Uploaded by User19052

TUGAS AKHIR MODUL 2 PEDAGOGIK

advertisement
TUGAS AKHIR MODUL 2
PENGEMBANGAN PROFESI GURU
Disusun Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
Ketercapaian Tugas Akhir M2 PPG dalam Jabatan
Angkatan 4 Universitas Pendidikan Indonesia
Tahun 2019
Paizah, S.Pd
17 Juni 2019
Instructions:
Setelah mempelajari semua kegiatan belajar, silahkan Ibu/Bapak kerjakan tugas
akhir berikut:
1. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh?
2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh guru
dan siswa?
3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan?
Jawaban:
1. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh?
Pendidikan berdampak pada kemajuan suatu bangsa, artinya semakin banyak
jumlah orang yang menempuh pendidikan tinggi maka akan memberikan sumbangan
pemikiran yang besar kepada bangsanya. Pelaku peran pendidikan tersebut tidak lain
adalah guru. Kompetensi guru merupakan kemampuan seorang guru dalam
melaksanakan kewajiban-kewajiban secara tangungjawab dan layak
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003
dirumuskan tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Menurut Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10
ayat (1) kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi.
Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang berkaitan dengan
penguasaan materi pembelajaran mata pelajaran secara luas dan mendalam yang
mencakup penguasaan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut,
serta menambah wawasan keilmuan sebagai guru. Indikator esensial dari kompetensi
profesional meliputi (1) memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, (2)
memahami struktur, konsep, dan metode keilmuan yang koheren dengan materi ajar,
(3) memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait, dan (4) menerapkan
konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian, kompetensi
profesional guru tidak sebatas hanya menguasai materi, guru juga harus mampu
mengelola program pembelajaran (administrasi guru), mengelola kelas dalam
pembelajaran, mampu mengintegrasikan dan beradaptasi dengan perkembangan jaman
khususnya di era abad 21, serta pengembangan karir guru itu sendiri melalui karya
ilmiah/penelitian.
Kompetensi Pedagogik merupakan pemahaman guru terhadap peserta didik,
perancangan
dan
pelaksananaan
pembelajaran,
evaluasi
hasil
belajar,
dan
pengembangan peserta didik untuk mengakulturasikan berbagai potensi yang
dimilikinya. Kompetensi pedagogik meliputi sub kompetensi (1) memahami
karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, moral, kultural, emosional dan
intelektual, (2) memahami latar belakang keluarga dan masyarakat peserta didik dan
kebutuhan belajar dalam konteks kebhinekaan budaya, (3) memahami gaya belajar dan
kesulitan belajar peserta didik, (4) memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik,
(5) menguasai teori dan prinsip belajar serta pembelajaran yang mendidik, (6)
mengembangkan kurikulum ang mendorong keterlibatan peserta didik dalam
pembelajaran, (7) merancang pembelajaran yang mendidik, (8) melaksanakan
pembelajaran yang mendidik, (9) mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran, Sukanti
(2008).
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik, dan berakhlak mulia. Seorang guru harus memiliki kompetensi ini.
Sjarkawi (2006) mengatakan kepribadian (personality) sebagai sifat yang khas yang
dimiliki oleh seseorang dalam hal ini kepribadian adalah karakter atau identitas. Rubio
(2010:42) menjaskan bahwa seorang guru harus menggunakan kemampuan
personalnya yangberperan penting dalam proses pembelajaran, hasil atau aprestasi,
dan perilaku peserta didik. Kemampuan kompetensi kepribadian guru meliputi
kepedulian, memahami peserta didik secara individu, hubungan murid dan guru, dan
lingkungan kelas.
Sebagai seorang teladan di depan peserta didik, sebelum guru mengajarkan
karakter pada peserta didik, guru harus memiliki kepribadian yang baik sebagai
seorang pendidik untuk memberikan contoh real karakter-karakter baik yang harus
dikembangkan peserta didik. Adanya guru dengan kepribadian yang baik akan
mendukung tercapainya tujuan kurikulum 2013 yaitu membentuk karakter pada
peserta didik. Indikator esensial dalam kompetensi kepribadian meliputi (1)
kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma sosial,
bangga menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma,
(2) kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam bertindaksebagai
pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru, (3) kepribadian yang arif adalah
menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemamfaatan peserta didik, sekolah dan
masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak, (4)
kepribadian yang berwibawa meliputi perilaku yang berpengaruh positif terhadap
peserta didik ,disegani namun tidak di takuti, (5) berakhlak mulia yaitu dapat menjadi
teladan bertindak sesuai dengan norma religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong).
Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua peserta didik, dan
masyarakat sekitar. Slameto (2003) mengemukakan bahwa kompetensi sosial berkaitan
dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi
secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua
peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial sangat perlu dan harus
dimiliki seorang guru karena berlangsungnya pendidikan dampaknya akan dirasakan
tidak hanya oleh peserta didik itu sendiri tetapi juga oleh masyarakat yang menerima
dan memakai lulusannya.
Pada akhirnya, berdasarkan paparan di atas dalam rangka menghadapi abad 21
dan untuk mengembangkan kompetensinya dapat dirumuskan bahwa setidaknya guru
harus melakukan tiga komponen, yaitu pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya
inovatif. Lebih lanjut, sebagai upaya menyiapkan dan menyongsong pendidikan dan
generasi abad 21, perlu disipkan secara serius dari sekarang dengan menanamkan
Akhlak (karakter), Kompetensi, dan Literasi baik guru maupun siswa.
2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh
guru dan siswa?
Proyeksi abad 21 menurut saya ada 3 komponen yang harus dimiliki baik siswa
maupun guru. Pertama adalah akhlak (karakter). Karakter ada dua, moral dan kinerja.
Karakter moral misalnya iman, takwa, jujur, sedangkan karakter kinerja adalah kerja
keras, ulet serta tangguh. Tentu kita tidak ingin terbentuknya karakter abad 21 yang
jujur tetapi malas dan sebaliknya. Kedua adalah kompetensi/keterampilan. Seperti yang
telah banyak dibahas ada 4K (dalam bahasa Indonesia). Kritis (berpikir kritis), Kreatif,
Komunikatif, dan Kolaboratif (Kerjasama).
Yang ketiga adalah Literasi (Keterbukaan wawasan). Literasi yang diperlukan di
era abad 21 ini yang pertama adalah literasi baca. Seperti yang kita ketahui Indonesia
daya bacanya rendah hal ini akan berdampak pada perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi jika kita tidak banyak-banyak membaca informasi dan keadaan kita akan
semakin tertinggal. Lebi h lanjut adalah literasi sains dan teknologi.
Seperti yang kita ketahui Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yang sering
kita gaungkan adalah "Indonesia Emas". Keadaan dimana Indonesia akan memiliki
banyak pemuda dibandingkan dengan usia non produktif. Tentu ini akan menjadi
sebuah kebangkitan atau malah menjadi sebuah kegelapan. Bila para pemudanya
dimasa itu produktif, maka dimungkinkan Indonesia benar-benar akan memiliki
generasi emas. Namun apabila para pemudanya tidak produktif, tentu ini akan menjadi
hal yang patut diantisipasi agar hal demikian tidak terjadi.
Oleh karena itu, sebagai upaya menyiapkan dan menyongsong pendidikan dan
generasi abad 21, perlu disipkan secara serius dari sekarang dengan menanamkan
Akhlak (karakter), Kompetensi, dan Literasi.
3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan?
Pengembangan guru berkelanjutan setidaknya harus melakukan tiga komponen,
yaitu pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif. Pengembangan diri
merupakan upaya-upaya guru dalam rangka meningkatkan profesionalismenya. Salah
satu yang merupakan kegiatan PKB adalah melakukan pengembangan diri melalui 2
cara yaitu; (1) diklat fungsional dan 2) kegiatan kolektif. Diklat fungsional dapat berupa
mengikuti pelatihan-pelatihan, seminar nasional maupun internasional yang sifatnya
membuka wawasan dan pengetahuan baru. Kegiatan kolektif misalnya mengikuti
pertemuan MGMP, bedah buku dan lain sebagainya yang bersifat diskusi, sharing
bertukar pengalaman dan pengetahuan dengan rekan guru lainnya.
Pengembangan guru berkelanjutan selanjutnya adalah publikasi Ilmiah. Saat ini
kemenristekdikti melalui beberapa universitas tengah mensyaratkan publikasi ilmiah
terindeks Scopus atau diterbitkan pada jurnal nasional maupun internasional
bereputasi kepada mahasiswa sebagai syarat kelulusan. Arah ini baik, dikarenakan
dengan kegiatan publikasi ini setidaknya akan meningkatkan daya literasi seseorang
yang selanjutnya akan memberi hal positif lain untuk dapat melakukan riset
mengembangkan potensi diri. Hal ini dapat kita rencanakan menjadi program tiap
tahun atau semester misalnya untuk menuliskan PTK atau hasil riset lain dalam bentuk
jurnal yang kemudian dinilaikan.
Karya inovatif bisa merupakan penemuan baru, hasil pengembangan, atau hasil
modifikasi sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses
pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan, sains/teknologi, dan
seni. Karya inovatif ini misalnya bias berupa pengembangan alat peraga matematia,
media pembelajaran yang biasanya menggunakan power point dikembangkan dengan
articulate yang dilengkapi dengan soal-soal latihan. Tidak hanya berupa produk, karya
inovatif dapat juga berupa model pembelajaran yang dikembangkan, misalnya
penerapan model pembelajaran STEM.
Adapun rancangan pengembangan guru berkelanjutan sebagai berikut.
SATUAN PENDIDIKAN
: SMAN 1 SIMPANG TERITIP
NAMA GURU
: PAIZAH, S.Pd
MATA PELAJARAN
: KIMIA
KOMPETENSI YANG DINILAI
PEDAGOGIK
1. Menguasai karakteristik peserta didik
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar
yang mendidik
3. Pengembangan kurikulum
4. Kegiatan belajar yang mendidik
5. Pengembangan potensi peserta didik
6. Komunikasi dengan peserta didik
7. Penilaian dan evaluasi
KEPRIBADIAN
8. Bertindak sesuai norma agama, hukum, sosial, dan
kebudayaan nasional
9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
10. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi dan rasa
bangga menjadi seorang guru
SOSIAL
11. Bersikap inklusif, bertindak objektif serta tidak
diskriminatif
EVALUASI DIRI
12. Komunikasi
dengan
sesama
guru,
tenaga
kependidikan, orang tua, peserta didik, dan
masyarakat
PROFESIONAL
13. Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu
14. Pengembangan keprofesionalan melalui tindakan
yang reflektif
A. PENGEMBANGAN DIRI
Mengikuti
pelatihan-pelatihan,
workshop,
seminar
nasional maupun internasional yang sifatnya membuka
wawasan dan pengetahuan baru
Mengikuti pertemuan MGMP, bedah buku dan lain
sebagainya yang bersifat diskusi, sharing bertukar
pengalaman dan pengetahuan dengan rekan guru
lainnya
Melaksanakan supervisi guru
Mengikuti pemilihan guru berprestasi
B. PUBLIKASI ILMIAH
Guru melakukan penelitian PTK dan publikasi jurnal
baik nasional maupun internasional.
Membuat buku ajar (Modul, diktat, buku)
C. KARYA INOVATIF
Membuat alat peraga
Mengembangkan media pembelajaran
Kepala SMAN 1 Simpang Teritip
Guru Mata Pelajaran
Nelli Yusnidar, S.Pd
Paizah, S.Pd
NIP. 197207112005012005
NIP. -
Download