OBAT-OBAT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS

advertisement
OBAT-OBAT INFEKSI
SALURAN PERNAFASAN ATAS
BY IWAN SAIN
Pembelajaran MG X
PENDAHULUAN
• ISPA termasuk Flu, rinitis akut, tonsilitis akut,
dan laringitis akut
• Flu atau pilek yg paling sering, rata-rata 4
x/tahun pd org dewasa dan 12 x/tahun pd
anak-anak
• Insiden tergantung musim, 50% dari pdd
menderita pada musim dingin dan 25% pd
musim panas
FLU dan RINITIS AKUT
• Flu disebabkan oleh rinovirus, menyerang nasofaring
dan biasanya disertai rinitis akut.
• Flu paling menular 1 – 4 hari sebelum onset dan
selama 3 hari pertama penyakit ini
• Transmisi melalui sentuhan pada permukaan yang
terkontaminasi dan menyentuh hidung atau mulut
daripada droplet virus ketika bersin
• Gejala: rinoroe, hidung tersumbat, batuk,, dan
peningkatan sekresi mukosa. Jika terjadi kontaminsai
bakteri  rinitis infeksi, sekret hidung kental.
Pengobatan
• Cara yang Umum
– Istirahat, sop mie ayam, minuman hangat (teh,
gula, alkohol) vitamin C (msh perdebatan), dan
megadosis vitamin (kontroversial)
• Obat-obatan
– Antihistamin (AHI)
– Dekongestan (aminsimpatomimetik)
– Antitusif dan ekspektoran
Obat-obat ini dapat dipakai secara sendiri atau
kombinasi
ANTITUSIF
• Bekerja pada pengendali batuk di medulla
untuk menekan refleks batuk
• Batuk adalah cara tubuh untuk mengeluarkan
sekret atau material lain dari saluran nafas
• Bila batuk tidak produktif da mengiritasi boleh
diberikan antitusif
• Dekstrometrofan adalah antitusif nonnarkotik
• Farmakokinetik dekstrometrofan
– Tersedia dlm bentuk sirup atau cairan, kapsul yang dapat
dikunyah, dan pelega tenggorok
– Nama dagang: robittusin DM, romilar, pediacare I, Formula
contac-cold, Formula batuk sucrets, dan banyak lainnya
– Dimetabolisme di hati, dan eksresi urine (TD)
• Farmakodinamik
– Depresi SSO meningkat bila ditelan bersama alkohol,
narkotik, sedatif-hipnotik, barbiturat, atau antideprsi
– Mula kerja 15-30 menit, Lama kerja 3-6 jam
– Efek trapeutik  menekan batuk yang tidak produktif
– ESO: mual, pusing, rasa ngantuk
ESPECTORAN
• Melunakkan sekret bronkus sehingga dpt
dihilangkan dengan batuk
• Tabel obat antitusif dan espektoran
OBAT
DOSIS
Antitusif Narkotik
Kodein
D:PO: 10-20 mg setiap 4-6 jam
Hidrokodon(Hycod D:PO:5-10 mg, setiap 6-8 jam
on)
D:PO:0,6 mg/kg/hari dlm
dosis terbagi 3-4, tdk melebihi
10 mg/dosis tungga
INDIKASI
Biasanya dicampur dg antihistamin,
dekongestan, dan espectoran
Seperti kodein
Lanjutan Tabel obat…
OBAT
Antitusif
nonnarkotik
Difenhydramin
(benylin, benadryl)
Dekstrometrofan
(romilar, sucrets)
Espectoran
Guaifenesin (robittusin)
Kalium iodida
Gliserol iodin (Iophen,
Organidin)
DOSIS
D:PO: 25 mg, setiap 4-6 jam
D:PO:10-20 mg setiap 4-6 jam
A: (6-12 th): 5-10 mg setiap 4-6 jam
A: (2-5 th): 2,5-5 mg setiap 4-6 jam
D:PO:200-400 mg setiap 4 jam
A: (6-12 th): 100-200 mg setiap 4 jam
A: (2-5 th):50-100 mg setiap 4 jam
D:PO:0,3-0,6 ml setiap 4-6 jam
D:PO: 60 mg (tablet) q.i.d
INDIKASI
Berefek antihistamin, dan dapat
menimbulkan rsa ngantuk, dan mulut
kering
Menekan batuk, tidak menekan
pernafasan, tidak menimbulkan
toleransi
Untuk batuk kering, tdk produktif,
dpt menyebabkan mual, muntah.
Dapat dikombinasi dg pereda flu yg
lain. Diminum dg banyak air untuk
mengencerkan lendir
Merangsang sekresi dan cairan
bronkus. Hindari jika terdapat
hiperkalemia. Dapat menimbulkan
rasa mual, dan muntah
SINUSITIS
• Peradangan membran mukosa dari satu atau
lebih sinu maksillaris, frontal, ethmoidalis,
atau sfenoidalis
• Pengobatan
– Dekongestan nasal atau sistemik
– Asetaminofen, cairan dan istirahat
– Antibiotik (sinusitis akut dan berat)
Tabel obat dekongestan hidung dan sistemik (Amin simpatpmimetik)
OBAT
DOSIS
Efedrin
D:PO: 25-50 mg, t.i.d, q.i.d
Fenilefrin (neoSynephrine, sinex)
Larutan 0,25-1 %
Fenilpropanolamin
(propadrine, dristan,
diemtapp)
D:PO: 25-50 mg, t.i.d, q.i.d
INDIKASI
Obat bebas dpt dipakai tersendiri
atau dalam kombinasi menyebabkan
vasokontriksi selaput lendir hidung.
Untuk rinitis. Kurang kuat
dibandingkan dengan epinefrin.
Dapat menyebabkan sakit kepala dan
hipertensi yang sementara.
Untuk rinitis bermacam-macam
kombinsi, efek pada SSP tidak
sebanyak efedrin
Pseudoefedrin (Actifed,
D: PO: 60 mg setiap 4-6 jam
Novafed, Sudafed)
Untuk rinitis. Perangsangan pada SSP
dan hipertensi tidak seberat efedrin
Oksimetazolin (Afrin) Semprot 0,05%, tetes
Dekongestan dengan masa kerja
panjang. Dipakai 2 x sehari, pagi dan
sore hari. Dapat menyebabkan
kongesti rebound
FARINGITIS AKUT
• Peradangan tenggorok, atau sakit leher dapat
disebabkan oleh virus atau oleh streptokokkus beta
hemolitik atau bakteri lain
• Gejala: demam, batuk
• Pengobatan:
–
–
–
–
–
Obat kumur salin
Tablet hisap
Banyak minum
Asetaminofen
Bila biakan tenggorok positif thd streptokokkus
betahemolitikus  antibiotik selama 10 hari
TONSILITIS AKUT
• Peradangan tonsil yg umumnya disebabkan
oleh streptokokkus
• Gejala: sakit leher, nyeri menelan, menggigil,
demam, dan sakit otot
• Pengobatan
– Obat kumur salin
– Meningkatkan jumlah cairan yang masuk
– antibiotik
LARINGITIS AKUT
• Radang pd laring
• Penyebab: stres, pemakaian pita suara yg
berlebihan, atau infeksi pernafasan
• Gejala: edema pita suara  suara serak dan
kecil
• Pengobatan
– Istirahat berbicara
– Hentikan merokok
– Obat tidak membantu
PROSES KEPERAWATAN pada FLU
Pengkajian
• Tentukan apakah penderita memiliki tekanan
darah tinggi, terutama jika dekongestan
merupakan salah satu obatnya
• Periksa vital sign, kenaikan suhu dari 37,2 –
38,3  infeksi virus
Tujuan
• Flu akan berlangsung selama 7 hari. Infeksi
sekunder oleh bakteri tdk terjadi
Intervensi Keperawatan
• Pantau tanda-tanda vital. Tekanan darah dpt meningkat
bila penderita diberi dekongestan. Bisa juga timbul
aritmia
• Amati warna sekret bronkus. Mukus yg kuning atau hijau
menunjukkan infeksi bronkus. Mungkin diperlukan
antibiotik
• Berhati-hati thd kodein untuk menekan batuk 
timbulkan toleransi dan ketergantungan fisik
Penyuluhan Kepada Klien
• Ajari klien tentang penggunaan semprotan hidung yang
benar. Tarik napas dg satu semprotan. Jangan lebih dari
dari satu atau dua semprotan, 4-6 kali sehari selama 5-7
hari. Bisa timbul kongesti rebound bila dipakai secara
berlebihan
• Anjurkan klien untuk membaca label obat yg dijual bebas dan
periksaskan ke dokter sebelum memakai obat-obat pereda flu
• Anjurkan klien untuk tdk mengendarai kendaraan bila obat yg
digunakan menandung antihistamin
• Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk mengecerkan lendir
agar mudah dibatukkan
• Anjurkan klien utk tdk menkomsumsi obat menjelang tidur
atau pada waktu tidur untuk menghindari insomnia. Insomnia
terjadi setelah komsumsi dekongestan
• Anjurkan minum larutan kalium iodida jenuh yg diencerkan
dgn menggunakan sedotan agar tdk merusak email gigi
• Anjurkan istirahat yang cukup
EVALUASI
• Klien menunjukkan bebas dari gejala-gejala flu, hidrasi yang
cukup, istirahat yang cukup dan tidak demam.
THANKS for YOUR ATTENTION
See YOU NEXT timE..
Download