PROKLIM FACT SHEETS DESA MEKARJAYA Profil Desa Desa Mekarjaya terletak di Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan letak geografisnya, Desa Mekarjaya berada di kawasan Cagar Alam Gunung Simpang pada wilayah perbukitan yang memiliki ketinggian 750 s/d 1.500 m dpl. Luas Desa Mekarjaya adalah 1.458 ha dengan sekitar 1.000 ha merupakan kawasan hutan. Jumlah penduduk Desa Mekarjaya adalah 2.608 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 1.312 orang dan perempuan 1.296 orang. Masyarakat Desa Mekarjaya melakukan kegiatan konservasi Hutan Gunung Simpang mengingat peran dan fungsi kawasan hutan tersebut sangat tinggi bagi kehidupan masyarakat. Kegiatan konservasi hutan dikoordinasikan oleh organisasi Raksa Bumi dan didukung oleh pemerintah desa hingga kecamatan, serta telah menarik perhatian banyak pihak untuk belajar. Potensi Kerentanan Perubahan Iklim Desa Mekarjaya pernah mengalami kekeringan dan tanah longsor. Longsor dengan skala besar terjadi pada tahun 2011 yang disebabkan intensitas hujan yang tinggi, tebing yang curam dan tanah yang labil. Sementara itu, kekeringan di areal persawahan sudah terjadi sekitar 3 bulan terakhir. Musim kemarau berjalan selama 6-8 bulan dengan temperatur yang dirasakan meningkat. Kenaikan suhu udara membuat kualitas dari bulir padi menjadi turun sehingga produksi pertanian berkurang. Penurunan produksi pertanian ini diperkirakan juga dipengaruhi oleh hama penyakit dan musim yang bergeser. Alamat: Desa Mekarjaya Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat Kontak: Iwan Yulianto (Kades Mekarjaya) Hp. 0878 2201 3001 BLH Kabupaten Cianjur Jl. Raya Bandung Km. 2 Cianjur Telp. 0263 261389 Kegiatan Adaptasi dan Mitigasi yang telah dilakukan • Perlindungan dan pengelolaan mata air. • Sistem peringatan dini dengan adanya radio komunitas dan merupakan Desa Siaga Bencana Tahun 2010. • Terasering untuk areal persawahan sebesar 330 ha. • Penanaman vegetasi yang merupakan bagian dari kegiatan konservasi hutan. • Penerapan pengaturan waktu tanam untuk tanaman padi yang sudah menjadi budaya, pemilihan jenis tanaman pasca panen, dan adanya lumbung padi. • Sistem irigasi dengan dukungan keberadaan mata air yang cukup banyak di sekitar wilayah desa • Praktek pertanian terpadu dengan menggabungkan pertanian dengan kehutanan maupun peternakan, serta penggunaan pupuk organik yang semakin meningkat • Pemanfaatan lahan pekarangan seperti jahe, kunir, tomat, cabe, dan lainlain. • Pengendalian vektor penyakit melalui sosialisasi Gerakan 3M, mencegah adanya genangan air, memasukkan ikan kedalam kolam, dan lain sebagainya. • Daur ulang sampah plastik menjadi kerajinan. • Kegiatan pengomposan. • 1 unit pembangkit listrik mikohidro dengan kapasitas 20 Kw, 4 unit pikohidro dengan kapasitas @500 Watt, serta 420 unit kincir pembangkit listrik tradisional buatan warga dengan kapasitas sekitar 100 Watt per kincir. • Tidak melakukan pembakaran jerami di sawah, limbah jerami dimanfaatkan untuk pakan ternak, dan mengeringkan sawah. • Penghijauan dilakukan rata-rata seluas 0,5 ha setiap individu. • Masyarakat melakukan praktek wanatani di lahan mereka. Manfaat kegiatan terhadap upaya pencegahan dan adaptasi perubahan iklim • Kegiatan penanaman vegetasi dan penghijauan telah menjadikan hutan Gunung Simpang yang sebelumnya rusak akibat illegal logging dan lahan masyarakat menjadi hijau kembali dan mampu mendukung keberadaan mata air-mata air untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Jenis vegetasi yang ditanam antara lain sengon, mahoni, mindi, dan lain sebagainya. • Meningkatnya luas lahan yang dikelola dengan sistem wanatani oleh masyarakat, dengan menanan pohon sengon yang mempunyai nilai ekonomi sehingga dapat menambah pendapatan • Penggunaan teknologi mikrohidro, pikohidro, maupun kincir air yang rendah emisi karbon. • Ketahanan pangan terjaga melalui sistem pertanian yang baik. DEPUTI BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN DAN PERUBAHAN IKLIM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP Gd. B, Lt. 4, Jl. DI Panjaitan Kav. 24, Kebon Nanas, Jakarta Timur 13410 Telp/Fax. 021 85904934 Email: [email protected] Web: adaptasi.menlh.go.id