KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL GedungManggalaWanabakti, Blok 1 Lantai 1 JalanGatotSubroto, Jakarta 10270 Telepon : 021-5705099, 5730118-9 Faximile 5710484 SIARAN PERS Nomor : S.211./HUMAS/PP/HMS.3/3/2016 HUTAN UNTUK PENOPANG KEHIDUPAN (LIFE SUPPORT SYSTEM) Jakarta, Biro Humas Kementerian LHK, Senin, 21 Maret 2016. Perserikatan BangsaBangsa menetapkan tanggal 21 Maret sebagai International Day of Forests atau Hari Hutan Internasional (HHI) melalui Resolusi 67/200 tahun 2012. Penetapan HHI bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran publik tentang pentingnya keberadaan semua jenis hutan dan pohon di luar hutan. Melalui HHI ini negara-negara anggota diharapkan melakukan upaya-upaya di tingkat nasional maupun internasional yang mempromosikan peran penting hutan dan pohon. Thema HHI tahun 2016 adalah “membangun hutan dan lingkungan untuk ketersediaan udara dan air bersih” atau dalam text Inggrisnya “Forests and Water, Sustain Life and Livelihoods”. Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam peringatan HHI 2016 menyatakan bahwa Hutan Indonesia mempunyai peran strategis sebagai sistem penopang kehidupan (life support system) yang harus direfleksikan dalam pengelolaan yang arief, berwawaan lingkungan) seimbang antara konservasi dan ekonomi mendukung termasuk kemandirian energi dan kedaulatan pangan. Keberadaan hutan Indonesia tidak saja berpengaruh terhadap lingkungan hidup Indonesia namun juga berpengaruh terhadap lingkungan hidup global mengingat secara luasan hutan tropic Indonesia merupakan Negara dengan luasan nomor 3 terbesar di dunia. Dengan hutan tropika yang sangat luas, setelah Brazil dan Republik Demokratik Congo, peran Indonesia diperhitungkan secara internasional. Banyak negara akan menyatakan bahwa Indonesia adalah partner prioritas dalam kerjasama bidang lingkungan dan kehutanan di dunia ini. Hutan alam tropis mempunyai peran yang lebih strategis dibandingkan hutan di wilayah non tropika, karena didalamnya terdapat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Oleh karena itu penyelamatan hutan alam tropika beserta keanekaragaman hayati di dalamnya merupakan suatu keniscayaan dan Indonesia memiliki tanggungjawab tersebut. Peringatan Hari Hutan Internasional 2016 merupakan saat untuk menyadari kembali akan manfaat hutan dalam menopang fungsi ekologi, sosial dan ekonomi. Kita dan beragam flora fauna sangat bergantung kepada hutan. Utamanya, air yang menjadi salah satu kebutuhan dasar bagi kita. Terbukti, hutan yang memiliki tutupan yang masih terjaga baik selain mampu menyediakan jasa ekosistem juga menyimpan kekayaan keanekaragaman hayati. Salah satunya, tetap menjadi rumah bagi tanaman dan satwa liar yang beberapa diantaranya hanya tersisa di bumi Indonesia dan menjadi aset tidak hanya bagi bangsa kita namun juga untuk dunia. Badak Sumatera di Kalimantan adalah contoh nyata, dimana satwa langka ini ternyata masih tersisa keberadaannya di dalam hutan Kalimantan yang masih baik. Beberapa pekerjaan besar dalam bidang kehutanan sedang dilakukan oleh banyak elemen masyarakat kita bersama pemerintah seperti: 1. Perbaikan tata kelola kehutanan Indonesia dengan mendorong pengelolaan di tingkat tapak (KPH). Saat ini sudah hadir lembaga tersebut di daerah-daerah. 2. Mengatasi deforestasi dan degradasi hutan terutama dengan pencegahan kebakaran hutan. Kebijakan alokasi lahan sedang terus dikoreksi dengan pertimbangan efektifitas pemanfaatan dan upaya konservasi kesertaan masyarakat. Unsur pentingnya adalah : koreksi keberpihakan (anggapan), tekankan aspek konservasi secara nyata dan keterlibatan masyarakat yang nyata. Agenda-agenda lapangan dengan demikian juga menyesuaikan seperti dalam hal penghijauan dan dalam mengelola jasa lingkungan. Upaya pembangunan kehutanan berkelanjutan (sustainable forest management). 3. Pembangunan rendah karbon dan kebertahanan iklim (climate resilience) mengatur penggunaan energi, produksi kayu antara lain: tak ada lagi pembukaan hutan alam primer dan gambut, yang kita tahu masif dengan massa karbon. Pada konteks ini juga peran masyarakat dan gaya hidup. 4. Upaya penegakan hukum yang sangat tegas terhadap pelanggaran dan kejahatan lingkungan dan kehutanan. Bagian ini yang paling keras kita upayakan terus. Dalam rangka peringatan Hari Hutan Internasional 2016, KLHK dengan dukungan para mitra menyelenggarakan serangkaian kegiatan, yaitu: Penanaman Pohon di kiri-kanan tol Cipali km 109 pada 19 Maret 2016, bekerjasama dengan PT LMS, Djarum Foundation, Paguyuban Budiasi, dan BNI; Workshop Biodiversity Warriors Go to School pada 31 Maret 2016 diikuti oleh 100 siswa SD kelas 3 dan 4 dan 10 mahasiswa “warrior”, didukung Yayasan Kehati dan Korea-Indonesia Forest Centre (KIFC); Lomba infografis mulai 21 Maret, pemenang akan diumumkan pada Hari Bumi 5 Juni 2016, dan rencana pencanangan Gerakan Nasional Penyelamaan Tumbuhan dan Satwa Liar di TN Kep. Seribu, bekerjasam antara lain dengan Pemda Kep. Seribu. Diharapkan kegiatan-kegiatan tersebut dapat semakin menumbuhkan apresiasi dan kecintaan masyarakat pada pohon dan hutan, sekaligus menunjukkan kepada masyarakat global upaya-upaya pelestarian hutan di Indonesia. *** Penanggung jawab berita: Kepala Biro Humas Kementerian LHK, Novrizal T., HP. 081843238.