GAMBARAN MASALAH KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR PADA PASIEN KANKER YANG MENJALANI TERAPI PEMBEDAHAN DAN KEMOTERAPI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Naskah Publikasi Disusun Sebagai Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ASSRIYAH WULANTRI 20100320165 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2014 Gambaran Masalah Keperawatan Kebutuhan Dasar Pada Pasien Kanker Yang Menjalani Terapi Pembedahan Dan Kemoterapi Di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Assriyah Wulantri¹ , Arianti² Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2014 INTISARI Latar Belakang: Kanker merupakan penyebab utama (13%) dari semua kematian di dunia. WHO (2013) menyebutkan kanker yang paling sering terjadi berdasarkan urutan adalah kanker paru-paru, gastrointestinal, hati, kolorektal, payudara dan kanker serviks. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian non eksperimental bersifat diskriptif analitik dengan pendekatan crossectional yang merupakan penelitian kuantitatif. Sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling yang di ambil dari pasien kanker yang sedang menjalani terapi pembedahan dan kemoterapi sebanyak 30 responden. Data tersebut dianalisa secara manual berdasarkan batasan karakteristik NANDA Internasional. Hasil: Berdasarkan analisa menggunakan batasan karakteristik dari NANDA international, masalah keperawatan yang sering terjadi pada pasien kanker yang menjalani terapi pembedahan dan kemoterapi adalah nutrisi, terdapat penurunan berat badan yang signifikan pada pasien kanker. Kesimpulan: gangguan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien kanker yang menjalani terapi pembedahan dan kemoterapi di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul berdasarkan urutan yang paling sering terjadi adalah nutrisi, cairan, suhu, istirahat, eliminasi, oksigen dan seksual. Kata Kunci: kanker, Terapi Pembedahan, Kemoterapi, Efek Terapi Kanker, Masalah Keperawatan ¹ Mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ² Dosen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Description the Nursing Problem disorders In Patients Cancer Do Surgery Therapy And Chemotherapy In Panembahan Senopati Bantul’s General Hospital Assriyah Wulantri¹ , Arianti² Student Research Project, School of Nursing Faculty of Medicine and Health Science Muhammadiyah University of Yogyakarta 2014 ABSTRACT Background: Cancer is the first cause (13%) of all deaths in the world. World Health Organisatiton (2013) said the most common cancer disorder is lung cancer, gastrointestinal, liver, colorectal, breast and cervical cancer. Methods: This study used a non-experimental research design was descriptive cross sectional analytic approach which is a quantitative study. The research sample using purposive sampling techniques were taken from patients cancer do surgery therapy and chemotherapy was 30 respondents. The data were analyzed manually by defining characteristics of NANDA International. Result: Based on the analysis using defining characteristics of NANDA International, nursing problems that often occur in cancer patient do surgical therapy and chemotherapy are nutrients, there is a decrease in body weight significantly in cancer patients. Conclusion: fulfillment of basic needs disorder in patients cancer do surgery therapy and chemotherapy in the Hospital Panembahan Senopati Bantul’s general hospital. Based on the priority of disorder is nutrition, fluids, temperature, rest, elimination, oxygen and sex. Keyword: Cancer, Surgery Therapy, Chemotherapy, Effect Therapy Cancer, Nursing Problem 1 Nursing Student, School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Muhammadiyah University of Yogyakarta ² Lecturer of Medical and Surgical Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Muhammadiyah University of Yogyakarta A. PENDAHULUAN Kanker merupakan penyebab utama (13%) dari semua kematian di dunia5. WHO (2013) menyebutkan bahwa kanker yang paling sering terjadi berdasarkan urutan adalah kanker paru-paru (1,37 juta kematian), gastrointestinal (tujuh ratus tiga puluh enam ribu kematian) , hati (enam ratus sembilan puluh lima ribu kematian), kolorektal (enam ratus delapan ribu kematian), payudara (empat ratus lima puluh delapan ribu kematian), kanker serviks (dua ratus tujuh puluh lima ribu kematian). Kanker usus besar dan payudara merupakan penyebab kematian akibat kanker yang paling banyak setiap tahun5. Masih menurut WHO (2013), kematian akibat kanker di seluruh dunia diprediksi akan terus meningkat, dengan perkiraan 13,1 juta kematian pada tahun 2030. Prevalensi kanker di Indonesia adalah 4,3 per seribu penduduk dan merupakan penyebab kematian nomor tujuh di Indonesia3. Riskesdas (2008) juga menyebutkan bahwa 5,7% kasus kanker yang paling banyak adalah kanker payudara dan kanker serviks. Angka prevalensi kanker di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tertinggi di Indonesia. Prevalensi kanker terendah di Indonesia terdapat di wilayah Maluku (Riskesdas, 2008). Menurut Bupati Kulon Progo penderita kanker di DIY mencapai 9,6 per 1.000 penduduk atau paling tinggi di Indonesia. Kejadian kanker di DIY lebih tinggi pada perempuan (5,7 per seribu penduduk) dibandingkan pada laki-laki (2,9 per seribu penduduk), kanker yang paling banyak diderita oleh perempuan adalah kanker serviks, di Indonesia diperkirakan terdapat seratus penderita baru dari seratus ribu penduduk,4 . Berdasarkan data prevalensi kanker dari tingkat global, nasional dan DIY, payudara dan serviks adalah kanker yang paling sering terjadi dan penyebab kematian. Hal ini sesuai dengan prevalensi di seluruh dunia. Boeree (2006) menjelaskan hirarki kebutuhan dasar Abraham Maslow didorong oleh kebutuhan individu secara masing-masing. Kebutuhan yang paling dasar bawaan setelah berevolusi selama puluhan ribu tahun. Hirarki kebutuhan Maslow akan menjelaskan bagaimana kebutuhan dasar manusia untuk memotivasi individu agar terpenuhi. Hirarki kebutuhan Maslow menyatakan bahwa kebutuhan dasar manusia pada gilirannya harus terpenuhi, dimulai dengan kebutuhan yang pertama (fisiologis) yang berkaitan dengan kebutuhan yang paling jelas untuk kelangsungan hidup, oleh karena itu peneliti tertarik untuk melihat kebutuhan dasar fisiologis pada pasien kanker yang menjalani terapi radiasi, kemoterapi dan pembedahan. Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran gangguan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien kanker yang menjalani terapi di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul 1 B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian non eksperimental bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional yang merupakan penelitian kuantitatif. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan tekhnik purposive sampling, dengan rumus jika besar populasi ≤ 1000 maka sampel bisa diambil 20-30%. Penelitian ini menggunakan 20% sampel dari populasi 150 pasien kanker jadi sampel sebesar 30 orang dengan kriteria inklusi yang sudah sesuai. Data di analisis secara manual dengan batasan karakteristik NANDA internasional C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden berdasarkan usia dalam penelitian ini sebagian besar berusia di atas 40 tahun yaitu sebanyak 11 responden (36,7%), dan paling sedikit berusia kurang dari 25 tahun yaitu sebanyak 3 responden (10,0%). Menurut suku asal responden menunjukkan bahwa semua responden berasal dari suku jawa (100%). Menurut pekerjaan sebagian besar responden mempunyai pekerjaan yang termasuk dalam kelompok lain-lain seperti ibu rumah tangga yaitu sebanyak 24 responden (80,0%), buruh dan PNS masing-masing seebsar 3 orang (10,0%). Berdasarkan pendidikan, mayoritas responden mempunyai pendidikan terakhir tingkat SMP sebanyak 20 orang (66,7%), dan pendidikan SMA sebanyak 4 orang (13,3%). Berdasarkan terapi yang pernah dijalani, sebagian besar telah menjalani terapi pembedahan sebesar 22 orang (73,3%), dan kemoterapi 3 orang (10,0%). Berdasarkan terapi yang sedang dijalani saat ini di rumah sakit, sebagian besar responden menjalani kemoterapi sebanyak 28 orang (93,3%), dan 2 orang (6,7%) menggunakan cara pembedahan. Sebagian besar responden mengetahui efek samping dari terapi yang dilakukan yaitu sebanyak 26 orang (86,7%), sedangkan 4 orang (13,3%) belum mengetahui efek samping terapi. Pengetahuan tersebut berasal dari perawat yang menjelaskan bahwa terdapat efek samping akibat dilakukannya terapi. Hal ini didukung data yang menunjukkan bahwa sebanyak 22 orang (73,3%) menyatakan bahwa perawat memberitahu efek samping penggunaan terapi dalam pengobatan. Menurut jenis kanker yang diderita, persentase terbanyak adalah penderita kanker ca mamae yaitu sebanyak 20 orang (66,7%), sedangkan sebanyak 10 orang (33,3%) menderita kanker yang lainnya seperti hodgin limpoma, kss leher, ca recti. Berdasarkan stadium dari penyakit kanker yang diderita, sebagian besar pasien telah mengidap kanker stadium tiga yaitu sebanyak 18 orang (60,0%), dan paling sedikit stadium 1 yaitu sebanyak 4 orang (13,3%). Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa paling banyak responden menderita kanker payudara atau ca mamae stadium lanjut. Menurut Wulandari,, 6. kanker payudara termasuk salah satu kanker yang tergolong ganas, bila tidak diobati akan mengurangi ketahanan hidup 2 penderita. Salah satu modalitas terapi yang digunakan untuk meningkatkan angka harapan hidup pasien kanker payudara stadium lanjut adalah dengan pembedahan yang diikuti dengan pemberian kemoterapi baik adjuvant (sesudah pembedahan) ataupun neoadjuvant (sebelum pembedahan). 2. Daftar Masalah Keperawatan Pada Pasien Kanker di Ruang Nusa Indah Panembahan Senopati Bantul. Tabel 4.2: Daftar Masalah Keperawatan pada Pasien Kanker yang Menjalani Terapi Pembedahan dan Kemoterapi Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Mei 2014 (n=30) No Masalah keperawatan 1. Nutrisi 2. Cairan 3. Suhu 4. Istirahat 5. Eliminasi 6. Oksigen 7. Seksual 8. Tempat tinggal Sumber data primer Frekuensi (n) 30 24 22 17 16 14 11 0 Persentase (%) 100 80,0 73,3 56,7 53,3 46,7 36,7 0 Berdasarkan table di atas menunjukkan bahwa semua responden (100%) dalam penelitian ini mengalami masalah nutrisi, yaitu merasa tidak nafsu makan/nafsu makan menurun, tidak mampu menyediakan makanan sehari-hari dan tidak menghabiskan 1 porsi setiap kali makan. Kondisi ini menyebabkan berat badan responden mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan sebelum menjalani kemoterapi. Ditunjukkan oleh ratarata IMT setelah kemoterapi sebesar 0,0021 yang lebih kecil dari IMT sebelum kemoterapi yaitu sebesar 0,0023. Masalah berikutnya adalah cairan, yang ditunjukkan oleh sebanyak 80% pasien mengalami masalah cairan, karena mengkonsumsi air mineral kurang dari 8 gelas per hari. Responden mengalami masalah dengan suhu badan sebanyak 73,3%, dimana menurut responden kadang-kadang merasakan panas dan kadangkadang dingin. Sebanyak 56,7% responden mengalami masalah dengan waktu istirahat, seperti sulit untuk memulai tidur, sulit untuk memulai tidur setelah terbangun dari tidur dan badan terasa nyeri sehingga tidak bisa tidur serta waktu istirahat terganggu karena nyeri. Responden mengalami masalah yang berkaitan dengan eliminasi 53,3% , seperti tidak bisa menahan buang air kecil, buang air besar lebih dari 4 kali dalam sehari, saat buang air besar anus terasa sakit dan belum buang air besar selama 3 hari. Responden yang mengalami masalah oksigen sebanyak 46,7% seperti responden merasa sesak nafas. Responden mengalami masalah yang berkaitan dengan hubungan seksual 36,7%, seperti mengalami 3 penurunan gairah seksual, tidak mampu memenuhi kebutuhan seksual pasangan dan tidak puas dengan pemenuhan kebutuhan seksual dari pasangan. D. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa gangguan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien kanker yang menjalani terapi pembedahan dan kemoterapi di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul berdasarkan urutan yang paling sering terjadi adalah nutrisi, cairan, suhu, istirahat, eliminasi, oksigen dan seksual E. SARAN 1. Bagi ilmu keperawatan Menambah referensi tentang gangguan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien kanker yang menjalani terapi pembedahan dan kemoterapi melalui bukti penelitian yang signifikan 2. Bagi institusi rumah sakit Perlu diadakan program rutin untuk pendidikan kesehatan dan konseling, sehingga pasien mengetahui efek samping dari terapi yang dijalani. 3. Bagi institusi pendidikan Menambah buku-buku bacaan ilmiah bagi mahasiswa terutama tentang efek samping dari pembedahan dan kemoterapi. 4. Bagi pasien dan keluarga dapat bertanya langsung kepada tenaga medis atau perawat tentang hal-hal yang berkaitan dengan terapi, baik efek samping maupun manfaat terapi. 5. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lanjutan dengan menambah variable dengan menghubungkan faktorfaktor yang lain seperti biologi, psikologi, spiritual dan kultural. F. UCAPAN TERIMA KASIH 1. Arianti, Ns, M.Kep, Sp,KMB. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar selalu memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan kepada penulis dalam penyusunan karya tulis ilmiah Ini. 2. Yuni Permatasari Istanti, Ns, M.Kep, Sp.KMB. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik untuk karya tulis ilmiah ini. 3. Mama dan bapak, serta adik ku tercinta (Reki Wibowo) yang selalu memberikan do’a dan mendukung baik secara moril dan materil bagi penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. 4 G. RUJUKAN 1. Boeree, C. G. (2006). Abraham Maslow (1908-1970). diakses 7 februari 2014. Dari http://webspace.ship.edu/cgboer/maslow.html 2. Heardman T. H. (2012). Diagnosis Keperawatan definisi dan Klasifikasi (NANDA International) Edisi Bahasa Indonesia 2012-2014. Jakarta : EGC. 3. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Riset Kesehatan Dasar 2013. Diakses pada tanggal 27 November dari http://www.depkes.go.id 4. Rachman, T. (2013). Penderita Kanker di Yogyakarta Tertinggi di Indonesia. Republika Online. Diakses 29 Desember, dari http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/13/02/16/mib0wypenderita-kanker-di-yogyakarta-tertinggi-di-indonesia 5. World Health Organization(WHO). (2013). Cancer is a leading cause of death worldwide, accounting for 7.6 million deaths (around 13% of all deaths) in 2008 (1). 6. Wulandari, R. (2012). Peran Radioterapi Eksterna adjuvant Terhadap Penderita Kanker Payudara Stadium Lokal-Lanjut, Skripsi Stata Satu, Universitas Diponegoro, Semarang. 5