relationship between cyberporn and the sexual of pre

advertisement
GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id
1
RELATIONSHIP BETWEEN CYBERPORN
AND THE SEXUAL OF PRE-MARTIAL IN
ADOLESCENT
Devie Wahyu Wulandari (10508057)
Abstract—RELATIONSHIP BETWEEN CYBERPORN
AND THE SEXUAL OF PRE-MARTIAL IN ADOLESCENT Devie Wahyu Wulandari Undergraduate Program,
2011 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id
Key Words: cyberporn, perilaku seksual pranikah, remaja
ABSTRACT : At this day and age, sexual life among adolescents have more freedom than before. Opening up channels
of information about sex freely circulating in the community at this time through the various media have promoted
teenage premarital sex. One of them via the Internet. Type
of pornography that can be found online via the internet or
commonly called cyberporn, is one of the most common
type of pornography and easily accessible by the access of
pornographic material. For the purpose of this study was to
examine the relationship between cyberporn with premarital sexual behavior in adolescents. Sample and the population to be used in this study were adolescent boys and girls,
aged between 11 and 24 years who have or are going out, the
education level of secondary school (SMP) to the Universities, as well as those residing in the Greater Jakarta area
and often access the Internet. The sampling method used
in this study is purposive sampling. Collecting data in this
study using the method of scale, a scale of cyberporn and
premarital sexual behavior scales made by researchers and
shaped Likert scale. Data analysis techniques to be used in
this study is the product moment correlation analysis using
SPSS for windows version 21. Penamaan File: 10508057
I. Chapter 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Perilaku seksual pranikah kerap menjadi sorotan, khususnya di kalangan para remaja. Hal ini tentu saja menimbulkan masalah karena perilaku tersebut dianggap tidak
sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang ada di Indonesia. Pada zaman sekarang ini, kehidupan seksual dikalangan remaja sudah lebih bebas dibandingkan dahulu. Hal
ini sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan dan
fenomena tersebut tidak hanya terjadi di kota-kota besar,
namun sudah mulai merambah ke kota-kota kecil. Terbukanya saluran informasi seputar seks yang bebas beredar
di masyarakat pada saat ini melalui berbagai media turut
mendorong remaja melakukan hubungan seks pranikah.
Pendapat ini didukung dalam hasil riset yang telah dilakukan di China menurut Suryadhi (2007), sebagian besar
perilaku seksual pranikah yang dilakukan para remaja (80
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
II. Chapter 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Seksual
Pranikah 1. Pengertian Perilaku Seksual Pranikah Perilaku seksual pranikah adalah manifestasi dari adanya
dorongan seksual yang dapat diamati secara langsung
melalui perbuatan yang tercermin dalam tahap-tahap peri-
laku seksual dari tahap yang paling ringan hingga yang paling berat (Purnomowardani Koentjoro, 2000). Hal hampir serupa turut diungkapkan oleh Sarwono (2004) dengan mengartikan perilaku seksual pranikah adalah segala
tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik
dengan lawan jenisnya. Bentuk-bentuk tingkah laku ini
bisa bermacam-macam mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu, dan bersenggama.
Sedangkan Indirijati (2001) mengartikan perilaku seksual
pranikah adalah kegiatan seksual yang melibatkan dua
orang yang saling menyukai atau saling mencintai, yang
dilakukan sebelum perkawinan. Sesuai dengan penjelasan
di atas, maka dapat dikatakan perilaku seksual pranikah
merupakan segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat
seksual yang melibatkan dua orang yang saling menyukai
atau saling mencintai, yang dilakukan sebelum perkawinan yang dapat diamati secara langsung melalui perbuatan yang tercermin dalam tahap-tahap perilaku seksual
dari tahap yang paling ringan hingga yang paling berat,
mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu, dan bersenggama. 7
8 2. Bentuk-bentuk Perilaku Seksual Adapun bentukbentuk perilaku seksual yang biasa terjadi pada usia tertentu yaitu masturbasi, Kissing (cium bibir), petting, oral
genital seks, dan sexual intercourse (Julifin, 2006). a. Masturbasi Bila pada masa pubertas, seorang remaja mendapat rangsangan seksual yang kuat dari segala bentuk materi erotis sehingga akan muncul keinginan yang kuat untuk melakukan hubungan seksual. Masturbasi sering juga
disebut dengan solosex, yaitu merangsang daerah genital
yang dapat dilakukan oleh diri sendiri, namun bila masturbasi ini dilakukan dengan pasangan seringkali dinamakan
dengan mutual masturbation, yaitu aktivitas saling memberi stimulus seksual langsung pada genital pasangan dengan tujuan untuk mengenali erotic zone pasangan. b. Kissing Merupakan aktifitas seksual berupa ciuman yang.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
III. Chapter 3
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi
Variabel-variabel Penelitian Variabel-variabel dalam
penelitian ini adalah: 1. Variabel prediktor : Cyberporn
2. Variabel kriterium : Perilaku Seksual Pranikah B.
Definisi Operasional Variabel-variabel Penelitian Definisi
operasional dalam penelitian ini adalah: 1. Cyberporn Cyberporn adalah suatu tindakan menggunakan cyberspace
dalam membuat, menampilkan, mendistribusikan, mempublikasikan pornografi dan material cabul secara online
2
GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id
melalui via internet.
Cyberspace merupakan dunia
elektronik yang dibuat oleh jaringan komputer dimana
individu berinteraksi. Skala cyberporn berbentuk skala
Likert yang disusun peneliti berdasarkan karakteristik
cyberporn, antara lain: anonim, tidak kasat mata, kenyamanan, pelarian dan penyangkalan, dan ketersediaan atau
availability. 2. Perilaku Seksual Pranikah Perilaku seksual
pranikah merupakan segala tingkah laku yang didorong
oleh hasrat seksual yang melibatkan dua orang yang
saling menyukai atau saling mencintai, yang dilakukan
sebelum perkawinan yang dapat diamati secara langsung
melalui perbuatan yang tercermin dalam tahap-tahap
perilaku seksual dari tahap yang paling ringan hingga
yang paling berat, mulai dari perasaan tertarik sampai
tingkah laku berkencan, bercumbu, dan bersenggama.
Skala perilaku seksual pranikah berbentuk skala Likert
yang disusun peneliti berdasarkan bentuk-bentuk perilaku
seksual pranikah, antara lain masturbasi, kissing, petting,
oral genital seks, dan hubungan seks (sexual intercourse).
25
26 C. Sampel dan Populasi Sampel dan populasi yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah remaja lakilaki dan perempuan berusia antara 11 hingga 24 tahun
(Sarwono, 2008) yang pernah atau sedang pacaran, dengan tingkat pendidikan dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Perguruan Tinggi, dan berdomisili
di daerah Jabodetabek dan sering mengakses internet.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling, yaitu suatu teknik pengambilan sampel dimana peneliti terlebih
dahulu menentukan ciri-ciri yang akan menjadi sampel
dan sesuai dengan tujuan penelitian (Kerlinger, 2000).
D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam
penelitian ini diperoleh dari suatu metode yaitu kuesioner.
Menurut Koentjaraningrat.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
IV. Chapter 4
.......
For further detail, please
(http://library.gunadarma.ac.id)
visit
UG
Library
UG
Library
V. Chapter 5
.......
For further detail, please
(http://library.gunadarma.ac.id)
visit
Download