OFFICIAL ACCOUNT LINE SEBAGAI MEDIA PROMOSI INDOSAT

advertisement
OFFICIAL ACCOUNT LINE SEBAGAI MEDIA PROMOSI
INDOSAT OOREDOO
(Studi Efektivitas Media Jejaring Sosial “Official Account” LINE Sebagai
Media Promosi Indosat Ooredoo Di Kalangan Pengguna
Official Account LINE)
Ch. Heny Dwi Surwati
Avininda Astrieannafi
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract
The rapid development of internet technology encouraged the emergence
of many new social media. One of them was LINE social network. The number of
Indonesian LINE user reached 23 million in 2013. LINE provided “Official
Account” feature as facilities to promote a company's brand. In this study the
selected brand was Indosat Ooredoo which had followers 4.13 million in
November 25th 2015.
The purpose of this study was to determine the effectiveness of social
media LINE "official account" as Indosat Ooredoo media campaign and to find
out the effect of interest in the purchase on the Indosat Ooredoo promotion among
the LINE official account user.This study is a descriptive type. The technique of
collecting data used questionnaires. The sample in this study were 100
respondents of Indosat Ooredoo LINE official account user with a non-probability
sampling techniques. The measurement type of this study was a quantitative
method. The method to measure the effectiveness relied on Customer Response
Index (CRI) method which was modified by AISAS model that was developed by
Densu Advertising Agency. The CRI, which were modified with non-linear AISAS
concept,calculation resultswere as follows: CRI AISAS was 2,38%, CRI AISA was
6.82%, CRI AISS was 11.37%, and CRI AIS 12.88%. Besides from the promotion
which affect the interests of purchase showed the following results: product 48,
price 70, discount 73.
The conclusion from this study was the promotion using LINE official
account was ineffective. Because the results showed that each model is lower than
which of no Attention, no Interest, no Search, no Action, and no Share. Promotion
which affect the interests in purchase the most was discount.
Keywords: Social Media, Effectiveness, CRI AISAS, Promotion
1
Pendahuluan
Masyarakat sekarang tidak bisa lepas dari internet, dimana internet
merupakan perkembangan teknologi yang sangat pesat pada saat ini. Internet
membuat komunikasi tanpa batas, baik negara maupun budaya. Kemajuan
teknologi di bidang informasi memungkinkan masyarakat menyampaikan
informasi kepada khalayak luas, dalam waktu yang singkat, dalam bentuk yang
menarik dan dengan isi pesan yang semakin nyata dan akurat. Internet
menjanjikan kecanggihan teknologi informasi di masa mendatang dan
perkembangan internet yang akan terus maju.
Pembangunaan teknologi informasi dan peningkatan pengguna akan
sangat diperlukan untuk meningkatkan daya tarik dan daya saing secara terus
menerus. Perkembangan penggunaan internet melalui media smartphone di jaman
sekarang sangat mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Menurut lembaga
riset pasar e-Marketer, populasi netter Tanah Air mencapai 83,7 juta orang pada
2014. Secara keseluruhan, jumlah pengguna internet di seluruh dunia
diproyeksikan bakal mencapai 3 miliar orang pada 2015. Tiga tahun setelahnya,
pada 2018, diperkirakan sebanyak 3,6 miliar manusia di bumi bakal mengakses
internet, setidaknya sekali tiap satu bulan.
Kelebihan LINE ketimbang WhatsApp dan sebangsanya, tidak cuma
sekedar sebagai alat berkomunikasi, LINE sudah merupakan sarana aplikasi
media jejaring sosial dengan berbagai fitur dan added values. LINE telah
mengambil alih kancah internet dengan memotivasi para pengguna untuk tidak
hanya mengikuti mereknya tetapi juga untuk berinteraksi, sehingga kini LINE
sudah berhasil menarik banyak perhatian, terutama dari dunia marketing.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan Line, lebih dari setengah
pengguna perempuan aplikasi ini telah mengikuti merek Line, 63% dari seluruh
pengguna telah membaca pesan-pesan yang dikirim oleh Line, 32% telah
menggunakan kupon yang dikirim oleh Line, dan 27% telah meng-klik setidaknya
satu link yang direkomendasikan oleh Line.
Official account merupakan akun resmi LINE yaitu layanan ini
memungkinkan pembisnis
membuat
akunnya sendiri.
2
Perusahaan
dapat
menyebarkan pesan ke seluruh pengguna dengan akun pertemanan mereka,
memasang promosi di Timeline, dan lainnya. Akun perusahaan ditampilkan dalam
platform LINE, yang memungkinkan perusahaan menjangkau seluruh kalangan
pengguna pada skala media massa. Perusahaan dapat menggunakan fasilitas Line
untuk menawarkan kupon atau program promosi lainnya. LINE akan memberikan
biaya ekstra bila pemasang promosi ingin membuat cap sponsor, yaitu sejenis
emoticon atau stiker lucu yang kini sedang nge-tren.
Para pemasang promosi pada umumnya memiliki insentif untuk selalu
menggunakan Line dalam jangka waktu panjang karena jika berhenti melakukan
pembayaran, itu berarti akun perusahaan bisnis akan dihapus dan tidak hanya akan
kehilangan follower tetapi juga konten yang sudah buat. Berbagai perusahaan
yang memiliki brand terkenal menggunakan LINE untuk mengiklankan produk
mereka. Brand yang bergabung dengan LINE seperti XL 123, UNIQLO
INDONESIA, Cornetto, Starbucks Indonesia, Fanta Indonesia, Coca-Cola
Indonesia, Telkomsel, Indosat, Indomaret, Alfamart, Samsumg Mobile, LG
Mobile, dan lain-lain. Salah satu keberhasilan Line dapat memikat hati pengguna
smartphone dengan promosi yang agresif.
Semakin banyak pengguna media jejaring sosial yang menggunakan LINE
sehingga membuat penulis tertarik mengadakan penelitian untuk mengetahui
bagaimana efektivitas penggunaan aplikasi media jejaring sosial LINE sebagai
media promosi Indosat Ooredoo. Peneliti memilih salah satu official account yaitu
Indosat Ooredoo karena para pengguna LINE terutama anak muda yang
mengikuti official account Indosat Ooredoo sekitar 4,13 juta pada 25 November
2015 dalam kategori brand.
Peneliti mengambil populasi para pengguna LINE yang mengikuti official
account Indosat Ooredoo terutama anak muda berusia 15 sampai 25 tahun karena
mereka mengerti dan mengetahui tentang promosi yang dilakukaan oleh official
account Indosat Ooredoo. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk
meneliti official account LINE Sebagai Media Promosi Indosat Ooredoo.
3
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelakan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1.
Apakah efektif media jejaring sosial “official account” LINE sebagai media
promosi Indosat Ooredoo di kalangan pengguna official account LINE ?
2.
Apakah promosi Indosat Ooredoo pada media jejaring sosial “official
acoount” LINE mempengaruhi minat pembelian di kalangan pengguna
official account LINE ?
Tinjuan Pustaka
a.
Komunikasi
Komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia, yang dinyatakan
dalam bentuk pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya (Effendy, 2006: 27). Secara
etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal dari bahasa
Latin communicati, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Arti
communis di sini adalah sama, dalam arti kata sama makna, yaitu semua
makna mengenal satu hal.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Adapun unsur-unsur dalam proses komunikasi yaitu:
sender ialah komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang
atau sejumlah orang.
encoding ialah penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam
bentuk lambang.
message ialah pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna
yang disampaikan oleh komunikator.
media ialah saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari
komunikator kepada komunikan.
decoding ialah pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan
menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator
kepadanya.
receiver ialah komunikan yang menerima pesan dari komunikator
response ialah tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah
diterpa pesan.
feedback ialah umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila
tersampaikan kepada komunikator.
noise ialah gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi
sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda
4
dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya (Effendi,
1990: 10).
b. Komunikasi Massa
Menurut Rakhmat (2004), komunikasi massa diartikan sebagai jenis
komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,
heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan
yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Definisi yang paling
sederhana tentang komunikasi massa adalah “Mass communication is
messages communicated through a mass medium to a large number of
people” (Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui
media massa pada sejumlah besar orang (Rakhmat 2012: 186).
Karlinah, dkk, (2009: 52) menyebut efek pesan media massa yaitu:
1.
Efek Kognitif
Efek Kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang
sifatnya informatif bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas
tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam
mempelajari
informasi
yang
bermanfaat
dan
mengembangkan
keterampilan kognitifnya. Efek kognitif terjadi bila ada perubahan pada
apa yang diketahui, difahami, atau diapresiasi khalayak. Efek ini
berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan atau
informasi.
2.
Efek Afektif
Efek Afektif ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari
komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak agar menjadi
tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi
yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan
iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya.
3.
Efek Behavioral
Efek Behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam
bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Merujuk pada perilaku nyata
5
yang diamati yang meliputi pola-pola tindakan atau kebiasaan
berperilaku.
c.
Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah usaha untuk menyampaikan pesan
kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk
dipasar. Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan
pesan adalah apa yang disebut bauran promosi atau bauran pemasaran. Dalam
bauran pemasaran ini biasanya sering digunakan berbagai jenis promosi.
Terdapat lima jenis promosi yang biasa disebut bauran pemasaran seperti
yang dijelaskan di atas, penjualan tatap muka, humas, promosi penjualan,
publisitas serta perusahaanan langsung (Setiadi, 2003:250).
Menurut Duncan dalam Rangkuti (2009: 29) komunikasi pemasaran
terpadu (Integrated Marketing Comunication) adalah proses perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian pesan suatu merek untuk dapat menciptakan
hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Jadi komunikasi pesaran
terpadu merupakan suatu sinergi, kreativitas, integrasi dan komunikasi
pemasaran secara terpadu dengan cara memanfaatkan beragam elemen
komunikasi yang berbeda-beda agar tercipta koherensi yang paling saling
mendukung. Manusia akan dapat mempertahankan komunikasi terpadu dari
waktu kewaktu apabila dalam perkembangannya, komunikasi kita dianggap
benar sesuai keadaan dan karakteristik mereka yang ada.
d. Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang
sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau
jasanya. Menurut Martin L. Bell dalam Swastha dan Irawan (1990) promosi
adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong
permintaan. Sedangkan menurut William G. Nikels dalam bukunya Swastha
dan Irawan (1990) promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang
dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
6
Tujuan promosi secara sederhana menurut Kuncoro (2010:134)
terbagi menjadi tiga jenis yaitu :
1.
Memberikan informasi pelanggan tentang produk atau fitur baru
2.
Mengingatkan pelanggan tentang merek perusahaan
3.
Mempengaruhi pelanggan untuk membeli
Promosi membuat orang yang pada awalnya tidak menyukai sebuah produk
akan menjadi menyukai dan mencoba sebuah produk tersebut.
e.
Media Promosi
Media promosi disini memiliki arti umum sebagai suatu sarana untuk
mengkomunikasikan suatu produk, jasa, gambar, perusahaan atau yang lain
untuk dapat lebih dikenal masyarakat lebih luas. Media promosi juga sebagai
sarana untuk komunikasi seperti teks atau gambar foto (Pujiriyanto, 2005:15).
Media promosi dibagi menjadi 2 jenis dalam periklanan yaitu:
1. Above The Line (ATL) atau Media Lini Atas.
Pemasaran atau marketing Above The Line (ATL) merupakan pemasaran
produk atau jasa yang menggunakan media massa. Media yang digunakan
biasanya adalah media televise, radio, media cetak, internet, dan
sebagainya. ATL merupakan media tidak langsung yang mengenai
audience karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience.
2. Below The Line (BTL) atau Media Lini Bawah.
Below The Line (BTL) merupakan aktifitas marketing atau promosi yang
dilakukan ditingkat retail atau konsumen dengan salah satu tujuannya
adalah merangkul konsumen agar tertarik dengan suatu produk. BTL
merupakan media langsung yang mengenai audience, contohnya: program
bonus atau haidah, event, pembinan konsumen, dan sebagainya
(belajarpemasaran.wordpress.com: 2009) .
f.
Media Komunikasi
Menurut Deddy Mulyana (2004) Media adalah peralatan atau kegiatan
yang menciptakan suatu kondisi sehingga memungkinkan seseorang
memperoleh keterampilan, pengetahuan dan sikap. Wujud media bias tertulis
maupun lisan, manual, elektrik atau elektronik dan sebagainya. Media
7
komunikasi sangat mempengaruhi efektivitas suatu komunikasi. Media
Komunikasi adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mempermudah
penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain, untuk memcapai
tujuan yang ditentukan.
Marshall McLuhan (dalam Oemar Hamalik, 2003: 201) berpendapat
bahwa
media
komunikasi
adalah
suatu
ekstensi
manusia
yang
memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak
langsung dengan dia. Sesuai dengan rumusan ini, media komunikasi
mencakup surat-surat, televisi, film dan telepon, bahwa jalan raya dan jalan
kereta api merupakan media yang memungkinkan seseorang berkomunikasi
dengan orang lain.
g.
Media Massa
Media massa seperti yang dikemukakan oleh althusser dan Gramsci dalam
Sobur (2004:30) merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan
pendapat atau aspirasi baik itu dari pihak masyarakat maupun dari pihak
pemerintah atau negara. Media massa tersebut sebagai wadah untuk
menyalurkan informasi yang merupakan perwujudan dari hak asasi manusia
dalam kehidaupan ermasyarakat dan bernegara, dalam diri media massa juga
terselubung kepentingan-kepentingan yang lain, misalnya kepentingan
kapitalisme modal dan kepentingan keberlangsungan lapangan pekerjaan bagi
karyawan dan sebagainya.
Melvin L. Defleur dan Sandra Ball (Bungin, 2001:21), memberikan
gambaran terhadap ketiga efek perubahan tersebut:
1.
Efek kognitif adalah informasi yang diberikan media massa kadang
bersifat ambigu (mendua), informasi kadang simpang-siur, hal ini
menyebabkan masyarakat sulit mempercayai kebenaran informasi media.
Efek kognitif dapat mengubah nilai yang ada saat ini dan telah terpelihara
oleh masyarakat karena nilai itu terbentuk berdasarkan pula pada
pengetahuan masyarakat sebelumnya mengenai obyek nilai itu sendiri.
2.
Efek afektif yaitu berhubungan dengan emosi dan perasaan, yang
tercermin dalam sikap suka dan tidak suka, takut, benci, cinta, kasihan
8
dan sebagainya. Efek afektif ini lebih banyak berhubungan dengan
ketidakpekaan, ketakutan kegelisahan, moral dan alienasi yang dialami
individu.
3.
Efek perilaku individu sangat berhubungan dengan hasil perluasan efek
kognitif dan afektif, yang mengarahkan kepada individu untuk
mengerjakan sesuatu.
h. New Media
Saat ini perkembangan teknologi sangatlah cepat dan mempermudah
dalam segala hal. New media atau media baru merupakan istilah yang
sekarang digunakan dalam semua bentuk media komunikasi massa.
Teknologi komunikasi yang mempunyai fitur yang terbaru dalam bentuk
digital sebagai alat untuk berkomunikasi manusia.
New media atau media baru merupakan istilah yang digunakan untuk
semua media komunikasi yang berlatar belakang teknologi komunikasi dan
informasi. Istilah media baru telah digunakan sejak tahun 1960-an dan telah
mencangkup seperangkat teknologi komunikasi terpaan yang semakin
berkembang dan beragam (McQuail, 2011). Media baru dapat berarti “sebuah
rangkaian perubahan yang luas pada produksi media, distribusi media, dan
penggunaan media” (Lister, M., Dovey, J., Giddings, & Kelly, K., 2003, p.9).
i.
Media Sosial
Media sosial merupakan media online dimana para pengguna dengan
mudah menggunakan dalam mendapatkan informasi dan memberikan
informasi dengan mudah dan cepat. Dengan pesatnya perkembangan media
sosial sekarang membuat orang mempunyai media sosial sendiri. Media
sosial yang mudah digunakan dan mudah dijangkau dari segi materi.
Pengguna media sosial dapat mengakses berbagai informasi lewat sosial
media hanya menggunakan internet denga biaya yang tidak besar. Pengguna
dapat memberikan atau memperoleh informasi dari berbagai dunia tentang
peristiwa – peristiwa yang terjadi.
Media
sosial
juga
mampu
memberikan
kemudahan
untuk
berkomunikasi jarak jauh. Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein
9
mendefinisikan mesia sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis
internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web.2.0, dan
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content. Web 2.0
menjadi platform dasar media sosial. Media sosial ada dalam berbagi bentuk
yang berbeda, termasuk social network, forum internet, weblogs, social blogs,
micro blogging, wikis, podcasts, gambar, video, rating dan bookmark sosial
(Kaplan dan Haenlein, 2010; Weber 2009).
j.
Media Jejaring Sosial
Media jejaring sosial ini diluncurkan pertama kali pada tahun 1997
yang
dikenal
dengan
SixDegress.com.
Dimana
situs
ini
awalnya
memungkinkan pengguna membuat profilnya sendiri dan menunjukan daftar
teman-temannya. Profil disini akan menjelaskan biodata kita seperti usia,
lokasi, kesenangan dan hobi serta halhal lain yang bisa menggambarkan
pengguna (Boyd & Ellison, 2007, Chap 2).
Media jejaring sosial menurut Boyd dan Ellison (Sosiawan, 2011: 69)
merupakan
sebuah
web
berbasis
pelayanan
yang
memungkinkan
penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar pengguna yang tersedia,
serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs
tersebut. Tampilan dasar situs jejaring sosial ini menampilkan halaman profil
pengguna, yang didalamnya terdiri dari identitas diri dan foto pengguna. Situs
jejaring sosial membangun komunitas online bagi orang-orang untuk berbagi
hobi (ketertarikan) dan aktivitas atau bagi siapa saja yang suka bereksplorasi
dengan ketertarikan dan aktivitas (Kluemper dan Rosen, 2009: 568).
Layanan yang diberikan oleh masing-masing media jejaring sosial
berbeda satu dengan yang lainnya. Hal tersebut yang membuat keunggulan
dan ciri khas dari media jejaring sosial tersebut. Namun pada umumnya
media jejaring sosial memberikan layanan berupa chating, email, berbagi
pesan, berbagi foto dan video, blog, dan lain-lain. Tidak dapat dipungkiri
pengguna media jejaring sosial setiap tahun bertambah terus menerus
sehingga banyak juga layanan yang diberikan kepada pengguna. Macammacam aplikasi media jejaring sosial yang disediakan oleh smartphone,
10
seperti Path, LINE, Instagram, Whatsapp, Blackberry Messenger, dan lainlain. Selain aplikasi yang tersedia pada smartphone, ada juga aplikasi yang
tersedia pada situs, contohnya Twitter, Linkedln, Facebook, Wikipedia,
Google Plus, dan lain-lain.
k. Efektivitas
Menurut Bernard (dalam Anoraga, 2007:178) bahwa “efektivitas
adalah suatu tindakan dimana tindakan itu akan efektif apabila telah mencapai
tujuan yang telah ditentukan” sedangkan, Anogara (2007:178) menyatakan
bahwa “efektivitas berhubungan dengan pencapaian tujuan yang lebih
dikaitkan dengan hasil kerja.
Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana
dalam jumlah tertentu yang ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan
sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas
menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah
ditetapkannya. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin
tinggi efektivitasnya (Siagian, 2001: 24).
Efektivitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam
mencapai sasaran yang telah ditetapkan secara tepat. Pencapaian sasaran yang
telah ditetapkan dan ukuran maupun standar yang berlaku mencerminkan
suatu perusahaan tersebut telah memperhatikan efektivitas operasionalnya.
Terdapat beberapa cara pengukuran terhadap efektivitas, sebagai berikut:
1.
Keberhasilan program
2.
Keberhasilan sasaran
3.
Kepuasan terhadap program
4.
Tingkat input dan output
5.
Pencapaian tujuan menyeluruh (Campbell, 1989:121).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan teori CRI
(Customer Response Index) dan akan dimodifikasi pada konsep AISAS. CRI
dikembangkan oleh Roger Best sebagai alat pengukur efektivitas iklan
dengan menggunakan respons audiens penonton iklan sebagai indikatornya,
11
Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah teori CRI (Costumer
Response Index), CRI adalah salah satu cara untuk mengukur efektivitas
komunikasi yang dijalankan oleh pengiklan. CRI merupakan hasil perkalian
antara awareness (kesadaran), comprehend (pemahaman konsumen), interest
(ketertarikan), intentions (maksud untuk membeli), dan action (tindakan
pembelian).
CRI menampilkan proses pembelian yang berawal dari munculnya
awareness konsumen, hingga pada akhirnya mampu mengarahkan konsumen
pada suatu aktivitas action. CRI dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk
mengukur efektivitas iklan, karena komunikasi pemasaran sangat berperan
penting dalam membangkitkan iklan yang efektif (Durianto,2003:48). Model
Customer Response Index memiliki hasil akhir atau output berupa Customer
Response Index (CRI) yang berbentuk persentase jumlah audiens yang telah
melalui tahapan Hirarki Respons secara keseluruhan, mulai dari awareness
hingga action. Perhitungan efektivitas iklan pada media jejaring sosial akan
menggunakan modifikasi CRI pada konsep AISAS yang dapat digunakan
untuk mengukur efektifitas iklan online.
Konsep AISAS digunakan untuk mengukur tingkat efektifitas iklan pada
aplikasi yang ada pada media jejaring sosial. Konsep AISAS mencangkup
lima dimensi, yaitu Attention, Interest, Search, Action dan Share. Konsep
AISAS adalah pengembangan dari konsep AIDMA yang ditemukan Rolland
Hall pada tahun 1920. Konsep AIDMA adalah proses yang mengarahkan
konsumen untuk membeli beberapa produk.
Konsep AIDMA menggambarkan hal pertama yang ingin dicapai adalah
membuat
konsumen
menjadi
sadar
akan
produk
(Attention),
lalu
mendapatkan ketertarikan (Interest), kemudian memunculkan keinginan
untuk mendapatkan produk atau jasa yang diiklankan (Desire), kemudian
menghafalnya (Memory), dan tahap terakhir adalah melakukan pembelian
(Action). Konsep AIDMA berasumsi pada tindakan yang diambil oleh orang
yang menonton Televisi sebagai media beriklan, dilihat dari satu konsep yaitu
12
menghafal atau melihat secara berulang (Memory), bukan perilaku orang
yang belanja di toko-toko konvensional (Sugiyama dan Andree, 2011:55).
Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif tipe deskriptif dengan
metode survei. Penelitian metode survei adalah metode riset yang menggunakan
kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data untuk memperoleh informasi
tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu
(Kriyantono, 2006:60).
Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengetahui mengapa suatu situasi
atau kondisi tercipta atau apa yang mempengaruhinya (Kriyantono, 2006:61).
Penelitian deskriptif ini dapat diartikan dengan proses pemecahan masalah yang
diselidiki dalam menggambarkan keadaan pengguna media jejaring sosial LINE
pada saat penelitian berlangsung berdasarkan fakta yang ada. Setelah
mendapatkan hasil analisis dari efektivitas berdasarkan metode CRI yang
dimodifikasi pada konsep AISAS, selanjutkan akan dilihat apakah promosi media
jejaring sosial tersebut efektif atau tidak dan promosi yang ada mempengaruhi
minat permbelian atau tidak terhadap terhadap pengguna media jejaring LINE
yang mengikuti official account Indosat Ooredoo.
Sajian dan Analisis Data
a. Efektifitas media jejaring sosial “official account” LINE sebagai media
promosi Indosat Ooredoo
Dari hasil yang telah ada pada tahap attention dan interest mempunyai
hasil yang efektif sedangkan pada tahap search, action dan share mempunyai hasil
yang tidak efektif. Hal ini tidak sesuai dengan tujuan dari promosi karena hasil
yang didapat menunjukkan bahwa pada tahap action tidak efektif. Sedangkan
tujuan dari promosi adalah pembelian terhadap sebuah produk oleh konsumen.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa responden memproses promosi dengan
cara yang berbeda-beda.
13
Tidak semua responden melakukan tahap attention sampai tahap action
atau tahap share tetapi ada juga hanya melakukan pada tahap attention dan tidak
sampai pada tahap action atau share. Dapat dilihat dari hasil di atas pada tahap
attention sebesar 84%, interest menurun sebesar 73%, search menurun sebesar
53%, selanjutnya pada tahap action menurun sebesar 35% dan pada tahap share
menurun kembali sebesar 21%. Hal tersebut dikarenakan model AISAS yang
tidak linier, yaitu konsumen bisa melompati salah satu atau lebih tahapan.
Sehingga hasil tersebut menjelaskan bahwa promosi dengan menggunakan media
jejaring sosial Line adalah tidak efektif.
Promosi menggunakan media jejaring sosial saat ini sangat diminati oleh
para pembisnis tetapi dalam promosi menggunakan official account line ini
kurang memberikan hasil yang diinginkan karena konsumen tidak semua
melakukan pembelian akan produk. Official account memberikan ruang kepada
pembisnis untuk mempromosikan produk mereka, akan tetapi jika isi dari promosi
tersebut kurang menarik maka konsumen hanya mengetahui isi promosi tersebut
tapi tidak melakukan pembelian.
a. Perhitungan berdasarkan model AISAS menunjukkan bahwa model AISAS
dengan nilai CRI 2,39% menjelaskan bahwa jejaring sosial Line sebagai
media promosi Official Account Indosat Ooredoo sampai pada tahap share
adalah tidak efektif. Hal tersebut karena nilai CRI masih lebih rendah dari
pada persentase yang tidak Attention sebesar 16,00%, yang tidak Interest
sebesar 22,68%, yang tidak Search sebesar 28,82, yang tidak Action 21,12%
yang tidak Share sebesar 8,99%.
b. Perhitungan berdasarkan model AISS menunjukkan bahwa model AISS
dengan nilai CRI 6,82% menjelaskan bahwa jejaring sosial Line sebagai
media promosi Official Account Indosat Ooredoo sampai pada tahap share
melewati tahap action adalah tidak efektif. Hal tersebut karena nilai CRI
masih lebih rendah dari pada persentase yang tidak Attention sebesar 16,00%,
yang tidak Interest sebesar 22,68%, yang tidak search sebesar 28,82%, yang
tidak Share sebesar 25,67%.
14
c. Perhitungan berdasarkan model AISA menunjukkan bahwa model AISA
dengan nilai CRI 11,37% menjelaskan bahwa jejaring sosial Line sebagai
media promosi Official Account Indosat Ooredoo sampai pada tahap action
adalah tidak efektif. Hal tersebut karena nilai CRI masih lebih rendah dari
pada persentase yang tidak Attention sebesar 16,00%, yang tidak Interest
sebesar 22,68%, yang tidak Search sebesar 28,82%, yang tidak Action sebesar
21,12%.
d. Perhitungan berdasarkan model AIS menunjukkan bahwa model AIS dengan
nilai CRI 12,88% menjelaskan bahwa jejaring sosial Line sebagai media
promosi Official Account Indosat Ooredoo sampai pada tahap share melewati
tahap search dan action adalah tidak efektif. Hal tersebut karena nilai CRI
masih lebih rendah dari pada persentase yang tidak Attention sebesar 16,00%,
yang tidak Interest sebesar 22,68%, yang tidak Share sebesar 48,44%.
b. Pengaruh promosi Indosat Ooredoo pada media jejaring sosial “official
acoount” LINE terhadap minat pembelian di kalangan pengguna official
account LINE
Berdasarkan penelitian ini tentang pengaruh media jejaring sosial “official
account” LINE sebagai media promosi indosat ooredoo terhadap minat pembelian
dikalangan pengguna official account LINE yaitu didapat hasil produk sebesar 48,
harga 70 dan diskon 73. Dari data yang didapat bahwa presentase diskon
mempunyai nilai yang paling tinggi dibanding presentase produk dan harga. Dari
ketiga kategori yang diambil sesuai isi pesan yang ada pada official account
indosat ooredoo, promosi yang mempengaruhi minat pembelian konsumen adalah
pada kategori diskon.
Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang
sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau
jasanya. Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran (Swastha, 2001:253).
15
Dari temuan penelitian ini promosi merupakan hal penting untuk membuat
konsumen melakukan tindakan pembelian. Dalam penelitian ini diketahui bahwa
promosi diskon dapat membuat konsumen melakukan tindakan pembelian.
a. Mengetahui Produk pada Official Account Indosat Ooredoo mempengaruhi
minat pembelian diperoleh hasil bahwa sebagian besar distribusi responden
berdasarkan Produk pada Official Account Indosat Ooredoo mempengaruhi
minat pembelian adalah tidak berpengaruh dengan presentasi 48%.
b. Mengetahui Harga pada Official Account Indosat Ooredoo mempengaruhi
minat pembelian diperoleh hasil bahwa sebagian besar distribusi responden
berdasarkan Harga pada Official Account Indosat Ooredoo mempengaruhi
minat pembelian adalah berpengaruh dengan presentasi 70%.
c. Mengetahui Diskon pada Official Account Indosat Ooredoo mempengaruhi
minat pembelian diperoleh hasil bahwa sebagian besar distribusi responden
berdasarkan Diskon pada Official Account Indosat Ooredoo mempengaruhi
minat pembelian adalah tidak berpengaruh dengan presentasi 73%.
Kesimpulan
1.
Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa efektivitas Official Account LINE Sebagai Media
Promosi Indosat Ooredoo dengan perhitungan CRI dalam penelitan ini adalah
tidak efektif, karena presentase responden dalam perhitungan CRI yang
paling tinggi hanya pada tahap attention dan interest sedangkan search,
action dan share memperoleh hasil rendah. Hasil dengan menggunakan
model AISAS, AISS, AISA, AIS tidak efektif karena
presentase yang
diperoleh rendah, perhitungan CRI nilainya sebagai berikut : CRI AISAS
sebesar 2,38%, CRI AISA sebesar 6,82%, CRI AISS sebesar 11,37%, dan
CRI AIS sebesar 12,88%.
2.
Promosi Indosat Ooredoo pada media jejaring sosial “official acoount” LINE
mempengaruhi minat pembelian di kalangan pengguna official account LINE
didapatkan hasil sebagai berikut: Diskon pada Official Account Indosat
16
Ooredoo mempengaruhi minat pembelian dengan jumlah 73. Hasil tersebut
lebih tinggi daripada produk 48, dan harga 70.
Saran
Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, bersadarkan hasil penelitian
yang dilakukan, maka berikut dapat disimpulkan beberapa saran yang mungkin
akan berguna bagi pihak – pihak terkait :
1.
Bagi pihak pengguna LINE, lebih memperhatian promosi yang ada pada
Official Account Indosat Ooredoo karena banyak promosi yang menarik dan
bermanfaat untuk pengguna Official Account.
2.
Bagi penelitian selanjutnya, dalam pengumpulan data sebaiknya dilakukan
tidak hanya melalui kuesioner saja tetapi dapat dilengkapi dengan wawancara
sehingga data dan informasi yang diperoleh lebih mendalam.
3.
Bagi perusahaan, untuk lebih meningkatkan promosi, meningkatkan inovasi
dan meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada pengguna LINE
sehingga produk yang ditawarkan lebih dikenal dan lebih diminati.
Daftar Pustaka
Anoraga, Panji. (2007). “Pengantar Bisnis Pengelola Bisnis Dalam Era
Globalisasi”. Jakarta: Rineka Cipta.
Ardiant, Elvinaro, Lukiati Komala dan Siti Karlinah. (2009). “Komunikasi Massa
Suatu Pengantar”. Bandung : Rafika Offset.
Bungin, Burhan. (2001). “Metodelogi Penelitian Kualitatif”. Jakarta: PT Raja
Grapindo Persada.
Boyd, & Ellison. (2007). “Social Network Site: Definition, history and
scholarship”.
Retrevied
September
20,
2012,
form
http://jcmc.indiana.edu/vol13/issue1/boyd.ellison.html
Campbell. (1989). “Riset dalam Efektivitas Organisasi, Terjemahan Sahat
Simamora”. Jakarta: Erlangga.
Durianto, Darmadi, Sugiarto, Widjaja & Supraktino. (2003). “Invasi Pasar
Dengan Iklan Yang Efektif”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Effendy, Onong Uchjana. (1990). “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”.
Bandung: PT Remaja RosdaKarya.
. (2006). “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Hamalik, O. (2003). “Proses belajar Mengajar”. Jakarta: PT Bumi Aksara.
17
https://belajarpemasaran.wordpress.com/2009/01/27/atl-btl-ttl/
Kaplan, Andreas. M. dan Haenlein, Michael. (2010). “Users of the world, unite!
The challenges and opportunities of Social Media”. Business Horizons.
Kluemper, D.H. dan Rosen, P.A. (2009). “Future Employment Selection Methods:
135 Evaluating Social Networking Websites,” Journal of Managerial
Psychology, Vol. 24, No. 6, pp. 567-580.
Kriyantono, R. (2006). “Teknik Praktis Riset Komunikasi”. Jakarta: Kencana.
Kuncoro, Mudrajad. (2010). “Dasar-dasar Ekonomika Pembangunan”.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Lister M, Dovey J, Giddings S, Grant I, dan Kelly K. (2003). “New media: A
Critical Reader”. New York: Routhledge.
McQuail, Denis. (2011). “Teori Komunikasi Massa, Suatu Pengantar”. Jakarta:
Erlangga.
Mulyana, Deddy. (2004). “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar”. Bandung:
Rosdakarya.
Pujiriyanto. (2005). “Desain Grafis Komputer (Teori Grafis Komputer)”.
Yogyakarta: CV Andi Offset.
Rakhmat, Jalaluddin. (2004). “Metode Penelitian Komunikasi”. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
. (2012). “Metode Penelitian Komunikasi”. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Rangkuti, Freddy. (2009). “Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Kasus
Integrated Marketing Communication”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Setiadi, Nugroho. J. (2003). “Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk
Strategi dan Penelitian Pemasaran”. Jakarta: Kencana.
Siagian P, Sondang. (2001). “Definisi Efektifitas”. Jakarta : PT Bumi aksara.
Sobur, Alex. (2004). “Analisis Teks Media Suatu pengantar Untuk Analisis
Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing”. Bandung : PT Remaja
RosdaKarya.
Sosiawan, E. (2011). “Penggunaan Situs Jejaring Sosial Sebagai Media Interaksi
dan Komunikasi di Kalangan Mahasiswa”. Jurnal ISSN 1410-4628
http://jurnaledvokasi.files.wordpress.pdf. (diunduh 15 Desember 2015).
Sugiyama, Kotaro & Andree, tim. (2011). “The Dentsu Way”. New York :
McGraw Hill.
Swastha dan Irawan. (1990). “Manajemen Pemasaran Modern”. Yogyakarta:
Liberty.
18
Download