Modul Psikologi Perkembangan 1 [TM9].

advertisement
MODUL
PERKULIAHAN
Psikologi
Perkembangan 1
Sigmund Freud
Fakultas
Fakultas
Psikologi
Program
Studi
Psikologi
Tatap
Muka
08
Kode
MK
Disusun Oleh
Luh Mea Tegawati, M.Psi.Psi.
Rizki Dawanti, M.Psi, Psi
Abstract
Kompetensi
Penjelasan tentang Teori Sigmund
Freud dalam perkembangan
Mahasiswa diharapkan mampu
untuk memahami Teori Sigmund
Freud dan dapat menggunakan
dalam aplikasi/kasus
Biografi
Sigmund freud (1856-1939) melakukan penelitian tentang kondisi psikologis manusia
berawal dari pasien DR. Joseph Breuer yang bernama Anna O (1880 -1882). Anna O
seorang gadis 21 tahun yang kesehariannya merawat ayahnya yang sakit. Kondisi tubuh
Anna O semakin menurun karena kesehariaannya yang selalu berinteraksi dengan ayahnya,
dia juga mulai kesulitan bicara, tetapi kemudian bisa bicara lagi dengan bahasa inggris
(kesehariannya bahasa jerman).
Setelah ayah Anna O meninggal, ia mengalami halusiansi visual dan masalah
penglihatan. Para ahli yang memeriksa menyatakan ia tidak mengalami gangguan apapun
secara fisik.
2013
2
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dosen Penyusun
Psikologi Perkembangan 1
Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psi.
Dr. Breuer kemudian menyatakan bahwa Anna O mengidap histeria. Karena alasan
tertentu, pengobatan terhadap Anna O dilanjutkan oleh Freud. Sigmund Freud kemudian
melengkapi tentang teori Hasrat Sekseual Tersembunyi di balik seluruh bentuk neurosishisterikal.
Terpesona akan histeria yaitu gangguan dengan ciri-ciri kelumpuhan, matirasa,
kemudian Sigmund freud mengembangkan minat pada pengobatan yaitu hipnosis.
Sebelumnya Dr. Breuer juga sempat mengembangkan “Talking Cure” yaitu terapi
dengan berbicara. Selanjutnya Freud bereksperimen dengan “Talking Cure” dengan studi
mimpi pasien dan ingatan masa kecil, diplubikasikan di buku publikasi & the interpretation
of dream, pada tahun 1900 meninggalkan metode hipnotisnya. Sigmund Freud menamai
teorinya dengan Psikoanalisa, Psikoanalisa mulai diakui setelah Perang Dunia I dan mulai
digunakan dalam pendidikan dan literature ilmiah.
Psikoanalisa menurut definisi modern yaitu :
(1) Psikoanalisis adalah pengetahuan psikologi yang menekankan pada dinamika, faktorfaktor psikis yang menentukan perilaku manusia, serta pentingnya pengalaman masa
kanak-kanak dalam membentuk kepribadian masa dewasa,
(2) Psikoanalisis adalah teknik yang khusus menyelidiki aktivitas ketidaksadaran (bawah
sadar),
(3) Psikoanalisis adalah metode interpretasi dan penyembuhan gangguan mental dan
psikoanalisis juga dipakai sebagai rujukan dalam perkembangan mental anak.
Teori Psikoanalisa dalam Perkembangan
1. TEORI PSIKODINAMIKA
a. Konsep
Para teoritis psikoanalitik yakin bahwa perkembangan pada dasarnya tidak
disadari, diluar kesadaran dan diwarnai emosi. Perilaku hanyalah karakteristik
permukaan dan untuk memahami perkembangan harus menganalisis simbolis
perilaku serta kerja pikiran secara mendalam. Pengalaman dengan orangtua dimasa
dahulu membentuk perkembangan kita.
2013
3
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dosen Penyusun
Psikologi Perkembangan 1
Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psi.
b. Teori
Freud mengenalkan tentang adanya alam sadar dan tidak sadar keseluruh dunia.
Sebenarnya bukan dia yang punya idenya, ia hanya menyebarluaskan.
Alam sadar adalah apa yang disadari pada saat-saat tertentu. Rangsang indra,
pemikiran, ingatan, fantasi, perasaan yang dimiliki.
Alam pra-sadar yaitu segala sesuatu yang dapat dipanggil kea lam sadar. Kenangan
yang mungkin tidak diingat saat ini tapi suatu saat bisa muncul kembali.
Alam bawah sadar yaitu dimana nafsu dan insting berada, sulit untuk dibawa kealam
sadar. Seperti kenangan atau emosi yang terkait dengan trauma.
Freud menyatakan bahwa kepribadian ada 3 struktur (Feist and Feist, 2010), yaitu:
1. ID, merupakan nafsu terdalam manusia. Sifatnya tidak disadari dan terjadi secara
otomatis serta ingin segera dipuaskan saat itu juga. Bersifat biologis.
2. EGO, area yang berhubungan dengan realita, sumber komunikasi dengan dunia
luar yang membuat keputusan rasional tapi tidak peduli benar atau salah.
3. SUPEREGO, aspek moral dan ideal yang sangat memperhatikan benar atau
salahnya realita yang diinginkan.
Tiga daerah topografis kepribadian menurut Freud yaitu:
Unsconcious : tidak disadari atau daerah yang sebagian besar tidak terlihat, perasaan
dan pikiran yang direpres atau ditekan, kekhawatiran, ketakutan, rasa malu, trauma dll.
2013
4
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dosen Penyusun
Psikologi Perkembangan 1
Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psi.
Preconscious : keadaan diantara ingatan dan sesuatu yang ditekan, bisa diangkat
kembali menjadi ingatan pada kondisi tertentu. Misal: lupa tentang nama orang, nama
benda dll.
Conscious : hal-hal yang disadari oleh individu, keinginan, persepsi dll. Dapat
deketahui atau dilihat orang lain. Misal : mengatakan sedang ada pekerjaan, marah,
menangis.
Id atau The organic past yaitu keinginan bawah sadar, dorongan biologis,
sumber utama energy psikis. Id bekerja dengan prinsip kenikmatan, kesenangan,
dan pemuasan segera. Misalnya, pada bayi yang sedang lapar dia akan menangis
sejadi-jadinya dan keinginan untuk dipenuhi segera. Menurut Freud, gambaran
kebutuhan bayi adalah Id Murni.
Ego atau The power of the present yaitu berdasarkan prinsip realitas,
merepresentasikan kenyataan. Pada contoh Bayi menangis karena kebutuhan akan
asi, Ego bayi akan merekam kondisi seperti apa dia akan segera mendapat makanan
atau tidak mendapat makanan, dan akan digunakan pada kondisi yang serupa. Bayi
Inti perkembangan menurut Freud adalah ketika kita bisa menggunakan 3 struktur ini
secara seimbang dan tepat (kathexis). Hal ini juga disebut dengan kedewasaan kita.
Superego atau The cultural past yaitu Superego berkembang ketika anak
mengatasi Oedipus komplek dan beridentifikasi dengan orangtuanya. Ego ideal:
2013
5
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dosen Penyusun
Psikologi Perkembangan 1
Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psi.
bersifat positif, berkaitan dengan standar perilaku yang ditanamkan orangtua pada
anak. Nurani (conscience) : bersifat negative yaitu internalisasi hukuman, larangan,
dan peringatan.
Selain itu, Freud menemukan bahwa perkembangan kepribadian berlangsung
melalui 5 tahap, yang berhubungan dengan kepekaan pada daerah-daerah erogen
atau bagian tubuh tertentu yang sensitif terhadap rangsangan. Kelima tahap
perkembangan kepribadian (Santrock, 2002) adalah sebagai berikut:
1) Fase oral (oral stage): 0 sampai kira-kira 18 bulan
Bagian tubuh yang sensitif terhadap rangsangan adalah mulut.
2) Fase anal (anal stage) : kira-kira usia 18 bulan sampai 3 tahun.
Pada fase ini bagian tubuh yang sensitif adalah anus.
3) Fase falis (phallic stage) : kira-kira usia 3 sampai 6 tahun.
Bagian tubuh yang sensitif pada fase falis adalah alat kelamin. Di fase ini juga
muncul Oedipus complex.
4) Fase laten (latency stage) : kira-kira usia 6 sampai pubertas
Pada fase ini dorongan seks cenderung bersifat tertekan dan perkembangan
ketrampilan social timbul.
5) Fase genital (genital stage): terjadi sejak individu memasuki pubertas dan
selanjutnya.
Pada masa ini individu telah mengalami kematangan pada organ reproduksi.
Sumber kenikmatan seksual berasal dari luar keluarganya.
Pada tahap phallic anak mengelami krisis perkembangan berkaitan dengan hasrat
seksual yaitu
Oedipus Complex
Istilah ini berasal dari Raja Yunani yang bernama Oedipus, Ia membunuh ayahnya
agar bisa menikahi ibunya. Cara kerja krisi Oedipal adalah objek cinta pertama
adalah ibu. Anakmemerlukan perhatian dari ibu. Anak menginginkan semua itu
dalam pengertian seksual yang lebih luas. Anak laki-laki punya saingan dalam
mendapatkan keinginannya ini, yaitu ayahnya sendiri. Akan tetapi kasih saying ibu
ditujukan pada ayah sehingga anak mengganggap ayah sebagai musuhnya. Anak
menyadari perbedaan laki-laki dan perempuan dari ada tidaknya penis. Anak laki-laki
berpikir mungkin tidak perlu memiliki penis agar diperlakukan sama dengan bayi
dahulu.
2013
6
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dosen Penyusun
Psikologi Perkembangan 1
Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psi.
Kecemasan Dikebiri
Anak laki-laki juga menyadari saat melihat anak perempuan tidak memiliki penis.
Timbul ketakutan dalam dirinya akan dikebiri oleh ayah yang terlihat sosoknya lebih
kuat. Hal ini akan mengalihkan keinginan seksual pada ibunya pada anak
perempuan dan ketika dewasa mencintai wanita yang menjadi pasangannya.
Penis Envy (Kecemburuan pada penis)
Anak perempuan memulai hidupnya dengan kecintaan pada ibu. Proses yang
terjadi pada anak perempuan disebut Penis Envy. Anak perempuan menyadari
perbedaan laki-laki dan perempuan dari adatidaknya penis. Anak perempuan
menjadi cemburu dengan adanya penis yang dimiliki ayah karena cinta kasih ibu
terlihat diberikan pada ayah. Anak perempuan lemudian mereplace perasan cintanya
pada sosok laki-laki lain, dan memilih pasangan saat dewasa.
c. Metode penelitian
Metode penelitian dilakukan dengan wawancara klinis, tes kepribadian
terstruktur, dan analisis kehidupan psikohistoris.
Dan beginilah cerita kehidupan Freud sehingga dia bisa mengemukakan teori
pentingnya. Pada awalnya freud mengamati pekerjaan Dr. Joseph Breuer terhadap
pasiennya yang bernama Anna. Dia mengidap pemyakit psikologis yang bernama
histeria(gangguan konversi) karena kehilangan seorang ayah yang dirawat dan
disayanginya sepenuh hati. Breuer memberikan terapi-terapi khusus kepada Anna
dan meneliti sebab-sebabnya agar dia bisa sembuh. Namun karena Anna menyukai
Breuer dan menyebarkan gossip, hubungan antara psikiatris dan pasien itu berakhir.
Lalu Freud lah yang melanjutkan penelitiannya dan menemukan hal-hal yang belum
ditemukan oleh Breuer. Hal itulah yang membawa Freud menemukan teori-teori
kepribadian.
Freud ,yang seorang dokter spesialis syaraf, melakukan penelitian kepada para
pasien-pasien mentalnya. Freud meneliti tentang mimpi, dia yakin bahwa mimpi
dibentuk dalam alam tidak sadar tetapi mencoba masuk kea lam sadar. Dia juga
berpendapat bahwa mimipi adalah keinginan yang tertahan seharian.
Dari
penelitian-penelitiannya,
freud
menemukan
bahwa
setiap
manusia
mempunyai 3 struktur kepribadian dan 5 fase perkembangan kepribadian yang
sangat menentukan perilakunya dimasa mendatang atau perilaku yang dipunyai saat
dewasa.
2013
7
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dosen Penyusun
Psikologi Perkembangan 1
Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psi.
MEKANISME PERKEMBANGAN
Kepribadian dibicarakan dalam pengertian apa yang membuat seseorang berbeda
dari yang lain, apa yang membuat unik disbanding yang lain. Aspek kepribadian ini disebut
kekhasan individu (Boeroee, C.G.; 2004). Teori ini yang mendasari jenis-jenis tes yang
membagi satu jenis kepribadian dengan kepribadian yang lain. Misalnya, ada orang yang
kepribadian ekstrovert dan introvert.
Sementara itu, freud membahas teori perkembangan berdasarkan hasrat seksual,
hasrat seksual adalah motivasi paling penting. Menurut dia, hasrat seksual adalah motivasi
paling dasar bukan saja bagi orang dewas tapi juga bagi anak-anak dan bayi. Saat Freud
memperkenalkan tentang seksualitas ke public, public menganggap seksualitas hanya pada
dewasa saja.
Kapasitas mencapai orgasme memang sudah ada secara neurologis semenjak lahir.
Akan tetapi freud tidak hanya bicara tentang orgasme. Seksualitas bukan hanya berarti
hubungan kelamin, akan tetapi sensasi kenikmatan yang lahir dari persentuhan kulit juga
termasuk didalamnya. Kita lihat bayi, anak-anak, dan orang dewasa sangat menikmati
belaian, ciuman, dan lain sebagainya.
Freud
mencatat
bahwa
usia-usia
tertentu,
bagian-bagian
kulit
kita
dapat
menimbulkan kenikmatan yang besar disbanding bagian kulit lain. Teoritikus pada era
selanjutnya menyebut bagian kulit yang lain. Teoritikus pada era (erogenous). Mevnurut
Freud, bayi mendapat kenikmatan tertinggi ketika menghisap, khususnya ketika menyusu
pada ibunya. Sebagaimana yang kita lihat, bayi sangat senang memasukkan benda benda
yang ia pegang kedalam mulutnya. Di usia berikutnya, ia sampai pada kenikmatan anal,yaitu
dengan memegang dan melepaskan benda yang ada ditngannya. Di usia 3 atau 4 tahun, dia
akan menemukan kenikmatan ketika menyentuh alat kelaminnya. Barulah kemudian di saat
perkembangan seksual sudah mencapai kematangan, kita menemukan kenikmatanpaling
tinggi dalam hubungan seksual. Berdasarkan pengamatan inilah Freud membuat teori tahap
perkembangan psikoseksual.
Menurut Bertens, K (2006) suatu kepuasan lain dalam periode ini ialah
perangsangan genitalia atau mansturbasi, yang memainkan peranan penting dalam hidup di
kemudian hari, dan pada banyak orang tidak pernah teratasi sampai tuntas. Di samping
aktivitas oteorosis semacam ini, pada anak-anak yang masih sangat muda kita temukan
juga bahwa unsure-unsur naluriah dari kesenangan seksual (bisa juga disebut libido)
mengarahkan diri kepada orang lain sebagai objeknya. Naluri-naluri ini terdapat sebagi
2013
8
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dosen Penyusun
Psikologi Perkembangan 1
Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psi.
pasangan yang berlawanan: naluri satu aktif dan naluri lain pasif. Sebagai contoh terpenting
dalam kelompok ini dapat saya sebut kecenderungan untuk menyebabkan kesakitan
(sadisme) beserta lawan pasifnya (maokhisme), dan kecenderungan aktif dan pasif untuk
melihat.
Dari
kecenderungan
aktif
untuk
melihat
kemudian
dapat
berkembang
keingintahuan, sedangkan dorongan keasarh bidang kesenian dan teater berasal dari
bentuk pasifnya. Aktivitas seksual lainnya pada anak-anak sudah termasuk taraf pilihan
objek, dimana seorang tertentu diberi tempat sentral. Yang dipilih ialah seorang yang
dianggap penting berdasarkan instingnya untuk mempertahankan diri, misalnya ibunya.
Tetapi pada fase pertama anak ini perbedaan kelamin belum mempunyai peranan penting.
Karena itu, tanpa berlaku kurang adil, dapat kita sifatkan ciri-ciri homoseksual kepada setiap
anak.
Seksualitas anak ini bersifat samar serta kompleks, dan masih belum terintegrasikan,
sehingga setiap naluri di dalamnya berusaha untuk memperoleh kesenangan terlepas dari
yang lain. Akhirnya kehidupan seksual anak dikoordinasi dan disusun terutama ke dua arah,
sehingga biasanya pada masa akhir pubertas watak seksual seseorang sudah terbentuk
secara definitif. Di satu pihak, semua naluri dikebawahkan pada penguasaan zona genital,
sehingga hidup seksual seluruhnya tertuju pada perkembangbiakan, dan pemuasan yang
naluri-naluri lain hanya dipentingkan sebagai persiapan serta pengarahan ke persetubuhan.
Di lain pihak, pilihan objek menyisihkan otoerotisme, sehingga semua naluri mencari
pemuasan dalam hubungan dengan orang yang dicintai. Namun demikian, tidak semua
unsure naluriah dari masa kanak-kanak diizinkan untuk mengambil bagian dalam susunan
seksualitas yang definitif. Karena terpengaruh oleh pendidikan, sebelum masa pubertas
sudah terjadi represi terhadap jumlah naluri yang sangat kuat dan terbentuklah daya-daya
psikis seperti rasa malu, rasa jijik, dan moralitas. Daya-daya ini bagaikan penjaga
mempertahankan represi-represi tersebut. Akibatnya jika pada masa pubertas kebutuhankebutuhan seksual mencapai puncanya. Stuktur-struktur psikis ini berlaku sebagi tanggul
yang menyalurkan arus kebutuhan seksual ke dalam saluran-saluran yang normal dan tidak
mengizinkan naluri-naluri yang terepresi bermunculan kembali. Terutama kecenderungan
koprofili dari masa kanak-kanak (artinya kecenderungan kepada kotoran badan) ditaklukkan
oleh represi dengan cara paling kejam, dan hal yang sama dapat dikatakan juga tentang
fiksasi pada tokoh-tokoh yang menjadi objek pilihan yang pertama bagi si anak.
Terlalu mengabaikan pemikiran Freud sama berisikonya dengan terlalu menuruti
teori-teorinya. Posisi paling aman di sini tentulah di pertengahan. Kita akan mulai dengan
membicarakan beberapa kelemahan tentang teorinya.
Di antara konsep dalam teori Freud yang kurang bisa diterima khalayak luas adalah
Oedipal Kompleks, Kecemasan Pengebirian dan Kecemburuan terhadap Penis.
2013
9
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dosen Penyusun
Psikologi Perkembangan 1
Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psi.
Memang ada anak yang lebih dekat dengan orangtua yang berbeda kelamin dengan anak,
dan berkompetisi dengan orangtua yang sama jenis kelaminya. Juga ada anak yang heran
kenapa ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, atau takut penisnya akan dipotong.
Begitupula dengan anak-anak perempuan, memang ada diantara mereka yang ingin
memiliki penis. Tidak pula membantah bahwa di antara anak-anak ini ada yang tetap
mempertahankan rasa takut dan cemas tadi sampai menginjak usia dewasa. Hampir seluruh
teoritikus kepribadian manganggap contoh-contoh tadi sebagai pengecualian ketimbang
hukum yang universal. Anak-anak mengalami perasaan-perasaan yang seperti dicontohkan
tadi tumbuh dalam keluarga yang tidak harmonis.
2013
10
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dosen Penyusun
Psikologi Perkembangan 1
Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psi.
Daftar Pustaka
Boeroee, C.G. 2004. Personality Theories Melacak Kepribadian Anda bersama Psikolog
Dunia. Yogyakarta : Primasophie.
Handaya, Rah M. 2013. Modul Psikologi Perkembangan 1. UMB: Tidak diterbitkan.
Hurlock, Elizabeth. 2002. Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang
kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Papalia, D.E., Old, S.W., Feldman, R.D. (2008). Human development 9th ed. Jakarta:
Kencana.
Santrock, J.W. 2002. Life-span development 5h ed. Jakarta: Erlangga.
2013
11
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dosen Penyusun
Psikologi Perkembangan 1
Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psi.
Download