AROMATISITAS, BENZENA DAN BENZENA TERSUBSTITUSI ACHMAD SYAHRANI ORGANIC CHEMISTRY, FESSENDEN DAN FESSENDEN, THIRD EDITION 1 BENZENA PERTAMA KALI DIISOLASI OLEH MICHAEL FARADAY, 1825 DARI RESIDU BERMINYAK YANG TERTIMBUN DALAM PIPA INDUK GAS DI LONDON. SAAT INI SUMBER UTAMA BENZENA, BENZENA TERSUBSTITUSI DAN SENYAWAAN AROMATIK ADALAH PETROLEUM ; SEBELUMNYA DARI TER BATUBARA HAMPIR 90% SENYAWA AKTIF BAHAN OBAT ADALAH SENYAWA AROMATIK ; RUMUS STRUKTUR MEMPUNYAI INTI BENZENA KLASIFIKASI HIDROKARBON ALIFATIK HIDROKARBON AROMATIK : MONO SIKLIK DAN POLI SIKLIK HOMOSIKLIK DAN HETERO SIKLIK 2 MONO SIKLIK DAN POLI SIKLIK HOMO SIKLIK DAN HETERO SIKLIK BENZENA TERSUBSTITUSI BENZENA NAFTALENA FENANTRENA CH3 N TOLUENA PIRIDINA N KUINOLIN 3 CH3 CH3 CH3 CH3 CH3 CH3 ORTO-XILENA META-XILENA PARA-XILENA CH3 O N N CH3 HO NIKOTINA ESTRON OH N N HO OH N NH ASAM URAT 4 TATA NAMA BENZENA TERSUBSTITUSI MONO SUSBTITUSI CH3 METILBENZENA (TOLUENA) Br BROMOBENZENA COOH ASAM BENZOAT OH NH2 ANILINA CH(CH3)2 ISOPROPILBENZENA HIDROKSIBENZENA (FENOL) NO2 NITROBENZENA CH2 GUGUS FENIL GUGUS BENZIL 5 CH2OH BENZILALKOHOL O O C CH3 C ASETOFENON BENZOFENON DISUBSTITUSI 2 POSISI ORTHO (o) 2 POSISI META (m) 2 POSISI PARA (p) KHUSUS UNTUK BENZENA ; TIDAK UNTUK CINCIN LAIN 6 DISUBSTITUSI CH3 CH3 CH3 CH3 CH3 CH3 DUA POSISI POSISI ORTHO DAN META, TAPI HANYA SATU POSISI PARA 7 SIFAT FISIKA DAN KIMIA • SEPERTI HIDROKARBON ALIFATIK DAN ALISIKLIK, BENZENA DAN HIDROKARBON AROMATIK BERSIFAT NON POLAR • TIDAK LARUT DALAM AIR • LARUT DALAM BERBAGAI PELARUT ORGANIK • BENZENA DIGUNAKAN SEBAGAI PELARUT • BENZENA DAPAT MEMBENTUK CAMPURAN AZEOTROP DENGAN AIR • BENZENA BERSIFAT TOKSIK – KARSINOGENIK (HATI-HATI MENGGU NAKAN BENZENA SEBAGAI PELARUT, HANYA DIGUNAKAN APABILA TIDAK ADA ALTERNATIF LAIN MISALNYA TOLUENA) • TITIK DIDIH DAN TITIK LELEH LIHAT TABEL BERIKUT : BENZENA TOLUENA o-XILENA m-XILENA p-XILENA TL TD 5,5 - 95 - 25 - 48 13 80 111 144 139 138 8 STABILITAS CINCIN BENZENA + H2 Sikloheksena + 28,6 kkal/mol sikloheksana Seandainya benzena hanya mengandung tiga ikatan rangkap dua yang berselang-seling dengan tiga ikatan tunggal (TANPA DELOKALISASI ELEKTRON), maka kalor hidrogenasinya akan sebesar : 3 x 28,6 kkal/mol = 85,8 kkal/mol + Benzena H2 + 49,8 kkal/mol sikloheksana Hidrogenasi benzena membebaskan energi 36 kkal/mol 9 Lebih rendah dibanding senyawa hipotetik (sikloheksatriena) selisih energi tersebut disebut energi resonansi benzena Apa arti energi resonansi benzena tersebut dalam reaktivitas ? Diperlukan lebih banyak energi untuk hilangnya sifat aromatik, Alkena dapat dihidrogenasi dalam temperatur kamar dan Tekanan atmosfer, sedangkan benzena menuntut temperatur dan tekanan yang lebih tinggi Benzena tidak dapat diadisi (tidak bereaksi) dengan HBr dan KMnO4 + HX + KMnO4 Tidak bereaksi Tidak bereaksi 10 IKATAN DALAM BENZENA H H C C H C C H C C H H KEKULE 1865 1872 1940 11 APAKAH SENYAWA AROMATIK ? PERSYARATAN SENYAWA AROMATIK 1. molekul harus siklik dan datar 2. memiliki orbital p yang tegak lurus pada bidang cincin (memungkinkan terjadinya delokalisasi elektron pi) 3. Memiliki elektron pi = 4n + 2 (aturan Huckle) ; n = bilangan bulat H H H H H H siklooktatetraena tidak aromatik 8 elektron pi 12 4n + 2 = 6 n=1 aromatik 4n + 2 = 10 n=2 aromatik 4n = 8 non aromatik Mengapa dengan 6 atau 10 elektron pi bersifat aromatik, sedangkan 8 elektron pi tidak ? Agar bersifat aromatik, semua elektron pi harus berpasangan Sehingga dimungkinkan overlapping (tumpang tindih) yang optimal sehingga terjadi delokalisasi sempurna 13 6* 5* 4* 2 3 Orbital anti bonding Orbital bonding 1 8* 6* 7* 5 4 2 3 1 Orbital anti bonding Orbital non bonding Orbital bonding 14 ION SIKLOPENTADIENA + Kation Tidak aromatik Anion aromatik 4 5 3 2 1 4 5 3 2 1 15 SUBSTITUSI AROMATIK ELEKTROFILIK MONOSUBSTITUSI FeCl3 Cl + Cl2 KLOROBENZENA + HNO 3 H2SO4 NO2 NITROBENZENA 16 DISUBSTITUSI NO2 H2SO4 Cl + HNO 3 + Cl o -kloronitro benzena NO2 Cl p -kloronitro benzena TRISUBSTITUSI NO2 CH3 HNO2 NO2 H2SO4 CH3 CH3 + NO2 NO2 NO2 17 MONOSUBSTITUSI A. HALOGENASI FeCl3 + Cl2 Cl KLOROBENZENA 18 B. NITRASI + HNO 3 H2SO4 NO2 NITROBENZENA 19 C. ALKILASI (FRIEDEL CRAFTS) AlCl3 + (CH3)2CHCl 30C CH(CH3)2 + HCl ISOPROPILBENZENA ELEKTROFIL YANG MENYERANG DAPAT MENGALAMI PENATAAN ULANG OLEH ADANYA GESERAN 1-2 H/R + CH3CH2CH2Cl AlCl3 30C CH(CH3)2 Isopropilbenzena (70%) CH2CH2CH3 n-propilbenzena (30%) 20 D. ASILASI (FRIEDEL CRAFTS) O + CH3C AlCl3 Cl O C CH3 + HCl asetofenon Zn/HCl HCl kalor CH2CH3 etilbenzena 21 E. SULFONASI H2SO4 + SO3 SO3H Asam benzensulfonat 22 SUBSTITUSI KEDUA Tak perlu katalis, lebih cepat Br NH2 + 3 Br2 Br NH2 Br 2,4,6-tribromobenzena NH2 merupakan GUGUS AKTIVASI NO2 NO2 + HNO3 H2SO4 NO2 + H2O 100C Memerlukan asam nitrat berasap, temperatur tinggi dan waktu lama m-dinitrobenzena NO2 merupakan GUGUS DEAKTIVASI 23 PENGARAH ORTO-PARA DAN META NO2 NO2 + HNO3 H2SO4 100C NO2 + H2O m-dinitrobenzena (o dan p sedikit sekali) NO2 H2SO4 Cl + HNO3 Cl 100C + NO2 Cl para (70%) ortho (30%) (tanpa meta) 24 ADA PASANGAN ELELKTRON MENYENDIRI OH PENGARAH ORTO-PARA PENGAKTIVASI + N O TIDAK ADA PASANGAN ELEKTRON MENYENDIRI - O PENGARAH META PENDEAKTIVASI 25 Pengarah Pengarah orto-para NH2 NHR meta NR2 O C R OH OR O NHC R bertambah deaktivasi CO2R SO3H CHO bertambah aktivasi COOH R CN X NO2 NR3 + 26 1. Substituen yang bersifat melepaskan elektron, mengaktifkan cincin dan merupakan pengarah orto-para E + CH3 E + O H 27 2. Halogen merupakan merupakan pengarah orto-para karena halogen bersifat melepaskan elektron secara resonansi, tetapi mendeaktifkan cincin oleh induktif nya yang bersifat menarik elektron E + E Cl + Cl 28 3. Pengarah meta mendeaktifkan semua posisi pada cincin dengan cara menarik elektron serta terutama mendeaktifkan posisi orto-para E + NO2 NO2 29 SUBSTITUSI YANG KETIGA 1. Jika dua substituen mengarahkan suatu gugus ke satu posisi, maka posisi ini akan merupakan posisi utama o terhadap CH3 dan m terhadap NO2 NO2 CH3 HNO2 NO2 H2SO4 p terhadap CH3 dan m terhadap NO2 CH3 CH3 + NO2 2,6 dinitro toluena NO2 NO2 2,4 dinitro toluena 30 2. Jika dua gugus bertentangan dalam efek-efek pengarahan mereka, maka aktivator yang lebih kuat akan lebih diturut pengarahannya pengarah o, p lebih kuat NO2 CH3 OH + p-metilfenol HNO3 CH3 OH 4-metil-2-nitrofenol 31 3. Jika dua gugus deaktivasi berada pada cincin, terlepas dimana posisinya, akan menghambat substitusi ketiga 4. Jika dua gugus pada cincin berposisi meta satu sama lain substitusi tidak terjadi pada posisi apit meskipun cincin teraktifkan pada posisi itu. Tidak reaktifnya posisi ini rena rintangan sterik tidak disini HO HO Br2 CHO CHO FeBr3 m-hidroksibenzaldehida Br 6-bromo-3-hidroksi benzaldehida 32