yaitu faktor-faktor yang mutlak diperlukan dalam proses produksi, terdiri dari : - Tanah Modal Tenaga Kerja Manajemen Modal Uang dan Kredit Modal sebagai faktor produksi Kredit dalam pertanian Struktur kredit dalam pertanian Modal dalam arti ekonomi adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barangbarang baru (dalam hal ini) hasil pertanian. Modal petani : ternak dan kandangnya, alatalat pertanian (mis : cangkul dan bajak), pupuk, bibit, hasil panen yang belum dijual, tanaman yang masih di sawah, dll, termasuk tanah. Modal : Hasil produksi yang digunakan untuk produksi selanjutnya Modal atau kapital dalam arti sehari -hari : modal : dengan harta kekayaan seseorang. modal : dapat mendatangkan penghasilan bagi si pemilik modal Modal itu terbentuk karena adanya: produksi penabungan dari produksi pemakaian benda tabungan untuk produksi selanjutnya. Karena modal menghasilkan barang-barang baru atau alat untuk memupuk pendapatan maka timbul minat atau motivasi untuk menciptakan modal (capital information). Capital information di peroleh melalui : Tabungan Warisan Kredit Bantuan pihak lain. Modal merupakan salah satu faktor produksi dalam pertanian di samping tanah,tenaga kerja, dan manajemen. Kredit adalah suatu alat penciptaan modal Dalam pengertian aslinya, kredit adalah suatu transaksi antara dua pihak dimana pihak pertama disebut dengan kreditor yg menyediakan sumbersumber ekonomi berupa barang, jasa atau uang dengan perjanjian bahwa pihak kedua (debitor) akan membayar kembali pada waktu yang telah ditentukan. Kredit investasi Kredit yg digunakan utk Pembelian barang-barang modal yg bersifat tetap/ tdk habis dlm proses produksi Berdasarkan jenis Dan macam modal yang diperoleh dari kredit Kredit modal kerja Kredit yg digunakan untuk Pembelian Pupuk, bibit, pestisida, dan upah Tenaga kerja KREDIT INVESTASI Kredit Modal Kerja Milik sendiri (equity capital) Pinjaman/kredit warisan Terdapat kewajiban pengembalian dgn bunga tertentu dan waktu ttt Tdk tdpt kewajiban2 ttt Bagi yg menerimanya Dalam proses produksi tdk terdapat perbedaan apapun antara modal sendiri dan modal Pinjaman, masing-masing menyumbang langsung pada produksi. Bedanya pada bunga Modal yang dipinjam harus dibayar pd kreditor utk modal pinjaman. Namun petani Yg bijaksana juga harus menghitung bunga modal yg dimilikinya sendiri walaupun Tidak perlu dibayar. Kenapa ? Sebagai salah satu faktor produksi maka modal mendapatkan balas jasa dari proses produksi. Balas jasa Tanah/lahan Sewa tanah/lahan modal Rente/bunga Tenaga kerja upah manajemen keuntungan Faktor produksi Modal fisik/ Modal material Bibit, alat-alat pertanian, ternak, dll Modal manusiawi/ Human capital Pendidikan dan penyuluhan Modal (TW. Schultz) Modal dan teknologi yaitu cara² atau metode² baru yg dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan hasil produksi MODAL FISIK Petani kecil atau petani yang tidak mempunyai modal sendiri memerlukan kredit untuk modal , karena mereka kurang/tidak mampu menabung. Petani besar memerlukan kredit untuk meningkatkan skala usaha taninya Milik sendiri Meningkatkan produktivitas Modal pertanian pinjaman Proses produksi Milik sendiri terbatas Pemasaran Hasil pert. Pengolahan hasil pert. Memperbesar modal kredit Penyimpanan hasil Usaha Peternakan dengan modal besar Bank. Bank Desa, Lumbung Desa, BRI. Lembaga-lembaga kredit Masy. tani Perusahaan Negara Pegadaian Koperasi Desa, Koperta Bentuk kredit perorangan : 1. Kredit dengan jaminan tanaman 2. Kredit dengan jaminan tanah (gadai tanah) 3. Kredit dengan uang/barang yang dibayar kembali dengan uang/barang dengan atau tanpa jaminan Kredit Bimas pada pertanian rakyat Kredit Investasi Kecil (KIK) Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP) pada nelayan dan pada peternakan Kredit Usaha Tani (KUT) pada usahatani. KKP (Kredit Ketahanan Pangan) Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) Bank sulit membantu petani dengan menyalurkan kredit ? Belum adanya bank yg khusus membiayai pertanian Bank menghendaki jaminan, petani karena umumnya hanya penyakap Tanah terbagi dalam petak-petak kecil yang berpencar, mengakibatkan administrasi rumit tidak memiliki Bila kredit sudah didapat dipakai untuk keperluan lain (hajatan, perkawinan, kematian) sehingga produktifitas rendah dan hasil usahatani kecil akibatnya kredit macet Kesan perbankan bahwa sektor pertanian masih high risk, sehingga pihak perbankan hati-hati dalam menyalurkan kredit Adanya program pemerintah yang sifatnya bantuan menghambat penyaluran kredit pertanian Ol eh karena itu petani mengambil kredit atau pinjaman di perdesaan melalui ijon. Walaupun tingkat bunga pada ijon lebih tinggi dari pada bunga pinjaman pada bank, namun petani masih lebih suka atau lebih mau mengambil pinjaman atau kredit melalui ijon. • • • • • * Proses lebih cepat, praktis dan sederhana * Pemberian kredit tepat waktu * Pengijon lebih dekat dengan petani * Lebih fleksibel pembayaran dapat ditangguhkan sampai 2-3x panen berikutnya * Jaminan kadang-kadang tidak diperlukan Uraian Ijon Bank/KUD Jaminan Hasil tanaman yang belum di panen. Barang atau lahan yang punya sertifikat Perjanjian Tanpa tertulis, cukup saksi hidup Harus tertulis dan ditanda tangani Prosedur Mudah/praktis Berbelit-belit Pendekatan kekeluargaan Individual/bisnis Waktu Tunggu Singkat/cepat Lama/lambat Arti Kredit Masih ada Sudah hilang Bunga Kredit Lebih tinggi Lebih rendah Penggunaan Sesuka petani Harus tertentu/jelas Pemberian kredit dgn bunga ringan perlu utk memungkinkan petani melakukan investasi-investasi dalam usahataninya. Kredit harus bersifat dinamis yaitu mendorong petani untuk menggunakan secara produktif dengan bimbingan dan pengawasan yang teliti. Kredit yg diberikan selain merupakan bantuan modal juga merupakan perangsang utk menerima petunjuk dan bersedia berpartisipasi dalam program peningkatan produksi. Kredit pertanian yang diberikan juga mencakup kredit-kredit utk kebutuhan rumah tangga Hasil penelitian ini penting, karena perkreditan di Indonesia masih bersifat statis dengan tujuan untuk menyelamatkan petani dari para pelepas uang Prosedur atau tatacara memperoleh kredit harus sederhana Pelayanan jangan terbatas pada waktu kerja Bunga harus rendah dan bervariasi sesuai dengan tanamannnya Jaminan jangan hanya lahan usahatani tetapi harus dapat dengan benda atau barang lain yang dinilai sama dengan benda yang diterima. Masa tenggang waktu harus disesuaikan dengan masa periode produksi tanaman atau ternak atau sebelum masa nya tanaman atau ternak menghasilkan petani tidak harus mengangsur kredit yang diterimanya. Apabila terjadi kegagalan panen sehingga petani tidak bisa mengangsur kreditnya sebaiknya diberi kesempatan utk membayar kreditnya pada masa panen berikutnya tanpa diberi sangsi, misal tdk diberikan lagi kredit musim tanam berikutnya. Waktu pemberian kredit harus tepat sesuai dengan kebutuhan petani terutama utk pembelian sarana produksi, sebab apabila terjadi kelambanan akan mengakibatkan kerugian pada hasil UT. Perlu diawasi penggunaannya agar tidak digunakan untuk keperluan konsumtif.