Muhammad Daffa Alif Purnama Kelas 9 0211840000110 Mendomplang Minat Baca Masyarakat Indonesia Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia yang populasi penduduk nya mencapai 265,015,300 jiwa (per satu juli 2018). Namun, dengan kepadatan penduduk yang luar biasa itu bagai mana dengan minat baca nya? Berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Studi tersebut menunjukan bahwa minat baca di Indonesia hanya 0,01 persen saja. Artinya hanya ada satu orang dari seratus orang di Indonesia yang mempunyai minat baca. Miris nya, angka ini berbanding terbalik dengan jumlah pengguna internet yang mencapai separuh dari total populasi penduduk Indonesia atau sekitar Rp 132,7 juta.Angka yang timpang itu menunjukan bahwa masyarakat Indonesia lebih gemar mengakses internet melalui gadget nya daripada membaca bacaan yang ada di buku. Memang bisa bacaan di akses melalui internet, namun lagi lagi data dari penelitian yang dilakukan WeAreSocial pada Januari 2017 dikutip Minggu (6/8) memperlihatkan bahwa hal yang paling banyak diakses orang Indonesia adalah chatting dan social media. Masalah ini tentulah hal yang penting untuk dibahas karena dengan rendahnya minat baca di Indonesia akan membuat menurunya kualitas penerus bangsa. Antara lain penerus bangsa akan susah untuk memahami, menguasai, meneruskan, serta menggunakan ilmu pengetahuan serta teknologi untuk menghasilkan produk-produk berkualitas, minimnya wawasan dan keilmuan yang terbatas akan menyempitkan pola pikir sehingga mereka mudah dipengaruhi oleh berbagai doktrin dan pemahaman negatif. Selain itu kurang membaca akan menyebabkan kreatifitas seseorang tak berkembang, seperti yang kita ketahui bahwa pola pikir kreatif akan terwujud bila yang bersangkutan mengembangkan pola pikir serta mampu merespon lingkungan sekitar dengan cepat dan hal ini bisa dilatih dengan kegiatan membaca. Ide-ide kreatif yang muncul tentu bisa membuat seseorang menjadi lebih produktif atau memberikan manfaat tak hanya bagi diri sendiri melainkan juga orang-orang di sekitarnya. Dampak lainya bila tidak memiliki Minat baca adalah tak mengetahui informasi teraktual sehingga mengalami kesulitan untuk meningkatkan kualitas diri, Ketidaktahuan 1|Page karena enggan menambah ilmu pengetahuan serta meningkatkan diri dengan informasi terbaru akan menimbulkan ketidakpedulian. Lambat laun hal ini akan membuat orang tersebut menutup diri dan sibuk dengan dunianya sendiri serta acuh dengan lingkungan sekitarnya. Mereka yang tak berwawasan luas cenderung akan mengalami kesulitan pada interaksi sosialnya, karena tak dapat berkomunikasi dengan baik karena pengetahuan yang dimilikinya tak sebanyak teman-teman di sekitarnya. Orang yang menyenangkan dalam pergaulan pada biasanya adalah mereka yang nyaman diajak berdiskusi karena memiliki wawasan luas dengan berbagai topik. Dampak yang lebih besar atas keengganan untuk membaca pada generasi muda ini adalah kerugian negara yang kehilangan aset-aset penyumbang dalam kemajuan bangsa yang berkualitas dan mempunyai produktifitas yang tinggi. Untuk mengatasi masalah masalah tersebut banyak solusi yang bisa diaplikasikan ke kehidupan masyarakat, seperti Mengadakan serta meningkatkan jumlah dan layanan perpustakaan terutama pada lingkungan masyarakat serta sekolah. Pemerintah seharusnya bisa memfasilitasi pengadaan perpustakaan di setiap kota/kabupaten atau bahkan pengadaan perpustakaan di setiap kecamatan yang ada. Lalu orang tua harus mengambil peranan penting di permasalah ini, mereka harus bisa menanamkan kegiatan membaca adalah hal yang penting dan menyenangkan kepada anak-anaknya. Contohnya dengan mengajak mereka membaca Bersama dengan jadwal yang rutin, Pemerintah juga telah mengambil andil dalam masalah rendah nya minat baca di Indonesia dengan menjalankan program kegiatan literasi di lingkup pendidikan sepuluh menit setiap harinya sebelum memulai pelajaran dikelas.Hal ini memberikan dampak positif tentunya, pemerintah dapat kembali mengoptimalisasi program ini seperti menambah durasi literasinya. Selain dengan program literasi nya, pemerintah juga perlu memberikan bahan bacaan yang menarik yang bisa menarik hasrat seseorang untuk membaca. Sesungguhnya kegiatan literasi itu tidak akan optimal jika dipaksakan, harus ada dorongan dan motivasi dari diri sendiri mengapa saya harus membaca. Minat baca utamanya harus ditumbuhkan dari diri sendiri,terutama mahasiswa yang merupakan generasi terdekat untuk melanjutkan estafet kepemerintahan Indonesia. Dengan banyak membaca mahasiswa bisa dengan mudah memahami dan mencari solusi berbagai permasalahan di Indonesia. Bayangkan jika generasi penerus tak memiliki wawasan yang 2|Page luas maka akan memungkinkan negara ini dijajah kembali, tentunya dengan cara yang berbeda dari jaman terdahulu. Indonesia harus bisa berdaulat di kalangan internasional, menunjukan jati diri sebenarnya kepada negara luar. Untuk itu harapanya dengan naiknya minat baca di Indonesia bisa melahirkan insan-insan cerdas dan berwawasan luas. 3|Page