HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI, SIKAP SEKS, DAN PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP TINDAKAN SEKS PRANIKAH SISWA SMK NEGERI 1 TOMPASOBARU E. Worotitjan*, J. Posangi***, A. J. M. Rattu**, John Wantania *Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ***Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Perilaku seksual pranikah adalah kegiatan seksual sebelum perkawinan. Tindakan seks pranikah pada remaja erat kaitannya dengan berbagai faktor diantaranya: pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, sikap terhadap seks pranikah, dan pengaruh lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, sikap seks, dan pengaruh lingkungan dengan tindakan seks pranikah. Pelaksanaan penelitian ini mengambil lokasi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tompasobaru. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII dengan sampel seluruh siswa kelas XII yang bersedia dan hadir pada saat penelitian yaitu berjumlah 154 sampel dari jumlah seluruh 158 siswa. Berdasarkan hasil analisis uji chi-square didapatkan hasil dengan nilai p=0,119>α=0,05 yang menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan tindakan seks pranikah; pada uji chi-square didapatkan hasil dengan nilai p=0,0001<α=0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara sikap tentang seks pranikah dengan tindakan seks pranikah siswa. Pada hasil penelitian antara pengaruh lingkungan dengan tindakan seks pranikah didapatkan nilai p=0,119>α=0,05 yang menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengaruh lingkungan dengan tindakan seks pranikah siswa SMK Negeri 1 Tompasobaru. Petunjuk yang didapatkan pada penelitian ini, meskipun hanya sikap siswa terhadap seks pranikah yang berhubungan dengan tindakan seks pranikah, tetapi faktor pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan pengaruh lingkungan terhadap tindakan seks pranikah perlu menjadi perhatian pihak sekolah, orang tua dan instansi pemerintah yang berkaitan untuk mengarahkan dan mengawasi para siswa dalam pergaulan massa kini. Kata Kunci: Pengetahuan Kesehatan Reproduksi, Sikap Seks, Lingkungan, Tindakan Seks Pranikah ABSTARCT Premarital sexual behavior is sexual activity before marriage. Act of premarital sex among adolescents is closely related to various factors, including: reproductive health knowledge, attitudes toward premarital sex, and environmental influences. The purpose of this study was to analyze the relationship between reproductive health knowledge, sexual attitudes, and environmental influences with premarital sex acts. Implementation of this study took place at Vocational High School 1 Tompasobaru. This type of research is a survey research method with cross sectional study. The population in this study were students of class XII with samples from the class XII students who are willing and are present at the time of the study sample is numbered 154 of the total 158 students. Based on the analysis chi-square test is obtained with p = 0.119> α = 0.05, which indicates there is no significant relationship between knowledge about reproductive health with premarital sex acts; the chi-square test results obtained with p = 0.0001 <α = 0.05, which indicates there is a significant correlation between attitudes about premarital sex, premarital sex acts with students. In research among environmental influences with premarital sex acts p value = 0.119> α = 0.05, which indicates there is no significant relationship between environmental influences with premarital sex acts SMK Negeri 1 Tompasobaru. Instructions are found in this study, although only the students' attitudes toward premarital sex-related measures premarital sex, but the factor of knowledge about reproductive health and environmental influences on action premarital sex should be a concern the 106 school, parents and government agencies relating to direct and supervise the students in the association masses now. Keywords: Reproductive Health Knowledge, Attitudes Sex, Environment, Action Premarital Sex PENDAHULUAN melakukan seks pranikah (Mulugeta, Y Masa remaja adalah masa peralihan dari and Y. Berhane. 2014). masa anak-anak menuju masa dewasa. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh Pada masa ini remaja mengalami beberapa tiga faktor dan beberapa faktor lain, yaitu perubahan yang terjadi baik secara fisik, faktor predisposisi, faktor pendukung, psikologis, faktor maupun perkembangannya sosial. Sejalan Genetik dan mulai Lingkungan. Berdasarkan data tentang nilai-nilai, remaja dari 4.726 responden SLTP dan identitas peran, dan perilakunya. Batasan SLTA pada 17 kota besar di Indonesia usia Health menyimpulkan bahwa 97% remaja pernah Organization (WHO) adalah 12 sampai 24 menonton film porno, 93,7% pernah tahun. Remaja sebenarnya dalam periode melakukan ciuman, genital stimulation, atau fase yang tidak jelas. Mereka sudah dan oral seks, dan 62,7% remaja mengaku tidak termasuk dalam golongan anak- tidak anak, tetapi belum juga diterima secara diantaranya pernah melakukan aborsi penuh untuk masuk golongan orang (Anonimous, dewasa (Kartika dan Kamidah, 2013). remaja yang berisiko akan menyebabkan bereksplorasi remaja remaja pendorong, dengan diri, menurut World perawan lagi 2012). serta Perilaku 21,2% seksual Perilaku seksual pada remaja dapat remaja akan mudah terjangkit berbagai diwujudkan dalam tingkah laku yang penyakit infeksi menular seksual, seperti bermacam-macam, mulai dari perasaan virus HIV/AIDS. Seks pranikah pada usia tertarik, berkencan, berpegangan tangan, muda mengakibatkan kehamilan yang mencium pipi, berpelukan, mencium bibir, tidak dikehendaki, aborsi, dan risiko memegang buah dada di atas baju, penularan penyakit kelamin termasuk memegang buah dada di balik baju, HIV/AIDS ( Teffera et al, 2015). Hal yang memegang alat kelamin di atas baju, sama disampaikan oleh Reggasa T et al memegang alat kelamin di bawah baju, (2016), dimana diperlukan penggunaan dan kontrasepsi pada hubungan seks untuk melakukan 2003). Sebagian senggama besar (Sarwono, remaja putri mencegah penularan HIV. Seks pranikah (30,8%) sekolah menengah atas sudah mempunyai konsekwensi pada remaja 107 akibat pada usia muda yang dengan METODE PENELITIAN gampangnya mereka melakukan hubungan Jenis penelitian yang digunakan adalah seks dengan pasangan yang beresiko, metode banyak pasangan, dan kemungkinan tidak pendekatan menggonakan kondom (Chihurumnanya, Pendekatan cross sectional dilakukan A,. et al. 2016) . Dampak lain dari untuk mengobservasi variabel – variabel perilaku seks pranikah yaitu putus sekolah pada waktu yang sama, dan subjek yang (Israwati., et al. 2013). Tindakan seks diamati hanya diobservasi sekali saja. pranikah juga telah terbukti meningkatkan Populasi dalam penelitian ini adalah angka putus sekolah di Nigeria (Adanikin, seluruh murid kelas XII SMK Negeri 1 A. I., et al 2016). Tompasobaru Saputri dan Hidayani penelitian cross survey dengan sectional study. berjumlah 158 (2016) orang.Sampel pada penelitian ini diambil meneliti faktor – faktor yang berhubungan seluruh siswa kelas XII yang bersedia dan dengan perilaku seks pra nikah remaja di hadir pada saat penelitian. SMP Negeri 5 Tangerang. Sampel penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi HASIL DAN PEMBAHASAN berjumlah Hubungan 172 orang. Dari hasil Antara Pengetahuan pengolahan data didapatkan bahwa remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan yang pernah melakukan perilaku seks pra Tindakan Seks Pranikah Siswa SMK nikah sebanyak 106 remaja (61,6%). Pada Negeri 1 Tompasobaru hasil analisis bivariat didapatkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak pengetahuan, peran orang tua dan sumber terdapat hubungan antara pengetahuan informasi mempunyai hubungan yang tentang bermakna dengan perilaku seks pra nikah tindakan seks pranikah siswa SMK Negeri pada remaja. Sari, B dan O. F. Setyorogo 1 Tompasobaru, diperoleh data bahwa (2013), mengungkapkan bahwa perlaku jumlah seksual pranikah meliputi tempat tinggal, pengetahuan baik sebanyak 82 responden keharmonisan keluarga, dan gaya hidup. (53,2%) dengan tindakan seks pranikah Hubungan dengan teman sebaya juga baik sebanyak 41 responden (26,6%) dan memberikan pengaruh pada sikap dan yang kurang baik sebanyak 41 responden tindakan seks pranikah remaja (Chen, A. (26,6%), sedangkan jumlah responden C., et al. 2016). yang menjawab pengetahuan kurang baik kesehatan responden reproduksi yang dengan menjawab 72 responden (46,8%) dengan tindakan 108 seks pranikah baik sebanyak 45 responden Mahmudah (2016) menunjukkan addanya (29,2%) dan yang kurang baik sebanyak hubungan pengetahuan tentang kesehatan 27 responden (17,5%). Berdasarkan hasil reproduksi analisis uji chi-square didapatkan hasil remaja. dengan nilai p=0,119>α=0,05 yang dengan Hasil mendapatkan perilaku analisis seksual bivariat bahwa perilaku seksual menunjukkan tidak terdapat hubungan beresiko tinggi pada tingkat pengetahuan yang kurang. bermakna tentang kesehatan antara pengetahuan reproduksi dengan Rattu (2012) menemukan pengetahuan nilai tindakan seks pranikah siswa SMK Negeri korelasi kesehatan 1 Tompasobaru. reproduksi siswa dengan sikap siswa Hal ini berbeda dengan Saputri terhadap seks pranikah sebesar 0,637 dan Hidayani (2016) yang menganalisis dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. faktor-faktor yang berhubungan dengan Nilai korelasi sebesar 0,637 menunjukkan perilaku seks pra nikah pada 172 orang. bahwa ada hubungan (korelasi) positif remaja di SMP Negeri 5 Tangerang. antara pengetahuan kesehatan reproduksi Desain dengan siswa dengan sikap siswa terhadap seks metoda cross sectional. Sampel penelitian pranikah. Nilai signifikansi sebesar 0,000 ini adalah seluruh siswa-siswi di SMP < 0,05 berarti H1 diterima atau ada Negeri 5 Tangerang. Pada hasil analisis hubungan bivariat didapatkan bahwa pengetahuan pengetahuan kesehatan reproduksi siswa mempunyai hubungan yang bermakna dengan dengan perilaku seks pra nikah pada pranikah. penelitian deskriptif remaja. Demikian juga Umaro dkk (2015) yang menganalisis sikap signifikan siswa terhadap antara seks Pengetahuan seks penting diberikan Antara kepada remaja, baik melalui pedidikan Faktor Internal Dan Faktor Eksternal formal maupun informal. Upaya ini perlu Dengan Perilaku Seksual Pranikah pada dilakukan unutk memperkuat pengetahuan sejumlah 19.882 remaja di Indonesia remaja menunjukkan bahwa terdapat hubungan kepribadiannya. Seks secara umum adalah antara pengetahuan (p=0,000) dengan sesuatu perilaku remaja. kelamin atau hal-hal yang berhubungan Sulistianingsih, A (2010) menemukan dengan perkara hubungan intim antara adanya korelasi pengetahuan dengan sikap laki-laki dan perempuan. Salah satu seks bebas pada remaja. Hasil penelitian bentuk objek kesehatan dapat dijabarkan seksual Hubungan yang pranikah 109 dan yang berkaitan pengembangan dengan alat oleh pengetahuan yang diperoleh dari seperti : Sosial ekonomi, kultur (budaya, pengalaman sendiri atau pengetahuan itu agama), pendidikan sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan Salah satu bentuk objek kesehatan dapat formal. Begitupun dengan pendidikan dijabarkan seks, diperoleh semakin baik seseorang itu oleh dari dan pengalaman. pengetahuan pengalaman yang sendiri, mengetahui tentang seks semakin kecil pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh pula ia melakukan seks itu. faktor pendidikan formal. Pengetahuan Melalui pendidikan seks diharapkan dapat mencegah hal-hal yang sangat erat hubungannya dengan tidak pendidikan, dimana diharapkan bahwa diinginkan, karena banyak remaja yang dengan pendidikan yang tinggi maka mendapat “pengetahuan” seksnya dari orang tersebut akan semakin luas pula teman sebaya, membaca buku porno, pengetahuannya. menonton film porno, dan lain-lain. ditekankan, bukan berarti seseorang yang Penting sekali pendidikan seks diberikan berpendidikan sebelum seorang anak menginjak dunia berpengetahuan rendah pula. Hal ini remaja, dimana proses kematangan seks mengingat sudah mulai timbul. pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari Akan lebih mudah membicarakan Akan tetapi rendah bahwa perlu mutlak peningkatan pendidikan formal saja, akan tetapi dapat masalah seks sebelum anak itu mengalami diperoleh melalui pendidikan non formal. kematangan seksnya, karena anak akan lebih terbuka dan perasaan malu Hubungan Antara Sikap dengan berkurang. Disamping itu lebih baik Tindakan Seks Pranikah Siswa SMK mendahului dalam menerangkan masalah Negeri 1 Tompasobaru seks Kegiatan seksual yang tidak bertanggung terhadap anak sebelum anak mengetahui dari orang lain yang mungkin jawab akan memberikan informasi yang salah tantangan dan masalah semata-mata karena senang membicarakan masalah seks. penelitian Saat ini masyarakat masih sangat mempercayai mitos-mitos menempatkan seks risiko kesehatan remaja terhadap berbagai reproduksi. menunjukkan pada antara Hasil sikap tentang seks pranikah dengan tindakan yang seks pranikah siswa SMK Negeri 1 merupakan salah satu informasi salah Tompasobaru, mengenai seks, kurangnya pengetahuan jumlah responden yang menjawab sikap ini dipengaruhi oleh berbagai faktor baik sebanyak 79 responden (51,3%) 110 diperoleh data bahwa dengan tindakan seks pranikah baik hidup (p=0,017). Faktor eksternal yakni sebanyak 54 responden (35,1%) dan yang sumber informasi (p=0,000), kelengkapan kurang baik sebanyak 25 responden informasi (p=0,005), peran (p=0,000) dan (16,2%), sedangkan jumlah responden tempat tinggal (0,000). Hasil analisis yang menjawab sikap kurang baik 75 multivariat menunjukkan bahwa sikap responden (48,7%) dengan tindakan seks memiliki nilai OR tertinggi sebesar 2,129 pranikah baik sebanyak 32 responden (95%CI : 1,963-2,309), artinya remaja (20,8%) dan yang kurang baik sebanyak dengan sikap tidak baik memiliki risiko 43 responden (27,9%). Berdasarkan hasil 2,129 kali untuk melakukan perilaku analisis uji chi-square didapatkan hasil seksual pranikah daripada remaja dengan dengan nilai p=0,0001<α=0,05 yang sikap baik menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap tentang seks antara EQ dengan sikap siswa SMA pranikah dengan tindakan seks pranikah terhadap hubungan seksual (intercourse) siswa SMK Negeri 1 Tompasobaru. pranikah, hasil penelitian ini mirip dengan Umaro dkk (2015) menganalisis penelitian Nirmala (2005) dimana ada Hubungan Antara Faktor Internal Dan hubungan yang bermakna antara EQ Faktor Eksternal Dengan Perilaku Seksual dengan sikap siswa dalam pembelajaran di Pranikah Remaja Di Indonesia. Penelitian sekolah. Penelitian ini sesuai dengan teori ini bertujuan untuk mengetahui variabel Sigmund yang terhadap Psikoanalisisnya, antar nilai, moral dan perilaku seksual pranikah remaja di sikap adalah satu kesatuan yang tidak Indonesia berdasarkan data SDKI 2012. dapat di bedakan. Nilai dan moral Metode penelitian ini menggunakan jenis menyatu kuantitatif analitis dengan desain cross kepribadiannya, yang dikenal dengan sectional. super ego atau das uber ich yang paling berpengaruh Jumlah sampel sebanyak 19.882. Hasil penelitian menunjukkan Freud dalam menjelaskan salah satu teori struktur merupakan sumber moral. bahwa terdapat hubungan antara faktor Didalam konteksnya hubungan internal dan faktor eksternal terhadap antara nilai/moral dan sikap adalah jika perilaku seksual pranikah remaja di telah menyatu dalam super ego dan Indonesia. Faktor internal yakni tingkat seseorang pendidikan pengetahun mengembangkan super ego-nya dengan (p=0,000), sikap (p=0,000) dan gaya baik, sikapnya akan cenderung didasarkan (p=0,000), 111 yang telah mampu atas nilai – nilai moral tertentu sehingga responden (9,7%). dan yang kurang baik akan sebanyak 19 responden (12,4%). terwujud dalam perilaku yang bermoral. Ini dapat terjadi karena super Berdasarkan hasil analisis uji chi- ego yang sudah berkembang dengan baik square didapatkan hasil dengan nilai dapat mengontrol dorongan – dorongan p=0,119>α=0,05 yang menunjukkan tidak naluriah dari id yang bertujuan untuk terdapat hubungan yang bermakna antara memenuhi kesenangan dan kepuasan. pengaruh lingkungan tentang kesehatan Berkembangnya seper ego dengan baik, reproduksi dengan tindakan seks pranikah juga berkembang siswa SMK Negeri 1 Tompasobaru. kekuatan ego untuk mengatur dinamika Saputri dan Hidayani (2016) pada hasil kepribadian antar id dan super ego, penelitian mereka didapatkan bahwa peran sehingga perbuatannya selaras dengan orang kenyataan lingkungan sekitar. mempunyai hubungan yang bermakna akan mendorong tua dan sumber informasi dengan perilaku seks pra nikah pada Hubungan Antara remaja. Pengaruh Abate, Lingkungan Terhadap Tindakan Seks Pranikah Siswa SMK Negeri penelitian al (2016) dalam penelitian mereka berjudul “Premarital 1 Sexual Practice and Associated Factors Tompasobaru Hasil et menunjukkan antara among Preparatory School Students in pengaruh lingkungan tentang kesehatan Jimma Town, Oromia Region, South West reproduksi dengan tindakan seks pranikah Ethiopia” menemukan bahwa siswa SMK Negeri 1 Tompasobaru, responden, faktor yang diperoleh data bahwa jumlah responden secara bermakna dengan tindakan seks yang menjawab pengaruh lingkungan baik pranikah ialah tinggal jauh dari orang tua, sebanyak 120 responden (77,9%) dengan tekanan dari teman sebaya dan hubungan tindakan seks pranikah baik sebanyak 71 yang tidak harmonis dengan orang tua responden (46,1%) dan yang kurang baik (Abate et al, 2016). sebanyak 49 responden sedangkan jumlah (21,8%), seks berhubungan seyogyanya yang dimulai dari rumah, karena masalah menjawab pengaruh lingkungan kurang seksual adalah masalah yang bersifat baik dengan pribadi. Namun banyak orang tua yang tindakan seks pranikah baik sebanyak 15 kurang mampu memenuhi kebutuhan anak 34 responden responden Pendidikan dari 523 (22,1%) remaja 112 merekakarena kurangnya pengetahuan tentang hal tersebut dan pada lingkungan maka yang perlu masih kuatnya berlaku tabu tentang seks. diperhatikan adalah faktor keluarga yaitu Cara penyampaian yang bijak dan peran orang tua, remaja yang berperilaku tidak menakut-nakuti dalam memberikan seks pra nikah banyak diantaranya berasal penjelasan, nyaman membuat bercerita. remaja merasa dari keluarga yang ercerai atau pernah Namun pada cerai, keluarga dengan banyak konflik dan kenyataannya banyak orang tua yang tidak perpecahan. mampu membuat remaja merasa nyaman bercerita dengannya, kurangnya pengetahuan Hubungan orang tua yang harmonis dikarenakan tentang akan menumbuhkan kehidupan emosional hal yang optimal terhadap perkembangan tersebut dan masih kuatnya berlaku tabu kepribadian tentang seks. Namun terkadang remaja Penelitian menginginkan lebih banyak peluang untuk menunjukan bahwa anak-anak yang bisa mempraktikkan mendiskusikan mengkomunikasikan secara terbuka dan pengambilan keputusan yang realistik dan jujur kepada orang tuanya tentang seks salah satunya terkait dengan masalah seks. akan Pengambilan hubungan dan keputusan oleh remaja anak dan nasional sangat sebaliknya. di Amerika mengurangi seks terjadinya sebelum menikah adalah salah satu bentuk adanya sifat dibandingkan dengan yang tidak terbuka remaja dan namun tuntutan remaja akan dengan tanggung jawab membingungkan. Orang penjelasan tua melihat remaja ingin lepas dari bahwa peran orang tua sangat diperlukan genggaman mereka, mereka mungkin untuk melakukan pengendalian yang lebih kuat perilaku seks pra nikah. ketika remaja menuntut pertanggung orang tuanya. diatas, dapat mencegah berpengaruh disimpulkan remaja Sumber Mencegah terjadinya perilaku seks Berdasarkan melakukan Informasi terhadap perilaku sangat seks pra nikah membutuhkan hubungan yang remaja. Pengertian dari media massa itu erat sendiri antara orang tua dan remaja adalah salah satu sarana khususnya dalam hal komunikasi tentang komunikasi. Berbagai bentuk media massa masalah seksual dan perkembangannya seperti televisi, radio, surat kabar, majalah sehingga remaja terhindar dari masalah dll, mempunyai pengaruh besar dalam kehamilan yang tidak diinginkan, seperti pembentukan penyakit Bila orang. Penyampaian informasi sebagai perilaku reproduksi remaja diterapkan tugas pokoknya. Media massa membawa menular HIV/AIDS. 113 opini dan kepercayaan pula pesan yang berisi sugesti yang dapat gambar-gambar dan photo, ada yang mengarahkan opini seseorang. Adanya mudah mengakses disitussitus di internet, informasi baru mengenai sesuatu hal tetapi jenis yang paling digemari remaja memberikan landasan kognitif baru bagi adalah terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Perkembangan teknologi pada masa ini Media massa adalah sebagai salah satu sangat sarana perkembangan dan pergaulan remaja. komunikasi. Berbagai bentuk menonton film porno. mempengaruhi dalam media massa seperti televisi, radio, surat Informasi apapun kabar, majalah dll, mempunyai pengaruh didapatkan melalui besar dalam pembentukan opini dan seperti handphone, notebook, laptop, dan kepercayaan Penyampaian banyak lagi lainnya. Media elektronik informasi sebagai tugas pokoknya. Media maupun cetak adalah salah satu media massa membawa pula pesan yang berisi yang sugesti yang dapat mengarahkan opini kesehatan reproduksi kepada masyarakat seseorang. baru luas. Akan tetapi media massa saat ini memberikan tidak banyak memberikan sumbangan landasan kognitif baru bagi terbentuknya yang positif terhadap remaja dan melalui sikap internet mengenai orang. Adanya sesuatu terhadap informasi hal hal tersebut. Media dapat pun dengan media menyebarkan remaja mudah elektronik, informasi dengan mudah elektronik maupun cetak adalah salah satu mendapat informasi yang ingin mereka media yang dapat menyebarkan informasi ketahui termasuk kesehatan reproduksi kepada masyarakat Efek media massa dalam kehidupan luas. Akan tetapi media massa saat ini sehari-hari dapat merubah kognitif, efektif tidak banyak memberikan sumbangan dan yang positif terhadap remaja. Menurut informasi tentang seks yang seharusnya hasil memperoleh didapat dari sekolah dan orang tua maka informasi tentang seksual berasal dari : remaja akan berusaha mencari informasi media elektronik 88% dan media cetak tersebut 62%. teman-temannya, media elektronik seperti penelitian, Remaja media massa remaja yang terpapar berhubungan dengan perilaku individu. yang mudah Kurangnya diperoleh dari internet, televisi, VCD, atapun media signifikan cetak seperti novel dan sebagainya. terhadap perilaku seksual berisiko berat. Informasi yang mereka peroleh tidak Jenis media yang digunakan remaja cukup selalu benar, terbaik, dan bermutu bahkan variatif, kadang-kadang vulgar dan jorok. Dalam dari bentuk film, majalah, 114 hal ini sangat perlu perhatian dari orang yang tidak akurat mengenai kesehatan tua dan guru yang merupakan orang-orang reproduksi dari teman-teman mereka, yang sangat penting dalam pemberian bukan dari tenaga kesehatan, guru atau informasi yang tepat tentang seks pada orang tua. Teman-teman yang tidak baik remaja agar mereka tidak salah mencari berpengaruh terhadap munculnya perilaku informasi dan tidak salah memersepsikan seks yang menyimpang. Maka dari itu informasi yang diperolehnya, sehingga informasi yang baik dan akurat diperlukan kita dapat membantu remaja agar tidak oleh remaja untuk menghindari pengaruh terjerumus pada perilaku seksual yang buruk yang dapat menimbulkan perilaku tidak diinginkan. seks pra nikah pada remaja. Tujuan Minimnya informasi yang diterima sumber informasi kemajuan teknologi remaja tentang kesehatan reproduksi dan informasi seks remaja mencari sendiri melalui manfaat kepada masyarakat luas dalam informasi yang mudah di dapat seperti mendapatkan internet, sehingga remaja tidak mendapat informasi tentang seks melalui media penjelasan yang semestinya, hal tersebut televisi dapat menyajikan pesan atau objek membuat semakin tingginya perilaku seks yang sebenarnya termasuk hasil dramatisir pra nikah pada remaja. Hal ini juga audio visual dan unsur gerak (live) dalam dipengaruhi oleh anggapan masyarakat waktu bersamaan pesan yang dihasilkan khususnya televisi dapat menyerupai benda atau orang tua yang masih telah yang memberikan informasi menganggap tabu membicarakan masalah objek sebenarnya seks. menimbulkan kesan lain. banyak penyebaran atau yang Para remaja menerima informasi Pemberian informasi masalah seks seks justru dari sumber yang salah, bahkan menjadi penting terlebih lagi mengingat menyesatkan seperti video porno, serita, remaja berada dalam potensi seksual yang internet, tayangan televisi, dan film. aktif, karna berkaitan dengan dorongan Sumber sarana seksual yang dipengaruhi hormone dan penyimpanan informasi dan juga dalam sering tidak memiliki informasi yang menentukan perilaku, karena beberapa cukup mengenai aktifitas seks mereka kajian menunjukan bahwa remaja sangat sendiri. Tentu saja hal ini akan sangat membutuhkan mengenai berbahaya bagi perkembangan jiwa remaja persoalan seks dan kesehatan reproduksi. bila ia tidak memiliki pengetahuan dan Remaja seringkali memperoleh informasi informasi informasi merupakan informasi 115 yang tepat. Karena meningkatnya minat remaja pada masalah remaja putri, namun tidak pada siswa seks maka remaja berusaha mencari putra (Muhammad, N.A., et al. 2016). berbagai informasi mengenai hal tersebut, Dalam keagamaan, ada kegiatan dari sumber informasi yang mereka spiritual yaitu semua dapatkan. jasmani, pikiran, kegiatan baik emosi yang dan Sudah saatnya pandangan semacam dilaksanakan atas dorongan rohani atau ini harus diluruskan agar tidak terjadi hal- kata hati untuk mendapatkan ketenangan. hal Di Indonesia salah satu moral yang sangat yang tidak membahayakan bagi diinginkandan sebagai penting adalah agama, dimana agama bisa penerus bangsa. Dengan demikian dari sebagai salah satu faktor pengendali pengetahuan yang slah ini akan berakibat tingkah laku remaja. Orang agamais praktek yang berbahaya dengan segala menemukan resikonya. remaja dampak positif bagi remaja, dimana setuju mendapatkan informasi mengenai seks tidak membenarkan seks pra nikah. Para melalui media maka semakin banyak juga remaja yang sering mengunjungi acara remaja mendapatkan efek dari informasi keagamaan yang didapat. mendengar pesan-pesan agar menjauh dari Semakin remaja banyak Ketaatan agama yaitu seberapa jauh bahwa agama cenderung memiliki lebih banyak seks pra nikah. Keterlibatan remaja dalam pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, organisasi seberapa besar pelaksanaan ibadah, dan meningkatkan seberapa dalam penghayatan atas agama berkumpul dengan remaja-remaja yang yang dianut. Melalui agama pula yang tidak setuju dengan seks pra nikah. mengatur manusia, tingkah secara laku termasuk 1. Tidak masyarakat terdapat pengetahuan lainnya. Agama mengatur juga tingkah reproduksi laku pranikah secara psikologis termasuk dalam moral yakni sopan santun, Aktivitas bagi mereka keagamaan hubungan tentang dengan siswa antara kesehatan tindakan SMK seks Negeri 1 Tompasobaru tata karma, dan norma-norma masyarakat lain. peluang akan KESIMPULAN dalam moral yakni sopan santun, tata baik-buruk, ini baik-buruk psikologis krama, dan norma-norma keagamaan 2. Terdapat sangat hubungan antara sikap dengan tindakan seks pranikah siswa berhubungan aktivitas seksual pada siswa SMK Negeri 1 Tompasobaru 116 3. Tidak terdapat hubungan antara sangat berpengaruh penting terhadap pengaruh lingkungan terhadap tindakan sikap siswa terhadap hubungan seksual seks pranikah siswa SMK Negeri 1 pra-nikah. Tompasobaru melakukan kunjungan ke sekolah – Petugas kesehatan sekolah untuk memberikan informasi SARAN dasar kesehatan 1. Bagi Sekolah seksualitas yang proporsional sesuai Melaksanakan pendidikan kesehatan dengan reproduksi pendidikan tindakan remaja seks dalam pranikah hal di ini setiap pemahaman remaja permasalahan tingkat dan seksualitas. (SMP) dan dan tingkat serta tidak menganggap tabu untuk membicarakan jenjang sekolah lanjutan di mulai pada pertama reproduksi sederajat, sekolah menengah atas (SMA) dan kesehatan reproduksi 3. Bagi Keluarga kalau perlu pada jenjang pendidikan Pengawasan tinggi atau diploma, baik sekolah terhadap siswa yang menggunakan negeri Media atau swasta di Indonesia orang Internet tua dan dimana akses umumnya dan Kota Manado pada pornografi khususnya, pemerintah (Kementerian Informasi melalui metode peer education yang bersifat youth freendly harus guru diblokir oleh dan Komunikasi) (ramah terhadap remaja) artinya tidak hanya memberi materi melalui proses DAFTAR PUSTAKA belajar Anonimous . 2012. Survei demografi dan mengajar di kelas, tetapi dikembangkan dengan metode lain kesehatan Indonesia. 2012. seperti pemasangan mading, kesenian Kesehatan reproduksi remaja. sekolah atau drama teater, dan lain – Kementrian Kesehatan Jakarta. lain, yang kesehatan memuat materi reproduksi dasar Israwati., yang dkk. Pranikah proporsional. 2013. Perilaku Mahasiswa Seks Pada Sekolah Tinggi Manajemen dan 2. Bagi Siswa Ilmu Komputer Bina Bangsa Lebih mempelajari teori-teori yang Kendari. Bagian PKIP Fakultas menyangkut Kesehatan Masyarakat Universitas kesehatan reproduksi remaja karena terbukti berdasarkan Hasanuddin Makassar. penelitian kesehatan reproduksi remaja 117