PERBEDAAN POLA BERAT BADAN BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN YANG TIDAK DIBERI ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR MOJOKERTO Surya Mustika Sari [email protected] Program Studi D3 Kebidanan STIKES Dian Husada Mojokerto ABSTRAC Exclusive breastfeeding is a gift to the baby only breast milk for 6 months without the additional of other liquids such as infant formula, juice, honey, tea and water, and without the additional of solid foods, like bananas, milk porridge, biscuits, rice and rice porridge team, except vitamin , minerals, and medications. But until now there are many mothers who do not understand about the importance of exclusive breastfeeding for infants, especially for the baby's weight. The purpose of this study was to determine the weight of babies who were exclusively breastfed, weight babies who are not breastfed exclusively and differences in patterns of weight babies who were breastfed exclusively and not exclusively breast-fed at the Posyandu Gayaman Mojoanyar District of Mojokerto city. This design of this study a comparative analytic. The population in this study were as many as 54 respondents, the samples used were 24 respondents to exclusively breast-fed infants and 30 respondents for infants who are not breastfed exclusively breast-fed way of uptake, carried out by total sampling technique. The data results showed no difference between the weight of babies who were exclusively breastfed and not breastfed exclusively, on the observation sheet shows 20 babies out of 24 respondents who were breastfed exclusively have increased weight, while infants who are not breastfed exclusively found only 10 infants from 30 infants who gain weight and 8 baby lost weight. From the results of research conducted, it can be concluded that there are many babies who are exclusively breastfed should be nourished in the actual intake of other not yet the time given. Efforts made by local village midwife is improving education and counseling on exclusive breastfeeding in infants is also useful especially for weight loss, of course, by the method attractive and easy to understand language the parants of respondents. Keywords: Patterns of body weight, breast-fed infants exclusive, not exclusively breast-fed kepada bayi tanpa tambahan cairan lain PENDAHULUAN Anak merupakan anugerah terbesar dari Tuhan yang harus dijaga sebaikbaiknya, selama pertumbuhannya seorang anak harus nutrisinya selalu untuk dipantau asupan mengetahui normal tidaknya pertumbuhan berat badannya dan ASI eksklusif merupakan asupan terbaik. ASI eksklusif yaitu memberikan ASI saja seperti susu formula, jeruk, madu, air putih, air teh maupun makanan lain seperti pisang, bubur susu, nasi tim dan lain-lain ASI eksklusif merupakan asupan nutrisi yang sempurna bagi bayi yang diberikan sejak ia lahir hingga berumur 6 bulan tanpa memberikan makanan tambahan apapun. Karena ASI dapat mencegah bayi 1 dari terjadinya obesitas pada bayi, sebab berat badan tetap dan tidak mengalami ASI mengandung kadar protein yang lebih sakit ataupun kegemukan yang diberi rendah daripada susu sapi sedangkan konsumsi ASI eksklusif selama 6 bulan. kadar laktosa pada ASI lebih tinggi, Realita yang terjadi di masyarakat karena hal itulah ASI sebagai nutrisi otak banyak ibu-ibu yang berkeyakinan bahwa yang susu jika anaknya tumbuh gemuk ataupun formula (M.T.Indiarti: 2008). Sedangkan mengalami pertumbuhan berat badan yang fakta lebih tinggi hal tersebut karena anaknya tumbuh ASI sehat, ehingga banyak ibu-ibu yang lebih eksklusif pada bayinya sebagai asupan cenderung memberikan asupan nutrisi utama. yang tidak seharusnya diberikan seperti sangat penting dimasyarakat cenderung tidak daripada ibu-ibu memberikan Hasil adri data tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia memberi makanan tambahan selain ASI berdasarkan kepada anaknya ataupun berlomba-lomba RISKESDAS 2010 dinyatakan masih membeli susu formula yang mahal untuk sangat rendah baru 15,3 bayi yang diberikan kepada anaknya agar anaknya mendapat ASI eksklusif hingga 6 bulan. sehat juga cerdas, padahal anggapan Di Gayaman khususnya diwilayah kerja tersebut kliru mengingat dampak yang UPT Puskesmas Gayaman pencapaian terjadi pada bayi apabila mendapat asupan pemberian nutrisi ASI eksklusif tingkat yang tidak sesuai dengan kabupaten mencapai 29,5 mengalami kemampuan sistem pencernaannya seperti peningkatan yang diare, karena usianya yang justru bisa awalnya hanya 10,3 . Berdasarkan Studi menyebabkan pertumbuhan berat badan pendahuluan yang dilakukan pada 10 bayi yang tidak normal seperti penurunan berat di posyandu Desa Gayaman kecamatan badan karena anak sering sakit ataupun Mojoanyar Kabupaten Mojokerto terdapat diare tersebut, juga bisa pertumbuhan 6 bayi usia 3 bulan yang mengalami anak yang lebih karena obesitas pada pertumbuhan berat badan menurun karena anaknya, ironisnya masih banyak ibu-ibu diakibatkan anak sering sakit atau diare, yang belum tahu manfaat yang sebenarnya anak tersebut diberi ASI juga makanan dari tambahan seperti lontong dan pisang, 2 pemberian asupan selain ASI seperti susu bayi usia 6 bulan mempunyai berat badan formula dan makanan pendamping ASI lebih atau obesitas dengan asupan nutrisi lainnya. hingga 40 dari ASI eksklusif juga efek dari susu formula sedangkan 2 bayi lainnya Salah satu solusi adalah memberikan usia 6 bulan mengalami pertumbuhan pemahaman tentang gizi yang berimbang bahwasannya bayi usia 0-6 bulan harus 2 diberi ASI eksklusif, juga manfaat yang benar tentang ASI eksklusif. Selain itu bayi secara rutin dibawa ke Posyandu untuk menimbang berat badannya serta memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS). Bila 2 kali ke Posyandu berat badan bayi tidak naik, maka perlu segera dirujuk untuk mendapat penanganan lebih lanjut. HASIL PENELITIAN 1. Berat badan bayi yang diberi ASI eksklusif Tabel 4.3 Hasil pengukuran berat badan bayi bulan april dan Mei dilihat dari KMS di Posyandu Desa Gayaman Kec. Mojoanyar Kab. Mojokerto. Berat badan Bulan Bagi kader PKK, berdasarkan kenyataan bayi yang Bulan lalu yang ada, perlu ada penyegaran kembali diberi ASI (kg) tentang cara pengisianKMS yang benar, eksklusif sehingga data yang dihasilkan akurat. Mean 5,9 6,2 Nilai tertinggi 7,5 7,7 Nilai terendah 4,2 4,5 SD 15,0 2,8 N 24 30 Tujuan penelitian ini untuk menganalisis Perbedaan Pola Berat Badan Pada Bayi yang Diberi ASI Eksklusif Dan Tidak sekarang (kg) Diberi ASI Eksklusif” di Posyandu Desa Berdasarkan tabel hasil pengukuran Gayaman berat badan bayi yang diberi ASI Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto. eksklusif ini tidak diberi ASI eksklusif didapatkan nilai rata-rata METODE PENELITIAN Penelitian dan menggunakan desain penelitian Analitik Komperatif, Populasi pada untuk yang ASI eksklusif 5,9 kg. 2. Berat badan bayi yang tidak diberi ASI eksklusif penelitian ini adalah semua bayi di Desa Gayaman Kecamatan Gayaman Kabupaten Mojokerto berjumlah 54 bayi, dengan menggunakan tekhnik total sampling. Sampel pada penelitian adalah bayi yang di beri Asi Eklsklusif sebanyak 24 bayi dan yang tidak di beri Asi Eksklusif 30 bayi di posyandu Desa Tabel 4.4 Hasil pengukuran berat badan bayi bulan April dan Mei dilihat dari KMS di Posyandu Desa Gayaman Kec. Mojoanyar Kab. Mojokerto. Berat badan bayi yang tidak Bulan lalu diberi ASI (kg) Bulan sekarang (kg) Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten eksklusif Mojokerto , Instrumen yang digunakan adalah Mean 5,6 6,2 lembar observasi check list kemudian diolah Nilai tertinggi 8,6 7,7 Nilai terendah 2,9 4,5 SD 15,0 2,8 N 24 30 melalui tahap editing, coding, scoring dan tabulating. Dan di interpretasikan dalam bentuk distribusi frekuensi. 3 Berdasarkan tabel hasil pengukuran berat badan bayi yang diberi ASI eksklusif didapatkan nilai rata-rata untuk yang tidak diberi ASI eksklusif 5,6 kg. 3. Perbedaan pola berat badan yang diberi ASI eksklusif dan tidak diberi ASI eksklusif. PEMBAHASAN 1. Berat badan bayi yang diberi ASI eksklusif Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Posyandu Desa Gayaman Kec. Mojoanyar Kab. Mojokerto, yang pola dijelaskan pada tabel 4.3 mengenai hasil perubahan berat badan bayi yang pengukuran berat badan bayi yang diberi diberi ASI eksklusif dan tidak diberi ASI eksklusif pada bulan April dan Mei ASI eksklusif pada bulan Januari- menunjukkan bahwasannya bayi yang Februari dilihat dari KMS. diberi ASI eksklusif sampai 6 bulan Tabel 4.5 hasil pengukuran memiliki pola pertumbuhan berat badan Tabel Perbandingan yang baik dari pada bayi yang tidak diberi ASI eksklusif sampai 6 bulan atau Berat badan Diberi ASI eksklusif Tidak diberi ASI eksklusif Mean 1,63 0,009 Nilai tertinggi 0,07 0,05 Nilai terendah -0,02 -0,05 dengan bayi yang tidak diberi ASI SD 1,83 1,732 eksklusif yaitu 2,9 kg. N 0,02 0,01 bahkan tidak diberi ASi sama sekali hal tersebut bisa dilihat dari lembar observasi yang menunjukkan jika berat badan bayi terendah yakni 4,2 kg berbeda cukup jauh ASI eksklusif adalah pemberian Berikut adalah hasil penelitian yang ASI saja kepada bayi selama 6 bulan menunjukkan tidaknya tanpa tambahan cairan lain seperti susu perbedaan antara berat badan bayi yang formula, jeruk, madu, air teh, dan air diberi ASI eksklusif dan tidak diberi ASI putih, serta tanpa tambahan makanan eksklusif pada bulan Januari-Februari padat, seperti pisang, bubur susu, biscuit, yang dilakukan dengan uji-t dua sampel bubur nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin, bebas dengan menggunakan program mineral, dan obat (Dwi Sunar Prasetyo: SPSS for Windows. Hipotetis uji adalah 2009). WHO UNICEF, dan Departemen sebagai berikut : Kesehatan Republik Indonesia Melalui p=0.000 α=0,05 SK Menkes No.450 / men.Kes / SK / IV / HI : Ada perbedaan pola berat badan bayi 2004, yang diberi ASI eksklusif dan tidak menetapkan rekomendasi pemberian ASI diberi ASI eksklusif. eksklusif dan juga telah menjelaskan ada dan tanggal 7 April 2004 telah 4 bahwa untuk mencapai pertumbuhan, memilih asupan selain ASI dengan perkembangan berbagai dan kesehatan yang optimal, bayi ahrus diberi ASI eksklusif alas an yang sebenarnya sungguh sangat tidak tepat. selama 6 bulan pertama. Asi eksklusif sangat berpengaruh 3. Perbedaan pola berat badan bayi yang terhadap pertumbuhan bayi dikarenakan diberi ASI eksklusif dan yang tidak diberi komponen ASI sesuai dengan kebutuhan ASI eksklusif bayi dan dapat memberikan pertumbuhan Pada tabel 4.3 dan 4.4 dijelaskan berat badan pada bayi, juga banyak hal mengenai tabel hasil pengukuran berat positif yang akan didapat jika bayi diberi badan bayi yang diberi ASI eksklusif dan asupan ASI saja bukan hanya untuk bayi tidak saja, tetapi juga ibu dan keluarga. diketahui bahwasannya bayi yang diberi diberi ASI eksklusif, dapat ASI eksklusif sampai 6 bulan memiliki 2. Bayi yang tidak diberi ASI eksklusif pola pertumbuhan berat badan yang baik Pada tabel 4.4 menjelaskan dari dari pada bayi yang tidak diberi ASI pada hasil penelitian yang dilakukan pada eksklusif sampai 6 bulan bahkan tidak bayi yang tidak diberi ASI eksklusif, diberi ASI sama sekali. dimana kelompok bayi yang tidak diberi Dr Anne Walshaw dari Komite ASI eksklusif ada yang memiliki berat Dokter Umum dan Assosiasi praktisi badan 2,9 kg, berbanding dengan bayi medis Ingris menyatakan bahwasannya yang diberi ASI eksklusif memiliki berat bayi yang diberi ASI eksklusif sejak lahir badan terendahnya hingga 4,2 kg. hal bisa membuat bayi lebih sehat dan berat tersebut bukanlah sudah menunjukkan badannya pentingnya ASI eksklusif sebagai nutrisi dengan bayi yang lebih dulu diberikan bayi. makanan formula, karena hal tersebut UNICEF WHO IDAI lebih baik dibandingkan juga justru akan menjadikan bayi mempunyai mengatakan bahwasannya pemberian ASI berat badan rendah dikarenakan nutrisi eksklusif bermanfaat untuk kenaikan selain berat badan dan pertumbuhan sel otak penyerapan protein selama ber jam-jam karena komposisi ASI bisa beradaptasi bahkan selama beberapa hari. sesuai kebutuhan bayi. ASI dapat mengganggu ASI eksklusif sangat berpengaruh Dari penjabaran tersebut sudah jelas terhadap pertumbuhan bayi dikarenakan bahwasannya ASI eksklusif merupakan komponen ASI sesuai dengan kebutuhan asupan yang sangat tepat untuk bayi, tapi bayi dan dapat memberikan pertambahan masih sangat banyak para ibu yang lebih berat badan pada bayi, sedangkan untuk 5 makanan selain ASI seperti halnya susu bukanlah sudah menunjukkan pentingnya formula ASI eksklusif sebagai nutrisi bayi. juga bisa memberikan pertambahan berat badan akan tetapi 3. Pada tabel 4.3 dan 4.4 dijelaskan kadang kala pertumbuhan berat badan mengenai tabel hasil pengukuran berat bayi melebihi dari batas normal berat badan bayi yang diberi ASI eksklusif dan badan tidak yang sesuai dengan usianya sehingga bayi mengalami obesitas. ASI eksklusif, dapat diketahui bahwasannya bayi yang diberi ASI eksklusif sampai 6 bulan memiliki SIMPULAN 1. Berdasarkan diberi hasil penelitian yang dilakukan di Posyandu Desa Aeng Beje Kenek Kec. Bluto Kab. Sumenep, yang dijelaskan pada tabel 4.3 mengenai hasil pengukuran berat badan bayi yang diberi ASI eksklusif pada bulan Januari dan pola pertumbuhan berat badan yang baik dari pada bayi yang tidak diberi ASI eksklusif sampai 6 bulan bahkan tidak diberi ASI sama sekali. SARAN 1. Bagi Responden Februari menunjukkan bahwasannya bayi Disarankan agar orang tua bayi lebih aktif yang diberi ASI eksklusif sampai 6 bulan dalam memiliki pola pertumbuhan berat badan pemberian ASI eksklusif dan manfaatnya yang baik dari pada bayi yang tidak serta diberi ASI eksklusif sampai 6 bulan atau konseling bawasannya bayi sebaiknya de bahkan tidak diberi ASi sama sekali hal beikan nutrisi sesuai dengan usia dan tersebut bisa dilihat dari lembar observasi kemampuan yang menunjukkan jika berat badan bayi sehingga para orang tua bayi/ responden terendah yakni 4,2 kg berbeda cukup jauh tidak salah dalam memberikan asupan dengan bayi yang tidak diberi ASI pada eksklusif yaitu 2,9 kg. pertumbuhan anaknya. 2. Pada tabel 4.4 menjelaskan dari pada mencari di informasi berikan penyuluhan sistem anaknya mengenai atau pencernaannya dan memahami 2. Bagi Tenaga Kesehatan hasil penelitian yang dilakukan pada bayi Disarankan bagi tenaga kesehatan agar yang tidak diberi ASI eksklusif, dimana menjalin kerjasama dengan orang tua kelompok bayi yang tidak diberi ASI beyi terlebih lagi bagi kaum ibu untuk eksklusif ada yang memiliki berat badan memberikan 2,9 kg, berbanding dengan bayi yang perbedaan pola berat badan bayi yang di diberi ASI eksklusif memiliki berat badan beri ASI eksklusif dan tidak di beri ASI terendahnya hingga 4,2 kg. hal tersebut eksklusif. konseling mengenai 6 3. Bagi Institusi Pendidikan Disarankan agar menjalin kerjasama dengan instansi kesehatan ataupun tenaga kesehatan materi untuk atau dapat informasi memberikan mengenai pemberian ASI eksklusif juga manfaatnya terutama untuk berat badan bayi karena sebagai acuan untuk melihat tidaknya Notoadmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : EGC. Nursalam dan Siti Pariani. 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta :Salemba Medika. Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi I. Jakarta :Salemba Medika. pertumbuhan. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya .2005.Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak.Jakarta : Salemba Medika. Disarankan pada peneliti selanjutnya untuk membahas lebih luas tentang perbedaan pola berat badan bayi yang di beri ASI eksklusif dan tidak di beri ASI eksklusif. DAFTAR PUSTAKA Alimul, A. 2003. Riset Keperawatan Dan Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta :Salemba Medika Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Chumbley, J. :Erlangga 2004. Menyusui.Jakarta Depkes RI. 2005. Kelebihan ASI. Jakarta . 2002. Strategi Nasional Peningkatan Pemberian ASI Sampai tahun 2005. Jakarta Effendi, N. 1999. Dasar – dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, edisi 2. Jakarta : EGC Hubertin. 2004. ASI Eksklusif.Jakarta :Plamatera Publising Indiarti. 2008. Buku Pintar Ibu kreatif ASI Susu Formula dan Makanan Bayi.Yogyakarta :Plamatera Publising . 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :Salemba Medika. Ramaiah. 2006. ASI dan menyusui Panduan Praktis Bayi Ibu Setelah Relaksasi.Jakarta :Buana Ilmu Popular Utami, R. 2008. Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta :Pustaka Bunda Setiadi. 2007. Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Soetjiningsih. 2001. Cara Mempersiapkan Diri Menjadi Ibu. Jakarta :Pustaka Bunda Web Master. Pengertian ASI Eksklusif. www.//http:depkes.go.id. . Manfaat ASI www.//http:depkes.go.id. Eksklusif. . Profil Kesehatan Lamongan.www.//http:dinkesLamong an.comArikunto. (2006).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Batbual, Bringiwatty. (2010).Hypnosis Hypnobirthing Nyeri Persalinan Dan Berbagai Metode Penanganannya. Yogyakarta: Gosyen Publishing. 7 Bobak, et all.,(2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas, ed.4. Alih Bahasa: Maria, dkk. Jakarta: EGC. Erawati. (2010).Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan Normal. Jakarta: EGC. Hidayat, A.A. (2010).Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Hidayat, Uliyah. (2006). Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Bahasa: Hartono. A, Kuncara. Y.H. Jakarta: EGC. Tatik E dan Retnawati J. (2011). Metode Pengurangan Rasa Nyeri Pada Kala Satu Persalinan Normal Dan Efeknya Di BPS Kota Semarang, Akademi Kebidanan Abdi Husada, Semarang. Yuliatun, Laily. (2008).Penanganan Nyeri Persalinan Dengan Metode Nonfarmakologi. Malang: Bayumedia Publishing. JNPK-KR. (2008).Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Bakti Husada. Kusyati, Eni Dkk. (2012). Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Di Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari Wetan, STIKES Karya Husada, Semarang. Mander, Rosemary. (2003).Nyeri Persalinan. Jakarta: EGC. Nursalam. (2013).Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika. Perry dan Potter. (2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik, vol.2, ed.4. Alih Bahasa: Komalasari, dkk. Jakarta: EGC. Prasetyo, S.N. (2010).Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Graha Ilmu. Setiadi. (2013). Konsep Dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan, ed.2. Yogyakarta: Graha Ilmu. Smeltzer, S.C and Bare, B.G. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, vol.3, ed.8. Alih 8