rpkps fso i 2012 - Universitas Brawijaya

advertisement
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN SEMESTER
MATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM ORGAN I
PROGRAM STUDI FARMASI FKUB
DISUSUN OLEH:
TIM PENYUSUN FARMASI KLINIK
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2012
RPKPS
KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM ORGAN I
A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1.
Nama mata kuliah
: Farmakoterapi sistem organ I (sistem
optalmologi, THT, urologi, sistem respiratori)
kardiovaskular,
2.
Kode mata kuliah
: DEF 4227
3.
SKS
: 2
4.
Sifat
: Wajib
5.
Prasyarat
: Pernah mengikuti Farmakologi-farmakodinamik (DEF 4118)
Pernah mengikuti Fisiologi-Patofisiologi (DEF 4216)
Pernah mengikuti Patologi Klinik (4121)
6.
Semester
: 4
7.
Perkiraan peserta
: 58 mahasiswa
8.
Deskripsi singkat
: Mata kuliah farmakoterapi sistem organ I mempelajari mengenai
farmakoterapi pada penyakit sistem kardiovaskular, sistem
optalmologi, sistem THT, sistem urologi, dan sistem respiratori.
Sistem kardiovaskular meliputi:

Hiperlipidemia

Hipertensi

Shock

Stroke

Gagal jantung

Angina & Infark miokard
Sistem optalmologi dan THT meliputi:


Glaucoma
Otitis media
Sistem urologi meliputi:

Benign Prostate Hyperplasia (BPH) & inkontinensia urin

Disfungsi erektil
Sistem respiratori meliputi:

Batuk & rhinitis alergi

Asma akut

Asma kronis

PPOK (Penyakit Pernafasan Obstruktif Kronis)
TUJUAN:
Mahasiswa memahami dan menguasai penatalaksanaan (terapi) penyakit dan materi
konseling untuk pasien pada berbagai penyakit sistem kardiovaskular, optalmologi,
THT, urologi, dan respiratori serta pemantauan terhadap hal-hal yang dapat
mempengaruhi keberhasilan terapi. Mata kuliah ini merupakan salah satu ilmu utama
yang nantinya akan diaplikasikan dalam memberikan pelayanan kefarmasian,
diharapkan mahasiswa mampu mengintegrasikan berbagai ilmu terkait seperti
farmakologi, farmakokinetik, toksikologi, dll. Dengan prinsip evidence-based
medicines maka tenaga kesehatan terutama farmasi harus selalu mengikuti fakta
terbaru mengenai obat. Oleh karena itu tujuan pembelajaran juga untuk memotivasi
mahasiswa untuk terus belajar secara mandiri dan terus mengikuti perkembangan
dunia kesehatan secara berkesinambungan (life-long learning), khususnya bidang
kefarmasian & obat-obatan yang berkembang sangat cepat, sehingga mahasiswa dapat
menerapkan profesionalitas dalam pelayanan klinis dan komunitas.
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS:

Mengidentifikasi etiologi, klasifikasi, tanda & gejala, data laboratorium,
menentukan terapi terpilih, monitoring efek samping, pemantauan keberhasilan
terapi serta konseling terhadap pasien yang menderita hiperlipidemia

Mengidentifikasi etiologi, klasifikasi, tanda & gejala, data laboratorium,
menentukan terapi terpilih, monitoring efek samping, pemantauan keberhasilan
terapi serta konseling terhadap pasien yang menderita hipertensi

Mengidentifikasi etiologi, klasifikasi, tanda & gejala, data laboratorium,
menentukan terapi terpilih, monitoring efek samping, pemantauan keberhasilan
terapi serta konseling terhadap pasien yang menderita shock

Mengidentifikasi etiologi, klasifikasi, tanda & gejala, data laboratorium,
menentukan terapi terpilih, monitoring efek samping, pemantauan keberhasilan
terapi serta konseling terhadap pasien yang menderita stroke

Mengidentifikasi etiologi, klasifikasi, tanda & gejala, data laboratorium,
menentukan terapi terpilih, monitoring efek samping, pemantauan keberhasilan
terapi serta konseling terhadap pasien yang menderita gagal jantung

Mengidentifikasi etiologi, klasifikasi, tanda & gejala, data laboratorium,
menentukan terapi terpilih, monitoring efek samping, pemantauan keberhasilan
terapi serta konseling terhadap pasien yang menderita angina & infark miokard

Mengidentifikasi etiologi, klasifikasi, tanda & gejala, data laboratorium,
menentukan terapi terpilih, monitoring efek samping, pemantauan keberhasilan
terapi serta konseling terhadap pasien yang menderita glaucoma

Mengidentifikasi etiologi, klasifikasi, tanda & gejala, data laboratorium,
menentukan terapi terpilih, monitoring efek samping, pemantauan keberhasilan
terapi serta konseling terhadap pasien yang menderita otitis media

Mengidentifikasi etiologi, klasifikasi, tanda & gejala, data laboratorium,
menentukan terapi terpilih, monitoring efek samping, pemantauan keberhasilan
terapi serta konseling terhadap pasien yang menderita BPH & inkontinensia urin

Mengidentifikasi etiologi, klasifikasi, tanda & gejala, data laboratorium,
menentukan terapi terpilih, monitoring efek samping, pemantauan keberhasilan
terapi serta konseling terhadap pasien yang menderita disfungsi erektil

Mengidentifikasi etiologi, klasifikasi, tanda & gejala, data laboratorium,
menentukan terapi terpilih, monitoring efek samping, pemantauan keberhasilan
terapi serta konseling terhadap pasien yang menderita batuk & rhinitis alergi

Mengidentifikasi etiologi, klasifikasi, tanda & gejala, data laboratorium,
menentukan terapi terpilih, monitoring efek samping, pemantauan keberhasilan
terapi serta konseling terhadap pasien yang menderita asma akut

Mengidentifikasi etiologi, klasifikasi, tanda & gejala, data laboratorium,
menentukan terapi terpilih, monitoring efek samping, pemantauan keberhasilan
terapi serta konseling terhadap pasien yang menderita asma kronis

Mengidentifikasi etiologi, klasifikasi, tanda & gejala, data laboratorium,
menentukan terapi terpilih, monitoring efek samping, pemantauan keberhasilan
terapi
serta
konseling terhadap
pasien
yang menderita
PPOK
B. PROSES PEMBELAJARAN
RENCANA KEGIATAN PERKULIAHAN MINGGUAN:
Minggu
ke
Topik
(pokok
bahasan)
Substansi materi
1.
 Pengant
ar

Jenis-jenis
lipid
 Hiperlipi
demia

Jenis-jenis
farmakologi
nonfarmakologi
hiperlipidemia

parameter
terapi
dan
Mekanisme kerja dan
efeknya terhadap kadar
lipid darah

Jenis-jenis penyakit yang
mungkin disebabkan oleh
kondisi hiperlipidemia

Target gol LDL, HDL,
trigliserida,
kolesterol
total,
dan
non-HDL
berdasarkan
faktor
resiko individu
Kompetensi
Metode
Bobot
Dosen
Pengampu
fasilitas

 Pemberian tugas
individu
9%
Efta
Triastuti,M.Farm.
Klin.,Apt
LCD viewer,
laptop, & WB
(white board)
9%
Efta
Triastuti,M.F
LCD viewer,
laptop, & WB
Identifikasi data laboratorium yang menunjukkan
terjadinya hiperlipidemia pada pasien dan
peningkatan kadar parameter lipid yang perlu
diterapi secara farmakologi

Pemilihan terapi yang sering digunakan pada kondisi
hiperlipidemia terutama tentang golongan fibrat
dan statin

Pemilihan obat yang rasional sesuai dengan data
lipid pasien

Identifikasi penyakit yang mungkin
disebabkan oleh kondisi hiperlipidemia

Rekomendasi strategi terapi termasuk perubahan
gaya hidup, terapi farmakologi, konseling ke pasien,
dan parameter yang perlu dimonitor

Penetapan target gol LDL, HDL, trigliserida,
kolesterol total, dan non-HDL berdasarkan faktor
resiko individu

Konseling terhadap pasien mengenai regimen terapi
hiperlipidemia dan efek samping yang mungkin
terjadi
dapat
 Diskusi
kelas
dengan menunjuk
siswa
untuk
menerangkan ke
depan kelas dan
menunjuk siswa
lain
untuk
menanggapi dan
menjelaskan
pendapatnya
 C1, C2, C3, C4
2.
 Hiperte
nsi

Klasifikasi tekanan darah

Definisi
hipertensi

Identifikasi klasifikasi tekanan darah berdasarkan
guidelines JNC 7
 Pemberian tugas
individu




3.

Shoc
k
urgency & emergency
 Membedakan antara hipertensi urgency & emergency
Korelasi antara tekanan
darah dengan resiko
morbiditas
dan
mortalitas kardiovaskular

Penetapan korelasi antara tekanan darah dengan
resiko morbiditas dan mortalitas kardiovaskular

Identifikasi terapi yang dapat memperburuk kondisi
hipertensi seperti obat-obatan yang dapat
meningkatkan tekanan darah

Identifikasi komplikasi yang dapat terjadi pada
kondisi hipertensi tidak terkontrol jangka panjang
baik
kerusakan
organ
ataupun
penyakit
kardiovaskular lain

Pemilihan terapi farmakologi dan nonfarmakologi
hipertensi serta target pencapaian terapi secara
individual berdasarkan karakteristik dan penyakit
komorbid pasien

Identifikasi target pencapaian terapi pada krisis
hipertensi

Konseling terhadap pasien mengenai regimen terapi
hipertensi dan efek samping yang mungkin terjadi
Jenis-jenis terapi yang
dapat
memperburuk
kondisi hipertensi
Komplikasi yang dapat
terjadi pada kondisi
hipertensi
tidak
terkontrol
jangka
panjang baik kerusakan
organ ataupun penyakit
kardiovaskular lain
Jenis-jenis
terapi
farmakologi
dan
nonfarmakologi
hipertensi serta target
pencapaian terapi secara
individual berdasarkan
karakteristik
dan
penyakit
komorbid
pasien

Terapi hipertensi krisis

Definisi, klasifikasi &
manifestasi klinik dari
shock

Terapi farmakologi dan
resusitasi cairan pada
kondisi shock

Parameter
diperlukan
yang
untuk
 Diskusi
kelas
dengan menunjuk
siswa
untuk
menerangkan ke
depan kelas dan
menunjuk siswa
lain
untuk
menanggapi dan
menjelaskan
pendapatnya
arm.Klin.,Apt
(white board)
Rudy
Salam,S.Farm
.,Apt.
 C1, C2, C3, C4
 Identifikasi definisi, klasifikasi, dan manifestasi klinik
dari shock
 Pemberian tugas
individu
 Pemilihan, perbedaan, dan pembandingan terapi
farmakologi dan resusitasi cairan pada kondisi shock
terutama pada shock hypovolemic
 Diskusi
kelas
dengan menunjuk
siswa
untuk
menerangkan ke
depan kelas dan
menunjuk siswa
lain
untuk
 Identifikasi parameter yang diperlukan untuk
monitoring kondisi & progresivitas shock hypovolemic
6%
Efta
Triastuti,M.F
arm.Klin.,Apt
Nabila
Albathaty,S.F
arm.,Apt
LCD viewer,
laptop, & WB
(white board)
monitoring kondisi shock
hypovolemic
pasca
terapi
 Konseling terhadap pasien setelah kondisi shock
hypovolemic dapat diatasi
menanggapi dan
menjelaskan
pendapatnya
 C1, C2, C3, C4
4

Strok
e

Klasifikasi, etiologi &
manifestasi klinik dari
stroke
 Identifikasi klasifikasi, etiologi, dan manifestasi klinik
dari Stroke terutama stroke ischemic dan stroke
perdarahan

Terapi farmakologi dan
nonfarmakologi
serta
efeknya pada kondisi
stroke
 Pemilihan terapi farmakologi dan nonfarmakologi
terutama pada stroke ischemic dan stroke perdarahan

Peranan trombolitik

Managemen terapi post
stroke terkait dengan
penyakit yang mendasari
kondisi stroke
 Identifikasi peranan trombolitik pada stroke iskemik
akut
 Penetapan managemen terapi post stroke terkait
dengan penyakit yang mendasari kondisi stroke
terutama terapi hiperlipidemia, hipertensi, dan
penggunaan antiplatelet
 Pemberian tugas
individu
6%
Efta
Triastuti,M.Farm.
Klin.,Apt
LCD viewer,
laptop, & WB
(white board)
5%
Dra. Diana
Lyrawati,Msi.
,Apt.,PhD
LCD viewer,
laptop, & WB
(white board)
 Diskusi
kelas
dengan menunjuk
siswa
untuk
menerangkan ke
depan kelas dan
menunjuk siswa
lain
untuk
menanggapi dan
menjelaskan
pendapatnya
 Konseling terhadap pasien post stroke mengenai
perbaikan life style dan regimen terapi dan
pemantauan efek samping yang mungkin terjadi
 C1, C2, C3, C4
5

Gagal
jantu
ng

Klasifikasi, etiologi dan
manifestasi klinik gagal
jantung

Terapi farmakologi dan
nonfarmakologi
serta
efeknya pada kondisi
gagal jantung

Monitoring data klinis
dan laboratorium pada
kondisi gagal jantung

Terapi beta bloker pada
 Perbedaan gagal jantung sistolik dan diastolik
 Pemilihan terapi farmakologi dan nonfarmakologi
pada gagal jantung
 Identifikasi kondisi klinis dan laboratoris pada gagal
jantung
 Kelebihan dan kelemahan serta pemilihan terapi beta
bloker pada gagal jantung
 Konseling terhadap pasien gagal jantung mengenai
perbaikan life style, regimen terapi, pemantauan
terhadap efek samping yang mungkin terjadi
 Pemberian tugas
individu
 Diskusi
kelas
dengan menunjuk
siswa
untuk
menerangkan ke
depan kelas dan
menunjuk siswa
lain
untuk
menanggapi dan
menjelaskan
pendapatnya
 C1, C2, C3, C4
gagal jantung
6
Angina
dan Infark
miokard

Etiologi & patofisiologi
penyakit jantung iskemia
 Mahasiswa mampu memahami etiologi
patofisiologi penyakit jantung iskemia
dan
 Pemberian tugas
individu

Macam-macam penyakit
jantung
iskemia,
termasuk angina & infark
miokard
 Mahasiswa mampu menjelaskan macam-macam
penyakit jantung iskemia, termasuk angina dan infark
miokard

Terapi untuk angina dan
infark
miokard
berdasarkan jenisnya
 Diskusi
kelas
dengan menunjuk
siswa
untuk
menerangkan ke
depan kelas dan
menunjuk siswa
lain
untuk
menanggapi dan
menjelaskan
pendapatnya


7

Glauc
oma
Monitoring untuk efek
samping
obat
dan
keberhasilan
terapi
angina & infark miokard
Materi edukasi pasien
terkait regimen obat,
interaksi
obat,
kemungkinan ESO &
perbaikan pola hidup
 Mahasiswa mampu membuat perencanaan terapi
angina & infark miokard sesuai dengan jenisnya
 Mahasiswa
mampu
membuat
perencanaan
monitoring ESO dan keberhasilan terapi untuk angina
& infark miokard
Valentina Yurina,
M.Si., S.Si
LCD viewer,
laptop, & WB
(white board)
Rudy
Salam,S.Farm
.,Apt.
 Mahasiswa mampu memberikan edukasi terhadap
pasien angina dan infark miokard terkait regimen
obat, interaksi obat, kemungkinan ESO & perbaikan
pola hidup
 C1, C2, C3, C4

Etiologi glaucoma

 Mahasiswa mampu mengidentifikasi faktor resiko
glaucoma
 Pemberian tugas
individu
Patofisiologi terjadinya
glaucoma serta proses
terjadinya komplikasi
 Merekomendasikan terapi farmakologi yang rasional
untuk glaucoma

Algoritma
glaucoma

 Membuat rencana monitoring yang diperlukan untuk
memonitor terjadinya komplikasi dan efek samping
obat
Materi edukasi pasien
terkait regimen, interaksi
obat, dan ESO
 Diskusi
kelas
dengan menunjuk
siswa
untuk
menerangkan ke
depan kelas dan
menunjuk siswa
lain
untuk
menanggapi dan
menjelaskan
pendapatnya
terapi
5%
 Memberikan edukasi kepada pasien terkait dengan
regimen terapi, interaksi obat dan efek samping yang
mungkin terjadi
 C1, C2, C3, C4
5%
Efta
Triastuti,M.Farm.
Klin.,Apt
LCD viewer,
laptop, & WB
(white board)
8

UTS

UTS
 UTS
 Essay
9

Otitis
medi
a

Etiologi, tanda & gejala
dari otitis media
 Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi, tanda &
gejala dari otitis media
 Pemberian tugas
individu

Jenis
patogen
yang
paling
sering
menyebabkan
otitis
media
 Mahasiswa mampu mengenali patogen yang paling
sering menyebabkan otitis media
 Diskusi
kelas
dengan menunjuk
siswa
untuk
menerangkan ke
depan kelas dan
menunjuk siswa
lain
untuk
menanggapi dan
menjelaskan
pendapatnya
10

Benig
n
Prost
ate
Hype
rplasi
a
(BPH)
&
inkon
tinen
sia
urin
 Mahasiswa mampu membuat perencanaan terapi
untuk otitis media

Terapi untuk otitis media
termasuk antibiotik dan
analgesik
yang
diperlukan

Regimen terapi antibiotik
untuk otitis media

Materi edukasi pasien
terkait regimen, interaksi
obat, dan ESO

Definisi,
klasifikasi,
etiologi & manifestasi
klinik BPH
 Identifikasi etiologi & manifestasi klinik BPH

Terapi farmakologi &
efeknya pada kondisi
BPH
 Pemilihan terapi farmakologi & efeknya pada kondisi
BPH

Definisi,
etiologi
&
manifestasi
klinik
inkontinensia urin

Terapi farmakologi &
efeknya pada kondisi
inkontinensia urin
 Mahasiswa mampu menjelaskan regimen terapi
antibiotik untuk otitis media
 Mahasiswa mampu memberikan edukasi pasien
terkait dengan regimen, inetraksi obat, dan ESO
Kertas ujian
5%
Efta
Triastuti,M.F
arm.Klin.,Apt
LCD viewer,
laptop, & WB
(white board)
Rudy
Salam,S.Farm.,Ap
t
 C1, C2, C3, C4
 Perbedaan BPH obstruktif dan iritatif
 Identifikasi parameter yang perlu dimonitor pada
kondisi BPH
 Identifikasi etiologi & manifestasi klinik inkontinensia
urin
 Pemilihan terapi farmakologi & efeknya pada kondisi
inkontinensia urin
 Identifikasi parameter yang perlu dimonitor pada
kondisi inkontinensia urin
 Pemberian tugas
individu
 Diskusi
kelas
dengan menunjuk
siswa
untuk
menerangkan ke
depan kelas dan
menunjuk siswa
lain
untuk
menanggapi dan
menjelaskan
pendapatnya
5%
Valentina Yurina,
M.Si., S.Si
Nabila
Albathaty,S.F
arm.,Apt
LCD viewer,
laptop, & WB
(white board)
 Konseling regimen terapi dan efek samping yang
mungkin terjadi pada BPH dan inkontinensia urin
 C1, C2, C3, C4
11

Disfu
ngsi
erekt
il


Definisi, etiologi, faktor
resiko
yang
mempengaruhi
perkembangan disfungsi
erektil disfungsi erektil
Terapi farmakologi &
efeknya pada kondisi
disfungsi erektil
 Identifikasi definisi, etiologi, faktor resiko yang
mempengaruhi perkembangan disfungsi erektil
disfungsi erektil
 Pemilihan terapi farmakologi & efeknya pada kondisi
disfungsi erektil
 Konseling regimen terapi dan efek samping yang
mungkin terjadi pada disfungsi erektil
 C1, C2, C3, C4
 Pemberian tugas
individu
 Diskusi
kelas
dengan menunjuk
siswa
untuk
menerangkan ke
depan kelas dan
menunjuk siswa
lain
untuk
menanggapi dan
menjelaskan
pendapatnya
5%
Efta
Triastuti,M.Farm.
Klin.,Apt
LCD viewer,
laptop, & WB
(white board)
12

Batu
k dan
Rhini
tis
alergi

Klasifikasi rhinitis alergi
 Klasifikasi rhinitis alergi berdasarkan tanda dan gejala

Terapi farmakologi untuk
rhinitis alergi
 Identifikasi jenis, efikasi, dan keamanan terapi
farmakologi untuk rhinitis alergi

Konseling pasien rhinitis
alergi
 Penentuan regimen dan manajemen terapi rhinitis
alergi berdasarkan berat ringan penyakit

Klasifikasi batuk

 Monitoring efek samping dan keberhasilan terapi
rhinitis alergi
Terapi farmakologi untuk
batuk

Konseling pasien batuk
 Konseling pasien cara penggunaan terapi farmakologi
serta cara membatasi dan menghindari antigen
spesifik untuk rhinitis alergi
 Batasan tingkat rhinitis alergi yang harus dirujuk
untuk diperiksakan ke dokter
 Klasifikasi batuk berdasarkan tanda dan gejala
 Identifikasi jenis, efikasi, dan keamanan terapi
farmakologi untuk batuk
 Penentuan regimen dan manajemen terapi batuk
berdasarkan berat ringan penyakit
 Monitoring efek samping dan keberhasilan terapi
 Konseling pasien cara penggunaan terapi farmakologi
untuk batuk
 Batasan tingkat batuk yang harus dirujuk untuk
diperiksakan ke dokter
 C1, C2, C3, C4
 Pemberian tugas
individu
 Diskusi
kelas
dengan menunjuk
siswa
untuk
menerangkan ke
depan kelas dan
menunjuk siswa
lain
untuk
menanggapi dan
menjelaskan
pendapatnya
9%
Efta
Triastuti,M.F
arm.Klin.,Apt
Rudy
Salam,S.Farm
.,Apt.
LCD viewer,
laptop, & WB
(white board)
13

Asma
akut

Tanda & gejala asma
akut
 Identifikasi tanda dan gejala serta data laboratorium
untuk melihat eksaserbasi asma akut
 Pemberian tugas
individu

Terapi farmakologi asma
akut
 Penentuan regimen dan manajemen terapi asma akut

Regimen
terapi
farmakologi asma akut

Konseling pasien asma
akut yang akan keluar RS
 Diskusi
kelas
dengan menunjuk
siswa
untuk
menerangkan ke
depan kelas dan
menunjuk siswa
lain
untuk
menanggapi dan
menjelaskan
pendapatnya
 Identifikasi dosis yang sesuai berdasarkan usia pasien,
kemampuan meminum obat atau kepatuhan pasien
dalam meminum obat
 Konseling pasien yang akan keluar rumah sakit
tentang regimen terapi yang dibawa pulang dan
tanda-tanda terjadinya efek samping obat atau
kambuhnya asma akut yang mungkin terjadi.
9%
Dra.
Diana
Lyrawati,Msi.
,Apt.,PhD
LCD viewer,
laptop, & WB
(white board)
9%
Dra.
Diana
Lyrawati,Msi.
,Apt.,PhD
LCD viewer,
laptop, & WB
(white board)
9%
Valentina
Yurina,M.Si.,
S.Si
LCD viewer,
laptop, & WB
(white board)
 C1, C2, C3, C4
14

Asma
kroni
s

Tanda & gejala asma
kronis
yang
tidak
terkontrol

Etiologi/penyebab
terjadinya asma kronis
yang tidak terkontrol


15

PPOK
Regimen
terapi
farmakologi asma kronis
yang tidak terkontrol
Konseling pasien dengan
asma kronis yang tidak
terkontrol
 Identifikasi tanda & gejala asma kronis yang tidak
terkontrol
 Pemberian tugas
individu
 Identifikasi penyebab yang potensial timbulnya asma
kronis yang tidak terkontrol
 Diskusi
kelas
dengan menunjuk
siswa
untuk
menerangkan ke
depan kelas dan
menunjuk siswa
lain
untuk
menanggapi dan
menjelaskan
pendapatnya
 Pemilihan terapi farmakologi, penentuan rute
pemberian,
pemantauan
parameter
untuk
mengetahui keberhasilan terapi
 Konseling pasien yang mengalami asma tidak
terkontrol mengenai regimen terapi serta tandatanda terjadinya efek samping obat atau kambuhnya
asma kronis yang tidak terkontrol
 C1, C2, C3, C4

Etiologi, tanda & gejala
PPOK
 Etiologi PPOK yang meliputi faktor resiko yang dapat
diubah dan yang tidak dapat diubah
 Pemberian tugas
individu

Terapi farmakologi PPOK
 Identifikasi tanda & gejala PPOK

Obat-obat
yang
dikontraindikasikan pada
 Pemilihan regimen terapi (jenis, rute pemberian, &
dosis) PPOK yang sesuai berdasarkan berat ringannya
 Diskusi
kelas
dengan menunjuk
siswa
untuk
menerangkan ke
depan kelas dan
Nabila
Albathaty,S.F
arm.,Apt
PPOK
PPOK

Regimen
terapi
farmakologi PPOK
 Identifikasi jenis obat-obat yang dikontraindikasikan
pada PPOK

Konseling pasien dengan
PPOK
 Konseling pasien yang mengalami PPOK mengenai
regimen terapi serta tanda-tanda terjadinya efek
samping obat atau kambuhnya Konseling pasien yang
mengalami asma tidak terkontrol mengenai regimen
terapi serta tanda-tanda terjadinya efek samping obat
atau kambuhnya PPOK
menunjuk siswa
lain
untuk
menanggapi dan
menjelaskan
pendapatnya
 C1, C2, C3, C4
16

UAS

UAS
 C1, C2, C3, C4
 essay
Kertas ujian
F. PERENCANAAN MONITORING DAN UMPAN BALIK
Monitoring dan umpan balik terhadap PBM dan dosen dilakukan dengan melakukan kuesioner yang diisi oleh mahasiswa di akhir
perkuliahan satu semester. Kuliah dianggap berhasil apabila > 70% mahasiswa memperoleh nilai minimal C.
G. PENILAIAN KULIAH FARMAKOTERAPI I (2 SKS)
1. Tugas individual  20%
2. Partisipasi, komunikasi, & karakter  10%
3. UTS  35%
4. UAS  35%
H. REFERENSI
1. Wells, B., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V., 2009.
Pharmacotherapy Handbook. 7th Ed. Mc Graw Hill Companies. Inc. New
York
2. Schwinghammer, T.L. & Koehler, J.M. 2009. Pharmacotherapy Casebook:
A Patient-Focused Approach. 7th Ed. Mc Graw Hill Companies. Inc. New
York
3. Fletcher, A.J., Edwards, L.D., Fox, A.W., Stonier, P. 2002. Principles and
Practice of Pharmaceutical Medicine. John Wiley & Sons, Ltd. UK
PERATURAN PERKULIAHAN
1. Berpakaian sopan dan mengenakan sepatu
2. Tidak diperbolehkan mengenakan celana jeans/denim
3. Maksimum ketidak hadiran untuk kuliah dan tutorial jika diakumulasi adalah 3kali
pertemuan. Apabila mahasiswa tidak hadir lebih dari 3 kali perkuliahan dan tutorial maka
mahasiswa dianggap mengundurkan diri dari keikutsertaannya dalam mata kuliah
farmakoterapi dan wajib mengulang mata kuliah yang sama.
4. Maksimum keterlambatan dalam kuliah dan responsi adalah 15 menit, lebih dari waktu
tersebut maka mahasiswa tidak diperbolehkan mengikuti perkuliahan dan tutorial dan
dianggap tidak hadir.
5. Apabila mahasiswa tidak hadir, diwajibkan memberikan pernyataan izin tertulis.
6. Mahasiswa wajib mempersiapkan diri untuk mengikuti perkuliahan yang akan diuji
dengan tanya jawab yang harus dijawab oleh mahasiswa di setiap perkuliahan.
7. Mahasiswa wajib membawa buku atau laptop atau sumber referensi lain yang diperlukan
dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
8. Pada waktu tutorial mahasiswa wajib membawa buku atau laptop atau sumber referensi
lain ke dalam kelas.
Download