbah pertanian) akan menyebabkan pendangkalan waduk yang berakibat pada penurunan volume air, serta penurunan kualitas air akibat pencemaran. Untuk menjamin keberlanjutan fungsi ekonomi, social dan lingkungan waduk, maka strategi pengelolaan waduk yang paling tepat berdasarkan hasil analisis AHP adalah pengetatan pemberian ijin. Hal ini berarti hams ada lembaga yang diberi wewenang untuk mengeluarkan ijin bagi calon pemilik KJA di Waduk Cirata. Pemberian ijin ini berarti pengaturan di hulu iv sebelum para petani ikan KJA mengembangkan KJAnya di waduk, cara pengaturan ijin ini akan lebih efektif disbanding pangaturan dan pelarangan memiliki KJA. terhadap petani yang sudah terlanjur Meskipun sebagian besar petani KJA menyatakan mendukung program pengaturan dan pembatasan KJA, tetapi kenyatannya sulit dilakukan, jika sudah terlanjur membangunKJA di waduk. v Daftar Pustaka nd, S.J.S. 1978, "Determination Of Mercury, Arsenic, and Cadmium Neutron Activation", Jounal of Radioanalytical Chemistry, 44 -101. Ai AWWA. in Fish by 2005. Stam:Jare Methees fur the /Examination of Water and Waste Water. 21th Ed. WaShl{\~tO{\. ad, fl..K. Mushr\tah, \ aod Shuha\m\-O\hmao M, 2QQ~. Water Quality and Heavy Metal Concentrations in Sediment of Sungai Kelantan, Kelantan, Malaysia: A Baseline Study. Sains Ma\aysiana 38(4): 435-442 j C/CEDA, 1997. Environmental and Conditions: Companies/Central rtolini, Bragila dan Marine Aspects Disposal. of Dredging, 2a - Conventions, Codes International Association of Dredging Dredging Association Carmignan (2006). Application of the AHP methodology in making a proposal for a public work contract International Journal of Project Management. Volume 24, Issue 5, Jury 2006, Pages 422-430 WG. 2008 - 2009. '=aperan pemantauan kualitas air Waduk Girat-a.-Badan Penqelola Waduk Cirata. n Kara. (2012). Application of GIS/AHP in siting sanitary landfill: a case study in Northern Cyprus. Waste Manag Res, September 2012; vol. 30, 9: pp. 966980., first published on July 26, rmono, 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran Hubungan Senyawa Logam. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. dengan Toksikologi rmono. 1995. Logam Berat dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. UI-Press: Jakarta. rio, A, et al. (2011). A new approach for dopant distribution and morphological stability in crystals grown by the axial heat processing (AHP) technique. Journal of Crystal Growth, Volume 337, Issue 1, 15 December 2011, Pages 65-71. 102 · 1983. Gompilation of legal limits for haz-ardous substances in fish and fishery products. FAO Fish Circ, 464,5 awan, W., Zahidah, dan D. Mulyanti. 2008. Model Eutrofikasi untuk Merancang Kebijakan Pengelolaan Waduk yang Berkelanjutan melalui Pendekatan System Dynamics. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. agalung, H.P. 1991. Pencemaran Laut oleh Logam Berat. Puslitbang Oseanologi. Status Pencemaran Laut di Indonesia dan Teknik Pemantauannya. LIP!. Jakarta. nston, R. 1976. Marine Pollution. Academic Press. 729p. sey, K. and Hirt, H.M. 1999. Use Water Hyacinth. Anamed, Winnenden, 114 pp. Germany. ar, H; 1994.- Penoemeren clan Toksikologi togam Berat PT Rineka, Jakarta rnomo, T dan Muchyidin. 2007. Analisis Kandungan Timbal (Pb) pada Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsk.) di Tambak Kecamatan Gresik. Neptunus 14(1):68-77. diarta, LN., T.H. Prihadi, dan M. T. Sunarno. 2005. Pemantauan Perikanan Budidaya Berbasis Keramba Jaring Apung di Waduk Cirata dengang Menggunakan Multi-temporal Data Landsat -7. Warta Penelitian Perikanan Indonesia Vol. 11 (2). priyanto, C., Samin, dan Kamal, Z. 2007. Analisis Cemaran Logam Berat Pb, Cu, dan Cd pada Ikan Air Tawar dengan Metode Spektrometri Nyala Serapan Atom (SSA). Seminar Nasionallli SDM Teknologi Nuklir - BATAN. sley, I,J., (1979). Chemical concepts in pollutants behaviour. J. Willey and Sons Inc. NY. 103