Kajian Potensi Tumbuhan Obat untuk Pengayaan

advertisement
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian kajian potensi tumbuhan obat untuk pengayaan materi
pembelajaran di sekolah Kabupaten Cianjur dilakukan di wilayah Kabupaten
Cianjur.
Waktu penelitian selama 6 (enam) bulan, dari Bulan Juli-Desember
2005. Adapun identifikasi jenis dan spesimen tumbuhan obat dilakukan di
Laboratorium Konservasi Tumbuhan, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan
dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB.
Bahan dan Peralatan
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain : dokumen
atau laporan hasil survey/penelitian tumbuhan secara umum maupun tumbuhan
obat yang telah dilakukan oleh instansi terkait di Kabupaten Cianjur, kamera, tally
sheet, kuesioner, alat tulis- menulis, serta komputer dan perlengkapannya.
Metode Penelitian
Pengumpulan Data
Data Sekunder
Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini, meliputi : kondisi
umum lokasi, jenis-jenis penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat, dan
jumlah dan nama industri obat tradisional di Kabupaten Cianjur.
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui studi literatur, yaitu
mengumpulkan data dan informasi dari berbagai laporan atau dokumen yang
terdapat di instansi terkait.
Jenis data dan informasi yang dikumpulkan dan
metode pengumpulan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini tersaji
pada Tabel 1, sedangkan instansi yang dihubungi guna pengumpulan data
sekunder tersaji pada Tabel 2.
Data Primer
Data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini, meliputi : data jenisjenis tumbuhan obat yang terdapat di setiap kecamatan, pemasaran simplisia,
produk-produk obat tradisional yang diperjualbelikan, dan persepsi stakeholder
17
terhadap rencana pemanfaatan informasi tumbuhan obat untuk pengayaan materi
pembejalaran di sekolah Kabupaten Cianjur.
Tabel 1 Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian kajian potensi
tumbuhan obat untuk pengayaan materi pembelajaran di sekolah
Kabupaten Cianjur
No.
1.
Jenis Data Sekunder
Kondisi Umum
Lokasi Kabupaten
Cianjur
Data dan Informasi yang Dikumpulkan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
2.
3.
Jenis-jenis penyakit
yang banyak diderita
oleh masyarakat di
Kabupaten Cianjur
Industri obat
tradisional di
Kabupaten Cianjur
1.
2.
3.
1.
2.
Letak geografis setiap Kecamatan
Luas wilayah setiap kecamatan
Batas wilayah Kabupaten Cianjur
Topografi dan konfigurasi lapangan setiap
kecamatan
Geologi dan tanah setiap kecamatan
Iklim setiap kecamatan
Keadaan penduduk setiap kecamatan
Pola penggunaan lahan setiap kecamatan
Kondisi sosial ekonomi masyarakat setiap
kecamatan
Jenis-jenis penyakit yang diderita oleh orang
dewasa
Jenis-jenis penyakit yang diderita oleh anakanak
Jenis-jenis penyakit yang diderita oleh balita
Nama industri obat tradisional di
Kabupaten Cianjur
Alamat industri obat tradisional di
Kabupaten Cianjur
Metode
Pengambilan Data
1. Studi Literatur
2. Kunjungan ke
kantor berbagai
instansi terkait
1. Studi Literatur
2. Kunjungan ke
kantor berbagai
instansi terkait
1. Studi Literatur
2. Kunjungan ke
kantor berbagai
instansi terkait
Tabel 2 Daftar instansi yang dihubungi guna pengumpulan data sekunder dalam
penelitian analisis prospek pengembangan tumbuhan obat untuk
pengayaan kurikulum sekolah di Kabupaten Cianjur
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Nama Instansi
Balai Pusat Statistik (BPS) kabupaten
BAPPEDA
Dinas Pertanian
Dinas Kehutanan dan konservasi sumberdaya Alam
Dinas Perkebunan
Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cianjur
Kantor Kecamatan
Perkebunan
Balai Taman Nasional/cagar alam setempat
Puskesmas
Rumah Sakit
Pemda
Dinas Kesehatan
Data Jenis-jenis Tumbuhan Obat di setiap Kecamatan
Pengumpulan data jenis-jenis tumbuhan obat di setiap kecamatan di
Kabupaten Cianjur dilakukan dengan menggunakan metode sensus. Didalam
sensus, metode yang digunakan adalah mengamati secara langsung jenis-jenis
tumbuhan yang berkhasiat obat dan mengambil spesimen herbarium jenis-jenis
18
tumbuhan yang kemungkinan berkhasiat obat yang dijadikan sebagai lokasi
kajian.
Bersamaan dengan kegiatan inventarisasi, dilakukan juga pengambilan
foto jenis-jenis tumbuhan obat yang ditemukan untuk diidentifikasi.
Data jenis-jenis tumbuhan obat di setiap kecamatan yang dikumpulkan,
meliputi :
1. Nama Lokal
2. Habitus
3. Status (liar atau budidaya)
Data Pemasaran Simplisia Tumbuhan Obat
Pengumpulan data pemasaran simplisia tumbuhan obat dilakukan di 9
(sembilan) pasar, yaitu Pasar Induk Cianjur, Pasar Muka Cianjur, Pasar Cipanas,
Pasar Ciranjang, Pasar Kadupandak, Pasar Sukanegara, Pasar Pagelaran, Pasar
Warungkondang, dan Pasar Cibeber.
Pengumpulan data dilakukan dilakukan melalui 2 (dua) cara, yaitu
wawancara langsung dengan pedagang dan pembelian simplisia yang dijual. Data
yang dikumpulkan, meliputi :
1.
Rantai pemasaran simplisia,
2.
Jenis-jenis simplisia tumbuhan obat yang diperjualbelikan di pasar dan toko
atau warung jamu,
3.
Harga jual masing- masing simplisia jenis-jenis tumbuhan obat yang dijual,
4.
Harga beli simplisia,
5.
Asal simplisia jenis-jenis tumbuhan obat,
6.
Jenis-jenis simplisia yang paling laku dijual,
7.
Jenis-jenis simplisia yang susah diperoleh.
Data Produk-produk Obat Tradisional yang Diperjualbelikan
Pengumpulan data produk-produk obat tradisional yang diperjualbelikan
dilakukan di 9 (sembilan) lokasi, yaitu Pasar Induk Cianjur, Pasar Muka Cianjur,
Pasar Cipanas, Pasar Ciranjang, Pasar Kadupandak, Pasar Sukanegara, Pasar
Pagelaran, Pasar Warungkondang, dan Pasar Cibeber.
Pengumpulan data dilakukan dilakukan melalui 2 (dua) cara, yaitu
wawancara langsung dengan penjual dan pembelian produk-produk obat
tradisional yang dijual. Data yang dikumpulkan, meliputi :
19
1. Rantai pemasaran produk,
2. Jenis-jenis produk obat tradisional yang dijual,
3. Pemroduksi atau asal produk obat tradisional,
4. Harga jual jenis-jenis obat tradisional,
5. Produk-produk obat tradisional yang paling laku dijual.
Data Persepsi seluruh Stakeholder terhadap Pemanfaatan Informasi
Tumbuhan Obat di Kabupaten Cianjur sebagai Media Pembelajaran di Sekolah
Pengumpulan data persepsi seluruh stakeholders terhadap rencana
pemanfaatan informasi tentang tumbuhan obat untuk pengayaan materi
pembeajaran di sekolah Kabupaten Cianjur dilakukan melalui wawancara
langsung dengan berbagai pihak, antara lain : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,
sekolah (SD, SMP, SMA, dan SMK), dan lain- lain.
Data yang diperlukan dalam pengkajian aspek ini, meliputi nama, alamat,
persepsi terhadap pemanfaatan informasi tumbuhan obat sebagai media
pembelajaran di sekolah, permasalahan yang dihadapi, dan harapan dari seluruh
stakeholder. Daftar responden yang dihubungi untuk mengumpulkan data
tersebut, tersaji pada Tabel 3.
Tabel 3 Daftar responden yang dihubungi dalam pengumpulan data persepsi
seluruh stakeholder terhadap pemanfaatan informasi tentang tumbuhan
obat untuk pengayaan materi pembelajaran di sekolah Kabupaten Cianjur
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama Responden
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Pengawas Sekolah (SD, SMP, SMK, SMA)
Sekolah SD
• Kepala sekolah
• Guru Kelas V, VI
• Siswa Kelas V, VI
Sekolah SMP :
• Kepala sekolah
• Guru mata ajaran yang relevan
• Siswa Kelas II, III
Sekolah SMK :
• Kepala sekolah
• Guru mata ajaran yang relevan
• Siswa
Sekolah SMA :
• Kepala sekolah
• Guru mata ajaran yang relevan
• Siswa
Jumlah Responden
(orang)
1
4
26
52
52
26
52
52
5
5
5
35
35
35
385
20
Identifikasi Jenis Tumbuhan Obat
Identifikasi jenis tumbuhan obat dilakukan melalui cek silang dengan
berbagai buku/literatur tentang tumbuhan obat yang ada. Data yang dikumpulkan
meliputi : nama lokal, nama botani, nama famili, habitus, khasiat atau manfaat,
dan bagian yang digunakan.
Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan Data
Data primer dan sekunder yang telah dikumpulkan kemudian diolah, baik
secara manual maupun dengan komputerisasi. Tahapan kegiatan dalam
pengolahan data, meliputi :
1. Penyuntingan data, yaitu bertujuan meneliti kembali catatan untuk mengetahui
apakah catatan tersebut sudah cukup baik untuk keperluan proses berikutnya
dalam arti penyuntingan dilakukan terhadap data-data yang telah diperoleh.
2. Pengkodean data, yaitu mengadakan klasifikasi terhadap data-data yang
diperoleh menurut macamnya dengan memberi kode tertentu pada catatan atau
mempertegas jawaban terhadap informasi tertentu.
3. Perhitungan frekuensi, yaitu tabulasi atau penyusunan data ke dalam tabeltabel, yaitu data dikelompokkan kedalam kategori-kategori, yang setiap
kategori telah menampung dan memuat data dalam jumlah/frekuensi tertentu.
Kemudian membuat tabel frekuensi yang memuat jumlah frekuensi dan
persentase untuk setiap kategori.
Pengklasifikasian
dilakukan
dengan
cara
melakukan
penyaringan
(screening) terhadap khasiat masing- masing jenis tumbuhan obat berdasarkan
kelompok penyakit/penggunaannya seperti tersaji pada Tabel 4.
Tabel 4
No.
Klasifikasi kelompok penyakit/penggunaan dan macam penyakit/
penggunaannya
3.
Kelompok
Penyakit/
Penggunaan
Gangguan Peredaran
Darah
Keluarga Berencana
(KB)
Penawar Racun
4.
Pengobatan Luka
1.
2.
Macam Penyakit/penggunaan
Darah kotor, kanker darah, kurang darah, pembersih darah, penasak, dan penyakit
lainnya yang berhubungan dengan darah
Keluarga berencana (KB), membatasi kelahiran, menjarangi kehamilan, pencegah
kehamilan, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan KB
Digigit lipan, digigit serangga, keracunan jengkol, keracunan makanan, penawar racun,
dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan keracunan
Luka, luka bakar, luka baru, luka memar, luka bernanah, infeksi luka, dan penggunaan
lainnya yang berhubungan dengan luka
21
Lanjutan Tabel 4
No.
5.
6.
Kelompok
Penyakit/
Penggunaan
Penyakit Diabetes
7.
Penyakit Gangguan
urat syaraf
Penyakit Gigi
8.
Penyakit Ginjal
9.
10.
11.
Penyakit Empedu
Penyakit Limpa
Penyakit Jantung
12.
Penyakit
kanker/tumor
Penyakit Kelamin
13.
14.
15.
Penyakit Khusus
Wanita
Penyakit Kulit
16.
Penyakit Kuning
17.
Penyakit Malaria
18.
Penyakit Mata
19.
Penyakit Mulut
20.
Penyakit Otot dan
Persendian
21.
Penyakit Telinga
22.
23.
24.
Patah Tulang
Penyakit Tulang
Penyakit Saluran
Pembuangan
25.
Penyakit Saluran
Pencernaan
26.
Penyakit Saluran
Pernafasan
(THT)
Perawatan
Kehamilan dan
Persalinan
Perawatan Organ
Tubuh Wanita
27.
28.
29.
30.
Perawatan Rambut,
Muka, Kulit
Sakit Kepala dan
Demam
31.
Tonikum
32.
Lain-lain
Macam Penyakit/penggunaan
Kencing manis (diabetes), menurunkan kadar gula darah, sakit gula, dan penyakit
lainnya yang berhubungan dengan penyakit diabetes
Lemah urat syaraf, susah tidur (insomnia), dan penggunaan lainnya yang berhubungan
dengan gangguan urat syaraf
Gigi rusak, penguat gigi, sakit gigi, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan
gigi
Ginjal, sakit ginjal, gagal ginjal, batu ginjal, kencing batu, dan penggunaan lainnya
yang berhubungan dengan ginjal
Empedu berlebih, batu pada empedu, sakit empedu
Sakit limpa, radang limpa dan pembengkakan pada limpa/limpa membesar
Sakit aj ntung, stroke, jantung berdebar-debar, tekanan darah tinggi (hipertensi),
tekanan darah tinggi, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan jantung.
Kanker rahim, kanker payudara, tumor rahim, tumor payudara, dan penggunaan
lainnya yang berhubungan dengan tumor dan kanker.
Beser mani (spermatorea), gatal di sekitar alat kelamin, impoten, infeksi kelamin,
kencing nanah, lemah syahwat (psikoneurosis), rajasinga/sifilis, sakit kelamin, dan
penggunaan lainnya yang berhubungan dengan kelamin.
Keputihan, terlambat haid, haid terlalu banyak, tidak datang haid, dan penggunaan
lainnya yang berhubungan dengan penyakit khusus wanita.
Koreng, bisul, panu, kadas, kurap, eksim, cacar, campak, borok, gatal, bengkak, luka
bernanah, kudis, kutu air, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan kulit.
Liver, sakit kuning, heoatitis, penyakit hati, hati bengkak, dan penggunaan lainnya
yang berhubungan dengan penyakit kuning.
Malaria, demam malaria, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit
malaria.
Radang mata, sakit mata, trakoma, rabun senja, dan penggunaan lainnya yang
berhubungan dengan penyakit mata.
Gusi bengkak, gusi berdarah, mulut bau dan mengelupas, sariawan, dan penggunaan
lainnya yang berhubungan dengan penyakit mulut
Asam urat, bengkak kelenjar, kejang perut, kejang-kejang, keseleo, nyeri otot, rematik,
sakit otot, sakit persendian, sakit pinggang, terkilir, dan penggunaan lainnya yang
berhubungan dengan otot dan persendian.
Congek, radang anak telinga, radang telinga, radang telinga tengah (otitis media), sakit
telinga, telinga berair, telinga berdenging, telinga merasa gatal, dan penggunaan
lainnya yang berhubungan dengan telinga.
Tulang patah, tulang retak, sakit pada tulang
Patah tulang, sakit tulang, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan tulang.
Ambeien, gangguan prostat, kencing darah, keringat malam, peluruh kencing, peluruh
keringat, sakit saluran kemih, sembelit, susah kencing, wasir, wasir berdarah, dan
penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit saluran pembuangan.
Maag, kembung, masuk angin, sakit perut, cacingan, mules, murus, peluruh kentut,
karminatif, muntah, diare, mencret, disentri, sakit usus, kolera, muntaber, berak darah,
berak lendir, usus buntu, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan saluran
pencernaan.
Asma, batuk, flu, influensa, pilek, pilek, sesak nafas, Sakit tenggorokan, TBC, TBC
paru, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan saluran pernafasan/THT.
Keguguran, perawatan sebelum/sesudah melahirkan/persalinan, uterine tonic,
penyubur kandungan, susu bengkak, ASI, dan penggunaan lainnya yang berhubungan
dengan kehamilan dan melahirkan
Kegemukan, memperbesar payudara, mengencangkan vagina, pelangsing, peluruh
lemak, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan perawatan organ tubuh
wanita.
Penyubur rambut, penghalus kulit, menghilangkan ketombe, perawatan muka, dan
penggunaan lainnya yang berhubungan dengan rambut, muka dan kulit.
Sakit kepala, pusing, pening, demam, demam pada anak-anak, demam pada orang
dewasa, demam menggigil, penurun panas, dan penggunaan lainnya yang berhubungan
dengan sakit kepala dan demam.
Obat kuat, tonik, tonikum, penambah nafsu makan, kurang nafsu makan,
meningkatkan enzim pencernaan, patah selera, astringen/pengelat, dan penggunaan
lainnya yang berhubungan dengan tonikum.
Limpa bengkak, beri-beri, sakit kuku, sakit sabun, obat tidur, obat gosok, penenang,
dan penggunaan lainnya yang tidak tercantum di atas.
22
Analisis Data
Analisis data diarahkan untuk melihat sejauh mana kelayakan seluruh aspek
berkaitan dengan pemanfaatan informasi tentang potensi tumbuhan obat untuk
pengayaan materi pembelajaran di sekolah.
Aspek-aspek yang dianalisis,
meliputi: (1) ketersediaan jenis-jenis tumbuhan obat potensial/unggulan yang akan
diakomodasikan kedalam materi pembelajaran di sekolah, (2) kelayakan
sumberdaya manusia di sekolah, (3) kelayakan sarana dan prasarana, (4)
dukungan kebijakan dan peraturan perundangan, serta (5) dukungan stakeholder,
seperti tersaji pada Tabel 5.
Tabel 5 Analisis deskriptif kualitatif kelayakan pemanfaatan tentang potensi
tumbuhan obat untuk pengayaan materi pembelajaran di sekolah,
Kabupaten Cianjur
No.
1.
2.
Aspek
Ketersediaan jenis-jenis
tumbuhan obat
unggulan/ potensial
yang akan
diakomodasikan
kedalam materi
pembelajaran di sekolah
Kelayakan sumberdaya
manusia di sekolah
3.
Kelayakan sarana dan
prasarana
4.
Dukungan kebijakan
dan peraturan
perundangan
5.
Dukungan stakeholder
Kelayakan
Layak
Jenis-jenis tumbuhan obat
unggulan yang akan
diakomodasikan kedalam
materi pembelajaran di
sekolah tersedia
Guru sudah mengetahui
materi tentang tumbuhan
obat mulai dari pengenalan
jenis sampai pengolahan
•
Peralatan tersedia dan
memadai
•
Laboratorium tersedia
dan memadai
•
Lahan kosong
tersedia dan memadai
•
Bahan ajar tersedia
•
Kebijakan sudah ada
dan memadai
•
Peraturan
perundangan sudah
ada dan memadai
•
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan setempat
mendukung
•
Pengawas sekolah
mendukung
•
Kepala sekolah
mendukung
•
Guru mendukung
•
Siswa mendukung
Tidak Layak
Tidak tersedia jenis-jenis tumbuhan
obat unggulan yang akan
diakomodasikan kedalam materi
pembelajaran di sekolah
Guru hanya mengetahui sebagian
materi tentang tumbuhan obat
• Peralatan tidak tersedia atau
tersedia, namun belum memadai
• Laboratorium tidak tersedia atau
tersedia, namun belum memadai
• Lahan kosong tidak tersedia atau
tersedia, namun tidak memadai
• Tidak tersedia bahan ajar
•
Kebijakan belum ada atau sudah
ada, namun belum memadai
•
Peraturan perundangan belum ada
atau sudah ada, namun belum
memadai
Jika salah satu dari Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan, pengawas, kepala
sekolah, guru, atau siswa tidak
mendukung
23
Ketersediaan Jenis-jenis Tumbuhan Obat Potensial/Unggulan yang akan
Diakomodasikan kedalam Materi Pembelajaran di Sekolah
Kriteria yang digunakan untuk menentukan jenis-jenis tumbuhan obat
potensial/unggulan di setiap kecamatan, meliputi : (1) jenis-jenis tumbuhan obat
tersebut ditemukan di Kabupaten Cianjur; (2) teknik pengembangannya sudah
diketahui, mulai dari teknik budidaya sampai pengolahannya; (3) memiliki nilai
ekonomis tinggi, yaitu dapat dipasarkan secara lokal maupun ekspor dan
dibutuhkan oleh industri- industri obat tradisional; (4) jenis-jenis tumbuhan obat
tersebut berguna untuk mengobati penyakit-penyakit yang banyak diderita oleh
masyarakat
di Kabupaten Cianjur; dan (5) jenis-jenis tumbuhan obat secara
ekologis dapat dikembangkan di kecamatan.
Kelayakan Sumberdaya Manusia di Sekolah
Sumberdaya manusia di setiap sekolah yang berperan dalam pemanfaatan
informasi tentang potensi tumbuhan obat untuk pengayaan materi pembelajaran di
sekolah adalah guru. Guru dikatakan layak, jika guru sudah mengetahui materi
tentang tumbuhan obat mulai dari pengenalan jenis sampai pengolahan.
Untuk mengetahui sejauh mana kelayakan guru yang ada di setiap sekolah,
maka perlu dilakukan analisis terhadap tinggi dan rendahnya kemampuan guru di
bidang tumbuhan obat.
Kelayakan Sarana dan Prasarana
Dilihat dari sarana dan prasarananya, suatu sekolah dikatakan layak dalam
pemanfaatan informasi tentang potensi tumbuhan obat untuk pengayaan materi
pembelajaran di sekolah jika sarana dan prasarana yang diperlukan di sekolah
tersebut mencukupi.
Sarana dan prasarana yang diperlukan, antara lain :
peralatan, laboratorium, lahan kosong, dan bahan ajar. Oleh karena itu untuk
mengetahui sejauh mana kelayakan sarana dan prasarana yang dimiliki setiap
sekolah, maka dilakukan analisis terhadap ketersediaan peralatan, laboratorium,
lahan kosong, dan bahan ajar di masing- masing sekolah.
Dukungan Kebijakan dan Peraturan Perundangan
Dukungan kebijakan dan peraturan perundangan yang memadai sangat
diperlukan dalam pemanfaatan informasi tentang potensi tumbuhan obat untuk
pengayaan materi pembelajaran di sekolah.
Untuk mengetahui sejauh mana
24
kebijakan dan peraturan perundangan tersebut memadai atau tidak, maka perlu
dilakukan analisis terhadap kebijakan dan peraturan perundangan yang sudah ada
dengan yang seharusnya ada guna mendukung pemanfaatan informasi tentang
potensi tumbuhan obat untuk pengayaan materi pembelajaran di sekolah.
Dukungan Stakeholder
Keberhasilan dalam pemanfaatan informasi tentang potensi tumbuhan obat
untuk pengayaan materi pembelajaran di sekolah Kabupaten Cianjur sangat
diperlukan adanya dukungan seluruh stakeholder secara memadai
Untuk
mengetahui sejauh mana dukungan stakeholder tersebut memadai atau tidak,
maka perlu dilakukan analisis terhadap dukungan dari semua pihak terkait, antara
lain : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, pengawas sekolah, kepala
sekolah, guru, dan siswa.
Download