38 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian di CV.NISA MOTOR pada bab-bab
sebelumnya, maka dalam bab ini penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan penilaian kinerja karyawan di CV.NISA MOTOR yaitu
dilakukan oleh atasan langsung (Penilai I),dan (Penilai II) dimana setiap
atasan tersebut diharuskan untuk menilai dan mengevaluasi hasil dari
penilaian kinerja karyawannya dengan tujuan untuk memaksimalkan potensi
kerja karyawan agar dapat melakukan pekerjaan secara efektif dan efesien.
2. Masalah penilaian kinerja yang terjadi di CV.NISA MOTOR adalah:
a) Kurangnya objektivitas terhadap karyawan
Contohnya ketidakadilan dalam menilai karyawan dikarenakan atasan
(penilai) merupakan sahabat karyawan tersebut maka membuat hasil
penilaian lebih besar dibandingkan karyawan lain padahal dari cara
bekerja karyawan tersebut kurang baik.
b) Ketidakpuasan dalam penilaian kinerja
Terjadi ketidakpuasan pada saat penilaian kinerja dilakukan,dikarenakan
Penilaian biasanya dilihat dari kinerja karyawan pada waktu/bulan
tersebut, sehingga mengakibatkan kinerja karyawan yang terdahulu
biasanya tidak diingat oleh penilai. Contohnya dalam hal disiplin kerja,
adakalanya karyawan melakukan pelanggaran keterlambatan dikarenakan
sesuatu hal,tetapi ini disikapi dengan penilaian yang kurang bijak dari
penilai 1 sehingga penilai 1 selalu melihat dari satu faktor penilaian saja.
Metode yang digunakan dalam penilaian kinerja ini menggunakan critical
incident.Tetapi kurang tepat dikarenakan peneguran itu dilakukan didepan
karyawan yang lain.
38
c) Tidak adanya sanksi bagi yang melakukan pelanggaran
Selalu terjadi kesalahan yang berulang-ulang dikarenakan tidak ada sanksi
atau efek jera yang diberikan dari pihak perusahaan kepada karyawan
yang
melakukan
kesalahan
atau
pelanggaran,sehingga
karyawan
melakukan secara terus-menerus kesalahan tersebut.
d) Adanya kebijakan baru tanpa pemberitahuan
Tidak adanya sosialisasi untuk memberikan pemberitahuan kebijakan
yang baru sesuai dengan standar kebijakan peraturan CV.NISA MOTOR
dari pihak (penilai) kepada bawahannya/ karyawan.
3. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi masalah dalam sistem penilaian
prestasi kinerja karyawan:
a)
Meningkatkan prosedur penilaian lebih profesional dan mengadakan
sanksi bagi penilai jika terjadi ketidak adilan dalam penilaian kinerja
karyawan yang dikarenakan adanya hubungan sahabat atau saudara, agar
terjadi keadilan di dalam melakukan penilaian terhadap karyawan CV.
NISA MOTOR dengan melakukan penilaian sesuai dengan peraturan
yang ada agar menghasilkan penilaian yang bersifat objektif. Dengan
meningkatkan
prosedur
tersebut
diharapkan
tidak
terjadi
lagi
pengulangan ketidakadilan di dalam melakukan penilaian terhadap
karyawan CV.NISA MOTOR dan juga penilaian tersebut diharapakan
dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan perusahaan.
b) Atasan melakukan penilaian secara professional dari semua kejadian
mengenai tingkah laku bawahannya atau karyawan sehari-hari ke dalam
buku catatan khusus yang dibuat bobot dari setiap kategori penilaian
tingkah laku karyawan tersebut, sehingga dengan melihat buku catatan
khusus tersebut atasan (penilai) dapat mengingat kembali semua kejadian
yang telah dilakukan oleh karyawannya tersebut. Dengan adanya
pencatatan menggunakan bobot dari setiap kategori penilaian tersebut,
maka hal itu dapat memudahkan karyawan yang dinilai maupun atasan
(penilai) di dalam melakukan kegiatan penilaian.
39
c)
Jika memang terbukti bersalah atau terjadi pelanggaran contohnya displin
kerja maka pihak atasan (penilai) memberikan SP (Surat Putusan) kepada
karyawan yang melanggar tersebut. Apabila pelanggaran tersebut
dilakukan pertama kali, maka SP (Surat Putusan) masih ringan yaitu SP 1
(Surat Putusan Kesatu) dengan hanya diperingatkan dan dilakukan
pencatatan pelanggaran di buku khusus tersebut, untuk pelanggaran yang
dilakukan kedua kalinya masih sama yaitu atasan (penilai) memberikan
SP 2 (Surat Putusan Kedua) berupa peringatan dan membuat pencatatan
pelanggaran dibuku khusus tersebut dan adapun karyawan yang
melanggar harus membuat surat pernyataan tertulis. Namun jika terjadi
untuk pelanggaran yang ketiga kalinya maka pemilik perusahaan yang
turun tangan memutuskan karyawan tersebut diskors atau diberhentikan
SP 3 (Surat Putusan Ketiga).
d) Memberikan pemberitahuan/ mengkomunikasikan kebijakan yang baru
sesuai dengan standar kebijakan peraturan CV.NISA MOTOR, dari pihak
atasan (penilai) baru kepada bawahannya/ karyawan. misalnya penilaian
dari kedisiplinan masuk kerja perusahaan yang terdahulu pukul 08.00
WIB dan yang mengalami keterlambatan tidak mendapatkan sanksi,
namun karena adanya atasan (penilai) baru maka barang siapa karyawan
yang mengalami keterlambatan, maka akan mendapatkan sanksi SP
(Surat Putusan)1.
Penulis dapat menyimpulkan bahwa penilaian kinerja karyawan pada
CV.NISA MOTOR cukup baik meskipun dalam praktiknya mungkin terdapat
berbagai permasalahan berkaitan dengan karyawan dan atasan (penilai) itu sendiri,
akan tetapi permasalan tersebut dapat diatasi dengan baik oleh perusahaan.
40
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan data yang diperoleh dari perusahaan, ada
beberapa saran yang diajukan penulis dalam menyelesaikan masalah-masalah
yang terjadi di dalam perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya perusahaan sudah menggunakan mesin absensi sebagai alat
kehadiran yang tepat, agar kehadiran dapat dilihat sesuai waktu karyawan
melakukan absen, dan tidak ada lagi kesalahan penilaian mengenai kehadiran.
2. Diadakannya pelatihan kedisiplinan untuk penilai mengenai penilaian kinerja
karyawan yang efektif dan efisien agar dapat mengevaluasi hasil penilaiannya
lebih baik lagi.
3. Sebaiknya metode yang digunakan dalam penilaian kinerja karyawan di
perusahaan menggunakan/ mengkombinasikan beberapa metode seperti rating
scale dan critical incident.
4. Sebaiknya atasan lebih banyak memotivasi karyawannya misalnya berupa
pujian atau reward (bonus) sehingga para karyawan dapat lebih semangat dan
termotivasi didalam bekerja.
41
Download