32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Daerah dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penulisan skrispsi, penulis mengadakan penelitian pada PT. Askrindo berlokasi di Jalan Kakatua No.25 Makassar. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober sampai dengan bulan November tahun 2011. 3.2 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memberikan daftar pertanyaan untuk diisi oleh para responden dan diminta untuk memberikan pendapat atau jawaban atas pertanyaan yang diajukan, dan dalam kuesioner ini digunakan skala likert ( 1 – 5 point) yakni kriteria 5 = sangat setuju, 4 = setuju, 3 = cukup setuju, 2 = tidak setuju dan 1 = sangat tidak setuju. (Ating Somantri, 2006 : 37). 3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis data penelitian yang digunakan adalah data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden. Sedangkan sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya (nasabah) sebagai responden, dengan menggunakan kuesioner. 32 33 3.4 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini, yang merupakan populasi adalah nasabah yang mengambil kredit. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Yamane, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sarjono dan Julianita (2011 : 30), yaitu : N n= N.d2 + 1 150 n= 1 + 150 (0,10)2 150 n= 2,50 n = 60 Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d2 = Standar kesalahan Jumlah sampel dari hasil perhitungan Yamane sebesar 60 orang responden sedangkan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu penentuan sampel menurut kriteria yaitu responden yang minimal 2 kali mengambil kredit pada PT. Askrindo di Makassar. 34 3.5 Metode Analisis Untuk membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan maka digunakan metode analisis sebagai berikut : 1. Analisis regresi berganda untuk melihat sejauh mana pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas nasabah dengan persamaan rumus dikemukakan oleh Somantri (2006 : 250) dengan persamaan : Y = boXo + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + έ di mana : Y = Loyalitas nasabah X1 = Tarif/Premi X2 = Pelayanan X3 = Promosi X4 = Citra b0, = Nilai konstanta b1,b2,b3, b4 = Koefisien regresi e = Standar error 2. Pengujian hipotesis yaitu suatu analisis untuk menguji tingkat signifikan dari koefisien regresi, mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas nasabah dengan menggunakan pengujian sebagai berikut : a. Uji serempak (Uji F) untuk pengujian Hipotesis pertama. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebas (tarif, pelayanan, promosi, modal) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang 35 bermakna terhadap loyalitas nasabah (variabel terikat). Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dengan F tabel pada derajat kesalahan 5 % ( = 0,05). Apabila nilai Fhitung > dari nilai F tabel maka berarti variabel bebasnya secara serempak memberikan pengaruh yang bermakna terhadap variabel terikat atau hipotesis pertama diterima. b. Uji parsial (Uji T) Untuk pengujian hipotesis kedua. Uji ini adalah untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat bermakna atau tidak. Pengujian dilakukan dengan membandingkan antara nilai Thitung masing-masing variabel bebas dengan nilai T tabel dengan derajat kesalahan 5 % ( = 0.05) apabila nilai thitung > t tabel, maka variabel bebasnya memberikan pengaruh bermakna terhadap variabel terikat. 3.6 Definisi Operasional Variabel Berikut ini diuraikan definisi operasional variabel yaitu : 1. Tarif adalah nilai dari suatu pembiayaan yang ditetapkan oleh PT. Askrindo kepada nasabah, diukur dengan 5 item pertanyaan dengan skala likert yaitu STS = 1, TS = 2, N = 3, S = 4 dan SS = 5. 2. Pelayanan adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan secara akurat, andal dapat dipercaya, bertanggungjawab atas apa yang dijanjikan, dan tidak pernah memberikan janji yang berlebihan dan selalu menepati janji, diukur 36 dengan 5 item pertanyaan dengan skala likert yaitu STS = 1, TS = 2, N = 3, S = 4 dan SS = 5. 3. Promosi yaitu kegiatan yang dilakukan oleh karyawan dalam mempromosikan jasa asuransi kredit pembiayaan kepada nasabah yang membutuhkan. diukur dengan 5 item pertanyaan dengan skala likert yaitu STS = 1, TS = 2, N = 3, S = 4 dan SS = 5. 4. Modal yaitu dana yang dimiliki oleh PT. Askrindo untuk membiayai aktivitas pembiayaan kepada nasabah yang membutuhkan dana, diukur dengan 5 item pertanyaan dengan skala likert yaitu STS = 1, TS = 2, N = 3, S = 4 dan SS = 5. 5. Loyalitas nasabah adalah kesetiaan atau loyal nasabah terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan, diukur dengan 10 item pertanyaan dengan skala likert yaitu STS = 1, TS = 2, N = 3, S = 4 dan SS = 5. 37 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. Askrindo Askrindo didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia di bawah naungan Departemen Keuangan dan Bank Indonesia pada tahun 1971, sebagai bagian dari upaya menumbuhkembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pada awalnya untuk melaksanakan upaya tersebut, Askrindo menjalankan usaha Asuransi Kredit Bank dan dalam perkembangan selanjutnya upaya tersebut dilengkapi dengan usaha-usaha lainnya, khususnya di bidang penjaminan. Jenis jasa yang baru ini tidak hanya memperbesar akses pengusaha terhadap sumber perkreditan, tetapi juga mendukung arus perdagangan di dalam dan luar negeri. Seluruh usaha tersebut pada dasarnya memiliki manfaat yang hampir sama yaitu memperbesar akses sektor riil terhadap sektor finansial. Oleh karena itulah, Askrindo menyatakan diri sebagai "A Bridge to Your Financial Trust". Dengan menjalankan usaha-usaha tersebut, Askrindo telah membantu lebih dari 7,4 juta UMKM dalam memperkuat struktur usahanya terutama yang bersifat finansial. Misi PT. Askrindo adalah mendukung program pemerintah di bidang ekonomi dalam menciptakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang tangguh melalui kegiatan usaha asuransi dan/atau penjaminan, sedangkan visinya adalah menjadi Perusahaan Asuransi Nasional terpercaya 37 dan kompetitif yang 38 mengutamakan pelayanan prima dengan dukungan sumber daya dan lembaga keuangan yang kuat di dalam dan luar negeri untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Asuransi Kredit Bank merupakan salah satu layanan jasa yang diberikan oleh Askrindo sebagai lembaga keuangan yang menjembatani sektor riil dan sektor finansial guna meningkatkan kepercayaan perbankan dalam kebijakan kreditnya. Askrindo berpengalaman dalam mengelola risiko finansial sejak tahun 1971 antara lain : 1. Struktur permodalan Askrindo yang kuat. 2. Memiliki keterkaitan produk (product link) dengan produk Financial Risk lainnya yang dimiliki Askrindo (One Stop Financial Risk Services). 3. Memiliki fleksibilitas dalam mengantisipasi pasar melalui pengembangan produk Penjaminan Kredit. Jenis Kredit yang dapat dijamin oleh Askrindo : 1. Kredit dengan plafond per debitur di atas Rp 500.000.000,00 2. Kredit dengan plafond per debitur di bawah Rp. 500.000.000,00; dengan persyaratan baik jumlah debitur maupun manajemen pengelolaan dikategorikan massal (berkelompok). Askrindo mempunyai fungsi yaitu : 1. Penjaminan kredit Memberikan jaminan kepada UKM untuk memudahkan UKM memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan, khususnya dari Bank. 39 2. Surety Bond Jaminan yang diberikan PT Askrindo / Surety Company kepada Pemilik Proyek/ Bouwheer/Obligee, terhadap kemungkinan timbulnya risiko kerugian akibat Principal/Kontraktor tidak dapat menyelesaikan kewajibannya sesuai kontrak. 3. Customs Bond Jaminan yang diberikan PT Askrindo kepada Principal/(Importir/Eksportir) sebagai jaminan yang berkaitan dengan fasilitas kepabeanan, fasilitas penangguhan/pembebasan bea masuk barang impor dan pungutan negara lainnya bagi kepentingan Direktur Jendral Bea & Cukai. 4. Penjaminan Letter of Credit Impor & Kredit Modal Kerja (KMK) Ekspor Menjamin pembayaran Letter of Credit Impor dan SKBDN yang jaminannya diberikan kepada Bank Umum Devisa (Penerima Jaminan) terhadap kemungkinan timbulnya kerugian sebagai akibat Terjamin (Importir/Produsen Eksportir) tidak dapat memenuhi kewajibannya melunasi pembayaran kepada Penerima Jaminan atas Letter of Credit Impor dan Kredit Modal Kerja (KMK) Ekspor dan/atau Impor barang untuk keperluan Ekspor serta Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN - Letter of Credit Lokal). Mekanisme Permintaan Penjaminan Kredit Permintaan Penjaminan Kredit dilaksanakan secara kasus per kasus ke Askrindo dengan melampirkan dokumen sebagai berikut : 40 1. Profil Perusahaan calon debitur (Terjamin) 2. Copy/Tembusan Permohonan Kredit dari Terjamin kepada Bank atau Lembaga Pembiayaan Keuangan lainnya. 3. Copy Neraca Keuangan, Laba/Rugi dan Cash Flow untuk 2 tahun terakhir. 4. Surat Pernyataan Kesanggupan Membayar Ganti Rugi (SPKMGR). Kriteria Umum Usaha yang dapat dijamin Askrindo : 1. Memiliki ijin usaha yang ditentukan oleh pihak yang berwenang; 2. Tidak bertentangan dengan norma hukum yang berlaku; 3. Tidak sedang dalam proses kepailitan atau telah dinyatakan pailit atau bubar demi hukum; 4. Tidak memiliki tunggakan kredit yang digolongkan kualitas kredit diragukan. Produk ini termasuk Penjaminan Trade Financing yang meliputi : 1. Penjaminan pembukaan L/C Impor& SKBDN yaitu menjamin pembukaan : a. Sight L/C atas pemberian fasilitas T/R (Trust Receipt) atau kredit talangan; b. SKBDN berjangka. 2. Penjaminan fasilitas modal kerja ekspor yang bersifat transaksional (Pre Shipment Financing) dan penjaminan non transaksional (Post Shipment Financing). Pihak yang terkait dalam customs bond : 1. Surety company adalah PT Askrindo yang memberikan jasa penutupan risiko atas kerugian yang timbul dari peristiwa yang belum pasti. 41 2. Obligee adalah Pemilik Proyek, dalam hal ini Ditjen.Bea & Cukai. 3. Principal adalah perusahaan selaku Importir/Eksportir yang melaksanakan pekerjaan tertentu dari obligee. Adapun Pihak yang terkait dalam surety bond : 1. Surety company adalah PT Askrindo yang memberikan jasa jaminan risiko atas kerugian yang timbul dari peristiwa yang belum pasti. 2. Obligee / Bouwheer adalah pemilik proyek. 3. Principal adalah pihak kontraktor/supplier yang melaksanakan pekerjaan tertentu dari obligee. 4.2 Keunggulan Surety Bond pada PT. Askrindo Keunggulan-keunggulan surety bond pada perusahaan PT. Askrindo adalah sebagai berikut : 1. PT. Askrindo adalah BUMN yang memiliki struktur permodalan yang lebih kuat dibandingkan perusahaan asuransi sejenis. 2. PT. Askrindo telah berpengalaman dalam mengelola risiko finansial sejak tahun 1971. 3. Mendapat Back-Up Reasuransi yang kuat dari perusahaan reasuransi internasional. 4. Telah dapat diterima sebagai jaminan, baik oleh Pemerintah, BUMN, maupun perusahaan swasta besar lainnya. 5. Mengutamakan pelayanan prima. 42 Sedangkan manfaat yang dapat dinikmati pengguna jasa Asuransi Kredit Bank : 1. Membantu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam rangka pemenuhan kekurangan persyaratan atas penyerahan barang jaminan yang ditetapkan oleh Lembaga Pembiayaan Keuangan baik Bank maupun Non Bank. 2. Membantu Lembaga Keuangan Bank, Non Bank dan Badan Usaha Pemberi Kredit untuk mengalihkan sebagian risiko finansial atas kegagalan kewajiban pengembalian kredit oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM). 3. Penjaminan Kredit ini umumnya lebih diarahkan pada kegiatan pembiayaan untuk mendukung penyelesaian proyek-proyek jasa konstruksi baik yang dimiliki oleh pemerintah pusat maupun daerah. Manfaat surety bond Askrindo : 1. Bagi Obligee / Pemilik Proyek : proyek yang dikelola terjamin pelaksanaan dan penyelesaiannya. 2. Bagi Principal / Kontraktor : surety bond dapat diperoleh dengan mudah, cepat, dan biaya jasa penjaminan yang relatif murah. 4.3 Jenis-jenis Surety Bond Pada PT. Askrindo Adapun jenis-jenis produk surety bond yang dapat diperoleh pada PT. Askrindo adalah sebagai berikut : 1. Jaminan Penawaran / Bid Bond; 43 2. Jaminan Pelaksanaan / Performance Bond; 3. Jaminan Uang Muka / Advance Payment Bond; 4. Jaminan Pemeliharaan / Maintenance Bond; 5. Jaminan Pembayaran/Payment Bond (khususnya yang terkait dengan pelaksanaan proyek). Sedangkan jenis produk turunan surety bond adalah : 1. Kontra Bank Garansi; merupakan layanan jasa jaminan dari PT Askrindo untuk membantu Principal dalam rangka memperoleh Bank Garansi yang dipersyaratkan oleh Obligee/Pemilik Proyek untuk melaksanakan pekerjaannya. 2. Jaminan Agen Perusahaan Penerbangan; merupakan layanan khusus jasa jaminan dari PT Askrindo dalam hal Principal/Agen Pasasi & Agen Kargo Penerbangan membutuhkan penjaminan yang dipersyaratkan oleh Obligee/Perusahaan Penerbangan. 3. Jaminan Jemaah Haji; merupakan jasa layanan khusus dari PT Askrindo yang menjamin kepulangan jemaah haji (khusus) kepada pihak Obligee/Departemen Agama. Dalam hal ini PT Askrindo juga dapat memberikan fasilitas jaminan ini melalui Kontra Bank Garansi. 4.4 Struktur Organisasi PT. Askrindo Dalam menunjang terlaksananya kegiatan dan aktivitas perusahaan secara efektif dalam mencapai tujuan perusahaan yang telah dicanangkan, maka setiap 44 perusahaan perlu melengkapi tugas-tugas atau pembagian kerja yang jelas yang digambarkan dalam suatu struktur atau bagan organisasi. Dengan adanya pembagian kerja, setiap karyawan dapat dengan mudah mengetahui fungsi dan tanggung jawab yang telah dilimpahkan kepadanya, demikian pula batasan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sehingga tidak mudah menimbulkan konflik baik antara pribadi maupun kelompok unit. Suatu struktur organisasi yang baik dapat menimbulkan suasana di mana kepuasan perseorangan dan keputusan dapat terwujud sehingga mendorong kerja sama serta keinginan yang kompak melakukan sesuatu tanpa perintah. Perusahaan adalah sebagai suatu sistem antara fungsi-fungsi yang di dalamnya hanya dapat berjalan dengan baik apabila dalam perusahaan tersebut terdapat organisasi yang baik pula. Dalam hubungannya dengan uraian di atas, maka PT. Askrindo, menggunakan sistem organisasi yang dianut adalah sistem organisasi line dimana kekuasaan dan tanggung jawab bercabang pada setiap tingkatan mulai dari pimpinan hingga kepada karyawan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan disajikan bagan struktur organisasi PT. Askrindo di Makassar yang dapat dilihat pada skema berikut : 45 46 4.5 Uraian Tugas Adapun uraian tugas masing-masing bagian pada PT. Askrindo di Makassar adalah sebagai berikut : 1. Kepala Kantor Cabang Dengan tugas utama bertindak sebagai pusat koordinator dan mewakili direksi di dalam melakukan hubungan dengan pelaksanaan tugas-tugas kantor cabang sesuai dengan wewenang dan tanggungjawabnya, serta membawahi kantor-kantor Unit Pemasaran di wilayah kerja cabang bersangkutan. 2. Bidang Pertanggungan Bidang Pertanggungan dikepalai oleh seorang Kepala Seksi yang tugas pokoknya adalah menyelenggarakan penutupan pertanggungan terhadap resiko atas kredit yang diberikan bank-bank maupun terhadap resiko kredit lain dan melakukan penutupan penjaminan atas produk diversifikasi. Untuk melaksanakan tugas tersebut secara efektif dan efisien, maka bagian pertanggungan dapat melaksanakannya dengan urutan sebagai berikut : a. Menyusun rencana dan kegiatan pertanggungan kredit kantor cabang sesuai dengan kebijaksanaan umum dan khusus yang telah diarahkan/ditetapkan oleh kepala kantor cabang / kantor pusat. b. Menyelenggarakan analisa dan evaluasi serta membuat rekomendasi kepada Kepala Kantor Cabang untuk mendapatkan keputusan penutupan pertanggungan yang wewenang penutupannya masih berada dalam wewenang kepala kantor cabang. 47 c. Menyelenggarakan administrasi penutupan pertanggungan dan dapat mempermudah pengawasan interen (internal control) oleh kepala kantor cabang maupun oleh kantor pusat. d. Membantu kegiatan tata usaha menyiapkan rencana anggaran pendapatan dan biaya kantor cabang. e. Menyelesaikan analisa dan evaluasi proyek massal dan lain-lain sebagainya. f. Menyusun laporan periodik/sewaktu-waktu kepada Kantor Pusat. Bidang Pertanggungan membawahi bagian : a. Pemasaran Merupakan ujung tombak yang mewakili perusahaan di masyarakat, dimana tugasnya adalah menjual produk perusahaan, memberikan pelayanan dalm hal penyerahan produk perusahaan, menerima pembayaran premi nasabah, membantu mengurus klaim. b. Akseptasi Bagian Akseptasi melakukan perhitungan premi berapa premi yang harus dibayar. c. Produksi Bagian Produksi bertanggungjawab terhadap penjaminan produk asuransi dan penjaminan diversifikasi produk asuransi. 3. Bidang Klaim dan Subrogasi Bidang Klaim dan Subrogasi dikepalai oleh Kepala Seksi yang tugas pokoknya adalah menyelenggarakan penyelesaian atas tuntutan ganti rugi dari tertanggung 48 dan menyelenggarakan pengawasan pertanggungan dan subrogasi. Untuk melaksanakan tugas tersebut secara efektif dan efisien, maka bagian ini dapat menjalankan fungsi-fungsi sebagai berikut : a. Menyusun rencana dan program kegiatan penyelesaian klaim, subrogasi dan recovery kantor cabang sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh kantor cabang/pusat. b. Menyelenggarakan analisa dan penilaian serta membuat konsep rekomendasi untuk mendapatkan persetujuan dari kepala kantor cabang untuk penyelesaian atau pembayaran atau tuntutan ganti rugi yang dalam wewenang kantor cabang. c. Menyelenggarakan/menyiapkan analisa dan penilaian serta membuat konsep rekomendasi untuk mendapatkan persetujuan kantor pusat atas tuntutan ganti rugi yang wewenang keputusannya berada di atas wewenang kepala kantor cabang. d. Menyelenggarakan administrasi penyelesaian klaim yang dapat dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan penyelesaian klaim dan sekaligus dapat mempermudah pengawasan interen oleh kepala kantor cabang maupun oleh kantor pusat. e. Menyelenggarakan administrasi piutang subrogasi atas klaim-klaim yang telah dibayarkan klaimnya. f. Melakukan penagihan-penagihan kepada bank-bank agar melimpahkan recovery atas setoran-setoran debitur yang menjadi bagian PT. Askrindo. 49 g. Menyusun laporan periodik/sewaktu-waktu kepada kantor pusat. Bidang Klaim dan Subrogasi membawahi bagian : a. Coll.fee Bertugas melakukan penagihan dan sekaligus menyerahkan polis kepada pihak tertanggung. b. Recovery dan piutang Bagian Recovery dan Piutang sebagai badan yang melakukan penagihan pada asuransi kredit. c. Klaim Bagian ini bertugas untuk pengurusan klaim atau tuntutan kerugian seluruh jenis untuk polis yang diterbitkan oleh Kantor Cabang sendiri ataupun yang diterbitkan oleh Kantor Cabang lain. Melakukan survey, laporan, pelaksanaan administrasi klaim, pelaporan korespondensi baik intern maupun ekstern dan mengajukan usulan-usulan serta melakukan survey dalam hal terjadi klaim yang cukup material, serta melakukan penyelesaiannya. 4. Bidang Keuangan dan Akuntansi Bidang Keuangan dan Akuntansi merupakan bidang non operasional yang tugasnya sebagai pendukung dari kegiatan-kegiatan bidang Pertanggungan dan bidang Klaim dan Subrogasi. Bidang Keuangan dan Akuntansi dikepalai oleh seorang Kepala Seksi yang tugas utamanya adalah melaksanakan kegiatan-kegiatan dibidang : 50 a. Keuangan - Membuat rencana anggaran - Melaksanakan tugas-tugas lain atas perintah kepala cabang - Melaksanakan administrasi produksi, bonus, komisi, dll. b. Akuntansi - Melakukan pencatatan kas dan bank - Posting ke BB - Buat laporan keuangan c. Personalia Bertanggung jawab terhadap kesejahteraan pegawai (kesehatan, tunjangan, pendidikan dan kegiatan lainnya). d. Umum Membuat pengadaaan kelangsungan perusahaan dan melihat utuh untuk diperhatikan kebutuhan perusahaan dan memelihara kondisi fisik perusahaan.