09/11/2016 Metabolisme Protein dr.Syazili Mustofa, M.Biomed Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler Pencernaan Protein • Tujuan : untuk menghidrolisis semua ikatan peptida sehingga menghasilkan asam amino bebas. • No chemical digestion of protein occurs in the mouth. (ikatan peptida adalah ikatan amida) 1 09/11/2016 Digesti Protein HCl dalam lambung akan mendenaturasi protein makanan (pH lambung 1–2). Lambung juga mensekresikan pepsinogen, yang akan diaktifkan oleh asam untuk menjadi pepsin. Pepsin stabil dan aktif pada pH 1–2, pepsin menghidrolisis beberapa ikatan peptida pada protein yang terdenaturasi sehingga menjadi polipeptida yang lebih kecil. Denaturasi Protein Figure 6.5 2 09/11/2016 Asam amino esensial dan nonesensial Pencernaan Protein Enzim proteolitik/protease sebagian besar disekresikan dalam bentuk inaktif (zimogen) Masing-masing enzim memiliki spesifisitas berbeda sehingga harus bekerja sama membentuk asam amino 3 09/11/2016 E N D O P E P T I D A S E Memutuskan ikatan peptida pada gugus karboksil yang dibentuk asam amino aromatik atau asam Memutuskan ikatan peptida yang dibentuk asam amino lisin atau arginin EKSO- Memutuskan ikatan peptida yang cenderung pada asam amino hidrofobik atau asam Memutuskan ikatan peptida pada asam amino rantai sisi pendek dan elastin Karboksipeptidase A melepaskan asam amino hidrofobik, karboksipeptidase B melepaskan asam amino basa Pencernaan Protein di Lambung 4 09/11/2016 Lanjutan… Pengaktifan pepsinogen bersifat autokatalitik Pepsin sebagai endopeptidase 5 09/11/2016 6 09/11/2016 Pencernaan Protein oleh Enzim Pankreas bikarbonat Pencernaan Protein di Usus Halus 7 09/11/2016 Enzim permukaan sel usus halus Penyerapan Asam Amino Asam amino diserap lumen usus halus/ginjal melalui transpor aktif sekunder yang tergantung Na+ melalui difusi berfasilitas Paling sedikit terdapat 6 macam transporter pembawa asam amino yang tergantung Na+ pada brush border Pada saat kelaparan, epitel usus menyerap asam amino dari darah (bersifat 2 arah) 8 09/11/2016 9 09/11/2016 Penyerapan Asam Amino Asam amino diserap lumen usus halus/ginjal melalui transpor aktif sekunder yang tergantung Na+ melalui difusi berfasilitas Paling sedikit terdapat 6 macam transporter pembawa asam amino yang tergantung Na+ pada brush border Pada saat kelaparan, epitel usus menyerap asam amino dari darah (bersifat 2 arah) Lanjutan… 10 09/11/2016 Lanjutan… Lanjutan… Siklus γ-glutamil Asam amino bereaksi dengan glutation (γglutamil-sistenilglisin) yang dikatalis oleh transpeptidase pada membran sel usus halus/ginjal 11 09/11/2016 Food combo’s that have all AA’s make complete protein 12 09/11/2016 13 09/11/2016 METABOLISME PROTEIN / ASAM AMINO 2 5 1 6 4 3 8 7 9 27 KEADAAN KENYANG (FED) 14 09/11/2016 NASIB NITROGEN (N) ASAM AMINO REAKSI TRANSAMINASI Pada reaksi transaminasi, Gusus amino dari suatu asam amino menjadi gugus amino pada asam amino kedua *Reaksi ini berperan dalam pembentukan dan penguraian asam amino 15 09/11/2016 Pengeluaran Nitrogen (N) As Amino Sebagai Amonia Siklus Urea 16 09/11/2016 Degradasi Protein Intraseluler Jalur Lisosom, Ubiquitin-Proteasome, Kalpain Fungsi dari degradasi protein intraseluler • • • • Eliminasi kerusakan protein Protein displaced Retro-translocation Degradasi protein asing 17 09/11/2016 Mekanisme Degradasi Protein Intraseluler Macroautophagy 18 09/11/2016 Jalur Ubiquitin-Proteasome Merupakan jalur utama yang bertanggung jawab untuk memecah protein berusia pendek di sel mamalia Ubikuitinilasi adalah sebuah modifikasi protein postTranslasi yang sangat penting. Agar secara efisien dapat di degradasi, substrat harus diikat oleh sebuah poliubikuitin yang sekurangkurangnya terdiri dari 4 ubikuinon. Dua langkah utama dalam jalur ini two main steps in the pathway 1. Penempelan rantai poliubiquitin ke substrat 2. Degradation protein oleh proteasome 26S. 19 09/11/2016 Ubikuitin • Ubikuitin terdiri dari 76 asam amino • situs penempelan target protein adalah diujung Cterminus • Ikatan dibentuk dari rantai samping lisin pada protein target • Penempelan dibentuk dari susunan enzim (E1, E2, E3, E4) 20 09/11/2016 Enzim pada Ubikuitin • E1: – ubiquitin-activating enzyme. – Terdapat dalam 2 isoform (110 dan 117 kDa) yang diturunkan dari sebuah gen tunggal yang dapat ditemukan pada nukleus dan sitosol. • E2: – Ubiquitin-conjugating enzymes. – E2 adalah superfamily yang berhubungan dengan protein. Terdapat kira-kira 11 E2 pada yeast, sedangkan 20-30 E2 terdapat pada mamalia. • E3s: – Ubiquitin-protein ligases. – E3s memainkan peran kunci pada jalur ubikuitin, E3 bertanggungjawab pada pengenalan dan seleksi susbstrat protein target • E4: – Mengkatalis polimerisasi dari rantai poliubikuitin. 21 09/11/2016 Bagaimana Aktivasi Ubikuitin ? 1. Ujung terminal pada COOH ubikuitin membentuk ikatan tioester dengan –SH pada E1, dalam suatu reaksi yang digerakan oleh konversi ATP menjadi AMP dan PPi 2. Reaksi pertukaran tioester memindahkan ubikuitin aktif pada E2 3. E3 mengkatalis pengalihan ubikuitin kepada guguf elisil pada protein yang menjadi sasaran 22 09/11/2016 Proteosom • Proteosome pada eukaryotik adalah kompleks protein yang besar (2000 kDa) yang terdiri dari “core” dan “cap” • Degradasi hampir dari seluruh protein intrasel, nukleus dan membran protein, (> 90 %) • Seluruh protein target harus terlebih dahulu ditandai oleh ubikuitin, Ubiquitin tidak hancur, melainkan akan di daur ulang Penampang Skematik Proteosom • “core” merupakan partikel yang tersusun atas 4 lingkaran (masing-masing terdapat 7 sub bagian) • Terdapat 2 subunit α and β (25 kDa) • Struktur dari setiap Subunit adalah sama, tetapi sekuens nya berbeda. • Hanya subunit β yang memiliki sifat katalitik. 23 09/11/2016 The Structure of Proteasome Mekanisme Kerja Proteosom • panjang peptida yang dihasilkan sekitar 3 – 23 asam amino, rata- rata 7-9 asam amino. 24 09/11/2016 Kalpain 25