Budaya Politik - Hurricane Of Articles

advertisement
Faktor-faktor Pendukung Partisipasi Politik
Slides before 1st
Section Divider
Kesadaran Politik
Pendidikan Politik
Budaya Politik
Sosialisasi Politik
1.
2.
3.
4.
Pendidikan Politik
Kesadaran Politik
Budaya Politik
Sosialisasi Politik

Menurut Ramdlon Naning, pendidikan politik
adalah usaha untuk memasyarakatkan politik,
dalam arti mencerdaskan kehidupan politik
rakyat, meningkatkan kesadaran setiap warga
negara dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, serta meningkatkan kepekaan dan
kesadaran rakyat terhadap hak, kewajiban
dan tanggung jawabnya terhadap bangsa dan
negara
Pendidikan politik dapat diartikan sebagai
usaha yang sadar untuk mengubah proses
sosialisasi politik masyarakat sehingga
mereka memahami dan menghayati betulbetul nilai-nilai yang terkandung dalam suatu
sistem politik yang ideal yang hendak
dibangun. Hasil dari penghayatan itu akan
melahirkan sikap dan tingkah laku politik
baru yang mendukung sistem politik yang
ideal itu, dan bersamaan dengan itu lahir
pulalah kebudayaan politik baru
1.
2.
3.
Dapat memperluas pemahaman, penghayatan
dan wawasan terhadap masalah-masalah atau
isu-isu yang bersifat politis
Mampu meningkatkan kualitas diri dalam
berpolitik dan berbudaya politik sesuai dengan
pertauran perundang-undangan yang berlaku
Lebih meningkatkan kualitas kesadaran politik
rakyat menuju peran aktif dan partisipoasinya
terhadap pembangunan politik bangsa secara
keseluruhan
Agar pendidikan politik berjalan dengan baik,
maka salah satu kuncinya adalah dengan
menanamkan disiplin yang benar kepada
anak, mulai dari pemupukan disiplin pribadi
yang dinamis dan pemberian keteladanan,
sehinga diharapkan dapat menumbuhkan
disiplin sosial dan disiplin nasional yang
polsitif dan kuat
Penanaman landasan kepribadian yang sehat
sejak dini secara tidak langsung telah
meletakkan dasar bagi pendidikan politik
masyarakat dan pembentukan kader bangsa
(generasi muda/penerus), yang selanjutnya
secara mutlak diperlukan dalam
mempertahankan eksistensi dan
kelangsungan kehidupan berbangsa dan
bernegara
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Memiliki idelisme dan daya kritis
Memiliki dinamika dan kreativitas
Berani mengambil resiko
Bersifat optimis, dan memiliki semangat yang
tinggi
Memiliki sikap kemandirian dan disiplin murni
Terdidik dan terpelajar
Patriotisme dan nasionalisme yang tinggi
Jasmani kuat dan jumlahnya banyak
Mempunyai sikap ksatria
Memiliki kemampuan penguasaan iptek
Menurut Drs. M. Taopan, kesadaran politik
adalah suatu proses batin yang
menampakkan keinsafan dari setiap warga
negara akan urgensi urusan kenegaraan
dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Kesadaran politik atau keinsafan
hidup bernegara menjadi penting dalam
kehidupan kenegaraan, mengingat tugastugas negara bersifat menyeluruh dan
kompleks. Karena itu, tanpa dukungan
positif dari seluruh warga masyarakat, akan
banyak tugas-tugas negara yang
terbengkalai
Hal itu sangat tergantung pada latar belakang
pendidikannya. Kaum elit dan kelompok
menengah nampak relatif lebih baik.
Sedangkan kelompok masyarakat yang
tingkat pendidikannya rendah memerlukan
pembinaan yang intensif.
Kesadaran politik rakyat tidak hanya diukur dari
tingkat partisipasi mereka dalam pemilu (di
Indonesia sekali dalam lima tahun), melainkan
juga sejauhmana mereka aktif mengawasi
atau mengoreksi kebijakan dan perilaku
pemerintah selama lima tahun pemerintahan
itu berjalan. Inilah yang lazim disebut gerakan
ekstraparlementer.
Dalam hal kesadaran politik masyarakat, Drs.
Arbi sanit antara lain menyatakan:
”….Sekalipun sudah bangkit kesadaran
nasional dan meningkatnya kegiatan
kehidupan politik di tingkat pedesaan, namun
masyarakat tani masih belum terkait secara
aktif kepada pemerintah nasional dalam
hubungan timbal balik yang aktif dan
responsif. Hubungan yang ada baru berat
sebelah, yaitu dari atas ke bawah (top down).
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Bidang Politik :
Setiap warga negara dapat ikut serta secara langsung
ataupun tidak langsung dalam kegiatan-kegiatan a.l:
Ikut memilih dalam pemilihan umum
Menjadi anggota aktif dalam partai politik, kelompok
penekan (presure group),maupun kelompok kepentingan
tertentu
Duduk dalam lembaga politik, seperti MPR,
Presiden,DPR,Menteri dsb.
Mengadakan komunikasi (dialog) dengan wakil-wakil rakyat
Berkampanye, menghadiri kelompok diskusi dll.
Mempengaruhi para pembuat keputusan sehingga produkproduk yang dihasilkan/dikeluarkan sesuai dengan aspirasi
atau kepentingan masyarakat
Setiap warga negara dapat ikut serta secara
aktif dalam kegiatan a.l:
a.
Menciptakan sektor-sektor ekonomi
produktif baik dalam bentuk jasa,
barang,transportasi, komunikasi dsb.
b.
Melalui keahlian masing-masing
menciptakan produk-produk unggulan
yang inovatif, kreatif, dan kompetitif
c.
Kesadaran untuk membayar pajak secara
teratur demi kesejahteraan dan kemajuan
bersama
a.
b.
c.
Sebagai pelajar atau mahasiswa,
menunjukkan prestasi belajar yang tinggi
Menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan
yang melanggar hukum, seperti
melakukan tawuran, memakai narkoba,
merampok, berjudi,
berzina,memalak/memeras dsb.
profesional dalam bidang pekerjaannya,
disiplin, dan berproduktivitas tinggi untuk
menunjang keberhasilan pembangunan
nasional
a.
b.
c.
d.
Bela negara dalam arti luas, sesuai dengan
kemampuan dan profesinya masingmasing
Senantiasa memelihara ketertiban dan
keamanan wilayah atau lingkungan tempat
tinggalnya
Memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa demi tetap tegak negara RI
Menjaga stabilitas dan keamanan nasional
agar pelaksanaan pembangunan dapat
berjalan sesuai dengan rencana
Budaya politik merupakan perwujudan nilainilai politik yang dianut oleh sekelompok
masyarakat, bangsa dan negara yang diyakini
sebagai pedoman dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan politik kenegaraan.
Budaya politik adalah nilai-nilai keyakinan dan
sikap-sikap emosi tentang bagaimana
pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan
tentang apa yang harus dilakukan oleh
pemerintah
Budaya politik adalah suatu sikap orientasi
yang khas warga negara terhadap sistem
politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap
terhadap peranan warga negara yang ada di
dalam sistem itu.
Budaya politik tidak lain adalah pola tingkah
laku individu dan orientasinya terhadap
kegiatan politik yang dihayati oleh para
anggota suatu sistem politik.
1.
2.
Mengetahui sikap-sikap warga negara
terhadap sistem politik yang akan
mempengaruhi tuntutan-tuntutan,
tanggapannya, dukungannya serta
orientasinya terhadap sistem politik itu.
Dengan memahami hubungan antara
budaya politik dengan sistem politik,
maksud-maksud individu melakukan
kegiatanya dalam sistem politik atau
faktor-faktor apa yang menyebabkan
terjadinya pergeseran politik dapat
dimengerti.
1.
2.
3.
Parochial political culture (budaya politik
parokial)., tingkat partisipasi sangat
rendah, hal itu disebabkan oleh faktor
kognitif (rendahnya tingkat pendidikan)
Subject political culture (budaya politik
kaula), masyarakat yang bersangkutan
sudah relatif maju (baik sosial maupun
ekonominya), tetapi masih bersifat pasif.
Participant political culture (Budaya politik
partisipan), yaitu budaya politik yang
ditandai dengan kesadaran politik yang
sangat tinggi.
Orientasi pendidikan politik yang melahirkan
kesadaran dan partisipasi politik tentu ikut
mewarnai budaya politik yang lahir. Oleh
sebab itu, suatu saat nanti rangkaian
budaya politik yang terdapat di dalam
masyarakat sangat mungkin mengalami
perubahan dan perkembangan ke arah yang
lebih baik, menuju ke tingkat yang mapan
(budaya partisipatif) yang sesuai dengan
etika dan norma-norma di dalam
masyarakat suatu negara.
Studi tentang sosialisasi politik telah menjadi
bidang kajian yang sangat menarik akhirakhir ini. Ada dua alasan yang
melatarbelakangi sehingga sosialisasi politik
menjadi kajian tersendiri dalam politik
kenegaraan:
Sosialisasi politik dapat berfungsi untuk
memelihara agar suatu sistem berjalan
dengan baik dan positif. Dengan demikian,
sosialisasi merupakan alat agar individu sadar
dan merasa cocok dengan sistem serta kultur
(budaya) politik yang ada.
Sosialisasi politik ingin menunjukkan
relevansinya dengan sistem politik dan data
mengenai orientasi anak-anak terhadap
kultur politik orang dewasa, dan
pelaksanaannya di masa mendatang
mengenai sistem politik
Keluarga
Wadah penanaman (sosialisasi) nilai-nilai
politik yang paling efisien dan efektif
adalah keluarga. Dalam keluarga,
orangtua dan anak sering melakukan
obrolan ringan tentang segala hal
menyangkut politik, sehingga tanpa
disadari terjadi transfer pengetahuan dan
nilai-nilai politik tertentu yang diserap
oleh si anak
1.
Di sekolah, melalui pelajaran civics education
(pendidikan kewarganegaraan), siswa dan
gurunya saling bertukar informasi dan
berinteraksi dalam membahas topik-topik
tertentu yang mengandung nilai-nilai
politik teoritis dan praktis. Dengan
demikian, siswa telah memperoleh
pengetahuan awal tentang kehidupan
berpolitik secara dini dan nilai-nilai politik
yang benar dari sudut pandang akademis.

Salah satu fungsi dari partai politik adalah
memainkan peran sebagai agen sosialisasi
politik. Ini berarti, partai politik tersebut,
setelah merekrut para anggota kader dan
simpatisannya, mampu menanamkan nilainilai dan norma-norma dari satu generasi
ke generasi berikutnya baik pada saat
kampanye maupun secara periodik. Partai
politik harus mampu menciptakan image
(citra) memperjuangkan kepentingan umum
agar mendapat dukungan luas dari
masyarakat.
Selain melalui sarana keluarga, sekolah dan
partai politik, sosialisasi politik juga dapat
dilakukan :
1.
melalui peristiwa sejarah yang telah
berlangsung (pengalaman tokoh-tokoh
politik yang telah tiada).
2.
Melalui berbagai seminar, dialog, debat,
dan sebagainya yang disiarkan ke
masyarakat
3.
Tokoh-tokoh politik juga secara tidak
langsung melakukan sosialisasi politik
4.
Salah satu agen yang cukup efektif
melakukan sosialisasi politik adalah media
massa.
Apabila sosialisasi politik bisa dilaksanakan
dengan baik melalui berbagai sarana yang
ada, maka masyarakat dalam kehidupan
politik kenegaraan sebagai satu sistem akan
melahirkan budaya politik yang
bertanggungjawab. Ini berarti tanggung
jawab masyarakat sesuai dengan hak dan
kewajibannya, yaitu bagaimana dirinya
mampu berperan dan berpartisipasi dalam
kehidupan politik kenegaraan atas dasar
kesadaran politik yang baik dan tinggi. Tolak
ukur keberhasilan sosialisasi politik terletak
pada sejauhmana pendidikan politik yang
telah dilakukan (melalui berbagai sarana),
sehingga menghasilkan masyarakat yang
mempunyai kesadaran dan budaya politik
“etis” dan “normatif” dalam mewujudkan
partisipasi politiknya.
Download