BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian hasil penelitian di CV.NISA MOTOR pada bab-bab sebelumnya, maka dalam bab ini penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan penilaian kinerja karyawan di CV.NISA MOTOR yaitu dilakukan oleh atasan langsung (Penilai I),dan (Penilai II) dimana setiap atasan tersebut diharuskan untuk menilai dan mengevaluasi hasil dari penilaian kinerja karyawannya dengan tujuan untuk memaksimalkan potensi kerja karyawan agar dapat melakukan pekerjaan secara efektif dan efesien. 2. Masalah penilaian kinerja yang terjadi di CV.NISA MOTOR adalah: a) Kurangnya objektivitas terhadap karyawan Contohnya ketidakadilan dalam menilai karyawan dikarenakan atasan (penilai) merupakan sahabat karyawan tersebut maka membuat hasil penilaian lebih besar dibandingkan karyawan lain padahal dari cara bekerja karyawan tersebut kurang baik. b) Ketidakpuasan dalam penilaian kinerja Terjadi ketidakpuasan pada saat penilaian kinerja dilakukan,dikarenakan Penilaian biasanya dilihat dari kinerja karyawan pada waktu/bulan tersebut, sehingga mengakibatkan kinerja karyawan yang terdahulu biasanya tidak diingat oleh penilai. Contohnya dalam hal disiplin kerja, adakalanya karyawan melakukan pelanggaran keterlambatan dikarenakan sesuatu hal,tetapi ini disikapi dengan penilaian yang kurang bijak dari penilai 1 sehingga penilai 1 selalu melihat dari satu faktor penilaian saja. Metode yang digunakan dalam penilaian kinerja ini menggunakan critical incident.Tetapi kurang tepat dikarenakan peneguran itu dilakukan didepan karyawan yang lain. 38 c) Tidak adanya sanksi bagi yang melakukan pelanggaran Selalu terjadi kesalahan yang berulang-ulang dikarenakan tidak ada sanksi atau efek jera yang diberikan dari pihak perusahaan kepada karyawan yang melakukan kesalahan atau pelanggaran,sehingga karyawan melakukan secara terus-menerus kesalahan tersebut. d) Adanya kebijakan baru tanpa pemberitahuan Tidak adanya sosialisasi untuk memberikan pemberitahuan kebijakan yang baru sesuai dengan standar kebijakan peraturan CV.NISA MOTOR dari pihak (penilai) kepada bawahannya/ karyawan. 3. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi masalah dalam sistem penilaian prestasi kinerja karyawan: a) Meningkatkan prosedur penilaian lebih profesional dan mengadakan sanksi bagi penilai jika terjadi ketidak adilan dalam penilaian kinerja karyawan yang dikarenakan adanya hubungan sahabat atau saudara, agar terjadi keadilan di dalam melakukan penilaian terhadap karyawan CV. NISA MOTOR dengan melakukan penilaian sesuai dengan peraturan yang ada agar menghasilkan penilaian yang bersifat objektif. Dengan meningkatkan prosedur tersebut diharapkan tidak terjadi lagi pengulangan ketidakadilan di dalam melakukan penilaian terhadap karyawan CV.NISA MOTOR dan juga penilaian tersebut diharapakan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan perusahaan. b) Atasan melakukan penilaian secara professional dari semua kejadian mengenai tingkah laku bawahannya atau karyawan sehari-hari ke dalam buku catatan khusus yang dibuat bobot dari setiap kategori penilaian tingkah laku karyawan tersebut, sehingga dengan melihat buku catatan khusus tersebut atasan (penilai) dapat mengingat kembali semua kejadian yang telah dilakukan oleh karyawannya tersebut. Dengan adanya pencatatan menggunakan bobot dari setiap kategori penilaian tersebut, maka hal itu dapat memudahkan karyawan yang dinilai maupun atasan (penilai) di dalam melakukan kegiatan penilaian. 39 c) Jika memang terbukti bersalah atau terjadi pelanggaran contohnya displin kerja maka pihak atasan (penilai) memberikan SP (Surat Putusan) kepada karyawan yang melanggar tersebut. Apabila pelanggaran tersebut dilakukan pertama kali, maka SP (Surat Putusan) masih ringan yaitu SP 1 (Surat Putusan Kesatu) dengan hanya diperingatkan dan dilakukan pencatatan pelanggaran di buku khusus tersebut, untuk pelanggaran yang dilakukan kedua kalinya masih sama yaitu atasan (penilai) memberikan SP 2 (Surat Putusan Kedua) berupa peringatan dan membuat pencatatan pelanggaran dibuku khusus tersebut dan adapun karyawan yang melanggar harus membuat surat pernyataan tertulis. Namun jika terjadi untuk pelanggaran yang ketiga kalinya maka pemilik perusahaan yang turun tangan memutuskan karyawan tersebut diskors atau diberhentikan SP 3 (Surat Putusan Ketiga). d) Memberikan pemberitahuan/ mengkomunikasikan kebijakan yang baru sesuai dengan standar kebijakan peraturan CV.NISA MOTOR, dari pihak atasan (penilai) baru kepada bawahannya/ karyawan. misalnya penilaian dari kedisiplinan masuk kerja perusahaan yang terdahulu pukul 08.00 WIB dan yang mengalami keterlambatan tidak mendapatkan sanksi, namun karena adanya atasan (penilai) baru maka barang siapa karyawan yang mengalami keterlambatan, maka akan mendapatkan sanksi SP (Surat Putusan)1. Penulis dapat menyimpulkan bahwa penilaian kinerja karyawan pada CV.NISA MOTOR cukup baik meskipun dalam praktiknya mungkin terdapat berbagai permasalahan berkaitan dengan karyawan dan atasan (penilai) itu sendiri, akan tetapi permasalan tersebut dapat diatasi dengan baik oleh perusahaan. 40 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan data yang diperoleh dari perusahaan, ada beberapa saran yang diajukan penulis dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di dalam perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Sebaiknya perusahaan sudah menggunakan mesin absensi sebagai alat kehadiran yang tepat, agar kehadiran dapat dilihat sesuai waktu karyawan melakukan absen, dan tidak ada lagi kesalahan penilaian mengenai kehadiran. 2. Diadakannya pelatihan kedisiplinan untuk penilai mengenai penilaian kinerja karyawan yang efektif dan efisien agar dapat mengevaluasi hasil penilaiannya lebih baik lagi. 3. Sebaiknya metode yang digunakan dalam penilaian kinerja karyawan di perusahaan menggunakan/ mengkombinasikan beberapa metode seperti rating scale dan critical incident. 4. Sebaiknya atasan lebih banyak memotivasi karyawannya misalnya berupa pujian atau reward (bonus) sehingga para karyawan dapat lebih semangat dan termotivasi didalam bekerja. 41