M. Nazil Staf Penulisan Strategi Harga dalam Pemasaran Menentukan harga suatu produk hanyalah satu dari beberapa keputusan yang harus diambil oleh manajemen pemasaran. Keputusan menegenai tingkat harga ini sangat penting, harga untuk produk baru, atau jika suatu harga lama harus diubah, dan apabila harus ditentukan suatu harga untuk produk tambahan pada garis produk. Karena penetuan harga adalah suatu alat untuk mencapai tujuan dan bukan tujuan itu sendiri. Menetapkan Harga Dasar Suatu Produk Baru Langkah pertama dalam menetapkan sistem harga adalah, dengan sadar merumuskan suatu tujuan dan menyatakannya dengan jelas secara tertulis, kemudian temukan skedul permintaan untuk produk baru itu dan salah satunya dapat dililhat dari lokasinya, kemudian membuat taksiran harga yang sesuai sebagai tindakan lanjutan. Taksiran harga oleh para manager seringkali dapat diperbaiki dengan mensurvei pasar yang akan dituju. Yang tidak kalah pentingnya dalam penetapan harga ialah peranan biaya yang dipakai untuk meproduksi barang tarsebut, dan biasanya para pengusaha menetapkan harga suatu barang dengan ”menetapkan harga biaya plus”, yaitu penjumlahan biaya dan suatu jumlah plus pada lantai biaya yang diperoleh itu untuk mendapatkan suatu harga. Strategi Menetapkan Harga Salah satu strategi yang bisa dipakai adalah tipe strategi skim, dimaana harga inisial yang tinggi untuk suatu produk baru akan ditetapkan untuk menyaring pasar. Strategi demikian dapat diharapkan bekerja selama jangka waktu tertentu hanya jika produk itu dilindungi terhadap persaingan, karena keunikan tekhnik atau desainnya. Manfaat strategi skim ini besar jika keunikan produk memberikan proteksi terhadap saingan, sehingga memungkinkan harga inisial yang tinggi untuk introduksi produk baru itu dengan jalan margin – margin niaga yang besar dan promosi non harga. Akan tetapi, ada situasi dimana mingkin dibutuhkan suatu harga inisial yang rendah. Misalnya, produk baru itu adalah tipe yang umumnya dikenal konsumen, jika persaingan merupakan ancaman yang kuat, jika permintaan diperkirakan akan peka terhadap harga, dan jika banyak penghematan produksi berkaitan dengan volume penjualan itu, maka harga inisial yang rendah atau harga penetrasi mungkin lebih unggul dari harga yang tinggi. Penetapan Harga Suatu Penambahan Baru Pada Garis Produk Masalah penetuam harga suatu produk baru bertambah sulit bila produk baru itu merupakan bagian dari sekelompok atau garis produk yang sudah ada. Dalam banyak situasi harga untuk penambahan baru pada garis produk itu dibuat berdasarkan biaya yang meliputi, menetapkan harga yang proporsional dengan biaya penuh, biaya tambahan, atau menetapkan harga untuk memberikan marjin laba yang proporsional dengan biaya-biaya konversi. Penetapan harga berdasarkan biaya dengan mengabaikan perubahan-perubahann permintaan atau persaingan, dapat menyebabkan perusahaan itu kehilangan kesempatan untuk segmentasi pasar. Selain maslah biaya, maslah ekonomi yang penting bila suatu produk baru ditambahkan pada garis produk ialah sifat saling ketergantungan permintaan, apakah produk baru itu merupakan pelengkap ataukah pengganti? Dapatkah produk baru itu dipakai sebagai instrument untuk segmentasi pasar atau diskriminasi harga? Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang sangat berorientasi pada permintaan seperti ini adalah berguna untuk mendapatkan harga yang tepat bagi penambahan baru pada garis produk yang sudah ada. Jika sebuah produk baru ditambahkan pada suatu garis produk untuk menyelenggarakn strategi pemasaran suatu perusahaan , sebagaimana biasanya terjadi, maka factor-faktor permintaan haruslah mendominasi keputusan harga. Akan tetapi, tingkat fleksibilitas yang terbuka bagi para manajemen adalah terbatas pada saling ketergantungan permintaan antara produk baru itu, produk yang sudah ada, dan produk dari para pesaing. Kebijaksanaan Harga Kebijaksanaan harga ialah instrument promosi dan hendaklah dianggap sebagai harga peusahaan untuk melaksanakan strategi pemasaran. Kebijaksanaan harga itu mengubah harga ataupun mempertahankan harga. Penegelolaan suatu harga atau serangkaian harga dapat berpedoman kepada kebijaksanaan-kebijaksanaan dasar tertentu. Kebijaksanaan itu meliputi, kebijaksanaan harga tunggal, kebijaksanaan harga yang tak berubah-ubah atau kebijaksanaan satu harga, dan kebijaksanaan harga berubah-ubah. Dibawah kebijaksanaan harga tunggal, hanyalah ada stau harga untuk seluruh pembeli, kapanpun waktu pembeliannya, berapapun jumlah yang dipesannya, atau aspek-aspek lain dari transaksi tersebut. Kebijaksanaan seperti ini mungkin sangat diskriminatif dalam arti ekonomi, tetapi tidak melanggar hukkum. Kebijaksanaan harga yang tidak berubah-ubah dalah kebijaksanaan dimana penjual menetapkan harga yang sama untuk semua pembeli yang membeli berdasarkan syarat-syarat yang sama. Tipe ketiga dari kebijaksanaan dasar adalah kebijaksanaan yang berubah-ubah. Dibawah kebijaksanaan ini,pengaturan harga antara penjual dengan masing-masing pembeli merupakan hasil perundingan langsung atau cara-cara lain yang mencerminkan daya tawarmenawar yang bersangkutan berdasarkan penilaian pembeli terhadap nilai pakai produk itu dan tersedianya sumber suplai alternative. Pemakaian kebijaksanaan tunggal adalah menarik bagi perusahaan yang menjual kepada langganan kecil. Kebijaksanaan ini mudah mengelolanya dan memungkinkan penekanan kepada daya tarik bukan harga oleh para winariaga dan dalam iklan-iklan. Implikasi Manajer harga tentu saja harus mempunyai gagasan yang jelas mengenai lingkungan yang kompetitif dimana ia beroperasi, sehingga ia dapat menaksir besarnya fleksibelitas harga yang tersedia baginya. Disamping mengetahui lingkungan persaingan, perlu pula diketahui peraturan-peraturan hukum yang membatasi kebebasan penetapan harga itu. Keputusan penetapan harga haruslah dihubungkan dengan tujuan menyeluruh dari perusahaan.