1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan individu menjadi hal yang penting untuk mencapai kehidupan yang selaras dengan lingkungannya. Kebutuhan tersebut terdiri atas kebutuhan pokok dan kebutuhan sekunder. Pada umumnya setiap individu akan melakukan kegiatan konsumsi dan cenderung memiliki pola perilaku konsumtif untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginannya. Perilaku konsumtif adalah tindakan membeli barang yang kurang atau tidak diperhitungkan sehingga sifatnya menjadi berlebihan. Hal tersebut akan cenderung membentuk seseorang untuk menginginkan sesuatu secara instan dan cepat (Afrizal, 2012). Fenomena tersebut oleh pihak bank dijadikan acuan untuk menawarkan sebuah produk yang praktis dan aman digunakan dalam berbelanja yang pada akhirnya disebut dengan kartu kredit. Kartu kredit adalah alat pembayaran dengan menggunakan kartu (APMK) yang dapat digunakan untuk melakukan pemayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi termasuk transaksi pembelanjaan dan alat untuk melakukan penarikan tunai dimana kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer atau penerbit, dan pemegang kartu berkewajiban melakukan pelunasan kewajiban pembayaran tersebut pada waktu yang disepakati baik secara sekaligus (charge card) ataupun secara angsuran (Rivai, 2007: 1367). Sumarto dan Andi Subroto (2011) berpendapat bahwa pola konsumsi dengan menggunakan kartu kredit terlihat ada kaitannya dengan kelas sosial, tingkat penghasilan dan gaya hidup seseorang. 1 2 Terdapat dua jenis pola penggunaan kartu kredit yaitu pola penggunaan yang positif dan pola penggunaan yang negatif. Pola penggunaan yang positif dimaksudkan adalah pola atau sikap yang dalam memanfaatkan kartu kredit sebagai alat yang mempermudah transaksi pembelian dan dapat menaikkan harga diri penggunanya sekaligus menjadi ciri individu modern dan dapat mengelola penggunaannya dengan baik seperti melakukan pembayaran kartu kredit secara lunas, penggunaan tidak melebihi batas kartu kredit. Sedangkan pola penggunaan yang negatif dimaksudkan adalah pola atau sikap yang dalam memanfaatkan kartu kredit tidak hanya sebagai alat yang mempermudah transaksi pembelian dan dapat menaikkan harga diri penggunanya namun juga digunakan sebagai suatu pemborosan dalam pemenuhan kebutuhan dan konsumsinya yang tidak disesuaikan dengan kemampuan keuangannya, individu yang memiliki pola penggunaan negatif ini dalam pembayaran kartu kredit cenderung membayar terlambat dan dikenakan sanksi biaya keterlambatan, individu juga cenderung menggunakan kartu kredit melebihi batas kartu kredit sehingga dikenakan biaya pemakaian tambahan. Pola negatif inilah yang akhirnya cenderung membentuk individu menjadi berperilaku konsumtif serta suka berhutang melalui kartu kredit karena menggunakannya secara berlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Maka dari itu keberadaan akan kartu kredit untuk sebagian orang benar-benar mendukung gaya hidupnya dan mereka memanfaatkan pada hampir semua transaksi pembelian barang atau jasa dalam pemenuhan kebutuhannya. Seiring dengan hal tersebut, maka diperlukan literasi keuangan yang baik agar dapat menjadi konsumen yang cerdas, dapat memilah barang, dapat mengatur 3 keuangan dengan baik dan merencanakan masa depan. Dengan contoh kasus jika pemerintah menaikan tingkat suku bunga kartu kredit maka masyarakat yang memiliki literasi keuangan yang baik cenderung akan memilih melakukan transaksi secara tunai atau dengan menggunakan kartu debet daripada melakukan transaksi dengan menggunakan kartu kredit. Disamping itu, konsumen yang memiliki literasi keuangan akan lebih cerdas memilih dan memberikan komplain terhadap produk-produk keuangan yang ada, sesuai dengan pendapat Darman Nababan dan Isfenti Sadalia (2012) bahwa dengan memiliki penguasaan ilmu serta skill di bidang keuangan mendorong individu untuk memahami dan terlibat isu-isu nasional di bidang keuangan seperti biaya perawatan kesehatan, pajak, investasi dan memiliki akses ke dalam sistem keuangan. Disamping pentingnya seorang individu memiliki literasi keuangan yang baik, diperlukan juga sebuah pengalaman keuangan. Pengalaman keuangan adalah pengalaman seorang individu dalam melakukan keputusan keuangan. Pengalaman keuangan individu tidak dapat diukur melalui seberapa banyak jenis produk keuangan yang dimiliki oleh seorang individu, melainkan diukur melalui jenisjenis transaksi keuangan yang dilakukan oleh individu tersebut, disamping itu terdapat empat macam grup yang ditinjau melalui pengalaman keuangan pada umumnya yakni individu yang membayar penuh, individu yang melakukan pinjaman atau memiliki tabungan, individu yang memiliki tanggungan wajib biaya, individu yang memilih alternatif keuangan lainnya (Lusardi dan Tufano, 2009). Pengalaman keuangan memberikan pengaruh pada pengelolaan keuangan individu. Individu yang intensitasnya tinggi dalam melakukan transaksi di bidang 4 keuangan cenderung lebih baik pengelolaan keuangannya karena dengan melakukan transaksi dinilai mampu untuk membuat keputusan keuangan baik dalam melakukan investasi atau melakukan kredit (Lusardi dan Tufano, 2009). Pengalaman keuangan individu ini menjadi peran penting dalam pengelolaan keuangan individu karena pada dasarnya semua orang harus bisa mengatur pengeluaran uang yang digunakan agar tidak menjadi boros dan kesulitan dalam membeli kebutuhan yang terkadang serba mendadak, bahkan anak berusia lima tahun telah memandang bahwa uang itu sebuah hal yang penting (Duravasula & Lysonsnki, 2007) Melihat fenomena tersebut, peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Tingkat Literasi Keuangan Dan Pengalaman keuangan Terhadap Pola Penggunaan Kartu Kredit Pada Pekerja di Banyuwangi”. 1.2 Perumusan Masalah Penelitian Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh tingkat literasi keuangan secara parsial terhadap pola penggunaan kartu kredit ? 2. Apakah terdapat pengaruh tingkat pengalaman keuangan secara parsial terhadap pola penggunaan kartu kredit ? 5 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengkaji secara mendalam mengenai pengaruh tingkat literasi keuangan dan pengalaman keuangan individu terhadap pola penggunaan kartu kredit. Secara lebih detail, tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Untuk menguji pengaruh literasi keuangan secara parsial terhadap pola penggunaan kartu kredit. 2. Untuk menguji pengaruh tingkat pengalaman keuangan secara parsial terhadap pola penggunaan kartu kredit. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi STIE Perbanas Surabaya Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai penambahan perbendaharaan pustaka dan sebagai rujukan bagi penelitian lain yang mengambil topik yang sama dengan penelitian ini. 2. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis tentang literasi keuangan dan pengalaman keuangan. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dan rujukan untuk penelitian selanjutnya yang mengambil topik sejenis. 5 6 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi secara umum merujuk pada pedoman penulisan skripsi STIE Perbanas Surabaya. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah yang meneliti pengaruh tingkat literasi keuangan dan tingkat pengalaman keuangan terhadap pola penggunaan kartu kredit, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi ini mengemukakan tentang hasil penelitian terdahulu yang akan dijadikan rujukan pada penelitian ini, landasan teori, kerangka pemikiran kolaborasi, kerangka pemikiran dari penulis, dan hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi rancangan penelitian, batasan penelitian,identifikasi variabel penelitian, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian, populasi sample dan teknik pengambilan sample, data dan metode pengumpulan data, dan teknik analisis. BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini menguraikan secara garis besar tentang responden dan analisis data yang meliputi : analisis deskriptif, pengujian hipotesis dan pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan. 7 BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan, keterbatasan dalam penelitian serta saran.