SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN Pada Gerakan Nasional Cinta (GeNTa) Pasar Modal Istora Senayan, Jakarta, 12 Npvember 2014 Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat Siang dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, Yang saya hormati, - Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Haji Muhammad Jusuf Kala - Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Ibu Nurhaida; - Para pejabat di lingkungan Otoritas Jasa Keuangan; - Direksi PT Bursa Efek Indonesia, PT Kiring Penjaminan Efek Indonesia, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia; - Direksi Anggota Bursa, Manajer Investasi, dan Emiten; - Pengurus Asosiasi di Pasar Modal; - Para mahasiswa dari Universitas dan Perguruan Tinggi, serta - Para undangan dan hadirin sekalian yang berbahagia. 1. Pertama-tama marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah SWT karena pada siang hari ini kita masih diberikan kesehatan dan panjang umur sehingga dapat berkumpul bersama-sama di tempat ini pada acara Peluncuran Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal (GeNTa Pasar Modal). 2. Pada kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih yang setinggitingginya atas kehadiran Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia. Kehadiran Bapak Wakil Presiden di tengah kepadatan tugas dan kegiatan lain merupakan cerminan dukungan terhadap upaya peningkatan literasi masyarakat terhadap sektor pasar modal indonesia, khususnya dalam upaya peningkatan partisipasi masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal indonesia. Bapak Wakil Presiden yang kami muliakan, bapak ibu dan hadirin sekalian 3. Perkembangan pasar modal Indonesia sepanjang 5 tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari tingginya pertumbuhan IHSG dan kapitalisasi pasar saham di Bursa Efek 1 Indonesia. Pada tahun 2014 ini IHSG bahkan mencatat level tertingginya sepanjang masa pada tanggal 8 September 2014 di level 5.246. Sepanjang tahun 2014 ini pertumbuhan IHSG mencapai 16%, merupakan salah satu yang terbaik di kawasan Asia, lebih tinggi dari pada Jepang, Singapura dan Malaysia. 4. Demikian pula dengan kapitalisasi Pasar yang tumbuh signifikan, dimana pada akhir 5 November 2014 kapitalisasi pasar saham telah tercatat sebesar Rp5.064,01 triliun. Hampir mencapai 57% dari nilai GDP Indonesia tahun 2013. 5. Sementara itu jumlah emiten kita sepanjang 5 tahun terakhir rata-rata bertumbuh 5% per tahun. Per 5 November 2014 ini, jumlah emiten kita telah mencapai 501 emiten, baik emiten saham maupun emiten surat utang korporasi. Meskipun jumlah emiten tersebut masih termasuk rendah jika dibandingkan dengan negara-negara di kawasan ASEAN seperti Malaysia (905) dan Singapura (767), namun pertumbuhan emiten kita tertinggi di kawasan dibandingkan dengan Singapura (0,1%) dan Malaysia (-1,5%) yang justru mengalami penurunan pertumbuhan jumlah emiten. 6. Namun demikian, perkembangan pasar modal indonesia tidak sematamata ditentukan dari sisi supply saja, namun juga dari sisi demand, salah satunya melalui pertumbuhan jumlah investor dan peningkatan transaksi investor, terutama investor domestik. 7. Berdasarkan data yang dimiliki KSEI, saat ini jumlah sub rekening efek di Pasar Modal Indonesia baru mencapai kira-kira 459.000, dengan jumlah investor riil, yang terlihat dari banyaknya Single Investor Identity (SID), baru mencapai kurang lebih 358.000. Dari jumlah tersebut, jumlah investor domestik mencapai 97,4% sementara sisanya sebesar 2,6% merupakan investor asing. Namun demikian, investor asing menguasai hampir 60% kepemilikan saham di pasar modal indonesia. Kondisi ini mengakibatkan kerentanan pasar modal indonesia terhadap posisi net sell oleh investor asing. Oleh sebab itu peningkatan jumlah dan transaksi investor domestik perlu terus ditingkatkan. 8. Saat ini, jika dibandingkan dengan total masyarakat kelas menengah Indonesia sebagai investor potensial di pasar modal, yang mencapai 134 juta jiwa, rasio jumlah investor di pasar modal indonesia masih sangat kecil hanya mencapai 0,27%. 2 Bapak wakil presiden dan hadirin sekalian yang berbahagia 9. Berbicara mengenai upaya peningkatan jumlah investor pasar modal indonesia, tidak dapat dipisahkan dengan upaya peningkatan literasi masyarakat terhadap pasar modal indonesia dan peningkatan basis investor domestik, baik dari sisi kuantitas maupun kapasitas investor domestik. 10. Berdasarkan survey literasi keuangan yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2013, baru sekitar 21,84% masyarakat Indonesia yang benar-benar paham mengenai Lembaga Jasa Keuangan (LJK). Sementara itu dalam kategori yang lebih spesifik, hasil survei nasional literasi keuangan OJK menunjukkan bahwa baru 28% pelajar atau mahasiswa yang memiliki tingkat literasi yang baik dengan tingkat utilitasnya sebesar 44%. 11. Dari survei ini juga terungkap bahwa informasi mengenai sektor perbankan masih mendominasi tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia, sementara tingkat literasi atas produk dan layanan di sektor pasar modal masih sangat rendah, hanya sekitar 4% dengan tingkat utilisasi kurang dari 1%. 12. Sebelum saya laporkan strategi peningkatan jumlah basis investor domestik di pasar modal indonesia, ijinkan saya menyampaikan informasi mengenai potensi investor domestik Indonesia, terutama masyarakat kelas menengah, serta kelompok pelajar dan mahasiswa Indonesia. 13. Studi Bank Dunia (2012) menyebutkan, masyarakat kelas menengah Indonesia pada tahun 2012 mencapai 56,5 persen dari total 237 juta penduduk. Jika pada tahun 2003 jumlah masyarakat yang masuk dalam kategori kelas menengah mencapai 81 juta jiwa, pada tahun 2012 jumlahnya sudah berkembang menjadi 134 juta jiwa atau tumbuh sebesar 65 persen hanya dalam waktu sembilan tahun. 14. Masyarakat kelas menengah indonesia sering diidentifikasi sebagai consumer-state people, atau kelompok masyarakat yang lebih konsumtif dalam pemenuhan gaya hidupnya, termasuk dalam hal pilihan investasinya. Mereka memiliki demand yang cukup besar akan kebutuhan berinvestasi, namun disisi lain mereka masih memiliki pengetahuan yang minim mengenai bagaimana berinvestasi di sektor jasa keuangan, khususnya di pasar modal. Sebagian besar masyarakat kelas menengah kita masih memiliki pandangan yang konvensional dalam hal menginvestasikan kelebihan dananya, yaitu melalui tabungan di bank. 3 15. Masih kecilnya jumlah masyarakat kelas menengah yang berinvestasi di pasar modal Indonesia juga terefleksi dari masih kecilnya jumlah investor yang tercatat di pasar modal dibandingkan dengan jumlah masyarakat kelas menengah Indonesia. 16. Sementara itu dalam lingkup yang lebih kecil, kelompok pelajar dan mahasiswa juga merupakan calon investor potensial, karena nantinya mereka diharapkan juga akan menjadi bagian dari kelompok masyarakat kelas menengah baru. Melihat kenyataan bahwa tingkat literasi mereka terhadap pasar modal indonesia yang masih sangat kecil, kita harus membekali mereka dengan pengetahuan mengenai keuangan khususnya pasar modal sejak dini, sehingga budaya menabung dan berinvestasi akan menjadi kebiasaan yang terus melekat dalam kehidupan sehari-hari. Bapak wakil presiden yang kami muliakan dan hadirin yang terhormat, 17. Dari berbagai gambaran tersebut, strategi edukasi dan sosialisasi secara terus menerus mengenai industri jasa keuangan kepada masyarakat, khususnya masyarakat kelas menengah indonesia serta kalangan pelajar dan mahasiswa, perlu terus dilakukan. Masyarakat perlu diinformasikan pentingnya berinvestasi, dalam rangka menjamin kehidupan yang lebih baik di masa depan. 18. Untuk mendukung hal tersebut, OJK melalui strategi literasi keuangan telah melaksanakan beberapa program edukasi keuangan, yang antara lain dilaksanakan melalui berbagai media komunikasi & publikasi, serta bekerjasama dengan kalangan akademisi dan perguruan tinggi. Kegiatan ini diselenggarakan di berbagai kota dengan mengundang berbagai lapisan masyarakat yang dianggap memiliki akses pengetahuan keuangan yang minim, termasuk masyarakat kelas menengah, pelajar dan mahasiswa indonesia. Selain itu saat ini pengetahuan mengenai pasar modal juga sudah menjadi bagian kurikulum yang diajarkan kepada para pelajar kelas menengah atas. 19. Upaya edukasi dan sosialisasi ini perlu dibarengi dengan upaya pendalaman pasar melalui perluasan variasi produk yang ditawarkan di pasar modal Indonesia, baik produk pasar modal konvensional maupun produk pasar modal syariah, dan meningkatkan kemudahan akses atas produk-produk pasar modal tersebut. Ini menjadi penting, supaya masyarakat memiliki banyak alternatif pilihan investasi yang menarik dan aksesnya mudah dijangkau. 4 Bapak wakil presiden yang kami muliakan dan hadirin yang terhormat, 20. Seluruh gambaran pertumbuhan indikator pasar modal dan potensi investor domestik yang cukup besar, menunjukkan adanya optimisme yang cukup tinggi bahwa pasar modal indonesia masih memiliki ruang yang cukup besar untuk bertumbuh dan berkembang lebih baik lagi. Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal ini merupakan salah satu upaya bersama yang dilakukan oleh para stakeholder di pasar modal indonesia untuk memperkuat dan mengembangkan pasar modal indonesia kedepan. 21. Oleh karena itu, mengingat pentingnya Gerakan Nasional Cinta (GeNTa) Pasar Modal ini dalam mendukung perkembangan Pasar Modal Indonesia, kami mohon kesediaan Bapak Wakil Presiden untuk dapat meresmikan peluncuran Gerakan Nasional Cinta (GeNTa) Pasar Modal tahun 2014 ini. 22. Demikian kami sampaikan, sekian dan terima kasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Jakarta, 12 November 2014 Muliaman D. Hadad Ketua Dewan Komisioner OJK 5