BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas fisik atau disebut juga aktivitas eksternal ialah suatu rangkaian gerak tubuh yang menggunakan tenaga atau energi. Jenis aktivitas fisik yang sehari-hari dilakukan antara lain berjalan, berlari, berolahraga, mengangkat, dan memindahkan benda, mengayuh sepeda, dan lain-lain (Mahardikawati & Roosita 2008). Menurut Kartasapoetra 2002 (dalam Riwu 2011), aktifitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga secara sederhana yang sangat penting bagi pemeliharaan fisik, mental dan kualitas hidup yang sehat dan bugar. Soendoro (2008) menjelaskan bahwa secara nasional hampir separuh penduduk Indonesia (48,2%) usia lebih dari 10 tahun kurang melakukan aktivitas fisik. Perempuan memiliki prevalensi kurang aktivitas fisik lebih tinggi (54,5%) dibanding laki-laki (41,4%). Prevalensi kurang aktivitas fisik penduduk perkotaan (57,6%) lebih tinggi dibandingkan dengan pedesaan (42,4%). Pekerjaan sebagai karyawan bank merupakan pekerjaan yang mengandalkan keahlian atau tidak banyak mengandalkan kekuatan fisik. Pekerjaan yang mengandalkan fisik memerlukan kerja atau aktivitas fisik yang lebih berat dibanding pekerjaan yang mengandalkan keahlian. Semakin berat aktivitas yang dilakukan, semakin banyak energi yang diperlukan untuk melakukan aktivitas tersebut. Sehingga pekerjaan yang mengandalkan kekuatan fisik akan membutuhkan energi yang lebih besar dibanding 1 pekerjaan yang tidak mengandalkan kekuatan fisik (Wardani & Roosita 2008). Menurut WHO 2010 (dalam Rizky 2011), kurangnya aktivitas fisik pada pekerja merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kronis. Beberapa penelitian juga menunjukan bahwa laki-laki dan perempuan yang memiliki aktivitas fisik kurang mempunyai risiko obesitas (Sudikno, Herdayati, & Besral 2010). Air merupakan materi yang sangat penting dalam kehidupan, baik tanaman, hewan maupun manusia. Kehidupan manusia tentu tidak terlepas dari kebutuhan akan air bersih terutama air minum (Radji, Oktavia, & Suryadi 2008). Menurut Proboprastowo & Dwiriyani 2004 (dalam Riwu 2011), kebutuhan air sangat bervariasi antar individu. Besarnya kebutuhan dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, suhu dan kelembaban lingkungan serta aktivitas fisik. Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup, menunjang pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisik. Energi diperoleh dari karbohidrat, lemak, dan protein yang ada di dalam bahan makanan. Kandungan karbohidrat, lemak, dan protein suatu bahan makanan menentukan nilai energinya (Almatsier 2004). Menurut Budiyanto 2002 (dalam Aziiza 2008), energi dalam tubuh manusia dapat timbul karena adanya pembakaran karbohidrat, protein, dan lemak sehingga manusia membutuhkan zat-zat makanan yang cukup untuk memenuhi kecukupan energinya. Manusia yang kekurangan makan akan lemah, baik daya kegiatan, pekerjaan fisik, maupun daya pemikirannya karena kekurangan zat-zat makanan yang dapat menghasilkan energi dalam tubuh. 2 Setiap kegiatan fisik menentukan energi yang berbeda menurut lamanya intensitas dan sifat kerja otot. Oleh karena itu, angka kebutuhan energi setiap individu disesuaikan dengan aktivitas fisik. Angka metabolisme basal (AMB) atau basal metabolic rate (BMR) adalah kebutuhan minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses tubuh yang vital. AMB dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan (Mahardikawati & Roosita 2008). Menurut Depkes 2002 (dalam Aziizah 2008), protein merupakan zat gizi penghasil energi yang tidak berperan sebagai sumber energi tetapi berfungsi untuk mengganti jaringan dan sel tubuh yang rusak. Menurut Winarno 1997 (dalam Aziizah 2008), protein dapat digunakan sebagai bahan bakar apabila keperluan energi tubuh tidak terpenuhi oleh karohidrat dan lemak. Oleh karena itu protein juga dibutuhkan untuk melakukan aktivitas fisik. Banyak penelitian yang telah menganalisa hubungan aktivitas fisik dengan asupan cairan, asupan energi dan zat gizi pada anak sekolah ataupun remaja, namun belum banyak yang menganalisa hubungan tersebut pada karyawan bank. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk menganalisa hubungan antara aktivitas fisik dan asupan cairan, asupan energi dan protein pada karyawan BCA KCU Suryopranoto Jakarta. B. Identifikasi Masalah Menurut WHO 2008 (dalam Riwu 2011), aktivitas fisik adalah sesuatu yang menggunakan tenaga energi untuk berbagai kegiatan seperti 3 berjalan, berlari, dan senam (olahraga). Setiap kegiatan fisik memerlukan kalori yang berbeda menurut lamanya intensitas kerja, otot, dan faktor lain yang membutuhkan kalori dalam melakukan aktifitas. Menurut Hardinsyah & Martianto 1992 (dalam Aziiza 2008), konsumsi pangan dan konsumsi air yang mencukupi sangat dibutuhkan oleh tubuh agar tubuh dapat melakukan kegiatan, pemeliharaan tubuh, dan aktivitas. Aktivitas yang tinggi dapat meningkatkan kebutuhan terhadap energi tubuh. Atas pemikiran sebagaimana telah dijelaskan diatas oleh karena itu penulis mengambil judul: Hubungan Aktivitas Fisik dan Asupan Cairan, Asupan Energi dan Protein pada Karyawan BCA KCU Suryopranoto Jakarta. C. Pembatasan Masalah Karena keterbatasan waktu, dana, pengetahuan dan alat yang digunakan maka penelitian ini, hanya untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan asupan cairan yang berasal dari minuman serta hubungannya dengan asupan energi protein pada karyawan BCA KCU Suryopranoto Jakarta. D. Perumusan masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembahasan masalah yang telah diuraikan diatas maka masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara aktivitas fisik dan asupan cairan, asupan energi dan protein pada karyawan BCA KCU Suryopranoto Jakarta. 4 E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan aktivitas fisik dan asupan cairan, asupan energi dan protein pada karyawan BCA KCU Suryopranoto Jakarta. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi karakteristik berupa umur dan jenis kelamin di BCA KCU Suyopranoto Jakarta. b. Mengidentifikasi karakteristik aktivitas fisik di BCA KCU Suyopranoto Jakarta. c. Mengidentifikasi karakteristik asupan cairan di BCA KCU Suyopranoto Jakarta. d. Mengidentifikasi karakteristik asupan energi di BCA KCU Suyopranoto Jakarta. e. Mengidentifikasi karakteristik asupan protein di BCA KCU Suyopranoto Jakarta. f. Menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dan asupan cairan karyawan KCU Suyopranoto Jakarta. g. Menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dan asupan energi karyawan KCU Suyopranoto Jakarta. h. Menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dan asupan protein karyawan KCU Suyopranoto Jakarta. 5 F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Institusi Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pengetahuan mengenai aktivitas fisik, asupan cairan, asupan energi dan protein. 2. Bagi Pendidikan Menambah penelitian mengenai pola aktivitas fisik dengan asupan cairan, asupan energi dan protein bagi tubuh. 3. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan serta pengalaman yang didapat selama penelitian serta digunakan sebagai syarat kelulusan Sarjana Gizi pada Program Studi Ilmu gizi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul. 6