SILABI MATA KULIAH HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL Oleh : Herman Suryokumoro, SH., MS.1 I. PENDAHULUAN Pengajaran Hukum Humaniter Internasional ( HHI ) hingga saat ini di beberapa Fakultas Hukum di Indonesia masih beragam, baik kedudukannya maupun substansinya. Ada yang memasukkan substansinya pada mata kuliah – mata kuliah tertentu misalnya Hukum Internasional dan atau Hukum dan HAM. Begitu juga, ada yang menempatkan HHI sebagai mata kuliah tersendiri, tetapi sifatnya ada yang wajib pada program kekhususan atau menjadi pilihan. ICRC sebagai organisasi yang sangat berkepentingan dengan sosialiasi dan penegakkan HHI, telah melakukan berbagai upaya mensosialisasikan HHI melalui berbagai kegiatan baik untuk mensosialisasikan atau upaya untuk memperkaya wawasan di bidang HHI melalui pembentukan panitia tetap yang berkerjasama dengan instansi terkait, maupun melalui upaya – upaya seminar, diskusi, lokakarya, dan lain – lain. Di Indonesia, sejak bergulirnya gerakan reformasi ternyata juga berdampak pada tuntutan perubahan pada proses belajar – mengajar diantaranya, melalui Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000 diatur Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, yang antara lain mengelompokkan kurikulum Perguruan Tinggi yang terdiri atas kurikulum inti dan kurikulum institusional. Di samping itu, sejak tahun 2002 Menteri Pendidikan Nasional juga telah menetapkan Keputusan No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi yang antara lain ditetapkan bahwa kurikulum perguruan tinggi yang berbasis kompetensi dan berdasarkan keputusan tersebut, Menteri Pendidikan Nasional juga menyatakan bahwa Pemerintah tidak lagi menetapkan kurikulum inti, tetapi kurikulum inti cukup ditetapkan oleh Perguruan Tinggi yang bersangkutan dengan memperhatikan masukan dan pendapat dari masyarakat, profesi dan pengguna lulusan. 1 Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Brawijaya; Dosen Pengajar Mata Kuliah Hukum Humaniter Internasional Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, disampaikan pada Basic Course on International Humanitarian Law and Human Rights, kerjasama ICRC dengan IAIN Antasari Banjarmasin 1-5 Maret 2004. Basic Course on International Humanitarian Law and Human Rights 1 Makalah ini akan memaparkan bagaimana kedudukan Mata Kuliah HHI pada kurikulum Fakultas Hukum dan Substansinya melalui paparan Silabi, GBPP, dan SAP. II. KEDUDUKAN HHI DALAM KURIKULUM FAKULTAS HUKUM Struktur kurikulum di Fakultas Hukum setelah diberlakukannya Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000 dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045/U/2002 terdiri atas kurikulum inti dan kurikulum institusional. Kurikulum inti merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup dalam program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara nasional. Kurikulum inti terdiri atas kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian ( MPK ), kelompok mata kuliah yang mencirikan tujuan pendidikan dalam bentuk penciri ilmu pengetahuan dan keterampilan, keahlian berkarya, sikap berprilaku dalam berkarya dan cara berkehidupan bermasyarakat sebagai prasyarat minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penyelesaian suatu program studi. Kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan tinggi, terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi yang bersangkutan. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional 045/U/2002, kurikulum suatu perguruan tinggi harus dapat mengarahkan pada kompetensi tertentu yang dituju. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas – tugas di bidang tertentu. Kurikulum inti merupakan penciri dari kompetensi utama, sehingga kurikulum inti suatu program studi bersifat : 1. Dasar untuk mencapai kompetensi lulusan 2. Acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi 3. Berlaku secara nasional dan internasional 4. Lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa datang 5. Kesepakatan bersama antara kalangan Perguruan Tingi, Masyarakat, Profesi dan penguna lulusan Basic Course on International Humanitarian Law and Human Rights 2 Selain memuat kompetensi utama, kurikulum juga mengandung kompetensi pendukung dan kompetensi lain yang bersifat khusus dan terkait dengan kompetensi utama. Dengan demikian, kurikulum Perguruan Tinggi harus mampu mengarahkan para lulusannya untuk mencapai kompetensi tertentu yang tercerminkan pada visi, misi dan tujuan pendidikan pada Perguruan Tinggi tersebut. Hukum Humaniter Internasional merupakan bagian dari Hukum Inter nasional yang mengatur tentang sengketa bersenjata dan perlindungan terhadap korban sengketa bersenjata baik internasional maupun nasional. Dengan mempertimbangkan kompetensi yang akan diwujudkan sebagai sarjana hukum, maka posisi Hukum Humaniter pada kurikulum Fakultas Hukum memang tidak harus berada pada kelompok kurikulum inti, mengingat Hukum Humaniter Internasional dalam struktur Ilmu Hukum kedudukannya berada pada sub bagian dari Hukum Internasional. Namun dalam silabi Hukum Internasional pada umumnya hanya memasukkan pemahaman tentang Hukum Humaniter Internasional secara singkat sebagai sub bagiannya. Hukum Humaniter Internasional, bila dikaitkan dengan kompetensi yang akan dibangun maka kedudukannya memang lebih tepat bila ditempatkan pada kelompok mata kuliah kekhususan atau konsentrasi Hukum Internasional, sehingga dapat menjadi matakuliah yang berdiri sendiri yang pada akhirnya dapat menjelaskan substansinya secara mendalam dan utuh. Di samping itu Hukum Humaniter Internasional masih dapat pula dijadikan sebagai mata kuliah pilihan bagi konsentrasi atau program kekhususan Hukum Pidana dan Hukum Tata Negara. Basic Course on International Humanitarian Law and Human Rights 3 III. SILABUS Mata Kuliah : Hukum Humaniter Internasional Jumlah Kredit : 2 SKS Sifat : Wajib Konsentrasi Hukum Internasional Tujuan : Setelah mengikuti perkuliahan ini, Mahasiswa dapat mendalami pengetahuan Hukum Internasional yang mengatur tentang sengketa bersenjata dan perlindungan terhadap korban sengketa bersenjata baik internasional atau pun nasional 1. 2. 3. 4. PENDAHULUAN a. Definisi dan Perkembangan Istilah b. Tujuan dan Sumber HHI c. Ruang Lingkup dan Berlakunya d. Hubungan HAM dan HHI e. Sejarah HHI PRINSIP-PRINSIP DASAR HHI a. Prinsip pembedaan b. Humanity/perikemanusiaan c. Military necessity/kepentingan militer d. Chivalry/kesatriaan JENIS KONFLIK BERSENJATA a. International armed conflict b. Non International armed conflict c. Ketegangan dalam negeri/internal disturbance and tension PERLINDUNGAN KORBAN KONFLIK BERSENJATA a. Perlindungan kombatan b. Perlindungan penduduk sipil c. Perlindungan obyek-obyek lainnya a) Benda-benda budaya b) Lingkungan c) Obyek lain Basic Course on International Humanitarian Law and Human Rights 4 5. 6. MEKANISME PENEGAKAN HHI a. Mekanisme menurut Konvensi Jenewa b. Mahkamah Ad Hoc Kejahatan Perang c. Mahkamah Pidana Internasional PERKEMBANGAN-PERKEMBANGAN BARU HHI a. Hukum perang di laut (San Remo Manual) b. Ketentuan-ketentuan tentang persenjataan a) Konvensi senjata konvenasional tertentu (CCW) b) Ranjau anti personil c) Senjata kimia dan biologi d) Senjata pemusnah masal-nuklir dsb 7. IMPLEMENTASI HHI DI INDONESIA a. Tindakan legalisasi b. Tindakan organisasional Basic Course on International Humanitarian Law and Human Rights 5 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN NO TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa Pendahuluan dapat menjelaskan definisi, tujuan, sumber, ruang lingkup, hubungan HAM dan HHI serta sejarah HHI. 2. Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa dapat menjelaskan prinsip pembedaan (distinction principle), humanity/ perikemanusiaan, military necessity/ kepentingan militer, dan chivalry/kesatriaan Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa dapat menjelaskan konflik bersebjata international, non international dan Ketegangan dalam negeri 3. 4. POKOK BAHASAN Prinsip-prinsip dasar HHI SUB POKOK BAHASAN a. Definisi dan Perkem-bangan Istilah b. Tujuan dan Sumber HHI c. Ruang Lingkup dan Berlakunya d. Hubungan HAM dan HHI e. Sejarah HHI a. Prinsip pembedaan b. Humanity/perikemanusiaan c. Military necessity/kepentingan militer d. Chivalry/kesatriaan Jenis konflik bersenjata a. International armed conflict b. Non International armed conflict c. Ketegangan dalam negeri/internal disturbance and tension Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa Perlindungan korban dapat menjelaskan perlindungan kombatan, konflik bersenjata perlindungan penduduk sipil dan obyekobyek lainnya Basic Course on International Humanitarian Law and Human Rights a. Perlindungan kombatan b. Perlindungan penduduk sipil c. Perlindungan obyek-obyek lainnya a) Benda-benda budaya b) Lingkungan c) Obyek lain ESTIMASI PUSTAKA WAKTU 2 x 100 menit 3, 4, 5, 10, 11, (2 x tatap muka) 12, 19, 20, 30, 31 1 x 100 menit 3, 11, 12, 22 (1 x tatap muka) 2 x 100 menit 3, 10, 11, 13, (2 x tatap muka) 15, 24, 25, 31 2 x 100 menit 3, 7, 19, 20, (2 x tatap muka) 22, 32, 33 6 5. 6. 7. Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme penegakan HHI, menurut Konvensi Jenewa, Mahkamah Ad Hoc Kejahatan Perang, Mahkamah Pidana Internasional dan menjelaskan kasus-kasus utama HHI Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa dapat menjelaskan perkembanganperkembangan baru mengenai Hukum perang di laut dan ketentuan-ketentuan tentang persenjataan Mekanisme penegakan HHI a. Mekanisme menurut Konvensi Jenewa b. Mahkamah Ad Hoc Kejahatan Perang c. Mahkamah Pidana Internasional 3 x 100 menit 29, 34, 35, 38 (3 x tatap muka) Perkembanganperkembangan baru HHI 3 x 100 menit 10, 36, 37, 38, (3 x tatap muka) 39, 40 Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa dapat menjelaskan norma dan asas HHI sebagai bentuk perwujudan dalam kebijakan legilasi dan kebijakan kelembagaan Implementasi HHI di Indonesia a. Hukum perang di laut (San Remo Manual) b. Ketentuan-ketentuan tentang persenjataan a) Konvensi senjata konvenasional tertentu (CCW) b) Ranjau anti personil c) Senjata kimia dan biologi d) Senjata pemusnah masal-nuklir dsb a. Tindakan legalisasi b. Tindakan organisasional Basic Course on International Humanitarian Law and Human Rights 3 x 100 menit 10, 20, 41 (3 x tatap muka) 7 DAFTAR KEPUSTAKAAN 1. Akehurst, Michael, A Modern Introduction to International Law 2. Andre Sudjatmiko, Perlindungan HAM dalam Hukum HAM dan HHI 3. Arlina Permanasari, Pengantar Hukum Humaniter 4. Bachr, Peter R., Human Rights Universality in Practice 5. De Mullen, Frederic, Handbook on the Law of the War for Armed Forces 6. Dirjen Kumdang, Depkeh, Terjemahan Konvensi Jenewa tahun 1949 7. F. Sugeng Istanto, Perlindungan Rayat Sipil dalam Perlawanan Rakyat Semesta dan Hukum Internasional 8. Gindroz, Anne-Sophie, Sejarah dan Sumber-sumber Hukum Humaniter Internasional 9. ________________, Hukum Humaniter Internasional dan Hak Asasi Manusia 10. Haryomataram, Bunga Rampai Hukum Humaniter 11. ____________, Hukum Humaniter 12. ____________, Sekelumit tentang Hukum Humaniter 13. ____________, Types of Conflict and hreshold of Applicability of International Humanitarian Law 14. ____________, Hukum Humaniter, Hubungan dan Keterkaitannya dengan Hukum HAM Internasional dan Hukum Pelucutan Senjata 15. ____________, Uraian Singkat tentang Armed Conflict 16. Marwati Djoenoed, Tokoh dan Peristiwa dalam Sejarah di Eropa 1815-1945 17. Mansyhur Effendi, Dimensi dan Dinamika HAM dalam Hukum Nasional dan Internasional 18. Miyazaki, Shigeki, The Application of the New Humanitarian Law 19. Mochtar Kusumaatmadja, Hukum Internasional Humaniter dalam Pelaksanaannya dan Penerapannya di Indonesia 20. ____________, Konvensi-konvensi Palang Merah tahun 1949 21. Nussbaum, Arthur, Sejarah Hukum Internasional 22. Pictet, Jean, Development and Principles of International Humanitarian Law Basic Course on International Humanitarian Law and Human Rights 8 23. Sandos Yves, Christopher Swinerski and Bruno Zimmerman, Commentary on the Additional Protocols of 8 June 1073 to the Geneva Convention of 12 Agustus 1949 24. Schindler, Dietrich and Jirj Tomam, The Laws of Armed Conflict 25. Verri, Pietro, Dictionary of The International Armed Conflict 26. Von Glahn, Gerhard, The Occupation of Enemy Territory 27. ICRC, Advisory Service on International Humanitarian Law 28. Charter of The United National and Statute of International Court of Justice 29. Rome Statute of The International Criminal Court July 17th 1998 30. Haryomataram, Hukum Humaniter Trimatra 31. __________, Konflik Bersenjata dan Hukumnya 32. Fadillah Agus, Penghormatan terhadap Hukum Humaniter Internasional 33. De Rover, C, To Serve and To Protect Human Right and Humanitarian Law for Police and Security Force 34. Mc Cormack, Timothy, L.H. and Gerry J. Simpson, The Law of War Crimes, National and International Approaches, Kluwer Law International, The Haque, 1997 35. Fritz Klashoven, Liesbeth Zegveld, Constrants on The Waging of War, An Introduction to International Humanitarian Law, Bab VI. Hal 185-200 36. Fritz Klashoven, Liesbeth Zegveld, Constrants on The Waging of War, An Introduction to International Humanitarian Law, Bab VI. Hal 155-184 37. San Remo Manual 38. ICRC, Pengantar Hukum Humaniter, Bab II, hal 197-263 39. ICRC, International Law Concerning The Conduct of Hostilities Collection of The Haque Conventions and Some Other International Instruments, Revised and Updated Edition, Geneva, 1994-1996 40. Denters, E dan N. Schrijver (eds.), Reflection on International Law from The Law Countries, Kluwer Law International, The Netherlands, 1998 41. ICRC, Respect for International Humanitarian Law, Terjemahan Fadillah Agus dan Lies Siregar, Jakarta, Rama Pradokia, 1999 42. Syahmin, AK, Pengantar Hukum Humaniter 43. Prof. DR. Romli Atmasasmita, SH. LLM., Refika Aditama, Bandung, 2000 Basic Course on International Humanitarian Law and Human Rights 9 Basic Course on International Humanitarian Law and Human Rights 10