1 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA

advertisement
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA-HUKUM
DAN PERUNDANG-UNDANGAN PADA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM
Nadia Aryanti
Jl.Anggrek No.3 Rt.16/02 kompleks.PP Cipinang Mara Jakarta Timur 13420
[email protected]
ABSTRAK
Sistem Informasi Manajemen Data-Hukum dan Perundang-undangan adalah suatu
pengembangan sistem pencarian dokumen yang terdapat pada situs Departemen Hukum
dan HAM. Tujuan dari pengembangan Sistem Informasi Manejemen Data hukum dan
Perundang-undangan adalah membuat suatu sistem pengorganisasian dokumen hukum
yang dapat menyimpan dokumen dalam segmen atau kelompok yang memudahkan
pengguna sistem dalam melakukan pencarian dan pengaksesan dokumen secara lengkap
dengan lampiran atau lembaran sejarahnya serta dokumen lain yang terkait. Untuk
melakukan pengembangan pada sistem ini dilakukan proses perencanaan kegiatan,
analisis kebutuhan, perancangan sistem, pemrograman, uji coba dan implementasi.
Kelebihan dari sistem Informasi Manajemen Data Hukum ini adalah kemudahan dalam
melakukan pencarian dokumen hukum berdasarkan kriteria atau atribut yang dimiliki
pengguna. Selain itu pengelompokkan tidak bergantung pada satu kriteria tertentu,
bahkan dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai jenis kriteria. Dokumen juga
ditampilkan secara lengkap beserta lampiran, lembaran sejarah dan dokumen lain yang
terkait. Kelemahan dari sistem ini adalah belum lengkapnya seluruh dokumen hukum
yang tersimpan dalam basis data dan kinerja sistem belum teruji dengan baik.
Kata Kunci : Sistem, Dokumen, Hukum, Departemen, HAM
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Disadari atau tidak, kendala yang mempengaruhi kegiatan operasional dalam
pengambilan keputusan dari organisasi diantaranya adalah kendala-kendala yang
berkaitan dengan data dan informasi. Salah satu diantaranya adalah data-data yang
berkaitan dengan data legal / produk hukum yang berbentuk dokumen hukum, baik itu
berupa arsip maupun dokumen hukum lainnya seperti Undang-undang, Peraturan
Pemerintah, Keputusan Menteri, Keputusan Dirjen, memo, surat masuk, surat keluar
dan kebijakan lainnya, yang merupakan landasan didalam menunjang kegiatan-kegiatan
baik operasional maupun pengambilan keputusan.
Semakin besar organisasi, semakin banyak jumlah pihak yang terkait. Berkaitan
dengan besarnya jumlah tersebut, maka kepentingan untuk membuat sistem informasi
manajemen yang diimplementaskan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan datadata hukum dan perundang-undangan menjadi sangat strategis. Disamping itu, sistem
tersebut dapat dijadikan pula sebagai media sosialisasi yang dapat memenuhi
kepentingan terhadap informasi yang berkaitan dengan data hukum.
Sistem pencarian dokumen yang ada saat ini memiliki beberapa kekurangan
yaitu kesulitan untuk mencari dokumen hukum terkait, pencarian hanya menggunakan
modus Boolean AND, dan pengelompokkan yang menyulitkan pengguna.
Tujuan dari pengembangan Sistem Informasi Manejemen Data hukum dan
Perundang-undangan adalah membuat suatu sistem pengorganisasian dokumen hukum
yang dapat menyimpan dokumen dalam segmen atau kelompok yang memudahkan
pengguna sistem dalam melakukan pencarian dan pengaksesan dokumen secara lengkap
dengan lampiran atau lembaran sejarahnya serta dokumen lain yang terkait
TINJAUAN PUSTAKA
Sumber Hukum Tata Negara
Yang dimaksud dengan sumber hukum adalah segala apa saja yang
menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yakni
aturan-aturan yang jika dilanggar mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata. Sumber
hukum dapat ditinjau dari segi materiil dan segi formal (Kansil, 2000).
Peraturan Perundangan
Untuk mengatur masyarakat dan menyelenggarakan kesejahteraan umum
seluruh rakyat, Pemerintah mengeluarkan berbagai macam peraturan Negara yang
biasanya disebut Peraturan Perundangan. Semua Peraturan Perundangan yang
dikeluarkan Pemerintah harus berdasarkan dan/atau melaksanakan Undang-Undang
Dasar dari Negara tersebut.
Dengan demikian semua peraturan Perundangan Republik Indonesia dikeluarkan
harus berdasarkan dan/atau melaksanakan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (UUD
1945). Adapun bentuk-bentuk dan tata urutan Peraturan Perundangan Republik
Indonesia sekarang ini berdasarkan UUD 1945 dan Ketetapan MPRS No. XX/MPRS,
sebagai berikut : (Kansil, 2000)
2
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Undang-Undang Dasar 1945
Ketetapan MPR
Undang-undang (UU)
Peraturan Pemerintah sebagai Pengganti Undang-Undang (PERPU).
Peraturan Pemerintah (PP).
Keputusan Presiden (Kepres).
Peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya.
Tata urutan (hierarchie) Peraturan Perundangan tersebut di atas tidak dapat diubah
atau dipertukarkan tingkat kedudukannya, oleh karena tata urutan Peraturan
Perundangan disusun berdasarkan tinggi rendahnya Badan Penyusun Peraturan
Perundangan dan menunjukkan kepada tinggi rendahnya tingkat kedudukan masingmasing peraturan Negara tersebut. Tata urutan Peraturan Perundangan
dimaksudkan, bahwa Peraturan Perundangan yang lebih rendah tingkat
kedudukannya tidak boleh bertentangan isinya dengan Peraturan Perundangan lain
yang lebih tinggi tingkat kedudukannya. Misalnya : Undang-undang tidak boleh
bertentangan isinya dengan Ketetapan MPR.
Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (SIM) merupakan penerapan sistem informasi di
dalam organisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan
manajemen.
Menurut George M. Scott, SIM adalah kumpulan interaksi sistem-sistem informasi
yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan
operasi.
Menurut Frederick H. Wu, SIM adalah kumpulan dari sistem-sistem yang
menyediakan informasi untuk mendukung manajemen.
Menurut Gordon B. Davis, SIM adalah sistem manusia-mesin yang menyediakan
informasi untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan
dari suatu organisasi.
Dari beberapa definisi di atas dapat dirangkum bahwa SIM adalah : ( Jogiyanto,
1999 )
1) Kumpulan dari interaksi dua atau lebih sistem informasi.
2) Menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen.
Sistem Manajemen Basis Data SQL Server 2000
SQL Server merupakan bahasa pemrograman yang dirancang khusus untuk
komunikasi dengan basis data relasional guna mendukung aplikasi dengan arsitektur
client server. Konsep penerapannya adalah basis data ditempatkan di komputer pusat
yang disebut peladen dan informasi digunakan bersama-sama oleh beberapa user yang
menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya yang disebut dengan klien
(Yuswanto, 2005).
Bahasa Pemrograman Microsoft Visual Studio.NET 2003
Adanya perubahan besar yang dibawa oleh Internet dan menembus ke segala aspek
kehidupan manusia, membuat Microsoft mengubah pandangannya tentang masa depan,
3
dari orientasi yang berpusat pada PC ke orientasi yang berpusat pada internet khususnya
layanan. Untuk mewujudkan visi orientasi pada internet, Microsoft mengembangkan
kumpulan teknologi baru yang disebut Microsoft. NET. Banyak inovasi baru yang
berada dalam platform ini akan mengatasi keterbatasan dari tool-tool dan teknologi
lama.
Salah satu bahasa pemrograman visual yang dikembangkan oleh Microsoft adalah
visual basic 6 (VB 6) yang berorientasi pada PC. Saat ini VB6 tersebut mengalami
keterbatasan-keterbasan yang solusinya terdapat dalam teknologi Visual Basic. NET
(VB.NET) (Kusumo, 2004).
SISTEM PENCARIAN DOKUMEN HUKUM PADA DEPARTEMEN HUKUM
DAN HAM
Sistem kepada masyarakat umum yang ingin mengetahui informasi mengenai
produk hukum.
Untuk melakukan pencarian dokumen, selain memilih berdasakan tahun
pengesahan atau penerbitan pengguna juga dapat memanfaatkan pencarian berdasarkan
kata atau kumpulan kata.
Sistem ini memiliki kelebihan dari segi waktu pencarian karena penyeleksian awal
telah dilakukan yaitu berdasarkan tahun pengesahan atau penerbitan. Tetapi dari segi
hasil pencarian dinilai belum optimal karena keterbatasan teknik modul pencarian.
pencarian dokumen pada situs Departemen Hukum dan HAM adalah suatu sistem
pengolah data berupa dokumen hukum elektronik menjadi susunan dokumen yang
diurutkan berdasarkan tahun pengesahan atau tahun penerbitan. Situs ini diperuntukan
METODE PENGEMBANGAN SISTEM
a. Perencanaan Kegiatan
Perencanaan kegiatan terdiri dari proses identifikasi awal masalah secara garis
besar, memilih cara yang akan digunakan dalam mengatasi masalah dan
menyusun rencana kegiatan.
b. Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini dilakukan proses pengenalan dan pemahaman menyeluruh
mengenai masalah dan kebutuhan pada sistem informasi manajemen data hukum
dan perundang-undangan
c. Perancangan Sistem
Pada tahap ini dilakukan pemetaan proses bisnis, alur data, perancangan basis
data dan perancangan tampilan antar muka.
d. Pemrograman
Pada tahap ini dilakukan konversi dari rancangan logik ke rancangan fisik baik
dari sisi basis data dan aplikasinya. Awalnya adalah pembuatan tampilan
antarmuka. Kemudian dilakukan pembuatan kode-kode program yang
mengotomatisasi logika proses bisnis kedalam program komputer.
4
e. Uji coba dan implementasi
Pengujian ini dimaksudkan untuk memeriksa apakah aplikasi yang telah selesai
dibuat dapat mengatasi masalah atau kekurangan yang telah diidentifikasi pada
tahap analisa masalah.
USULAN SISTEM
Untuk menjawab kebutuhan akan sistem informasi manajemen dokumen hukum yang
diharapkan, maka dilakukan pengembangan sistem yang akan diuraikan secara rinci
pada bagian usulan sistem berikut ini.
Pengguna sistem dibagi menjadi 4 jenis dengan akses modul yang berbeda-beda.
1. Administrator pengguna, modul yang dapat diakses adalah membuat jabatan,
membuat pengguna baru dan melihat log history.
2. Administrator aplikasi, modul yang dapat diakses adalah membuat atribut,
membuat segmen dan membuat jenis dokumen.
3. Data Entry, modul yang dapat diakses adalah menyimpan dokumen,
memasukkan atribut, dan membuat kaitan antar dokumen
Tentukan dokumen
hukum yang akan
disimpan
Tentukan dokumen yang
terkait, lampiran dan
sejarah.
Tentukan jenis dokumen
dan segmen tempat
penyimpanan
Tentukan dokumen yang
terkait, lampiran dan
sejarah.
Memasukkan nilai dari
setiap atribut
Simpan
Gambar 1. Proses Penyimpanan Dokumen Oleh Data Entry
4. Viewer, modul yang dapat diakses adalah pencarian dokumen.
5
PERANCANGAN SISTEM DAN REALISASINYA
Tahap perancangan sistem terdiri dari perancangan diagram alur, diagram
keterhubungan entitas, perancangan tampilan antar muka dan perancangan hirarki menu
aplikasi.
Pada perancangan diagram alur data akan dijabarkan proses - proses yang terjadi di
dalam sistem serta alur data antar entitas yang terlibat dalam sistem. Pada diagram
keterhubungan entitas akan dijelaskan hubungan antar entitas serta atribut apa saja yang
dimiliki untuk kemudian menghasilkan struktur basis data yang akan digunakan dalam
sistem.
Diagram Konteks (DFD Level 0)
Diagram konteks menggambarkan sistem secara umum. Diagram ini merupakan
bentuk yang paling sederhana dari pemodelan proses dalam sistem dan digambarkan
sebagai suatu proses tunggal yang menerima dan mengirimkan arus data dari dan ke
entitas eksternal yang terkait.
Dari diagram tersebut terlihat bahwa sistem digunakan oleh 4 jenis pengguna.
Karena setiap pengguna melakukan berbagai proses yang berbeda, maka data yang
dikirim atau diterima oleh setiap pengguna juga berbeda.
Untuk pengguna administrator pengguna, administrator aplikasi dan data entry,
proses yang dilakukan bersifat pengiriman atau penyimpanan data. Sedangkan khusus
user viewer hanya melakukan permintaan data dari sistem.
Gambar 2. Diagram Alur Data Level 0
Diagram Keterhubungan Entitas
Pada Diagram dibawah ini, terdapat beberapa entitas dan atributnya, entitas
digambarkan dalam bentuk kotak dan atributnya terletak di bagian bawah kotak. Pada
6
setiap entitas terdapat atribut yang diberi garis bawah, atribut tersebut adalah primary
key atau nilai kunci yang unik dari setiap entitas.
Gambar 3. Diagram Keterhubungan Entitas
7
Rancangan Tampilan
Pada tahap perancangan tampilan, dilakukan proses pembuatan gambar yang akan
digunakan sebagai panduan pada pembuatan aplikasi. Proses ini menentukan peletakan
komponen-komponen pada aplikasi dan juga menentukan fungsi-fungsi yang harus ada
pada setiap halaman web.
Gambar 4. Rancangan Tampilan Tabel Jenis Dokumen
8
Hirarki Menu Aplikasi
Hirarki menu aplikasi dapat digambarkan dalam bentuk diagram dekomposisi.
Diagram tersebut menggambarkan skema dari proses-proses yang terdapat dalam sistem
Informasi Manajemen Data Hukum dan Perundang-undangan. Diagram ini
menggambarkan keseluruhan proses-proses yang terdapat dalam sistem secara hirarkis.
SIM
Hukum
Log In
Manajemen
Aplikasi
Manajemen
User
Membuat
Role
Membuat
User Baru
Melihat
Log
History
Membuat
atribut
Pemasukan
Entry
Menyimpan
Dokumen
Membuat
Segmen
Input
Atribut
Melihat Isi
Dokumen
Membuat
Link
Melihat
User
Profile
Search
Log Out
Edit User
Profile
Membuat
Tipe
Dokumen
Gambar 5. Hirarki Menu Aplikasi
Sistem Informasi Manajemen Hukum dan Perundang-undangan merupakan suatu sistem
yang didalamnya terdapat berbagai proses. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa
dalam sistem ini terdapat 4 jenis pengguna dan setiap pengguna akan menjalankan
proses yang berbeda-beda.
Dari Diagram diatas dapat dilihat bahwa proses yang pertama dilakukan oleh setiap
pengguna adalah login, yaitu mengisi password dan user name untuk masuk ke dalam
aplikasi.
Satu level dibawah proses login merupakan proses utama dari setiap pengguna. Dan
pada level selanjutnya adalah sub proses dari proses utama.
9
Realisasi
Menampilkan tampilan hasil pemrograman yang telah berfungsi dengan baik.
Penempatan komponen dan fungsi yang digunakan sesuai dengan rancangan tampilan
yang telah dibuat pada proses sebelumnya.
Gambar 6. Realisasi Hasil Pemrograman
10
UJI COBA DAN IMPLEMENTASI
Uji Coba
Pengujian sistem adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan
kesalahan. Proses ini merupakan elemen kritis dari jaminan kualitas sistem dan
merepresentasikan spesifikasi, desain dan pengkodean.
Pada pengujian sistem ini digunakan jenis pendekatan Black Box yaitu Pengujian
yang digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang
dirancang. Pada teknik ini, kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat
berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan
untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran
tersebut. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi
kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diiketahui kesalahan-kesalahannya.
Berikut ini hasil pengujian menggunakan pendekatan black box :
Tabel 1. Pengujian Sistem dengan Pendekatan Black Box
NO
1
Jenis pengujian
Fungsi
Deskripsi
Hasil Pengujian
Pencarian dokumen terkait.
Penggunaan modus Boolean OR
Penggunaan modus Boolean AND
Pencarian berdasarkan 1 kata kunci
Pencarian berdasarkan lebih dari 1
kata kunci
Pencarian sederhana
Menampilkan dokumen dengan tipe
PDF
Menampilkan dokumen dengan tipe
HTML
Menampilkan dokumen dengan tipe
Microsoft Office
Pembuatan tipe dokumen
11
Dapat melakukan akses dokumen
terkait berupa sejarah dan lampiran.
Penggunaan modus Boolean OR telah
berfungsi dengan baik.
Penggunaan modus Boolean AND
telah berfungsi dengan baik.
Hasil pencarian telah sesuai dengan
kata kunci yang dimasukkan.
Pencarian lebih dari 1 kata kunci
telah berfungsi dengan baik dan
menampilkan hasl yang sesuai.
Pencarian sederhana dapat
melakukan pencarian sesuai dengan
kata kunci yang diinputkan.
Dapat menampilkan dokumen tipe
PDF dengan tampilan yang lengkap
dan format yang sesuai dengan
dokumen asli
Dapat menampilkan dokumen tipe
HTML dengan tampilan yang
lengkap dan format yang sesuai
dengan dokumen asli
Dapat menampilkan dokumen
Microsoft Office dengan tampilan
yang lengkap dan format yang sesuai
dengan dokumen asli
Pembuatan tipe dokumen dapat
dilakukan dengan mudah dan cepat.
Pembuatan atribut
Pembuatan segmen atau kelompok
Pengelompokkan dokumen ke
dalam segmen.
2
Antarmuka
Antarmuka login
Antarmuka pencarian dokumen
Antarmuka entri data
Antarmuka viewer
Antarmuka administrator aplikasi
Antarmuka administrator pengguna
3
Struktur data /
pengaksesan basis
data
Struktur data / pengaksesan basis
data
4
Inisialisasi dan
akhir program
Inisialisasi dan akhir program
5
Performasi
Mengukur performasi sistem dalam
kurun waktu tertentu.
12
Pembuatan atribut dapat berfungsi
dengan baik.
Pembuatan segmen atau kelompok
dapat dilakukan dengan baik serta
dapat menampung dokumen yang
sesuai criteria segmen.
Dokumen dapat ditampung dalam
segmen yang disesuaikan dengan
atribut yang dimiliki dokumen.
Antarmuka login sudah dapat
menampilkan kolom isian nama
pengguna dan password.
Antarmuka pencarian dokumen yang
tidak terlalu banyak menampilkan
kolom, memudahkan pengguna
dalam melakukan pencarian
dokumen.
Halaman entri data sudah
menampilkan seluruh kolom
pengisian secara lengkap dan
menampilkan menu tambahan dalam
bentuk tombol yang akan dibuka jika
dibutuhkan.
Tampilan viewer berupa segmensegmen yang sederhana sehingga
mudah dipahami oleh pengguna,
termasuk keterangan segmen yang
selalu tertera di bagian atas halaman.
Halaman administrator aplikasi
menampilkan menu berupa tomboltombol sehingga menyederhanakan
tampilan.
Halaman administrator pengguna
menampilkan menu berupa tomboltombol sehingga menyederhanakan
tampilan.
Pengaksesan basis data sudah sesuai
dengan fungsi yang sedang
dijalankan.
Untuk setiap jenis user, tahap
inisialisasi dan akhir program sudah
sama yaitu Login dan Logout.
Penggunaan system secara terus
menerus dalam kurun waktu 1
minggu tidak mengubah
fungsionalitas sistem dan konsistensi
basis data.
Implementasi
Setelah melakukan tahap uji coba sistem dan melakukan bebagai perbaikan,
tahap selajutnya adalah implementasi sistem. Dari tahap implementasi akan diukur
tingkat keberhasilan sistem.
Berikut ini beberapa pengukuran kesuksesan sistem pada tahap implementasi :
Tabel 2. Kriteria Kesuksesan Sistem
Kriteria Kesuksesan Sistem
Nilai
1. keterlibatan pemakai
19
2. dukungan manajemen eksekutif
16
3. kebutuhan yg jelas
15
4. perencanaan yg sesuai
11
5. harapan yg realistis
10
6. visi & sasaan ygjelas
3
7. kerja keras
26
TOTAL
100
Setelah memberi nilai pada seluruh kriteria kesuksesan sistem, dilakukan persentasi
pada setiap kriteria tersebut.
Tabel 3. Persentasi Kriteria Kesuksesan Sistem
Faktor Kesuksesan Sistem
% Persentasi
1. keterlibatan pemakai
15.9%
2. dukungan manajemen eksekutif
13.9%
3. kebutuhan yg jelas
13.0%
4. perencanaaan yg sesuai
9.6%
5. harapan yg realistis
8.2%
6. visi dan sasaran yg jelas
2.9%
7.kerja keras
2.4%
Lainnya
13.9%
13
Selain kriteria kesuksesan, faktor tantangan sistem juga menentukan tingkat kesuksesan
sistem. Berikut ini adalah persentasi factor tantangan yang muncul pada proses
pengembangan sistem.
Tabel 4. Persentasi Faktor Tantangan Sistem
Faktor Tantangan Sistem
% Persentasi
1. tidak ada masukkan dari pemakai
12.8%
2. kebutuhan & spesifikasi tg tdk sempurna
12.3%
3. mengubah kebutuhan dan spesifikasi
11.8%
4. tidak ada dukungan dr manajemen eksekutif
7.5%
5. ketidakmampuan teknologi
7.0%
6. tidak ada sumber daya
6.4%
7. harapan yg tdk realistis
5.9%
8.sasaran tdk jelas
5.3%
9. batasan waktu tdk realistis
4.3%
10. teknologi baru
3.7%
Lainnya
23.0%
Selain tantangan yang muncul pada proses pengembangan sistem, terdapat factor yang
sifatnya menghalangi atau memperlambat kegiatan. Berikut ini persentasi faktor
penghalang.
Tabel 5. Persentasi Faktor Penghalang Kesuksesan Sistem
Faktor Penghalang Kesuksesan Sistem
% Persentasi
1. kebutuhan tdk lengkap
13.1%
2. tidak ada masukan/keterlibatan dr pemakai
12.4%
3. tidak ada sumber daya
10.6%
4. harapan yg tdk realistis
9.9%
5. tidak ada dukungan dr manajemen eksekutif
9.3%
6. perubahan kebutuhan dan spesifikasi
8.7%
7. tidak ada perencanaan
8.1%
Lainnya
9.9%
Dari proses persentasi faktor kesuksesan, tantangan dan penghalang disimpulkan
bahwa kebutuhan pengguna menjadi faktor penting dalam kesuksesan sistem. Proses
pengembangan sistem dirancang dari kebutuhan pengguna yang mengalami kesulitan
dalam menggunakan sistem yang berjalan saat ini.
14
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Sistem Informasi Manajemen Data Hukum dan Perundang-undangan adalah suatu
sistem pengorganisasian dokumen hukum yang menyimpan dokumen dalam segmen
atau kelompok yang memudahkan pengguna sistem dalam melakukan pencarian dan
pengaksesan dokumen secara lengkap dengan lampiran atau lembaran sejarahnya serta
dokumen lain yang terkait.
Sistem ini merupakan pengembangan dari sistem pencarian dokumen hukum yang
terdapat pada situs resmi Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia yaitu sistem
pencarian yang mengelompokkan dokumen berdasarkan tahun pengesahan.
Pengelompokkan dokumen tersebut belum dapat memudahkan pengguna dalam
melakukan pencarian dokumen yang diinginkan.
Kelebihan dari sistem Informasi Manajemen Data Hukum ini adalah kemudahan
dalam melakukan pencarian berdasarkan kriteria atau atribut yang dimiliki pengguna.
Selain itu pengelompokkan tidak bergantung pada suatu kriteria tertentu bahkan dapat
dikelompokkan berdasarkan berbagai jenis kriteria.
Kelemahan dari sistem ini adalah belum lengkapnya seluruh dokumen hukum yang
tersimpan dalam basis data sistem ini, hal ini terkait dengan belum adanya kerjasama
berbagai pihak untuk mengubah seluruh dokumen hukum dalam bentuk dokumen
elektronis. Selain itu kinerja sistem belum teruji dengan baik karena sistem belum
dipublikasikan dan digunakan oleh banyak pengguna sekaligus pada waktu yang
bersamaan.
Saran
Untuk menciptakan sistem informasi yang baik dan teruji maka perlu kerjasama
berbagai pihak untuk mengubah seluruh dokumen hukum yang ada saat ini dalam
bentuk dokumen elektronis dan melengkapi basis data Sistem Informasi Manajemen
Data Hukum dan Perundang-undangan. Selain itu pengujian juga perlu dilakukan secara
berulang pada kurun waktu tertentu untuk dapat mengevaluasi kinerja sistem.
15
DAFTAR PUSTAKA
Kusumo, Ario Suryo. 2004. Visual Basic.NET. Cetakan Kedua. Elex Media
Komputindo. Jakarta.
Kansil, C.S.T & Kansil, Christine S.T. 2000. Hukum Tata Negara Republik Indonesia,
Cetakan Ketiga, Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Fathansyah. 1999. Basis Data. Cetakan Pertama. Penerbit Informatika. Bandung.
H.M, Jogiyanto. 1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur
dan Praktek Aplikasi Bisnis. Cetakan Kedua. Andi Offset. Yogyakarta.
Yuswanto & Subari. 2005. Mengolah Database Dengan SQL Server 2000. Cetakan
Pertama. Prestasi Pustakaraya. Jakarta.
16
Download